Aceh Sumatra Utara Sumatra Barat Riau Kepulauan Riau Sumatra Selatan Bengkulu Jambi Lampung Bangka Belitung DKI Jakarta Jawa Barat Jawa
Tengah Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Kalimantan Barat Kalimantan Selatan Kalimantan Tengah Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah
Sulawesi Tenggara Sulawesi Selatan Sulawesi Barat Gorontalo NTB NTT Maluku Maluku Utara Papua Papua Barat
Cari
Beranda | Cerita Terbaru | Berita | Artikel | Kedai Pustaka | Donasi | Peta Situs
Bahasa Indonesia
English version
11.102
10.890
91.764
608.484
Beranda
Aceh
Sumatra Utara
Sumatra Barat
Riau
Kepulauan Riau
Sumatra Selatan
Bengkulu
Jambi
Lampung
Bangka Belitung
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Kalimantan Barat
Kalimantan Selatan
Kalimantan Tengah
Kalimantan Timur
Rating :
3.1 (9 pemilih)
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
http://ceritarakyatnusantara.com/id/folklore/289-Ratna-Ayu-Wideradin-dan-Monyeh
1/6
20/10/2014
Sulawesi Tenggara
Sulawesi Selatan
Sulawesi Barat
Gorontalo
NTB
Ratna Ayu Wiraderin adalah putri bungsu Raja Indrapandita yang berkuasa di Lombok, Nusa
NTT
Tenggara Barat. Raden Ratna Ayu Wiraderin difitnah oleh kedelapan kakaknya karena iri akan
Maluku
Maluku Utara
Papua
kecantikan si bungsu itu. Apalagi Ratna Ayu Wiraderin memiliki seekor monyet yang cerdik dan bisa
bicara. Oleh karena itu, mereka ingin mengucilkan dan merampas monyet itu dari Ratna Ayu Wiraderin.
Bagaimana nasib Ratna Ayu Wiraderin selanjutnya? Berikut kisahnya dalam cerita Ratna Ayu
Wideradin dan Monyeh.
Papua Barat
***
Alkisah, di Lombok, Nusa Tenggara Barat, berdiri sebuah kerajaan yang dipimpin oleh Raja
Indrapandita. Raja itu memiliki sembilan putri yang cantik-cantik. Putri sulungnya bernama Denda
Wingi, sedangkan si bungsu bernama Ratna Ayu Wideradin. Dari kesembilan putri raja tersebut, si
bungsulah yang paling cantik dan mempesona. Maka, tidak mengherankan jika si bungsu menjadi idola
bagi pemuda dari berbagai negeri.
Rupanya, kecantikan Ratna Ayu Wideradin membuat iri kedelapan kakaknya, terutama si sulung, Denda
Wingit. Oleh karena itu, ia mengajak adik-adiknya yang lain untuk menyingkirkan si bungsu.
Si Bungsu harus kita singkirkan dari istana ini, kata Denda Wingit, Keberadaannya telah menganggu
ketenteraman kita semua. Setiap pangeran yang datang, Putri Bungsu yang selalu menjadi pilihan
mereka.
Setuju, Kakak, sahut putri yang ketiga, Tapi, bagaimana cara kita mengusir si Bungsu dari istana
ini?
Tenang, adikku. Kita bilang saja kepada Ayahanda bahwa ia telah berbuat tidak senonoh dengan
pemuda kampung, usul Denda Wingit.
Apakah Ayahanda mau mempercayai kita? tanya putri yang lainnya.
Tidak usah khawatir, ujar Denda Wingit, Kita akan membayar seorang pemuda kampung untuk
mengaku di hadapan Ayahanda bahwa ia telah melakukan hal-hal yang tidak baik dengan si Bungsu.
