Anda di halaman 1dari 36

Rencana Kerja dan Syarat

Pekerjaan Pembangunan Tanggul PPI


Ujong Baroh Desa Ujong Baroh Kec. Johan pahlawan

RENCANA KERJA DAN SYARAT


Pekerjaan
Baroh

: Pembangunan Tanggul PPI Ujong Baroh Desa Ujong

Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat.


Lokasi
: Kabupaten Aceh Barat
Tahun Anggaran : 2014
A.

LINGKUP PEKERJAAN
Pembangunan Tanggul PPI Ujong Baroh Desa Ujong Baroh
Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat terdiri dari
beberapa item pekerjaan sebagai berikut:
Pekerjaan Persiapan,
1.
Mobilisasi dan Demobilisasi
2.
Papan Nama Proyek
3.
Pengukuran dan Pemasangan Bowplank
4.
Quality Control
5.
Pembersihan Lapangan
6.
Administrasi dan Dokumentasi

I.

II.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
III.
1
2
I.

Pekerjaan Sheet Pile dan Beton


Pengadaan Sheet Pile Type W. 325 A 1000
Pemancangan Sheet Pile
Pengadaan Mini Pile
Pemancangan Mini Pile
Pengupasan Kepala Sheet Pile
Beton Cor K250
Pembesian Beton
Bekisting
Plesteran 1:3
Pekerjaan Penimbunan Belakang Sheet Pile
Pasangan Geotextile
Timbunan Biasa

PEKERJAAN PERSIAPAN
1.1.
Pekerjaan Mobilisasi dan Demobilisasi Peralatan serta Tenaga
Kerja
a.
Sesuai Persyaratan dalam kontrak, maka kontraktor
diharuskan mengadakan mobilisasi peralatan yang akan dipakai
dalam melaksanakan pekerjaan, maupun tenaga kerja yang
dibutuhkan sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.
Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Aceh

Barat, 2014
1

Rencana Kerja dan Syarat


Pekerjaan Pembangunan Tanggul PPI
Ujong Baroh Desa Ujong Baroh Kec. Johan pahlawan

b.

1.2.

Biaya mobilisasi tersebut adalah biaya yang dibutuhkan


untuk mendatangkan dan mengambil ataupun tenaga kerja dari
dan atau ke lokasi pekerjaan.
c.
Sebelum
pelaksanaan
mobilisasi
dan
demobilisasi
peralatan dan tenaga, kontraktor harus minta persetujuan
terlebih dahulu kepada Direksi.
Pekerjaan Uitzet/Pengukuran untuk MC Nol dan Pemasangan Profil
a.
Untuk mendukung pelaksanaan pekerjaan konstruksi,
kontraktor harus melakukan pengukuran terlebih dahulu.
Pelaksanaan pekerjaan pengukuran tersebut harus disaksikan
oleh pengawas/pihak Direksi yang akan menunjukkan titik
referensi.
b. Patok-patok sementara yang terpasang dibuat dari kayu,
dipasang pada setiap jarak antara 25 sampai 50 meter atau
ditentukan dalam jarak lain, menurut pertimbangan teknis oleh
Direksi. Patok patok ini dipasang sedemikian rupa sehingga
tidak mudah goyang atau hilang dan patok ini dipakai sebagai
titik uitzet, dimana ketinggian patok tersebut dapat diketahui
dari hasil pengukuran. Agar mudah terlihat, patok dicat warna
merah.
c. Kontraktor diwajibkan menjaga titik uitzet ini sebagai titik
Bantu di dalam pelaksanaan pekerjaan baik oleh Direksi
pekerjaan ataupun oleh Tim Pemeriksa Serah Terima Pekerjaan.
Apabila patok/titik uitzet tersebut hilang/rusak maka kontraktor
diwajibkan mengganti patok baru dengan persetujuan Direksi
atas biaya kontraktor.
d. Pengukuran M.C. 0, untuk mutual chek nol yang akan
menghasilkan :
Data ukur
Gambar situasi
Gambar profil memanjang
Construction Drawing (CD)
e. Setiap hasil pengukuran baik data ukur dan gambar harus
disesuaikan dan diparaf dan ditansatangani oleh pihak
kontraktor serta pihak Direksi. Data dan gambar yang disajikan
harus dibuat pada kertas reproduksi yang berkualitas baik,
sehingga hasilnya dapat dibaca dengan jelas dan dijilit rapi.
f. Kontraktor
harus
telah
menyerahkan
gambar-gambar
Construction Drawing (CD) dari pengukuran M.C. 0 selambatlambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender setelah diterbitkannya
Surat Perintah Mulai Kerja untuk diperiksa oleh Direksi sebelum
dilakukan persetujuan.
g. Setiap ada terjadi perubahan dalam pelaksanaan pekerjaan
harus dituangkan dalam gambar dan tulisan dan boleh
dilaksanakan setelah mendapat persetujuan pihak Direksi.
Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Aceh

Barat, 2014
2

Rencana Kerja dan Syarat


Pekerjaan Pembangunan Tanggul PPI
Ujong Baroh Desa Ujong Baroh Kec. Johan pahlawan

h. Segala biaya yang timbul akibat pekerjaan tersebut sudah


termasuk dalam harga satuan pekerjaan.
2 Direksi Keet, Barak Kerja/Gudang dan Lain-lain
a. Kantor Direksi lapangan yang disiapkan oleh kontraktor adalah
merupakan bagian dari persiapan kontraktor dalam pekerjaan
sementara sesuai dengan yang tertuang dalam spesifikasi
umum.
b. Barak kerja untuk pemondokan pekerjaan maupun bangunan
gudang, bengkel sebagai penyimpanan bahan/material ataupun
perelatan kerja harus sesuai dengan spesifikasi umum.
c. Apabila tidak disebutkan dalam RAB atau dalam ketentuan lain,
biaya yang timbul akibat kegiatan ini dianggap larut dalam
harga satuan pekerjaan.
1.4 Pemeliharaan Jalan Masuk
a. Sesuai dengan persyaratan dalam kontrak, maka kontraktor
diharuskan mengadakan atau memelihara jalan masuk ke
lokasi pekerjaan dan meminta izin pada instansi yang terkait.
b. Biaya pemeliharaan jalan tersebut adalah biaya yang
dibutuhkan untuk memperrbaiki jalan yang rusak akibat proyek
ditanggung oleh kontraktor. diminta, dan juga memperlihatkan
secara detail jumlah zak semen yang telah digunakan selama
peleksanaan untuk tiap-tiap bagian pekerjaan.
1.5 Pekerjaan Papan Nama Proyek
a. Pekerjaan pembuatan papan nama adalah pada lokasi/lapangan
pekerjaan dengan menuliskan data pekerjaan yaitu Program,
kegiatan, pekerjaan, volume, lokasi, sumber dana, tahun
anggaran, biaya dan nama perusahaan sebagai pelaksana
pekerjaan tanggul dimaksud.
b. Pekerjaan papan nama terbuat dari triplek ukuran 122 x 90
cm2 dengan menggunakan rangka kayu ukuran 2/5 cm dan
tiang 5/7 cm.
1.

II.
PEKERJAAN SHEET PILE DAN BETON
Pekerjaan Pengadaan turap beton/Sheet Pile FRC-325 A 1000
a. Pekerjaan turap beton FRC-320 A 1000 dengan spesifikasi
Teknis Mutu Beton K500, kubus umur 28 Hari, semen tipe I,
Desain prestressed.
b. Dipasang
sesuai
dengan
gambar
rencana
dengan
menggunakan alat berat hammer.
c. Sebelum memulai pemancangan jenis matrial tersebut harus
mendapat persetujuan direksi teknis.
d. Elevasi yang telah ditentukan oleh Direksi atau yang tertera
dalam gambar.
2.
Pekerjaan Beton Bertulang Top Sheet Pile dan Mini Pile
Bahan
Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Aceh
Barat, 2014
3

Rencana Kerja dan Syarat


Pekerjaan Pembangunan Tanggul PPI
Ujong Baroh Desa Ujong Baroh Kec. Johan pahlawan

2.3.1.1

2.3.1.2

2.3.1.3

Semen
Semen kecuali tercantum lain dalam spesifikasi harus
digunakan semen portland type I dengan persyaratan Standar
Indonesia SNI No. 15-2049-1994 dan ASTM C-150-84.
Cara pengaturan dan cara penyimpanan semen harus
sedemikian rupa pada tempat-tempat yang baik untuk
memudahkan pekerjaan dan setiap saat semen terlindung
kelembaman hujan. Untuk seluruh proyek ini hanya dipilih 1
(satu) merk semen.
Agregat Beton
Agregat beton berupa batu pecah yang diperoleh dari
pemecahan batu.
Agregat beton harus sesuai dengan spesifikasi agregat beton
menurut PBI-1971.
Ukuran terbesar agregat beton adalah 2,5 cm.
Sistem penyimpanan harus sedemikian rupa agar memudahkan
pekerjaan dan menjaga agar tidak terjadi kontaminasi bahan
yang tidak diinginkan.
Agregat Kasar
Agregat kasar untuk beton harus terdiri dari butir-butir yang
kasar, keras, tidak berpori dan bersudut. Bila ada butir-butir
yang pipih jumlahnya lebih berat tidak boleh melebihi 20% dari
jumlah berat seluruhnya.
Agregat kasar tidak boleh mengalami pembubukan hingga
melebihi 50% kehilangan berat menurut test.
Gradasi
Saringan
Ukuran
%
Lewat
Saringa
n
125
mm
100

20 mm
90 100
3/8
95 mm
20 55
No.4
4,76 mm
0 10

2.3.1.4 Agregat Halus

Agregat halus dapat digunakan pasir alam atau pasir yang


dihasilkan dari mesin pemecah batu.

Pasir harus bersih dari bahan organik, lumpur , zat-zat alkali


dan subtansi subtansi yang merusak beton. Pasir tidak boleh
mengandung segala jenis subtansi tersebut lebih dari 5%.

Pasir larut tidak boleh digunakan untuk beton

Pasir harus terdiri dari partikel-partikel yang tajam dan kasar

Gradasi

Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Aceh


Barat, 2014
4

Rencana Kerja dan Syarat


Pekerjaan Pembangunan Tanggul PPI
Ujong Baroh Desa Ujong Baroh Kec. Johan pahlawan

Saringan

Ukuran

Lewat
Saring
an

3/8
No.4
No.8
No.16
No.30
No.50
No.100
No.200

9,5 mm
4,76 mm
2,38 mm
1,19 mm
0,959 mm
0,297 mm
0,149 mm
0,074 mm

100
90 100
80 - 100
50 85
25 65
10 30
5 10
05

2.3.1.5.Air
Air yang digunakan harus air tawar, tidak mengandung minyak,
asam alkali, garam, bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain
yang dapat merusak beton atau baja tulangan. Dalam hal ini
sebaiknya dipakai air bersih yang diminum.
2.3.1.6 Paraturan

Persyaratan-persyaratan kontruksi beton, istilah-istilah


teknik serta syarat-syarat pelaksanaan beton secara umum
menjadi suatu kesatuan dalam bagian dokumen ini.

Kecuali tercantum lain dalam spesifikasi ini maka


semua pekerjaan beton harus sesuai dengan standar dibawah
ini.
Tata Cara Perhitungan Struktur untuk Bangunan
Gedung SKSNI T-15-1991-03.
Standar Nasional Indonesia yang telah disahkan.
2.3.1.7 Penulangan

Baja tulangan harus memenuhi persyaratan Perhitungan


Struktur Beton Bertulang disesuaikan dengan SKSNI T-15-199103.

Besi <12 mm, dipakai besi beton U 22 tegangan


karakteristik 22000 Kg/m2 dan besi >12 mm dipakai U 32.

Kontraktor harus dapat memberi sertifikat dari pabrik besi


beton yang menyatakan bahwa kekuatan besi-besi tersebut
sesuai dengan spesifikasi. Setiap pengiriman besi beton harus
dapat diambil minimal 3 (tiga) sample untuk dilakukan test
tatik dilaboratorium resmi atas perintah direksi lapangan, untuk
setiap jenis mutu baja 3 (tiga) sample.

Tulangan harus bersih dari kotoran-kotoran, karat, minyak,


cat dan lain-lain segera sebelum disetujui untuk pengecoran
beton.

Penyambungan/pemotongan,
pembengkokan
dan
pemasangan harus sesuai dengan persyaratan dalam
Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Aceh
Barat, 2014
5

Rencana Kerja dan Syarat


Pekerjaan Pembangunan Tanggul PPI
Ujong Baroh Desa Ujong Baroh Kec. Johan pahlawan

Perhitungan Struktur Beton Bertulang Indonesia disesuaikan


dengan SKSNI-15-1991-03.
Selimut beton harus mempunyai ketetapan sebagai berikut :
- beton tanpa cetakan, kontak langsung dengan tanah = 50

mm
- beton dengan cetakan, kontak langsung dengan tanah = 50
mm
- balok, kolom tidak kontak langsung dengan tanah = 30 mm
- Plat, dinding tidak kontak langsung dengan tanah = 25 mm
2.3.1.8.Bekesting (Cetakan Beton)
Cetakan harus sesuai dengan bentuk, ukuran batas-batas bidang
dari hasil beton yang diinginkan oleh pihak perncana. Bahan
bekesting dipakai kayu kelas II yang cukup kering dan keras. Bahan
yang digunakan untuk cetakan dan acuan harus bermutu baik
sehingga hasil akhir konstruksi mempunyai bentuk, ukuran dan
batas-batas yang sesuai dengan yang ditunjukkan oleh gambar
rencana dan uraian pekerjaan. Pembuatan cetakan dan acuan harus
memenuhi ketentuan-ketentuan didalam pasal
5.1. SK SNI T15.1919.03.
2.3.2 Pedoman Pelaksanaan
Kecuali ditentukan lain dalam Rencana Kerja dan syarat-syarat ini,
maka sebagai pedoman tetap dipakai SK SNI T-15.1919.03.
Pemborong wajib melaporkan secara tertulis pada Direksi apabila
ada perbedaan yang didapat didalam gambar konstruksi dan
gambar arsitektur. Pengangkutan adukan beton dari tempat
pengaduan ketempat pengecoran harus dilakukan dengan cara
yang disetujui oleh Direksi, yaitu:
Tidak berakibat pemisahan dan kehilangan bahan-bahan.
Tidak terjadi perbedaan waktu pengikatan yang menyolok antara
beton yang sudah dicor dan yang akan dicor, dan nilai slump untuk
berbagai pekerjaan beton harus memenuhi tabel 4.4.1SK SNI T15.1919.03.
2.3.4. Pengecoran
Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan
tertulis Direksi. Selama pengecoran berlangsung pekerja dilarang
berdiri dan berjalan-jalan diatas penuangan. Untuk dapat sampai
ketempat-tempat yang sulit dicapai harus digunakan papan-papan
berkaki yang tidak membebani tulangan. Kaki-kaki tersebut harus
sudah dapat dicabut pada saat beton dicor. Apabila pengecoran
beton harus dihentikan, maka tempat penghentiannya harus
disetujui oleh Direksi. Untuk melanjutkan bagian pekerjaan yang
diputus tersebut, bagian permukaan yang mengeras harus
dibersihkan dan dibuat kasar kemudian diberi additive yang
memperlambat proses pengerasan. Kecuali pada pengecoran

Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Aceh


Barat, 2014
6

Rencana Kerja dan Syarat


Pekerjaan Pembangunan Tanggul PPI
Ujong Baroh Desa Ujong Baroh Kec. Johan pahlawan

kolom, adukan tidak boleh dicurahkan dari ketinggian yang lebih


tinggi dari 1,5 m.
2.3.5 Sambungan Beton (Constructin Joint)
Permukaan sambungan beton harus bersih dan dibuat kasar dengan
mengupas seluruh permukaan sampai didapat permukaan beton
yang padat dengan menyemprot air pada permukaan beton selama
2 4 jam sejak beton dituang.
Sambungan beton harus diusahakan semaksimal mungkin
berbentuk garis tegak atau horizontal. Bila sambungan beton tegak
diperlukan, tulangan harus menonjol sedemikian rupa sehingga
didapatkan struktur yang monolit. Sedapat mungkin dihindarkan
sambungan beton horizontal, walaupun ada prosedurnya.
Sambungan beton harus disetujui oleh direksi.
2.3.6. Perawatan Beton
Beton yang sudah dicor harus dijaga agar tidak kehilangan
kelebaban untuk paling sedikit 14 (empat belas) hari. Untuk
keperluan tersebut ditetapkan cara sebagai berikut :
Dipergunakan karung-karung goni yang senantiasa basah sebagai
penutup beton.
Hasil pekerjaan beton yang tidak baik seperti sarang kerikil,
permukaan tidak mengikuti bentuk yang diinginkan, munculnya
pembesian pada permukaan beton, dan lain-lain yang tidak
memenuhi syarat, harus dibongkar kembali sebagian atau
seluruhnya menurut perintah Direksi. Untuk selanjutnya diganti
atau diperbaiki segera atas resiko pemborong.
3.
Pekerjaan Plesteran
3.1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan plesteran dilakukan pada seluruh pasangan bata, beton
bertulang, saluran keliling bangunan dan septicktank.
3.2. Persyaratan Bahan
Bahan pasir, semen dan air mengikuti persyaratan yang telah
digariskan dalam pasal beton bertulang.
3.3. Pedoman Pelaksanaan
3.3.1. Sebelum plesteran dilakukan, maka :
Dinding dibersihkan dari semua kotoran
Dinding dibasahi dengan air
Semua siar permukaan dinding batu bata dikorek sedalam 0,5
cm
Permukaan beton yang akan diplester dibuat kasar agar bahan
plesteran dapat merekat dengan baik.
3.3.2. Adukan plesteran pasangann bata kedap air dipakai campuran 1
PC:3 PS, sedangkan
plesteran
bata lainnya dipergunakan
campuran 1 PC : 3 KPR : 10 PSR.
3.3.3. Ketebalan pleseran pada semua bidang permukaan harus sama
tebalnya dan tidak diperbolehkan berkisar antara 1,00 cm sampai
Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Aceh
Barat, 2014
7

Rencana Kerja dan Syarat


Pekerjaan Pembangunan Tanggul PPI
Ujong Baroh Desa Ujong Baroh Kec. Johan pahlawan

1,50 cm. Untuk mencapai tebal plesteran yang rata sebaiknya


diadakan pemeriksaan secara silang dengan menggunakan mistar
kayu panjang yang digerakan secara horisontal dan vertikal.
3.3.4. Bilamana terdapat bidang plesteran yang berombak harus
diusahakan memperbaikinya secara keseluruhan. Bidang-bidang
yang harus diperbaiki hendaknya dibongkar secara teratur (dibuat
bongkaran berbentuk segi empat) dan plesteran baru harus rata
dengan sekitarnya.
3.3.5. Semua bidang plesteran harus dipelihara kelembabannya selama
seminggu sejak permulaan plesteran.
3.3.6. Pekerjaan plesteran baru boleh dilaksanakan setelah pekerjaan
penutup atap selesai dipasang dan setelah pipa-pipa listrik selesai
dipasang.
1.

III.
PEKERJAAN TIMBUNAN DI BELAKANG SHEET PILE
Timbunan Biasa
a. Pekerjaan timbunan harus dipadatkan sehingga mencapai
elevasi yang telah ditentukan oleh Direksi atau yang tertera
dalam gambar.
Volume timbunan yang dibayar untuk pekerjaan timbunan adalah
menurut harga satuan per m3 timbunan tanah.
b. Bahan timbunan harus diambil dari hasil galian ( borrow area )
sesuai dengan petunjuk Direksi atau yang telah disetujui oleh
pihak Direksi.
B.

SPESIFIKASI UMUM

I.

PENDAHULUAN
1. Penyedia jasa harus melindungi Pejabat Pelaksanaan Teknis
Kegiatan dari tuntutan atas paten, lisensi, serta hak cipta yang
melekat pada barang, bahan, dan jasa yang digunakan atau
yang disediakan penyedia jasa untuk pelaksanaan pekerjaan.
2. Apabila ada perbedaan antara standar yang disyaratkan dengan
standar yang diajukan oleh penyedia jasa, penyedia jasa harus
menjelaskan secara tertulis kepada Direksi pekerjaan, sekurangkurangnya 28 (dua puluh delapan) hari sebelum Direksi
pekerjaan menetapkan setuju atau tidak.
3. Dalam Direksi pekerjaan menetapkan bahwa standar yang
diajukan penyedia jasa menjamin secara subtansial sama atau
lebih tinggi dari standar yang disyaratkan dalam dokumen
lelang.
4. Satu perangkat spesifikasi yang tepat dan jelas merupakan
kebutuhan awal bagi para calon penyedia jasa untuk menyusun
penawaran yang realistis dan kompetitif, sesuai dengan

Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Aceh


Barat, 2014
8

Rencana Kerja dan Syarat


Pekerjaan Pembangunan Tanggul PPI
Ujong Baroh Desa Ujong Baroh Kec. Johan pahlawan

1)
2)
3)
a.

4)
a.
b.
c.
d.
e.
f.

kebutuhan Pejabat Pelaksana Tehnis Kegiatan tanpa catatan atau


persyaratan lain dalam penawaran mereka.
5. Kecuali ditentukan lain pada kontrak, spesifikasi harus
mensyaratkan bahwa semua barang dan bahan yang akan
digunakan dalam pekerjaan adalah baru, belum dipergunakan,
dari type/model yang terakhir diproduksi/dikeluarkan, dan
termasuk semua penyempurnaan yang berlaku terhadap desain
dan bahan yang digunakan.
6. Dalam spesifikasi agar menggunakan sebanyak mungkin standar
nasional (SNI, SII, SKSNI, dsb) untuk barang, bahan dan
jasa/pengerjaan/pabrikasi dari edisi atau revisi terakhir, atau
standar Internasional (ISO, dsb)/standar Negara asing (ASTM,
dsb) padanannya (equivalennya) yang secara substantive sama
atau lebih tinggi dari standar nasional yang disyaratkan. Apabila
standar
nasional
untuk
barang,
bahan,
dan
pengerjaan/jasa/pabrikasi tertentu belum ada, dapat digunakan
standar internasional atau standar Negara asing.
7. Standar satuan ukuran yang digunakan pada dasarnya adalah
MKS (metre, kilogram, second), sedangkan penggunaan standar
satuan ukuran lain, dapat digunakan sepanjang hal tersebut
tidak dapat dielakkan.
8. Spesifikasi dapat terdiri dari tetapi tidak terbatas pada :
Lingkup pekerjaan, termasuk ketentuan angka 6 di atas
Pekerjaan-pekerjaan yang tidak termasuk kontrak.
Spesifikasi umum :
Peraturan Perundang-undangan terkait, misalnya :
UU tentang Lingkungan;
UU tentang Keselamatan Kerja;
UU/PP/SK Bersama/KPTS tentang Tenaga Kerja;
UU/PP tentang Galian C
Perda terkait; dsb
b. Dokumen acuan (berupa standar-standar) dengan
memperhatikan ketentuan tersebut pada angka 6 dan 7
di atas.
c. Alingnment dan survey
d. Hari kerja dan jam kerja
e. Gangguan dan keadaan darurat
f.
Penyingkiran material berlebih
Spesifikasi Khusus
Lapangan
Bangunan/desain/pengerjaan spesifik
Bangunan-bangunan umum dan fasilitas-fasilitas public
Perancah
Pengaturan lalu-lintas
Pengendalian lingkungan
Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Aceh

Barat, 2014
9

Rencana Kerja dan Syarat


Pekerjaan Pembangunan Tanggul PPI
Ujong Baroh Desa Ujong Baroh Kec. Johan pahlawan

5)

a.

Spesifikasi untuk Masing-masing Jenis Pekerjaan.


Apabila ketentuan untuk salah satu bagian pekerjaan
menggunakan dasar standar pengerjaan atau standar fabrikasi
tertentu,dengan beberapa perubahan, maka pertama-tama harus
tercantumkan ketentuan berikut :
PERUBAHAN :
Perubahan-perubahan
dari
ketentuan
dasar
tersebut
dilakukan dengan cara sebagai berikut :
i).
Kata-kata yang merupakan tambahan dari standard an
merupakan bagian dari spesifikasi, akan ditampilkan
dalam huruf kursif/Italic.
ii)
Kata-kata yang harus dihapus dari standard an
merupakan bagian dari spesifikasi, akan ditampilkan
dengan huruf yang dicoret (strike out) sehingga katakata/kalimat asli dari standar yang digunakan masih
dapat dibaca.
b. Lingkup pekerjaan
c. Dokumen acuan (standar-standar) yang digunakan.
d. Uraian ketentuan-ketentuan untuk jenis pekerjaan yang
bersangkutan, apabila tidak digunakan standar tertentu.
II.

UMUM
1.

