DARI MAKROALGA Eucheuma cottonii MELALUI HIDROLISIS
MENGGUNAKAN ASAM Emi Apulisa Br Sinuraya1), Makhmudun Ainuri2), Moch. Maksum2) ABSTRAK Sumber energi fosil merupakan energi tidak terbarukan dan mengalami eksploitasi berlebihan. Hal tersebut berdampak pada semakin menipisnya cadangan sumber energi fosil dunia. Hal ini dapat berakibat pada krisis energi yang akan menyebabkan terganggunya pertumbuhan perekonomian dunia. Kondisi ini memaksa dilakukannya pencarian sumber energi alternatif. Salah satu energi alternatif yang sangat potensial menggantikan sumber energi fosil adalah bioetanol (biofuel). Bioetanol adalah bahan bakar alternatif yang dibuat dari biomassa yang mengandung komponen gula, pati, maupun selulosa. Salah satu komoditi perairan Indonesia yang sangat berpotensi untuk dikembangkan adalah rumput laut, sehingga dapat dijadikan kajian penelitian sebagai salah satu sumber bahan baku untuk bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar konvensional. Rumput laut Eucheuma cottonii memiliki komposisi penyusun seperti polisakarida yaitu selulosa, karaginan, agar, lignin dan monosakarida yaitu glukosa, galaktosa. Penelitian ini merupakan studi pemanfaatan rumput laut E. cottonii untuk menghasilkan substrat fermentasi bioetanol berupa gula reduksi yang tinggi, konsentrasi asam sulfat optimum untuk menghidrolisis serbuk rumput laut. Makroalga Eucheuma cottonii dipasok dari daerah Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara dalam bentuk yang sudah dikeringkan di tingkat petani. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental laboratoris dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial untuk uji kadar glukosa. Hidrolisis dengan H2SO4 konsentrasi 0,1M, 0,3M, 0,5M dan variasi waktu 30 menit, 60 menit, 90 menit. Analisis kadar gula reduksi dilakukan dengan metode Nelson Somogyi. Data gula reduksi hasil hidrolisis diolah dengan menggunakan Two Way Anova dan penilaian aspek finansial dengan menganalisis kelayakan finansial. Hasil analisis statistik menggunakan uji Two Way Anova menunjukkan tidak ada perbedaan nyata sehingga dilakukan analisis statistik biaya produksi yang menunjukkan ada perbedaan nyata. Biaya terendah yang dihasilkan pada konsentrasi asam sulfat 0,1 M dan waktu hidrolisis 30 menit yaitu 0,045 gr serta kriteria penilaian investasi produksi substrat fermentasi (gula reduksi) bioetanol dengan kapasitas produksi 13.500 kg rumput laut menunjukkan layak dilaksanakan pada Pay Back Period 8 tahun dan Break Even Point (Unit) adalah 41.086, 34 gr gula reduksi.
Kata Kunci : Bioetanol, Eucheuma cottonii, hidrolisis, metode Nelson Somogyi
1 2
Mahasiswa Teknologi Industri Pertanian FTP UGM
Staf Pengajar Teknologi Industri Pertanian FTP UGM xi