Anda di halaman 1dari 17

PENGANTAR ILMU PENDIDIKAN

Keterbatasan Fasilitas Sekolah Menjadi Penghambat Motivasi dan Proses


Pendidikan

Dias Yuditia Pribadi


4815111588
Pendidikan Sosiologi Reguler 2011
Universitas Negeri Jakarta
2012

UAS PIP Dias Yuditia Pribadi

Page 1

Pertanyaan wawancara sebelum di acc


Aspek Mutu :
1. Apa akreditasi terakhir bagi sekolah ini pak / bu?
2. Tanggal berapa akreditasi tersebut diterima?
3. Fasilitas apa yang dimiliki sekolah ini?
4. Prestasi apa yang pernah diraih pendidik sekolah ini?
5. Prestasi apa yang pernah diraih anak didik?
6. Apakah pernah diadakan seminar untuk meningkatkan kualitas pendidik?
7. Bagaimana latar belakang pendidikan pendidik di sekolah ini?
8. Apakah ada perpustakaan yang memadai sebagai tempat membaca bagi anak didik dan
pendidik?
9. Berapa nilai KKM yang ditentukan oleh sekolah?
10. Acuan atau pedoman apa yang digunakan pendidik ketika membuat silabus?
11. Bagaimana kualitas dari lulusan sekolah ini?
12. Adakah sarana kebersihan yang memadai di sekolah?
13. Bagaimana penerapan peraturan di sekolah ini?
14. Apakah sering terjadi pelanggaran yang dilakukan anak didik?
15. Apakah sering terjadi pelanggaran yang dilakukan pendidik?
16. Bagaimana respon pihak sekolah menangani hal tersebut?
17. Bagaimana proses penyeleksian murid baru sekolah ini? Berapa nilai yang harus dicapai
calon murid?
18. Bagaimana metode penyeleksian? Dengan cara ujian tertulis atau cara apa?
19. Bagaimana tanggapan masyarakat terhadap sekolah?
20. Cara apa yang dilakukan sekolah untuk meningkatkan mutu sekolah?
Aspek Pemerataan :
21. Apakah di sekolah ini memberikan bantuan kepada siswanya baik berupa beasiswa
ataupun sejenisnya?
22. Jika iya dari mana bantuan tersebut datang apakah dari pemerintah, yayasan, dan lain
lain?
23. Siswa dalam kategori apa yang berhak mendapat beasiswa?
24. Selain memberikan beasiswa dari pihak sekolah sendiri, apakah pihak sekolah membantu
memberikan informasi mengenai beasiswa yang ada di luar sana?, jika iya dengan cara apa
pihak sekolah memberikan informasi tersebut?
25. Bagaimana dengan siswa yang berprestasi dalam bidang seni dan olahraga, apakah siswa
tersebut berhak mendapat beasiswa, atau beasiswa di berikan hanya untuk siswa yang
berprestasi dalam mata pelajaran pokok seperti matematika, dsb?
26. Seberapa besar antusias siswa bila terdapat beasiswa?
27. Seberapa penting pemberian beasiswa kepada siswa menurut ibu / bapak?
28. Berdasarkan hal yang dialami di sekolah ini, efek apa yang terjadi saat siswa telah
mendapat beasiswa, apakah siswa tersebut lebih rajin dalam belajar atau justru malas dalam
belajar?
29. Apakah setiap kelas mendapatkan fasilitas pendidikan yang sama dari pihak sekolah?
30. Apakah setiap siswa mendapat perhatian dan kepedulian yang sama dari pihak guru?
31. Menurut ibu / bapak seberapa penting pemerataan fasilitas pendidikan bagi setiap kelas?
32. Menurut ibu / bapak seberapa penting perhatian serta kepedulian seorang guru kepada
siswanya?
Aspek Relevansi :

UAS PIP Dias Yuditia Pribadi

Page 2

33. Apakah setiap guru yang ada di sekolah ini mengajar sesuai dengan lulusan dalam
pendidikan terakhir yang ditempuh?
34. Apakah mata pelajaran yang di berikan di sekolah ini sesuai dengan dengan apa yang
telah di atur oleh Kemendiknas?
35. Apakah pedidik di sekolah ini masih memegang teguh kepada prinsip bahwa guru sebagai
orang tua kedua bagi siswa yang harus memberikan kasih sayang kepada siswanya?
36. Apakah acuan yang dimiliki guru dalam sekolah ini sesuai dengan acuan yang telah di
tetapkan Kemendiknas baik dalam segi materi ataupun metode mengajar?
37. Menurut ibu / bapak apaka pendidikan di Indonesia masih relevan, mengingat biaya
pendidikan di Indonesia yang dikatakan banyak pihak mahal atau sudah terjadi komersialisasi
pendidikan?
Aspek Efektif :
38. Apakah anda menyukai cara mengajar dengan metode ceramah? Jika tidak suka,
Mengapa?
39. Apakah peraturan-peraturan yang ada di sekolah anda dapat ditaati oleh para siswa?
40. Bagaimana tindakan guru, jika melihat siswanya berpakaian tidak rapi. Apakah dia
memberikan hukuman atau sanksi?
41.Bagaimana dampak yang dirasakan oleh para siswa apabila mengajar dengan
menggunakan metode ceramah ?
42. Apakah di sekolah anda ada guru yang keliling kelas untuk menyuruh siswanya sholat
Zuhur? Jika ada, apakah itu efektif bagi siswanya?
43. Apakah ada pengaruh metode mengajar yang dilakukan oleh guru terhadap nilai atau hasil
akhir siswa ?
Aspek Efisien :
44. Apakah belajar kelompok dapat menghemat waktu dan pikiran anda?
45. Apakah di sekolah anda dipasang wifi? Jika ia, apa manfaat yang anda dapat rasakan?
46. Jika anda disuruh oleh guru untuk membeli buku. Menurut anda, apakah anda lebih suka
membeli buku dari toko atau meminjam buku dari perpustakaan? Berikan penjelasannya!
47. Bagaimana proses kegiatan belajar mengajar di kelas? Apakah anda dapat menerima ilmu
yang diberikan oleh guru dengan baik?
48, Apakah metode ceramah dapat efisien dan efektif terhadap siswa?
49. Menurut anda, metode mengajar apa yang efektif dan efisien bagi siswa?
Hasil wawancara di SMA Muhammadiyah 12 Matraman
Nama Lembaga
Nama Narasumber
Jabatan

