Anda di halaman 1dari 5

Strategi bisnis tanpa modal. Ia mengisahkan hikayat seorang pemuda miskin di Amerika latin.

Setiap hari si pemuda melambaikan tangan pada seorang pengusaha tembakau kaya raya dari
Amerika yang sedang bertandang. Pada awalnya, lambaian tangan itu tidak dipedulikan. Namun,
karena selalu berulang, pengusaha tembakau itu penasaran dan menanyakan maksud sang
pemuda. Jawab si miskin adalah Saya punya tembakau kualitas bagus. Bapak tidak usah
membayar dulu, yang penting saya dapat PO dulu dari bapak. Setelah mendengar jawaban
tersebut, si pengusaha kaya lalu membuatkan tanda tangan dan stempel kepada pemuda tersebut.
Dengan modal itu, sang pemuda mengumpulkan hasil tembakau di kampungnya untuk dijualmke
amerika lewat si pengusaha kaya raya itu. Maka, jadilah pemuda itu kaya raya tanpa modal.
Strategi inilah yang ditiru Elang. Bermodal surat dari kampus, ia melobi perusahaan
lampu Phillips pusat untuk menyetok lampu di kampusnya. Alhamdulillah proposal saya gol,
dan setiap penjualan dapat keuntungan Rp.15 juta, ucapnya bangga. Namun, karena bisnis
lampu ini musiman dan perputaran uangnya lambat, terpikir oleh elang untuk mencari bisnis
yang lain. Seelah melihat celah di bisnis minyak goring, Elang mulai menekuni jualan minyak
goreng ini 80 persen menggunakan otot, sehingga menggangu kuliah, ia memutuskan untuk
berhenti berjualan.
Menyimak perjalanannya, elang mengaku bahwa bisnis demi bisnis yang dilakukannya
lebih banyak menggunakan otot daripada otak. Ia lalu berkonsultasi ke beberapa pengusaha dan
dosennya untuk memperoleh wawasan lain. Enlighment lalu ditemukannya. Berbisnis tidak harus
selalu memakai otot,dan banyak peluang bisnis yang tidak menggunakan otot.
Setelah mendapat berbagai masukan, ia merintis bisnis Lembaga Bahasa Inggris di
kampusnya. Karena lembaga kursus itu ditangani secara profesional dengan tenaga pengajar dari
lulusan luar negeri,pihak Fakultas Ekonomi memercayakan Lembaganya itu menjadi mitra.
Karena dalam bisnis ini ia tidak terlibat secara langsung, ia manfaatkan waktu luangnya untuk
bekerja sebagai marketer perumahan.
UNTUK ORANG LAIN
Sebenarnya, tanpa beralih ke bisnis property, untuk dirinya sendiri, Elang tidak bisa
dibilang kurang mapan. Pemuda antirokok ini sudah mempunyai rumah dan mobil sendiri.
Namun dibalik keberhasilannya itu, Elang merasa ada sesuatu yang kurang. kenapa kondisi saya
begini, padahal saya di IPB hanya tinggal satu setengah tahun lagi. Semuanya saya sudah punya,
apalagi yang saya cari di dunia ini?. Ia berdialog dengan nuraninya.
Ilham dari atas diperolehnya. Bisnis propertilah yang ditunjukkan tuhan kepadanya.
Namun, bisnis property yang ditunjukkan orang miskin lebih karena hatinya ikut tersentuh.
banyak orang di Indonesia terutama yang tinggal di kota belum punya rumah, padahal mereka
sudah berumur 60 tahun. Biasanya kendala merekaa karena DP yang kemahalan, cicilan
kemahalan, jadi sampai sekarang mereka belum berani memiliki rumah, ungkapnya pada
sebuah kesempatan.

