Konsep
Konsep
I. ERGONOMI
A. PENGERTIAN ERGONOMI DAN RUANG LINGKUPNNYA
Egonomi sering disebut Human Factor Engineering, suatu ilmu yang mengatur
bagaimana manusia bekerja. (http://www.angkasa-online.com/09/12/cakra/cakra1.htm).
Ergonomi atau Ergonomic (bahasa Inggrisnya) sebenarnya berasal dari kata Yunani
yaitu Ergo yang berarti kerja dan Nomos yang berarti aturan atau hukum. Ergonomi
mempunyai berbagai batasan arti, di Indonesia disepakati bahwa Ergonomi adalah ilmu
serta penerapannya yang berusaha untuk menyerasikan pekerjaan dan lingkungan
terhadap orang atau sebaliknya dengan tujuan tercapainya produktifitas dan efisiensi
yang setinggi-tingginya melalui pemanfaatan manusia seoptimal mungkin (Nurmianto,
1996). Ergonomi adalah suatu cabang ilmu yang mempelajari perancangan pekerjaanpekerjaan yang dilaksanakan oleh manusia, sistem orang dan mesin, peralatan yang
dipakai manusia agar dapat dijalankan dengan cara yang paling efektif termasuk alat
alat peragaan untuk memberi informasi kepada manusia. (Sutalaksana :"Teknik Tata
Cara Kerja).
Perhatian utama ergonomi adalah pada efisiensi yang diukur berdasarkan pada
kecepatan dan ketelitian performance manusia dalam penggunaan alat. Faktor
keamanan dan kenyamanan bagi pekerja telah tercakup di dalam pengertian efisiensi
tersebut. (Wesley E Woodson, 1991). Ergonomi merupakan suatu cabang ilmu yang
sistematis untuk memanfaatkan informasi mengenai sifat manusia, kemampuan
manusia dan keterbatasannya untuk merancang suatu sistem kerja yang baik agar tujuan
35
36
37
2. Proses Kerja. Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi
waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran
anthropometri barat dan timur.
Gambar: Jangkauan
3. Tata letak tempat kerja. Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas
kerja. Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional harus lebih banyak
digunakan daripada hanya kata-kata saja.
Gambar: Tata Letak Tempat Kerja antara yang Ergonomis dan yang Tidak Ergonomis
38
cara
mengangkat
prinsip :
Otot lengan
digunakan
lebih
dari
pada
punggung.
Untuk
memulai
horizontal
maka
banyak
otot
gerakan
digunakan
39
c) Supervisi medis
Semua pekerja secara kontinyu harus mendapat supervisi medis teratur.
- Pemeriksaan sebelum bekerja untuk menyesuaikan dengan beban kerjanya
- Pemeriksaan berkala untuk memastikan pekerja sesuai dengan pekerjaannya dan
-
40
7. Kebisingan
8. Keamanan
9. Getaran mekanis
10. Bau tidak sedap
11. Tata warna
12. Dekorasi
41
yangg
ergonomis.
Memberikan kesejahteraan dan perhatian
yang memadai.
Merencanakan
rekreasi
bagi
seluruh
karyawan.
F. EVALUASI ERGONOMI
Berdasarkan Antropometri, Biomekanika, Fisiologi Kerja, Pencegahan dan Pengendalian Bahaya.
Dengan diterapkannya ergonomi, sistem kerja dapat menjadi lebih produktif dan
efisien. Dilihat dari sisi rekayasa, informasi hasil penelitian ergonomi dapat dikelompokkan dalam beberapa bidang penelitian, yaitu:
42
Antropometri
Biomekanika
Fisiologi
Pencegahan dan Pengendalian Bahaya
1. Antropometri
Antropometri adalah pengetahuan yang menyangkut pengukuran dimensi
tubuh manusia dan karakteristik khusus lain dari tubuh yang relevan dengan
perancangan alat-alat/benda-benda yang digunakan manusia.Antropometri dibagi
a)
bagian
utama
di
atas
untuk
merancang
workspace
dan
43
44
45
manual. Usaha fisik ini banyak mengakibatkan kecelakaan kerja ataupun low
back pain, yang menjadi isu besar di negara-negara industri belakangan ini.
