Anda di halaman 1dari 41

KESEJAHTERAAN DAN KEMISKINAN

(TEORI DAN PENGUKURAN)

INDIKATOR KESEJAHTERAAN
1.

PENDUDUK MISKIN (Versi BPS)


a. Survey GARIS KEMISKINAN
pengeluaran perkapita per bulan untuk
kebutuhan makanan (setara 2100 kkal)
dan non makanan mendasar.
b. Pendataan Kemiskinan Indikator Baru
(PKIB)
11 Indikator

SANDANG
Jumlah Pakaian
dibeli

PKIB
yang

PANGAN
Fasilitas Air Bersih
Persentase pengeluaran
rumahtangga untuk
Makanan
PAPAN
Kepemilikan Rumah
Jenis Dinding
Jenis Lantai
Sarana Buang Air Besar
Sumber Penerangan
LAINNYA
Partisipasi Sekolah
Sumber Keuangan
Rumahtangga
Pelayanan Kesehatan

KRITERIA
MISKIN

Kategori Tingkat Kemiskinan


(PKIB)
1.
2.
3.
4.

Tidak Miskin
Mendekati Miskin
Miskin
Sangat Miskin

Versi BKKBN
2. Keluarga Pra Sejahtera dan Sejahtera 1
alasan Ekonomi (miskin)

2. Kategori keluarga
(menurut bkkbn)
1. Pra Sejahtera
a. alasan ekonomi
b. alasan non ekonomi
2. Sejahtera 1
a. Alsan ekonomi
b. Alasan non ekonomi
3. Sejahtera 2
4. Sejahtera 3
5. Sejahtera 3+

INDIKATOR KELUARGA
SEJAHTERA

KELUARGA PRA KELUARGA


SEJAHTERA
(Kebutuhan Dasar belum terpenuhi)
Belum memenuhi indikator minimal
yang dapat diukur

KELUARGA SEJAHTERA I
(Kebutuhan Dasar Terpenuhi)
erpenuhi)
Bila dapat memenuhi indikator:
1. anggota

keluarga melaksanakan ibadah sesuai agama yang dianut


anggota keluarga makan 2 kali sehari atau lebih *)
3. semua anggota keluarga memiliki pakaian yang berbeda untuk di rumah, bekerja/sekolah dan bepergian. *)
4. bagian terluas dari lantai rumah bukan dari tanah *)
5. bila anak sakit dan PUS ingin ber-KB dibawa ke pelayanan modern *)
2. seluruh

KELUARGA SEJAHTERA II
(Kebutuhan Dasar dan Sosial Terpenuhi
Terpenuhi))
Semua indikator keluarga sejahtera I terpenuhi, ditambah dengan indikator:
1. Melaksanakan ibadah secara teratur menurut agama yang dianut
2. Paling kurang sekali seminggu keluarga menyediakan dagung/ikan/telur sebagai lauk pauk *)
3. Seluruh anggota keluarga memperoleh paling kurang satu stel pakaian baru setahun terakhir *)

Lanjutan.... KELUARGA SEJAHTERA II


4. Luas lantai rumah paling kurang 8 m2 untuk tiap penghuni rumah *)
5. Dalam 3 bulan terakhir dalam keadaan sehat
6. Paling kurang satu orang anggota keluarga yang berumur 15 th. keatas mempunyai
penghasilan tetap.

Lanjutan.... KELUARGA SEJAHTERA II


7. Seluruh anggota keluarga yang dewasa (10-60 th) bisa baca tulis Latin.
8. Seluruh anak 7-15 th. bersekolah pada saat ini*)
9. Anak hidup 2 atau keluarga yang masih PUS saat ini sedang memakai alat

KELUARGA SEJAHTERA III


Kebutuhan Dasar, Sosial dan Pengembangan Terpenuhi
Semua indikator keluarga sejahtera II terpenuhi, ditambah dengan indikator:
1. Keluarga mempunyai upaya untuk meningkatkan pengetahuan agama
2. Sebagian penghasilan keluarga dapat disisihkan untuk tabungan keluarga
3. Keluarga biasanya makan bersama paling kurang sekali sehari

Lanjutan... KELUARGA SEJAHTERA III


4. Keluarga biasanya ikut serta dalam kegiatan masyarakat di lingkungannya
5. Keluarga mengadakan rekreasi bersama paling kurang sekali dalam 6 bulan.
6. Keluarga dapat memperoleh berita dari surat kabar/radio/TV/ majalah
7. Anggota keluarga mampu menggunakan sarana transportasi yang sesuai dengan kondisi setempat

KELUARGA SEJAHTERA III+


Semua Kebutuhan Terpenuhi dan sekaligus secara teratur ikut menyumbang kegiatan sosial dan terlibat aktif
dalam kegiatan semacam itu
1. Keluarga atau anggota keluarga secara teratur dan sukarela memberikan sumbangan bagi kegiatan sosial
masyarakat dalam bentuk materiil
2. Kepala keluarga atau anggota keluarga aktif sebagai pengurus perkumpulan/yayasan/institusi masyarakat

