II.
Sejarah Kearsipan
1.
Masa Yunani
2.
Masa Indonesia
Sebelum Kemerdekaan
3.
Masa Indonesia Setelah
Kemerdekaan
Sejarah Sistem Kearsipan
1.
Sistem Agenda
2.
Sistem Verbal
3.
Sistem Kaulbach
4.
Sistem Takah
5.
Sistem Kearsipan Pola
Baru
MASA ROMAWI
Nilai arsip terletak pada nilaiguna
administratif
Mengalami kemunduran
1. Negara bagian melepaskan diri dari
imperium Romawi
2. Terjadinya peperangan antar Bangsa
Romawi
3. Perpindahan Bangsa Romawi
MASA FEODAL
Nilai arsip dilihat dari nilaiguna
administrasi dan hukumnya
Arsip disimpan sebagai bahan bukti :
1. Hak warisan
2. Tanah perseorangan
3. Seseorang dalam rangka menyewa
tanah dengan segala ketentuannya.
SEJARAH KEARSIPAN
SEBELUM INDONESIA
MERDEKA
Masa Kerajaan
Masa VOC/Hindia Belanda
Masa Inggris
Masa Jepang
Masa Kerajaan
Prasasti dengan tulisan Sansekerta dan
huruf Pallawa sebagai bentuk pertama
dalam Sistem Tata Kearsipan di Indonesia
Kitab (naskah), Kakawin dan Hikayat
dengan bahasa Jawa Kuno
Tulisan pada daun lontar
MASA JEPANG
Tidak begitu berkonsentrasi dengan masalah kearsipan
Keputusan-keputusan yang dikeluarkan oleh Saiko
Sikikan dan Gunseikan tidak banyak yang disebarluaskan
Untuk mengetahui informasi dibuatlah suatu bentuk
lembaran sejenis buku (Kanpo)
Lembaga kearsipan disebut Kobunsyokan dan
ditempatkan di bawah Bunkyokyoku. Fungsi lembaga
tersebut adalah melayani kepentingan orang-orang
Belanda yang ingin mendapatkan keterangan asal usul
keturunan yang akan dijadikan bukti apakah mereka
mempunyai titisan darah Bangsa Indonesia ataukah tidak
SEJARAH SISTEM
KEARSIPAN
Sistem Agenda
Sistem Verbal
Sistem Kaulbach
Sistem Takah
Sistem Pola Baru
SISTEM AGENDA
Sistem agenda atau juga dikenal dengan
nama sistem register di mana di dalam
pelaksanaan pengurusan suratnya
menggunakan sarana buku (buku agenda)
untuk pencatatan surat dan buku
ekspedisi untuk distribusinya.
No.
Ag
Terima
Dari
Tgl dan
Nmr Srt
Msk
Isi Surat
Lamp
Diter
uska
n di
Ket
7-3-1890
GG
6-3-1891
1/SK/1891
Pemb.
Dep.
Fin
BUKU EKSPEDISI
No. Urut
Tgl.
Surat
No.
Surat
Dikirimkan
Kepada
Nama
Penerima
Paraf dan
Tgl terima
6-31891
1/SK/1
891
Dep.
Financien
Robert
8-3-1981
Contoh
Penataan Berkas
Penataan berkas/arsip pada sistem
agenda dilakukan berdasarkan nomor
urut, bulan dan tahun
Contoh
Map bulan Januari 1891, nomor 1 30;
Map bulan Pebruari 1891, nomor 31 60;
Dan seterusnya
1981
1981
Nomor Urut
Nomor Urut
1 - 200
201 - 300
Penemuan Kembali
Penemuan kembali/jalan masuk yang dipergunakan
pada sistem agenda ini adalah :
1. Buku agenda : buku yang dipergunakan untuk
mencatat surat masuk dan keluar;
2. Buku ekspedisi : buku yang dipergunakan untuk
mencatat surat yang baru diterima dari buku
agenda;
3. File (deporen) : file yang sudah masuk dalam
sebuah map sesuai dengan nomor urut, bulan
dan tahun;
4. Indeks merupakan kode petunjuk dalam
sebuah
surat.
SISTEM VERBAAL
(1861 1924)
Suatu sistem seri yang terdiri dari seri net-net
(minuten) surat-surat keluar. Di mana setiap net
secara tersendiri digabungkan/ dihimpun suratsurat yang berkaitan. Setiap net surat keluar
dituliskan pada lembaran ganda (dobbel). Di mana
ditengahnya diletakkan setiap net diberi nomor
yang disebut nomor verbaal (nomor verbaal ini
bukan nomor surat). Nomor-nomor verbaal
tersebut akan berlanjut terus dalam setiap
tahunnya sampai tidak terbatas. Setiap pergantian
tahun dimulai dari nomor 1 (satu) lagi
Contoh :
V 1 100 ----- tahun 1914;
V 100 200 ----- tahun 1914;
V 201 300 ----- tahun 1914.
Nomor verbaal :
Hanya nomor urut, sama sekali tidak
merupakan petunjuk urusan/subyek);
Pada setiap awal tahun, kembali ke
nomor 1 (satu) lagi.
Penataan Berkas
Voorstukken / Retroacta
Verbaal-verbaal yang berkaitan dan sudah dihimpun/disatukan
Bundel Besar / Groote Bundel / Dossier
Pada pembungkus/bagian luar ini biasanya ditempel etiket/label yang
bertuliskan mengenai isi bundel dan nomor verbaal yang terakhir.