: SMA Muhammadiyah 12 Matraman Jakarta


: Drs Suhaemi
: Wakil Kepala Sekolah

Aspek Mutu
1. Apa akreditasi terakhir bagi sekolah ini pak / bu?
Akreditasi terakhir yang di dapat oleh SMA Muhammadiyah 12 adalah A.
2. Tanggal berapa akreditasi tersebut diterima?
UAS PIP Dias Yuditia Pribadi

Page 3

Akreditasi terakhir tersebut di terima pada tanggal 20 November 2010.


3. Fasilitas apa yang dimiliki sekolah ini?
Fasilitas yang ada berupa Laboratorium komputer, laboratorium untuk praktikum
fisika, namun itu bukan milik SMA sendiri itu milik bersama karena di Muhammadiyah
terdiri dari komplek yang terdiri dari TK,SD,SMP,SMA,SMK.
4. Apakah pernah diadakan seminar untuk meningkatkan kualitas pendidik?
Tentunya seminar ada, seminar tersebut di adakan dari lembaga lembaga di luar
sekolah, seperti workshop pengetahuan tentang silabus bagi para pendidiknya.
7. Bagaimana latar belakang pendidikan pendidik di sekolah ini?
Pendidik di SMA Muhammadiyah Insya Allah memiliki latar belakang yang baik,
tidak ada yang memiliki catatan buruk, ataupun yang lainnya.
8. Apakah ada perpustakaan yang memadai sebagai tempat membaca bagi anak didik
dan pendidik?
Ya, perpustakaan di sini alhamdulillah memadai dan bisa di manfaatkan dengan baik
bagi membaca anak didik dan pendidik untuk menambah ilmu.
9. Berapa nilai KKM yang ditentukan oleh sekolah?
KKM yang diterapkan di SMA Muhammadiyah 12 ini adalah 7,00.
10. Acuan atau pedoman apa yang digunakan pendidik ketika membuat silabus?
Untuk membuat silabus tentunya guru mata pelajaran tentunya berpedoman pada
aturan Kemendiknas yaitu berbasis KTSP.
11. Bagaimana kualitas dari lulusan sekolah ini?
Insya Allah lulusan dari SMA Muhammadiyah berkualias baik, dari segi agama
maupun dari segi akademik.
12. Adakah sarana kebersihan yang memadai di sekolah?
Di SMA Muhammadiyah dari segi kebersihan cukup memadai, di sini banyak di
sediakan tempat sampak, dan pembersih lainnya.
13. Bagaimana penerapan peraturan di sekolah ini?
Penerapan peraturan di SMA Muhammadiyah sudah di laksanakan dengan tegas,
namun tetap saja ada beberapa siswa yang melangar peraturan tersebut.
14. Apakah sering terjadi pelanggaran yang dilakukan anak didik?
Ya, pelanggaran sering di lakukan oleh siswa seperti terlambat masuk sekolah, tidak
mengikuti tadarus, dan sholat berjamaah.
15. Apakah sering terjadi pelanggaran yang dilakukan pendidik?
Umumnya pelanggaran yang di lakukan pendidik tidak ada, namun seperti datang
terlambat pernah di lakukan itupun hanya terlambat masuk untuk mengajar ke kelas beberapa
menit saja.
16. Bagaimana respon pihak sekolah menangani hal tersebut?

UAS PIP Dias Yuditia Pribadi

Page 4

a. Untuk siswa yang melakukan pelanggaran akan di beri hukuman jika pelanggaran
tersebut hanya pelanggaran yang bersifat kecil, namun jika pelanggaran tersebut bersifat
besar akan di berikan skorsing ataupun pemanggilan orang tua.
b. Jika untuk guru tentunya kepala sekolah akan memanggil guru yang bersangkutan
dan akan menegurnya agar hal tersebut tidak terulang lagi.
17. Bagaimana proses penyeleksian murid baru sekolah ini? Berapa nilai yang harus
dicapai calon murid?
Di SMA Muhammadiyah 12 ini tidak ada seleksi khusus untuk siswa, dan tidak ada
standarisasi nilai, siswa yang ingin mendaftar hanya harus tidak memiliki catan buruk.
18. Bagaimana metode penyeleksian? Dengan cara ujian tertulis atau cara apa?
Tidak ada penyeleksian khusus, hanya di lihat dari surat kelulusan, dan siswa tidak
memiliki catatan buruk.
19. Bagaimana tanggapan masyarakat terhadap sekolah?
Terkadang masyarakat hanya melihat sekolah dari kabar mulut ke mulut saja, di lihat
dari aspek akademis saja, banyak masyarakat juga melupakan nilai nilai yang lebih penting
seperti nilai agamar, moral, susila, dsb.
20. Cara apa yang dilakukan sekolah untuk meningkatkan mutu sekolah?
Tentunya dengan akreditasi, dan juga dengan meningkatkan mutu siswanya dengan
memberikan pengajaran yang baik.
Aspek Pemerataan :
21. Apakah di sekolah ini memberikan bantuan kepada siswanya baik berupa beasiswa
ataupun sejenisnya?
Ya, di sini pihak sekolah memberikan beasiswa kepada siswa.
22. Jika iya dari mana bantuan tersebut datang apakah dari pemerintah, yayasan, dan
lain lain?
Beasiswa ini berasal dari Pemerintah. Pemerintah memberikan bantuan berupa dana
BOS dan BOM dengan proses pendataan dari sekolah, kemudian di kirim ke Pemerintah
Pusat.
23. Siswa dalam kategori apa yang berhak mendapat beasiswa?
Beasiswa yang diberikan yaitu untuk siswa yang berprestasi dan tingkat ekonominya
lemah.
24. Selain memberikan beasiswa dari pihak sekolah sendiri, apakah pihak sekolah
membantu memberikan informasi mengenai beasiswa yang ada di luar sana?, jika iya
dengan cara apa pihak sekolah memberikan informasi tersebut?
Ya, pihak sekolah mendapatkan informasi dari luar, bahwa perusahaan seperti Toyota
memberikan beasiswa kepada siswa di SMA Muhammadiyah 12 Matraman.
25. Bagaimana dengan siswa yang berprestasi dalam bidang seni dan olahraga, apakah
siswa tersebut berhak mendapat beasiswa, atau beasiswa di berikan hanya untuk siswa
yang berprestasi dalam mata pelajaran pokok seperti matematika, dsb?
Dalam bidang ini terasa sangat kurang sekali dalam memberikan beasiswa kepada
siswa.
UAS PIP Dias Yuditia Pribadi

Page 5

26. Seberapa besar antusias siswa bila terdapat beasiswa?


Ya, siswa tentunya sangat senang jika mereka mendapatkan beasiswa dari sekolahnya.
27. Seberapa penting pemberian beasiswa kepada siswa menurut ibu / bapak?
Beasiswa ini sangat penting terutama untuk siswa yang perekonomian keluarganya
lemah dan kepada siswa yang rajin dan berprestasi dalam akademik.
28. Berdasarkan hal yang dialami di sekolah ini, efek apa yang terjadi saat siswa telah
mendapat beasiswa, apakah siswa tersebut lebih rajin dalam belajar atau justru malas
dalam belajar?
Ada siswa yang apabila telah diberikan beasiswa, dia akan lebih rajin lagi dalam
belajar. Tetapi disini ada juga siswa yang mendapatkan beasiswa malah malas dalam belajar.
Untuk itu, pihak sekolah akan menyetop beasiswa tersebut apabila siswa tersebut sangat
malas dalam belajar.
29. Apakah setiap kelas mendapatkan fasilitas pendidikan yang sama dari pihak
sekolah?
Ya tentu saja, tidak terdapat pembedaan fasilitas dari sekolah untuk setiap kelas.
30. Apakah setiap siswa mendapat perhatian dan kepedulian yang sama dari pihak
guru?
Iya tentu saja, disini guru selain memberi materi, guru jug memberikan rasa kasih
sayang kepada siswanya.
31. Menurut ibu / bapak seberapa penting pemerataan fasilitas pendidikan bagi setiap
kelas?
Sangat penting, karena agar tidak adanya kecemburuan sosial dari siswa.
32. Menurut ibu / bapak seberapa penting perhatian serta kepedulian seorang guru
kepada siswanya?
Sangat penting, kare guru merupakan orang tua siswa di sekolah yang bertugas
memberi kepedulian.
Aspek Relevansi :
33. Apakah setiap guru yang ada di sekolah ini mengajar sesuai dengan lulusan dalam
pendidikan terakhir yang ditempuh?
Tidak ada, disini guru bidang studi mengajar sesuai pendidikan terakhir mereka
34. Apakah mata pelajaran yang di berikan di sekolah ini sesuai dengan dengan apa
yang telah di atur oleh Kemendiknas?
Ya, sesuai dan berbasis KTSP
35. Apakah pedidik di sekolah ini masih memegang teguh kepada prinsip bahwa guru
sebagai orang tua kedua bagi siswa yang harus memberikan kasih sayang kepada
siswanya?
Ya, disini guru adalah orang tua kedua bagi siswa, tentunya di samping mendidik guru
juga menanamkan nilai nilai dan memberi rasa kasih sayang

UAS PIP Dias Yuditia Pribadi

Page 6

36. Apakah acuan yang dimiliki guru dalam sekolah ini sesuai dengan acuan yang telah
di tetapkan Kemendiknas baik dalam segi materi ataupun metode mengajar?
Ya, beracuan pada KTSP
37. Menurut ibu / bapak apaka pendidikan di Indonesia masih relevan, mengingat
biaya pendidikan di Indonesia yang dikatakan banyak pihak mahal atau sudah terjadi
komersialisasi pendidikan?
Memang biaya pendidikan mahal, namun itu sudah di imbangi dengan strategi dari
pemerintah dengan memberikan bantuan berupa beasiswa dan Bantuan Operasional lainnya.