Jalan Masuk Daerah Kerja


Jalan keluar masuk menuju lokasi kerja adalah menggunakan jalanjalan setempat yang ada, dimana menyedia jasa bertanggung
jawab terhadap kerusakan akibat penggunaan jalan tersebut.
Penyedia jasa harus memperbaiki jalan tersebut dan apabila
penyedia jasa hendak membuat jalan masuk tambahan dapat
menggunakan tanah yang telah dibebaskan oleh Pejabat Pelaksana
Teknis Kegiatan. Apabila penyedia jasa membutuhkan jalan lain
yang tidak ditentukan oleh Direksi pekerjaan, jalan tersebut
dikerjakan oleh penyedia jasa atas bebannya sendiri, dan harga
semua pekerjaan tersebut sudah termasuk harga kontrak.
2.
Gambar-gambar
Gambar yang dipakai pad pelelangan tercantup pada Bab VII
dokumen lelang. Gambar-gambar yang disiapkan kontraktor antara
lain
2.2.1. Gambar-gambar Pekerjaan Tetap
1) Umum
Semua gambar yang disiapkan oleh kontraktor seperti yang
tersebut dibawah ini, harus merupakan gambar yang telah
ditandatangani Direksi. Apabila ada perubahan pada gambar
tersebut maka perubahan yang telah dilakukan, kembali harus
diperiksa dan mendapat persetujuan dari Direksi.
2) Gambar-gambar pelaksanaan
Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Aceh
Barat, 2014
10

Rencana Kerja dan Syarat


Pekerjaan Pembangunan Tanggul PPI
Ujong Baroh Desa Ujong Baroh Kec. Johan pahlawan

Kontraktor harus menggunakan gambar kontrak sebagai dasar


mempersiapkan gambar pelaksanaan. Gambar dibuat secara
lebih detain dan dapat memperlihankan penampang melintang
dan memanjang dari pekerjaan.
2.2.2.
Gambar-gambar Pekerjaan sementara
1) Umum
Semua gambar yang disiapkan oleh penyedia jasa harus terinci.
Gambar-gambar yang harus disiapkan antara lain adalah letak
dan detail yang diusulkan penyedia jasa untuk dilaksanakan
dilapangan.
2) Gambar-gambar
untuk
pekerjaan
sementara
yang
ditinggalkan
Kontraktor hendaknya mengusulkan pekerjaan sementara yang
berkaitan dengan pekerjaan tetap, secara lebih mendetail dan
diserahkan kepada Direksi pekerjaan sebelum pekerjaan
dimulai.
2.2.3.
Gambar-gambar yang dilaksanakan (as built drawing) selama
pelaksanaan kontraktor harus memelihara satu set gambar yang
dilaksanakan paling akhir untuk tiap-tiap pekerjaan. Gambar
tersebut memperlihatkan perubahan yang sudah dikerjakan sesuai
dengan kontrak.
3.
Program pelaksanaan dan laporan
Program Pelaksanaan
Penyedia jasa harus melaksanakan program dan jadwal
pelaksanaan sesuai dengan syarat-syarat dokumen lelang dengan
menggunakan bar chart dan kurva S.
Laporan bulanan kemajuan pelaksanaan
Setiap bulannya kontraktor harus membuat kali laporan yaitu pada
pertengahan bulan dan akhir bulan, yang menggambarkan secara detail
kemajuan pekerjaan. Laporan sekurang-kurangnya harus berisi hal-hal
sebagai berikut:
a)
kemajuan pekerjaan berdasarkan penyataan yang dicapai
pada
bulan
laporan
dan
prosentase
rencana
yang
diprogramkan pada bulan berikutnya.
b)
Prosentase dari tiap pekerjaan pokok yang diselesaikan
maupun prosentase rencana pekerjaan harus sesuai dengan
yang dicapai pada laporan
c)
Rencana kegiatan untuk bulan berikutnya.
Laporan Harian .
Kontraktor harus membuat laporan harian atas setiap kegiatan yang
dilaksanakan, persiapan pekerjaan dan peralatan serta data-data lain
yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan.
Foto Kemajuan Pekerjaan
Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Aceh
Barat, 2014
11

Rencana Kerja dan Syarat


Pekerjaan Pembangunan Tanggul PPI
Ujong Baroh Desa Ujong Baroh Kec. Johan pahlawan

Penyedia jasa harus menyerahkan foto kemajuan pekerjaan kepada


direksi pekerjaan mengenai kemajuan pekerjaan pada lokasi pekerjaan
sselama masa kontrak.
Foto diambil pada waktu :
a.
Sebelum pekerjaan dimulai atau pada waktu pemasangan
bowplank
b.
Kemajuan pekerjaan mencapai 50 % (sedang dilaksanakan)
c.
Kemjauan pelaksanaan 100 %
d.
Selesai masa pemeliharaan.
4.

Spesifikasi Dasar
Kecuali ditentukan lain bahan dan hasil pekerjaan harus sesuai
dengan ketentuan yang berlaku 30 hari sebelum tanggal
pemasukan surat penawaran. Spesidikasi lain dapat disubstitusikan
atas ketetapan direksi pekerjaan. Penyedia jasa harus menyediakan
sekurang-kurangnya satu salinan Standar Nasional Indonesia yang
ditentukan dalam spesifikasi atau stnadar lainnya yang disetujui
untuk bahan yang disuplay atau hasil pekerjaan yang sedang dalam
pelaksanaan pada pekerjaan standar tersebut harus tersedia setiap
saat untuk keprluan pemeriksaan dan penggunaan oleh direksi
pekerjaan. Bahan dan hasil pekerjaan yang tidak sepenuhnya dirinci
atau tidak dicakup dalam standar nasional atau standar lain yang
telah disetujui haruslah bahan dan hasil pekerjaan semacam
pekerjaan untuk kelas satu. Direksi pekerjaan akan menetapkan
apakah semua atau sebagian bahan yang dipesan yang digunakan
untuk pekerjaan tersebut dapat/cocok untuk digunakan.

5.

Data Ketinggian
Ketinggian yang tertera dalam gambar didasarkan pada titik tetap
utama, yang letak dan angkanya terdapat pada spesifikasi khusus.
SElanjutnya detai dari penjelasan tentang titik tetao tersebut dapat
diperoleh dengan mengajukan permintaan secara tertulis kepada
direksi pekerjaan.
6.
Pengukuran dan pematokan
Data dari ketinggian yang tercantum pada uraian di atas, kontraktor
harus memeriksa semua titik tetap lainnya yang akan dipakainya
dalam pengukuran pekerjaan dan harus membuat titik tetap
tambahan lainnya sehingga jarak antara 2 titik tetap tidak boleh
lebih dari 1 km. Titik tetap di atas bangunan pada tanah milik
proyek atas persetujuan direksi pekerjaan. Penyedia jasa harus
memberikan kepada direksi pekerjaan, dalam rangkap dua data
dalam form usulan yang memberi detail lokasi dan elevasi tiap-tiap
titik tetap yang dipakai atau dibangun oleh penyedia jasa.
Ketinggain harus dicocokkan kembali pada titik tetap dengan
ketelitian 10 VL, dengan penjelasan L adalah jarak dari titik-titik
(circuit) yang diambil ketinggiannya (dalam km) .
Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Aceh
Barat, 2014
12

Rencana Kerja dan Syarat


Pekerjaan Pembangunan Tanggul PPI
Ujong Baroh Desa Ujong Baroh Kec. Johan pahlawan

Ketelitian pengukuran harus selalu dalam batas-batas keseksamaan


sebagai berikut :
a. Titik untuk tampang lintang, boleh terletak kurang kurang dari
20 mm dari posisi yang ditentukan, baik dalam arah vertical
maupun horizontal.
b. Pengukuran titik tinggi harus diselesaikan pada sebuah titik tetap
atau dibawa kembali pada titik pertama. Kesalahan penutupan
harus kurang dari 10 VL mm, dimana L adalah panjang atau jarak
circuit pengukuran (dalam km).
c. Patok-patok yang menunjukkan tinggi akhir dari pekerjaan yanah
harus dipasang dengan tidak melewati 2,5 mm dari titik tinggi
yang benar.
d. Garis singgung dan lengkung, perbedaannya dengan yang benar
harus kurang dari 2,5 mm dari kedudukan yang sebenarnya
kecuali pada pemasangan pekerjaan baja dan peralatannya
memerlukan ketelitian yang lebih tinggi.
7.
Tindakan Pengamanan bagi Keselamatan
Penyedia jasa harus menyelenggarakan, membangun dan
memelihara rintangan-rintangan, lampu peringatan yang sesuai dan
cukup, tanda-tanda bahaya dan isyarat-isyarat,serta harus
mengambil tindakan pencegahan yang perlu untuk melindungi
pekerjaan dan keselamatan umum.
8.
Pemberitahuan Pelaksanaaan
Penyedia jasa harus memberitahukan kepada direksi pekerjaan
sebelum suatu pekerjaan dimulai,untuk mengukur ketinggian tanah
asal dan ukuran dari bangunan-bangunan yang ada. Tidak boleh
ada pekerjaan baruyang boleh dimulai sebelum penyedia jasa
menerima instuksi Direksi pekerjaan atas persetujuan bersama,
atas semua ketinggian dan ukuran-ukuran dari dasar saluran dan
bangunan untuk ketepatan pengukuran dari pekerjaan.
9.
Pengukuran
Pengukuran saluran/bangunan yang telah dilakukan selama periode
desain akan disediakan untuk keperluan penyedia jasadan dapat
dipakai sebagai dasar untuk perhitungan dan penetapan volume
pekerjaan untuk pembayaran. Apabila menurut pendapat Direksi
pekerjaan keadaan lapangan telah banyak berubah sejak
pengukuran yang telah dilakukan, maka Direksi pekerjaan dapat
memerintahkan kepada penyedia jasa untuk mengukur ulang
sebagian atau seluruh saluran/bangunan yang ada.
10. Jalan Umum, Listrik dan Telepon
Pada jalan-jalan umum, air untuk kepentingan umum dan tiangtiang listrik dan telepon yang memotong atau berhubungan dengan
tempat pekerjaan, penyedia jasa harus mendapat persetujuan
secara tertulis dari yang berwenang, terhadap usulan pekerjaan
sementara atau pekerjaan tetapyang akan mempengaruhi
pekerjaan untuk kepentingan pekerjaan umum tersebut.
Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Aceh
Barat, 2014
13

Rencana Kerja dan Syarat


Pekerjaan Pembangunan Tanggul PPI
Ujong Baroh Desa Ujong Baroh Kec. Johan pahlawan

Bangunan kepentingan umum tersebut, baik terlihat atau tidak


terlihat di dalam gambar, tetapi penyedia jasa harus bertanggung
jawab demi keamanan dan kelansungan fungsi dari jalan dan tiang
listrik dan telpon diatas selama pelaksanaan pekerjaan.
C.

SPESIFIKASI KHUSUS

I.

BAHAN-BAHAN UMUM
PORTLAND CEMENT
Semen yang dipakai adalah semen Portland sesuai dengan Standard
Indonesia N.I.8, ASTM. Model C.150 atau Standar Inggris Model
BS.12.
Pengujian dan pemeriksaan
a. Sampling dan pengujian semen-semen bila diperlukan akan
dilakukan oleh direksi pekerjaan dan bahwa sampling.
Pengujian dan pemeriksaan harus sesuai dengan standar
Indonesia
b. Direksi pekerjaan dapat memeriksa semen yang disimpan
dalam gudang setiap waktu sebelum semen tersebut
digunakan. Semen yang tidak memenuhi syarat tidak akan
dipakai.
Gudang/Penyimpanan
a. Bila penyedia jasa mendatangkan semen dalam jumlah yang
besar dimana semen tersebut tidak habis dipakai dalam
beberapa hari, maka penyedia jasa harus menyediakan tempat
penyimpanan yang baik sehingga semen tersebut terlindung
dari kelembaban dan pembekuan.
b. Untuk
menghindari
penyimpanan
yang
terlalu
lama,
penggunaan semen-semen diatur secara berurutan sesuai
dengan urutan waktu pengiriman (Chronological order)
ketempat penyimpanan.

1.
1.1.
1.2.

1.3.

2.
PASIR, AGREGAT DAN BAHAN-BAHAN PERKUATAN
2.1. Pasir
a. Sesuai dengan ketentuan tipe dan jenis pasir yang dibutuhkan
dalam pekerjaan konstruksi, adalah : pasir alam (natural sand),
dimana pasir diambil dari sungai-sungai ataupun pasir yang
didapat dari lain sumber, dan ini semua harus disetujui oleh
direksi pekerjaan.
b. Deposit pasir alam harus dibersihkan dari vegetasi, bahan
bahan lain yang mengotori dan yang dapat menjadikan kualitas
pasir menjadi jelek.
2.2.

Agregat Kasar

Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Aceh


Barat, 2014
14

Rencana Kerja dan Syarat


Pekerjaan Pembangunan Tanggul PPI
Ujong Baroh Desa Ujong Baroh Kec. Johan pahlawan

a. Agregt kasar harus didapat dari sumber-sumber yang telah


disetujui oleh direksi pekerjaan yang terdiri dari kerikil, batu
gunung atau campuran dari keduanya.
b. Agregat kasar harus bersih dan bebas dari bahan-bahan lunak.
c. Agregat kasar harus dengan gradasi yang baik denagn ukuran
butir 5 mm 50 mm.
2.3.
Bahan-bahan Perkuatan atau Batu
a. Batu diperoleh dari suatu tempat pengambilan yang telah
disetujui direksi pekerjaan. Batu-batu yang dipakai adalah batu
kali (Border) atau batu gunung.
b. Untuk penggunaan pada pekerjaan pasangan batu, pasangan
batu kosong, maka batu tersebut harus keras, padat dan tahan
lama serta bebas dari retak atau pecah.
c. Batu untuk pasangan harus dibentuk/dibuat dengan ukuran
seperti pada gambar atau sesuai dengan perintah direksi.
3. TULANGAN
3.1.
Bahan-bahan dan Ukuran Tulangan
Semua tulangan beton harus baru dan sesuai dengan Standar
Indonesia serta disetujui oleh direksi pekerjaan.
3.2.
Pembuatan dan pembersihan
a. Tulangan beton, sebelum dipasang harus bebas dari kotorankotoran, minyak, oli, dan lapisan yang akan merusak atau
mengurangi mutu.
b. Tulangan harus dilekukkan dengan tepat menurut ukuran yang
ditunjukkan pada gambar-gambar yang dilampirkan atau
gambar konstruksi yang harus diselesaikan oleh kontrkator.
c. Tulangan jangan diluruskan atau dilekukkan kembali dengan
cara
yang
akan
merusak
bahan.Batangan
denagn
putaran/lekukan yang tidak ditunjukkan pada gambar janganlah
digunakan.Semua batangan harus dilekukkan dalam keadaan
dingin. Pemanasan hanya diperbolehkan bila seluruh operasi
disetujui oleh direksi pekerjaan.
3.3.
Pemasangan
a. Tulangan harus ditempatkan secara tepat dan dijamin terhadap
penggesekan dengan menggunakan ikatan kawat besi atau
klip-klip yabg cocok pada persilangan, dan harus diganjal
dengan kepingan beton atau logam sesuai dengan keperluan
kontruksi. Didalam semua hal, pengganjal yang cukup untuk
tulangan mendatar harus digunakan sehingga tidak akan ada
pelenturan batangan.
b. Tilangan didalam plat beton diatas tanah harus ditopang
dengan beton yang dicor sebelumnya.
3.4.
Sambungan

Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Aceh


Barat, 2014
15

Rencana Kerja dan Syarat


Pekerjaan Pembangunan Tanggul PPI
Ujong Baroh Desa Ujong Baroh Kec. Johan pahlawan

Bila diperlukan penyambung tulang pada suatu titik selain dari yang
ditunjuk pada gambar, cirri sambungan harus disetujui oleh Direksi
pekerjaan.
3.5.
Pengukuran dan pembayaran
a. Harga satuan kontrak di dalam daftar kuantitas dan harga
dimana tulangan digunakan , akan meliputi harga yang tepat
dimana tulangan digunakan, pembongkaran, penyimpanan,
penanganan dan pemasangan di tempat-tempat pemakaian
akhir di dalam konstuksi beton tulang dan pekerjaan-pekerjaan
lainnya.
b. Tidak ada pembayaran tersendiri untuk tulangan yang
terbuang, hilang atau tidak diperhitungkan sebagai akibat
penanganan yang tidak tepat, serta tulangan yang digunakan
sebagai pengganti tulangan beton yamg rusak atau digunakan
oleh penyedia jasa dengan memungkinkan atau memudahkan
pelaksanaan konstruksinya.
c. Semua biaya penyedia tulanga sudah termasuk kedalam harga
satuan penawaran seperti di dalam daftar kuantitas dan harga
untuk uraian yang tepat dimana tulangan digunakan.
4. AIR
Semua air yang digunakan untuk pekerjaan beton, dan adukan
harus bebas dari Lumpur yang dapat mengganggu, bahan organic,
alkali, dan garam.
5. BAHAN-BAHAN LAIN
5.1. Kayu
Kayu harus diperoleh dari sumber yang disetujui oleh Direksi
pekerjaan, dengan mutu yang baik atau menurut persetujuan
Direksi pekerjaan dimana kayu tersebut akan digunakan.
5.2.
Kawat
Kawat yang digunakan untuk bronjong atau krib haruslah kawat
baja yang digalvanis dengan diameter kawat 3 & 4 mm atau
seperti yang ditentukan oleh direksi pekerjaan.
II.

BAHAN-BAHAN UMUM
1.

RUANG LINGKUP PEKERJAAN


Semua beton yang digunakan pada bagian konstruksiharus sesuai
spesifikasi dan yang diminta oleh Direksi pekerjaan. Beton harus
terdiri dari bahan yang telah ditentukan dan harus secara proporsi.
Campurannya bentuk dan pemasangannya harus sesuai dengan
ketentuan yang diminta.
2.
BAHAN

Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Aceh


Barat, 2014
16

Rencana Kerja dan Syarat


Pekerjaan Pembangunan Tanggul PPI
Ujong Baroh Desa Ujong Baroh Kec. Johan pahlawan

Seluruh material untuk beton, termasuk semen, pasir, agregat kasar


dan air akan disesuaikan dengan bagian I, yaitu bahan-bahan
umum.
3.
MUTU BETON
Mutu beton harus disesuaikan dengan standar Indonesia
4.
CAMPURAN BETON
a. Beton terdiri dari semen Portland, pasir, agregat kasar, air
seperti yang telah tercantum pada spesifikasi, semua dicampur
secara baik dan membawa konsistensi yang layak.
b. Untuk beton mutu grade B campuran biasanya untuk pekerjaan
non structural digunakan dengan kondisi proporsi semen
Portland, pasir dan agregat tidak kurang dari 1 : 8. Jumlah
semen untuk tiap-tiap m3 beton harus sedikitnya 225 kg.
c. Untuk beton B1 dan K 125, campuran normal semen Portland,
pasir dan kerikil (batu pecah) akan berlaku proporsi 1 : 1,5 : 5.
Jumlah semen untuk tiap m3 beton tidak kurang dari 300 kg.
d. Untuk mutu beton K 175, campuran normal semen Portland,
pasir dan kerikil (Batu pecah) akan berlaku proporsi 1 :2 : 3.
Jumlah semen untuk tiap m3 beton tida kurang dari 325 kg.
e. Untuk mutu yang lebih tinggi harus digunakan desain
campuran. Desain campuran harus dari hasil pengujian
campuran untuk memperoleh ketentuan dan karakteristik
kekuatan.
f. Ukuran maksimum agregat dalam beton untuk beberapa
bagian pekerjaan adalah yang paling besar dari ukuran yang
telah ditentukan dan penggunaannya mulai dari pengadukan
beton sampai pemasangan hingga selesai.
5.
PENUMPUKAN BAHAN (BATCHING)
Penyedia Jasa harus melengkapi beberapa hal dengan perlengkapan
sebagaimana dibutuhkan oleh direksi pekerjaan dengan teliti untuk
dapat mengecek jumlah masing-masing bahan terpisah sampai
menjadi beton. Beberapa macam perlengkapan dan cara operasinya
berlangsung, pada setiap waktu harus ditunjukkan oleh direksi
pekerjaan.
6.
PENGADUKAN
6.1.
Mesin Pengaduk Campuran Beton
Bahan-bahan untuk campuran beton harus dicampur dalam Batch
mixer.
6.2.
Hand Mixing Beton
Untuk pekerjaan kecil dapat dilakukan pengadukan dengan tangan
apabila ada ijin dari direksi pekerjaan :
a. Karena kekuatan dari beton sangat tergantung pada
kesempurnaan pengadukan, maka pekerjaan ini harus dijaga
dan dilaksanakan sesuai dengan petunjuk direksi pekerjaan.

Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Aceh


Barat, 2014
17

Rencana Kerja dan Syarat


Pekerjaan Pembangunan Tanggul PPI
Ujong Baroh Desa Ujong Baroh Kec. Johan pahlawan

b. Box pengukuran agregat, saringan agregat dan pengedukan


beton dengan bentuk datar dilengkapi dengan ukuran yang
cukup untuk meningkatkan dan mempercepat proses
pengadukan.
c. Dalam box pengadukan, pengukuran jumlah pasir disebar
terlebih dahulu dalam adukan, kemudian semen harus disebar
diatas pasir, dan pasir serta semen secara sempurna dicampur
hingga
warna
seragam,
kemudian
penambahan
air
dilakukan.setelah
campuran
menjadi
mortar,
agregat
disebarkan di atas permukaan dan keseluruhannya diaduk
menjadi campuran yang sempurna.
d. Hand Mixing tidak diijinkan untuk beton bendung, jembatan
dan bangunan-bangunan besar.
7.

DESAIN PERANCAH
Desain perancah disesuaikan dengan berbagai bentuk ketinggian
dari dimensi bangunan seperti pada gambar atau sebagaimana
yang ditentukan direksi pekerjaan. Bahan yang digunakan akan
ditetntukan oleh direksi pekerjaan sebelum pekerjaan dimulai.
Direksi pekerjaan setiap saat dapat memeriksa beberapa
penampang dan apabila ada kekurangan penyedia jasa harus
segera memperbaiki dengan biaya sendiri.
8.
PEMBUATAN PERANCAH
a.
Perancah dibuat seperlunya dan dapat terdiri dari kayu,
plywood atau papan halus yang dalam kondisi baik untuk
menghasilkan permukaan yang baik seperti yang ditentukan.
b.
Permukaan halus dari beton yang sudah dikerjakan sangat
diperlukan, bila pekerjaan ini untuk dilalui air.erancah cetakan
untuk beberapa permukaan boleh terbuat dari kayu atau metal
lain dan harus benar dalam setiap penempatan, bentuk dan
ukuran harus dengan kekuatan yang cukup dan kaku untuk
menjaga posisi dan bentuk akbat beban dan operasi
pemasangan vibrasi beton. Semua cetakan kayu untuk
permukaan yang dilalui air harus rata dan bersih. Kekuatan dan
keefektifan harus dijamin, sehingga dalam konstruksi seluruh
cetakan dapat mengikat sisi yang berdampingan.
c.
Semua cetakan harus rapat ketika didirikan agar diperoleh
hasil yang cocok dan baik untuk pembongkaran cetakan tanpa
mengganggu permukaan dari beton yang telah dipasang dan
sebelum beton dituang permukaan cetakan diberi oli untuk
mencegah pelekatan dari beton dengan cetakan.
9.
PEMASANGAN PERANCAH
a. Pemasangan beton dilaksanakan setelah semua perancah,
cetakan dan persiapan yang berhubungan dengan pemasangan
disetujui oleh direksi pekerjaan. Pemasangan brton dalam air
tidak dibolehkan tanpa ijin tertulis dari direksi pekerjaan,
Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Aceh
Barat, 2014
18

