Anda di halaman 1dari 6

aginDdSelBktmMsoPbrNu/fKRpLF

Eubakteria ditujukan untuk sebagian besar bakteri yang dapat ditemukan di


sekeliling kita.
Eubakteria berasal dari kata Yunani, eu yang berarti sejati.

1. Bakteria
a. Struktur Bakteri
Struktur sel bakteri terdiri atas dua bagian, yaitu bagian luar dan bagian
dalam .

1)
Bagian luar
Dinding sel bakteri disusun oleh peptidoglikan, yaitu
polisakarida yang berikatan dengan protein. Berdasarkan
perbedaan kandungan peptidoglikan pada dinding sel, Hans
Christian Gram (1880), seorang ahli bakteri Denmark berhasil
mengelompokan bakteri menjadi bakteri gram positif dan
bakteri gram negative.
1. Bakteri gram positif merupakan bakteri yang dinding
selnya banyak mengandung peptidoglikan dan akan
berwarna ungu jika diberikan pewarna gram. Contohnya,
Vibrio choleae dan Neisseria gonorrhoeae.
2. Bakteri gram negative merupakan bakteri yang dinding
selnya mengandung sedikit peptidoglikan dan akan
berwarna merah muda atau merah jika diberikan
pewarnaan gram. Contohnya, Escherichia coli dan
Steptococcus mutans.

Pada bakteri tertentu, dinding sel terbungkus oleh lapisan lendir


atau kapsul. Lapisan lendir merupakan bahan lendir yang
melekat pada sel secara tidak erat, sedangkan kapsul berupa
bahan lendir yang tebal dan memiliki bentuk (misalnya, bulat
atau kotak). Kapsul dan lendir tersebut ada yang terbuat dari
karbohidrat, nitrogen, atau fosfor. Kapsul dan lapisan lendir
berfungsi sebagai sebagai pelindung sel terhadap dehidrasi,
menyatukan bakteri dalam bentuk koloni, menempel pada
substrat, dan perlindungan terhadap sistem pertahanan sel
inang. Pada umumnya, kapsul dimiliki oleh bakteri virulen.
Membran sel (membrane plasma) bakteri tersusun dari protein
dan lemak. Fungsinya adalah mangatur transportasi zat dari luar
ke dalam sel.
Flagela berfungsi sebagai alat gerak. Flagela dapat berotasi
sebesar 360 sehingga bakteri dapat berputar atau bergerak
maju. Berdasarkan jumlah dan tempat kedudukan flagella,
bakteri dapat dibedakan menjadi lima kelompok, yaitu sebagai
berikut.
1. Bakteri atrik, bakteri yang tidak memiliki flagella
2. Bakteri monotrik, bakteri yang hanya memiliki sebuah
flagella.
3. Bakteri lofotrik, bakteri yang memiliki banyak flagella
yang berada di salah satu ujung tubuh.
4. Bakteri amfitik, bakteri yang memiliki banyak flagella
pada kedua ujung tubuh.
5. Bakteri peritrik, bakteri yang seluruh permukaan
tubuh ditumbuhi flagella.
Pili merupakan struktur berbentuk rambut halus yang muncul
dari dinding sel. Fungsinya untuk melekatkan diri ke suatu
permukaan benda dan sebagai saluran untuk menyalurkan
materi genetika dalam peristiwa konjugasi.
2)
Bagian dalam
Plasma sel atau sitosol merupakan larutan tidak berwarna
yang mengandung garam, zat makanan, dan enzim. Di dalam
sitosol terdapat nukleoid yang mengandung DNA.

b. Bentuk dan ukuran tubuh bakteri


Tubuh bakteritersusun dalam satu sel atau gabungan sel-sel sejenis.
Bentuk dasar bakteri ada tiga macam, yaitu kokus (bulat), basil
(batang), dan sprilum (spiral.

