Anda di halaman 1dari 2

Nama: Achmad Fauzi

NPM: 1201130236
Kelas: MBTI-G

2. Kasus Throwing Away a Golden Opportunity


1. Anggota Komite Seleksi, Karena Penyebab Roger Allen tidak
mendapatkan jabatan tersebut yaitu Anggota Komite Seleksi yang lain
tidak memilih dia walaupun sudah direkomendasikan oleh presiden
departemen penjualan internasional saat ini. Harry Walden dapat
mempengaruhi komite untuk tidak memilih Roger Allen.
2. Menurut saya, Roger Allen sudah melakukan politik perusahaan secara
baik dengan menjadi penjual terbaik nomor satu dan menjadi orang
kesayangan serta atasannya sangat bergantung kepada dia di
Departemen Marketing. Karena Roger Allen tidak menjual Harry
dengan sangat kuat didalam idenya dan Roger Allen tidak dapat
meyakinkan Harry Walden.
3. Jika saya menjadi Roger Allen, maka yang akan saya lakukan adalah
menjual Harry Walden dengan sangat kuat didalam ide saya dan juga
saya akan melobi anggota komite seleksi agar mereka mau memilih
saya dan tidak terbujuk oleh perkataan Harry Walden. Saya akan
melakukan beberapa strategi-strategi seperti membuat koalisi untuk
membujuk anggota komite, persuasi rasional, seruan inspirasional,
tukar pendapat, menyenangkannya dengan pujian, seruan pribadi, dll.

3. Kasus Schneider National


1. Dalam kasus diatas, pandangan konflik yang didukung oleh Lofgren
ialah Pandangan Interaksionis. Karena Lofgren menyatakan konflik
seperti isu-isu bisnis adalah hal yang paling sehat dan bagus karena
bisnis apa pun tanpa ketegangan akan jatuh ke tingkat kinerja yang
paling bawah. Ini selaras dengan Pandangan Interaksionis yang
menyatakankeyakinan bahwa konflik bukan hanya merupakan daya
yang positif dalam sebuah kelompok tetapi juga merupakan
keniscayaan yang mutlak bagi sebuah kelompok untuk dapat
berkinerja secara efektif.
2. Karena John Lofgren dapat mengelola konflik kelompok eksekutif
dengan baik yaitu dengan menghindari konflik antarorang atau

antarkelompok dan memfokuskan perdebatan pada isu isu bisnis yang


kritis agar tingkat kinerja tidak akan jatuh ke bawah yang dapat
mengurangi produktivitas perusahaan.
3. Cara kelompok eksekutif menciptakan konflik yaitu memfokuskan
perdebatan pada isu-isu bisnis, jadi segala sesuatu perdebatan
mengenai bisnis perusahaan harus dirundingkan dan diperdebatkan
sehingga akan menimbulkan konflik yang tentu saja konflik konstruktif
dan mengurangi konflik organisasi dengan cara mereka harus belajar
bagaimana bekerja bersama, kemudian mendengarkan saran-saran
dari luar untuk membantu mendengarkan secara lebih baik serta
saling memahami.
4. Melakukan pengawasan dan secara tidak langsung menjadi penengah
jika setiap anggota kelompok eksekutif sedang berkonflik, menurut
pernyataan Lofgren Jika anda memiliki orang-orang yang tidak
menerima solusi usaha, satu-satunya peran mereka adalah fungsi
mereka atau bisnis mereka, kemudian pada akhirnya peran itu
berpindah ke seseorang yang akan menengahi titik-titik ketegangan.

Anda mungkin juga menyukai