Rencana Kerja dan Syarat


Pekerjaan Pembangunan Tanggul PPI
Ujong Baroh Desa Ujong Baroh Kec. Johan pahlawan

pemasangan beton dalam air yang mengalir tidak dibolehkan


dan tidak boleh mwngalirkan air sebelum beton telah cukup
mongering. Semua kerak-kerak beton, mortar yang melekat
pada permukaan cetakan harus dibersihkan sebelum
pengecoran beton berikutnya dimulai.
b. Sebelum pengecoran, semua permukaan yang akan diisi beton
harus bersih dan bebas dari genagan air, Lumpur, kotoran atau
loose materil. Permukaan bahan-bahan yang akan menyerap
beton harus dibasahi sehingga kadar air dari beton tidak
terserap.
c. BAgian permukaan yang akan ditutup dengan beton, bila dirasa
perlu penyedia jasa harus menyediakan penggetar (vibrator)
dalam melaksanakan pekerjaan.
d. Premukaan beton yang sudah mengeras yang akan dilapisi
dengan beton baru tidak boleh dicor begitu saja. Harus
dilaksakan
sebagaimana
penyambungan
konstruksi
(construction joints). Permukaan sambungan harus bersih dan
basah bila akan ditutup dengan beton baru atau mortar
10.
PENEMPATAN
a.
Metode dan perlengkapan yang digunakan untuk
mengangkut beton harus menjamin komposisi dan konsistensi
yang dibutuhkan sehingga tidak terjadi pemisahan atau
kehilangan slump yang merugikan.
b.
Beton tidak boleh dicor selama musim hujan lebat
sehingga menghayutkan mortar dari agregat kasar
11.
WAKTU DAN METODE PEMBONGKARAN PERANCAH
a. Waktu dan metode pembongkaran dan pemindahan perancah
harus seperti yang telah ditentukan oleh Direksi pekerjaan, dan
pekerjaan ini harus dilakukan dengan teliti untuk menghindari
kerusakan dari beton.
b. Penunjang dan penopang perancah tidak boleh dibongkar
daro balok-balok beton tulang, lantai dan dinding sebelum
mencapai kekuatan yang cukup untuk memikul beban yang
berat sendiri plus suatu muatan yang diperkirakan diatasnya.
c. Tidak dibolehkan adanya muatan pada betonyang belum
mengeras. Segera setelah perancah dilepas, permukaan beton
harus diperiksa dengan teliti dan setip permukaan yang tidak
teratur harus segera diperbaiki.
d. Waktu minimum untuk melepaskan perancah adalah 2 hari
untuk dinding-dinding dan tidak dimuati, 7 hari untuk dinding
penopang dan induk, serta 21 hari untuk lantai jembatan.
12.
PERAWATAN (CURING)
a. Semua beton dibasahi dengan air siraman/rendaman sesuai
dengan yang ditentukan Direksi pekerjaan berhak untuk
menentukan metode apa yang digunakan didalam bagian
pekerjaan yang berlainan.
Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Aceh
Barat, 2014
19

Rencana Kerja dan Syarat


Pekerjaan Pembangunan Tanggul PPI
Ujong Baroh Desa Ujong Baroh Kec. Johan pahlawan

b.

Beton yang dirawat dengan air harus tetap basah dan


sekurang-kurangnya
14
hari
berturut-turut
setelah
pemasangan. Perawatan harus dimulai segera setelah beton
cukup mengeras. Curing harus dengan penutupan bahan yang
basah dengan suatu system berupa pipa-pipa, splinker, atau
penyiraman yang disetujui yang akan menjaga agar semua
permukaan yang dirawat secara kontinyu tetap basah (tidak
periodic). Air yang digunakan untuk curing harus memenuhi
ketentuan spesifikasi air yang digunakan untuk mengaduk
beton.
13.
PERLINDUNGAN
Penyedia jasa harus melindungi semua beton terhadap gangguan
sampai akhirnya diterima Direksi pekerjaan.
14.
PERAPIHAN
Perapihan permukaan beton dilakukan oleh pekerja yang terampil
dan dihadiri oleh Direksi pekerjaan.
15.
PERBAIKAN PERMUKAAN BETON
a. Apabila setelah terjadi pembongkaran perancah, beton tidak
berbentuk seperti yang ditunjukkan pada gambar, tidak lurus
dan tidak rata atau menunjukkan permukaan yang rusak, hal
ini dianggap tidak sesuai dengan spesifikasi. Disini harus
dihilangkan dan diganti oleh penyedia jasa atas biayanya,
kecuali Direksi pekerjaan memberi izin menambal daerah yang
rusak. Dalam hal ini penambalan seperti yang diuraikan dalam
pasar berikut.
b. Kerusakan perlu diganti atau diperbaiki adalah yang terdiri
dari sarang lebah, kerusakan yang disebabkan pemgelepasan
cetakan, potongan-potongan yang lepas dari beton, dan lubang
sekrup.
c. Kekurangan seperti lubang-lubang ikatan dan daerah sarung
kerikir harus diperbaiki dengan diisi mortar kering yang terdiri
dari satu bagian semen dan dua bagian pasir beton
(perbandingan volume) dengan campuran tambahan yang
tidak mengerut, dengan air yang cukup yang telah disetujui
oleh direksi pekerjaan. Pada waktu perbaikan, mortar
diletakkan dan menyatu dengan baik tanpa adanya gelembung
udara. Mortar yang digunakan untuk memperbaiki beton
dipasang dengan lapisan tipis dan dipadatkan secara teliti
denga alat yang memadai. Pengisian mortar harus diperhatikan
secara khusus sehingga setiap lubang terisi penuh dengan
mortar yang padat.
16.
PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN
a.
Beton
Semua beton yang diperlukan untuk pekerjaan dalam spesifikasi
harus dimasukkan dalam harga satuan penawaran didalam rencan
angaran biaya untuk item-item yang berhubungan. Harga satuan
Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Aceh
Barat, 2014
20

Rencana Kerja dan Syarat


Pekerjaan Pembangunan Tanggul PPI
Ujong Baroh Desa Ujong Baroh Kec. Johan pahlawan

b.

1.

2.

3.

penawaran untuk pekerjaan demikian akan meliputi, tetapi tidak


hanya terbatas pada air, pasir dan agregat, campuran tambahan,
campuran yang tidak menyusup, campuran perbaikan dan
perletakan, tetapi termasuk pengolahan, pencampuran dan
pengontrolan,
transportasi
untuk
penempatan
perbaikan,
perlindungan dan biaya pekerjaan lainnya.
Perancah
Semua perncah yang dibutuhkan dimasukkan dalam harga satuan
pekerjaan didalam rencana angaran biaya sesuai dengan
klasifikasinya. Harga satuan pekerjaan mengikuti dan tidak terbatas
pada bahan-bahan percetakan trasportasi, persiapan, pemasangan,
pelepasan kembali, dan semua pekerjaan lainnya sesuai dengan
persyaratan dan prosedur.
Galian Untuk Konstruksi, Jalan dan Tanggul
a.
Galian terbuka untuk membuat
pondasi suatu konstruksi, pembuatan tanggul atau jalan harus
dilaksanakan pada profil-profil yang diperlukan, sampai pada
kedalaman yang diinginkan. Semua tanah humus dan lapisan
permukaan lainnya harus dibuang terlebih dahulu sebelum
pelaksanaan pekerjaan dimulai. Permukaan harus kering dan
harus diperiksa oleh direksi dan galian harus dibiarkan kering
sampai pelaksanaan selesai.
b.
Penyedia jasa harus mengisi
suatu kedalaman galian yang berlebihan akibat cara kerjanya
dengan pondasi batu yang didapatkan dengan baik, bahan lain
atau beton tumbuk seperti yang diperintahkan oleh direksi.
c.
Jika pada suatu kedalaman galian
konstruksi yang diminta, keadaan tanah tidak cocok untuk
pondasi. Direksi akan memerintahkan secara tertulis,
mengambil semua tanah lain yang dipapatkan dengan
memadatkan atau menggilas dalam lapisan-lapisanyang tidak
lebih dari 15 cm tebalnya.
Ukuran dan Pembayaran
Galian tanah harus pada ketentuan yang ditunjukkan dalam gambar
yang telah disetujui oleh direksi, termasuk pemindahan ketentuan
pembuangan atau penimbunanapabila galian tersebut digunakan
kembali. Apabila tidak ditunjukkan pada gambar, galian tanah harus
diukur untuk mendapatkan gambaran pasti atau menggunakan
ketentuan lain yang paling baik tingkat dan ukurannya dan disetujui
direksi.
Bahan-bahan yang Digali
a.
Semua hasil bahan galian yang
cocok dengan spesifikasi yang diminta akan digunakan dan
akan ditempatkan pada lokasi tertentu lansung dari tempat
pengalian, kecuali bahan galian yang akan dipakai untuk
penimbunankembali sesuai dengan petunjuk direksi harus
Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Aceh

Barat, 2014
21

Rencana Kerja dan Syarat


Pekerjaan Pembangunan Tanggul PPI
Ujong Baroh Desa Ujong Baroh Kec. Johan pahlawan

ditempatkan disekitar tempat-tempat dimana penimbunan


kembali dilaksanakan. Bahan galian yang digunakan untuk
penimbunan tanggulharus dipadatkan dengan kadar air yang
optimum yang dapat diperoleh dengan penyiraman atau
dengan cara lain yang cocok sebelum dan selama penggalian.
b.
Semua timbunan dan timbunan
kembali disekitar bangunan pada lereng- lereng dan garis batas
bangunan sampai dengan permukaan tanah asli harus
dipadatkan dengan alat pemadat, sedangkan timbunan atau
timbunan kembali diatas permukaan tanah asli harus
diperlakukan sebagai pemadatan tanggul, kecuali bila
ditentukan lain pada gambar.
c.
Apabila hasil galian yang cocok
tidak mencukupi untuk penimbunan tanggul, kisdam, timbunan
kembali pada bangunan dan pekerjaan timbunan lainnyayang
ditunjuk dalam gambar atau sesuai perintah direksi, maka
dapat dipakai timbunan tanah didatangkan untuk men cukupi
volume pekerjaan tersebut sesuai dengan gambar rencana.
d.
Bahan-bahan
yang
berisikan
kayu,akar, humus dan lainnya yang tidak berguna dan bahan
galian yang tidak dibutuhkan untuk timbunan kembali pada
bangunan, tanggul-tanggul dan konstruksi permanen lainnya,
harus ditempatkan pada tempat pembuanganyang telah
ditentukan oleh direksi.
4. Timbunan Umum
a.
Tinbuan harus ditempatkan pada
garis-garis dan profil-profil yang ditunjukkan pada gambar atau
diperintahkan oleh direksi sesuai dengan spesifikasi.
b.
Semua bahan timbunan dan
timbunan kembali harus terdiridari hasil galian yang baik dan
disetujui oleh direksi yang dihamparkan dalam lapisan-lapisan
dan dipadatkan sebagaimana ditentukan dalam syarat
teknikatau sesuai atas garis-garis elevasi yang ditunjukkan
pada gambar.
c.
Bilamana timbunan local yang
sesuai tidak cukup, maka kekurangan didatangkan yang harus
diusahakan oleh kontraktor dan dibawa kelokasi.
5. Galian di Tempatkan Pengambilan Tanah
Penyedia jasa harus memperoleh tanah yang cocok untuk
pemadatan timbunan, jalan inspeksi dan pekerjaan lainnya. Daerah
tempat pengambilan tanah, kedalaman dan kemiringan harus
mendapat persetujuan dari direksi. Bilamana menurut direksi
bahan-bahan yang diperlukan tidak cocok, maka kontraktor tidak
boleh menggunakan tanah tersebut dan menganti dengan tanah
lain.
6. Konstruksi Tanggul
Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Aceh
Barat, 2014
22

Rencana Kerja dan Syarat


Pekerjaan Pembangunan Tanggul PPI
Ujong Baroh Desa Ujong Baroh Kec. Johan pahlawan

a.

7.