Bakteri banyak dijumpai di sekitar kita. Organisme uniseluluer tersebut


memiliki panjang tubuh ntara 1-10 m dan lebar 0,7-1,5 m.

c. Reproduks bakteri
Bakteri bereproduksi secara seksual dan aseksual. Reproduksi aseksual
dilakukan dengan pembelahan biner. Pembelahan biner merupakan
proses pembelahan satu sel
menjadi dua sel yang sama (identik). Proses pembelahan sel diawali
dengan pembagian bahan inti dan dilanjutkan dengan pembagian
sitoplasma. Apabila sitoplasma telah terbagi menjadi dua bagian, maka
akan terbentuk dinding pemisah sehingga dihasilkan dua anak sel.
Proses pembelahan biner biasanya terjadi setiap 20 menit.
Reproduksi seksual terjadi melalui proses pertukaran materi genetika
antar bakteri. Peristiwa yang demikian dikenal sebagai rekombianan
genetika atau rekombianan DNA. Rekombinasi genetika pada
bakteri dapat menghasilkan dua sel bakteri yang masing-masingnya
memiliki kombinasi materi genetika dari dua sel induk. Proses
pertukaran materi genetika dapat terjadi dengan cara konjugasi,
trasformasi, dan transduksi.
1. Konjugasi
Merupakan pemindahan materi genetika secara langsung melalui
pili dari dua sel bakteri yang berdekatan sehingga membentuk
stuktur jembatan sitoplasma.
2. Transformasi
Merupakan pemindahan sebagian materi genetika dari satu bakteri
ke bakteri lainnya. Contohnya, Sterptococcus sp.
3. Transduksi
Merupakan pemindahan sebagian materi genetika dari satu bakteri
ke bakteri lainnya melalui suatu organism atau perantara.
Conthnya, pemindahan materi genetika melalui virus T(bakteriofag)

d. Daur pertumbuhan populasi bakteri


Pertumbuhan bakeri dipengaruhi oleh banyak factor seperti makanan,
pH, suhu, dan kelembapan. Pada kondisi lingkungan yang cocok dan
tersedia bahan makanan yang cukup, satu bakteri dapat membelah
menjadi 2 setiap 20 menit. Jika pembelahan bakteri berlangsung 1
jam, akan dihasilkan 8 anakan sel.
Daur pertumbuhan populasi bakteri dapat dibagi menjadi 4 fase, yaitu
fase pertumbuhan lambat, fase pertumbuhan eksponensial
(dipercepat), fase pertumbuhan stasioner, dan fase kematian.

1. Fase pertumbuhan lambat


Populasi awal bakteri masih berusaha beradaptasi dengan kondisi
lingkungan. Pada proses adaptasi tersebut, jumlah bakteri tidak
meningkat. Fase dengan jumlah bakteri yang tidak meningkat
disebut fase pertumbuhan lambat (fase adaptasi).
2. Fase pertumbuhan dipercepat pada fase ini, pertumbuhan bakteri
sangat cepat karena telah beradaptasi dan masih tersedia bahan
makanan yang berlimpah. Laju peningkatan jumlah sel sesuai
dengan persamaan logaritmik (eksponensial). Oleh karena itu, fase
ini sering disebut sebagai fase logaritmik atau fase
eksponensial.
3. Fase Stasioner
Pertumbuhan bakteri tidak berlangsung secara terus-menerus. Pada
suatu saat akan tercapai kepadatan populasi yang konstan karena
jumlah bakteri tidak meningkat lagi. Populasi konstan berarti
pertambahan sel (bakteri) yang dihasilkan dari prosesproses
pembelahan sama dengan jumlah bakteri yang mati. Hal ini dapat
disebabkan nutrisi yang tersedia tidak mencukupi kebutuhan
populasi, limbah metabolisme, atau perubahan pH lingkungan.
Periode dengan jumlah bakteri dalam populasi yang tetap disebut
fase stasioner.
4. Fase kematian
Apabila populasi bakteri telah mengalami fase stasioner, maka
populasi bakteri akan masuk ke dalam fase kematian atau
penurunan. Pada fase ini, jumlah bakteri yang mati lebih besar
dibandingkan dengan jumlah penambahan bakteri.

