Anda di halaman 1dari 20

PERANCANGAN APLIKASI KRIPTOGRAFI PENERAPAN

RECORD DATABASE MENGGUNAKAN METODE SANDI


GESER

JENJANG PENDIDIKAN STRATA - 1


PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
STMIK POTENSI UTAMA
MEDAN
2013

BAB I PENDAHULUAN

I.1. LATAR BELAKANG


Sangat pentingnya nilai sebuah informasi atau
data menyebabkan hanya boleh diakses oleh
orang-orang tertentu saja. Jatuhnya informasi
atau data ke tangan pihak lain dapat
menimbulkan kerugian bagi pemilik data. Untuk
itu keamanan
data yang digunakan harus
terjamin. Cara menjaga data (record) telah
dilakukan dengan menyimpan dalam sebuah
database. Menjaga keaslian data yang tersimpan
di database itu hal yang sangat penting, jadi
perlu melakukan teknologi kriptografi salah
satunya dengan metode sandi geser.

I.2.3. BATASAN MASALAH


Agar pembahasan tidak menyimpang dari
tujuannya maka dilakukan pembatasan masalah
sebagai berikut :
1. Enkripsi yang dilakukan pada data yang disimpan di
dalam record database.
2. Pemilihan metode kriptografi, dimana metode yang
digunakan dalam Enkripsi ini menggunakan metode
sandi geser dan aplikasi Visual Basic .Net 2010.
3. Interaksi antara program dan user berupa proses
pembangkitan kunci dengan menampilkan enkripsi
yang telah dibentuk menggunakan metode sandi
geser.

BAB II PENDAHULUAN

II.11. SANDI GESER


Bilangan adalah ruh dari matematika dan matematika
merupakan bahasa murni ilmu pengetahuan dimana setiap
bilangan memiliki nilai yang disebut dengan angka. Tak ada
satupun aspek kehidupan yang tidak bersentuhan dengan
angka. Kehadiran angka tanpa nilai ini ternyata membawa
dampak sangat besar. Sistem biner yang terdiri dari angka 0
dan angka 1, tidak akan dikenal dan tidak mungkin akan
terjadi revolusi digital. Angka ini membawa implikasi yang
sangat besar dalam seluruh aspek kehidupan dan peradaban
manusia. Ribuan tahun yang lalu, manusia hanya mengenal 9
lambang bilangan yakni 1,2,2,3,5,6,7,8 dan 9. Kemudian
datang angka 0, sehingga jumlah bilangan menjadi 10 buah.
Sistem berhitung tidak mungkin lagi mengabaikan kehadiran
bilangan nol, sekalipun bilangan nol itu membuat kekacauan
lagika. Jika suatu bilangan dibagi nol maka hasilnya tidak
dapat didefinisikan.

II.10. RECORD BASIS DATA


(DATABASE)
Basis data (database) adalah kumpulan data yang saling
berelasi. Data sendiri merupakan fakta mengenai
objek, orang, dan lain-lain. Data dinyatakan dengan
nilai (angka, deretan karakter, atau symbol). Basis data
dapat didefinisikan dalam berbagai sudut pandang
seperti berikut :
1. Himpunan kelompok data yang saling berhubungan yang
diorganisasikan sedemikian rupa sehingga kelak dapat
dimanfaatkan dengan cepat dan mudah.
2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan
secara bersama sedemikian rupa tanpa pengulangan
(redundancy) yang tidak perlu, untuk memenuhi kebutuhan.
3. Kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang
disimpan dalam media penyimpanan elektronik.

II.9. UML
UML adalah sekumpulan symbol dan diagram
untuk memodelkan software. Dengan
menggunakan UML, desain software dapat
diwujudkan dalam bentuk symbol dan diagram.
Desain dalam bentuk symbol dan diagram,
kemudian dapat diterjemahkan menjadi kode
program. Telah tersedia tools yang dapat membuat
kode program diagram UML dapat menggunakan
bahasa pemrograman apa saja dengan syarat
bahasa pemrograman tersebut harus mendukung
pemrograman berorientasi obyek (OOP) (M. Farid
Azis, M.Kom, 2005:116).

BAB III ANALISA DAN DESAIN


SISTEM

III.3. DESAIN SISTEM


Setelah tahapan analisis sistem, maka
selanjutnya dibuat suatu rancangan sistem.
Perancangan sistem adalah tahapan yang
berguna untuk memperbaiki efisiensi kerja
suatu sistem yang telah ada.
III.3.1.1 Use Case Diagram
Use case menjelaskan urutan kegiatan yang
dilakukan aktor dan sistem untuk mencapai suatu
tujuan tertentu. Sebuah Use Case
mempresentasikan sebuah interaksi antara aktor
dengan sistem dan menggambarkan fungsionalitas yang
diharapkan dari sebuah sistem enkripsi file. Diagram
Use Case tersebut dapat dilihat pada Gambar III.3.