Penyedia jasa akan membangun


tanggul-tanggul yang dibutuhkan sesuai dengan spesifikasi ini
pada ukuran dan ukuran yang ditunjukkan pada gambargambar atau yang ditetapkan oleh direksi, termasuk timbunan
yang berbentuk tebing dan alur saluran dan semua timbunan
lainnya seperti yang ditunjukkan pada gambar atau
diperintahkan oleh direksi.
b.
Penimbunan harus dilakukan lapis
demi lapis pada seluruh lapis tanggul yang akan dipadatkan
dan diberi kemiringan untuk kelancaran air permukaan.
c.
Pemadatan harus dilakukan lapis
demi berlapis dengan tebal 25 Cm tiap lapis yang tertentu dan
selalu diadakan pengontrolan atas kadar air secara seksama
dan keseragaman kepadatan diseluruh lebar permukaan
masing-masing lapisan.
d.
Material basah dari hasil galian
saluran yang memenuhi spesifikasi dapat diizinkan
untuk
bahan timbunan setelah dilakuan pengeringan sebelum
dilakukan pemadatannya.
e.
Penyedia
jasa
harus
merencanakan
operasi
penempatan
timbunan
dengan
memperhitungkan
keterlambatan
pengeringan
dan
pengumpulan penyedia bahan, pecampuran dengan bahan
kering dan prosedur-prosedur lain untuk memungkinkan bahan
ditempatkan dalam timbunan pada kadar kelembaban yang
cocok agar pemadatan efektif.
f.
Pada
bahan
kering
harus
ditambahkan air sampai pada tingkat yang tepat untuk
mencapai kepadatan yang diinginkan.
g.
Timbunan harus diratakan pada
penyelesaian permukaan untuk kerapian dan kerataan, dengan
trase yang benar dan permukaan yang teratur, kecuali apabila
ditentukan lain permukaan teratas harus diselesaikan dengan
memberi kemiringan penampang 2 % ke arah alur pembuang
dari saluran.
h.
Penyedia
jasa
harus
melaksanakan tindakan pengamanan yang diperlukan dalam
melaksanakan pekerjaan tanah untuk menjamin terbentuknya
tebing-tebing yang stabil.
i.
Penyedia jasa harus menghindari
terjadinya shrinkage, konsolidasi dan penurunan muka tanah
sehingga ketingian, lebar dan ukuran pada permukaanyang
telah diselesaikan sesuai dengan ketingian dan ukuran-ukuran
yang ditunjukkan gambar.
Pemadatan

Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Aceh


Barat, 2014
23

Rencana Kerja dan Syarat


Pekerjaan Pembangunan Tanggul PPI
Ujong Baroh Desa Ujong Baroh Kec. Johan pahlawan

a. Timbunan tanah dan timbunan kembali yang direncanakan pada


gambar atau oleh direksi harus dipadatkan pada suatu garis
lurus(jalur), tersusun padat dan berdereng seperti yang
ditunjukkan pada gambar atau seperti yang ditetapkan oleh
direksi
b. Material yang dipadatkan harus ditimbun (dikumpulkan) dalam
lapisan horizontal dengan tebal tidak boleh lebih dari 25 cm
sesudah dipadatkan dan pendisribusian material akan homogen
dan bebas dari bentuk pengelupasan berkantong, retakan dan
ketidak sempurnaan.
c. Pengalian dan pelaksanaan pemadatan dilaksanakan sehimgga
material yang dipadatkan tercampur dan dijamin pemadatannya
dapat mencapai tingkat terbaik. Bila menggunakan tamping roler
kaki tamping roler harus dijaga tetap bersih dari material yang
merugikan keefektifan kerja dari tamping roler.
d. Untuk beberapa bagian dari timbunan tanah atau timbunan
kembali yang berdekatan dengan bangunan termasuk pipa-pipa
beton dimana pemadatan timbunan tanah atau timbunan
kembali dibutuhkan, dalam hal tersebut tidak memungkinkan
mencapai pemadatan yang memadai dengan pemadatan roling,
timbunan tanah atau timbunan kembali harus dipadatkan
dengan tempers mekanis pada tingkatan yang sama pada
pemadatan mendekati timbunan tanah atau timbunan kembali
dipadatkan.
e. Pemadatan dengan tenaga manusia.
Material yang akan dipadatkan harus dihamparkan dan lapisanlapisan horizontal yang tebal tidak lebih dari 15 cm. alat stemper
tangan mempunyai berat tidak lebih dari 15 Kg, dan tinggi jatuh
untuk menyelesaikan pekerjaan adalah 30 cm. material
dipadatkan harus mencapai density yang dimaksud. Metode
pemadatan harus disetujui oleh direksi
f. Dalam menempatkan alat pemadat dalam hal pekerjaan
timbunan kembali atau timbunan tanah yang berhubungan
dengan pipa beton, kedua sisi pipa dipukul dan dipadatkan
sehingga menjadi perletakan pipa yang kuat. Material kemudian
harus ditempatkan dan dipadatkan dalam lajuran seperti yang
ditetapkan.
g. Percobaan pemadatan. Sebelum dimulai pekerjaan timbunan,
penyedia jasa harus menunjukkan kepada direksi, peralatan dan
cara-cara penempatan material timbunan dan pemadatannya
paling tidak tiga lapisan percobaan timbunan.
8. Pengukuran dan Pembayaran
Harga-harga satuan yang ditenderkan didalam rencana angaran
biaya untuk berbagai pos pekerjaan tanah meliputi biaya
pemakaian semua tenga kerja, perlengkapan dan bahan-bahan
yang digunakan dalam menimbun, termasuk pelaksanaan semua
Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Aceh
Barat, 2014
24

Rencana Kerja dan Syarat


Pekerjaan Pembangunan Tanggul PPI
Ujong Baroh Desa Ujong Baroh Kec. Johan pahlawan

kebutuhan pengeringan dan pengadukan. Untuk pemadatan yang


tepat bila dibutuhkan pada pengangkutan semua material galian
dari borrow area ketempat penimbunan untuk timbunan kembali.
III.

METODE PENGUKURAN

1. Pendahuluan
1.1. Volume pekerjaan adalahvolume yang dihitung dari gambar dan
diperlukan untuk dapat memberikan ketentuan yang sama dalam
mengajukan penawaran yang selanjutnya akan dipakai dasar dan
evaluasi terhadap semua penawaran. Apabila kontrak sudah
ditanda tanggani, yang mengikat adalah harga satuan untuk tiaptiap pekerjaan, sedangkan volume pekerjaan didapat dari
perhitungan kembali berdasarkan kenyataan dilapangan.
1.2. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam kontrak adalah syarat-syarat
kontrak, spesifikasi dan gambar-gambar serta dokumen-dokumen
lainnya karma ketentuan-ketentuan tersebut harus dipengnuhi
dalam pelaksanaan pekerjaan.
1.3. Volume pekerjaan yang dipakai dalam dasar menentukan
pembayaran adalah sesuai dengan metode pengukuran yang akan
diuraikan selanjutnya.
1.4. Harga satuan yang harus dimasukkan dalam volume pekerjaan
sudah termasuk harga dan pengeluaran yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan pekerjaan, semua resiko umum, pertanggung jawaban
dan kewajiban yang tertera dalam dokumen kontrak.
1.5. Harga satuan tersebut harus dimasukkan pada setiap uraian pada
daftar volume dan bila pekerjaan tidak mempunyai harga satuan
sudah harus diperhitungkan dalam harga lain atau harga satuan
pekerjaan dalam volume pekerjaan tersebut.
1.6. Petunjuk dan penjelasan pekerjaan secara umum sudah tercakup
dalam spesifikasi dan tidak perlu diulang dalam volume pekerjaan.
1.7. Satuan harga yang tertulis dalam volume pekerjaan harus
disesuaikan dengan syarat-syarat kontrak.
2.
Metode Pengukuran
Umum
2.1.1.
Pengukuran
Bila tidak ada petunjuk khusus, semua volume dihitung bersih dari
gambar pelaksana yang tidak diperhitungkan adanya penyusutan
atau pengurangan volume, dan dibulatkan keatas atau kebawah
terhadap angka yang terdekat.
2.1.2.
Uraian harga pokok
Uraian harga pokok pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh sub
penyedia jasa, harus dicantumkan pada volume pekerjaan. Setiap
uraian harga pokok harus diikuti dengan :
a. Penjelasan mengenai penyedia buruh apabila tidak ada
ketentuan dalam kontrak terhadap hal berlawanan termasuk :
Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Aceh
Barat, 2014
25

Rencana Kerja dan Syarat


Pekerjaan Pembangunan Tanggul PPI
Ujong Baroh Desa Ujong Baroh Kec. Johan pahlawan

1)

Apabila sub kontraktor yang ditunjuk untuk melaksanakan


pekerjaan dilapangan, diberikan kelonggaran kepadanya untuk
menggunakan perancah, ruang makan, pemondokkan,
pemeriksaan kesehatan yang disediakan kontraktor berupa :
ruangan, perlengkapan kantor, gudang peralatan, bahan,
penerangan dan air.
2)
Apabila sub kontraktor yang ditunjuk tidak melaksanakan
pekerjaan dilapangan,
untuk pekerjaan pembongkaran,
menyimpan/mengangkut bahan-bahan yang disediakan dan
mengembalikan bahan-bahan.
b. Penjelasan yang ditentukan dengan prosentase dari harga
pokok sesuai dengan biaya yang diperlukan. Apabila
ada
barang, bahan yang disediakan oleh sub kontraktor yang
harus
digunakan
oleh kontraktor dalam setiap uraian
pekerjaan harus diuraikan kembali secara terperinci dari
pekerjaan tersebut, dimana barang-barang dan bahan-bahan
tersebut harus disediakan.
Pembersihan Lapangan
Uraian pekerjaan yang terinci harus diberikan kepada pembersihan
lapangan yang tidak berbeda sifatnya antara lain :
1)
Daerah berkayu ringan
termasuk sawah, daerah terang berumput dengan pohonpohon yang jarang.
2)
Kampung
termasuk
dengan tanama terpelihara dan bangunan kayu kecil dan
jarang
3)
Hutan termasuk hutan
muda dimana pohon yang jatuh sedikit.
4)
Bangunan
termasuk
pekerjaan batu seperti beton atau pasangan batu kali.
Pekerjaan Tanah
Penggalian dan pengerukan
(1)Uraian pekerjaan harus dibuat secara terperinci untuk
penggalian sebagai berikut :
(a) Pengupasan muka tanah m3
(b)Galian tanha biasa m3
(c) Galian untuk bangunan m3
(d)Galian dan perabungan m3
(2)Galian yang berbeda-beda harus dibagi lagi pada hal-hal
sebagai berikut :
(a) Bahan untuk digunakan kembali.
(b)Bahan untuk dibuang.
(c) Pengangkutan bahan buangan pada jarak yang berbedabeda.
(3)Volume galian kecuali disebutkan, lain harus merupakan isi
bersih dari rongga yang dibentuk oleh pemindahan bahan
Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Aceh
Barat, 2014
26

Rencana Kerja dan Syarat


Pekerjaan Pembangunan Tanggul PPI
Ujong Baroh Desa Ujong Baroh Kec. Johan pahlawan

yang digali sesuai dengan spesifikasi dan gambar. Dalam hal


ini tidak diberi kelonggaran untuk besarnya.
(4)Bahan yang digali harus dianggap bisa dipakai kembali.
Kecuali dinyatakan pada uraian pekerjaan
untuk dibuang.
Dimana bahan untuk dibuang dapat disimpan secara langsung
didekat hasil galian, kecuali pengangkutan dicantumkan pada
uraian pekerjaan.
(5)Bahan yang harus digali dianggap bahan asli, kecuali tanah
cadas atau permukaan tanah, apabila tidak dinyatakan pad
uraian pekerjaan.
(6)Volume yang diukur untuk galian sebuah bangunan, pondasi
atau pipa adalah volume yang dihitung secara vertikal diatas
bagian bangunan, pondasi atau pipa. Galian tambahan untuk
ruang kerja tidak diperhitungkan.
(7)Uraian pekerjaan yang terperinci tidak diperlukan untuk
menegakkan sisi galian .
(8)Volume pekerjaan secara terperinci bahan keras buatan yang
terjadi pada bahan yang harus digali tidak diperhitungkan
kecuali apabila volume lebih dari pada 1m3.
(9)Bahan yang digali 2 kali, akan diukur hanya sejauh yang
diminta. Volume yang diukur dalam pengangkutan 2 kali, akan
menjadi ruang Gunung / Koral yang harus diisi dengan
penimbunan sementara pada saat bahan dipindahkan.
Penimbunan dan Pemadatan, Penggolongan dan Satuan
(1). Uraian Pekerjaan harus diberikan secara terinci untuk setiap
penimbunan yang sifat, tujuan atau metode pelaksanaan yang
berbeda seperti berikut :
a)
Timbunan kembali pada bangunan m3
b)
Penghamparan dan pemadatan m3
(2)
Untuk pekerjaan penimbunan harus terperinci lagi
untuk bagian-bagian yang dianggap perlu antara lain :
a)
Bahan galian yang dipilih
b)
Bahan asli yang didatangkan dari tempat
penggalian
c)
Pengangkutan dengan jarak :
0 1 Km
1 2 Km
2 4 Km
4 10 Km
> - 10 Km
(3)
Volume timbunan dan pemadatan harus merupakan
isi bersih yang ditimbun sesuai dengan ukuran dan ketinggian yang
terlihat pada gambar.
(4)
Volume tanggul yang diukur merupakan tanggul
yang sudah dipadatkan atau merupakan volume timbunan.
Pengukuran volume dari bahan timbunan yang dipadatkan apabila
Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Aceh
Barat, 2014
27