3. Fisiologi
Pengukuran Konsumsi Energi
Secara garis besar, kegiatan-kegiatan kerja manusia dapat digolongkan
menjadi kerja fisik (otot) dan kerja mental (otak). Pemisahan ini tidak dapat
dilakukan secara sempurna, karena terdapat hubungan yang erat antara satu
dengan lainnya. Apabila dilihat dari energi yang dikeluarkan, kerja mental
murni relatif lebih sedikit mengeluarkan energi dibandingkan kerja fisik. Kerja
fisik akan mengakibatkan perubahan pada fungsi alat-alat tubuh, yang dapat
dideteksi melalui perubahan :
a)
b)
c)
d)
e)
Konsumsi oksigen.
Denyut jantung.
Pengeluaran Energi.
Peredaran udara dalam
paru-paru.
Temperatur tubuh.
f) Konsentrasi asam
darah.
g) Komposisi kimia dalam darah & air
seni.
h) Tingkat
lainnya.
laktat
dalam
46
penguapan,
dan
faktor
i)
j)
jantung
berkaitan
dengan
1.
y) 4. Pelatihan
z)
Pengendalian secara Teknik
aa)
Teknik kontrol adalah mekanisme yang lebih disukai untuk
mengendalikan bahaya ergonomis. Ini mungkin memerlukan merancang ulang
stasiun kerja, metode kerja, dan alat untuk mengurangi tuntutan pekerjaan,
seperti tenaga, pengulangan, dan posisi yang aneh. Seperti pada gambar
dibawah ini salah satu cara dalam bekerja secara ergonomis dengan cara
pengadaan suatu alat (yaitu berupa tempat duduk/kursi seperti yang ditunjukkan
gambar dibawah ini).
ab)
ac)
ad)
ae)
af)
ag)
ah)
ai)
2.
Kejenuhan kerja adalah situasi emosi yang dialami oleh seseorang berupa rasa
lelah tuntutan pekerjaan yang dirasakan berlebihan (Pines; 1983). Kejenuhan kerja adalah
suatu proses dimana komitmen profesional sebelumnya terlepas dari pekerjaannya, karena
adanya tekanan dan pengalaman yang menekan (strain) dalam pekerjaan (Chernis; 1980a).
au)
Kejenuhan kerja merupakan perubahan sikap dan perilaku dalam bentuk reaksi
menarik diri secara psikologis dari pekerjaan, seperti menjaga jarak dengan klien maupun
bersikap sinis dengan mereka, mangkir dalam pekerjaan, sering terlambat, dan keinginan
pindah kerja yang kuat. Pengertian kejenuhan kerja juga dikemukakan oleh Maslach dan
Pines, sebagai suatu sindrom kelelahan emosi, depersonalisasi, penurunan rasa kemampuan
diri yang dialami oleh individu-individu yang bekerja dan selalu berhubungan dengan orang
lain.
av)
B. PENYEBAB
1. Beban Kerja
aw)
satu sumber stres yang paling konsisten dikalangan pekerja (Greenglass et al; 2001).
Greenglass et al., mendapati bahwa tidak hanya beban kerja yang menyebabkan masalah pada
kesehatan mental, ketidakpuasan kerja, dan kejenuhan kerja, tapi juga persepsi mengenai
peningkatan beban kerja mempengaruhi secara langsung kepada kelelahan emosi.
ax)
Koeske dan Kelly (1995) juga menyatakan bahwa peningkatan beban kerja
yang besar, beresiko menimbulkan tekanan kerja bagi seorang pekerja. Greenglass et. al
(2001). dalam kajiannya mendapati adanya hubungan antara beban kerja dengan
berhubungan negatif dengan keluhan somatik yang merupakan simptom dari kejenuhan.
