Lapisan Kulit
Epidermis
Dermis
Hypodermis
Integumen Normal
Kulit mempunyai 2 lapisan utama
yang terkait dengan penyembuhan
luka, yaitu epidermis dan dermis
Epidermis atau lapisan luar
mempunyai beberapa lapisan
Stratum korneum ialah lapisan tipis
dan merupakan lapisan terluar dari
epidermis
Stratum korneum terdiri dari sel mati
yang pipih
FISIOLOGI KULIT
Barrier terhadap substansi berbahaya
Fungsi thermoregulasi (berkeringat,
evaporasi, radiasi)
Sensasi (nyeri, sentuhan, panas-dingin)
Eksresi dan absorbsi
Klasifikasi luka
Luka adalah rusaknya struktur dan
fungsi anatomis normal akibat proses
patologis yang berasal dari internal
maupun eksternal dan mengenai
organ tertentu
http://img.photobucket.com/albums/v43/ardian/gambar3.jpg
Deskripsi
Status
Integritas Kulit
LUKA
TERBUKA
Luka melibatkan
robekan pada
kulit atau
membran
mukosa
Penyebab
Implikasi
Penyembuhan
Deskripsi
LUKA
TERTUTUP
Luka tanpa
robekan pada
kulit
Penyebab
Implikasi
Penyembuhan
Bagian tubuh
yang terpukul
oleh benda
tumpul;
terpelintir,
keseleo, daya
deselerasi ke
arah tubuh
(fraktur tulang,
robekan pada
organ dalam
1. Luka dapat
menjadi
predisposisi
seseorang untuk
mengalami
perdarahan
internal.
2. Fungsi bagian
tubuh menurun
Deskripsi
LUKA AKUT
Luka yang
mengalami proses
penyembuhan, yang
terjadi akibat proses
perbaikan integritas
fungsi dan anatomi
secara terus
menerus sesuai
dengan tahap dan
waktu yang normal
Penyebab
Implikasi
Penyembuhan
Trauma
1. Luka biasanya
oleh benda
mudah
tajam
dibersihkan dan
diperbaiki.
2. Tepi luka bersih
dan utuh.
Deskripsi
LUKA KRONIK
Luka yang gagal
melewati proses
perbaikan untuk
mengembalikan
integritas fungsi
dan anatomi
sesuai dengan
tahap dan waktu
yang normal
Penyebab
Implikasi
Penyembuhan
Deskripsi
PENYEBAB
Disengaja
Luka akibat
terapi
Penyebab
Insisi
bedah,
tusukan
jarum ke
bagian
tubuh
Implikasi
Penyembuhan
1. Insisi biasanya
dilakukan dengan
teknik aseptik untuk
meminimalkan
peluang terjadinya
infeksi.
2. Tepi luka biasanya
licin dan bersih
Deskripsi
Kecelakaan
tidak disengaja
Penyebab
Cedera
traumatik
(luka
akibat
pisau,
luka
bakar)
Implikasi
Penyembuhan
1. Luka terjadi pada
kondisi yang tidak
steril.
2. Tepi luka seringkali
tidak beraturan
Deskripsi
TINGKAT
KEPERAHAN
Permukaan
Luka hanya
mengenai
lapisan
epidermis
Penyebab
Implikasi
Penyembuhan
1. Robekan
Akibat
menimbulkan resiko
gesekan
infeksi.
pada
permukaan 2. Luka tidak
mengenai jaringan
kulit
dan organ
(abrasi,
dibawahnya
luka bakar 3. Suplai darah lancar
tingkat 1,
luka cukur)
Deskripsi
Penetrasi
Luka yang
menyebabkan
rusaknya
lapisan
epidermis,
dermis dan
jaringan atau
organ yang
lebih dalam
Penyebab
Implikasi
Penyembuhan
Deskripsi
Perforasi
Luka
penetrasi
akibat adanya
benda asing
yang masuk
ke dalam dan
keluar dari
organ
Penyebab
Implikasi
Penyembuhan
Deskripsi
KEBERSIHAN
Luka bersih
Luka tidak
mengandung
organisme
patogen
Penyebab
Implikasi
Penyembuhan
1. Resiko terkena
Luka bedah
infeksi rendah.
