Case Report #1
Case Report #1
Pembimbing :
dr. Tri Damijatno, SpTHT-KL
dr. Rakhmat H., SpTHT-KL
dr. Moh. Andi F., SpTHT-KL
Presentan :
Yoyada Sitorus
1210221037
STATUS PASIEN
1. Identitas
Nama
: Ny. RD
Jenis kelamin
: Perempuan
Usia
: 25 tahun
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Ibu rumah tangga
Pendidikan
: SMA
Alamat
: Depok, Jawa Barat
Tgl. Pemeriksaan
: 23-01-2014
2. Anamnesis
A. KELUHAN UTAMA
E. RIWAYAT PENGOBATAN
G. RIWAYAT SOSIAL-EKONOMI
Pasien merupakan seorang ibu rumah tangga, suami pasien
bekerja sebagai karyawan pabrik makanan. Lingkungan
sekitar rumah yang bising disangkal.
Kebiasaan sering mengorek telinga dengan cotton bud atau
alat lain disangkal.
Kebiasaan mendengar musik dengan headset/headphone
disangkal.
Kebiasaan rutin olahraga renang atau menembak disangkal.
Kebiasaan merokok atau minum minuman beralkohol
disangkal
3. Pemeriksaan fisik
B. STATUS GENERALIS
Kepala
Mata : konj. anemis -/-, sklera
ikterik-/-, pupil bulat, refleks cahaya
+/+, isokor 3 mm
Leher : pembesaran kel. limfe (-),
pembesaran kel. tiroid (-)
Thorax
Inspeksi : dinding thoraks simetris,
deformitas (-)
Palpasi
: tidak dilakukan
Perkusi : tidak dilakukan
Auskultasi : BJ I-II reguler, gallop (-),
murmur (-), suara napas vesikuler
Abdomen
Inspeksi : tidak dilakukan
Palpasi : bising usus (+) dalam batas
normal
Perkusi : tidak dilakukan
Auskultasi : tidak dilakukan
Ekstremitas
Edema : ekstremitas
atas & bawah (-)
Sianosis : ekstremitas
atas & bawah (-)
Neurologis
Refleks fisiologis :
tidak dilakukan
Refleks patologis :
tidak dilakukan
Genitalia
:
tidak
dilakukan
Pre-aurikula
KELAINAN
Kongenital
KANAN
KIRI
Fistula (-),
asesoris (-)
(-)
Tumor
(-)
(-)
Trauma
(-)
(-)
(-)
(-)
Radang
auricula
Aurikula
KELAINAN
Kongenital
Radang
Tumor
Trauma
KANAN
Mikro/makrotia (-)
(-)
KIRI
Mikro/makrotia (-)
(-)
Retro-aurikula
KELAINAN
KANAN
KIRI
Edema
(-)
(-)
Nyeri tekan
(-)
(-)
Hiperemis
(-)
(-)
Sikatriks
(-)
(-)
Fistula
(-)
(-)
Fluktuasi
(-)
(-)
CAE
KELAINAN
KANAN
KIRI
Atresia (-)
Atresia (-)
Kulit
Sekret
(-)
(-)
Cerumen
(-)
(-)
Edema
(-)
(-)
Jar. granulasi
(-)
(-)
Massa
(-)
(-)
Kongenital
Gambar :
Membran timpani
KELAINAN
Intak
Warna
Refleks cahaya
Gambar :
KANAN
Putih
mutiara
(+)
keabuan
(+)
KIRI
spt
(+)
Kemerahan
(-)
M. timpani tampak
kemerahan,
tampak
edema,
sekret
(-),
retraksi (-), gerakan
terbatas saat dilakukan
manuver
ValsavaToynbee
Cavum timpani
KANAN
KIRI
Tes Rinne
(-)
(+)
Tes Weber
Tes Swabach
Memanjang
Keadaan luar
Edema
Hematom
KANAN
KIRI
Nyeri tekan
(-)
(-)
Krepitasi
(-)
(-)
Kel. kongenital
Atresia (-),
meningokel(-)
Radang
(-)
(-)
Trauma
(-)
(-)
Tumor
(-)
(-)
Rhinoskopi anterior
KANAN
KIRI
Kelainan lain
Pasase udara
Normal
Normal
Cavum nasi
Konka inferior
Konka media
Meatus nasi
Septum
Rhinoskopi posterior
Mukosa
Sekret
Koana
Torus tubarius
Fossa Rossenmuler
Tumor
KANAN
KIRI
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
KETERANGAN
Mukosa
Lidah
Gigi geligi
Uvula
Pilar
Halitosis
Tonsil :
Mukosa
Besar
Kripta
Detritus
Perlengketan
Gambar :
Laring :
1.
Epiglotis
2.
Kartilago arytenoid
3.
Plika aryeiglotika
4.
Plika vestibularis
5.
Plika vokalis
6.
Rima glotis
7.
Trakea
KETERANGAN
Tidak dilakukan
KETERANGAN
Leher :
Bentuk
-
Massa
Gambar :
KETERANGAN
4. Pemeriksaan
penunjang
Belum dilakukan
5. Resume
Seorang perempuan berusia 25 tahun datang
dengan otalgia primer yang disertai dengan
gangguan dengar, dan tinitus di telinga kiri sejak 5
hari yang lalu. Dari anamnesis didapatkan adanya
riwayat rhinofaringitis akut beberapa hari sebelum
keluhan, didapatkan adanya riwayat otalgia
berulang dan adanya riwayat pengobatan telinga
sebelumnya.
Dari pemeriksaan fisik lokalis telinga didapatkan
membran timpani kiri refleks cahaya negatif,
tampak kemerahan, tampak edema, dan gerakan
terbatas saat dilakukan manuver Valsava-Toynbee.
Dari tes pendengaran Rinne, Weber, dan Swabach
didapatkan kesan tuli konduktif telinga kiri.
6. Diagnosis kerja
1. OMA
(stadium
supurasi) AS
2. Tonsilitis kronik
hiperemis/pre
7. Diagnosis banding
Miringitis viral
OME
8. Penatalaksanaan
A. RENCANA DIAGNOSTIK
Foto rontgen mastoid (Schuller)
Timpanometri : untuk konfirmasi adanya cairan di
telinga tengah, pemeriksaan lebih objektif mobilitas
m. timpani & rantai tulang pendengaran.
Timpanosintesis : untuk konfirmasi cairan di telinga
tengah & mengidentifikasi patogen yang spesifik.
B. RENCANA TERAPI
Antibiotik (oral) : Amoksisilin tab 3 x 500 mg
Antibiotik (topikal)
: Ciprofloksasin ear drops 3
tetes 2x sehari
Analgetik (oral) : Paracetamol tab 3 x 500 mg
8. Penatalaksanaan
C. RENCANA MONITORING / EVALUASI
. Monitoring subjektif :
Memantau perkembangan keluhan pasien yang mengarah ke
gejala-gejala komplikasi.
. Monitoring objektif :
Memantau perkembangan temuan klinis dari pemeriksaan fisik
& pemeriksaan penunjang.
D. RENCANA EDUKASI
9. Prognosis
QUO AD VITAM
: DUBIA AD BONAM
QUO AD FUNCTIONAM : DUBIA AD BONAM
SEKIAN
&
TERIMA KASIH