T Beam Design
T Beam Design
JAN 28
Posted by sanggapramana
5 Votes
T beam atau dalam bahasa Indonesianya adalah balok T, adalah balok yang pengecorannya dilaksanakan
bersamaan dengan pengecoran pelat lantai atau sering disebut (monolit). Sehingga plat beton diperhitungkan
sebagai sayap dari balok, dengan lebar sayap tertentu. Secara umum balok T dibagi menjadi 2 yaitu balok
pinggir (exterior) dan balok tengah (interior) .
ya gambar di atas saya ambil dari salah satu website teknik sipil di Indonesia, dan kita akan menentukan
jumlah tulangan untuk balok T tersebut dapat menahan beban yang bekerja padanya. sebelumnya perilaku
balok T apabila terkena momen yang bekerja padanya adalah sebagai berikut :
1.
2.
Untuk balok dengan pelat hanya pada satu sisinya saja (balok eksterior), lebar sayap efektiv diukur dari sisi
balok tidak boleh melebihi dari :
ANALISIS BALOK T
Pada umumnya, zona tekan balok T berbentuk persegi seperti terlihat pada gambar 4.2b (diatas). Untuk
kasus seperti ini, balok T tersebut dapat dianalisa sebagai balok persegi dengan lebar b. Untk kasus
dimana zona tekan berbentuk T seperti pada gambar 4.2d (diatas) analisis dapat dilakukan dengan
memperhitungkan secara terpisah kontribusi sayap dan badan penampang dalam menahan momen. (gambar
dibawah)
Untuk balok T yang berperilaku seperti balok persegi, perhitungan b dapat dihitung menggunakan rumus
yang diberikan pada bab sebelumnya. Jika zona kompresi pada balok T berbentuk T maka perlu dihitung
luas tarik yang berhubungan dengan keruntuhan seimbang (balanced), yaitu :
Asb = Cb/fy > Cb = 0,85.fc. [(b-bw)hf+bw.a]
sehingga, A max Asb
TULANGAN MINIMUM BALOK T
SNI 2002 pasal 12.5 butir 2 mensyaratkan batasan tulangan minimum untuk balok T yaitu
Asmin = (fc / 2.fy) bw.d
atau
Asmin = (fc / 4.fy) bf.d
Rujukan : Bahan Ajar Struktur berton Dr.Ir Antonius, MT (Dosen Unissula Semarang)
Ditulis dalam perhitungan balok