Anda di halaman 1dari 27

Bab 10.

Dasar- dasar Radiasi

Model- Model pemindahan radiasi di


diskusikan secara mendalam (konduksi,
konveksi, dan panas laten ) semua sedikit
banyak berdasarkan intuitive/gerak hati.
Pemindahan energi radiasi, pada sisi lain,
tidak semua intuitive.

. Energi radiasi adalah perpindahan photon,


yang mempunyai ciri-ciri tersendiri energi ikat
elektromagnetik yang mempunyai kecepatan
cahaya(c = dikeadaan vakum) dan keduanya
menunjukan sebagai partikel dan gelombang.
Photon ini memancarkan atau menyerap hasil
zat loncatan kuantum didalam tingkatan energi
elektronik atom, atau perubahan di getaran dan
tingkatan energi rotasi molekul.

persamaan planck :

hc

Energi photon juga ditunjukan sebagai


fungsi dari frekuensi v radiasi, karena
diberikan untuk Frekuensi, lebih baik
panjang gelombang digunakan di
beberapa perlakuan yang berhubungan
dengan lingkungan radiasi(Gates, 1980).

Keuntungan mengunakan frekuensi adalah


lebih simetri penyajian berkas penyerapannya
dan kemampuan menunjukan kedua surya
dan radiasi termal pada satu grafik.
Keuntungannya diimbangi dengan beberapa
kekuranganya yaitu kurang detail diporsi
panjang gelombang spektrum dan tidak
dikenal alami bagian-bagian untuk dibanyak
biologi.

Photon di dalam lingkungan yang alami


mempunyai lebar jarak energi dan panjang
gelombang keseluruhan energi photon yang
disebut spektrum elektromagnetik, kadang
berubah ubah, membagi dalam bagianbagian atau berkas berkas menurut
sumber photon yang lain atau hubungan
dengan sesuatu .

Radiasi Benda Hitam

photon memancarkan atau menyerap karena energi


transisinya diskrit dalam memancarkan atau menyerap
medium.
Radian flux ( W ) : Jumlah energi radiasi yang
dipancarkan, dipindahkan, atau diterima per bagian.
Radian flux density() : Radian flux per bagian wilayah.
Irradiance() : Densitas radiasi flux yang terjadi di sebuah
permukaan.
Radian spectral flux density () : Radian flux per bagian
jarak panjang gelombang.

Radian Intensity ( I, W/sr ) :Fluk yang berasal dari


permukan bagian sigi yag keras.
Radiance () : Densitas radian flux yang berasal dari
permukaan per bagian segi yang keras.
Spectral radiance ( ) Radian perbagian wilayah jarak
panjang gelombang .
Radiant emittance ( ) : Radian flux perbagian wilayah
yang memancarkan pada sebuah permukaan

Energi radiasi yang berhubungan dengan


zat yang memantulkan, transmisikan,
diserap, dan dipancarkan. Hubungan antara
bahan mungkin tergantung pada arah
radiasi yang terjadi, tinjauan arah dari
permukaan, dan panjang gelombang
radiasi. Panjang gelombang tergantung
mengenai definisi berikut.

Penyerapan : Kejadian gesekan radiant flux yang


diberikan panjang gelombang yang diserap oleh suatu
bahan.
Emisitas : Gesekan pancaran benda hitam yang
diberikan pemancaran panjang gelombang oleh
sebuah bahan.
Refleksi : Kejadian gesekan radiant flux yang
diberikan pemantulan panjang gelombang oleh bahan.
Transmisi : Kejadian gesekan radiant flux yang
diberikan pergantian panjang gelombang oleh bahan.

Beberapa informasi yang selalu diminta untuk


menggunakan hubungan interaksi antara radiasi dan
bahan.
Densitas panas pancaran flux (atau ukuran yang lain
panas pancaran) seperti fungsi panjang gelombang
yang digabungkan dengan sumber;
pengiriman atau koefisien pemantulan campur
tangan media.
Penyerapan sebagia fungsi panjang gelombang
untuk menerima dan menerima respon sebagai
fungsi panjang gelombang untuk penyerapan radiasi.

Bi-directional reflection () :Perbandingan


pemantulan radiasi sinar dari arah pandang tunggal
ke pancaran dari beberapa arah kejadian bahwa
jarak batas-batas sangat sempit sudut kejadian.
Directional-hemispherical reflectance
:Perbandingan pemantulan sinar yang tergabung
diatas segala tinjauan hemisphere ke pemancaran
dari satu arah tinjauan bahwa jarak batasbatasnya sangat sempit sudut kejadian.

