Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

INVENTARISASI DAERAH PASCA BENCANA


DI KABUPATEN LANDAK
1. LATAR BELAKANG

Bencana dan pembangunan merupakan dua hal yang berjalan beriringan. Di


satu sisi, bencana yang terjadi sering mengakibatkan rusaknya hasilhasil
pembangunan, di sisi lain pembangunan yang dilakukan tanpa disadari pula
telah menimbulkan bencana. Meskipun pembangunan di Indonesia telah
dirancang dan di disain sedemikian rupa dengan dampak lingkungan yang
minimal, namun demikian proses pembangunan tetap menimbulkan dampak
kerusakan lingkungan dan ekosistem. Pembangunan yang dilakukan dengan
bertumpu pada eksploitasi sumber daya alam yang tidak dijaga
keberlangsungannya (terutama dalam skala besar) menyebabkan hilangnya
daya dukung sumber daya ini terhadap kehidupan masyarakat.
Meskipun bencana alam hanya merupakan fenomena alam biasa, namun
karena kejadian dan besarnya tidak dapat diperkirakan sebelumnya, maka
bencana alam berpotensi menimbulkan kerugian di muka bumi dalam bentuk
apapun seperti korban jiwa manusia maupun harta benda.
Posisi geografis Indonesia yang menyebabkan curah hujan tinggi dan yang
berdekatan dengan jalur gempa serta adanya gunung berapi membuat
kehidupan kita selalu terancam oleh berbagai bencana alam seperti
gempa bumi, tsunami, letusan gunung berapi, Bencana lahar, Bencana
bandang, dan tanah longsor.
Propinsi Kalimantan Barat merupakan wilayah dengan karateristik geologi
dan geografis yang cukup beragam mulai dari kawasan pantai hingga
pegunungan/dataran
tinggi.
Adanya
perbedaan karateristik ini
menyebabkan perbedaan perlakuan pada masing-masing kawasan, terutama
pada kawasan- kawasan yang dimungkinkan sebagai kawasan rawan
bencana alam.
Kabupaten Landak berada pada kawasan dataran tinggi, memiliki
karakteristik geografis yang berbukit dan berawa-rawa yang dialiri oleh
beberapa sungai di antaranya : Sungai Kapuas, Sungai Landak, Sungai
Mempawah, dengan DAS Kapuas dan DAS Mempawah yang memberikan
sumbangsih terhadap bencana banjir.
Dari peta dasar daerah rawan banjir yang dikeluarkan Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB) dan LAPAN, di Kabupaten Landak
terdapat beberapa kawasan genangan yang berpotensi BANJIR walaupun
pada tingkat resiko yang rendah, namun banjir tetap terjadi di beberapa titik ,
terjadi dalam waktu pendek dan berulang tiap tahun.
Perubahan fungsi hutan baik disepanjang aliran DAS atau dihulunya, apabila
disertai dengan intensitas curah hujan yang tinggi, dapat menyebabkan
Banjir Bandang yang datang tidak terduga.
Dalam upaya penanggulangan bencana baik pada tahap preventif
sebelum terjadi bencana, represif pada saat terjadi bencana maupun
rehabilitasi setelah terjadi bencana, Badan Penanggulangan Bencana
Provinsi Kalimantan Barat akan melakukan langkah- Iangkah seperti
penyusunan kebijakan dan strategi, koordinasi lintas sektoral
dan
koordinasi dengan daerah, pengumpulan data dan informasi secara

terpadu, serta upaya penanggulangan bencana sesuai dengan tugas dan


fungsinya.
Informasi data mengenai inventarisasi daerah pasca bencana di Kabupaten
Landak dapat dikemas dalam bentuk sistem informasi data base berbasis
spasial atau keruangan sehingga dapat dilakukan analisis untuk misalnya
pembuatan sistem informasi peringatan dini, dan usaha-usaha pencegahan,
penanggulangan, dan mekanisme rencana komprehensif solusi penanganan
daerah rawan bencana dengan mengurangi dan menghilangkan sebab-sebab
kerawanan bencana.
Atas dasar tersebut diatas, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dibawah
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kalimantan Barat mengalokasikan
dana untuk Penyusunan Inventarisasi Daerah Pasca Bencana Kabupaten
Landak yang diharapkan dapat memetakan dan mengetahui daerah rawan
bencana di Kabupaten Landak.
2. MAKSUD, TUJUAN
DAN SASARAN

