Anda di halaman 1dari 25

KEPERCAYAAN MASYARAKAT

TERHADAP PEMANFAATAN POSYANDU


LANSIA DI PUSKESMAS
SIMARPINGGAN KECAMATAN ANGKOLA
SELATAN KABUPATEN TAPANULI
SELATAN TAHUN 2013

MELINDA SAFITRI
NIM : 1111192486

BAB I
PENDAHULUAN
Lansia adalah seseorang yang telah mencapai umur 60 tahun

keatas karena adanya proses penuaan berakibat menimbulkan


berbagai masalah kesejahteraan di hari tua, kecuali bila umur
tesebut atau proses menua itu terjadi lebih awal dari kondisi
fisik, mental dan sosial (Veonica, 2011
Rasio lansia terhadap kelompok usia 23-64 tahun sebesar 12
berbanding 100 pada tahun 1990. Rasio ini akan terus
meningkat menjadi 12,8 pada tahun 2000 dan 13,2% pada
tahun 2010, jumlah lansia dalam tahun 1990 dan 2000 di
negara maju di perkirakan sebesar 20 dan 23 orang tiap 100
penduduk. Menurut perhitungan Biro Sensus Departemen
Perdagangan Amerika Serikat tahun 1993, jumlah lansia
sekitar 340 juta orang dengan peningkatan sekitar 800.000
orang per tahun (Arisman, 2007).

Di Indonesia, mereka tidak butuh pekerjaan


seperti halnya disebagian besar negara
berkembang dengan terbatasnya cakupan
jaminan sosial, maka kegiatan perekonomian
kaum lansia dapat digunakan indikator proksi
bagi jaminan keuangan. Selain itu, kaum
lansia wanita cenderung tidak aktif secara
ekonomi, artinya mereka tidak bekerja lagi
sehingga tidak berpenghasilan. Hanya 30%
lansia wanita berusia di atas 65 tahun yang
produktif secara ekonomi dibandingkan
dengan 57% lansia pria dengan usia yang
sama (Fatmah, 2010).

Hasil survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT)

menunjukkan, kematian Penyakit kardiovaskuler


meningkat dari 9,1% di tahun 1986 menjadi 26,4% di
tahun 2001. Penyakit kardiovaskuler menjadi penyakit
kematian ke 11 pada tahun 1972, tetapi kemudian
meningkat menjadi urutan ke 3 tahun 1986 dan
penyebab kematian pertama pada tahun 1992, 1995
dan 2001 (RANPG, 2010).
Peningkatan jumlah lansia terjadi karena beberapa
faktor yaitu perbaikan status kesehatan akibat
kemajuan teknologi dan pelayanan kedokteran,
transisi epidemiologi dari penyakit infeksi menuju
penyakit degeneratif, perbaikan status gizi yang
ditandai oleh peningkatan kasus obesitas
dibandingkan dengan kasus gizi kurang
(underweight).

Dari hasil survei awal yang penulis lakukan di

Puskesmas Simarpinggan Kecamatan Angkola


Selatan Kabupaten Tapanuli Selatan pada
bulan Januari hingga Maret 2013 diperoleh ibu
lansia sebanyak 55 orang, namun dalam
pemanfaatan posyandu lansia jumlah
kunjungan sangat sedikit,peneliti
mewawancarai beberapa lansia mengapa
mereka dalam pemanfaatan posyandu,
mereka mengatakan kurang mengerti
manfaat posyandu bagi mereka, serta mereka
kurang mempercayai manfaat posyandu bagi
mereka sehingga mereka jarang berkunjung
ke posyandu.

Berdasarkan data yang telah diuraikan diatas

maka, peneliti tertarik untuk melakukan


penelitian yang berjudul Hubungan
Pengetahuan dan kepercayaan masyarakat
dengan pemanfaatan posyandu Lansia di
Desa Puskesmas Simarpingan Kecamatan
Angkola selatan Kabupaten Tapanuli Selatan
Tahun 2013.

2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas yang
menjadi masalah. Bagaimana pengetahuan dan kepercayaan
dengan pemanfaatan posyandu lansia di puskesmas
simarpingan kecamatan Angkola selatan Kabupaten Tapanuli
Selatan Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2013.

3.Tujuan Penelitian
Tujuan Umum

Untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan dan


kepercayaan dengan pemanfaatan posyandu lansia di
puskesmas simarpingan kecamatan Angkola selatan
Kabupaten Tapanuli Selatan Kabupaten Tapanuli
Selatan Tahun 2013..

3. Tujuan Penelitian
Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan
dengan pemanfaatan posyandu lansia di
puskesmas simarpingan kecamatan Angkola
selatan Kabupaten Tapanuli Selatan
Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2013
b. Untuk mengetahui Hubungan kepercayaan
dengan pemanfaatan posyandu lansia di
Puskesmas simarpingan kecamatan Angkola
selatan Kabupaten Tapanuli Selatan
Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2013.

4. Manfaat
Bagi

Peneliti

Hasil penelitian ini dapat memberikan input


(masukan), menambah wawasan, pengetahuan,
dan pengalaman serta dapat mengaplikasikan
ilmu yang diperoleh selama perkuliahan
khususnya mengenai pemanfaatan posyandu
pada masa lansia.

Bagi

Ibu Lansia

Untuk menambah pengetahuan dan


wawasan ibu lansia tentang pentingnya program
posyandu bagi lansia.

Bagi

Tempat Pendidikan

Dapat di gunakan sebagai sumber informasi


untuk melakukan penelitian selanjutnya yang
berhubungan dengan penelitian yang di lakukan,
dan sebagai bahan bacaan di perpustakaan.

Bagi

Tempat Penelitian

Sebagai masukan dan bahan informasi


untuk peningkatan upaya kesehatan Pada Masa
Lansia Puskesmas simarpingan kecamatan
Angkola selatan Kabupaten Tapanuli Selatan
Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2013 .

5. Hipotesis
Ha:

Ada hubungan Pengetahuan dan


kepercayaan dengan pemanfaatan posyandu
lansia di puskesmas simarpingan kecamatan
Angkola selatan Kabupaten Tapanuli Selatan
Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2013
Ho : Tidak Ada hubungan Pengetahuan dan
kepercayaan dengan pemanfaatan posyandu
lansia di puskesmas simarpingan kecamatan
Angkola selatan Kabupaten Tapanuli Selatan
Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2013

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini

terjadi setelah orang melakukan penginderaan


terhadap sesuatu objek tertentu. Penginderaan
ini terjadi mulai adanya panca indera manusia
yakni indera penglihatan, pendengaran,
penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar
pengetahuan manusia di peroleh dari mata dan
telinga. Pengetahuan atau kongnitif merupakan
dominan yang sangat penting dalam membentuk
tindakan seseorang (Notoatmodjo, 2007).

KEPERCAYAAN
Salah satu model penggunaan pelayanan

kesehatan adalah kepercayaan kesehatan


( health belief model). Munculnya model ini
didasarkan pada kenyataan bahwa problemproblem kesehatan ditandai oleh kegagalankegagalan orang atau masayarakat untuk
meneriman usaha-usaha pencegahan dan
penyembuhan penyakit yang diselenggarakan oleh
provider. Kegagalan ini akhirnya memunculkan
teori yang menjelaskan prilaku pencegahan
penyakit (preventive health behavior), yang oleh
Becker (1974) dalam Notoadmojo (2010).

Perubahan dan Ciri-ciri Lanjut Usia

Dibawah ini dikemukakan beberapa pendapat

mengenai batasan umur antara lain :


a. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO) lanjut usia meliputi :
1) Usia pertengahan (middle age) yaitu
kelompok usia 45 sampai 59 tahun
2) Usia lanjut (elderly) antara 60-74 tahun
3) Usia lanjut tua (old) antara 75-90 tahun
4) Usia sangat tua (very old) diatas 90 tahun

Menurut Masdani dalam Nugroho (2000)

Mengatakan lanjut usia merupakan kelanjutan


dari usia dewasa. Kedewasaan dapat dibagi
menjadi empat bagian :
1) Fase iuventus antara 25-40 tahun
2) Fase verilitas antara 40-50 tahun
3) Fase prasenium antara 55-65 tahun
4) Fase senium antara 65 tahun hingga tutup
usia

BAB III
METODE PENELITIAN
1. Desain Penelitian

Desain penelitian ini adalah survey analitik dengan


menggunakan data primer yang dikumpulkan melalui
kuesioner, untuk mengetahui hubungan pengetahuan
ibu lansia dengan gizi pada masa lansia di tahun 2013.
2. Lokasi dan Waktu Penelitian
a Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Puskesma Simarpingan
Kecamatan Angkola Selatan Kabupaten Tapanuli Selatan.
b. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei hingga Agustus
Tahun 2013

3. Populasi dan Sampel Penelitian


a. Populasi

Menurut Ircham (2009) Populasi adalah


keseluruhan objek penelitian yang
menyangkut masalah yang akan di teliti.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
ibu lansia yang ada yang berjumlah 55 orang
b. Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi
(Sugiyono, dalam Setiawan, dkk, 2010).
Sampel dalam penelitian ini adalah total
populasi yang berjumlah 55 orang.

4. Kerangka Konsep

1. Pengetahuan
2. Kepercayaan

Pemanfaatan
Posyandu

5. Defenisi
Operasional
Pengetahuan lansia adalah tingkat

pemahaman lansia terhadap pentingnya


dalam program-program posyandu guna
menjaga kesehatan pada masa lansia.
Kepercayaan adalah rasa yakin dalam diri
responden dalam memanfaatkan
pelayanan posyandu lansia
Pemanfaatan Posyandu penggunaan
pelayanan posyandu bagi lansia di dalam
menjaga kesehatan bagi lansia.

Aspek Pengukuran
Pengetahuan Ibu Lansia
Aspek pengukuran yang dilakukan terhadap pengetahuan yang

didasarkan pada jawaban responden dari semua pertanyaan yang


di lakukan dengan menggunakan skala Ordinal terdiri dari 2
kategori yaitu : Ya dan Tidak. Jumlah pertanyaan sebanyak 10
dengan kategori : dengan ketentuan :
Jawaban Benar
:1
Jawaban salah : 0

Dari perhitungan tersebut, variabel pengetahuan ibu lansia tentang

gizi pada masa lansia di kategorikan sebagai berikut :


Dalam penelitian ini pengetahuan ibu lansia dikategorikan menjadi:
Baik, jika Ibu dapat menjawab 8-10 dari 10 pertanyaan
Cukup, jika Ibu dapat menjawab 6-7 dari 10 pertanyaan
Kurang, jika Ibu dapat menjawab 0-5 dari 10 pertanyaan

Kepercayaan
Menentukan tingkat kepercayaan responden dengan

kategori
Tinggi, jika Ibu dapat menjawab 8-10 dari 10 pertanyaan
Sedang, jika Ibu dapat menjawab 6-7 dari 10 pertanyaan
Rendah, jika Ibu dapat menjawab 0-5 dari 10 pertanyaan
Pemanfaatan Posyandu
a. Ya jika responden datang berkunjung keposyandu tiap
bulan
b. Tidak jika responden tidang datang berkunjung ke
posyandu tiap bulannya.

8. Metode Analisis Data


1. Analisis

univariat yaitu analisis yang


menggambarkan secara tunggal variabelvariabel penelitian baik independen maupun
dependen dalam bentuk distribusi frekuensi
2. Analisis bivariat yaitu analisis untuk melihat
hubungan variabel independen dengan
dependen dengan menggunakan uji chi
square pada tingkat kepercayaan 95%
(p<0,05).

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.1 Analisa Univariat
Tabel 4.1. Frequency Pengetahuan Lansia
Pengetahuan Lansia
Kurang
Cukup
Baik
Total

Jumlah
Frequency
24
16
15
55

Persentase
43.6
29.1
27.3
100

Dari tabel 4.1 diketahui bahwa mayoritas pengetahuan lansia


kurang sebanyak 24 orang (43.6%), pengetahuan cukup
sebanyak 16 orang (29.1%), dan minoritas pengetahuan baik
sebanyak 15 orang (27.3%).

Tabel 4.2. Frequency Kepercayaan Masyarakat


terhadap posyandu lansia
Kepercayaan Masyarakat
Rendah
Sedang
Tinggi
Total

Jumlah
Frequency
27
22
6
55

Persentase
49.1
40.0
10.9
100

Dari tabel 4.2 diketahui bahwa mayoritas


kepercayaan masyarakat rendah sebanyak 27
orang (49.1%), kepercayaan sedang sebanyak
22 orang (40%), dan minoritas kepercayaan
masyarakat tinggi sebanyak 6 orang (10.9%).

Tabel 4.3. Frequency Pemanfaatan Posyandu


Lansia
Pemanfaatan Posyandu
Tidak
Ya
Total

Jumlah

Frequency
29
26
55

Persentase
52.7
47.3
100

Dari tabel 4.3 diketahui mayoritas responden


tidak memanfaatkan posyandu lansia sebanyak
29 orang (52.7%), dan responden yang tidak
memanfaat posyandu lansia sebanyak 26 orang
(47.3%).

Anda mungkin juga menyukai