S1 2014 283438 Chapter1
S1 2014 283438 Chapter1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Krisis energi yang terjadi di berbagai negara di belahan dunia saat ini
Sumber Daya
Minyak bumi
56,6 Miliar Barel
Gas bumi
334,5 TSCF
Batu bara
93 Miliar Ton
Coal Bed Methane 453 TSCF
(CBM)
Sumber : Pusdatin (2008)
Cadangan
8,4 Miliar Barel
165 TSCF
18,7 Miliar Ton
Produksi
384 Juta Barel
2,7 TSCF
217 Juta Ton
Hal ini dapat berakibat pada krisis energi yang akan menyebabkan
terganggunya pertumbuhan perekonomian dunia. Di sisi lain penggunaan
sumber energi fosil juga telah disadari menyumbang emisi gas rumah kaca
yang tidak hanya sekedar mengakibatkan pemanasan global dengan segala
permasalahan lain yang mengikutinya, akan tetapi juga mengakibatkan
keasaman perairan meningkat yang berujung pada kerusakan lingkungan.
Kondisi ini memaksa dilakukannya pencarian sumber energi alternatif
(Ansyori, 2004 ; Teresa, et al, 2010).
Raja, et al., 2008 ; Gouveia and Oliveira, 2009). Secara kimia, rumput laut
terdiri dari air (27,8%), protein (5,4%), karbohidrat (33,3%), lemak (8,6%),
serat kasar (3%) dan abu (22,25%) (Harvey, 2009). Kandungan lipid dalam
biomassa makroalga kering spesies tertentu dapat mencapai di atas 50%
dengan pertumbuhan yang sangat cepat (Hossain, et al, 2008 ; Hu, et al, 2008 ;
Massinggil, 2009). Proses pembiakan makroalga hanya membutuhkan waktu
10 hari untuk siap dipanen sehingga secara matematis produktivitasnya
mencapai (120.000 kg biodiesel/Ha tahun) lebih dari 20 kali lipat produktivitas
minyak sawit (5.800 kg biodiesel/Ha tahun) dan 80 kali lipat dibandingkan
minyak jarak (1.500 kg/biodiesel/Ha tahun) (Teresa, et al, 2010). Kadar
karbohidrat makroalga juga tinggi (29-31% berat kering untuk spesies clorella)
lebih tinggi dari pada ubi singkong (23% berat kering) dan dengan
memperhitungkan masa panen, secara matematis produktivitas bioetanolnya
mencapai lebih dari 100 kali lipat ubi singkong (Ansyori, 2008).
Rumput laut jenis Eucheuma cottonii merupakan salah satu rumput laut
dari jenis alga merah (Rhodophyta). Rumput laut dapat dijadikan sebagai
sumber bahan baku utama dalam pembuatan bioetanol (biofuel). Rumput laut
Eucheuma cottonii memiliki komposisi penyusun seperti polisakarida yaitu
selulosa, karaginan, agar, lignin dan monosakarida yaitu glukosa, galaktosa.
Penelitian ini merupakan studi pemanfaatan rumput laut E. cottonii
untuk menghasilkan substrat fermentasi bioetanol berupa gula reduksi yang
tinggi.Sebagian besar karbohidrat pada rumput laut E. cottonii berupa senyawa
polisakarida sehingga diperlukan adanya proses hidrolisis untuk menguraikan
bahan
baku
bioetanol.
Proses
hidrolisis
dilakukan
dengan
1.2
Perumusan Masalah
Cadangan sumber energi fosil dunia sudah semakin menipis, kondisi ini
menggantikan BBM diesel dan premium sebagai bahan bakar mesin. Rumput
laut merupakan salah satu organisme yang dapat dinilai ideal dan potensial
untuk dijadikan sebagai bahan baku produksi biofuel karena mengandung
karbohidrat yang tinggi. Selain itu, rumput laut adalah salah satu komoditi
Indonesia yang melimpah yang belum dikembangkan dengan maksimal. Oleh
karena itu, dilakukan penelitian mengenai pemanfaatan rumput laut, khususnya
Eucheuma cottonii untuk menghasilkan substrat fermentasi bioetanol berupa
gula reduksi yang tinggi menggunakan metode yang tepat sehingga hasilnya
optimal yang bisa diubah menjadi bioethanol yang dapat digunakan menjadi
bahan bakar .
1.3
Batasan Masalah
5. Pengolahan dan analisis data menggunakan Two Way ANOVA dan analisis
kelayakan finansial.
1.4
Tujuan Penelitian
1.5
Manfaat Penelitian