Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kota Semarang adalah ibukota provinsi Jawa Tengah,
Indonesia, yang terletak di Pulau Jawa bagian utara.
Semarang bagian selatan merupakan dataran tinggi yang
dikenal dengan sebutan kota atas, sedangkan Semarang
bagian utara merupakan wilayah dataran rendah yang sering
dikenal dengan sebutan kota bawah. Kawasan kota bawah
seringkali dilanda banjir. Banjir ini disebabkan oleh luapan
air laut yang biasanya disebut dengan banjir rob.
Banjir rob merupakan permasalahan umum di Kota
Semarang, terutama di kawasan perkotaan, tepi pantai atau
pesisir, dan daerah cekungan. Masalah banjir rob bukanlah
masalah baru bagi Kota Semarang, terutama bagi kawasan
kota bawah, namun banjir rob ini merupakan masalah besar
karena sudah terjadi sejak lama. Dari tahun ke tahun
frekuensi banjir rob di Semarang bagian utara cenderung
meningkat dan semakin meluas.
Keadaan di atas juga terjadi di Pelabuhan Tanjung Emas
Semarang yang terletak di bagian utara Kota Semarang.
Selama bertahun-tahun genangan banjir rob menjadi masalah
utama yang mengganggu kegiatan operasional bongkar-muat
di pelabuhan ini. Dapat dipastikan kegiatan pelabuhan akan
lumpuh dan membawa kerugian besar bagi seluruh elemen
yang beroperasi di dalamnya.
Ada berbagai macam faktor yang menyebabkan banjir
rob kerap masuk ke wilayah ini. Faktor pertama adalah
karena tinggi muka air banjir pasang surut lebih tinggi
daripada permukaan tanah. Menurut penelitian Bakti (2010),
ketinggian pasang tinggi tertinggi (HHWL) terhadap MSL
(Mean Sea Level) Kota Semarang berdasarkan data pasang
surut dalam dokumen Masterplan Drainase Kota Semarang
tahun 2007 adalah 68 cm. Karena posisi MSL Kota Semarang
1

2
berada 23 cm di bawah MSL Pulau Jawa, maka posisi HHWL
Semarang berada 45 cm di atas MSL Semarang. Daratan
sekitar pantai yang memiliki ketinggian di bawah +45 cm
diperkirakan akan terendam rob.
Faktor yang kedua adalah tanah dasar di daerah pantai,
khususnya di wilayah Pelabuhan Tanjung Emas Semarang,
mempunyai lapisan tanah lunak yang tebal. Pembangunanpembangunan di atas permukaan tanah pelabuhan menjadi
beban bagi tanah sehingga menyebabkan penurunan tanah
secara berkala. Berdasarkan pengukuran dan analisis,
penurunan tanah di daerah sekitar Pelabuhan Tanjung Emas
rata-rata 6,5 cm/ tahun (Wahyudi, 2003).
Dalam waktu dekat, PT Pelindo III (persero) akan
memperluas Container Yard dan akan melakukan kegiatan
reklamasi di Terminal Peti Kemas Semarang (TPKS) yang
terletak di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Melihat
permasalahan di atas, fenomena penurunan tanah dipandang
sebagai salah satu titik konsentrasi yang bisa diperbaiki untuk
mengatasi masalah genangan di Pelabuhan Tanjung Emas
Semarang, khususnya di areal reklamasi Terminal Peti Kemas
Semarang nantinya.
Tanah lunak yang tebal umumnya memiliki tingkat
konsolidasi besar, daya dukung rendah, dan permeabilitas
rendah. Dan untuk memperbaiki kondisi tersebut, diperlukan
beberapa upaya perbaikan tanah untuk mempercepat waktu
konsolidasi dan meningkatkan daya dukung tanah tersebut.
Metode perbaikan tanah yang telah banyak dikembangkan
adalah pemberian beban awal (preloading) serta pemasangan
cerucuk, geotekstil, dan turap.
Dalam perencanaan Tugas Akhir ini, untuk
mempercepat waktu konsolidasi, digunakan metode
perbaikan tanah dengan sistem preloading. Preloading
merupakan sistem pemberian beban awal yang dilaksanakan
secara bertahap. Pembebanan ini akan membuat tanah
tertekan sehingga air pori tanah akan keluar lebih cepat dan

3
pada akhirnya akan mempercepat terjadinya amplitudo dari
penurunan (settlement) yang diprediksi.
Mengingat permeabilitas tanah lunak dalam mengalirkan
air pori sangat kecil, maka sistem preloading di atas perlu
dikombinasikan dengan PVD (Prefabricated Vertical Drain).
PVD merupakan material yang berfungsi mengalirkan air
tanah agar keluar lebih cepat dari dalam tanah, sehingga
mempercepat waktu konsolidasi, khususnya konsolidasi
primer.
Selain perbaikan tanah untuk mempercepat konsolidasi,
diperlukan pula perkuatan tanah untuk meningkatkan daya
dukung/ stabilitas tanah dasar dan timbunan. Beberapa
alternatif metode perkuatan tanah yang digunakan adalah
cerucuk beton, geotekstil, kombinasi cerucuk beton dengan
geotekstil, dan turap baja. Cerucuk beton berfungsi
meningkatkan tegangan geser tanah sehingga meningkatkan
daya dukung tanah di sekitarnya sedangkan geotekstil
berfungsi memperkuat timbunan dan meningkatkan daya
dukung tanah dasar di bawah timbunan.
Dengan melihat kondisi tanah di wilayah Pelabuhan
Tanjung Emas Semarang, khususnya di areal reklamasi
Terminal Peti Kemas Semarang, maka akan dilakukan studi
untuk membahas beberapa alternatif metode perbaikan tanah
yang sesuai untuk menyelesaikan masalah penurunan tanah di
kawasan tersebut.