Karena modalnya pas-pasan, untuk media promosinya sendiri, Elang hanya


mengiklankan di Koran local. Karena harganya yang relatif murah, pada tahap pembangunan
langsung terjual habis. Meski harganya murah, tapi fasilitas pendukung di dalamnya sangat
komplet, seperti Klinik 24 Jam,Rumah Ibadah, sekolah, lapangan olah raga, dan juga dekat
dengan pasar. Karena murah itu diperuntukkan bai kalangan ekonomi menengah ke bawah,
kebanyakan profesi konsumennya adalah buruh pabrik, staff tata usaha (TU) IPB, bahkan ada
juga para pemulung.
Sukses yang sudah di tangan tidak membuat Elang lupa diri. Justru, ia semakin
mendekatkan diri kepada tuhan. Salah satu wujud rasa syukur atas nikmatnya itu,dalam setipa
proyek ia selalu menyisihkan 10 persen untuk kegiatan amal. Uang yang 10 persen itu saya
masukkan ke BMT (Baitul Mal Wa Tanwil/tabungan )pribadi, dan saya alokasikan untuk
membantu orang orang miskin dan orang yang kurang modal. Bebernya. Bagi elang, materi
yang saat ini ia miliki mengandung hak orang miskin yang wajib dibagi. Selain menyisihkan 10
persen dari hasil proyeknya, elang juga memberikan sedekah mingguan, bulanan,dan bahkan
tahunan kepada fakir miskin. Pendiriannya; sedekah tidak perlu banyak yang penting adalah
kontinuitas dari sedekah tersebut.
Masih banyak sebenarnya yang ingin elang lakukan. Di antaranya, ia bercita-cita ingin
mendirikan perusahaan yang dapat memperkerjakan 100 ribu orang. Elang Gumilang, masih
akan terus mengepakkan sayap.

eorang Elang Gumilang yang hanya seorang anak kampung dan

kampungan, tiba tiba oleh Bank Mandiri diajari ilmu manajemen yang
seseungguhnya supaya bisa bergaul. Bank Mandiri juga memberikan segala
fasilitas, dan yang paling utama dari itu semua adalah kredibilitas dan reputasi.
Jadi yang tadinya orang bilang hanya punya satu perumahan, sekarang saya
sudah punya tiga perumahan.

Q : Pernah ke Manhattan?
A: Belum. (tertawa)
Q : Belum pernah. Jadi angan angan yang keluar dalam bentuk mimpi,
lantas bagaimana membangun usaha perumahan?
A : yang jelas kita harus membaca pasar. Sekarang ini pemerintah sedang peduli
terhadap masyarakat kelas menengah kebawah. Sedangkan di Indonesia masih ada
sekitar 70 juta rakyatnya yang masih belum memiliki rumah. Itu merupakan pasar
yang sangat besar. Apalagi sekarang ada subsidi dari menteri perumahan rakyat
untuk masyarakat ekonomi menengah kebawah.
Q : Itu artinya anda memasuki segmen rumah sederhana?
A: Betul.
Q : Siapa yang memberitahu anda harus begini?
A : Ada beberapa pengusaha, baik itu kontraktor yang mengeti konstruksi, developer,
dan juga orang hokum. Jadi semua itu diambil secara kebetulan, sebagian sebagian.
Q : Apa yang mendorong anda berbisnis?
A : Ada empat hal. Pertama, ingin membahagiakan orang tua. Kedua, manusia itu
akan dikenang dengan karyanya, nama baiknya. Yang ketiga, ingin membuktikan
sukses tidak harus dimulai dengan memiliki gelar lebih dulu, atau mesti tua dulu.
Kesuksesan bisa dimulai sejak kita muda. Dan yang keempat, globalisasi. Ketika saya
berada di tingkat dua, saya belajar teori keuangan sedangkan teman teman di luar
negeri
sudah lebih dinamis. Mereka sudah bisa membuat kerjasama dengan
perusahaan multinasional. Saya tidak mau kalah. Usia saya sama dengan mereka,
yang membedakan hanya bagaimana cara kita membuat dunia kita lebih baik dari
hari ini.