tertutup yang
tidak
mengenai
saluran GI,
pernapasan,
genital,
saluran kemih
yang tidak
terinfeksi atau
rongga
orofaring
Deskripsi
Terkontaminas
i-Bersih
Luka dalam
kondisi
aseptik tetapi
melibatkan
rongga tubuh
yang secara
normal
mengandung
mikroorganis
me
Penyebab
Implikasi
Penyembuhan
Deskripsi
Terkontaminas
i
Luka berada
pada kondisi
yang mungkin
mengandung
mikroorganis
me
Penyebab
Implikasi
Penyembuhan
1. Jaringan sering
Luka
tidak sehat dan
terbuka;
menunjukkan
traumatik,
tanda-tanda
kecelakaan;
inflamasi
luka bedah
2. Berisiko tinggi
tanpa teknik
untuk infeksi.
aseptik yang
baik
Deskripsi
Terinfeksi
Penyebab
Implikasi
Penyembuhan
Deskripsi
Terkolonisasi
Luka
mengandung
mikroorganis
me
Penyebab
Luka kronik
(ulkus statis
baskular,
ulkus/luka
tekan)
Implikasi
Penyembuhan
1. Penyembuhan luka
lambat.
2. Berisiko tinggi
mengalami infeksi
Deskripsi
KUALITAS
Laserasi
Jaringan
tubuh robek
dengan sisi
yang tidak
beraturan
Penyebab
Implikasi
Penyembuhan
1. Luka biasanya
Cedera
akibat benda yang
traumati yang
terkontaminasi
berat (luka
2. Kedalaman luka
akibat
menentukan
pisau,kecelak
komplikasi lain
aan kerja
akibat mesin,
jaringan
tubuh yang
terpotong
oleh pecahan
gelas)
Deskripsi
Abrasi
Luka
permukaan
meliputi luka
potong atau
lecet
Penyebab
Implikasi
Penyembuhan
Deskripsi
Penyebab
Kontusio
Luka tertutup
karena pukulan
benda tumpul;
kontusio atau
memar yang
ditandai dengan
pembengkakan,
perubahan warna
kulit, dan nyeri
Perdarahan
jaringan di
bawahnya
akibat pukulan
benda tumpul
tubuh
Implikasi
Penyembuhan
1.
2.
3.
Luka Tusuk
Belatung
Jaringan Nekrotik
Memar/Kontusio
Lumbal Pungsi
Ulkus
Dekubitus
Drainase
Insisi Bedah
4 Hematoma
Hematoma merupakan bekuan darah. Seringkali
darah pada luka secara bertahap diabsorbsi oleh
tubuh masuk kedalam sirkulasi. Tetapi jika
terdapat bekuan yang besar hal tersebut
memerlukan waktu untuk dapat diabsorbsi tubuh,
sehingga menghambat proses penyembuhan
luka.
5. Benda asing
Benda asing seperti pasir atau mikroorganisme
akan menyebabkan terbentuknya suatu abses
sebelum benda tersebut diangkat. Abses ini
timbul dari serum, fibrin, jaringan sel mati dan
lekosit (sel darah merah), yang membentuk suatu
cairan yang kental yang disebut dengan nanah
(Pus).
6. Iskemia
Iskemi merupakan suatu keadaan dimana
terdapat penurunan suplai darah pada bagian
tubuh akibat dari obstruksi dari aliran darah. Hal
ini dapat terjadi akibat dari balutan pada luka
terlalu ketat. Dapat juga terjadi akibat faktor
internal yaitu adanya obstruksi pada pembuluh
darah itu sendiri.
7. Diabetes
Hambatan terhadap sekresi insulin akan
mengakibatkan peningkatan gula darah, nutrisi
tidak dapat masuk ke dalam sel. Akibat hal
tersebut juga akan terjadi penurunan proteinkalori tubuh.
8. Pengobatan
Steroid : akan menurunkan mekanisme
peradangan normal tubuh terhadap
cedera
Antikoagulan : mengakibatkan
perdarahan
Antibiotik : efektif diberikan segera
sebelum pembedahan untuk bakteri
penyebab kontaminasi yang spesifik. Jika
diberikan setelah luka pembedahan
tertutup, tidak akan efektif akibat
koagulasi intravaskular.
8. Nutrisi
Proses fisiologi penyembuhan luka bergantung
pada tersedianya protein, vitamin (terutama
vitamin A dan C) dan mineral renik zink dan
tembaga.
Kalogen adalah protein yang terbentuk dari asam
animo dari protein yang dimakan.
Vitamin C dibutuhkan untuk mensintesis kalogen.
Elemen renik zink diperlukan untuk pembentukan
epitel, dan menyatukan serat kalogen (tembaga)
Komplikasi Penyembuhan
Luka
Hemoragi
Atau Perdarahan dari daerah luka
merupakan hal yang normal terjadi
selama dan sesaat setelah trauma.
Perdarahan dapat terjadi secara
eksternal dan internal
Infeksi
Infeksi luka merupakan infeksi
nosokomial (infeksi yang
berhubungan dengan rumah sakit)
Luka terjadi infeksi jika terdapat
drainase purulen pada luka
Resiko infeksi lebih besar terjadi jika
luka mengandung jaringan nekrotik,
terdapat benda asing pada atau di
dekat luka, dan suplai darah serta
pertahanan jaringan di sekitar luka
menurun.
Dehisens
Jika luka tidak sembuh dengan baik,
maka lapisan kulit dan jaringan akan
terpisah.
Terpisahnya lapisan kulit dan jaringan
paling sering terjadi sebelum
pembentukan kalogen (3-11 hari
setelah cedera).
Dehisens
Eviserasi
Terpisahnya lapisan luka secara total
dapat menimbulkan eviserasi
(keluarnya organ viseral melalui luka
terbuka ).
Kondisi ini merupakan darurat medis
yang perlu diperbaiki melalui
pembedahan.
Fistula
Adalah saluran abnormal yang berada
di antara 2 buah organ atau di antara
organ dan bagian luar tubuh.
Misalnya pembuatan saluran antara
lambung dengan dinding abdomen
luar untuk memasukkan selang
gastrostomy yang berguna untuk
memasukkan makanan.
PENGKAJIAN
PENGKAJIAN
BAGIAN 2
KLASIFIKASI LUKA
LOKASI LUKA
MEASURE
M(MEASURE) MENGUKUR PANJANG,
LEBAR, KEDALAMAN
E(EKSUDAT) JUMLAH DAN KUALITAS
EKSUDAT DAN BAU
A(APPEARANCE) PERMUKAAN LUKA,
JENIS JARINGAN
MEASURE
PENGUKURAN LUKA
PANJANG (VERTIKAL AXIS HEAD TO
TOE, JAM 12-06)
LEBAR (HORISONTAL JAM 03-09)
KEDALAMAN (DARI EPIDERMIS YANG
UTUH DAMPAI BAGIAN TERDALAM
DARI LUKA)
EXUDAT
KARAKTERISTIK EXUDAT:
SEROUS,HEMOSEROUS,PURULENT
JUMLAH EXUDAT
BAU : TIDAK ADA SEDANG
MENYENGAT
APPEARANCE
(WARNA DASAR LUKA)
Sistem RYB (Red Yellow Black)
Kondisi Darurat
Luka abrasi biasanya terdapat
dipermukaan kulit dan disertai sedikit
perdarahan. Luka akan terlihat basah
akibat keluarnya plasma dari kapiler
yang rusak
Luka laserasi mungkin mengalami
perdarahan yang lebih banyak,
bergantung pada kedalaman luka.
Kondisi Stabil
Jika kondisi klien stabil (misal; selah
operasi atau tindakan) perawat
mengkaji luka untuk menentukan
kemajuan penyembuhan luka yang
dialami klien.
Jika luka tertutup balutan, dan
balutan belum waktunya dibuka,
perawat tidak boleh menginspeksi
luka dengan membuka balutan.
Drain
Dokter memasukkan drain ke dalam
atau ke dekat luka operasi jika
diperkirakan terdapat drainase
dalam jumlah besar atau jika lapisan
luka harus tetap tertutup.
Beberapa drain dijahit pada area luka.
Penutup Luka
Luka operasi ditutup dengan
menggunakan staples, jahitan atau
penutup luka.
Jahitan yang terlalu kencang
merupakah penyebab umum
terjadinya dehisens luka.
Staples
Dijahit
Palpasi Luka
Dengan menggunakan sarung tangan,
perawat melakukan palpasi pada tepi
luka secara perlahan untuk
mendeteksi adanya area nyeri tekan
atau drainase lokal.
Perawat menekan tepi luka dengan
ujung jari secara lembut.