KEMISKINAN

DEFINISI
Levitan kemiskinan sebagai kekurangan
barang-barang dan pelayanan-pelayanan
yang dibutuhkan untuk mencapai suatu
standar hidup yang layak.
Schiller kemiskinan adalah
ketidaksanggupan untuk mendapatkan
barang-barang dan pelayanan-pelayanan
yang memadai untuk memenuhi kebutuhan
sosial yang terbatas.
Emil Salim Kemiskinan sebagai
kurangnya pendapatan untuk memenuhi
kebutuhan hidup yang pokok

Menurut Jenis
Kemiskinan

absolut
faktanya tidak bisa memenuhi kebutuhan.

Kemiskinan

relatif
kemiskinan karena dibandingkan dengan
kelompok/orang lain.

Menurut Penyebab
Kemiskinan alamiah, yakni kemiskinan yang
timbul sebagai akibat sumber-sumber daya
yang langka jumlahnya dan/atau karena
tingkat perkembangan teknologi yang
sangat rendah.
Kemiskinan struktural, yakni kemiskinan
yang terjadi karena struktur sosial yang ada
membuat anggota atau kelompok
masyarakat tidak menguasai sarana
ekonomi dan fasilitas-fasilitas secara merata.

Friedman
Friedman

(1979), kemiskinan adalah


ketidaksamaan untuk
mengakumulasi basis kekuasaan
sosial.

Apa saja?

Pertama, modal produktif atas asset, misalnya


tanah perumahan, peralatan, dan kesehatan.
Kedua, sumber keuangan, seperti income dan kredit
yang memadai.
Ketiga, organisasi sosial dan politik yang dapat
digunakan untuk mencapai kepentingan bersama,
seperti koperasi.
Keempat, network atau jaringan sosial untuk
memperoleh pekerjaan, barang-barang, pengetahuan
dan ketrampilan yang memadai.
Kelima, informasi-informasi yang berguna untuk
kehidupan

Menurut Robert Chambers, inti dari


masalah kemiskinan sebenarnya terletak
pada apa yang disebut deprivation trap
atau perangkap kemiskinan. Secara rinci,
deprivation trap terdiri dari lima unsur,
yaitu: (1) kemiskinan itu sendiri, (2)
kelemahan fisik, (3) keterasingan atau
kadar isolasi, (4) kerentanan, dan (5)
ketidakberdayaan.

INDEKS PEMBANGUNAN
MANUSIA (IPM)

Pembangunan fisik hasilnya dapat dimanfaatkan


dengan segera,
Pembangunan kualitas manusia investasi sosial
yg hasilnya baru akan nampak di masa mendatang.
Pembangunan sosial dan kualitas manusia
seringkali kurang mendapat prioritas dalam
kegiatan pembangunan
1. indikator relatif sulit dirumuskan dalam satuan
angka yang kongkrit.
2. dianggap sebagai masalah yang dapat
terselesaikan dengan sendirinya setelah isu lebih
makro seperti kemiskinan dan krisis ekonomi dapat
diatasi.

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN MANUSIA


HARUS DIUPAYAKAN PADA

1. Meningkatkan Produktivitas.
Setiap penduduk harus ditingkatkan
kemampuannya untuk dapat secara
kreatif dan mandiri menciptakan
pekerjaan dan atau sumber-sumber
pendapatan yang memungkinkan untuk
dapat hidup layak.

2. Meningkatkan Pemerataan
Kesempatan

Dalam upaya peningkatan kemampuan


produktivitas, setiap penduduk harus
memiliki kesempatan dan akses yang sama
terhadap semua sumber daya ekonomi dan
sosial yang ada. Semua hambatan yang
memperkecil kesempatan untuk memperoleh
akses tersebut harus dihapus sehingga
mereka dapat mengambil manfaat dari
kesempatan yang ada dan berpartisipasi
dalam kegiatan yang meningkatkan kualitas
hidup.

3. Meningkatkan Kesinambungan.
Pemberian

akses terhadap sumber


daya ekonomi dan sosial harus
dipastikan tidak hanya untuk
generasi sekarang, namun harus
dipikirkan juga kebutuhan untuk
generasi yang akan datang.

4. Meningkatkan Pemberdayaan.
Penduduk

harus dilibatkan dalam


pengambilan keputusan dan proses
yang akan menentukan
(membentuk) kehidupan mereka.
Penduduk juga harus diberikan
kesempatan dalam mengambil
manfaat dari proses pembangunan.