Reflektansi Hemisferikal:
Rasio radiansi terpantul dari satu arah
pandang ke iradiansi insiden terratakan di
seluruh radiasi datang hemisfer insiden.
Reflektansi Bi-hemisferikal
Rasio radiansi terpantul-terintegrasi di seluruh
hemisfer ke iradiansi insiden terratakan di
seluruh radiasi datang hemisfer insiden

Hukum Kosinus
Hukum Kosinus Lambert:

0 cos

o = kerapatan flux normal terhadap sinar


= kerapatan flux pada permukaan
= sudut antara sinar radiasi dan garis
normal pada permukaan (sudut zenith)

Pelemahan Radiasi
Hukum Bouguer/Beer:

o exp( kz )

o =koef. Radiasi belum terlemahkan


Z=jarak rambat sinar dalam medium
K = koefisien musnah (m -1)

Distribusi Spektral pada Radiasi


Benda Hitam
Pendekatan fisika klasik memprediksi bahwa jumlah
energi terpancar dari permukaan akan meningkat tanpa
ikatan seiring panjang gelombang radiasi menurun. Ini
menyatakan bahwa seluruh energi alam semesta akan
diarahkan ke panjang gelombang pendek dan terpancar;
keadaan yang disebut bencana ultraviolet. Bencana
tersebut adalah kesalahan model, tentunya bukan
karena alam. Ini telah dipecahkan dengan hipotesis
kuantum Planck .

Model Planck untuk kerapatan flux


spektral radian dari benda hitam :

2hc
E b ( , T ) 5
[exp(hc kT ) 1
2

Spektra emitansi untuk 6000 K dan 288 K


blackbody sources aproximating dari
matahari ke bumi

Distribusi Spektral Radiasi Solar


dan Termal
Energi keseluruhan spectrum matahari
dijelaskan oleh Rayleigh (partikel kecil) dan Mie
(partikel besar) menyebar. Hamburan Rayleigh
berasal dari molekul udara dan dilafalkan
dengan panjang gelombang yang pendek
sehingga pancaran radiasinya biru.

Pancaran ini merupakan sumber dari warna


langit yang biru. Panjang gelombang biru
menyebar dari berkas cahaya matahari, hal ini
menyebabkan matahari kelihatan merah.
Hamburan Mie berasal dari asap dan,
aerosol di atmospir. Kondisi ini dapat
mengakibatkan penyebaran panjang gelombang
oleh Mie svatterers, tetapi secara umum ada
ketergantungan panjang gelombang yang kecil.

Emisitansi pancaran
Total energi radiasi yang dipancarkan untuk
semua panjang gelombang
B T

Energi yang dipancarkan oleh bukan bendahitam diberi


E , t dt
b

Contoh 10.5. Temukan rata-rata


emitans sinaran dari bumi dan
matahari.
Solusi. Bumi mendekati suatu radiator
benda-hitam memancar pada 288 K.
Rata-Rata daya pancar dari bumi
(5,67x10-8 W m-2 K-4) x (288 K)4 =
390 W/m2.

Yang tidak punya ketergantungan panjang


gelombang dari emissitivas sehingga hasil
pengintegrasian:

Emmisivas dari atmospir cerah lebih


banyak yang renda
Untuk menghitung perkiraan dari emisivitas
langit cerah teoritis yaitu (Brustsaetr, 1984)

ac 1.72

ea
Ta

1
7

Karena tekanan uap air dan temperatur yang


minimum dihubungkan, korelasi
antara
temperatur dan emisivitas langit cerah.
Swinbank (1963)

ac 9.2 x 10 Ta
6

Daya pancar angkasa pada waktu berawan


dapat diperkirakan dengan menambahkan
energi yang dipancarkan oleh langit cerah
pada bagian langit yang dipancarkan energi
awan. Monteith dan Unsworth (1990)
memberi hubungan yang sederhana
a 1 0.84c ac 0.84c

Ket:
Ketika c bernilai nol, a(c)=ac
Ketika c=1, a(c)=0.84+0.16ac

Contoh 10.6. Bandingkan daya pancar langit cerah


dengan langit mendung ketika temperatur udara 20o C.
Solusi. Menggunakan Pers. (10.7) atau Tabel A.3 maka
daya pancar benda hitam dapat ditemukan.
Emisivitas langit cerah (pers. (10.11) yaitu 9.2x106x(273.16+20)2=0.79. Emisivitas untuk langit berawan
(pers (10.12), c=1) yaitu 0.16x0.79 + 0.48 = 0.97. Daya
pancar adalah
Langit cerah:

Langit berawan:

0.79 x 419 331W m

0.97 x 419 406 W m 2

Anda mungkin juga menyukai