2. Kondisi Pekerjaan
ay)
sebagai positif atau negatif oleh seorang pekerja, dan yang akan mempengaruhinya dalam
bekerja. Beberapa kajian terdahulu ada yang membahas bagaimana keadaan pekerjaan dapat
az) mempengaruhi kejenuhan kerja.
ba)
Dalam kajian yang dilakukan oleh Powell mendapati bahwa mengasingkan diri
berhubungan erat dengan kejenuhan kerja. Hal ini berarti bahwa ketika kebutuhan manusia
untuk memperoleh arti dalam kehidupan, dan ketika seseorang bekerja mulai kehilangan
makna, maka kejenuhan akan dan Barlow juga mendapati bahwa banyak pekerja sosial yang
masih
mengekpresikan
perasaan
keterasingan
tersebut
secara
profesional
dalam
bb)
Hal ini terjadi karena tidak ada informasi yang jelas dan tidak ada prosedur
kerja yang menjadi acuan bagi semua pihak dalam organisasi kerja. Selain itu, jumlah jam
kerja
bc) variabel yang berpotensi mempengaruhi kejenuhan (Dyer & Quine; 1998).
Jika pekerja mempersepsi kondisi pekerjaan mereka negatif, maka mereka
cenderung akan mengalami tekanan, ketidakpuasan dan bahkan kejenuhan
kerja.
bd)
C. PENANGANAN KEJENUHAN KERJA
be)
1. Cari Udara Segar. Ketika rasa jenuh mulai datang yang perlu pekerja lakukan
pertama kali adalah berdiri dari kursi. Luangkan beberapa menit untuk keluar dari
ruangan kantor dan hiruplah udara segar, dan rasakan sensasi segarnya bagi tubuh.
2. Push Up. Cara selanjutnya, jika kebetulan atasan sedang tidak ada di tempat,
luangkan waktu untuk melakukan push up, atau juga melakukan latihan
dips menggunakan tempat duduk. Tidak usah terlalu lama, cukup 10-15 repetisi, dan
tubuh akan kembali segar.
3. Tidur Sejenak. Memang tidak mungkin rasanya jika saat bekerja pekerja diijinkan
untuk tidur sejenak. Tapi, dengan menyisipkan waktu untuk tidur sejenak (tidak lebih
dari 30 menit), konsentrasi dan kebugaran tubuh akan kembali seperti semula.
4. Dengarkan Musik. Jika pekerja menyukai musik, mendengarkan musik yang
bersemangat akan kembali memompa semangat dan konsentrasi pekerja.
5. Makan Buah Segar. Alih-alih memilih camilan bergula, berlemak, dan berkalori
tinggi untuk meningkatkan energi, lebih baik mengkonsumsi buah-buahan sebagai
gantinya.Kandungan vitamin dan mineral serta sensasi segar rasa buah, akan
membangkitkan kembali semangat bekerja.
bf)
D. PENCEGAHAN KEJENUHAN KERJA
bg)
1. Makan Siang Seimbang. Jangan makan terlalu berat. Jika ingin makan dalam porsi
yang besar, perbanyaklah protein daripada karbohidrat. Konsumsi karbohidrat yang
terlalu tinggi dapat meningkatkan risiko diabetes dan obesitas.
2. Tidur Cukup. Jika pekerja memiliki waktu tidur yang cukup di malam hari, pekerja
tersebut akan berisiko mengalami penurunan energi lebih banyak dari biasanya.
Tidurlah 7-9 jam tiap hari dan kurangi kebiasaan begadang.
3. Latihan Ringan. Untuk mencegah rasa jenuh datang, sebaiknya pekerja melakukan
beberapa latihan ringan sebelum bekerja, seperti lunge, squat, dan jogging di tempat,
untuk meningkatkan sirkulasi oksigen dalam tubuh.
bh)
bi) E. MENGATASI RASA BOSAN DI TEMPAT KERJA
1. Bersyukur
bj) Seringkali kita terfokus pada kekurangan-kekurangan yang ada di perusahaan
tempat kita bekerja. Hindarilah mengeluh renungkan dan syukurilah segala
aspek positif yang kita dapatkan. Misalnya rekan kerja dan lingkungan kerja
yang menyenangkan. Atau bayangkan orang lain yang tidak seberuntung kita
karena tidak mempunyai pekerjaan.