Nama Lembaga
Nama Narasumber
Kelas

: SMA Muhammadiyah 12 Matraman Jakarta


: Fira dan Sitta
: X-1

Aspek Mutu
38. Fasilitas apa yang dimiliki sekolah ini?
Ada lab computer tapi bukan punya SMA nya, jadi pindah-pindah. Gak efektif
soalnya takut bentrok sama jadwal yang SMP. Terus agak kotor jadi gak nyaman . Terus juga
labnya komputernya gak terlalu banyak jadi satu computer kadang-kadang berdua, terus juga
kadang ada yang rusak juga. Jadinya males.
Aspek Efektif :
39. Apakah anda menyukai cara mengajar dengan metode ceramah? Jika tidak suka,
Mengapa?
Tidak suka, karena metode ceramah itu membosankan dan tidak efektif.
40. Apakah peraturan-peraturan yang ada di sekolah anda dapat ditaati oleh para
siswa?
Tidak. Peraturan-peraturan disini kurang efektif dan kurang ditaati.
41. Bagaimana tindakan guru, jika melihat siswanya berpakaian tidak rapi. Apakah dia
memberikan hukuman atau sanksi?
Guru akan menegur dan menasihati siswa yang berpakaian tidak rapi tersebut dan
memberikan sanksi berupa uang sebesar Rp 5000, untuk dinfaqkan.
42.Bagaimana dampak yang dirasakan oleh para siswa apabila mengajar dengan
menggunakan metode ceramah ?
Siswa akan ngantuk dan bahkan ada yang bolos, serta pergi ke kantin.
43. Apakah di sekolah anda ada guru yang keliling kelas untuk menyuruh siswanya
sholat Zuhur? Jika ada, apakah itu efektif bagi siswanya?
Ya ada, ya itu efektif agar siswanya sholat semua dan apabila ada yang tidak sholat,
maka tidak boleh pulang.

UAS PIP Dias Yuditia Pribadi

Page 7

44. Apakah ada pengaruh metode mengajar yang dilakukan oleh guru terhadap nilai
atau hasil akhir siswa ?
Ya, metode ceramah dapat membuat siswa mendapatkan nilai yang kurang maksimal.

Aspek Efisien :
45. Apakah belajar kelompok dapat menghemat waktu dan pikiran anda?
Ya jelas. Karena dengan belajar kelompok kita dapat bertukar pikiran dengan teman
dan apabila ada kesusahan teman akan membantu
46. Apakah di sekolah anda dipasang wifi? Jika ia, apa manfaat yang anda dapat
rasakan?
Ya disini dipasang wifi, manfaatnya kita dapat menghemat biaya karena tidak usah
untuk pergi ke warnet.
47. Jika anda disuruh oleh guru untuk membeli buku. Menurut anda, apakah anda
lebih suka membeli buku dari toko atau meminjam buku dari perpustakaan? Berikan
penjelasannya!
Meminjam buku dari perpustakaan. Karena tidak perlu mengeluarkan duit dan lebih
hemat.
48. Bagaimana proses kegiatan belajar mengajar di kelas? Apakah anda dapat
menerima ilmu yang diberikan oleh guru dengan baik?
Kalau kegiatan belajar mengajar di kelas dengan metode ceramah siswa akan malas
dalam belajar. Siswa lebih suka menggunakan metode diskusi karena dengan metode ini
siswa akan aktif dan akan serius dalam belajar. Kurang dapat menerima ilmu dengan baik.
49, Apakah metode ceramah dapat efisien dan efektif terhadap siswa?
Tidak.
50. Menurut anda, metode mengajar apa yang efektif dan efisien bagi siswa?
Ya metode yang efektif dan efisien itu diskusi.
Tabel Prioritas Masalah
Mutu dan Kualitas
Siswa
mengalami
kesulitan
dalam
mencapai
nilai KKM.
Fasilitas lab.
Komputer
yang tidak
lengkap.

Pemerataan
Kurangnya
beasiswa yang
diberikan
pihak sekolah
kepada siswa
yang
berprestasi
dalam bidang
seni
dan

UAS PIP Dias Yuditia Pribadi

Page 8

Relevansi
Pendidikan di
Indonesia
yang
masih
belum relevan
karena biaya
pendidikan
yang mahal.

Efektif dan Efisien


Peraturan
yang tidak
berjalan dan
kurang
ditaati oleh
siswa.
Metode
ceramah
yang kurang
efektif

olahraga.

terhadap
siswa.

Identifikasi Masalah
Siswa mengalami kesulitan dalam mencapai nilai KKM
Fasilitas lab.komputer yang tidak lengkap
Kurangnya beasiswa yang diberikan pihak sekolah kepada siswa yang berprestasi
dalam bidan seni dan olahraga
Pendidikan di Indonesia yang masih belum relevan karena biaya pendidikan yang
mahal
Peraturan yang tidak berjalan dan kurang ditaati oleh siswa
Metode ceramah yang kurang efektif terhadap siswa
Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah yang dibahas disini yaitu mengenai fasilitas yang tidak lengkap.

Basic Teori dengan Masalah


Makalah ini akan membahas mengenai alat pendidikan, motivasi, proses pendidikan, dan
teknilogi pendidikan. Alat pendidikan menurut Langeveld ialah suatu perbuatan atau situasi
yang dengan sengaja diadakan untuk mencapai suatu tujuan pendidikan. Selain itu langeveld
membagi alat pendidikan menjadi perbuatan pendidik ( software) dan benda-benda sebagai
alat benda ( hardware). 1Lab sekolah merupakan alat pendidikan yang termasuk kedalam jenis
hardware karena lab dapat dikatakan sebuah tempat yang didalamnya terdapat benda untuk
penelitian ilmu alam. Masalah yang penulis ditemukan di SMA Muhammadiyah 12 adalah
mengenai fasilitas laboratorium yang tidak dimiliki oleh SMA Muhammadiyah tersebut
secara penuh, maksudnya pihak SMA harus berbagi dengan pihak SD, SMP, dan SMK di
komplek Muhammadiyah tersebut. Hal ini tentu akan menimbulkan ketidak efektifan seperti
yang dikemukakan oleh narasumber berupa jadwal yang ditakutkan bentrok menyebabkan
para anak didik tidak dapat konsentrasi penuh dalam proses belajar. Selain masalah mengenai
lab milik bersama tersebut, lab tersebutnya dikatakan oleh narasumber tidak lengkap, jumlah
komputer tidak sesuai dengan jumlaj muridnya, sehingga murid terpaksa menggunakan satu
computer berdua, murid tidak dapat mengoptimalkan ilmu yang mereka dapatkan, karena
mereka harus bergantian praktek.
Motivasi merupakan suatu keadaan atau kondisi yang mendorong, merangsang, atau
menggerakan seseorang untuk melakukan sesuatu atau kegiatan yang dapat dilakukannya
sehingga ia dapat mencapai tujuannya. Morgan Mengemukakan bahwa motivasi bertalian
dengan tiga hal yang sekaligus merupakan aspek- aspek dari motivasi. Ketiga hal tersebut
adalah: keadaan yang mendorong tingkah laku, tingkah laku yang di dorong oleh keadaan
tersebut, dan tujuan dari pada tingkah laku tersebut.2 Kita semua tau bahwa tidak semua
1 Sri Martini Meilanie, M.Pd. , Modul Pengantar Ilmu Pendidikan (MKDK UNJ) hal 68-69
2 Anne Ahira, Pengertian Motivasi (AnneAhira.com) (3-6-2012 pukul 19.00).
UAS PIP Dias Yuditia Pribadi

Page 9

murid memiliki motivasi yang sama dalam belajar, namun ketidak lengkapan sarana fasilitas
seperti yang dialami SMA Muhammadiyah 12 telah keluar dari teori motivasi yang
disebutkan Morgan diatas. Keadaan fasilitas sekolah tidak mendorong tingkah laku yang
mencerminkan motivasi anak didik dalam belajar di sekolah, melainkan tindakan malas dari
anak didik semakin kuat karena terdorong oleh ketidak lengkapan sarana tersebut.
Yang paling ideal adalah bahwa anak didik memiliki motivasi internal dalam mengikuti
kegiatan pendidikan yang sedang berlangsung. Adanya motivasi ini menunjukan bahwa anak
didik menyadari bahwa kegiatan pendidikan yang sedang diikutinya bermanfaat untuknya
karena sejalan dengan kebutuhannya. Dalam pelaksanaan pendidikan sering dijumpai bahwa
motivasi internal yang demikian itu tidak tidak selamanya dimiliki oleh anak didik. Karena
itu pendidik harus berusaha sebaik-baiknya untuk menimbulkan motivasi jenis lain pada diri
anak didik, yaitu apa yang dimaksud motivasi internal. Salah satu cara nya adalah
menggunakan berbagai metode dalam melaksanakan kegiatan pendidikan. Metode itu bisa
berupa diskusi, eksperimen dan demonstrasi.3 Perlu digaris bawahi bahwa tindakan
eksperimen dan demonstrasi tentu membutuhkan media dan alat pendidikan, ketidak
lengkapan dan lab computer yang digunakan satu bersama itu tentu menghambat pendidik itu
sendiri dalam mencoba melakukan inovasi baru dalam metode mengajarnya. Jadi bagaimana
pun juga alat pendidikan memang dibutuhkan dalam memperlancar proses pendidikan pada
sebuah institusi pendidikan, salah satunya SMA Muhammadiyah 12 ini.
Alat pendidikan mempunyai pengaruh terhadap proses pendidikan yang terjadi di sekolah.
Seperti yang kita tahu bahwa aktivitas pendidikan digambarkan sebagai sebuah sistem yang
terdiri dari input, proses dan output.4
Ada tiga prinsip dasar dalam teknologi pendidikan sebagai acuan dalam pengembangan dan
pemanfaatannya, yaitu pendekatan sistem, berorientasi pada siswa, dan pemanfaatan pada
sumber belajar (Sadiman, 1984). Prinsip pendekatan sistem berarti bahwa penyelenggaraan
pendidikan dan pembela-jaran perlu didisain atau dirancang dengan menggunakan
pendekatan sistem. Dalam merancang pembelajaran diperlukan langkah-langkah prosedural
me-liputi: identifikasi masalah, analisis keadaan, identifikasi tujuan, pengelolaan
pembelajaran, penetapan metode, penetapan media, dan evaluasi pembelajar-an (IDI model,
1989). Prinsip berorientasi pada siswa berarti bahwa dalam pembelajaran hendaknya
memusatkan perhatiannya pada peserta didik dengan memperhatikan karakteristik, minat,
potensi dari siswa. Prinsip pemanfaatan sumber belajar berarti dalam pembelajaran, siswa
hendaknya dapat memanfa-atkan sumber belajar untuk mengakses pengetahuan dan
keterampilan yang dibutuhkannya. Satu hal lagi bahwa teknologi pendidikan adalah satu
bidang yang menekankan pada aspek belajar siswa.5

3 Sri Martini Meilanie, M.Pd. , Modul Pengantar Ilmu Pendidikan (MKDK UNJ) hal 57

4 Sri Martini Meilanie, M.Pd. , Modul Pengantar Ilmu Pendidikan (MKDK UNJ) hal 18-19

UAS PIP Dias Yuditia Pribadi

Page 10

Kronologi Penelitian
Persiapan kami sebelum penelitian adalah mengetik draft pedoman wawancara untuk di
serahkan kepada Pak Fahri untuk di cek terlebih dahulu, setelah beliau cek, maka pedoman
wawancara tersebut telah resmi kami gunakan untuk melakukan observasi. Pada pertemuan
PIP berikutnya kami meminta tanda tangan Pak Fahri di surat observasi sebagai bukti kepada
pihak sekolah tempat kami observasi bahwa penelitian yang kami lakukan resmi tugas mata
kuliah PIP.
Lokasi penelitian kami adalah di SMA Muhammadiyah 12 Matraman pada tanggal 31
Mei 2012. Kami berangkat pukul 08.45 dan tiba di lokasi pukul 09.05. Setibanya disana kami
diterima dengan baik oleh satpam yang sedang menjaga gerbang, dia menanyakan apa
keperluan kami berkunjung ke sekolah itu. Setelah masuk gerbang kami melihat kehidupan
pendidikan di SMA Muhammadiyah 12 tersebut, kemudia kami berjalan menuju ruang kepala
sekolah. Sesampainya di ruangn kepala sekolah kami diterima dengan baik oleh wakil kepala
sekolah, kami memang sebelumnya pernah penelitian juga di SMA itu tapi dengan mata
kuliah yang lain. Kemudian kami menyerahkan surat observasi sebagai tanda sah kami
melakukan penelitian di sekolah tersebut. Setelah membaca surat, beliau pun mempersilahkan
kami untuk melakukan wawancara. Kami pun mewawancarai wakil kepala sekolah tersebut
sebagai narasumber pertama, kemudian kami juga mewawancarai salah satu murid sebagai
verifikasi data. Secara umum tidak terjadi banyak hambatan saat kami melakukan penelitian,
semua pihak dapat bekerja sama dengan baik. Penelitian kamipun selesai pada pukul 12.07,
kami berterimakasih dan meminta izin pulang kepada pihak sekolah.
Alternatif Solusi
Solusi untuk masalah ini adalah mencari dana untuk membangun fasilitas yang lebih
baik untuk SMA Muhammadiyah, pencarian dana diusahakan berasal dari luar, karena
meminta dana dari orang tua murid hanya akan menambah beban murid saja.
A. Meningkatkan mutu sekolah dalam aspek kualitas guru, kualitas lulusan,
meningkatkan prestasi dalam bidang akademik maupun non akademik agar dapat
menarik perhatian masyarakat sehingga semakin banyak calon siswa yang mendaftar
masuk sekoah tersebut, karena bagi sekolah swasta semakin banyak siswa maka
pemasukan dana semakin besar.
Tahap Perencanaan
Untuk meningkatkan kualitas pendidik, sekolah dapat mengikutsertakan
pendidik di seminar atau pelatihan, selain itu pendidik dapat membuat silabus
yang berfungsi untuk meningkatkan mutu dari anak didiknya, peningkatan
kinerja ekstrakulikuler dapat meningkatkan prestasi siswa dalam bidang non
akademik.
5 Pengertian Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran ( AnneAhira.com) (3-6-2012 pukul 18.34)

UAS PIP Dias Yuditia Pribadi

Page 11

Tahap Aksi
Guru ketika ikut seminar ia harus dengan seksama memperhatikan materi yang
diajarkan oleh penyaji seminar tersebut sehingga ilmu tersebut bisa ia terapkan
ketika ia mengajar. Pendidik harus pintar-pintar mengkondisikan kelas dan
menggunakan metode mengajar yang dapat mendapatkan perhatian anak
didik, sehingga anak didik dapat memaknai materi yang disampaikan oleh
pendidik tersebut, dank arena hal tersebut prestasi anak didik dalam bidang
akademis meningkat. Untuk non akademis pihak sekolah dapat meningkatkan
mutu dari ekstrakulikuler yang ada di sekolah tersebut.
Tahap Evaluasi
Pada tahap evaluasi pihak sekolah dapat memberikan tes-tes kepada pendidik
untuk melihat perkembangan yang dialaminya. Pendidik dapat memberikan
tes-tes bagi anak didiknya untuk mengetes aspek kognitif nya, prestasi non
akademik pihak sekolah dapat mengikutsertakan eskul tersebut ke dalam
sebuah lomba untuk melihat kemajuan dan kekurangan dari eskul tersebut.
B. Sekolah dapat meminta bantuan dana kepada pemerintah, mau tidak mau bantuan
dana yang dapat diandalkan oleh sekolah adalah pemerintah.
Tahap Perencanaan
Sekolah mengadakan rapat mebentuk panitia dengan tugasnya masing-masing,
kemudia membuat proposal untuk diserahkan kepada pemerintah.
Tahap Aksi
Sekolah menyerahkan proposal kepada pemerintah, panitia menyiapkan segala
sarana untuk penyerahan proposal tersebut.
Tahap Evaluasi
Setelah menerima dana sekolah senantiasa meng audit dana di rekening agar
meninimalisir terjadinya penyelewengan dana.
C. Jika sekolah merasa meminta bantuan dana pemerintah tidak efisien karena terkadang
pemerintah lama dalam mengambil keputusan dalam memberikan dana sehingga
menimbulkan ketidakpastian, yayasan dapat mengadakan malam pengumpulan dana
amal dari para donatur yang bersedia menyumbang.
Tahap Perencanaan
Pihak sekolah/yayasan mengadakan rapat membentuk panitia yang diberi
tugas untuk mempersiapkan acara malam pengumpulan dana.
Tahap Aksi
Ketika malam pengumpulan dana setiap panitia melakukan tugas nya
semaksimal dan sebaik mungkin, selain itu pihak yayasan harus bisa
mengambil hati para donatur sehingga mereka mau menyumbangkan uangnya.
Tahap Evaluasi
Dana amal yang telah disalurkan ke rekening yayasan diawasi pihak dewan
sekolah.