Maksud
Maksud dari kegiatan Inventarisasi Daerah Pasca Bencana di Kabupatan
Landak ini adalah untuk melakukan inventarisasi bencana di kabupaten
Landak yang meliputi lokasi, tingkat kerusakan, dan dampak yang
ditimbulkan.
Tujuan
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mendapatkan gambaran yang
menyeluruh mengenai data fisik dan kuantitatif dari bencana di Kabupaten
Landak. Kemudian data ini akan dimasukkan dalam suatu data base agar
bisa dimanfaatkan untuk analisa data dan pengambilan kebijakan dalam
mengatasi persoalan kebencanaan di Kabupaten Landak.
Sasaran
Tersusunnya data base sebaran daerah Bencana secara detail dan usulan
penanganannya berupa peta yang bersifat informatif dan cepat untuk
mengambil kebijakan dan memudahkan pihat terkait dalam membuat
kebijakan dan menyusun program penanganan Bencana di seluruh wilayah
administratif Kabupaten Landak.

3. LOKASI PEKERJAAN

Seluruh wilayah administratif Kabupaten Landak

4. SUMBER PENDANAAN

Pekerjaan ini dibiayai dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Provinsi


Kalimantan Barat, Tahun Anggaran 2014 dengan pagu dana sebesar Rp.
160.000.000,00 (Seratus Enam Puluh Juta Rupiah).

5. NAMA DAN
ORGANISASI
PENGGUNA JASA

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Kalimantan Barat. cq. dan J

6.

a.

RUANG LINGKUP
PEKERJAAN

Melakukan survey data sekunder Kabupaten Landak meliputi :


Peta wilayah administrasi
Data-data klimatologi
Data sosial ekonomi
Data Infrastruktur

b.

c.

7.

KELUARAN

Data tutupan dan tata guna lahan


Data sarana pemerintahan
Inventarisasi kawasan yang mengalami bencana dan dampak yang
terjadi dengan melakukan survet lapangan, meliputi :
Luas dan sebaran wilayah bencana
Klasifikasi dan jenis kerusakan dampak wilayah bencana
Waktu atau periode dimana biasanya bencana terjadi
Membuat dokumentasi dokumentasi wilayah bencana
Membuat rencana dan realisasi penganggulangan dan
pencegahan bencana
Melakukan pengolahan data dan membuat kajian dan menganalisa
serta memberikan rekomendasi hasil survey dengan memperhatikan
petunjuk dan ketentuan yang berlaku

embatan.
Keluaran dari pekerjaan ini berupa laporan yang harus diserahkan kepada
pengguna jasa adalah :
a.

b.

c.

d.

e.

f.

Laporan Pendahuluan, yang membahas tentang Latar Belakang,


Maksud dan Tujuan Kegiatan, Ruang Lingkup dan Lokasi Kegiatan
serta Metodologi dan Rencana Kerja, organisasi pekerjaaan, Kerangka
pemikiran cara pelaksanaan pekerjaan, mobilisasi personil, kriteria
inventarisasi, dan penyampaian persiapan survey lapangan
Laporan Bulanan yang membahas kegiatan yang dilakukan, serta hasil
kemajuan Pekerjaan serta langkah-langkah yang diambil dalam
pelaksanaan yang sudah berjalan dan pelaksanaan pada waktu
mendatang.
Laporan Antara yang membahas hasil sementara pelaksanaan
kegiatan diantaranya data-data teknis Survey-survey, hasil analisaanalisa awal Inventarisasi .
Seminar dan diskusi
yang membahas draft Laporan Akhir
berdasarkan kajian dan pengolahan beberapa macam data survey
dalam menentukan dan verifikasi data-data survey menyangkut
Lokasi,sifat-sifat iklim, Rekomendasi Rekonstruksi Pasca Bencana,
Jalur Evakuasi Mitigasi Bencana dan mencari masukan dari instansi
terkait sehubungan dengan tujuan dan sasaran studi untuk
penyempurnaan dalam penyusunan Laporan dan Rekomendasi Akhir.
Laporan Akhir diantaranya berisi :
Laporan ini merupakan penyempurnaan dari draft laporan akhir dan
diserahkan paling lama 10 hari setelah berakhirnya kontrak konsultan
Executive summary ; berupa ringkasan hasil-hasil Inventarisasi
mulai dari awal pelaksanaan hingga dihasilkan rekomendasi
akhir.
Susunan hasil kajian , pengolahan data-data dan rekomendasirekomendasi akhir Inventarisasi Daerah Pasca Bencana .
Analisa dan rekomendasi sosial ekonomi pasca bencana
Bencana
Peta tematik berupa Daerah Pasca Bencana dan Rawan
Bencana Kabupaten Landak berukuran A0 dengan lapisan
kontur/ketinggian dengan menggunakan Citra Shuttel Radar,
Topography Mission (SRTM) ;
Applikasi software ; yaitu program applikasi peta tematik yang
berisikan data Inventarisasi berbasis GIS yang memuat informasi