2. Lakukan hal-hal yang baru
bk) Cobalah melakukan perubahan baru setiap hari atau setiap minggunya.
3. Ciptakan suasana
bl) Ciptakan suasana positif dikantor disela pekerjaan yang membosankan.. ikuti
obrolan dikantor dan lunturkan suasana kebosanan dengan humor atau
candaan. Lakukan hal-hal yang menyenangkan dikantor karena sebagian
besar aktivitas lebih banyak dihabiskan di kantor.
4. Ganti cara kerja
bm)
Apabila biasanya anda bekerja hanya menunggu perintah atasan,maka
rubahlah kebiasaan itu,dengan cara jika kita selesai mengerjakan tugas
satunya mak segeralah minta tugas baru,dengan itu siapa tahu anda malah
mandapatkan nilai plus dari atasan.
5. Berpikir positif
bn) Dengan berfikir positif anda dapat bekerja dengan lancar tanpa terlalu
memikirkan beban hidup anda
6. Pilih hiburan yang cocok pada saat bekerja
7. Menikmati kopi
8. Mendengarkan music
9. Makan camilan
10. Tertawa
bo) Tertawa membantu Anda menghindari dan mengurangi tingkat stres yang
berlebihan di dalam tubuh dan pikiran. Ini juga akan membuat Anda
menghargai hal-hal kecil dalam hidup Anda. Tertawa juga akan membuat
Anda merasa lebih ringan dan membebaskan Anda dari ketegangan.
11. Pikirkan hal yang menyenangkan dari pekerjaan yang anda tekuni
dan sakroiliakal, nyeri pinggang bawah ini sering disertai penjalaran ketungkai
sampai kaki. (Harsono, 2000:265).
bu)
utama nyeri punggung bawah yang berat, kronik dan berulang (kambuh), mungkin
sebagai dampak trauma atau perubahan degeneratif yang berhubungan dengan proses
penuaan. (Doenges, Marylinn, 1999:320).
bv)
bawah, dapat merupakan nyeri local maupun radikuler atau keduanya, nyeri ini terasa
diantara sudut rusuk terbawah (torakal XII) dan lipat bokong bawah yaitu didaerah
lumbal dan lumbasakral dan sering disertai dengan penjalaran nyeri kearah tungkai
dan kaki.
bw)
Low back pain nyeri punggung bawah adalah salah satu nyeri yang
Low back pain dapat berupa rasa kemeng atau sedikit pegal sampai
nyeri sekali, sakit ini dapat timbul secara mendadak ataupun secara perlahan-lahan
dalam waktu beberapa jam sampai beberapa hari. Rasa sakit dapat dirasakan pada
tubuh bagian belakang, dari tulang iga terakhir sampai bagian bawah bokong dan juga
dapat menjalar ketungkai. Sering kali penderita cemas kalau LBPnya berasal dari
penyakit ginjal atau kencing batu anggapan itu tidaklah selalu benar.
by)
kualitas nyeri, intensitas serta penyebarannya sangat bervariasi, berbagai sikap badan
seperti berdiri, duduk atau berbaring sangat berpengaruh terhadap timbulnya rasa
nyeri.
bz)
B. ETIOLOGI
ca)
pada arkus spinosus di daerah lumbal atau sakral. Karena adanya defek
tersebut maka pada tempat itu tidak terbentuk suatu ligamentum
interspinosum.
ch)
pinggang bawah. Pada orang-orang yang tidak biasa melakukan pekerjaan otot
atau sudah lama tidak melakukan kegiatan ini dapat menderita nyeri pinggang
bawah yang akut. Cara bekerja di pabrik atau di kantor dengan sikap yang salah
lama-lama nenyebabkan nyeri pinggang bawah yang kronis.
