Anda di halaman 1dari 5

Dennis Ardhon

Kelas VII
1. Tuliskan biografi dari pahlawan-pahlawan di bawah ini,
a. Tuanku Imam Bonjol
Tuanku Imam Bonjol memiliki nama asli Muhammad Sahab atau dikenal juga
dengan Petto Syarif. Beliau adalah seorang guru agama. Ilmu agama dipelajari
dan sang ayah, Buya Nurdin, juga guru agama lain, seperti Tuanku Nan Renceh.
Penguasaan agama yang baik membuat beliau kemudian menjadi guru agama
terkemuka di daerah Bonjol dan mendapat gelar Tuanku Imam Bonjol.
Beliau lahir di Bonjol, Pasaman, Sumatra Barat 1772 dan wafat dalam
pengasingan kemudian dimakamkan di Lotak, Pineleng, Minahasa tanggal 6
November 1864. Tuanku Imam Bonjol adalah salah seorang ulama, pemimpin dan
pejuang yang berperang melawan Belanda, peperangan itu dikenal dengan nama
Perang Padri di tahun 1803-1837. Tuanku Imam Bonjol diangkat sebagai
Pahlawan Nasional Indonesia berdasarkan SK Presiden RI Nomor 087/TK/Tahun
1973, tanggal 6 November 1973.
Riwayat perjuangan : Perang Padri
Selama sekitar 20 tahun pertama perang Padri (1803-1821) praktis yang
berbunuhan adalah sesama orang Minang dan Mandailing atau Batak umumnya.
Pada awalnya timbulnya peperangan ini didasari keinginan dikalangan pemimpin
ulama di Kerajaan Pagaruyung untuk menerapkan dan menjalan syariat Islam
sesuai dengan Mazhab Wahabi yang waktu itu berkembang di tanah Arab (Arab
Saudi sekarang). Kemudian pemimpin ulama yang tergabung dalam Harimau nan
Salapan meminta Tuanku Lintau untuk mengajak Raja Pagaruyung Sultan Muning
Alamsyah beserta Kaum Adat untuk meninggalkan beberapa kebiasaan yang tidak
sesuai dengan Islam.
Kaum Padri dibawah pimpinan Tuanku Pasaman menyerang Pagaruyung pada
tahun 1815, dan pecah pertempuran di Koto Tangah dekat Batu Sangkar. Sultan
Muning Alamsyah terpaksa melarikan diri dari ibukota kerajaan. Pada 21 Februari
1821, kaum Adat resmi menyerahkan wilayah darek (pedalaman Minangkabau)
kepada Belanda dalam perjanjian yang diteken di Padang, sebagai kompensasi
kepada Belanda yang bersedia membantu melawan kaum Padri. Perlawanan yang
dilakukan oleh pasukan paderi cukup tangguh sehingga sangat menyulitkan
Belanda untuk menundukkannya. Oleh sebab itu Belanda melalui Gubernur
Jendral Johannes van den Bosch mengajak pemimpin Kaum Padri yang waktu itu

telah dipimpin oleh Tuanku Imam Bonjol untuk berdamai dengan maklumat
Perjanjian Masang pada tahun 1824
Namun, sejak awal 1833 perang berubah menjadi perang antara kaum Adat
dan kaum Paderi melawan Belanda, kedua pihak bahu-membahu melawan
Belanda, Pihak-pihak yang semula bertentangan akhirnya bersatu melawan
Belanda. Diujung penyesalan muncul kesadaran, mengundang Belanda dalam
konflik justru menyengsarakan masyarakat Minangkabau itu sendiri. Bersatunya
kaum Adat dan kaum Paderi ini dimulai dengan adanya kompromi yang dikenal
dengan nama Plakat Puncak Pato di Tabek Patah yang mewujudkan konsensus
Adat basandi Syarak, Syarak basandi Kitabullah (Adat berdasarkan Agama,
Agama berdasarkan Kitabullah (Al-Quran)). Penyerangan benteng kaum Paderi
di Bonjol oleh Belanda dipimpin oleh jenderal dan para perwira Belanda, tetapi
dengan tentara yang sebagian besar adalah bangsa pribumi.
Setelah datang bantuan dari Batavia, maka Belanda mulai melanjutkan
kembali pengepungan, dan pada masa-masa selanjutnya, kedudukan Tuanku Imam
Bonjol bertambah sulit. Barulah pada tanggal 16 Agustus 1837, Bonjol dapat
dikuasai setelah sekian lama dikepung. Dalam bulan Oktober 1837, Tuanku Imam
Bonjol diundang ke Palupuh untuk berunding. Tiba di tempat itu langsung
ditangkap dan dibuang ke Cianjur, Jawa Barat. Kemudian dipindahkan ke Ambon
dan akhirnya ke Lotak, Minahasa, dekat Manado. Di tempat terakhir itu ia
meninggal dunia pada tanggal 8 November 1864. Tuanku Imam Bonjol
dimakamkan di tempat pengasingannya tersebut.
b. Pattimura
Pattimura, memiliki nama asli Thomas Matulessy, lahir di Hualoy, Hualoy,
Seram Selatan, Maluku, 8 Juni 1783 dan meninggal di Ambon, Maluku, 16
Desember 1817 pada umur 34 tahun. Ia adalah putra Frans Matulesi dengan
Fransina Silahoi. Pahlawan Pattimura tergolong turunan bangsawan dan berasal
dari Nusa Ina (Seram). Ayah beliau yang bernama Antoni Mattulessy adalah anak
dari Kasimiliali Pattimura Mattulessy. Yang terakhir ini adalah putra raja Sahulau.
Sahulau merupakan nama orang di negeri yang terletak dalam sebuah teluk di
Seram Selatan.
Patimurra berlatar belakang pendidikan militer saat Inggris menguasai Maluku
dan memperoleh pangkat sersan mayor. Namun akibat terikat dengan Konvensi
London, Belanda kembali lagi menjajah tanah Maluku. Konvensi London (13
Agustus 1814) berisi kesepakatan bahwa Pemerintah Inggris akan menyerahkan

wilayah Nusantara kepada Belanda termasuk Maluku. Pada tanggal 14 Mei 1817
seluruh rakyat Saparua mengangkat Thomas Matullesi sebagai Kapitan Patimurra
untuk mengadakan perlawanan terhadap pendudukan Belanda sehingga pecahlah
pertempuran sengit antara rakyat Saparua dengan Belanda. Rakyat Saparua
berhasil merebut Benteng Duurstede dan membunuh Residen Van den Berg.
Dalam Perjuangannya, Patimurra dibantu Paulus Tiahahu dari Nusa Laut, Anthony
Reebook wakilnya dari Saparua dan Kapitan Philip Latumahina.
Akibat penghinatan raja Booi dan politik divide et impera, akhirnya tanggal 11
November 1817 Patimurra berhasil ditangkap Belanda. Melalui pertempuran
sengit benteng Durstede berhasil dikuasai belanda lagi. Patimurra, Anthony
Reebook, Philip Latumahina dan dijatuhi hukuman mati dengan cara biadap yaitu
digantung di depan benteng new Victoria Ambon. Sementara Paulus Tiahahu
ditembak mati di depan rakyatnya di Nusa Laut. Untuk menghormati jasa dan
perjuangan

Patimurra,

berdasarkan

Surat

Keputusan

Presiden

RI

No

087/TK/1973, Pemerintah menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada


Kapiten Patimurra.
c. Pangeran Dipenogoro
2. Jelaskan sejarah peristiwa sumpah pemuda !
Peristiwa sejarah Soempah Pemoeda atau Sumpah Pemuda merupakan suatu
pengakuan dari Pemuda-Pemudi Indonesia yang mengikrarkan satu tanah air, satu
bangsa dan satu bahasa. Sumpah Pemuda dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928
hasil rumusan dari Kerapatan Pemoeda-Pemoedi atau Kongres Pemuda II Indonesia
yang hingga kini setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda
Kongres Pemuda II dilaksanakan tiga sesi di tiga tempat berbeda oleh organisasi
Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI) yang beranggotakan pelajar dari
seluruh wilayah Indonesia. Kongres tersebut dihadiri oleh berbagai wakil organisasi
kepemudaan yaitu Jong Java, Jong Batak, Jong, Celebes, Jong Sumatranen Bond,
Jong Islamieten Bond, Jong Ambon, dsb serta pengamat dari pemuda tiong hoa seperti
Kwee Thiam Hong, John Lauw Tjoan Hok, Oey Kay Siang dan Tjoi Djien
Kwie. Gagasan penyelenggaraan Kongres Pemuda Kedua berasal dari Perhimpunan
Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang beranggota pelajar
dari seluruh Indonesia. Atas inisiatif PPPI, kongres dilaksanakan di tiga gedung yang
berbeda dan dibagi dalam tiga kali rapat.
Rumusan Sumpah Pemuda ditulis Moehammad Yamin pada sebuah kertas ketika Mr.
Sunario, sebagai utusan kepanduan tengah berpidato pada sesi terakhir kongres.

