LINGKUP PEKERJAAN
Pembangunan Tanggul PPI Ujong Baroh Desa Ujong Baroh
Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat terdiri dari
beberapa item pekerjaan sebagai berikut:
Pekerjaan Persiapan,
1.
Mobilisasi dan Demobilisasi
2.
Papan Nama Proyek
3.
Pengukuran dan Pemasangan Bowplank
4.
Quality Control
5.
Pembersihan Lapangan
6.
Administrasi dan Dokumentasi
I.
II.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
III.
1
2
I.
PEKERJAAN PERSIAPAN
1.1.
Pekerjaan Mobilisasi dan Demobilisasi Peralatan serta Tenaga
Kerja
a.
Sesuai Persyaratan dalam kontrak, maka kontraktor
diharuskan mengadakan mobilisasi peralatan yang akan dipakai
dalam melaksanakan pekerjaan, maupun tenaga kerja yang
dibutuhkan sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.
Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Aceh
Barat, 2014
1
b.
1.2.
Barat, 2014
2
II.
PEKERJAAN SHEET PILE DAN BETON
Pekerjaan Pengadaan turap beton/Sheet Pile FRC-325 A 1000
a. Pekerjaan turap beton FRC-320 A 1000 dengan spesifikasi
Teknis Mutu Beton K500, kubus umur 28 Hari, semen tipe I,
Desain prestressed.
b. Dipasang
sesuai
dengan
gambar
rencana
dengan
menggunakan alat berat hammer.
c. Sebelum memulai pemancangan jenis matrial tersebut harus
mendapat persetujuan direksi teknis.
d. Elevasi yang telah ditentukan oleh Direksi atau yang tertera
dalam gambar.
2.
Pekerjaan Beton Bertulang Top Sheet Pile dan Mini Pile
Bahan
Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Aceh
Barat, 2014
3
2.3.1.1
2.3.1.2
2.3.1.3
Semen
Semen kecuali tercantum lain dalam spesifikasi harus
digunakan semen portland type I dengan persyaratan Standar
Indonesia SNI No. 15-2049-1994 dan ASTM C-150-84.
Cara pengaturan dan cara penyimpanan semen harus
sedemikian rupa pada tempat-tempat yang baik untuk
memudahkan pekerjaan dan setiap saat semen terlindung
kelembaman hujan. Untuk seluruh proyek ini hanya dipilih 1
(satu) merk semen.
Agregat Beton
Agregat beton berupa batu pecah yang diperoleh dari
pemecahan batu.
Agregat beton harus sesuai dengan spesifikasi agregat beton
menurut PBI-1971.
Ukuran terbesar agregat beton adalah 2,5 cm.
Sistem penyimpanan harus sedemikian rupa agar memudahkan
pekerjaan dan menjaga agar tidak terjadi kontaminasi bahan
yang tidak diinginkan.
Agregat Kasar
Agregat kasar untuk beton harus terdiri dari butir-butir yang
kasar, keras, tidak berpori dan bersudut. Bila ada butir-butir
yang pipih jumlahnya lebih berat tidak boleh melebihi 20% dari
jumlah berat seluruhnya.
Agregat kasar tidak boleh mengalami pembubukan hingga
melebihi 50% kehilangan berat menurut test.
Gradasi
Saringan
Ukuran
%
Lewat
Saringa
n
125
mm
100
20 mm
90 100
3/8
95 mm
20 55
No.4
4,76 mm
0 10
Gradasi
Saringan
Ukuran
Lewat
Saring
an
3/8
No.4
No.8
No.16
No.30
No.50
No.100
No.200
9,5 mm
4,76 mm
2,38 mm
1,19 mm
0,959 mm
0,297 mm
0,149 mm
0,074 mm
100
90 100
80 - 100
50 85
25 65
10 30
5 10
05
2.3.1.5.Air
Air yang digunakan harus air tawar, tidak mengandung minyak,
asam alkali, garam, bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain
yang dapat merusak beton atau baja tulangan. Dalam hal ini
sebaiknya dipakai air bersih yang diminum.