cn)Patah tulang, pada orang yang umurnya sudah agak lanjut sering oleh
karena trauma kecil saja dapat menimbulkan fraktur kompresi pada korpus
vertebra. Hal ini banyak ditemukan pada kaum wanita terutam yang sudah sering
melahirkan. Dalam hal ini tidak jarang osteoporosis menjadi sebab dasar daripada
fraktur kompresi. Fraktur pada salah satu prosesus transversus terutama ditemukan
pada orang-orang lebih muda yang melakukan kegiatan olahraga yang terlalu
dipaksakan.
co)Pada penderita dengan obesitas mungkin perut yang besar dapat
menggangu keseimbangan statik dan kinetik dari tulang belakang sehingga timbul
nyeri pinggang.
Gaya berat tubuh, terutama dalam posisi berdiri, duduk dan berjalan
dapat mengakibatkan rasa nyeri pada punggung dan dapat menimbulkan komplikasi
pada bagian tubuh yang lain, misalnya genu valgum, genu varum, coxa valgum dan
sebagainya (Soeharso, 1987)
cy)
cz)
D. PENCEGAHAN
da) Cara pencegahan terjadinya low back pain dan cara mengurangi nyeri apabila
LBP
telah terjadi.
db)
1. Berbaringlah terlentang pada lantai atau matras yang keras. Tekukan satu lutut dan
gerakkanlah menuju dada lalu tahan beberapa detik. Kemudian lakukan lagi pada kaki
yang lain. Lakukanlah beberapa kali.
2. Berbaringlah terlentang dengan kedua kaki ditekuk lalu luruskanlah ke lantai.
Kencangkanlah perut dan bokong lalu tekanlah punggung ke lantai, tahanlah beberapa
detik kemudian relaks. Ulangi beberapa kali.
3. Berbaring terlentang dengan kaki ditekuk dan telapak kaki berada flat di lantai.
Lakukan sit up parsial,dengan melipatkan tangan di tangan dan mengangkat bahu
setinggi 6 -12 inci dari lantai. Lakukan beberapa kali.
dc)
dd)
2. Tekukan lutut , bukan punggung, untuk mengangkat benda yang lebih rendah
3. Peganglah benda dekat perut dan dada
4. Tekukan lagi kaki saat menurunkan benda
5. Hindari memutarkan punggung saat mengangkat suatu benda
de)
df)
1. Berjalanlah setiap hari dengan menggunakan pakaian yang nyaman dan sepatu berhak
rendah
2. Makanlah makanan seimbang, diit rendah lemak dan banyak mengkonsumi sayur dan
buah untuk mencegah konstipasi.
3. Tidurlah di kasur yang nyaman.
di)
dj)
dk)
dl)
dm)
o Obat-obatan
do)
Terdapat dua jenis obat-obatan bebas yang disarankan untuk mengurangi nyeri
punggung bawah, yaitu asetaminofen dan obat-obatan anti inflamasi non steroid
(OAINS). Asetaminofen dan OAINS bekerja dengan mekanisme yang berbeda,
sehingga keduanya dapat digunakan secara bersamaan. Untuk jangka waktu yang
pendek, obat-obatan terbatas (seperti obat-obatan anti nyeri narkotik dan relaksan
otot) dapat bermanfaat dalam mengurangi nyeri atau komplikasi lain yang terkait.