Rencana Kerja dan Syarat


Pekerjaan Pembangunan Tanggul PPI
Ujong Baroh Desa Ujong Baroh Kec. Johan pahlawan

terjadi perbedaan antara jumlah volume bahan timbunan yang


sama yang dipadatkan. Timbunan tambahan dan pemadatan yang
diperlukan akibat penimbunan atau penetrasi pada bahan yang
dibawanya akan diukur apabila kedalaman melebihi 75 cm.
(5)
Bahan timbunan akan dianggap ditempatkan
secara langsung pada galian dimana pengangkutan tidak
ditentukan pada uraian pekerjaan.
(6)
Bahan timbunan yang dalam uraian pekerjaan
diangkut dari luar daerah proyek dianggap pengangkutan tak
terbatas yang ditentukan sendiri oleh kontraktor.
(7)
Bahan timbunan dianggap tanah yang digali kecuali
tanah cadas atau permukaan tanah, apabila tidak dinyatakan dalam
uraian pekerjaan.
(8)
Timbunan dari galian sekeliling bangunan yang
sudah jadi akan diukur hanya sejauh volume yang ditimbun juga
diukur sebagai galian.
(9)
Uraian pekerjaan harus diberikan secara terinci
untuk pemadatan tanggul dan volume timbunan, apabila terjadi
volume pemadatan yang berbeda akan ditentukan dengan bahan
timbunan yang sama, untuk itu harus ditentukan pada uraian
pekerjaan.
(10)
Bilaman bahan harus ditimbun di bawah air atau
pada tanah yang lembek dan volumenya tidak bias dihitung secara
pasti, volume diukur pada bsnysknys sngkutsn ditempat
penimbunan atau penggalian tersebut.
Pengalian dan penimbunan lainnya
Pengolongan dan satuan
(1)
Uraian pekerjaan harus diberikan secara
terperinci untuk gebalan rumput
(2)
Keadaan lapangan, ukuran serta ketebalan
bahan yang digunakan untuk pekerjaan batu kosong ditentukan
dalam uraian pekerjaan.
Pekerjaan dengan kerikil, pengolangan dan satuan.
Uraian harus diberikan secara terperinci untuk lapisan atas jalan inspeksi.
Beton dan beton lainnya
2.4.1.(1). Uraian pekerjaan harus diberikan secara terperinci dimana
memerlukan metode pelaksanaan untuk kegiatan pekerjaan yang
berbeda seperti berikut :
(a). Beton tumbuk yang dicor setempat m3
(b). Beton bertulang dicor setempat m3
(2). Untuk pekerjaan beton tersebut dicor setempat harus diuraikan
secara terperinci dan dalam hal ini sudah termasuk campuran
pengocoran dan pemedatan beton, pembersihan dan lebih
terperinci lagi sebagai berikut :
(a) Perbedaan mutu beton
(b) Beton lantai kerja
Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Aceh
Barat, 2014
28

Rencana Kerja dan Syarat


Pekerjaan Pembangunan Tanggul PPI
Ujong Baroh Desa Ujong Baroh Kec. Johan pahlawan

(c)
(3)
(a)
(b)

Beton dasar, plat kaki dan plat dasar tanah.


Volume beton yang diukur harus termasuk :
Pembersihan penampang besi lainnya
Komponen pengecoran masing-masing dengan volume kurang dari
0,1 m3
(c) Pemotongan dan bagian yang runcing dalam tiap luas penampang
ukuran dari 0,01 m2
(d) Kantong dan lubang dengan volume kurang dari 0,15 m3.
2.4.2.
Perancah
Penggolongan dan satuan
(1). Perancah akan diukur dengan satuan dalam m2 untuk keseluruhan
permukaan beton yang dicor setempat yang membutuhkan
dukungan sementara selama pengecoran
(2) uraian pekerjaan terperinci harus diberikan untuk :
(a)
Golongan yang berbeda dari penyelesaian seperti yang telah
diuraikan dalam spesifikasi
(b)
Perancah < 4 m
(c)
Perancah lainnya
(3)
Perancah akan diukur untuk permukaan samping beton yang dicor
setempat pada waktu penggalian, kecuali beton tersebut betul-betul
dibutuhkan untuk dicor pada permukaan yang harus digali.
Permukaan samping adalah termasuk permukaan miring belakang
denagn sudut tidak melebihi 45 derajat terhadap bidang tegak,
terhadap bidang horizontal hanya dibutuhkan sementara selama
pengecoran. Uraian pekerjaan harus jelas bahwa perancah untuk
bagian atas, kecuali pada permukaan miring dengan sudut tidak
melebihi 10 % terhadap bidang tegak.
(4)
Perancah untuk permukaan beton sementara, akan diukur pada
tempat yang ditentukan, tetapi tidak pada tempat yang ditentukan
penyedia jasa. Perancah untuk lantai kerja tidak akan dihitung.
(5)
Perancah tidak akan diukur terpisah untuk :
(a). Pemotongan dan kemiringan dalam yang luas penampangnya
kurang dari 16 mm
(b)
Kantong dan lubang dengan volume kurang dari 0,15 m3
2.4.3.
Pembesian
Penggolongan dan satuan
(1). Pembesian akan diukur dengan berat dalam Kg
(2)
Masa baja pembesian diambil 785 kg /m per 100 mm2 dari luas
penampang (7,85 t/m3). Masa pembesian yang diukur termasuk
masa baja yang mendukung ujung pembesian.
(3)
Batang pembesian yang tidak bulat penampangnya akan
digolongkan dengan diameter batang bulat yang terdaftar dalam
golongan luas penampang melintang yang terdekat.
(4)
Batang pembesian dinyatakan kelipatan 3(tiga) kali lebih tinggi dari
yang berikutnya dengan diameter lebih dari 12 mm sebelum
pembongkaran.
Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Aceh
Barat, 2014
29

Rencana Kerja dan Syarat


Pekerjaan Pembangunan Tanggul PPI
Ujong Baroh Desa Ujong Baroh Kec. Johan pahlawan

2. PASIR PASANGAN DAN BAHAN-BAHAN PERKUATAN.


2.1.
Ruang Lingkup Kerja.
Semua pasir pasangan dan bahan perkuatan yang akan dipakai untuk
semua struktur/bangunan dan pekerjaan atas dasar Dokumen
Kontrak dan untuk semua hal yang ada hubungannya, yang
mungkin diminta/diperlukan oleh Direksi terdiri dari material,
diperinci sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan. Segala ketentuan
dan kebutuhan-kebutuhan harus dilaksanakan kecuali segala
ketentuan dan kebutuhan-kebutuhan yang sudah dirubah oleh
Direksi untuk/bagi pekerjaan tertentu.
2.2.
Handling dan Stockpilling
a. Kontraktor harus mengangkut, membongkar dan semua pasir,
agregat dan bahan perkuatan yang dibutuhkan untuk pelaksanaan
pekerjaan kontruksi dan bangunan-bangunan yang terinci. Semua
cara-cara yang dikerjakan oleh kontraktor seperti membongkar,
memuat dan menumpuk pasir, agregat dan bahan perkuatan setiap
waktu harus disetujui oleh Direksi.
b. Lokasi dan pengaturan daerah stickpille (penimbunan) harus
disetujui oleh Direksi. Kontraktor harus membersihkan dan
mengatur drainase semua tempat yang dipersiapkan untuk
stockpilling dan harus mengatur stockpilling pasir, agregat dan
beban
perkuatan
sehingga
adanya
kerusakan
atau
pemisahan/hilang dapat dikurangi seminimal mungkin dan stockpile
meterial tidak akan berkontaminasi dengan tanah atau bahanbahan lain sehubungan dengan permukaan air banjir dan air tanah.
c. Kontraktor menyediakan biaya untuk pemrosesan kembali pasir,
agregat atau bahan perkuatan yang mungkin akan menjadi rusak
atau berkontaminasi sehubungan dengan stockpilling yang tidak
memadai/perlindungan yang kurang baik. Kontraktor juga harus
melakukan semua pelaksanaan
stockpilling dengan cara
menyimpan langsung semua material pada stockpiles secara
berlapis. Pasir, agregat dan bahan perkuatan jangan dipindahpindah dari suatu tempat ketempat stockpilles yang lain kecuali
pada suatu keadaan tertentu yang memerlukan penyediaan jalan
cukup. Kontraktor harus dapat membuat sesuatu untuk menghindari
adanya kerusakan-kerusakan dari agregat dan bahan perkuatan
yang mungkin terjadi karena operasi truck yang melewati
stockpiles.
d. Penimbunan pada bagian sisi ujung stockpile tidak diizinkan.
2.3.
Pasir (Sand) / Agregat Halus
a. Sesuai dengan ketentuan-ketentuan type dan jenis pasir yang
dibutuhkan dalam pekerjaan kontriksi adalah sebagai berikut :

PASIR BUATAN
: (Manufacture sand) pasir yang
dihasilkan dari batuan-batuan.

Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Aceh


Barat, 2014
30

Rencana Kerja dan Syarat


Pekerjaan Pembangunan Tanggul PPI
Ujong Baroh Desa Ujong Baroh Kec. Johan pahlawan

b.

c.

d.

e.

f.

g.

PASIR ALAM
: (Natural sand) Pasir yang diambil
dari sungai-sungai ataupun pasir alam yang di dapat dari lain
sumber, dan ini semua harus telah di setujui oleh Pemberi Tugas.
PASIR CAMPURAN : (Blended sand) Campuran antara
pasir alam dan pasir buatan yang dibuat dengan ukuran yang tepat,
yang dijelaskan pada sub-clouse (g).
Semua pasir alam yang diperlukan dalam pekerjaan kontruksi harus
diusahakan dan mendapatkan dari sungai ataupun sumber alam
yang lainya yang telah sumber alam yang lainnya yang telah
disetujui.
Apabilaa pasir alam itu diperoleh dari sumber-sumber yang tidak
dikuasai oleh Pemerintah maka Kontraktor harus membuat suatu
peraturan/pembicaraan khusus dengan pemilik usaha pasir
tersebut, dan kontraktor harus membayar semua biaya-biayanya.
Persetujuan tentang pasir yang diperoleh dari sumber-sumber alam
jangan ditafsirkan sebagai sutau persetujuan yang sah untuk semua
material yang diperoleh dari sumber-sumber alam lainnya,
kontraktor harus bertanggung jawab penuh atas semua kwalitas
dari semua material yang digunakan dalam pekerjaan. Kontraktor
harus menyerahkan kepada Direksi tentang persiapan dan
persetujuan test dengan contoh sebanyaknya 15 kg sebagai sample
dari pasir alam tersebut yang selambat-lambatnya 14 (empat
belas) hari sebelum pemekaian bahan-bahan tersebut.
Deposit pasir alam harus dibersihkan dari vegetasi, bahan-bahan
lain yang mengotori dan yang dapat menimbulkan pasir menjadi
jelek. Deposit harus sedemikian rupa sehingga mutu tidak
berkurang. Material-material tersebut harus diangin-anginkan
(screened) dan dicuci bila memang perlu untuk memperoleh pasir
yang sesuai kebutuhan.
Pasir atau agregat halus (fine Agreged) harus benar-benar bersih
dan bebas dari clay lumps, soft, flaki particle, sckale alkali, organik
matra, loam, mica dan injurious amounts yang menimbulkan pasir
menjadi tidak sesuai. Jumlah prosentase dari semua meterial
tersebut beratnya tidak akan melebihi 5 X. Agregat yang baik
adalah yang berbentuk tajam atau sharp, cubical, keras, tebal dan
tahan lama.
Semua pasir yang digunakan untuk pekerjaan beton seperti yang
telah ditentukan harus dari pasir campuran dalam perbandingan
yang sesuai. Pasir-pasir tersebut harus mempunyai modulus antara
2/3, 2 atau pengetesan dengan saringan sesuai dengan standard
Indonesia. untuk beton PBI. 1971 atau sebagai berikut ;

NO. SARINGAN
(SCREEN NO.)
4

PRESENTASI BAGIAN YANG TINGGAL


DALAM BERAT
0

Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Aceh


Barat, 2014
31

Rencana Kerja dan Syarat


Pekerjaan Pembangunan Tanggul PPI
Ujong Baroh Desa Ujong Baroh Kec. Johan pahlawan

8
16
30
50
100
PAN

6
10
10
15
12
3

15
25
30
35
20
7

Kalau prosentase yang tinggal (tertahan) dari saringan No. 16 sebesar 20


% atau kurang, maka batas maksimum untuk
prosentase yang
tertahan dari saringan No. 8 boleh naik menjadi 20%.
h. Paris yang digunakan untuk adukan bagi pekerjaan pasangan batu
atau batu bata untuk lining, untuk permukaan atau tubuh
pekerjaan, harus berupa pasir alam dan bila ditest, harus memenuhi
standard seperti berikut :
(SCREEN NO.)
8
100

