CH 3
CH 3
232011129
ALVER GRACE F
232012035
ONI NOVILA
232012079
ERWIN HINDARTO
232012191
DENTI WIDHAYANTI
232012232
ELFRIDA D
TINDAKAN-TINDAKAN PENGENDALIAN
Tindakan-tindakan pengendalian merupakan bentuk yang paling langsung
dari pengendalian manajemen karena melibatkan pengambilan langkah-langkah
untuk memastikan bahwa karyawan berperilaku sesuai dengan yang diinginkan
organisasi
dengan
membuat
tindakan-tindakan
yang
menjadi
fokus
dari
tindakan
pendahuluan,
tindakan
yang
dapat
perusahaan
menggunakan
bentuk
ganda
dari
yang
penting
dari
kebanyakan
sistem
pengendalian
manajemen
mendefinisikan tindakan apa yang dapat diterima atau tidak dapat diterima,
(2)mengkomunikasikan definisi-definisi tersebut kepada para karyawan, (3)
mengamati atau sebaliknya mengikuti apa yang terjadi, dan (4) memberi
imbalan bagi tindakan-tindakan yang bagus atau hukuman atas tindakantindakan yang menyimpang dari apa yang dapat diterima.
Tindakan-tindakan untuk karyawan yang tetap bertanggung jawab dapat
dikomunikasikan baik secara administratif atau sosial. Yang termasuk dalam cara
mengkomunikasikan
secara
admistratif
yaitu
peraturan-peraturan
kerja,
yang
paling
efektif
jika
tindakan-tindakan
yang
diinginkan
yang
dapat
dipertanggungjawabkan
biasanya
diterapkan
dari
pengendalian,
menyebutkan
satu
atau
lebih
dari
masalah
n Petunjuk
x
dipertanggungjawabkan
Redudansi
Motivasi
x
x
Personalia
x
x
x
x
pengendalian.
Sejak
tinjauan-tinjauan
sebelum
tindakan
sering
melibatkan komunikasi dari atasan pada bawahan yang dikendalikan, itu dapat
menolong mengurangi keterbatasan pimpinan. Itu dapat menyediakan motivasi,
sebagai ancaman dari tinjauan yang akan datang terhadap tindakan karyawan
yang biasanya membutuhkan perhatian ekstra dalam persiapan sebuah proposal
pengeluaran, sebuah anggaran, atau sebuah perencanaan tindakan. Itu juga
dapat mengurangi efek-efek dari keterbatasan-keterbatasan personalia yang
secara
potensial
menambah
merugikan,
keahlian
jika
sejak
seorang
dibutuhkan.
peninjau
yang
Tinjauan-tinjauan
bagus
dapat
dapat
mencegah
tipe-tipe
keterbatasan
personalia yang
berhubungan
dengan
keahlian atau pengalaman yang tidak mencukupi, dan memberi imbalan atau
hukuman membantu menyediakan motivasi.
Redudansi secara relatif terbatas dalam penggunaannya. Itu dapat
menjadi efektif dalam membantu menyelesaikan tugas tertentu jika ada
beberapa keraguan di mana karyawan yang ditugaskan pada tugas tersebut
termotivasi untuk melakukannya secara memuaskan ataupun mampu untuk
melakukannya.
PENCEGAHAN VS PENDETEKSIAN
Pengendalian-pengendalian tindakan juga dapat diklasifikasikan dengan
berguna menurut apakah mereka mampu mencegah atau mendeteksi perilakuperilaku yang tidak diinginkan. Perbedaan ini penting karena pengendalian yang
mencegah kesalahan-kesalahan yang tidak diinginkan dan tidak teratur terjadi,
maka
pengendalian
menjadi
efektif
dan bentuk
yang
paling
kuat
dari
manajer-manajer
dapat
memastikan
bahwa
tindakan-tindakan
yang
pengendalian
yang
bagus.
Manajer-manajer
harus
memiliki
beberapa kemampuan untuk memastikan atau mengamati bahwa tindakantindakan yang diinginkan telah diambil. Kemampuan ini bervariasi secara luas di
antara pengendalian-pengendalian tindakan yang berbeda.