Nyeri Luka
Merupakan bagian penting dalam
pengkajian luka.
Diagnosa Keperawatan
Pengkajian
Inspeksi
permukaan
kulit
Batasan
karakteristik
Terdapat luka
Drainse dan luka
berwarna kuning
dan berbau busuk
Tepi luka tidak
saling berdekatan
Jahitan tetap
berada di
tempatnya
Dx
keperawatan
Kerusakan
integritas kulit
berhubungan
dengan luka
yang
terkontaminasi
Pengkajian
Batasan
karakteristik
Inspeksi
adanya
tanda-tanda
penyembuha
n pada luka
Terdapat
drainase warna
coklat kemerahan
pada hari ke 5
setelah operasi
Dx
keperawatan
Resiko infeksi
berhubungan
dengan luka
traumatik yang
terkontaminasi
Rencan Tindakan
Keperawatan
Dx; kerusakan integritas kulit
berhubungan dengan luka yang
terkontaminasi
Tujuan
Outcomes
Intervensi
Rasional
Integritas kulit
pada area
luka operasi
meningkat
dalam 1 mgg
1.
2.
Penyembuhan luka
bergantung pada
keadaan bersih dan
lembab untuk proses
epitelisasi
Balutan mengabsorbsi
drainase, debridemen
merangsang granulasi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
PROSEDUR
PERAWATAN LUKA
Dressings
Balutan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Tujuan pembalutan:
Melindungi luka dari kontaminasi
mikroorganisme
Membantu hemostasis
Mempercepat penyembuhan luka udengan cara
menyerap drainase dan untuk melakukan
debridemen luka.
Menyangga atau mengencangkan tepi luka
Melindungi klien agar tidak melihat lukanya
Meningkatkan isolasi suhu pada permukaan
kulit
Mempertahankan kelembaban yang tinggi antar
balutan dan luka
Tujuan
1. Mempercepat penyembuhan luka
2. Membantu pelepasan jaringan yang
mati ataupun eksudat dari luka
3. Memberikan rasa nyaman pada klien
4. Memperlancar sirkulasi darah pada
luka
Indikasi
Diberikan pada luka-luka kotor yang
banyak jaringan nekrose dan dalam
(contoh: luka ganggren)
Prosedur Tindakan
1. Persiapan alat
a. Alat on steril
b. Alat Seteril
2. Persiapan klien
Menjelaskan pada klien dan atau
keluarga terhadap prosedur perawatan
rendam luka
3. Langkah-langkah
a. Mencocokkan kartu tindakan perawatan
dengan pesanan dokter pada lyst klien
b. Memberitahu klien dan keluarga terhadap
prosedur rendam luka
c. Mencuci tangan dan menyiapkan peralatan
rendam luka
d. Membawa peralatan ke dekat klien dan
memasang tabir/korden di sisi tempat tidur
pasien
e. Mengatur posisi klien sesuai lokasi luka
f. Memasang alat di bawah luka
KOMPRES LUKA
Pengertian
Perawatan luka dengan cara
memberikan kompres hangat pada
luka dengan cairan desinfeksi
Tujuan
1. Mempercepat proses penyembuhan
luka
2. Sebagai pengobatan dan mencegah
infeksi
3. Mengetahui perkembangan luka
4. Memberi relaksasi pada otot sekitar
luka
5. Mempermudah pelepasan kotoran
yang melekat pad luka
Indikasi
1. Dilakukan pada luka operasi yang
terinfeksi
2. Luka robek kecelakaan yang terinfeksi
3. Luka kotor
Prosedur Tindakan
1. Persiapan alat
a. Alat on steril
- Baki dan perlak
- Bengkok
- H2O2
- Kapas on steril
- Aceton
- Kaos tangan on steril
- Gunting dan plester
b. Alat steril
- Larutan kompres (air yang
didinginkan kurang lebih 10
menit)
- Hemostat dan alat buka jahit
steril (prn)
- Handuk steril (prn)
- Kon steril
- Mangkok kapas steril
- Gauze/ABD/Lidi kapas steril (prn)
2. Persiapan klien
Menjelaskan prosedur kompres
panas pada klien atau keluarga
3. Langkah-langkah
a. Cocokkan kartu tindakan
perawatan
dengan advis dokter
pada lyst klien
b. Memberitahukan klien dan
keluarga
terhadap prosedur
kompres panas
basar pada luka
c. Mencuci tangan
d. Membawa alat-alat ke samping
tempat tidur klien dan memasang
tabir disisi tempat tidur klien
e. Mengatur posisi klien dan
memasang alas pada bawa bagian
luka
f. Menyiapkan peralatan yang
digunakan
g. Menggunakan sarung tangan on
steril,
membuka pembalut luka dan
mengobservasi kondisi luka, buang
balutan luka kedalam bengkok
l.