1.2. Rumusan Masalah


Berkaitan dengan uraian pada latar belakang di atas,
maka permasalahan yang akan dibahas dalam Tugas Akhir ini
adalah:
1. Berapa tinggi timbunan awal (Hinisial) dan tinggi timbunan
akhir (Hfinal) untuk penentuan beban awal preloading?
2. Bagaimana perencanaan percepatan pemampatan tanah
menggunakan sistem preloading yang dikombinasikan
dengan PVD?

3. Bagaimana perencanaan alternatif perkuatan tanah


timbunan (menggunakan cerucuk beton, geotekstil,
kombinasi cerucuk beton dan geotekstil, atau turap baja)
untuk meningkatkan stabilitas tanah timbunan agar tidak
terjadi kelongsoran?

1.3. Tujuan
Dari rumusan masalah di atas, maka penulisan Tugas
Akhir ini bertujuan untuk merencanakan perbaikan tanah di
areal reklamasi Terminal Peti Kemas dengan menentukan
tinggi timbunan awal akibat adanya settlement untuk
penentuan beban awal preloading, merencanakan perbaikan
tanah untuk percepatan pemampatan dengan kombinasi
sistem preloading dan PVD; serta pemilihan alternatif
perkuatan tanah timbunan dengan cerucuk beton, geotekstil,
kombinasi cerucuk beton dengan geotekstil, atau turap baja
untuk meningkatkan stabilitas tanah timbunan; sehingga
diperoleh metode perkuatan tanah yang paling sesuai agar
tidak terjadi kelongsoran.

1.4. Lingkup Studi


Adapun lingkup studi dalam Tugas Akhir ini adalah:
1. Data yang digunakan adalah data sekunder, meliputi:
- Layout proyek
- Data pengujian tanah lapangan (Bor Log dan SPT)
- Data pengujian tanah di laboratorium
- Data peta topografi
- Data gelombang air laut
2. Masalah yang ditinjau adalah masalah penurunan dan
stabilitas tanah di areal reklamasi di Terminal Peti Kemas
Semarang
3. Tidak mengevaluasi layout
4. Tidak menghitung Rencana Anggaran Biaya (RAB)

5
5. Tidak melakukan studi perubahan pola arus dan
sedimentasi
6. Tidak membahas masalah oseanografi
7. Tidak membahas metode pelaksanaan.

1.5. Manfaat
Manfaat yang bisa didapatkan dari Tugas Akhir
Alternatif Metode Perbaikan Tanah untuk Penanganan
Masalah Stabilitas Tanah Lunak pada Areal Reklamasi di
Terminal Peti Kemas Semarang ini adalah:
1. Diperoleh alternatif metode perbaikan tanah yang tepat
dan sesuai sehingga masalah penurunan dan stabilitas
tanah di areal reklamasi Terminal Peti Kemas Semarang
dapat terselesaikan.
2. Konsep perencanaan dalam Tugas Akhir ini dapat
dijadikan alternatif untuk perbaikan tanah di pelabuhan
lain yang memiliki karakteristik tanah dasar yang serupa
dengan tanah dasar di areal reklamasi Terminal Peti
Kemas Semarang.

1.6. Lokasi
Terminal Peti Kemas Semarang yang berada di wilayah
kerja Pelabuhan Tanjung Emas Semarang terletak di pantai
utara Kota Semarang. Posisi geografi Terminal Peti Kemas
Semarang terletak di pantai Utara Jawa Tengah, tepatnya
pada garis 6 56' - 7 10' Lintang Selatan dan 110 25' Bujur
Timur (lihat Gambar 1.1 dan Gambar 1.2). Layout eksisting
serta rencana pengembangan Container Yard di Terminal Peti
Kemas Semarang dapat dilihat pada Gambar 1.3 dan
Gambar 1.4. Luas areal reklamasi yang direncanakan adalah
250 m x 105 m.

Gambar 1.1 Peta Kota Semarang


(Sumber: http://maps.google.co.id)

Gambar 1.2 TPKS Pelabuhan Tanjung Emas Semarang


(Sumber: www.googleearth.com)

Gambar 1.3 Layout Dermaga Eksisting


(Sumber: PT. Pelindo III)

Gambar 1.4 Layout Dermaga dan Container Yard yang Akan


Diperluas
(Sumber: PT. Pelindo III)

Halaman ini sengaja dikosongkan

Anda mungkin juga menyukai