2.3.1.6 Paraturan
Penyambungan/pemotongan,
pembengkokan
dan
pemasangan harus sesuai dengan persyaratan dalam
Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Aceh
Barat, 2014
5
mm
- beton dengan cetakan, kontak langsung dengan tanah = 50
mm
- balok, kolom tidak kontak langsung dengan tanah = 30 mm
- Plat, dinding tidak kontak langsung dengan tanah = 25 mm
2.3.1.8.Bekesting (Cetakan Beton)
Cetakan harus sesuai dengan bentuk, ukuran batas-batas bidang
dari hasil beton yang diinginkan oleh pihak perncana. Bahan
bekesting dipakai kayu kelas II yang cukup kering dan keras. Bahan
yang digunakan untuk cetakan dan acuan harus bermutu baik
sehingga hasil akhir konstruksi mempunyai bentuk, ukuran dan
batas-batas yang sesuai dengan yang ditunjukkan oleh gambar
rencana dan uraian pekerjaan. Pembuatan cetakan dan acuan harus
memenuhi ketentuan-ketentuan didalam pasal
5.1. SK SNI T15.1919.03.
2.3.2 Pedoman Pelaksanaan
Kecuali ditentukan lain dalam Rencana Kerja dan syarat-syarat ini,
maka sebagai pedoman tetap dipakai SK SNI T-15.1919.03.
Pemborong wajib melaporkan secara tertulis pada Direksi apabila
ada perbedaan yang didapat didalam gambar konstruksi dan
gambar arsitektur. Pengangkutan adukan beton dari tempat
pengaduan ketempat pengecoran harus dilakukan dengan cara
yang disetujui oleh Direksi, yaitu:
Tidak berakibat pemisahan dan kehilangan bahan-bahan.
Tidak terjadi perbedaan waktu pengikatan yang menyolok antara
beton yang sudah dicor dan yang akan dicor, dan nilai slump untuk
berbagai pekerjaan beton harus memenuhi tabel 4.4.1SK SNI T15.1919.03.
2.3.4. Pengecoran
Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan
tertulis Direksi. Selama pengecoran berlangsung pekerja dilarang
berdiri dan berjalan-jalan diatas penuangan. Untuk dapat sampai
ketempat-tempat yang sulit dicapai harus digunakan papan-papan
berkaki yang tidak membebani tulangan. Kaki-kaki tersebut harus
sudah dapat dicabut pada saat beton dicor. Apabila pengecoran
beton harus dihentikan, maka tempat penghentiannya harus
disetujui oleh Direksi. Untuk melanjutkan bagian pekerjaan yang
diputus tersebut, bagian permukaan yang mengeras harus
dibersihkan dan dibuat kasar kemudian diberi additive yang
memperlambat proses pengerasan. Kecuali pada pengecoran
III.
PEKERJAAN TIMBUNAN DI BELAKANG SHEET PILE
Timbunan Biasa
a. Pekerjaan timbunan harus dipadatkan sehingga mencapai
elevasi yang telah ditentukan oleh Direksi atau yang tertera
dalam gambar.
Volume timbunan yang dibayar untuk pekerjaan timbunan adalah
menurut harga satuan per m3 timbunan tanah.
b. Bahan timbunan harus diambil dari hasil galian ( borrow area )
sesuai dengan petunjuk Direksi atau yang telah disetujui oleh
pihak Direksi.
B.
SPESIFIKASI UMUM
I.
PENDAHULUAN
1. Penyedia jasa harus melindungi Pejabat Pelaksanaan Teknis
Kegiatan dari tuntutan atas paten, lisensi, serta hak cipta yang
melekat pada barang, bahan, dan jasa yang digunakan atau
yang disediakan penyedia jasa untuk pelaksanaan pekerjaan.
2. Apabila ada perbedaan antara standar yang disyaratkan dengan
standar yang diajukan oleh penyedia jasa, penyedia jasa harus
menjelaskan secara tertulis kepada Direksi pekerjaan, sekurangkurangnya 28 (dua puluh delapan) hari sebelum Direksi
pekerjaan menetapkan setuju atau tidak.
