Bukan persoalan mudah dalam menanggulangi sampah. Sampah seringkali merupakan hal yang sangat menyita waktu, khususnya bagi Dinas yang menangani sampah/limbah, baik sampah rumahtangga maupun sampah kawasan kota. Secara umum, ada tiga masalah utama yang harus ditanggulangi untuk mengatasi masalah sampah. Pertama adalah Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Kedua Tempat Pembuangan Sementara (TPS) dan ketiga adalah sampah rumah tangga. Masalah pertama dan kedua adalah urusan pemerintah. Usaha menanggulangi TPA dan TPS sudah sering kita baca di koran-koran dan kita dengan di radio. Bahkan kita saksikan di berbagai stasiun televisi Jakarta. Ikhtiar pemerintah belum berhasil secara memuaskan, tetapi para pejabat tampak berusaha sekuat tenaga. Sungguh diharapkan ikhtiar pemerintah bisa mendapatkan hasil semaksimal mungkin. Sedangkan untuk masalah ketiga, itu adalah tugas bersama, terutama masyarakat. Masalah sampah tidak bisa diselesaikan hanya oleh Pemerintah. Sudah saatnya sebagai penghasil sampah kita ikut membantu, bahkan ikut bertanggung jawab minimal mengurus sampahnya sendiri. o Kegiatan penanganan sampah meliputi: a. Pemilahan dalam bentuk pengelompokan dan pemisahan sampah sesuai dengan jenis, jumlah, dan sifat sampah. b. Pengumpulan dalam bentuk pengambilan dan pemindahan sampah dari sumber sampah ke tempat penampungan sementara atau pengolahan sampah terpadu. c. Pengangkutan dalam bentuk membawa sampah dari sumber dan dari tempat pengolahan sampah terpadu menuju ke tempat pemrosesan akhir. Pengolahan dalam bentuk mengubah karakteristik, komposisi, dan jumlah sampah. d. Pemrosesan akhir sampah dalam bentuk pengembalian sampah dan residu hasil pengolahan sebelumnya ke media lingkungan secara aman. o Setiap orang dilarang: a. Membuang sampah tidak pada tempat yang telah ditentukan dan disediakan. b. Melakukan penanganan sampah dengan pembuangan terbuka di tempat pemrosesan akhir. c. Membakar sampah yang tidak sesuai dengan persyaratan teknis pengelolaan sampah. o Pengelola kawasan pemukiman, kawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas umum, fasilitas sosial, dan fasilitas lainnya yang belum memiliki fasilitas pemilahan sampah pada saat diundangkannya Undang-undang ini wajib membangun atau menyediakan fasilitas pemilahan sampah paling lama satu tahun. Dengan peranserta masyarakat, volume sampah yang harus ditangani Pemerintah akan jauh berkurang. Lingkungan menjadi bersih, banjir akibat sungainya dipenuhi sampah tidak terjadi. Penyakit karena timbunan sampah jauh berkurang. Kompos hasil daur ulang dapat menyuburkan bumi dan membuat lingkungan menjadi teduh dan asri.