Indikasi
Dilakukan pada setiap luka yang
ditutup dengan balutan
Tujuan
1. Memberi perawatan luka dan
mengobati luka
2. Mempercepat proses penyembuhan
luka
3. Mencegah luka menjadi infeksi
4. Memberi rasa nyaman pada luka
Prosedur Tindakan
1. Persiapan alat
a. Alat steril
- 1 pinset anatomi
- 1 mangkok kapas steril
- 1 penjepit arteri klem/hemostat
- Gauze/ABD/gauze gunting
- Kaos tangan steril (bila perlu)
- H2O2
b. Alat on steril
- Baki dan alas (perlak)
- Bengkok dan kantong plastik
- Aceton
- Kapas on steril
- Kapas alkohol
- Gunting
- Plester/isolasi/verban gulung
- Kaos tangan on steril
2. Persiapan Klien
Memberitahukan klien dan keluarga
terhadap tindakan mengganti
balutan pada luka
3. Langkah-langkah
a. Mencocokkan karti tindakan
penggantian balutan luka dengan
lyst klien.
b. Mencuci tangan dengan benar
c. Menyiapkan alat secara lengkap
d. Membawa alat-alat ke samping
tempat tidur klien
e. Memberitahu klien dan keluarga
tentang tindakan penggantian
balutan pada luka
f.
l.
Perhatian Perawat
1. Teknik aseptik perlu diperhatikan
2. Teknik membersihkan luka dari
atas ke bawah dan dari luka bersih
baru ke luka yang kotor
3. Perhatikan etika, buka bagian
tubuh seperlunya, hindari klien dari
rasa malu
TUJUAN
1. Mempermudah melepaskan kotoran
yang melekat
2. Untuk pengobatan dan mengurangi
infeksi
3. Untuk memperlancar peredaran darah
setempat
4. Untuk mengetahui perkembangan dari
luka
PROSEDUR TINDAKAN
1. Persiapan alat
a. Alat steril
- Kom steril
- Pincet anatomis
- Hemostat
- Cangkir kapas
- Acepto
- H2O2
- Phisohex
- Air Hangat
- Gauze/kasa
- Sarung tangan steril
b. Alat on steril
- Baki dan alas (perlak)
- Bengkok 2
- Gunting dan plester
- Sarung tangan on steril
2. Langkah-langkah
a. Mencocokkan kartu tata cara
dengan
lyst pasien
b. Memberitahu klien tentang
prosedur
irigasi luka
c. Mencuci tangan dan
menyiapkan
alat secara lengkap
d. Membawa alat-alat ke samping
tempat tidur pasien
e. Memasang tabir/sketsel di
samping
tempat tidur pasien
TUJUN
1. Mengobservasi luka dan produksi drain
pada luka
2. Memberi rasa nyaman pada klien
3. Mempercepat proses penyembuhan
luka
INDIKASI
PROSEDUR TINDAKAN
1. Persiapan alat
a. Alat on steril
- Baki dan perlak (alas)
- Bengkok
- Kaos tangan on steril
- Kapas on steril dan aceton
- Gunting dan plester
- H2O2/obat yang diperlukan
b. Alat steril
- Hemostat steril
- Pincet anatomis steril
- Kous tangan steril
- Cangkir kapas steril
- Gauze, gauze gunting, ABD
steril
2. Persiapan klien
Menjelaskan pada klien dan atau
keluarga terhadap prosedur
penggantian pembalut luka yang
terpasang drain
3. Langkah-langkah
a. Mencocokkan kartu tindakan
perawatan dengan status lyst pasien
b. Menjelaskan pada klien dan atau
keluarga terhadap tindakan
penggantian
pembalutan luka yang
terpasang drain
c. Mencuci tangan dan menyiapkan alatalat
secara lengkap
d. Membawa peralatan ke dekat klien
dan
memasang tabir/korden di sisi
tempat tidur
pasien
BERLANJUT.