Sumpah tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo dan kemudian dijelaskan


panjang-lebar oleh Yamin. Isi Dari Sumpah Pemuda Hasil Kongres Pemuda Kedua
adalah sebagai berikut :
1) Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku Bertumpah Darah Yang Satu, Tanah
Indonesia.
2) Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku Berbangsa Yang Satu, Bangsa
Indonesia.
3) Kami Putra dan Putri Indonesia, Menjunjung Bahasa Persatuan, Bahasa
Indonesia.
3. Jelaskan sejarah pembentukan BPUPKI dan PPKI!
Sejarah Pembentukan BPUPKI dan PPKI di mulai dengan banyaknya janji yang
di berikan oleh Jepang, kemudian rakyat Indoneisa mendesak untuk memberikan
kemerdekaanya kapada Indonesia. Dengan adanya kondisi ini kemudian Jepang
membuat BPUPKI. Hasil Sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (BPUPKI) atau Dokuritu Zyunbi Tyoosa Kai dalam bahasa jepang, Di
bentuk oleh pemerintah angkatan darat XVI jepang yang saat itu berkedudukan di
Jakarta Yang Beranggotakan 67 orang, yang terdiri dari 60 tokoh indonesia dan 7
orang lagi ornag jepang dan keturunan indo lainnya tanpa hak suara, pada sidang
kedua pemerintah (jepang) menambahkan 6 orang anggota bangsa indonesia.
Sidang BPUPKI dilaksanakan 2 kali sidang, sidang pertama dilaksanakan pada
tanggal 29 Mei 1945 1 Juni 1945 yang membahas tentang rumusan dasar negara
(Pancasila) oleh sebab itu tanggal 1 juni diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila.
Kemudian sidang kedua berlangsung pada tanggal 10 juli 1945 - 17 juli 1945 dan
membahas tentang batang tubuh Undang-Undang Dasar negara indonesia merdeka,
berikut hasil kerja panitia kecil yang di laporkan pada tanggal 14 juni 1945 ;
Pernyataan Bahwa Indonesia Merdeka.
Pembukaan Undang-Undang Dasar (Preambul).
Undang-Undang Dasar.
Setelah tugas BPUPKI/ Dokuritu Zyunbi Tyoosa Kai dinilai selesai, akhirnya
BPUPKI di bubarkan pada tanggal 7 Agustus 1945, Kemudian oleh pemerintah
angkatan darat XVI jepang di bentuklah Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(PPKI) atau Dokuritu Zyunbi Iin Kai dalam bahasa jepang. Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI) Beranggotakan 21 orang bangsa Indonesia sebagai
anggota biasa dan tanpa bangsa Jepang sebagai anggota luar biasa. Kemudian dengan
adanya pertemuan atau sidang kedua BPUPKI tangaah 10- 16 juli 1945 kemudian
merumuskan akan rancangan humu dasar. Dengan kondisini kemudian pada 9 agustus

1945 di bentuklah lagi satu organisasi yaitu PPKI ataua panitia persiapan
kemerdekaan Indonesia. Dengan di bentuknya PPKI kemudian tanggam 15 agustus
1945, Jepang menyerah tanpa syarat.
Dengan kondisi ini tentunya sangat di manfaatkan oleh rakyat Indonesia.
Sehingga pada 17 agustus 1945 di lakukan proklamasi kemerdekaan. Dengan
Indonesia yang telah merdeka kemudian pada 18 agustus di adakan sidang PPKI
dengan mengesahkan rancangan hukum dasar dengan pembukannya dan memiliki
presiden dan wakilnya. Dengan Indonesia yang merdeka, kemudian terdapat
pembukaan dengan proses yang panjang.
Dengan di bentuknya Pancasila dan UUD, kemudian rakyat yang ada di Indonesia
Timur megusulkan untuk menggantik alinea ke empat di Pancasila yang berbunyi
ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk- pemeluknya
dengan kondisi ini kemudian rakyat yang ada di Indonesia Timur akan memilih untuk
memisahkan diri jika alinea tersebut tidak di ganti. Kemudian dengan usul dari Muh.
Hatta dengan anggota Islam lainnya mengganti alinea tersebut di sidang pleno PPKI.
Dengan di lakukannya upaya pedekatan untuk membuat NKRI kemudian tokohtokoh Islam kemudian rela untuk mengganti alinea tersebut dengan menggantinya
sebagai ketuhanan yang maha esa. Kemudian sidang kedua PPKI ditanggal 19
Agustus 1945. PPKI Membentuk 12 Kementrian dan 4 Mentri Negara.
Membentuk Pemerintah Daerah, saat itu Indonesia dibagi 8 provinsi dan di pimpin
oleh seorang Gubernur. Sidang Ketiga PPKI dilaksanakan pada tanggal 22 Agustus
1945.

Membentuk Komite Nasional.


Membentuk Partai Nasional.
Membentuk Badan Keamanan Rakyat (BKR).

Dengan adanya perjuangan dan Sejarah Pembentukan BPUPKI dan PPKI ini
membuat NKRI kini dapat bersatu dan menjadi negara yang besar. Untuk itulah,
dengan perjuangan yang di lakukan para pahlawan sebaiknya generai muda untuk
menjaga dan melestarikanya agar abadi.

Anda mungkin juga menyukai