IPM Indonesia
Tahun 1999 67,7
Tahun 2005 69,7
Tahun 2006 71,1
Tahun 2007 72,8

TAHUN 2005
IPM Malaysia
IPM Thailand
IPM Philipina
IPM Vietnam

Rank 102 dari 177 Negara


Rank 110 dari 177 Negara
Rank 108 dari 177 Negara
Rank 108 dari 177 Negara

= 79,6
= 77,8
= 75,8
= 70,4

TAHUN 2006
IPM Vietnam = 70,9

Rank 61
Rank 73
Rank 84
Rank 108

PENDEKATAN IPM

IPM merupakan suatu indeks komposit


yang mencakup tiga bidang
pembangunan manusia yang dianggap
sangat mendasar, yaitu usia hidup
(Longetivity), pengetahuan
(Knowledge) dan standar hidup layak
(Decent Living)

FORMULA IPM
IHH + (IMH+ILS) + IDB
IPM = ------------------------------------,
3
dimana
IHH
= Indeks harapan hidup penduduk usia 1
tahun

IMH+ILS

= Indeks melek huruf dan lama sekolah


penduduk 15 tahun keatas

IDB

= Indeks daya beli masyarakat setempat

KOMPONEN-KOMPONEN IPM
Angka Harapan Hidup (AHH) adalah rata-rata
lamanya hidup yang akan dicapai oleh
penduduk. Formulanya adalah sebagai
berikut:
T (x)
eox = -----l (x)
eox = rata-rata umur (th. hidup) yang
mungkin dicapai oleh suatu kohor
penduduk hingga ulang tahun ke-1
T (x) = jumlah orang yang berhasil mencapai
umur tepat 1 tahun.
l (x) = total tahun orang yang hidup setelah
umur tepat 1 tahun

Angka Melek Huruf (AMH)


pengertiannya tidak berbeda dengan
angka buta huruf yang telah dikenal
masyarakat, dalam arti kebalikannya
Adapun Formula AMH adalah sebagai berikut:
Jumlah penduduk > 15 th. yang melek huruf
AMH = ------------------------------------------------------Jumlah penduduk > 15 th.
Sedangkan rata-rata lama sekolah perhitungannya
secara sederhana dapat digambarkan sebagai
berikut: misalnya di wilayah x ada 5 orang
tamatan SD, 5 orang tamatan SLTP, 5 orang
tamatan SLTA dan 5 orang tidak sekolah sama
sekali. Rata-rata lama sekolah adalah 5(6) + 5 (9)
+ 5 (12) + 5 (0) : 20 = 6,75 tahun.

Indeks Standar Hidup Layak


Untuk mengukur standar hidup layak mempertimbangkan
Paritas Daya Beli atau Purchasing Power Parity (PPP).
PPP pada masing-masing daerah berbeda-beda,
dipengaruhi oleh faktor harga, kemudahan dalam
memperoleh kesempatan kerja dan kondisi sosial daerah
tersebut.

Alur perhitungan IPM


DIMENSION

INDICATOR

A long and
healthy life

Life expectancy
at birth

Knowledge

Adult literacy
rate

Adult literacy
Index

DIMENSION
INDEX

Life expectancy
Index

Gross
enrolment ratio
(GER)

A decent standard
of living

GDP per capita


(PPP)

GER Index

Education Index

Human Development Index (HDI)

GDP Index

Cara Menghitung
IPM
Menghitung nilai indeks setiap
1.

komponen IPM, dengan persamaan:

Indeks (Xi)
Xmin)

= (Xi - Xmin) / (Xmaks

Indeks Pendidikan = 2/3 (Indeks Melek


Huruf) + 1/3 (Indeks Rata-rata Lama
Sekolah)

Nilai Maksimum dan Nilai


Minumum Indikator Komponen
IPM
Indikator

Nilai
Maksimum

Nilai
Minimum

Catatan

85

25

Standar
Global (UNDP)

100

Standar
Global (UNDP)

Rata-rata
Lama Sekolah

15

Standar
Global (UNDP)

Konsumsi per
Kapita

Rp. 732.720

Rp. 300.000

Angka
Harapan
Hidup
Angka Melek
Huruf

GDP per
kapita riil

Contoh Perhitungan IPM


Propinsi Aceh Tahun 1996
Angka Harapan Hidup = 67,8
tahun
Maka Indeks Harapan Hidup
= (67,8 25) / (85 25) = 71,3

Angka Melek Huruf = 90,1 %


Maka Indeks Melek Huruf
= (90,1 0) / (100 0) = 90,1
Rata-rata Lama Sekolah = 7,0 tahun
Maka Indeks rata-rata lama sekolah
= (7,0 0) / (15 0) = 46,7
Indek Pendidikan
= (2/3 x 90,1) + (1/3 x 46,7) = 75,7

GDP per kapita riil = Rp 576.300


Maka Indeks GDP
= (576.300 300.000) / (732.720
300.000) = 63,6

Menghitung IPM dengan


persamaan :
IPM = 1/3 Xi
= 1/3 [ X1 + X2 + X3 ]

Jadi IPM Propinsi Aceh


= 1/3 [ 71,3 + 75,5 + 63,6 ] = 70,1

Anda mungkin juga menyukai