Hukum Wirausaha #1
Kenali dan Guntinglah Belenggu Yang Mengikat Kaki dan Pikiran Pikiranmu

ita semua adalah tahanan pada sebuah penjara. Yang membedakan satu dengan yang lain

adalah beberapa orang menempati sel berjendela, sedangkan lainnya menempati sel tanpa
jendela.
-

Kahlil Gibran

ADA DI ANTARA kita yang mempunyai sayap dan memiliki kebebasan untuk terbang
kemanapun kita hendak pergi. Namun tak sedikit di antara anak anak muda yang tidak
memilikinya sama sekali. kalau tak punya sayap, bagaimana bisa terbang?. Tanya penerima
hadiah Nobel perdamaian Muhammad Yunus.
Yang lebih menyedihkan sebenarnya terjadi pada mereka yang sesungguhnya memiliki
sayap, namun membiarkan kaki dan tangannya terbelenggu. Ibarat burung dara yang tak boleh
terbang jauh, bulu bulu pada sayapnya dipotong menjadi pendek oleh pemiliknya. Yang lebih
beruntung nasibnya, bulu bulu itu disulam menjadi satu oleh pemiliknya. Ia hanya bisa
mengepak ngepakkan sayapnya saja di darat, tak bisa terbang tinggi seperti yang lain.
Demikian pulalah dengan manusia. Banyak orang yang berkenalan dengan cara berbisnis
berkali kali, namun tak semuanya dapat menggerakkan sayapnya tinggi ke angkasa. Ada
semacam belenggu. Ya di tangan, ya di kaki. Di dalam pikiran atau di dalam hati. Ia
menghalangi, menghambat, menurunkan nyali, menyurutkan tindakannya..
Saya ingin menegaskan, sebelum kalian terbang, bukalah, guntinglah, cabik cabiklah
belenggu belenggu yang mengikat diri dengan penuh keberanian dan tumbuhkan kembali bulu
bulu yang sudah di potong pendek agar punya kekuatan baru. Tanpa keberanian, tak akan
pernah kalian terbang tinggi melihat indahnya cakrawala. Berikut adalah saran saran yang
dapat saya berikan untuk menggunting belenggu.
- Kenali belenggu belenggu diri dengan memeriksa inventory dari daftar Belenggu ini :
keluarga ( yang terlalu banyak aturan atau membuat anda terlalu nyaman), sikap sikap negatif
( pencemburu, pencemooh, rasis, serakah, tidak bisa mengontrol diri, dan seterusnya),
kecerdasan ( terlalu tergantung pada diri sendiri) taka da tantangan, lingkup terlalu sempit,
pergaulan, dan sebagainya.

- setelah mengenali belenggu belenggu diri, cobalah keluar dengan memeriksa apakah
semua itu memberi hasil yang anda inginkan? Kalau anda tidak suka dengan hasil yang anda cari
keluarlah dari sana dan lepaskan selimut rasa nyaman anda. Carilah lingkungan baru. Ingatlah,
manusia manusia unggul akan merekrut manusia - manusia unggul. Sedangkan manusia kelas
dua hanya akan mengambil manusia manusia kelas tiga atau empat yang kualitasnya lebih
rendah.
- Latihlah otot otot tangan dan kaki yang jarang dipakai dengan bergerak setahap demi
setahap. Jangan menyerah dan kembali pulan sebelum anda berhasil berjalan dengan kepala
tegak membawa hasil yang anda inginkan.
- Hidup anda bukan ditentukan oleh sejarah hidup anda , melainkan respons apa yang
anda ambil terhadap kejadian kejadian yang menimpa anda. Orang orang yang gagal tak
berani menggunting belenggu. Mereka malahan membuat belenggu yang lebih kuat dengan
menyalahkan masa lalu.
- Anda sendirilah yang harus membebaskan belenggu belenggu pada diri anda. Setelah
itu carilah orang orang yang bersedia menjadi guru bagi hidup anda. Guru guru tu harus anda
bayar dengan kerja keras, disiplin, sikap sikap positif, karya karya spektakuler dan kebaikan
hati mereka akan mengajarkan bagaimana caranya terbang dengan terbang bersama.
- Setelah semua belenggu terlepas, janganlah berfokus pada hal hal yan tidak bisa anda
kerjakan. Berfokuslah pada apa yang bisa anda kerjakan. Jangan mencemburui keberhasilan
orang lain, karena setiap orang memiliki keunikan dan caranya masing masing.
Kembangkanlah kebiasaan baru yang anda kembangkan sendiri.

Anda mungkin juga menyukai