100
15

PERCENT BY WEIGHT PASSING


SCREEN
(Max)

dengan nilai tersebut diatas harus dengan gradasi baik sehingga (well
graded) sesuai dengan pekerjaan adukan yang diperlukan.
i. Pasir alam dan pasir campuran dapat diminta untuk ditest oleh
Direksi untuk menentukan apakah pasir-pasir tersebut sesuai
dengan apa yang telah ditentukan dan dibutuhkan. Kontraktor harus
menyiapkan dan melaksanakan pengambilan contoh yang
diperintahkan oleh Direksi tanpa pungutan bayaran yang meliputi
tenaga, material dan operasinya.
2.4.
Bahan-bahan Perkuatan atau Batu.
a. Batu diperoleh dari suatu pengambilan yang telah disetujui. Batubatu yang dipakai/digunakan adalah boulder atau batu gunung,
mempunyai berat jenis (spesific-gracity) minimum 2,4. Compression
Strenght (tegangan kompressi) tidak boleh kurang dari 400 kg/cm2.
b. Untuk mengunakan pada pekerjan pasangan batu, pasangan batu
Gunung / Koral dan agregat jalan maka batu-batu tersebut harus
keras, kasar, padat dan tahan lama serta bebas dari retak ataupun
pecah. Pasangan batu Gunung / Koral beratnya antara 10-25
kg/buah dan harus dibelah sedikitnya satu sisi.
c. Batu untuk pasangan harus dibentuk/dibuat dengan ukuran seperti
pada gambar atau sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh
Direksi.
Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Aceh
Barat, 2014
32

Rencana Kerja dan Syarat


Pekerjaan Pembangunan Tanggul PPI
Ujong Baroh Desa Ujong Baroh Kec. Johan pahlawan

3. T U L A N G A N
3.1.
Bahan-bahan dan Ukuran Tulangan.
a. Semen tulangan beton harus baru dan dari tingkatan dan ukuran
yang sesuai dengan Indonesia Standard for concrete N.I.2, PBI
1971 atau ASTM Design Nation A.15 dan harus disetujui oleh
Direksi.
b. Kontraktor dapat diminta untuk menyediakan sertifikat pengetesan
tulangan beton terhadap adukan yang akan dipakai untuk
mendapatkan persetujuan Direksi.
3.2.
Pembuatan dan Pembersihan.
a. Tulangan beton, sebelum dipasang harus bebas dari kotorankotoran, karat, minyak, oli dan lapisan yang akan merusak atau
mengurangi mutu.
Bilamana terdapat penundaan didalam
pengecoran beton, tulangan harus diperiksa kembali dan
dibersihkan bilamana perlu.
b. Tulangan harus dilakukan dengan tepat menurut ukuran yang
ditunjukan pada gambar-gambar yang dilampirkan atau gambar
Kontruksi yang harus diselesaikan oleh Kontraktor.
c. Tulangan janganlah diluruskan atau dilekukkan kembali dengan
cara yang akan merusak bahan. Batangan dengan putaran/tekukan
atau lekukan-lekukan yang tidak ditunjukkan pada gambar,
janganlah digunakan. Semua batangan harus dilekukkan delam
keadaan dingin. Pemenasan hanya diperbolehkan bila seluruh
operasi disetujui oleh Direksi.
3.3.
Pemasangan.
a. Tulangan harus ditempatkan secara tepat dan dijamin terhadap
penggesekan dengan menggunakan ikatan kawat besi atau klip-klip
yang cocok pada persilangan, dan harus diganjal dengan kepingan
beton atau logam sesuai dengan keperluan kontruksi. Di dalam
semua atau hal penganjal yang cukup untuk tulangan mendatar
harus digunakan sehingga tidak akan ada pelenturan dari pada
batangan atau ikatan. Bilamana pengganjal tersebut akan
digunakan untuk permukaan licin, pengganjalnya harus dibuat dari
logam yang tidak berkarat.
b. Tulangan di dalam plat beton diatas tanah harus dipotong dengan
beton yang di cor sebelumnya. Kepingan beton harus mempunyai
permukaan datar dengan ukuran 5-7,5 cm kali 5-7,5 cm. Tulangan
didalam semua ukuran plat lainnya dan didalam balok harus
dipotong dengan logam.
c. Jarak minimum antara batang yang sejajar harus sama dengan
diameter batang, tetapi jarak bersih antara batang tidak kurang dari
1,2 kali diameter maksimum dari pada agregate yang kasar. Pada
permukaan pondasi, plat, dinding dan kontruksi pokok lainnya
dimana beton dicor secara langsung terhadap dasar, tulangan harus
mempunyai lapisan penutup beton minimum 7,5 cm.
3.4.
Pengukuran dan Pembayaran.
Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Aceh
Barat, 2014
33

Rencana Kerja dan Syarat


Pekerjaan Pembangunan Tanggul PPI
Ujong Baroh Desa Ujong Baroh Kec. Johan pahlawan

a. Harga Satuan penawaran di dalam daftar kualitas dan harga dimana


tulangan digunakan, akan meliputi harga yang tepat dimana
tulangan digunakan, pembongkaran, penyimpanan, penanganan
dan pemasangan ditempat-tempat pemakaian akhir di dalam
kontruksi beton tulang dan pekerjaan-pekerjaan lainnya.
b. Tidak ada pembayaran tersendiri untuk tulangan yang tertuang,
hilang atau tidak diperhitungkan sebagai akibat penanganan yang
tidak tepat, serta tulangan yang digunakan sebagai pengganti
tulangan beton yang rusak atau digunakan oleh Kontraktor dengan
tujuan
memungkinkan
atau
memudahkan
pelaksanaan
kontruksinya.
c. Semua biaya penyediaan tulangan sedemikian rupa harus sudah
termasuk ke dalam harga satuan penawaran seperti di dalam Daftar
Kwalitas dan Harga untuk uraian yang tetap dimana tulangan akan
digunakan.
4. A I R
Semua air yang digunakan untuk pekerjaan beton, adukan dan grout
harus bebas dari lumpur yang dapat mengganggu, bahan organik,
alkali, garam, dan hal-hal lain yang tidak baik. Air yang dapat
digunakan di dalam semua beton, adukan dan grout akan ditest
oleh Direksi untuk menentukan kecocokannya terhadap keperluankeperluan.
5. BAHAN-BAHAN LAIN.
5.1.
K a y u.
Kayu harus diperoleh dari sumber yang disetujui. Kayu harus dari mutu
yang baik, dan harus diawetkan dengan baik. Kayu harus bertekstur
seragam,berserat lurus bebas dari mata kayu, lobang-lobang bor,
serangan humus, pembusukan, titik-titik, pembengkokkan, belitan
atau retk-retak serta kekurangan-kekurangan dan noda-noda
lainnya. Semua persyaratan lain harus dipenuhi seperti kekuatan
tekan, tarikan, penyimpanan, penyusunan dan kelas harus sesuai
dengan tuntutan Standard Indonesia untuk kayu N1.5 atau seperti
yang ditentukan oleh Direksi.
V. PEKERJAAN TANAH.
1. Ruang lingkup pekerjaan.
Semua pekerjaan tanah yang diminta untuk dilaksanakan pada
dokumen-dokumen kontrak dan untuk semua tujuan yang
bersangkutan, dan seperti
yang diminta oleh Direksi,
akan
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dan syaratsyarat. Ketentuan-ketentuan dan syarat yang diajukan disini akan
berlaku keculai bila dirubah secara khusus dan secara tertulis oleh
Direksi untuk suatu item pekerjaan tertentu. Borrow area/borrow
pit, disposil area (tempat pembuangan) menjadi tanggung jawab
kontraktor, lokasi dan pengadaannya oleh kontraktor atas
persetujuan Direksi.
Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Aceh
Barat, 2014
34

Rencana Kerja dan Syarat


Pekerjaan Pembangunan Tanggul PPI
Ujong Baroh Desa Ujong Baroh Kec. Johan pahlawan

2. Pembersihan.
a. Semua tanah dalam pembebasan tanah yang perlu diadakan
pembersihan seperti yang ditentukan oleh Direksi,
harus
dibersihkan
dari
semua pohon-pohon, semak-semak dan
bahan-bahan
yang mengganggu lainnya dan bahan-bahan
demikian akan dibuang dari tempat pekerjaan atas persetujuan
Direksi.
b. Pada umumnya hanya pohon-pohon yang akan mengganggu
kontruksi yang akan dituntut oleh spesifiksi ini untuk dibuang dan
pohon-pohon sepanjang batas
pembebasan
tanah
akan
dibebaskan ditempat sampai kemungkinan perluasan maksimal
di lokasi-lokasi yang
ditunjuk oleh Direksi dan akan tetap
merupakan milik Direksi. Pagar-pagar, dinding-dinding, bangunanbangunan,
reruntuhan-reruntuhan (puing-puing) dari tempat
pekerjaan harus dibuang sesuai persetujuan Direksi.
Setelah
semua bahan-bahan dan perlengkapan yang masih dapat
dipergunakan diselamatkan dan yang diserahkan kepada Direksi
ditempatkan pekerjaan.
c. Kontraktor akan diminta untuk melaksanakan pembersihan sebelum
pelaksanaan kontruksi dimulai.
d. Kerusakan terhadap pekerjaan-pekerjaan dan masyarakat atau
pemerintah yang disebabkan pelaksanaan kontraktor didalam
pembersihan akan diperbaiki atau diganti atas biaya kontraktor.
e. Ukuran dan pembayaran. Pembersihan lapangan dalam spesifikasi
ini dibuat atas dasar harga satuan dalam rencana anggaran biaya
yang meliputi pencabutan pohon-pohon, pembersihan akar-akar
pohon dan banginan-bangunan lain (puing-puing) bangunan
pembuangan dan
syarat-syarat lain
yang sesuai dengan
spesifikasi.
3. Klasifikasi Bahan.
Tidak ada klasifikasi yang dibuat untuk tujuan pembayaran dari suatu
bahan yang digali menurut golongannya, asalnya atau kondisinya
selain yang ditentukan didalam kontrak.
4. Galian Umum.
a. Semua galian akan dilaksanakan sesuai dengan syarat Bab ini dan
dengan profil dan elevasi yang ditunjukkan gambar-gambar atau
ditentukan oleh Direksi.
b. Selama berlangsungnya pekerjaan, mungkin perlu atau diminta
oleh Direksi untuk merubah kemiringan-kemiringan ataupan
dimensi- dimensi galian dengan mengandakan revisi kemiringan
ataupun dimensi gambar dengan spesifikasi-spesifikasi ini.
c. Jika galian tidak ditutup oleh kontruksi maka galian harus dibuat
dengan dimensi penuh yang diminta dan disempurnakan menurut
profil dan elevasi yang diberikan. Semua tindakan pencegahan
yang perlu harus diambil untuk menjaga agar material dibawah

Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Aceh


Barat, 2014
35

Rencana Kerja dan Syarat


Pekerjaan Pembangunan Tanggul PPI
Ujong Baroh Desa Ujong Baroh Kec. Johan pahlawan

d.

e.

f.

g.
5.

dan diatas
profil
semua galian dalam kondisi yang sebaik
mungkin.
Setiap dan semua galian yang dibuat untuk memudahkan
kontraktor dengan suatu alasan atau tujuan kecuali bila ditentukan
lain, harus ditimbun kembali jika diminta untuk
menyelesaikan
pekerjaan,
oleh kontraktor dengan biaya sendiri.
Seperti
ditunjukkan pada gambar, suatu bagian dari galian yang diminta
berada dibawah permukaan air tanah.
Bila selama pekerjaan diperlukan oleh Direksi untuk menentukan
volume penggalian didalam saluran-saluran yang sebagian atau
seluruhnya berisi air, Direksi akan melengkapi dan memelihara
sebagian dari perlengkapan pengukuran pencatatan yang
sesuai atau unit Echosounding
Kontraktor harus mengontrol kecepatan penambahan dan
penurunan muka air
terhadap
galian
sehingga
tidak
membahayakan
stabilitas
lereng-lereng
atau
bangunanbangunan, pondasi-pondasi, kontruksi-kontruksi atau lainnya.
Semua galian harus dilaksanakan dengan cara sedemikian rupa
untuk menjaga stabilitas jalan-jalan kereta api dan kontruksikontruksi berdekatan lainnya.
Ukuran dan Pembayaran.
Galian tanah harus diukur pada ketentuan yang ditunjukkan dalam
gambar yang telah disetujui oleh Direksi, termasuk pemindahan
ketentuan pembuangan atau penimbunan apabila galian tersebut
digunakan kembali. Apabila tidak ditujukan pada gambar, galian
tanah harus diukur untuk mendapat gambaran pasti atau
menggunakan ketentuan lain yang paling baik tingkat dan
ukurannya dan dusetujui Direksi.

Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Aceh


Barat, 2014
36

Anda mungkin juga menyukai