e. Cara hidup bakteri


Bakteri memerlukan energy untuk melakukan berbagai kegiatan
seperti tumbuh dan berkembang biak. Bakteri dapat memperoleh
energy melalui perombakan/pemecahan zat organic. Perombakan zat
organik tersebut dapat berlangsung dengan atau tanpa oksigen.
Bakteri yang menggunakan oksigen bebas dari udara bebas dalam
perombakanzat organic disebut bakteri aerob. Contohnya,
Nitrobacter, Nitrosococcus, Nitrosomonas, dan Acetobacter. Berikut ini
contoh proses perombakan zat organik oleh bakteri aerob.
C6H12O6 + 6O2
(Glukosa)

6CO2 + 6H2O + 675 kkal

CH3CH2OH + O2
(Etanol)

CH3CHOOH + H2O + kkal


(Asam cuka)

Sebaliknya, bakteri yang tidak menggunakan oksigen bebas dalam


perombakan zat organic disebut bakteri anaerob. Contohnya,
Lactobacillus, Clostridium, Streptococcuss, Bacillus, Escheria, dan
Enterobacter. Pada umumnya, bakteri anaerob memperoleh energy
dilakukan melalui proses ferentasi. Contoh reaksi fermentasi adalah
sebagai berikut.
C6H12O6
(Glukosa)

2CH3CHOHCOOH + energy
(Asam susu/ laktat)

Bakteri jga memerlukan makanan agar dapat menyuplai energy.


Sebagian bakteri memperoleh makanan (nutrisi) dari organism lain
atau lingkungannya. Bakteri yang tidak mampu membuat makanannya
sendiri disebut bakteri hetorotrof.
Bakteri yang menggunakan energy matahari dalam pembuatan
makanannya disebut bakteri fotoautotrof. Pada bakteri tersebut
biasa terdapat pigmen klorofil dan karoten. Contohnya, Bacterio
chlorophyll (bakteri hijau, yang memiliki pigmen hijau) dan
Bacteriopurpurin (Bakteri ungu, yang memiliki pigmen karotenoid).
Energi matahari + 2H2S + CO2

CH2O + 2S + H2O

Bakteri yangmenggunakan energy dari hasil reaksi kimia disebut


bakteri kemoautotrof. Reaksi kimia terjadi melalui proses oksidasi
senyawa anorganik sederhana seperti nitrit, nitrat, atau sulfide.
Contohnya, Nitrobacter, Nitrosococcus, Nitrosomonas, Thiobacillus, dan
bakteri belerang.
2S + 2H2O + 3O2
(Sulfur)
f.

2H2SO4 + energy
(Asam sulfat)

Peranan bakteri dalam kehidupan


1. Peranan bakteri yang menguntungkan
a. Fiksasi Nitrogen dan kesuburan tanah
b. Menghasilkan bahan makanan dan minuman
c. Menghasilkan asam dan senyawa kimia
d. Menghasilkan antibiotic
e. Mendukung teknologi rekayasa genetika
2. Peranan Bakteri yang merugikan
Bakteri dapat menimbulkan berbagai jenis penyakit pada
manusia.
Seperti:
a. Tuberkulosis
b. Gonore
c. Demam tipus
d. Bisul
e. Sifilis

f. Kolera
g. Kusta
h. Tetanus
Selain manusia, serangan bakteri pada hewan dan
tumbuhan juga dapat menimbulkan organism tersebut
sakit. Contohnya, infeksi Bacillus anthracis dpt
mnyebabkanhewan ternak terkena penyakit antraks.
Serangan Pseudomonas dapat menyebabkan tanaman
pisang menderita layu bakteri.

Anda mungkin juga menyukai