Akhirnya, kedelapan putri raja tersebut bersepakat untuk menghasut Ayahanda mereka. Keesokan
harinya, seorang pemuda kampung yang sebenarnya telah dibayar oleh para putri itu datang
www.melayuonline.com
www.wisatamelayu.com
www.rajaalihaji.com
www.tengkuamirhamzah.com
www.adicita.com
www.maharatu.com
www.jogjatrip.com
www.kerajaannusantara.com
www.infokorupsi.com
www.indonesiawonder.com
menghadap raja. Pemuda itu mengaku bahwa ia telah berbuat yang tidak senonoh dengan Putri Ratna
Ayu. Sang Raja langsung murka, dan memerintahkan agar si Bungsu segera dipanggil untuk
menghadapnya. Sementara putri-putri lainnya yang juga ada di ruangan itu tampak saling memandang
dan tersenyum senang.
Cepat panggilkan Putri Bungsu ke mari! titah sang Raja.
Baik, Ayah, kata putri ketujuh.
Tidak berapa lama kemudian, putri ketujuh itu kembali bersama si Bungsu.
Dasar anak tidak tahu diri! bentak sang Raja kepada putri bungsunya itu, Kamu telah membuat malu
kerajaan ini. Sebagai hukuman atas perbuatanmu, mulai saat ini kamu tinggal di gubuk yang ada di
belakang lingkungan istana ini!
Betapa terkejutnya si Bungsu mendengar titah itu. Ia benar-benar heran pada sang ayah yang tiba-tiba
mengusirnya dari istana. Merasa tidak bersalah, ia pun berusaha melakukan pembelaan di hadapan
ayahandanya.
Apa salah Ananda? Kenapa Ayah tiba-tiba murka? tanya si Bungsu.
Ah, tidak usah banyak omong! Cepat keluar dari istana ini dan tinggallah di gubuk itu! tukas sang
Raja.
Sungguh malang nasib Putri Ratna Ayu. Putri Bungsu ini pun harus tinggal di gubuk bambu di halaman
belakang istana. Di gubuk itu, ia hanya ditemani oleh seorang inang (pengasuh) yang bernama Rangda
Sayoman. Meskipun berada dekat istana, namun tak seorang pun keluarganya yang peduli kepadanya.
Pakaian yang dimiliki hanya yang melekat di badannya. Makan pun seadanya. Oleh karena itulah, sang
inang menjulukinya dengan nama Winangsia, yaitu putri yang tersia-sia.
http://ceritarakyatnusantara.com/id/folklore/289-Ratna-Ayu-Wideradin-dan-Monyeh
2/6
20/10/2014
http://ceritarakyatnusantara.com/id/folklore/289-Ratna-Ayu-Wideradin-dan-Monyeh
3/6
20/10/2014
Ratna
Ayu
Wideradin
akan
mendapatkan
kebahagiaan.
Share
39
^^ Kembali ke atas
Hak Cipta Telah Didaftarkan pada Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonseia @ Copyrights by Ceritarakyatnusantara.com | Dilarang keras mendownload,
menggunakan, dan menyebarluaskan cerita-cerita di website ini tanpa seizin penulis dan
Ceritarakyatnusantara.com.
http://ceritarakyatnusantara.com/id/folklore/289-Ratna-Ayu-Wideradin-dan-Monyeh
Rating : 1
rate
4/6
20/10/2014
"Bagus ceritanya. lucu, sampe tercengang waktu baca raden wiratasarinya pingsan saking sedihnya baca
syair. hahaha. ngomong2, antara yg di jawa dn yg di ntb di jaman macem itu komunikasinya pakai basa apa
ya?"
baiq sari 20 Oktober 2012
"Bagus..."
ratna ayu 29 Oktober 2011
"Bagus..."
NevaVogueVikkaRika 29 Agustus 2011
"Bagus."
Ketik teks
Kirim
http://ceritarakyatnusantara.com/id/folklore/289-Ratna-Ayu-Wideradin-dan-Monyeh
5/6
20/10/2014
http://ceritarakyatnusantara.com/id/folklore/289-Ratna-Ayu-Wideradin-dan-Monyeh
6/6