Anda di halaman 1dari 27

TATALAKSANA

TRANSPORTASI
JENAZAH ANTAR
NEGARA
RAHMAT SALEH EKA PUTRA
PUTRI RIZKY AULIA
M. IRSYAD KH

IRHAMSYAH CHAIRANDRA FAZA NASUTION


RAFIKA DONA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 PENDAHULUAN
Tingginya
Mobilitas
Penduduk

Kematian
Penundaan
penguburan
Pengangkuta
n Jenazah

Administrasi ,
Undang
undang negara
dan
pengawasan

PERATURAN ATAU UNDANG-UNDANG YANG


BERKAITAN DENGAN TRANSPORTASI JENAZAH
ANTAR NEGARA

KEPMENKES NOMOR
424/MENKES/SK/IV/20072
Tentang pedoman upaya kesehatan dalam
rangka karantina kesehatan

PROSEDUR PENGAWASAN PENGANGKUTAN JENAZAH


1.)Pemberangkatan jenazah
a. syarat teknis
jenazah harus disuntik dengan obat penahan busuk secukupnya yang

dinyatakan dengan keterangan dokter.


jenazah harus dimasukkan kedalam peti yang terbuat dari logam (timah,

seng, dan sebagainya).


alasnya ditutup dengan bahan yang menyerap umpamanya serbuk

gergaji/arang halus yang tebalnya 5 cm.


peti logam ditutup rapat-rapat (air tight), lalu dimasukkan dalam peti kayu

yang tebalnya sekurang-kurangnya 3 cm, sehingga peti tidak dapat


bergerak didalamnya. Peti kayu ini dipaku dengan skrup dengan jarak
sepanjang-panjangnya 20 cm dan diperkuat dengan ban-ban logam.

B. SYARAT ADMINISTRASI
harus ada proses verbal yang sah dari pamong praja

setempat atau polisi tentang pemetian jenazah tersebut.

harus ada keterangan dokter yang menyatakan sebab

kematian orang itu bukan karena penyakit menular.


segala surat keterangan/dokumen yang bersangkutan

harus disertakan pada jenazah tersebut untuk


ditandatangani oleh dokter KKP.

Kedatangan jenazah
a.) syarat teknis :
Jenazah telah dimasukkan dalam peti sesuai prosedur yang berlaku

Apabila tidak sesuai dengan ketentuan tersebut diatas dapat dilakukan

pemeriksaan ulang bersama instansi terkait (bea cukai, kepolisian).


b.) syarat administrasi :
Meninggal bukan karena penyakit karantina/penyakit menular tertentu, dilengkapi

dengan surat keterangan kematian dari dokter atau rumah sakit yang berwenang.
Telah dilengkapi proses verbal yang sah dari pamong praja setempat atau polisi

tentang pemetian jenazah tersebut

PERMENKES NOMOR 356/MENKES/PER/IV/20083

Tentang organisasi dan tata kerja kantor kesehatan pelabuhan :


Pasal 22
Pengawasan pengangkutan orang sakit dan jenazah merupakan

tugas dari seksi kesehatan matra dan lintas wilayah yang berada
dibawah bidang upaya kesehatan dan lintas wilayah.

Upaya Pengendalian karantina dan surveilans epidemiologi KKP II

Medan

Pasal 14
Bidang pengendalian karantina dan Surveilans epidemiologi :
Seksi pengendalian karantina
(d) penerbitan dokumen kesehatan kapal laut, pesawat udara,

dan alat transportasi lainnya, pengangkutan orang sakit/jenazah

2.1.3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun

2009

Tentang penerbangan :
Pengangkutan Barang Khusus dan Berbahaya
Pasal 136
Pengangkutan barang khusus dan berbahaya wajib memenuhi persyaratan

keselamatan dan keamanan penerbangan.


Barang khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa barang yang

karena sifat, jenis, dan ukurannya memerlukan penanganan khusus.


Pasal 137
Ketentuan lebih lanjut mengenai prosedur dan tata cara pengenaan sanksi

administratif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 136 ayat (5) diatur


dengan Peraturan Menteri.