Inventarisasi wilayah bencana Pasca Bencana , dengan lapisan-lapisan


(layer) tutupan lahan, topografi wilayah, jalur evakuasi dan foto-foto
(galeri)

8. PERALATAN DAN
MATERIAL YANG
DISEDIAKAN
PENGGUNA JASA

Pengguna jasa akan membantu penyediaan dokumen yang diperlukan berupa


peta administrasi, data statistik, laporan dan informasi lain yang berhubungan
dengan pekerjaan.

9. PERALATAN DAN
MATERIAL YANG
DISEDIAKAN
PENYEDIA JASA

Dalam melaksanakan Pekerjaan Study, Penyedia Jasa harus menyediakan


semua fasilitas yang dibutuhkan seperti :
a.
Peralatan yang diperlukan dalam melaksanakan survey dan kajian.
b.
Fasilitas transportasi untuk melakukan tugas lapangan.
c.
Biaya akomodasi dan transportasi serta biaya lainnya selama
melaksanakan pekerjaan lapangan.
d.
Biaya untuk tenaga pendukung proyek.

10. JANGKA WAKTU


PELAKSANAAN

Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini diperkirakan 90 (sembilan puluh) hari


kalender

11. PERSONIL

No
A

Posisi/Jabatan

Kwalifikasi

Jumlah
Org-bln

Tenaga Ahli

Ketua Tim/Team Leader

Ahli Hidrologi

Ahli Sosial Ekonomi

Ahli Pemetaan

Tenaga Pendukung/Asisten

Surveyor Sipil

Surveyor Hidrologi

Surveyor Sosial Ekonomi

Surveyor Topografi

Drafter CAD

Operator Komputer/
Administrasi

S-1 Ahli Kebencanaan,


Teknik
Sipil/Lingkungan/Planol
ogi/Arsitek, pengalaman
5 tahun, mempunyai
sertifikat keahlian (SKA)
S-1 Teknik
Sipil/Pengairan,
pengalaman 3 tahun
S-1 Ekonomi,
pengalaman 3 tahun
S-1 Geodesi, pengalaman
3 tahun
STM Sipil, pengalaman 3
tahun
STM Sipil, pengalaman 3
tahun
SMA / sederajat,
pengalaman 3 tahun
STM Sipil, pengalaman 3
tahun
STM Sipil, pengalaman 3
tahun
SMA / sederajat,
pengalaman 3 tahun

3.0

3.0

3.0
3.0

1.0
1.0
1.0
1.0
3.0
3.0

12. JADWAL TAHAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN

No

Bulan Ke -

Kegiatan
I

Persiapan,
pengumpulan
data dasar

Survey lapangan,
Instansional

Analisa data

Diskusi, Seminar,
Penyusunan
laporan dan
rekomendasi

II

III

13. PENUTUP
a) Setelah Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini diterima, maka calon
konsultan hendaknya memeriksa seluruh bahan masukan yang
diterima dan mencari bahan masukan lain yang dibutuhkan.
b) Berdasarkan bahan-bahan tersebut konsultan agar segera
menyusun program kerja untuk disampaikan kepada pengelola
kegiatan.

Pontianak, Agustus 2014

Anda mungkin juga menyukai