Penjelasan use case gambar III.3 adalah sebagai


berikut :
1. Record database terenkripsi
Pengguna dapat melakukan penyimpanan data kedalam database
yang telah terenkripsi. Pada use case dilakukan pula proses
penginputan kunci sebelum record database dikirimkan.
2. Mendekripsi Record Database
Pengguna dapat menyimpan data yang telah diinput oleh
perangkat lunak. Data yang tersimpan telah terekripsi akan dapat
didekripsikan dan kembali menjadi data aslinya, sehingga data
dapat dibaca oleh si penerima data.

III.3.2.1 DESAIN OUTPUT


Desain sistem ini berisikan pemilihan menu
dan hasil pencarian yang telah dilakukan.
Adapun bentuk rancangan output dari sistem
enkrisp record database ini adalah sebagai
berikut :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1. HASIL
Berikut adalah tampilan hasil dan
pembahasan dari sistem enkripsi record
database.
IV.1.3. Tampilan Record
Tampilan halaman record pada enkripsi
record pada Gambar IV.3.

IV.1.3. TAMPILAN RECORD


TAMPILAN HALAMAN RECORD PADA ENKRIPSI
RECORD PADA GAMBAR IV.3.

IV.3. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN


SISTEM YANG DIRANCANG
Sistem yang dirancang mempunyai beberapa kelebihan
dan kekurangan ketika diterapkan diantaranya :
1. Kelebihan dari sistem yang dirancang :
Aplikasi sistem yang dirancang mempercepat proses pengelolaan data
dengan melakukan pengamanan dengan kriptografi sandi geser.
Mempersulit pembacaan data yang asli bagi yang tidak berhak.
Aplikasi yang dirancang ini dapat mengolah data yang ada pada databse,
jadi bukan hanya data dan file saja yang dapat di enkripsi.
Dapat diterapkan pada aplikasi manapun yang mempunyai database.

2. Kekurangan dari sistem yang dirancang :


Aplikasi ini belum begitu sempurna sehingga belum bisa diterapkan
diberbagai aplikasi.
Aplikasi tidak multiuser karena enkripsi data sifatnya sangat rahasia bukan
umum.
Hanya data saja yang dapat di enkripsi pada aplikasi ini.
Aplikasi kriptografi ini masih tergolomg sederhana karena enkripsi datanya
hanya dengan melakukan pergeseran dari data aslinya.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

V.1. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, maka
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Pembuatan aplikasi penerapan Record Database dilakukan dengan
beberapa tahapan yaitu planning, designing, scripting, dan testing.
2. Aplikasi penerapan Record Database ini menggunakan database dari
Microsoft Access 2007 dan pemrograman Visual Basic 2010 sehingga
tampilan desainnya semakin sempurna dan terlihat menarik.
3. Aplikasi ini mampu mengenkripsi dan mendekripsi data yang ada pada
record database.
4. Dengan adanya Aplikasi ini dapat mempermudah seseorang untuk
mengamankan informasi data yang ada pada database dimana saja dan
kapan saja tanpa takut data tesebut akan dicuri oleh pihak yang tidak
memiliki hak akses.
5. Mempermudah dalam menjalankan bisnis untuk pengamanan data pada
pihak-pihak yang ingin datanya aman dan sekaligus aplikasi ini
menghemat waktu dan biaya, sehingga dapat meningkatkan pelayanan
kepada pelanggan.

V.2. SARAN
Berdasarkan hasil kesimpulan diatas, maka penulis membuat
beberapa saran, yaitu:
1. Perlu adanya pengembangan aplikasi ini agar dapat di terapkan
pada perangkat berbasis mobile.
2. Perlu adanya aplikasi pengamanan yang lebih untuk menjaga agar
terhindar dari penyalahgunaan oleh pihak yang tidak bertanggung
jawab.
3. Perlu adanya penambahan algoritma yang lebih rumit lagi agar
aplikasi ini tidak dengan mudah di pecahkan.
4. Untuk kemajuan teknologi maka diharapkan agar perkembangan
bahasa pemrograman kedepan mampu mengubah pola fikir dan
menjadikan masyarakat Indonesia menjadi manusia yang kreatif
dan inovatif. Serta tumbuhnya kreatifitas hingga menghasilkan
suatu karya yang berguna bagi manusia.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai