BAB V
SIMPULAN
Setelah Proyek Akhir ini selesai ditulis, dapat disimpulkan beberapa hal, yaitu :
1. Jaringan Tegangan Menengah yang memakai sistem saluran udara tingkat
keandalannya akan lebih baik ketika mengikuti pola 1-1-1 (Gambar 3.1)
sehingga kontinuitas penyaluran tegangan tetap berjalan dan seksi yang
tidak terganggu dapat beroperasi normal.
2. Untuk membagi pusat beban (spot load) di jaringan SUTM dapat digunakan
Penutup-Balik Otomatis / PBO (Recloser) yang terintegerasi dengan Unit
Terminal Kendali Jauh (Remote Terminal Unit / RTU), untuk memperkecil dan
membagi seksi-seksi di jaringan SUTM dapat digunakan sakelar pemutus
beban (Load Break Switch / LBS) dan untuk mempercepat waktu pemulihan
(Recovery Time) dapat dipasang Indikator Gangguan (Fault Indicator / FI)
pada setiap LBS yang terpasang yang terintegerasi dengan RTU.
3. 8 penyulang di Area Cimahi yang masuk ke dalam kategori 100 penyulang
sakit di Jawa Barat dan Banten dapat sepenuhnya dilakukan rekonfigurasi
mengikuti pola 1-1-1 (triple one pattern) sehingga akan meningkatkan waktu
pemulihan jika terjadi gangguan.
4. Berdasarkan simulasi yang dilakukan pada penyulang Purabaya, di dapat
nilai Indeks Durasi Pemadaman Rata-Rata Sistem (System Average
Interruption Duration Index / SAIDI) yang jauh lebih baik ketika jaringan telah
di rekonfigurasi. Sebelum di rekonfigurasi, penyulang Purabaya memiliki nilai
94
SAIDI sebesar 0,6 namun ketika sudah dilakukan rekonfigurasi nilai SAIDInya menjadi 0,13.