Pasal 138
Pemilik, agen ekspedisi muatan pesawat udara, atau pengirim yang

menyerahkan barang khusus dan atau berbahaya wajib menyampaikan


pemberitahuan kepada pengelola pergudangan dan atau badan usaha
angkutan udara sebelum dimuat ke dalam pesawat udara.
Badan usaha bandar udara, unit penyelenggara bandar udara, badan usaha

pergudangan, atau badan usaha angkutan udara niaga yang melakukan


kegiatan pengangkutan barang khusus dan atau barang berbahaya wajib
menyediakan tempat penyimpanan atau penumpukan serta bertanggung
jawab terhadap penyusunan sistem dan prosedur penanganan barang khusus
dan atau berbahaya selama barang tersebut.
Pasal 139
Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara prosedur pengangkutan barang

khusus dan barang berbahaya serta pengenaan sanksi administratif diatur


dengan Peraturan Menteri.

Tanggung Jawab Pengangkut


Pasal 140
Badan usaha angkutan udara niaga wajib

mengangkut orang dan atau kargo, dan


pos setelah disepakatinya perjanjian
pengangkutan.
Pasal 14
Pengangkut bertanggung jawab atas

kerugian yang diderita oleh pengirim


kargo karena kargo yang dikirim hilang,
musnah, atau rusak yang diakibatkan oleh
kegiatan angkutan udara selama kargo
berada dalam pengawasan pengangkut

MEKANISME TRANSPORTASI JENAZAH ANTAR NEGARA

Prosedur Pengiriman Jenazah ke Indonesia


Prosedur pengurusan pengiriman jenazah ke Indonesia cukup

sulit karena dalam waktu singkat (2 atau 3 hari, dibatasi waktu


yang diizinkan menyimpan jenazah di RS), harus melakukan
koordinasi dengan :

Rumah Sakit (mengenai penyimpanan sementara jenazah)


KBRI/Konjen sebagai wakil pemerintah RI (mengenai

pengesahan dokumen dan terjemahannya)


Ward Office atau City Hall sebagai wakil pemerintah asal
Perusahaan peti jenazah
Perusahaan Penerbangan (Jika dibawa dengan pesawat

Prosedur pengurusannya adalah :


Pihak RS akan menerbitkan maupun surat kematian.
Pengesahan surat kematian oleh pemerintahan kota setempat,

dan keterangan lokasi pemakaman : bahwa jenazah akan


dibawa ke Indonesia untuk dimakamkan di sana.
Pengawetan jenazah yang lazim dalam pengiriman via

pesawat udara adalah memakai es kering (dry ice).


Kontak ke perusahaan peti jenazah, dan penerbitan surat

keterangan mengenai : ukuran peti jenazah, cara pengawetan


jenazah (misalnya apakah memakai formalin, ataukah es
kering). Juga menerbitkan surat keterangan bahwa peti
tersebut berisi jenazah.

KBRI/Konjen berdasarkan surat-surat di atas, akan menerbitkan surat

pengantar perjalanan resmi.


Dokumen maupun terjemahan yang telah disahkan oleh KBRI atau

Konsulat Jenderal tersebut akan dipakai untuk mengurus pengiriman


jenazah ke Indonesia ke perusahaan penerbangan. Istilah baku untuk
jenazah dalam pengiriman via pesawat adalah "human remains".

LEGALISASI AKTE
KEMATIAN

Jika ada WNI yang meninggal dan jenazahnya akan dikirim ke tanah air, perlu

dilakukan Legalisasi akte kematian dan dokumen Repatriasi jenazah oleh KBRI.

Dokumen dokumen yang dilegalisir adalah :


Akte kematian dari kantor registrasi kematian Negara setempat
Dokumen ekspor
Sertifikat pengawetan jenazah
Sertifikat peti kemas
Pada saat yang sama, KBRI akan membatalkan paspor almarhum atau almarhumah

sebelum jenazah direpatriasi ke tanah air.

IMPOR ATAU EKSPOR JENAZAH ATAU


ABU JENAZAH DI AUSTRALIA
Salinan sertifikat kematian.
Sertifikat yang diterbitkan oleh otoritas kesehatan setempat

menyatakan kematian tidak disebabkan oleh penyakit menular.


Penerbangan atau pengiriman rincian lengkap ke tujuan

termasuk air waybill atau bill of lading.


Nama dan alamat penerima yang harus tersedia : perusahaan

pemakaman berlisensi, surat persetujuan pengiriman jenazah,


lembaga ilmiah yang akan melakukan pekerjaan seperti otopsi.
Paspor atau nomor paspor dari orang yang meninggal

Pedoman Impor jenazah manusia ke Amerika Serikat

Persyaratan untuk mengimpor jenazah manusia melalui pelabuhan

AS yang ditujukan untuk pemakaman atau kremasi berikutnya :

Sisa-sisa tubuh manusia yang ditujukan untuk pemakaman atau

kremasi setelah masuk ke Amerika Serikat harus disertai dengan


sertifikat kematian menyatakan penyebab kematian.
Jika sertifikat kematian dalam bahasa lain selain bahasa Inggris ,

maka harus disertai dengan terjemahan bahasa Inggris.