UAS PIP Dias Yuditia Pribadi

Page 12

Essay

Keterbatasan Fasilitas Sekolah Menjadi Penghambat Motivasi dan


Proses Pendidikan

Langeveld mengatakan bahwa pendidikan adalah setiap usaha, pengaruh, perlindungan dan
bantuan yang diberikan kepada anak tertuju pada pendewasaan anak, atau lebih tepatnya
membantu anak agar cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri.6 Untuk mencapai
hal tersebut dibutuhkan media, metode, situasi yang mendukung bagi pendidikan agar tujuan
pendidikan dapat tercapai. Hal itulah yang dimaksudkan dengan fasilitas. Terdapat masalah di
SMA Muhammadiyah dalam hal fasilitas, yaitu SMA Muhammadiyah12 tidak memiliki lab
komputer sendiri, mereka menggunakan lab yang berada di SMP muhammadiyah , meskipun
masih berada di lingkup dan area yang sama tapi hal itu membuat siswa tidak nyaman karena
mereka harus bergantian dengan anak dari SD,SMP dan SMK. Selain itu siswa mengatakan
bahwa lab tersebut agak kotor sehingga memberikan rasa ketidaknyamanan. Selain itu siswa
juga mengatakan bahwa lab tersebut tidak lengkap kadang terdapat komputer yang rusak.
Alat pendidikan menurut Langeveld ialah suatu perbuatan atau situasi yang dengan sengaja
diadakan untuk mencapai suatu tujuan pendidikan. Selain itu langeveld membagi alat
pendidikan menjadi perbuatan pendidik ( software) dan benda-benda sebagai alat benda
( hardware).7 Lab sekolah merupakan alat pendidikan yang termasuk kedalam jenis hardware
karena lab dapat dikatakan sebuah tempat yang didalamnya terdapat benda untuk penelitian
ilmu alam. Masalah yang penulis ditemukan di SMA Muhammadiyah 12 adalah mengenai
fasilitas laboratorium yang tidak dimiliki oleh SMA Muhammadiyah tersebut secara penuh,
maksudnya pihak SMA harus berbagi dengan pihak SD, SMP, dan SMK di komplek
Muhammadiyah tersebut. Hal ini tentu akan menimbulkan ketidak efektifan seperti yang
dikemukakan oleh narasumber berupa jadwal yang ditakutkan bentrok menyebabkan para
anak didik tidak dapat konsentrasi penuh dalam proses belajar. Selain masalah mengenai lab
6 Sri Martini Meilanie, M.Pd. , Modul Pengantar Ilmu Pendidikan (MKDK UNJ) hal 36

7 Sri Martini Meilanie, M.Pd. , Modul Pengantar Ilmu Pendidikan (MKDK UNJ) hal 68-69

UAS PIP Dias Yuditia Pribadi

Page 13

milik bersama tersebut, lab tersebutnya dikatakan oleh narasumber tidak lengkap, jumlah
komputer tidak sesuai dengan jumlaj muridnya, sehingga murid terpaksa menggunakan satu
computer berdua, murid tidak dapat mengoptimalkan ilmu yang mereka dapatkan, karena
mereka harus bergantian praktek.
Masalah-masalah tersebut dapat menghambat motivasi anak dalam belajar. Memang alat
pendidikan bukan sebagai variabel utama dalam kesuksesan anak didik, tetapi alat pendidikan
penting sebagai penunjang dan memfasilitasasi anak didik, agar tujuan pendidikan itu sendiri
dapat tercapai. Motivasi merupakan suatu keadaan atau kondisi yang mendorong,
merangsang, atau menggerakan seseorang untuk melakukan sesuatu atau kegiatan yang dapat
dilakukannya sehingga ia dapat mencapai tujuannya. Morgan Mengemukakan bahwa
motivasi bertalian dengan tiga hal yang sekaligus merupakan aspek- aspek dari motivasi.
Ketiga hal tersebut adalah: keadaan yang mendorong tingkah laku, tingkah laku yang di
dorong oleh keadaan tersebut, dan tujuan dari pada tingkah laku tersebut. 8 Kita semua tau
bahwa tidak semua murid memiliki motivasi yang sama dalam belajar, namun ketidak
lengkapan sarana fasilitas seperti yang dialami SMA Muhammadiyah 12 telah keluar dari
teori motivasi yang disebutkan Morgan diatas. Keadaan fasilitas sekolah tidak mendorong
tingkah laku yang mencerminkan motivasi anak didik dalam belajar di sekolah, melainkan
tindakan malas dari anak didik semakin kuat karena terdorong oleh ketidak lengkapan sarana
tersebut.
Yang paling ideal adalah bahwa anak ddik memiliki motivasi internal dalam mengikuti
kegiatan pendidikan yang sedang berlangsung. Adanya motivasi ini menunjukan bahwa anak
didik menyadari bahwa kegiatan pendidikan yang sedang diikutinya bermanfaat untuknya
karena sejalan dengan kebutuhannya. Dalam pelaksanaan pendidikan sering dijumpai bahwa
motivasi internal yang demikian itu tidak tidak selamanya dimiliki oleh anak didik. Karena
itu pendidik harus berusaha sebaik-baiknya untuk menimbulkan motivasi jenis lain pada diri
anak didik, yaitu apa yang dimaksud motivasi internal. Salah satu cara nya adalah
menggunakan berbagai metode dalam melaksanakan kegiatan pendidikan. Metode itu bisa
berupa diskusi, eksperimen dan demonstrasi.9 Perlu digaris bawahi bahwa tindakan
eksperimen dan demonstrasi tentu membutuhkan media dan alat pendidikan, ketidak
lengkapan dan lab computer yang digunakan satu bersama itu tentu menghambat pendidik itu
sendiri dalam mencoba melakukan inovasi baru dalam metode mengajarnya. Jadi bagaimana
pun juga alat pendidikan memang dibutuhkan dalam memperlancar proses pendidikan pada
sebuah institusi pendidikan, salah satunya SMA Muhammadiyah 12 ini.
Alat pendidikan mempunyai pengaruh terhadap proses pendidikan yang terjadi di sekolah.
Seperti yang kita tahu bahwa aktivitas pendidikan digambarkan sebagai sebuah sistem yang
terdiri dari input, proses dan output. 10Alat pendidikan termasuk didalam instrumental input,
yang dapat dikatakan mempengaruhi proses dari pendidikan itu sendiri. Kendala dalam
8 Anne Ahira, Pengertian Motivasi (AnneAhira.com) (3-6-2012 pukul 19.00).