Contoh :
Irigatie Batavia ------- V 2596 / 1876
Nomor-nomor verbaal sebelumnya :
V 1023 / 74
V 1024 / 74
V 900 / 75
Penemukan Kembali
Penemuan kembali sistem verbaal ini dapat mempergunakan :
Agenda : suatu daftar yang berisi keluar-masuknya surat
secara urut nomor. Namun untuk penemuan kembali arsip
inaktif/statis tidak berfungsi;
Indeks : suatu daftar, di mana pada lajur bagian atas pada
halaman atau folio tertentu ditulis mengenai urusan (subyek)
yang telah ditentukan;
Klapper (indeks nama atau namensklapper) : merupakan
catatan secara alfabetis yang memuat nama-nama orang
yang terdapat/tercantum di dalam surat yang
diterima/dikirimkan.
Contoh : Sami V 20160 ---- cari bundel nomor 20100 20200
---- 1922.
Authoriteiten : suatu daftar/catatan yang memuat dari instansi
mana suatu surat itu dikirim, tanggal berapa dan nomor
berapa. Di sini nama-nama instansi dituliskan secara
alfabetis.
SISTEM KAULBACH
(1916 1942)
Sistem pencatatan dan pengaturan arsip
dengan kartu. Di mana pengelompokkan
arsipnya didasarkan pada hoofdenlijst
(klasifikasi)
Contoh : Klasifikasi
A. Umum
Perihal :
1. Penasehat
2. Pengaduan
3. Pemesan
4. Pemberitahuan
5. Bibliotik
6. Kontrak-kontrak
B. Personalia
Perihal :
1.
2.
2.
3.
4.
5.
Lamaran
Pemeriksaan
Perjanjian
PP. Pengangkatan
Per. Uang muka gaji
Perkawinan
7. Penghukuman
8. Pembayaran kembali
9. Uang Pensiuan
10. Absen
11. Kerja harian
12. Libur hari raya
Comptabiliteit
Diversen
Bahan-bahan DPR
Surat-surat Kabinet
Surat-surat Rahasia
Surat-surat Peringatan
Pendidikan Pegawai
Dokumentasi/Perpustakaan
Perihal :
Tgl.
Terim
a
Kartu No. :
No.
Urut
Surat Masuk
Tgl
No
Dari
Isi
Surat
Tahun :
Surat Keluar
Tgl
Kpd
Pet.
Peny
Surat
Cara Pengisian
1. Surat masuk dan keluar mempunyai kode yang berlainan
Misal :
Surat mengenai pemeriksaan seorang pegawai bernama Saliman
Surat ini mendapat kode : B2/1/1/1960
B
= Personil
2
= Perihal, pemeriksaan pegawai
1
= Kartu ke 1
1
= Surat ke 1
1960
= tahun
untuk surat keluarnya :
Bila belum ada surat yang masuk adalah :
B2/1/2/1960
Perbandingan
Cara 1 : isi singkat surat balasan. Dapat
dibaca pada kartu tanpa melihat arsipnya.
Cara 2 : harus diambil surat/arsipnya
untuk mengetahui apa isi balasannya.
Penataan Berkas
Penemukan Kembali
Penemuan kembali pada sistem ini dapat mempergunakan :
Hoofdenlijst : klasifikasi ini mempergunakan kode huruf dan
angka. Huruf menunjukkan pokok urusan dan angka
menunjukkan urusannya;
Kartu Korespondensi : kartu ini merupakan catatan keluarmasuknya surat secara kronologis menurut urusannya;
Klapper : indek nama. Ini digunakan untuk mencari arsip yang
berisi nama-nama orang;
Klapper Authoriteiten : klapper instansi atau indeks. Klapper
ini didalamnya memuat nama-nama instansi pengirim surat
yang ditunjukkan dengan aneka hal/folio;
Authoriteiten : daftar yang memuat dari instansi mana suatu
surat dikirim, tanggal berapa dan nomor berapa.
SISTEM TAKAH
Suatu kegiatan administrasi umum dalam
menyusun/menata, memelihara, mengolah,
mengendalikan/mengawasi, menyajikan dan
menyelamatkan data/informasi mengenai
segi-segi tentang suatu persoalan secara
kronologis dalam suatu berkas.
Sarana/Perlengkapan Takah
Pelaksanaan
Cara Penyimpanan
Lateral;
Filing Cabinet;
Meja Kerja
Derajat Surat
Pelaksanaan
Pelaksanaan
Penemuan Kembali
Penemuan kembali arsip atau sistem
penemuan kembali arsip (retrieval system)
adalah menemukan informasi yang
terkandung dalam surat atau arsip, jadi
bukan semata-mata sistem menemukan
arsipnya.
Pola Klasifikasi
Indeks
cara mengindentifisir surat atau arsip
melalui penunjukkan suatu tanda pengenal
yang dapat membedakan surat atau arsip
tersebut dengan lainnya dan sebagai alat
pembantu dalam penemuan informasi
dalam arsip;
Tunjuk Silang
alat untuk melengkapi indeks dalam
menampung penamaan dan peristilahan
lain yang mempunyai arti sama serta
mempertemukan beberapa keterangan
yang berbeda yang berhubungan dengan
filingnya yang berbeda pula
Kartu Kendali
kartu yang dipergunakan untuk mencatat
surat masuk atau keluar;
Lembar Pengantar
lembar yang dipergunakan untuk
mengantar surat masuk atau keluar dengan
melihat kepentingannya