3. Dalam Direksi pekerjaan menetapkan bahwa standar yang
diajukan penyedia jasa menjamin secara subtansial sama atau
lebih tinggi dari standar yang disyaratkan dalam dokumen
lelang.
4. Satu perangkat spesifikasi yang tepat dan jelas merupakan
kebutuhan awal bagi para calon penyedia jasa untuk menyusun
penawaran yang realistis dan kompetitif, sesuai dengan
1)
2)
3)
a.
4)
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Barat, 2014
9
5)
a.
UMUM
1.
Spesifikasi Dasar
Kecuali ditentukan lain bahan dan hasil pekerjaan harus sesuai
dengan ketentuan yang berlaku 30 hari sebelum tanggal
pemasukan surat penawaran. Spesidikasi lain dapat disubstitusikan
atas ketetapan direksi pekerjaan. Penyedia jasa harus menyediakan
sekurang-kurangnya satu salinan Standar Nasional Indonesia yang
ditentukan dalam spesifikasi atau stnadar lainnya yang disetujui
untuk bahan yang disuplay atau hasil pekerjaan yang sedang dalam
pelaksanaan pada pekerjaan standar tersebut harus tersedia setiap
saat untuk keprluan pemeriksaan dan penggunaan oleh direksi
pekerjaan. Bahan dan hasil pekerjaan yang tidak sepenuhnya dirinci
atau tidak dicakup dalam standar nasional atau standar lain yang
telah disetujui haruslah bahan dan hasil pekerjaan semacam
pekerjaan untuk kelas satu. Direksi pekerjaan akan menetapkan
apakah semua atau sebagian bahan yang dipesan yang digunakan
untuk pekerjaan tersebut dapat/cocok untuk digunakan.
5.
Data Ketinggian
Ketinggian yang tertera dalam gambar didasarkan pada titik tetap
utama, yang letak dan angkanya terdapat pada spesifikasi khusus.
SElanjutnya detai dari penjelasan tentang titik tetao tersebut dapat
diperoleh dengan mengajukan permintaan secara tertulis kepada
direksi pekerjaan.
6.
Pengukuran dan pematokan
Data dari ketinggian yang tercantum pada uraian di atas, kontraktor
harus memeriksa semua titik tetap lainnya yang akan dipakainya
dalam pengukuran pekerjaan dan harus membuat titik tetap
tambahan lainnya sehingga jarak antara 2 titik tetap tidak boleh
lebih dari 1 km. Titik tetap di atas bangunan pada tanah milik
proyek atas persetujuan direksi pekerjaan. Penyedia jasa harus
memberikan kepada direksi pekerjaan, dalam rangkap dua data
dalam form usulan yang memberi detail lokasi dan elevasi tiap-tiap
titik tetap yang dipakai atau dibangun oleh penyedia jasa.
Ketinggain harus dicocokkan kembali pada titik tetap dengan
ketelitian 10 VL, dengan penjelasan L adalah jarak dari titik-titik
(circuit) yang diambil ketinggiannya (dalam km) .
Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Aceh
Barat, 2014
12
SPESIFIKASI KHUSUS
I.
BAHAN-BAHAN UMUM
PORTLAND CEMENT
Semen yang dipakai adalah semen Portland sesuai dengan Standard
Indonesia N.I.8, ASTM. Model C.150 atau Standar Inggris Model
BS.12.
Pengujian dan pemeriksaan
a. Sampling dan pengujian semen-semen bila diperlukan akan
dilakukan oleh direksi pekerjaan dan bahwa sampling.
Pengujian dan pemeriksaan harus sesuai dengan standar
Indonesia
b. Direksi pekerjaan dapat memeriksa semen yang disimpan
dalam gudang setiap waktu sebelum semen tersebut
digunakan. Semen yang tidak memenuhi syarat tidak akan
dipakai.
Gudang/Penyimpanan
a. Bila penyedia jasa mendatangkan semen dalam jumlah yang
besar dimana semen tersebut tidak habis dipakai dalam
beberapa hari, maka penyedia jasa harus menyediakan tempat
penyimpanan yang baik sehingga semen tersebut terlindung
dari kelembaban dan pembekuan.
b. Untuk
menghindari
penyimpanan
yang
terlalu
lama,
penggunaan semen-semen diatur secara berurutan sesuai
dengan urutan waktu pengiriman (Chronological order)
ketempat penyimpanan.
1.
1.1.
1.2.
1.3.
2.
PASIR, AGREGAT DAN BAHAN-BAHAN PERKUATAN
2.1. Pasir
a. Sesuai dengan ketentuan tipe dan jenis pasir yang dibutuhkan
dalam pekerjaan konstruksi, adalah : pasir alam (natural sand),
dimana pasir diambil dari sungai-sungai ataupun pasir yang
didapat dari lain sumber, dan ini semua harus disetujui oleh
direksi pekerjaan.
b. Deposit pasir alam harus dibersihkan dari vegetasi, bahan
bahan lain yang mengotori dan yang dapat menjadikan kualitas
pasir menjadi jelek.
2.2.
Agregat Kasar
Bila diperlukan penyambung tulang pada suatu titik selain dari yang
ditunjuk pada gambar, cirri sambungan harus disetujui oleh Direksi
pekerjaan.
3.5.
Pengukuran dan pembayaran
a. Harga satuan kontrak di dalam daftar kuantitas dan harga
dimana tulangan digunakan , akan meliputi harga yang tepat
dimana tulangan digunakan, pembongkaran, penyimpanan,
penanganan dan pemasangan di tempat-tempat pemakaian
akhir di dalam konstuksi beton tulang dan pekerjaan-pekerjaan
lainnya.
b. Tidak ada pembayaran tersendiri untuk tulangan yang
terbuang, hilang atau tidak diperhitungkan sebagai akibat
penanganan yang tidak tepat, serta tulangan yang digunakan
sebagai pengganti tulangan beton yamg rusak atau digunakan
oleh penyedia jasa dengan memungkinkan atau memudahkan
pelaksanaan konstruksinya.
c. Semua biaya penyedia tulanga sudah termasuk kedalam harga
satuan penawaran seperti di dalam daftar kuantitas dan harga
untuk uraian yang tepat dimana tulangan digunakan.
4. AIR
Semua air yang digunakan untuk pekerjaan beton, dan adukan
harus bebas dari Lumpur yang dapat mengganggu, bahan organic,
alkali, dan garam.
5. BAHAN-BAHAN LAIN
5.1. Kayu
Kayu harus diperoleh dari sumber yang disetujui oleh Direksi
pekerjaan, dengan mutu yang baik atau menurut persetujuan
Direksi pekerjaan dimana kayu tersebut akan digunakan.
5.2.
Kawat
Kawat yang digunakan untuk bronjong atau krib haruslah kawat
baja yang digalvanis dengan diameter kawat 3 & 4 mm atau
seperti yang ditentukan oleh direksi pekerjaan.
II.
BAHAN-BAHAN UMUM
1.
DESAIN PERANCAH
Desain perancah disesuaikan dengan berbagai bentuk ketinggian
dari dimensi bangunan seperti pada gambar atau sebagaimana
yang ditentukan direksi pekerjaan. Bahan yang digunakan akan
ditetntukan oleh direksi pekerjaan sebelum pekerjaan dimulai.
Direksi pekerjaan setiap saat dapat memeriksa beberapa
penampang dan apabila ada kekurangan penyedia jasa harus
segera memperbaiki dengan biaya sendiri.
8.
PEMBUATAN PERANCAH
a.
Perancah dibuat seperlunya dan dapat terdiri dari kayu,
plywood atau papan halus yang dalam kondisi baik untuk
menghasilkan permukaan yang baik seperti yang ditentukan.
b.
Permukaan halus dari beton yang sudah dikerjakan sangat
diperlukan, bila pekerjaan ini untuk dilalui air.erancah cetakan
untuk beberapa permukaan boleh terbuat dari kayu atau metal
lain dan harus benar dalam setiap penempatan, bentuk dan
ukuran harus dengan kekuatan yang cukup dan kaku untuk
menjaga posisi dan bentuk akbat beban dan operasi
pemasangan vibrasi beton. Semua cetakan kayu untuk
permukaan yang dilalui air harus rata dan bersih. Kekuatan dan
keefektifan harus dijamin, sehingga dalam konstruksi seluruh
cetakan dapat mengikat sisi yang berdampingan.
c.
Semua cetakan harus rapat ketika didirikan agar diperoleh
hasil yang cocok dan baik untuk pembongkaran cetakan tanpa
mengganggu permukaan dari beton yang telah dipasang dan
sebelum beton dituang permukaan cetakan diberi oli untuk
mencegah pelekatan dari beton dengan cetakan.
9.
PEMASANGAN PERANCAH
a. Pemasangan beton dilaksanakan setelah semua perancah,
cetakan dan persiapan yang berhubungan dengan pemasangan
disetujui oleh direksi pekerjaan. Pemasangan brton dalam air
tidak dibolehkan tanpa ijin tertulis dari direksi pekerjaan,
Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Aceh
Barat, 2014
18
b.
b.
1.
2.
3.
Barat, 2014
21
a.
7.
METODE PENGUKURAN
1. Pendahuluan
1.1. Volume pekerjaan adalahvolume yang dihitung dari gambar dan
diperlukan untuk dapat memberikan ketentuan yang sama dalam
mengajukan penawaran yang selanjutnya akan dipakai dasar dan
evaluasi terhadap semua penawaran. Apabila kontrak sudah
ditanda tanggani, yang mengikat adalah harga satuan untuk tiaptiap pekerjaan, sedangkan volume pekerjaan didapat dari
perhitungan kembali berdasarkan kenyataan dilapangan.
1.2. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam kontrak adalah syarat-syarat
kontrak, spesifikasi dan gambar-gambar serta dokumen-dokumen
lainnya karma ketentuan-ketentuan tersebut harus dipengnuhi
dalam pelaksanaan pekerjaan.
1.3. Volume pekerjaan yang dipakai dalam dasar menentukan
pembayaran adalah sesuai dengan metode pengukuran yang akan
diuraikan selanjutnya.
1.4. Harga satuan yang harus dimasukkan dalam volume pekerjaan
sudah termasuk harga dan pengeluaran yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan pekerjaan, semua resiko umum, pertanggung jawaban
dan kewajiban yang tertera dalam dokumen kontrak.
1.5. Harga satuan tersebut harus dimasukkan pada setiap uraian pada
daftar volume dan bila pekerjaan tidak mempunyai harga satuan
sudah harus diperhitungkan dalam harga lain atau harga satuan
pekerjaan dalam volume pekerjaan tersebut.
1.6. Petunjuk dan penjelasan pekerjaan secara umum sudah tercakup
dalam spesifikasi dan tidak perlu diulang dalam volume pekerjaan.
1.7. Satuan harga yang tertulis dalam volume pekerjaan harus
disesuaikan dengan syarat-syarat kontrak.
2.
Metode Pengukuran
Umum
2.1.1.
Pengukuran
Bila tidak ada petunjuk khusus, semua volume dihitung bersih dari
gambar pelaksana yang tidak diperhitungkan adanya penyusutan
atau pengurangan volume, dan dibulatkan keatas atau kebawah
terhadap angka yang terdekat.
2.1.2.
Uraian harga pokok
Uraian harga pokok pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh sub
penyedia jasa, harus dicantumkan pada volume pekerjaan. Setiap
uraian harga pokok harus diikuti dengan :
a. Penjelasan mengenai penyedia buruh apabila tidak ada
ketentuan dalam kontrak terhadap hal berlawanan termasuk :
Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Aceh
Barat, 2014
25
1)
(c)
(3)
(a)
(b)
PASIR BUATAN
: (Manufacture sand) pasir yang
dihasilkan dari batuan-batuan.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
PASIR ALAM
: (Natural sand) Pasir yang diambil
dari sungai-sungai ataupun pasir alam yang di dapat dari lain
sumber, dan ini semua harus telah di setujui oleh Pemberi Tugas.
