AISYAH SIREGAR
NIM: 1111192545
LATAR BELAKANG
Pemberian kapsul vitamin A pada ibu nifas sangat berpengaruh
untuk meningkatkan kwalitas vitamin A pada bayi, karena ASI yang
diberikan merupakan sumber utama vitamin A pada bayi pada enam
bulan pertama kehidupan Pemberian tablet vitamin A pertama
dilakukan segera setelah melahirkan tablet kedua diberikan
sedikitnya satu hari setelah pemberian tablet pertama dan tidak lebih
dari 6 minggu kemudian. Tanda-tanda awal kekurangan vitamin A
adalah penglihatan berkurang pada malam hari (rabun senja), kulit
kering, meningkatnya risiko infeksi (menuju ke gejala kanker)
Kekurangan vitamin A yang dapat menyebabkan kebutaan yang
parah. (Dewi, 2008)
Pada pasca persalinan, atau masa nifas, ibu yang mendapat kapsul
vitamin A hanya 52,2 persen (rentang: 33,2% di Sumatera Utara dan
65,8% di Jawa Tengah). Berdasarkan tingkat pendidikan, cakupan
Ibu nifas yang tidak sekolah mendapat kapsul vitamin A hanya 31%
dibanding yang tamat PT (62,5%). Demikian pula kesenjangan yang
cukup lebar antara ibu nifas di perkotaan dan perdesaan, serta
menurut tingkat pengeluaran (Riskesdas, 2010).
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian diatas dirumuskan adakah hubungan
pengetahuan ibu nifas dengan konsumsi vitamin A di Desa Mandala
Sena Kecamatan Silangkitang Kabupaten Labuhan Batu Selatan
tahun 2013.
Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
hubungan pengetahuan ibu nifas dengan konsumsi vitamin A pada ibu
nifas.
Tujuan Khusus
1. Mendeskripsikan pengetahuan ibu nifas tentang pentingnya vitamin
A
2. Mendeskripsikan tentang konsumsi vitamin A pada ibu nifas.
MANFAAT PENELITIAN
1) Bagi Peneliti
Dengan penelitian ini dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang
didapat di bangku kuliah dan mendapatkan pengetahuan tentang ibu
nifas dan konsumsi vitamin A.
2) Bagi ibu nifas
Dengan penelitian ini diharapkan ibu nifas mendapatkan pengetahuan,
serta meningkatkan keinginan untuk mengkonsumsi vitamin A.
3) Bagi Petugas Kesehatan
Untuk menambah wawasan bagi petugas kesehatan, khususnya bidan
sebagai penolong persalinan dalam meningkatkan status gizi dan
kesehatan ibu nifas.
4) Bagi Institusi Pendidikan
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sarana ilmu pengetahuan
dan wawasan pembaca khususnya mahasiswa mengenai pemberian
vitamin A oleh bidan untuk ibu nifas, dan sebagai bahan acuan untuk
penelitian lebih lanjut.
Hipotesa Penelitian
Berdasarkan teori-teori yang telah dikemukakan sebelumnya maka
hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:
ada hubungan pengetahuan ibu nifas dengan mengkonsumsi
vitamin A di Desa Mandala Sena Kecamatan Silangkitang
Kabupaten Labuhan Batu Selatan tahun 2013.
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengetahuan
Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah
orang melakukan pengindraan terhadap suatu obyek tertentu.
Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia, yakni indra
penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar
pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.
Pengetahuan/kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam
membentuk tindakan seseorang (Soekidjo Notoatmodjo, 2003).
2. Masa Nifas
Masa nifas disebut juga masa postpartum yaitu waktu sejak bayi
dilahirkan dan plasenta keluar lepas dari rahim, sampai enam minggu
berikutnya, disertai dengan pulihnya kembali organ-organ yang berkaitan
dengan kandungan, yang mengalami perubahan seperti perlukaan dan lain
sebagainya berkaitan dengan saat melahirkan (Suherni,2008) .
Adapun tahapan-tahapan masa nifas (post partum/puerperium) adalah:
a. Puerperium dini: masa kepulihan, yakni saat-saat ibu dibolehkan berdiri
dan berjalan-jalan,
b. Puerperium intermedial : masa kepulihan menyeluruh dari organ-organ
genital, kira-kira antara 6-8 minggu,
c. Remot Puerperium : waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat
sempurna terutama apabila ibu selama hamil atau persalinan
mengalami komplikasi (Suherni, 2008).
3.
Vitamin A
Vitamin A merupakan salah satu vitamin yang larut dalam lemak atau
minyak. Vitamin A stabil terhadap panas, asam dan alkali tetapi
sangat mudah teroksidasi oleh udara dan akan rusak pada suhu tinggi
(Soejarwo, 2002).
Vitamin A merupakan komponen penting dari retina (selaput jala),
maka fungsi utama adalah untuk penglihatan. Disamping itu vitamin
A juga membantu pertumbuhan dan mempunyai peranan penting
dalam jaringan epitel (Karta Sapoetra & Warsetyo, 2003).
4. Perilaku
Perilaku merupakan suatu kegiatan atau aktivitas organisme yang
bersangkutan. Perilaku manusia adalah suatu aktivitas daripada manusia
itu sendiri. Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah suatu respon
seseorang (organisme) terhadap stimulasi yang berkaitan dengan sakit
dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan serta lingkungan
Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses
seperti ini, dimana didasari oleh pengetahuan, kesadaran dan sikap yang
positif, maka perilaku tersebut akan bersifat langgeng (longlasting).
Sebaliknya, apabila perilaku itu tidak didasari oleh pengetahuan dan
kesadaran akan tidak berlangsung lama. Jadi, pentingnya pengetahuan
disini adalah dapat menjadi dasar dalam merubah perilaku sehingga
perilaku itu langgeng (Notoatmodjo, 2007).
METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitiandeskriptif dengan tujuan untuk
memberikan gambaran tentang sesuatu keadaan secara objektif dari
variabel yang diteliti (Notoatmodjo, 2010) yaitu untuk mendapatkan
gambaran pengetahuan ibu nifas dengan manfaat mengkonsumsi
Vitamin A di desa Mandala Sena kecamatan Silangkitang kabupaten
Labuhan Batu Selatan tahun 2013.
4. Kerangka Konsep
PENGETAHUAN
IBU NIFAS
KONSUMSI
VITAMIN A
5. Definisi Operasional
6. Aspek Pengukuran
Tabel Aspek Pengukuran
No
Variabel penelitian
Jumlah
Soal
Hasil Ukur
Nilai Skor
Kriteria
Skala
ukur
Nilai
Bebas
1
Pengetahuan
nifas
Ibu
20
Vitamin
Benar = 1
Salah = 0
a. 76%a. Baik
100%
b. Cukup
b. 51%-75% c. Kurang
c. <51%
Ordinal
Terikat
1.
Konsumsi
A
- Ya
-Tidak
Ordinal
8. Pengolahan Data
Editing
Coding
Pemberian skor nilai
Tabulasi
9. Analisa Data
Teknik analisa data dalam penelitian ini melalui prosedur bertahap antara
lain:
Analisa Univariat
Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan
karakteristik setiap variabel penelitian (Notoatmojo, 2010)
Analisa Bivariat
Iman (2012) analisis bivariat untuk mengetahui hubungan (korelasi)
antara variabel bebas (independent variable) dengan variabel terikat
(dependent variable). Maka peneliti menggunakan analisis bivariat uji
Chi Square independensi dikarenakan peneliti ingin mengetahui
hubungan pengetahuan ibu nifas dengan konsumsi vitamin A.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Profil Desa
Desa Mandala Sena Kecamatan Silangkitang Kabupaten
Labuhan Batu Selatan dengan batas-batas wilayah sebagai
berikut:
Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Suka Dame
Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Sabungan
Sebelah Timur berbatasan dengan Perkebunan Nomark
Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Ulumahuam
Jumlah penduduk Desa Mandala Sena Kecamatan
Silangkitang Kabupaten Labuhan Batu Selatan pada tahun
2012 berdasarkan data dari kantor kepala desa sebanyak
5497 jiwa dengan 1232 kepala keluarga.
Analisa Univariate
Jumlah
Frequency
Persentase
32
76.2
8
19
2
4.8
42
100
Frequency
Persentase
Tidak
27
64.3
Ya
15
35.7
42
100
Total
Analisa Bivariate
Tabel 4.3. Tabulasi Silang Hubungan Pengetahuan
Ibu Nifas dengan Konsumsi Vitamin A
Kategori
Pengetahuan
Kurang
Cukup
Baik
Total
Konsumsi Vitamin A
Tidak
Ya
Total
Freq
24
3
0
X2
Hitun
g
(%) Freq (%) Freq (%)
57.1
7.1
0
8
5
2
19
11.9
4.8
32
8
2
Sig
(p)
76.2
18 7.700 0.021
4.8
Pada
Puskesmas
Aek
Goti
kecamatan
Silangkitang, bahwa pada periode Agustus 2012
sampai Februari 2013 jumlah ibu nifas
sebanyak 355 hanya 61 orang atau 17,8% yang
menerima pemberian vitamin A.
Menurut asumsi peneliti berdasarkan dengan
teori dan hasil penelitian yang didapat hasil uji
statistik diperoleh nilai p = 0,021 < (0,05),
berarti ada hubungan yang signifikan antara
pengetahuan ibu nifas dengan konsumsi
vitamin A di Desa Mandala Sena Kecamatan
Silangkitang Kabupaten Labuhan Batu Selatan
tahun 2013.