Golongan obat yang lain (seperti obat-obatan antidepresan atau obat-obatan anti
kejang) juga dapat berguna mengurangi sensasi nyeri dan dapat digunakan dalam
jangka waktu yang panjang.
dp) Penggunaan obat-obatan apapun selalu disertai dengan risiko, efek samping
dan interaksi obat, dan dengan demikian perlu adanya konsultasi dengan ahli
medis sebelum memulai penggunaan obat-obatan apapun. Pasien harus sangat
berhati-hati dengan penggunaan obat-obatan apabila mereka sedang menjalani
pengobatan lain atau mengidap penyakit tertentu (seperti diabetes). Meskipun
beberapa risiko dan efek samping utama dipaparkan disini, namun pasien
harus selalu membaca label dan leaflet pada kemasan obat serta berkonsultasi
dengan dokter untuk memahami secara utuh mengenai risiko, efek samping,
dan interaksi obat.
o Terapi fisik
dq)
Setelah serangan nyeri punggung bawah berlangsung antara dua sampai enam
minggu, atau terjadi rekurensi-rekurensi berikutnya, maka dapat dipertimbangkan
penggunaan terapi fisik sebagai tatalaksana. untuk mengurangi nyeri punggung
Terdapat berbagai macam bentuk terapi fisik. Pada fase akut, terapis mungkin
akan focus pada upaya mengurangi nyeri menggunakan terapi fisik pasif (modalitas).
Terapi jenis ini disebut terapi pasif karena dikerjakan pada pasiennya.
ds)
Selain terapi pasif, terapi fisik aktif (olahraga) juga diperlukan untuk
Latihan aerobic low-impact. Latihan aerobic Low impact (seperti jalan kaki,
bersepeda atau berenang) sebaiknya dilakukan 30 sampai 40 menit tiga kali
dalam seminggu, berselingan dengan latihan penguatan otot.
dt)
du)
Bahkan pasien dengan jadwal yang padat dapat menjalani regimen latihan
bergantian. Umumnya kompres digunakan selama 10-20 menit setiap dua jam, dan
lebih bermanfaat pada beberapa hari pertama serangan nyeri.
o Latihan
dx)
dan membantu mengurang nyeri. Lebih penting lagi, suatu rutinitas latihan yang
memberikan pasien cara untuk menghindari kekambuhannyeri punggung bawah dan
mengurangi intensitas serta durasi serangan nyeri di kemudian hari.
dy)
hamstring selama 30 sampai 45 detik, satu sampai dua kali sehari. Tekanan pada otiot
perlu dilakukan secara merata dan tidak boleh disertai dengan pemijatan karena
pemijatan dapat memicu respon spasme pada otot yang sedang diregang. Otot
hamstring dapat diregang dengan berbagai cara. Pilihan metode peregangan otot
hamstring dari yang paling mudah sampai paling sulit meliputi:
Apabila pendekatan ini tidak dapat ditolerir, tarikan pada punggung dapat
dikurangi dengan duduk di kursi meyangga kaki pada kursi lain dihadapannya
sehingga tungkai dalam posisi lurus. Kemudian dilakukan upaya menyentuh
jari kaki. Peregangan dapat dilakukan bergantian pada sisi kiri dan kanan.
Teknik yang paling ringan adalah untuk berbaring pada lantai dan menarik
tungkai kea rah dada dan kemudian meluruskannya dengan bantuan handuk
kecil yang dikaitkan pada tumit. Metode ini dilakukan bergantian pada sisi
kanan dan kiri.
Pilihan lain yang ringan adalah dengan berbaring di lantai, dengan bokong
ditempelkan pada dinding. Kaki dinaikkan pada dinding dan kemudian
berusaha meluruskan sendi lutut. Dilakukan peregangan bergantian pada
kedua sisi,
ea)
latihan-latihan tersebut tidak dapat dilakukan setiap hari. Agar peregangan menjai
bagian dari regimen harian, maka sebaiknya melakukan peregangan setiap pagi saat
bangun dari tempat tidur dan sesaat sebelum tidur. Anggaplah ini sebagai perawatan
tulang belakang yang baik
o Latihan aerobic Low-impact
eb)
baik untuk rehabilitasi maupun mempertahan kan pinggang. Pasien yang terlatih
secara aerobic memiliki insidensi nyeri punggung bawah yang lebih rendaj, dan saat
serangan terjadi nyerinya lebih ringan. Pasien yang bugar lebih mungkin untuk
bertahan secara fungsional (misalnya terus bekerja dan melakukan aktivitas rekreasi,
sedangkan pasien dengan nyeri punggung bawah kronis yang menolak pengkondisian
aerobic sebaiknya siap mengalami hilangnya kemampuan fungsional secara bertahap.