PASIR CAMPURAN : (Blended sand) Campuran antara
pasir alam dan pasir buatan yang dibuat dengan ukuran yang tepat,
yang dijelaskan pada sub-clouse (g).
Semua pasir alam yang diperlukan dalam pekerjaan kontruksi harus
diusahakan dan mendapatkan dari sungai ataupun sumber alam
yang lainya yang telah sumber alam yang lainnya yang telah
disetujui.
Apabilaa pasir alam itu diperoleh dari sumber-sumber yang tidak
dikuasai oleh Pemerintah maka Kontraktor harus membuat suatu
peraturan/pembicaraan khusus dengan pemilik usaha pasir
tersebut, dan kontraktor harus membayar semua biaya-biayanya.
Persetujuan tentang pasir yang diperoleh dari sumber-sumber alam
jangan ditafsirkan sebagai sutau persetujuan yang sah untuk semua
material yang diperoleh dari sumber-sumber alam lainnya,
kontraktor harus bertanggung jawab penuh atas semua kwalitas
dari semua material yang digunakan dalam pekerjaan. Kontraktor
harus menyerahkan kepada Direksi tentang persiapan dan
persetujuan test dengan contoh sebanyaknya 15 kg sebagai sample
dari pasir alam tersebut yang selambat-lambatnya 14 (empat
belas) hari sebelum pemekaian bahan-bahan tersebut.
Deposit pasir alam harus dibersihkan dari vegetasi, bahan-bahan
lain yang mengotori dan yang dapat menimbulkan pasir menjadi
jelek. Deposit harus sedemikian rupa sehingga mutu tidak
berkurang. Material-material tersebut harus diangin-anginkan
(screened) dan dicuci bila memang perlu untuk memperoleh pasir
yang sesuai kebutuhan.
Pasir atau agregat halus (fine Agreged) harus benar-benar bersih
dan bebas dari clay lumps, soft, flaki particle, sckale alkali, organik
matra, loam, mica dan injurious amounts yang menimbulkan pasir
menjadi tidak sesuai. Jumlah prosentase dari semua meterial
tersebut beratnya tidak akan melebihi 5 X. Agregat yang baik
adalah yang berbentuk tajam atau sharp, cubical, keras, tebal dan
tahan lama.
Semua pasir yang digunakan untuk pekerjaan beton seperti yang
telah ditentukan harus dari pasir campuran dalam perbandingan
yang sesuai. Pasir-pasir tersebut harus mempunyai modulus antara
2/3, 2 atau pengetesan dengan saringan sesuai dengan standard
Indonesia. untuk beton PBI. 1971 atau sebagai berikut ;
NO. SARINGAN
(SCREEN NO.)
4
8
16
30
50
100
PAN
6
10
10
15
12
3
15
25
30
35
20
7
100
15
dengan nilai tersebut diatas harus dengan gradasi baik sehingga (well
graded) sesuai dengan pekerjaan adukan yang diperlukan.
i. Pasir alam dan pasir campuran dapat diminta untuk ditest oleh
Direksi untuk menentukan apakah pasir-pasir tersebut sesuai
dengan apa yang telah ditentukan dan dibutuhkan. Kontraktor harus
menyiapkan dan melaksanakan pengambilan contoh yang
diperintahkan oleh Direksi tanpa pungutan bayaran yang meliputi
tenaga, material dan operasinya.
2.4.
Bahan-bahan Perkuatan atau Batu.
a. Batu diperoleh dari suatu pengambilan yang telah disetujui. Batubatu yang dipakai/digunakan adalah boulder atau batu gunung,
mempunyai berat jenis (spesific-gracity) minimum 2,4. Compression
Strenght (tegangan kompressi) tidak boleh kurang dari 400 kg/cm2.
b. Untuk mengunakan pada pekerjan pasangan batu, pasangan batu
Gunung / Koral dan agregat jalan maka batu-batu tersebut harus
keras, kasar, padat dan tahan lama serta bebas dari retak ataupun
pecah. Pasangan batu Gunung / Koral beratnya antara 10-25
kg/buah dan harus dibelah sedikitnya satu sisi.
c. Batu untuk pasangan harus dibentuk/dibuat dengan ukuran seperti
pada gambar atau sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh
Direksi.
Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Aceh
Barat, 2014
32
3. T U L A N G A N
3.1.
Bahan-bahan dan Ukuran Tulangan.
a. Semen tulangan beton harus baru dan dari tingkatan dan ukuran
yang sesuai dengan Indonesia Standard for concrete N.I.2, PBI
1971 atau ASTM Design Nation A.15 dan harus disetujui oleh
Direksi.
b. Kontraktor dapat diminta untuk menyediakan sertifikat pengetesan
tulangan beton terhadap adukan yang akan dipakai untuk
mendapatkan persetujuan Direksi.
3.2.
Pembuatan dan Pembersihan.
a. Tulangan beton, sebelum dipasang harus bebas dari kotorankotoran, karat, minyak, oli dan lapisan yang akan merusak atau
mengurangi mutu.
Bilamana terdapat penundaan didalam
pengecoran beton, tulangan harus diperiksa kembali dan
dibersihkan bilamana perlu.
b. Tulangan harus dilakukan dengan tepat menurut ukuran yang
ditunjukan pada gambar-gambar yang dilampirkan atau gambar
Kontruksi yang harus diselesaikan oleh Kontraktor.
c. Tulangan janganlah diluruskan atau dilekukkan kembali dengan
cara yang akan merusak bahan. Batangan dengan putaran/tekukan
atau lekukan-lekukan yang tidak ditunjukkan pada gambar,
janganlah digunakan. Semua batangan harus dilekukkan delam
keadaan dingin. Pemenasan hanya diperbolehkan bila seluruh
operasi disetujui oleh Direksi.
3.3.
Pemasangan.
a. Tulangan harus ditempatkan secara tepat dan dijamin terhadap
penggesekan dengan menggunakan ikatan kawat besi atau klip-klip
yang cocok pada persilangan, dan harus diganjal dengan kepingan
beton atau logam sesuai dengan keperluan kontruksi. Di dalam
semua atau hal penganjal yang cukup untuk tulangan mendatar
harus digunakan sehingga tidak akan ada pelenturan dari pada
batangan atau ikatan. Bilamana pengganjal tersebut akan
digunakan untuk permukaan licin, pengganjalnya harus dibuat dari
logam yang tidak berkarat.
b. Tulangan di dalam plat beton diatas tanah harus dipotong dengan
beton yang di cor sebelumnya. Kepingan beton harus mempunyai
permukaan datar dengan ukuran 5-7,5 cm kali 5-7,5 cm. Tulangan
didalam semua ukuran plat lainnya dan didalam balok harus
dipotong dengan logam.
c. Jarak minimum antara batang yang sejajar harus sama dengan
diameter batang, tetapi jarak bersih antara batang tidak kurang dari
1,2 kali diameter maksimum dari pada agregate yang kasar. Pada
permukaan pondasi, plat, dinding dan kontruksi pokok lainnya
dimana beton dicor secara langsung terhadap dasar, tulangan harus
mempunyai lapisan penutup beton minimum 7,5 cm.
3.4.
Pengukuran dan Pembayaran.
Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Aceh
Barat, 2014
33
2. Pembersihan.
a. Semua tanah dalam pembebasan tanah yang perlu diadakan
pembersihan seperti yang ditentukan oleh Direksi,
harus
dibersihkan
dari
semua pohon-pohon, semak-semak dan
bahan-bahan
yang mengganggu lainnya dan bahan-bahan
demikian akan dibuang dari tempat pekerjaan atas persetujuan
Direksi.
b. Pada umumnya hanya pohon-pohon yang akan mengganggu
kontruksi yang akan dituntut oleh spesifiksi ini untuk dibuang dan
pohon-pohon sepanjang batas
pembebasan
tanah
akan
dibebaskan ditempat sampai kemungkinan perluasan maksimal
di lokasi-lokasi yang
ditunjuk oleh Direksi dan akan tetap
merupakan milik Direksi. Pagar-pagar, dinding-dinding, bangunanbangunan,
reruntuhan-reruntuhan (puing-puing) dari tempat
pekerjaan harus dibuang sesuai persetujuan Direksi.