Keefektifan dari ketidakleluasaan perilaku dan tinjauan sebelum tindakan
berbeda-beda secara langsung dengan alat-alat fisik atau prosedur-prosedur
administratif
yang
dapat
dipercaya
yang
ditempatkan
organisasi
untuk
tindakan
sering
kali
menyediakan
tantangan
yang
dipertanggungjawabkan
menjadi
efektif.
Kriteria
yang
seharusnya
digunakan untuk menilai penelusuran tindakan yaitu teliti, objektif, tepat waktu,
dan dapat dimengerti. Jika setiap dari kualitas pengukuran ini tidak dapat
dicapai,
pengendalian-pengendalian
jawabkan
tidak
akan
efektif
dalam
tindakan
yang
menimbulkan
dapat
dipertanggung
perilaku-perilaku
yang
diinginkan.
Ketelitian merujuk kepada jumlah kesalahan dalam indikator-indikator
yang
digunakan
diambil.
untuk
mengatakan
Objektivitas,
tindakan-tindakan
merupakan
sebuah
apa
yang
keprihatinan
harus
karena
penting
bahwa
tindakan-tindakan
individu
yang
dapat
organisasi
secara
alami.
Pengawasan
diri
sendiri
efektif
karena
kebanyakan orang memiliki hati nurani yang menuntun mereka melakukan apa
yang benar dan mampu memperoleh perasaan yang positif dari meghormati diri
sendiri dan kepuasan terhadap diri sendiri ketika mereka melakukan pekerjaan
dengan baik dan melihat organisasi mereka berhasil.
Tiga metode utama dari penerapan pengendalian personalia adalah: (1)
pemilihan dan penempatan karyawan, (2) pelatihan, dan (3) pendesainan
pekerjaan dan ketentuan dari sumberdaya-sumberdaya yang penting.
Pemilihan dan penempatan
kerja
dan
syarat
dari
sumberdaya-sumberdaya
yang
penting
Cara lain untuk membantu karyawan bertindak dengan tepat dengan
memastikan pekerjaan yang didesain adalah mengizinkan para karyawan yang
bermotivasi dan berkualifikasi sehingga memiliki kemungkinan yang tinggi untuk
berhasil.
PENGENDALIAN BUDAYA
Pengendalian budaya didesain untuk mendorong pengawasan bersama,
sebuah bentuk tekanan kelompok yang kuat pada individu-individu yang
menyimpang dari nilai dan norma kelompok.
Pengendalian budaya yang kuat dihasilkan oleh proses pengawasan
bersama yang juga ada dalam satu-satu organisasi. Tekanan-tekanan dapat
diciptakan di antara sesama pekerja di mana para pekerja yang tidak mampu
menyesuaikan diri sering kali ditekan untuk menerima norma-norma kelompok.
Tekanan-tekanan sosial yang kuat juga dapat diciptakan dalam sebuah arah
bawah ke atas, seperti seorang atasan merasa tertekan untuk memenuhi
harapan-harapan bawahan mengenai peranan mereka.
Kebudayaan-kebudayaan
dibangun
berdasarkan
tradisi,
norma,
kepercayaan, nilai, ideologi, sikap, dan cara perilaku bersama. Kebudayaankebudayaan organisasional secara relatif disediakan dari waktu ke waktu, bahkan
ketika strategi-strategi mereka, taktik-taktik, dan tujuan-tujuan perlu beradaptasi
untuk mengganti kondisi-kondisi bisnis. Norma-norma budaya diwujudkan dalam
peraturan-peraturan tertulis dan tidak tertulis yang mengatur perilaku-perilaku
karyawan.
Manajer-manajer
mencoba
untuk
menciptakan
dan
membentuk
kebudayaan-kebudayaan organisasional dalam banyak cara, baik dengan katakata maupun contoh. Lima metode penting untuk membentuk kebudayaan, dan
mempengaruhi pengendalian-pengendalian budaya, adalah: (1) kode etis, (2)
pemberian imbalan berdasarkan kelompok, (3) pemindahan-pemindahan dalam
organisasi, (4) persiapan fisik dan sosial, dan (5) sifat yang utama
Kode etis
Kebanyakan
perusahaan
di
atas
ukuran
minimal
mencoba
untuk
kolektif terjadi dalam banyak bentuk. Contoh yang umum adalah bonus,
pembagian laba, atau perencanaan pembagian keuntungan yang menyediakan
kompensasi berdasarkan kinerja keseluruhan perusahaan atau divisi. Pemberian
dorongan secara luas pada saham kepemilikan perusahaan terhadap karyawan
juga
membantu
memastikan
bahwa
semua
karyawan
berbagi
dalam
termasuk
pengawasan
bersama
yang
diinginkan)
ketika
mereka
mendengar karyawan yang bekerja keras mendesak kolega mereka yang malas
dengan pernyataan seperti, Anda merusak pembagian profit saya. Kegunaan
kelompok, dibandingkan individu, insentif juga mengurangi pengukuran biaya
karena setiap keunikan kontribusi individu pada keseluruhan kinerja tidak harus
diukur.
Perpindahan-perpindahan dalam organisasi
Opsi lain adalah untuk mengirimkan budaya melalui sebuah kebijakan
perpindahan dalam organisasi. Perpindahan cenderung untuk meningkatkan
sosialisasi karyawan dengan organisasi dan dengan cara demikian mencegah
formasi dari tujuan-tujuan dan perspektif-perspektif yang tidak cocok. Salah satu
study dari perpindahan para eksekutif di antara divisi-divisi pada perusahaan
multi nasional menemukan bahwa perpindahan meningkatkan kemampuan
organisasional para eksekutif, sebagaimana yang berlawanan dengan subunit,
identifikasi dan memberikan mereka apresiasi yang lebih baik dari persoalan
yang dihadapi dengan bagian-bagian yang berbeda dari organisasi. Rotasi
karyawan juga kadang-kadang efektif dalam mengurangi terjadinya kecurangan
karena dia kiranya mencegah karyawan dari menjadi terlalu dekat dengan
entitas, aktivitas, kolega, dan/atau transaksi tertentu.
Persiapan fisik dan sosial
Persiapan fisik, seperti perencanaan kantor, arsitektur, dan dekorasi
interior, dan persiapan sosial, seperti kode berpakaian dan berkosakata, dapat
juga membentuk budaya organisasi.
Sifat yang utama
Terakhir, para manajer perusahaan dapat membentuk budaya dengan
mengatur sifat yang utama yang sesuai. Pernyataan mereka seharusnya
konsisten dengan jenis budaya yang sedang mereka coba ciptakan dan yang
penting perilaku mereka seharusnya konsisten dengan pernyataan mereka. Para
manajer mengabdi sebagai teladan dalam bertugas. Mereka tidak dapat
mengatakan suatu hal dan kemudian melakukan hal lain.
PENGENDALIAN PERSONALIA/BUDAYA DAN MASALAH-MASALAH
PENGENDALIAN
Tabel 3.3 Masalah-masalah pengendalian yang disebutkan oleh variasi cara
mempengaruhi personalia dan pengendalian budaya
Kekurangan
Masalah
Keterbatasa
Petunjuk
Motivasi
n Personalia
Pelatihan
Cara-cara
mempengaruhi
pengendalian personalia
X
X
imbalan
berdasarkan
kelompok
X
X
X
X
X
program pelatihan, atau dengan penugasan personalia baru untuk bekerja dalam
kelompok yang akan menyediakan bimbingan yang baik. Masalah-masalah
motivasional, yang mungkin diminimalkan dalam perusahaan dengan budaya
organisasi yang kuat, dapat diminimalkan dalam organisasi lain dengan
menyewa orang-orang yang sangat termotivasi atau dengan menugaskan orangorang untuk bekerja dalam kelompok yang akan cenderung membuat mereka
menyesuaikan dengan norma kelompok. Keterbatasan-keterbatasan personalia
dapat juga dikurangi lewat satu atau lebih jenis pengendalian personalia, secara
khusus pemilihan, pelatihan, dan ketentuan sumberdaya-sumberdaya yang
penting.
KEEFEKTIVAN DARI PENGENDALIAN PERSONALIA/BUDAYA
Pengendalian personalia/budaya dapat beradaptasi. Seluruh manajer
bergantung kepada beberapa tingkat dari tuntunan dan motivasi karyawan
mereka sendiri.
Pengendalian-pengendalian budaya dapat juga, mendominasi sebuah
sistem pengendalian. Kesempatan terbaik untuk menciptakan sebuah budaya
yang bagus dan kuat kelihatannya ada sejak permulaan berdirinya organisasi
ketika penemu dapat mengilhami organisasi dengan budaya yang unik. Untuk