ec)
detak jantung dan mempertahankannya pada detak yang tinggi. Selain itu,
diperkirakan bahwa latihan aerobic 30 40 menit memiliki keuntungan pelepasan
endorphin yang merupakan molekul yang melawan nyeri (pelepasan endorphin
mungkin memberikan istilah runners high untuk keadaan ini).
ed)
Terdapat beberapa jenis latihan aerobik yang aman bagi tulang belakang, dan
Berjalan kaki.
ee)
. Secara umum, berjalan kaki sangan aman bagi pinggang, dan berjalan
sejauh dua sampai tiga mil per minggu sangat membantu pasien.
ef)
Bersepeda statis.
eg)
Apabila berjalan kaki terasa nyeri, bersepeda statis juga efektif serta
Terapi air.
eh)
neminimalisir stress pada pinggang (baca juga terapi air di bawah ini).
Memulai latihan aerobic juga memiliki efek tambahan berupa menghilangkan
beban dari tulang belakang, sehingga memungkinkan mobilisasi yang lebih
baik dengan nyeri yang lebih sedikit. Terkadang, seiring dengan berjalannya
terapi, latihan dapat diganti secara bertahap dengan latihan di darat.
ei)
Terapi air sangat bermanfaat bagi pasien yang berada dalam nyeri yang terlalu
hebat sehingga tidak dapat mentolerir latihan di darat. Bagi pasien yang menderita
osteoarthritis, terutama pada pasien usia lanjut, terapi air dan latihan aerobic yang
berkelanjutan mungkin merupakan pilihan terapi yang paling efektif.
ej)
ek)
el)
em)
en)
eo)
ep)
eq)
er)
es)
et)
eu)
ev)
ew)
ex)
ey)
ez)
fa)
fb)
fc)
fd)
fe)
ff)
fg)
fh)
fi)
fj)
fk)
fl)
fm)
fn)
fo)
fp)
fq)
fr)
fs)
ft)
fu)
fv)
fw)
fx)
fy)
fz)
ga)
gb)
gc)
gd)
ge)
gf)
gg)
gh)
gi)
gj)
gk)
gl)
gm)
gn)
go)
gp)
gq)
gr)
gs)
gt)
gu)
gv)
gw) DAFTAR PUSTAKA
gx)
gy) Atkinson, A B, 1971. "Capital Taxes, the Redistribution of Wealth and Individual
gz) Savings". Review of Economic Studies, Blackwell Publishing, vol. 38 (114), pages
209 227, April.
ha) Bailey, Robert.W, 1982. Human Performance Engineering,.A Guide for System
Designers: Prentice Hall.
hb) Fitrihana, Nor. 2009. Tentang Ergonomi.(Online),(http://batikyogya.wordpress.com/2007/08/16/tentang-ergonomi/), diakses 10 September 2011
hc) Fathan, 2008, Kuliah Ergonomic Dan Produktivitas. (Online),(
hd) http://kesabaran.multiply.
he) com/reviews/item/3),diakses 10 September 2011
hf) International Labour Office Geneva, (1989), Pencegahan Kecelakaan Kerja,
hg)
Jakarta : PT.
Pustaka Binaman Pressindo.
hh) Khalifa, 2004, Ergonomi Pusat Kesehatan Kerja Depatemen Kesehatan RI.
Pdf, 11
hi)September 2011
hj) Kusuma Wardani, Laksmi, 2006 Evaluasi Ergonomic Dalam Perancangan
hk)
Desain,
Evaluasi. Pdf, diakses 11 September 2011
hl) Manuaba, A,1998 Penerapan ergonomi untuk Meningkatkan Kualitas
Sumber Daya
hm) Manusia Dan Produktivitas. Bunga Rampai ergonomi Vol.1
kejenuhan-di-kantor.html