Setelah
semua bahan-bahan dan perlengkapan yang masih dapat
dipergunakan diselamatkan dan yang diserahkan kepada Direksi
ditempatkan pekerjaan.
c. Kontraktor akan diminta untuk melaksanakan pembersihan sebelum
pelaksanaan kontruksi dimulai.
d. Kerusakan terhadap pekerjaan-pekerjaan dan masyarakat atau
pemerintah yang disebabkan pelaksanaan kontraktor didalam
pembersihan akan diperbaiki atau diganti atas biaya kontraktor.
e. Ukuran dan pembayaran. Pembersihan lapangan dalam spesifikasi
ini dibuat atas dasar harga satuan dalam rencana anggaran biaya
yang meliputi pencabutan pohon-pohon, pembersihan akar-akar
pohon dan banginan-bangunan lain (puing-puing) bangunan
pembuangan dan
syarat-syarat lain
yang sesuai dengan
spesifikasi.
3. Klasifikasi Bahan.
Tidak ada klasifikasi yang dibuat untuk tujuan pembayaran dari suatu
bahan yang digali menurut golongannya, asalnya atau kondisinya
selain yang ditentukan didalam kontrak.
4. Galian Umum.
a. Semua galian akan dilaksanakan sesuai dengan syarat Bab ini dan
dengan profil dan elevasi yang ditunjukkan gambar-gambar atau
ditentukan oleh Direksi.
b. Selama berlangsungnya pekerjaan, mungkin perlu atau diminta
oleh Direksi untuk merubah kemiringan-kemiringan ataupan
dimensi- dimensi galian dengan mengandakan revisi kemiringan
ataupun dimensi gambar dengan spesifikasi-spesifikasi ini.
c. Jika galian tidak ditutup oleh kontruksi maka galian harus dibuat
dengan dimensi penuh yang diminta dan disempurnakan menurut
profil dan elevasi yang diberikan. Semua tindakan pencegahan
yang perlu harus diambil untuk menjaga agar material dibawah
d.
e.
f.
g.
5.
dan diatas
profil
semua galian dalam kondisi yang sebaik
mungkin.
Setiap dan semua galian yang dibuat untuk memudahkan
kontraktor dengan suatu alasan atau tujuan kecuali bila ditentukan
lain, harus ditimbun kembali jika diminta untuk
menyelesaikan
pekerjaan,
oleh kontraktor dengan biaya sendiri.
Seperti
ditunjukkan pada gambar, suatu bagian dari galian yang diminta
berada dibawah permukaan air tanah.
Bila selama pekerjaan diperlukan oleh Direksi untuk menentukan
volume penggalian didalam saluran-saluran yang sebagian atau
seluruhnya berisi air, Direksi akan melengkapi dan memelihara
sebagian dari perlengkapan pengukuran pencatatan yang
sesuai atau unit Echosounding
Kontraktor harus mengontrol kecepatan penambahan dan
penurunan muka air
terhadap
galian
sehingga
tidak
membahayakan
stabilitas
lereng-lereng
atau
bangunanbangunan, pondasi-pondasi, kontruksi-kontruksi atau lainnya.
Semua galian harus dilaksanakan dengan cara sedemikian rupa
untuk menjaga stabilitas jalan-jalan kereta api dan kontruksikontruksi berdekatan lainnya.
Ukuran dan Pembayaran.
Galian tanah harus diukur pada ketentuan yang ditunjukkan dalam
gambar yang telah disetujui oleh Direksi, termasuk pemindahan
ketentuan pembuangan atau penimbunan apabila galian tersebut
digunakan kembali. Apabila tidak ditujukan pada gambar, galian
tanah harus diukur untuk mendapat gambaran pasti atau
menggunakan ketentuan lain yang paling baik tingkat dan
ukurannya dan dusetujui Direksi.