9 Sri Martini Meilanie, M.Pd. , Modul Pengantar Ilmu Pendidikan (MKDK UNJ) hal 57
UAS PIP Dias Yuditia Pribadi

Page 14

masalah fasilitas sekolah akan menghambat proses pendidikan yang terjadi dalam mencapai
tujuan yang ditetapkan oleh sekolah itu.
Menurut Association for Educational Communications and Technology Teknologi pendidikan
adalah proses yang kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan,
dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari jalan pemecahan masalah yang
menyangkut semua aspek belajar manusia. 11
Ada tiga prinsip dasar dalam teknologi pendidikan sebagai acuan dalam pengembangan dan
pemanfaatannya, yaitu pendekatan sistem, berorientasi pada siswa, dan pemanfaatan pada
sumber belajar (Sadiman, 1984). Prinsip pendekatan sistem berarti bahwa penyelenggaraan
pendidikan dan pembela-jaran perlu didisain atau dirancang dengan menggunakan
pendekatan sistem. Dalam merancang pembelajaran diperlukan langkah-langkah prosedural
me-liputi: identifikasi masalah, analisis keadaan, identifikasi tujuan, pengelolaan
pembelajaran, penetapan metode, penetapan media, dan evaluasi pembelajar-an (IDI model,
1989). Prinsip berorientasi pada siswa berarti bahwa dalam pembelajaran hendaknya
memusatkan perhatiannya pada peserta didik dengan memperhatikan karakteristik, minat,
potensi dari siswa. Prinsip pemanfaatan sumber belajar berarti dalam pembelajaran, siswa
hendaknya dapat memanfa-atkan sumber belajar untuk mengakses pengetahuan dan
keterampilan yang dibutuhkannya. Satu hal lagi bahwa teknologi pendidikan adalah satu
bidang yang menekankan pada aspek belajar siswa.12
Dari pemaparan diatas terdapat salah satu prinsip dari teknologi pendidikan yang dinamakan
prinsip pemanfaatan, prinsip tersebut mengatakan siswa hendaknya dapat memanfaatkan
sumber belajar, berupa teknologi semaksimal mungkin untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilannya. Di kasus SMA Muhammadiyah 12 anak didik tidak dapat memanfaatkan
teknologi secara maksimal, penyebab pertama adalah mengenai lab bersama sehingga
terdapat banyak kelas dari SD hingga SMA yang menggunakan lab tersebut dan
menyebabkan anak didik tidak leluasa memanfaatkan fasilitas, penyebab kedua mengenai
ketidak lengkapan computer di lab tersebut, computer yang digunakan oleh dua orang anak
didik tentu mengurangi kesempatan mereka secara independen untuk memanfaatkan
teknologi tersebut. Sehingga memungkinkan menghambat proses mereka mendapatan ilmu.
Jadi dapat disimpulkan bahwa alat pendidikan memiliki peranan penting di dalam
institusi pendidikan seperti sekolah, karena dapat mempengaruhi motivasi anak didik, proses
pendidikan dan proses transfer ilmu.
10 Sri Martini Meilanie, M.Pd. , Modul Pengantar Ilmu Pendidikan (MKDK UNJ) hal 18-19
11 Elham Cahyantoro, Definisi Teknologi Pendidikan dan Teknologi Pembelajaran menurut ahli
(http://mbenxxcaem.blogspot.com/2011/09/definisi-teknologi-pendidikan-dan.html) ( 3-6-2012
pukul 17.23)

12 Pengertian Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran ( AnneAhira.com) (3-6-2012 pukul 18.34)

UAS PIP Dias Yuditia Pribadi

Page 15

UAS PIP Dias Yuditia Pribadi

Page 16

Daftar Pustaka
Meilanie Sri Martini. 2009. Pengantar Ilmu Pendidikan: UNJ, Jakarta
http://mbenxxcaem.blogspot.com/2011/09/definisi-teknologi-pendidikan-dan.html
http://www.anneahira.com/motivasi/pengertian-motivasi.htm
http://www.anneahira.com

UAS PIP Dias Yuditia Pribadi

Page 17

Anda mungkin juga menyukai