Jenazah yang dikremasi


Jenazah yang diawetkan dan ditempatkan dalam peti mati

tertutup rapat
Jenazah yang disertai dengan izin yang dikeluarkan oleh

Direktur CDC (Centre for Disease Control and Prevention),


izin CDC ( jika ada) harus menemani jenazah manusia
setiap saat selama pengiriman

Izin untuk impor jenazah yang dikenal atau diduga telah


meninggal akibat penyakit menular karantina dapat diperoleh
melalui Divisi CDC Global Migrasi dan Karantina dengan
menelepon 866-694-4867 atau CDC Pusat Operasi Darurat di
770 - 488-7100 . Jika izin CDC diperoleh untuk memungkinkan
impor sisa-sisa manusia, CDC mungkin memaksakan kondisi
tambahan untuk impor di luar yang tercantum di atas

Jika penyebab kematian adalah apa pun selain penyakit


menular karantina, maka jenazah dapat dibersihkan dan
berwenang untuk masuk ke Amerika Serikat di bawah
kondisi berikut :
jenazah memenuhi standar untuk impor ditemukan di 42

CFR Part 71,55 , (yaitu, jenazah yang dikremasi , atau


diawetkan di tempatkan dalam peti mati tertutup rapat,
atau disertai dengan izin yang dikeluarkan oleh Direktur
CDC)
Sisa-sisa dikirimkan dalam wadah tahan bocor .

CDC akan melakukan langkah-langkah tambahan:


termasuk penahanan, desinfeksi, disinfestation, fumigasi,

atau tindakan lain yang terkait, jika memiliki alasan untuk


percaya bahwa jenazah mungkin terinfeksi atau
terkontaminasi dengan penyakit menular dan bahwa tindakan
tersebut diperlukan untuk mencegah pengenalan, transmisi,
atau penyebaran penyakit menular ke Amerika Serikat .

PERSYARATAN PENGIRIMAN JENAZAH


DENGAN KAPAL DI RUSIA
Fotokopi sertifikat kematian dua buah
Izin transit
Passport atau akta kelahiran
Surat sumpah Embalmer
Surat pernyataan tidak terjangkit penyakit tertentu dari departemen kesehatan
Surat persiapan pada rumah duka bahwa hanya jenazah yang berada di dalam peti mati
Pernyataan surat rumah duka :
Hanya jenazah yang berada di dalam peti mati
Rencana perjalanan pesawat

Nama , alamat, dan nomor telepon penerima barang


sealer casket
Peti kemas yang terbuat dari seng
Inspeksi konsul dengan biaya 80 dollar atau 35 dollar untuk abu*
Surat-suratnya harus diterjemahkan ke dalam bahasa Russia
Semua dokumen, termasuk terjemahan, butuh tanda tangan notaris,

pembuktian keaslian oleh tanda tangan notaris daerah dan apostille


Jika kematiannya disebabkan karena bunuh diri, pembunuhan atau sebuah

kecelakaan, laporan dari polisi (pencatatan notaries atau pengesahan)


dibutuhkan dengan sebuah apostille

KESIMPULAN
Peraturan atau undang-undang yang berkaitan dengan transportasi jenazah antar

negara, diantaranya :

KEPMENKES NOMOR 424/MENKES/SK/IV/2007


PERMENKES NOMOR 356/MENKES/PER/IV/2008
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2009

Jenazah yang dikirim ke atau dari suatu negara

harus memiliki :
Sertifikat kematian
Sertifikat Pemakaman
Sertifikat penyakit tidak menular yang

dikeluarkan oleh dinas kesehatan setempat,


menyatakan bahwa jenazah tersebut tidak
menderita penyakit menular atau berasal dari
tempat yang terkontaminasi oleh penyakit
menular.

Izin transit yang dikeluarkan oleh dinas kesehatan di

tempat dimana transportasi dimulai.


Paspor jenazah sebagai pengganti paspor, dokumen

identifikasi jenazah yang menunjukkan


kewarganegaraan jenazah.
Rincian nama, alamat, dan kontak (nomor telepon) dari

penerima jenazah.
Rincian penerbangan dari pengiriman jenazah.
Mekanisme transportasi jenazah di berbagai negara

memiliki peraturan tersendiri dalam penerimaan atau


pengiriman jenazah.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai