Anda di halaman 1dari 60

Otonomi daerah

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan
mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan
peraturan perundang-undangan. Secara harfiah, otonomi daerah berasal dari kata otonomi dan
daerah. Dalam bahasa Yunani, otonomi berasal dari kata autos dan namos.Autos berarti sendiri
dan namos berarti aturan atau undang-undang, sehingga dapat diartikan sebagai kewenangan
untuk mengatur sendiri atau kewenangan untuk membuat aturan guna mengurus rumah tangga
sendiri. Sedangkan daerah adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas
wilayah.[1]
Pelaksanaan otonomi daerah selain berlandaskan pada acuan hukum, juga sebagai implementasi
tuntutan globalisasi yang harus diberdayakan dengan cara memberikan daerah kewenangan yang
lebih luas, lebih nyata dan bertanggung jawab, terutama dalam mengatur, memanfaatkan dan
menggali sumber-sumber potensi yang ada di daerah masing-masing.

Daerah otonom
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa

Daerah swantantra atau daerah otonom adalah daerah di dalam suatu negara yang memiliki
kekuasaan otonom, atau kebebasan dari pemerintah di luar daerah tersebut. Biasanya suatu daerah
diberi sistem ini karena keadaan geografinya yang unik atau penduduknya merupakan minoritas
negara tersebut, sehingga diperlukan hukum-hukum yang khusus, yang hanya cocok diterapkan
untuk daerah tersebut.
Menurut jenisnya, daerah otonom dapat berupa otonomi teritorial, otonomi kebudayaan, dan
otonomi lokal.
Di Indonesia, daerah otonom diartikan sebagai kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas
daerah tertentu, yang berwenang mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat
menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam ikatan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.[1]

Desentralisasi, Dekonsentralisasi, dan Tugas Pembantuan

Desentralisasi adalah penyerahan wewenang dari pemerintah pusat kepada


pemerintah daerah untuk mengurus urusan yang ada di daerah.
Menurut Undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah, desentralisasi dimaknai sebagai penyerahan wewenang pemerintah oleh
pemerintah kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Menurut Undang-undang nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan


Keuangan, desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh
Pemerintah kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Desentralisasi bukan sekedar memindahkan sistem politik dan ekonomi yang
lama dari pusat ke daerah, tetapi pemindahan tersebut harus pula disertai oleh
perubahan kultural menuju arah yang lebih demokratis dan beradab. Melalui
desentralisasi diharapkan akan meningkatkan peluang masyarakat untuk
berpartisipasi dalam proses pengambilan kebijakan yang terkait dengan masalah
sosial, politik, ekonomi.
Pelaksanaan desentralisasi dalam rangka penyelenggaraan urusan
pemerintahan daerah didanai dari APBD. Dalam urusan pemerintahannya
diserahkan kepada daerah disertai dengan sumber pendanaan, pengalihan sarana
dan prasarana, serta kepegawaian sesuai dengan urusan yang didesentralisasikan.
Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang dari pemerintah pusat kepada
aparat pemerintah pusat yang ada di daerah untuk melaksanakan tugas pemerintah
pusat di daerah. dengan kata lain, dekonsentrasi adalah perpanjangan tangan
pemerintah pusat di daerah.
Menurut Undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah, dekonsentrasi didefinisikan sebagai pelimpahan wewenang pemerintahan
oleh Pemerintah kepada Gubernur sebagai wakil pemerintah dan/atau kepada
instansi vertikal di wilayah tertentu.
Menurut Undang-undang nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan, dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang dari Pemerintah kepada
gubernur sebagai wakil Pemerintah.
Pelaksanaan asas dekonsentrasi diletakkan pada wilayah provinsi dalam
kedudukannya sebagai wilayah administrasi untuk melaksanakan kewenangan
pemerintahan yang dilimpahkan kepada gubenur sebagai wakil pemerintah di
wilayah provinsi. Gubernur sebagai kepala daerah provinsi berfungsi pula selaku
wakil Pemerintah di daerah, dalam pengertian untuk menjembatani dan
memperpendek rentang kendali pelaksanaan tugas dan fungsi Pemerintah termasuk
dalam pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan urusan
pemerintahan di daerah kabupaten dan kota. Jadi, penyelenggaraan pemerintah
secara dekonsentrasi pada urusan pemerintahannya dilimpahkan kepada Gubernur
disertai dengan pendanaan sesuai dengan urusan yang didekonsentrasikan.
Tugas pembantuan merupakan penyertaan tugas-tugas atau programprogram Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah Propinsi Daerah Tingkat I yang
diberikan untuk turut dilaksanakan dan dipertanggungjawabkan oleh Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kotamadya Daerah Tingkat II, dimana pelaksanaannya dapat
tercermin dari adanya konstribusi Pusat atau Propinsi dalam hal pembiayaan
pembangunan, maka besarnya konstribusi tersebut dapat digunakan untuk
mengukur besarnya penyelenggaraan pemerintahan yang bersifat sentralistik

Menurut Undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan


Daerah, Tugas Pembantuan adalah penugasan dari pemerintah kepada daerah
dan/atau desa dari pemerintah provinsi kepada kabupaten/kota dan/atau desa serta
dari pemerintah kabupaten kota kepada desa untuk melaksanakan tugas tertentu.
Menurut Undang-undang nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan, Tugas Pembantuan adalah penugasan dari Pemerintah kepada Daerah
dan/atau desa atau sebutan lain dengan kewajiban melaporkan dan
mempertanggungjawabkan pelaksanaannya kepada yang menugaskan.
Pemberian tugas pembantuan dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi
dan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan, pengelolaan pembangunan, dan
pelayanan umum. Tujuan pemberian tugas pembantuan adalah memperlancar
pelaksanaan tugas dan penyelesaian permasalahan, serta membantu
penyelenggaraan pemerintahan, dan pengembangan pembangunan bagi daerah
dan desa.
Penyelenggaraan urusan pemerintah yang dilaksanakan oleh gubernur dalam
rangka pelaksanaan dekonsentrasi dan tugas pembantuan didanai dari
APBN. Kegiatan Dekonsentrasi di Daerah dilaksanakan oleh SKPD yang ditetapkan
oleh gubernur, sedangkan Kegiatan Tugas Pembantuan di Daerah dilaksanakan oleh
SKPD yang ditetapkan oleh gubernur, bupati, atau walikota.
Ruang lingkup dekonsentrasi dan tugas pembantuan mencakup aspek
penyelenggaraan, pengelolaan dana, pertanggungjawaban dan pelaporan,
pembinaan dan pengawasan, pemeriksaan, serta sanksi.
Pertanggungjawaban dan pelaporan dekonsentrasi dan tugas pembantuan
mencakup aspek manajerial dan aspek akuntabilitas. Pemeriksaan atas dana
dekonsentrasi dan tugas pembantuan dilakukan oleh BPK dan dan pemeriksaan
meliputi pemeriksaan keuangan, pemeriksaan kinerja, dan pemeriksaan dengan
tujuan tertentu.

Tujuan Otonomi Daerah


Otonomia 0 Comment

Tujuan Otonomi Daerah

Tujuan otonomi daerah kerap menjadi pembicaraan dan bahan diskusi yang menarik bahkan hingga
saat ini setelah konsepsi otonomi daerah itu diselenggarakan di Indonesia. Mungkin inilah akibat
belum tercapainya tujuan otonomi daerah itu sendiri sesuai dengan gagasan awal pelaksanaannya
atau mungkin lemahnya indikasi akan tercapainyatujuan otonomi daerah dengan melihat realitas
pelaksanaan otonomi daerah dengan berbagai macam ekses yang telah ditimbulkannya. Hal ini

dikarenakan pembicaraan mengenai tujuan otonomi daerah selalu dibarengi dengan harapan untuk
mewujudkannya.

Tujuan Otonomi Daerah Berdasarkan Undang-Undang


Dalam Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Pasal 2 ayat 3
disebutkan tujuan otonomi daerah sebagai berikut:

Pemerintahan daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) menjalankan otonomi seluas-luasnya,
kecuali urusan pemerintahan yang menjadi urusan Pemerintah, dengan tujuan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum, dan daya saing daerah.

Berdasarkan

ketentuan

tersebut

disebutkan

adanya

(tiga) tujuan

otonomi

daerah,

yakni

meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum dan daya saing daerah. Peningkatan
kesejahteraan

masyarakat

diharapkan

dapat

dipercepat

perwujudannya

melalui

peningkatan

pelayanan di daerah dan pemberdayaan masyarakat atau adanya peran serta masyarakat dalam
penyelenggaraan pembangunan di daerah. Sementara upaya peningkatan daya saing diharapkan
dapat dilaksanakan dengan memperhatikan keistimewaan atau kekhususan serta potensi daerah dan
keanekaragaman yang dimiliki oleh daerah dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Penjelasan Tujuan Otonomi Daerah Berdasarkan Undang-Undang


Dalam upaya mewujudkan tujuan otonomi daerah, maka konsepsi otonomi daerah yang dilaksanakan
di Indonesia menggunakan prinsip pemberian otonomi seluas-luasnya kepada daerah. Pinsip otonomi
seluas-luasnya dapat dimaknai sebagai kewenangan yang diberikan melalui peraturan perundangundangan kepada daerah untuk membuat kebijakan yang dianggap benar dan adil dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerahnya masing-masing.

Masing-masing daerah dalam menyelenggarakan urusan yang menjadi kewenangannya berhak untuk
membuat kebijakan baik dalam rangka peningkatan pelayanan maupun dalam rankga peningkatan
peran serta masyarakat dalam pembangunan daerah yang diharapkan bermuara pada cita-cita untuk
mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

Selain prinsip pemberian otonomi seluas-luasnya kepada masyarakat, diberlakukan pula prinsip
otonomi yang nyata dan bertanggung jawab. Yang dimaksud dengan pemberian prinsip otonomi yang
nyata adalah bahwa kewenangan, tugas dan tanggung jawab pemerintahan daerah dilaksanakan
berdasarkan kondisi obyektif suatu daerah. Sedangkan yang dimaksud dengan otonomi yang
bertanggungjawab adalah bahwa penyelenggaraan otonomi daerah oleh pemerintah daerah di
masing-masing daerah pada dasarnya adalah untuk mewujudkan tujuan otonomi daerah sebagai
bagian dari tujuan nasional.

Sehubungan dengan hal tersebut, maka penyelenggaraan otonomi daerah tidak boleh dilepaskan
dari tujuan otonomi daerah yakni mewujudkan peningkatan kesejahteraan masyarakat dan oleh
karena itu, senantiasa harus memperhatikan apa yang menjadi kepentingan dan aspirasi yang tumbuh
dan berkembang dalam masyarakat di daerah masing-masing.

Demikian uraian mengenai tujuan otonomi daerah semoga bermanfaat bagi anda.

emerintah daerah di Indonesia


Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Artikel ini tidak memiliki paragraf pembuka yang sesuai


dengan standar Wikipedia.
Artikel ini harus didahului dengan kalimat pembuka: Pemerintah daerah di
Indonesia adalah ........
Tolong bantu Wikipedia untuk mengembangkannya dengan menulis bagian atau paragraf pembuka yang
informatif sehingga pembaca awam mengerti apa yang dimaksud dengan "Pemerintah daerah di Indonesia".

Pemerintah Daerah dan DPRD adalah penyelenggara pemerintahan daerah menurut asas otonomi
dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara
Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar 1945.
Pemerintah daerah adalah Gubernur, Bupati, atau Walikota, dan Perangkat Daerah sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan daerah.
Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi. Daerah provinsi itu dibagi
lagi atas daerahkabupaten dan daerah kota. Setiap daerah provinsi, daerah kabupaten, dan
daerah kota mempunyai pemerintahan daerahyang diatur dengan undang-undang.
Gubernur, Bupati dan Walikota masing-masing sebagai Kepala Pemerintah Daerah Provinsi, Daerah
Kabupaten dan Daerah Kota dipilih secara demokratis. Pemerintah daerah menjalankan otonomi
seluas-luasnya, kecuali urusan pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan
Pemerintah Pusat.
Daftar isi
[sembunyikan]

1 Susunan

2 Kepala Daerah

3 Wakil Pemerintah Pusat

4 Perangkat Daerah
o

4.1 Kepegawaian Daerah


5 Tugas dan Wewenang

Susunan[sunting | sunting sumber]


Pemerintah Daerah adalah unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang terdiri dari Gubernur,
Bupati, atau Walikota, dan perangkat daerah.
Pemerintah Daerah dapat berupa:

Pemerintah Daerah Provinsi (Pemprov), yang terdiri atas Gubernur dan Perangkat
Daerah, yang meliputi Sekretariat Daerah, Dinas Daerah, dan Lembaga Teknis Daerah

Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Pemkab/Pemkot) yang terdiri


atas Bupati/Walikota dan Perangkat Daerah, yang meliputi Sekretariat Daerah, Dinas
Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Kecamatan, dan Kelurahan.

Kepala Daerah[sunting | sunting sumber]


Artikel utama untuk bagian ini adalah: Kepala Daerah
Setiap daerah dipimpin oleh kepala pemerintah daerah yang disebut kepala daerah. Kepala daerah
untuk provinsi disebut gubernur, untuk kabupaten disebut bupati dan untuk kota adalah wali kota.
Kepala daerah dibantu oleh satu orang wakil kepala daerah, untuk provinsi disebut wakil Gubernur,
untuk kabupaten disebut wakil bupati dan untuk kota disebut wakil wali kota. Kepala dan wakil
kepala daerah memiliki tugas, wewenang dan kewajiban serta larangan. Kepala daerah juga
mempunyai kewajiban untuk memberikan laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah kepada
Pemerintah, dan memberikan laporan keterangan pertanggungjawaban kepada DPRD, serta
menginformasikan laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah kepada masyarakat.
Kepala daerah dan/atau wakil kepala daerah berhenti karena:
1. meninggal dunia;
2. permintaan sendiri; atau
3. diberhentikan.
Kepala daerah dan/atau wakil kepala daerah diberhentikan sebagaimana dimaksud karena:
1. berakhir masa jabatannya dan telah dilantik pejabat yang baru;
2. tidak dapat melaksanakan tugas secara berkelanjutan atau berhalangan tetap secara
berturut-turut selama 6 (enam) bulan;
3. tidak lagi memenuhi syarat sebagai kepala daerah dan/atau wakil kepala daerah;
4. dinyatakan melanggar sumpah/janji jabatan kepala daerah dan/atau wakil kepala daerah;
5. tidak melaksanakan kewajiban kepala daerah dan/atau wakil kepala daerah;
6. melanggar larangan bagi kepala daerah dan/atau wakil kepala daerah.

Apabila kepala daerah berhenti dalam masa jabatannya maka kepala daerah diganti oleh wakil
kepala daerah sampai berakhir masa jabatannya dan proses pelaksanaannya dilakukan
berdasarkan keputusan Rapat Paripurna DPRD dan disahkan oleh Presiden. Apabila terjadi
kekosongan jabatan wakil kepala daerah dalam masa jabatannya dan sisa masa jabatannya lebih
dari 18 (delapan belas) bulan, kepala daerah mengusulkan 2 (dua) orang calon wakil kepala daerah
untuk dipilih oleh Rapat Paripurna DPRD berdasarkan usul partai politik atau gabungan partai politik
yang pasangan calonnya terpilih dalam pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah. Dalam
hal kepala daerah dan wakil kepala daerah berhenti atau diberhentikan secara bersamaan dalam
masa jabatannya, Rapat Paripurna DPRD memutuskan dan menugaskan KPUD untuk
menyelenggarakan pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah paling lambat 6 (enam) bulan
terhitung sejak ditetapkannya penjabat kepala daerah.

Wakil Pemerintah Pusat[sunting | sunting sumber]


Gubernur yang karena jabatannya berkedudukan juga sebagai wakil Pemerintah di wilayah provinsi
yang bersangkutan, dalam pengertian untuk menjembatani dan memperpendek rentang kendali
pelaksanaan tugas dan fungsi Pemerintah termasuk dalam pembinaan dan pengawasan terhadap
penyelenggaraan urusan pemerintahan pada strata pemerintahan kabupaten dan kota. Wakil
pemerintah sebagaimana dimaksud adalah perangkat pemerintah pusat dalam rangka
dekonsentrasi.
Tugas dan wewenang Gubernur sebagai wakil pemerintah pusat adalah:
1. pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan daerah kabupaten/kota;
2. koordinasi penyelenggaraan urusan Pemerintah di daerah provinsi dan kabupaten/kota;
3. koordinasi pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan tugas pembantuan di daerah
provinsi dan kabupaten/kota.
Dalam kedudukannya tersebut, Gubernur bertanggung jawab kepada Presiden.

Perangkat Daerah[sunting | sunting sumber]


Artikel utama untuk bagian ini adalah: Perangkat Daerah
Perangkat daerah provinsi terdiri atas sekretariat daerah, sekretariat DPRD, dinas daerah, dan
lembaga teknis daerah. Perangkat daerah kabupaten/kota terdiri atas sekretariat daerah, sekretariat
DPRD, dinas daerah, lembaga teknis daerah, kecamatan, dan kelurahan.
Sekretariat Daerah dipimpin oleh Sekretaris Daerah. Sekretaris Daerah diangkat dari pegawai
negeri sipil yang memenuhi persyaratan. Sekretaris Daerah Provinsi diangkat dan diberhentikan
oleh Presiden atas usul Gubernur sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Sekretaris
Daerah Kabupaten/Kota diangkat dan diberhentikan oleh Gubernur atas usul Bupati/Walikota sesuai

dengan peraturan perundang-undangan. Sekretaris Daerah karena kedudukannya sebagai pembina


pengawai negeri sipil di daerahnya.
Sekretariat DPRD dipimpin oleh Sekretaris DPRD. Sekretaris DPRD Provinsi diangkat dan
diberhentikan oleh Gubernur dengan persetujuan DPRD Provinsi. Sekretaris DPRD Kabupaten/Kota
diangkat dan diberhentikan oleh Bupati/Walikota dengan persetujuan DPRD Kabupaten/Kota.
Dinas Daerah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah. Dinas daerah dipimpin oleh kepala
dinas yang diangkat dan diberhentikan oleh kepala daerah dari pegawai negeri sipil yang memenuhi
syarat atas usul Sekretaris Daerah.
Lembaga Teknis Daerah merupakan unsur pendukung tugas kepala daerah dalam penyusunan dan
pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik berbentuk badan, kantor, atau rumah sakit
umum daerah. Badan, kantor atau rumah sakit umum daerah sebagaimana dimaksud dipimpin oleh
kepala badan, kepala kantor, atau kepala rumah sakit umum daerah yang diangkat oleh kepala
daerah dari pegawai negeri sipil yang memenuhi syarat atas usul Sekretaris Daerah.
Kecamatan dibentuk di wilayah Kabupaten/Kota dengan Perda Kabupaten/Kota yang berpedoman
pada Peraturan Pemerintah. Kecamatan dipimpin oleh seorang camat yang dalam pelaksanaan
tugasnya memperoleh pelimpahan sebagian wewenang bupati atau wali kota untuk menangani
sebagian urusan otonomi daerah. Camat diangkat oleh Bupati/Walikota atas usul sekretaris daerah
kabupaten/kota dari pegawai negeri sipil yang menguasai pengetahuan teknis pemerintahan dan
memenuhi persyaratan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Kelurahan dibentuk di wilayah kecamatan dengan Perda Kabupaten/Kota yang berpedoman pada
Peraturan Pemerintah. Kelurahan dipimpin oleh seorang lurah yang dalam pelaksanaan tugasnya
memperoleh pelimpahan dari Bupati/Walikota. Lurah diangkat oleh Bupati/Walikota atas usul Camat
dari pegawai negeri sipil yang menguasai pengetahuan teknis pemerintahan dan memenuhi
persyaratan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Kepegawaian Daerah[sunting | sunting sumber]


Pemerintah melaksanakan pembinaan manajemen pegawai negeri sipil daerah dalam satu kesatuan
penyelenggaraan manajemen pegawai negeri sipil secara nasional. Manajemen pegawai negeri sipil
daerah tersebut meliputi penetapan formasi, pengadaan, pengangkatan, pemindahan,
pemberhentian, penetapan pensiun, gaji, tunjangan, kesejahteraan, hak dan kewajiban kedudukan
hukum, pengembangan kompetensi, dan pengendalian jumlah.

Tugas dan Wewenang[sunting | sunting sumber]


Pemerintah daerah bersama-sama DPRD mengatur (regelling) urusan pemerintahan daerah yang
menjadi kewenangannya. Pemerintah daerah mengurus (bestuur) urusan pemerintahan daerah
yang menjadi kewenangannya. Pemerintah daerah wajib menyebarluaskan Perda yang telah
diundangkan dalam Lembaran Daerah dan Peraturan Kepala Daerah yang telah diundangkan dalam
Berita Daerah.

Pada saat pemilihan kepala daerah pemerintah daerah memberikan kesempatan yang sama
kepada pasangan calon untuk menggunakan fasilitas umum. KPUD berkoordinasi dengan
pemerintah daerah untuk menetapkan lokasi pemasangan alat peraga untuk keperluan kampanye.
Pemerintah daerah dapat melakukan pinjaman yang bersumber dari Pemerintah, pemerintah daerah
lain, lembaga keuangan bank, lembaga keuangan bukan bank, dan masyarakat untuk membiayai
penyelenggaraan pemerintahan daerah. Pemerintah daerah dapat melakukan pinjaman yang
berasal dari penerusan pinjaman hutang luar negeri dari Menteri Keuangan atas nama Pemerintah
setelah memperoleh pertimbangan Menteri Dalam Negeri. Perjanjian penerusan pinjaman tersebut
dilakukan antara Menteri Keuangan dan Kepala Daerah.
Pemerintah daerah dengan persetujuan DPRD dapat menerbitkan obligasi daerah untuk membiayai
investasi yang menghasilkan penerimaan daerah. Pemerintah daerah dalam meningkatkan
perekonomian daerah dapat memberikan insentif dan/atau kemudahan kepada masyarakat
dan/atau investor yang diatur dalam Perda dengan berpedoman pada peraturan perundangundangan.
Pemerintah daerah dapat melakukan penyertaan modal pada suatu Badan Usaha Milik Pemerintah
dan/atau milik swasta. Penyertaan modal tersebut dapat ditambah, dikurangi, dijual kepada pihak
lain, dan/atau dapat dialihkan kepada badan usaha milik daerah. Pemerintah daerah dapat memiliki
BUMD yang pembentukan, penggabungan, pelepasan kepemilikan, dan/atau pembubarannya
ditetapkan dengan Perda yang berpedoman pada peraturan perundangundangan.
Pemerintah daerah dapat membentuk dana cadangan guna membiayai kebutuhan tertentu yang
dananya tidak dapat disediakan dalam satu tahun anggaran. Pengaturan tentang dana cadangan
daerah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
Pemerintah daerah wajib melaporkan posisi surplus/defisit APBD kepada Menteri Dalam Negeri dan
Menteri Keuangan setiap semester dalam tahun anggaran berjalan. Pemerintah daerah mengajukan
rancangan Perda tentang perubahan APBD, disertai penjelasan dan dokumen-dokumen
pendukungnya kepada DPRD.
Pemerintah daerah dapat membentuk badan pengelola pembangunan di kawasan perdesaan yang
direncanakan dan dibangun menjadi kawasan perkotaan. Pemerintah daerah mengikutsertakan
masyarakat sebagai upaya pemberdayaan masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan
pembangunan, dan pengelolaan kawasan perkotaan. Pemerintah daerah bersama-sama DPRD
mengatur (regelling) urusan pemerintahan daerah yang menjadi kewenangannya. Pemerintah
daerah mengurus (bestuur) urusan pemerintahan daerah yang menjadi kewenangannya.
Pemerintah daerah wajib menyebarluaskan Perda yang telah diundangkan dalam Lembaran Daerah
dan Peraturan Kepala Daerah yang telah diundangkan dalam Berita Daerah.
Pada saat pemilihan kepala daerah pemerintah daerah memberikan kesempatan yang sama
kepada pasangan calon untuk menggunakan fasilitas umum. KPUD berkoordinasi dengan
pemerintah daerah untuk menetapkan lokasi pemasangan alat peraga untuk keperluan kampanye.
Pemerintah daerah dapat melakukan pinjaman yang bersumber dari Pemerintah, pemerintah daerah
lain, lembaga keuangan bank, lembaga keuangan bukan bank, dan masyarakat untuk membiayai
penyelenggaraan pemerintahan daerah. Pemerintah daerah dapat melakukan pinjaman yang
berasal dari penerusan pinjaman hutang luar negeri dari Menteri Keuangan atas nama Pemerintah

setelah memperoleh pertimbangan Menteri Dalam Negeri. Perjanjian penerusan pinjaman tersebut
dilakukan antara Menteri Keuangan dan Kepala Daerah.
Pemerintah daerah dengan persetujuan DPRD dapat menerbitkan obligasi daerah untuk membiayai
investasi yang menghasilkan penerimaan daerah. Pemerintah daerah dalam meningkatkan
perekonomian daerah dapat memberikan insentif dan/atau kemudahan kepada masyarakat
dan/atau investor yang diatur dalam Perda dengan berpedoman pada peraturan perundangundangan.
Pemerintah daerah dapat melakukan penyertaan modal pada suatu Badan Usaha Milik Pemerintah
dan/atau milik swasta. Penyertaan modal tersebut dapat ditambah, dikurangi, dijual kepada pihak
lain, dan/atau dapat dialihkan kepada badan usaha milik daerah. Pemerintah daerah dapat memiliki
BUMD yang pembentukan, penggabungan, pelepasan kepemilikan, dan/atau pembubarannya
ditetapkan dengan Perda yang berpedoman pada peraturan perundangundangan.
Pemerintah daerah dapat membentuk dana cadangan guna membiayai kebutuhan tertentu yang
dananya tidak dapat disediakan dalam satu tahun anggaran. Pengaturan tentang dana cadangan
daerah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
Pemerintah daerah wajib melaporkan posisi surplus/defisit APBD kepada Menteri Dalam Negeri dan
Menteri Keuangan setiap semester dalam tahun anggaran berjalan. Pemerintah daerah mengajukan
rancangan Perda tentang perubahan APBD, disertai penjelasan dan dokumen-dokumen
pendukungnya kepada DPRD.
Pemerintah daerah dapat membentuk badan pengelola pembangunan di kawasan perdesaan yang
direncanakan dan dibangun menjadi kawasan perkotaan. Pemerintah daerah mengikutsertakan
masyarakat sebagai upaya pemberdayaan masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan
pembangunan, dan pengelolaan kawasan perkotaan.
Kategori:

Pemerintahan daerah di Indonesia

PEMERINTAHAN PUSAT DAN DAERAH


LANDASAN HUKUM OTONOMI DAERAH

1.
UUD 1945 PASAL 18
2.
UU NO 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH
3.
UU NO 33 TAHUN 2004 TENTANG PERIMBANGAN KEUANGAN ANTARA
PEMERINTAH PUSAT DAN PEMERINTAH DAERAH
OTONOMI DAERAH MENURUT UU NO 32 TAHUN 2004
HAK , WEWENANGA DAN KEWAJIBAN DAERAH OTONOM UNTUK MENGATUR DAN
MENGURUS SENDIRI URUSAN PEMERINTAHAN DAN KEPENTINGAN MASYARAKAT
SETEMPAT SESUAI DENAGN PERATURAN PERUNDANG UNDANGAN

DAERAH OTONOM
KESATUAN MASYARAKAT HUKUM YANG MEMPUNYAI BATAS BATAS WILAYAH YANG
BERWENANG MENGATUR DAN MENGURUS URUSAN PEMERINTAHAN DAN
KEPENTINGAN MASYARAKATSETEMPAT MENURUT PRAKARSA SENDIRI BERDASARKAN
ASPIRASI MASYARAKAT DALAM SISTEM NKRI

TUJUAN OTONOMI DAERAH MENURUT UU NO 32 TAHUN 2004

1.
2.
3.

MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT


MENINGKATKAN PELAYANAN UMUM
MENINGKATKAN DAYA SAING DAERAH

PEMERINTAHAN PUSAT DAN DAERAH


A. WEWENANG PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH

1. Kewenangan pemerintah pusat mencakup kewenangan dalam


bidang =
a. politik luar negeri
b. pertahanan
c. keamanan
d. yustisi
e. moneter dan fiskal nasional
f. agama
Selain itu juga meliputi kebijakan tentang perencanaan nasional dan
pengendalian pembangunan nasional secara makro, pendayagunaan sumber daya
alam serta teknologi tinggi strategis, konservasi dan standardisasi nasional.
lebih banyak pada pengaturan, pembinaan dan pengawasan, berkisar pada
pembuatan kebijakan, penetapan norma,standarisasi dan pembinaan &
pengawasan

2. kewenangan pemerintah daerah


a. menyelenggarakam sendiri sebagian urusan pemerintahan
b. melimpahkan sebagian urusan pemerintahan kepada gubernur selaku wakil
pemerintah
c. menugaskan sebagian urusan kepada pemerintah daerah dan atau pemerintahan
desa berdasarkan asas tugas
d. urusan pemerintahan yang diserahkan kepada daerah disertai sumber
pendanaan, pengalihan sarana dan prasarana serta kepegawaian sesuai dengan
urusan yang didesentralisasikan
Berikut kewenangan/urusan daerah menurut Undang-Undang Nomor 22
Tahun 1999 Tentang Pemerintahan Daerah :
Pasal 7 ayat (1) :
(1) Kewenangan daerah mencakup kewenangan dalam seluruh bidang
pemerintahan,
kecuali kewenangan dalam bidang politik luar negeri,pertahanan
keamanan,peradilan,moneter dan fiskal,agama, serta kewenangan bidang lain.
(2) Kewenangan bidang lain, sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi
kebijakan
tentang perencanaan nasional dan pengendalian pembangunan nasional secara
makro, dana perimbangan keuangan,sistem administrasi negara dan lembaga
perekonomian negara, pembinaan dan pemberdayaan sumber daya manusia,
pendayagunaan sumber daya alam serta teknologi tinggi yang strategis,
konservasi, dan standardisasi nasional.
Sedangkan kewenangan/urusandaerah dalam Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah :
Pasal 10 ayat (1) :
(1) Pemerintahan daerah menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangannya, kecuali urusan pemerintahan yang oleh Undang-Undang ini
ditentukan menjadi urusan Pemerintah.
Dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 dalam melakukan pendistribusian
kewenangan antara pemerintah pusat dengan daerah, membedakan urusan yang
bersifat concurrent artinya urusan pemerintahan yang penanganannya dalam
bagian atau bidang tertentu dapat dilakukan bersama antara pemerintah pusat
dengan pemerintah daerah. Dengan demikian, setiap urusan yang bersifat
concurrent senantiasa ada bagian urusan yang menjadi kewenangan pemerintah
pusat dan ada bagian urusan yang diserahkan kepada provinsi dan juga ada urusan
pemerintahan yang diserahkan kepada kabupaten/kota

Perbedaan wewenang antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat

a.)Kewenangan pemerintah pusat mencakup kewenangan dalam bidang politik luar


negeri, pertahanan dan keamanan, peradilan, moneter dan fiskal, agama, serta
kewenangan lainnya seperti: kebijakan tentang perencanaan nasional dan
pengendalian pembangunan nasional secara makro, pendayagunaan sumber daya
alam serta teknologi tinggi strategis, konservasi dan standardisasi nasional.
Pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya, kecuali urusan
pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan Pemerintah
Pusat. Pemerintahan daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturanperaturan lain untuk melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan. Susunan dan
tata cara penyelenggaraan pemerintahan daerah diatur dalam undang-undang.
b. )Pemerintah pusat adalah induk dari pemerintahan,dimana "ia" mengatur
masalah-masalah yang menyangkut keberlangsungan negara itu sendiri secara
menyeluruh.
Sedangkan pemerintah daerah, "ia" bisa menjalankan otonomi seluas-luasnya,tetapi
tidak untuk urusan pemerintahan. Yang oleh undang-undang,ditentukan sebagai
urusan Pemerintah Pusat.
Pemerintahan daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturanperaturan lain untuk melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan.
c. )pemerintahan pusat bersifat independen..
sedangkan pemerintah daerah bersifat otonom..
otonom ; kewenagan yang luas untuk mengatur diri sendiri tapi tidak independen
d. )pusat pengatur seluruh daerah..
pemerintahan daerah. membantu kegiatan atau program dari pemerintah pusat
e. )Pemerintah pusat; mengatur kehidupan bernegara, berbangsa secara
keseluruhan termasuk :
1. Mengatur tata cara pelaksanaan pemerintahan daerah melalui otonomi daerah
2.Mengatur hubungan Internasional dan
3.Mengatur keberlangsungan hidup negara seperti perekonomian negara,
pertahanan negara, penegakan hukum dan keadilan dll
Sedangkan pemerintah daerah ; melaksanakan pemerintahan di
daerah/diwilayahnya berdasarkan otonomi daerah yang diberikan oleh pemerintah
pusat sesuai peraturan dan UU yang berlaku dengan mempertimbangkan jumlah
penduduk, potensi daerah dan kondisi ekonomi daerah masing-masing berdasarkan
aturan yang ditetapkan pemerintah pusat .sedangkan dalam pelaksanaannya
pemerintahan pada daerah otonom (Prov/Kab/Kota) di laksanakan oleh
Gubernur/Bupati/Walikota bersama DPRD menetapkan Perda dan peraturanperaturan lain untuk melaksanakan pembangunan di daerahnya
Pemerintah daerah wajib melaksanakan aturan yang ditetapkan pemerintah pusat
dan Perda yang ditetapkan pemerintah daerah tidak boleh bertentangan peraturan
pemerintah pusat

B. HUBUNGAN PEMERINTAHAN PUSAT DAN DAERAH

1.

HUBUNGAN YANG BERSIFAT STRUKTURAL


secara struktural , pemerintah pusat merupakan penyelenggara urusan
pemerintahan di tingkat nasional. pemerintah daerah merupakan penyelenggara
urusan pemerintahan di daerah masing masing bersama DPRD menurut asas
otonomi dan tugas pembantuan, dalam sistem danprinsip NKRI.secara struktural
presiden merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam penyelenggara urusan
pemerintahan di tingkat nasional. kepala daerah merupakan penyelenggara urusan
pemerintahan di daerah masing masing sesuai dengan prinsip otonomi seluas
luasnya secara struktural kepala daerah kabupaten/ kota tidak memiliki garis
struktural dengan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat karena memiliki
otonomi seluas luasnya

struktur pemerintahan berdasarkan uu no 32 tahun 2004 tentang pemerintah


daerah

2. HUBUNGAN YANG BERSIFAT FUNGSIONAL


Rumitnya penyelenggaraan pemerintahan di era otonomi adalah minimnya
instrumen pendudkung hubungan fungsional antara pusat dan daerah , kesulitan
dan hambatan manajemen ini secara tidak langsung menggeroghoti pencapaian
visi pemerintah pusat sehingga banyak sekali program-program strategis yang
dicanangkan pemerintah tertuang dalam rencana pembangunan lima tahunan dan
program tahun tidak berjalan sesuai harapan Secara harfiah hubungan fungsional
adalah adanya hubungan atau bagian dari komunikasi karena faktor proses , sebab
akibat atau karena kepentingan yang sama,Hubungan fungsional menyangkut atas
pembagian tugas dan wewenang yang harus di jalankan oleh pemerintah pusat dan
daerah dalam rangka menjalankan pemerintahan yang baik .Dalam komunikasi
penyelenggaraan pemerintahan antara organisasi Pusat baik kementerian atau
lembaga non kementerian atau lembaga lainnya pada umumnya menempatkan
hubungan fungsional melekat pada tentang struktur dan fungsi organisasi, hal ini
berdampak bahwa hubungan fungsional antara Pusat dan Daerah sangat
dipengaruhi oleh faktor hubungan antarmanusia, jika memiliki hubungan antar
manusia terbangun dengan baik maka akan berjalan dengan baik tetapi sebaliknya
jika terjadi kebuntuan disana-sini maka komunikasi dan proses penyelenggaraan
program terbengkalai dan bahkan ada yang keluar dari budaya organisasi.
Sebenarnya disinilah antara lain terjadinya kebuntuhan komunikasi yang

menyebabkan kegagalan program di daerah contoh ; program penanggulangan


kemiskinan , program KB, program swasembada pangan dll .
C.

ASAS PEMERINTAHAN DAERAH

Asas penyelenggaraan pemerintah daerah


Menurut UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

1.
TUGAS PEMBANTUAN : penyerahan urusan , penugasan dari pemerintah
(pusat) kepada daerah dan atau desa / dari pemerintah provinsi kepada daerah dan
atau desa serta dari pemerintah kabupaten atau kota kepada desa untuk
melaksanakan tugas tertentu
2.
Asas otonomi
a.
Otonomi luas
b.
Otonomi nyata
c.
Otonomi yang dapat dipertanggungjawakan
a. Otonomi luas
daerah tersebut berwenang menyelenggarakan pemerintahan yang mencakup
kewenangan yang luas hampir di semua bidang pemerintahan kecuali yang oleh UU
ditentukan sebagai kewenangan pemerintah pusat
b. Otonomi nyata
berarti bahwa pemberian otonomi daerah harus didasarkan pada factor factor
keadaan setempat yang memang benar benar dapat menjamin daerah
bersangkutan mampu secara nyata mengatur rumah tangganya sendiri.
c. Otonomi yang dapat dipertanggungjawakan dalam arti bahwa pemberian otonomi
benar benar sejalan dengan tujuannya untuk melancarkan pembangunan yang
tersebar di seluruh pelosok tanah air, yang pada akhirnya dapat mewujudkan
kesejahteraan rakyat secara adil dan merata

D. DAMPAK OTONOMI DAERAH

1.
DAMPAK POSITIF
a.
dengan otonomi daerah maka pemerintah daerah akan mendapatkan
kesempatan untuk menampilkan identitas lokal yang ada di masyarakat
b.
Berkurangnya wewenang dan kendali pemerintah pusat mendapatkan respon
tinggi dari pemerintah daerah dalam menghadapi masalah yang berada di
daerahnya sendiri.
c.
dana yang diperoleh lebih banyak daripada yang didapatkan melalui jalur
birokrasi dari pemerintah pusat
d.
memungkinkan pemerintah lokal mendorong pembangunan daerah serta
membangun program promosi kebudayaan dan juga pariwisata

e.
kebijakan-kebijakan pemerintah akan lebih tepat sasaran, hal tersebut
dikarenakan pemerintah daerah cinderung lebih menegeti keadaan dan situasi
daerahnya, serta potensi-potensi yang ada di daerahnya daripada pemerintah
pusat.
f.
dengan system otonomi daerah pemerintah akan lebih cepat mengambil
kebijakan-kebijakan yang dianggap perlu saat itu, tanpa harus melewati prosedur di
tingkat pusat.
g.
Menumbuhkan prakarsa dan kreativitas, meningkatkan peran serta
masyarakat, mengembangkan peran dan fungsi DPRD.
h.
peningkatan efektifitas dan efisiensi dalam pelayanan publik, meningkatnya
pertumbuhan ekonomi dan terwujudnya kemajuan pembangunan di seluruh daerah
secara merata.

2. Dampak negatif

a.
adanya kesempatan bagi oknum-oknum di pemerintah daerah untuk
melakukan tindakan yang dapat merugika Negara dan rakyat seperti korupsi, kolusi
dan nepotisme.
b.
terkadang ada kebijakan-kebijakan daerah yang tidak sesuai dengan
konstitusi Negara yang dapat menimbulkan pertentangan antar daerah satu dengan
daerah tetangganya, atau bahkan daerah dengan Negara
c.
dengan system otonomi daerah maka pemerintah pusat akan lebih susah
mengawasi jalannya pemerintahan di daerah
d.
rendahnya kemampuan daerah dalam menyusun regulasi dalam rangka
mengatur dan mengurus rumah tangga daerahnya masing-masing. Orientasi
daerah yang menginginkan adanya peningkatan Pendapatan Asli Daerah melalui
peraturan daerah untuk menambah anggaran pembangunan di daerah ternyata
berpotensi menjadi boomerang yang justru mengurangi tingkat pertumbuhan
ekonomi di suatu daerah.
e.
penyusunan regulasi yang tidak sesuai dengan teknik legal drafting juga
pada akhirnya berpotensi membuat peraturan daerah bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan lainnya.
f.
membuka peluang yang sangat besar bagi terjadinya korupsi, kolusi dan
nepotisme serta memungkinkan terjadinya kontrol yang kuat dari para elit politik di
tingkat lokal (daerah).
g.
dampak otonomi daerah yang negatif karena tidak diimbangi dengan
kesiapan seluruh pihak yang akan berperan dalam penyelenggaraan otonomi
daerah tersebut, serta tidak didahului dengan penyiapan infrastruktur yang
memadai, baik itu berupa sarana dan prasarana fisik maupun regulasi atau
peraturan perundang-undangan yang lebih komprehensif
h.
sistem.otonomi daerah membuat peranan pemeritah pusat tidak
begitu berarti
i.
bergesernya praktik korupsi dari pusat ke daerah
j.
bahwa daerah akan melakukan upaya maksimalisasi, bukan optimalisasi,
perolehan pendapatan daerah.
k.
Eksploitasi Pendapatan Daerah

Diluar itu semua , otonomi daerah memang bertujuan baik bagi diri kita semua,
bagi bangsa dan Negara , menyebabkan hal negative karena kita belum siap
dengan hal itu atau bahkan kualitas manusia (masyarakat Indonesia yang harus di
tingkatkan )
Namun , banyak hal positif yang dapat kita ambil dari tujuan otonomi daerah ini

E. HAK DAN KEWAJIBAN DAERAH OTONOM


1.hak yang dipunyai daerah dalam menyelenggarakan otonomi
Pasal 21 undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
menegaskan adanya delapan
Mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahannya.
Memilih pimpinan daerah.
Mengelola aparatur daerah.
Mengelolah kekayaan daerah.
Memungut pajak daerah dan retribusi daerah.
Mendapatkan bagi hasil dari pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya
lainnya yang berada di daerah.
Mendapatkan sumber-sumber pendapatan lain yang sah.
Mendapatkan hak lainnya yang diatur dalam peraturan perundang-undangan.

2.daerah mempunyai kewajiban yang diatur dalam Pasal 21, terdapat lima belas
kewajiban yang dimilki oleh daerah yaitu:
-Melindungi masyarakat, menjaga persatuan, kesatuan , dan kerukunan nasional,
serta keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
*Meningkatkatkan kualitas kehidupan masyarakat.
*Mengembangkan kehidupan demokrasi.
*Mewujudkan keadilan dan pemerataan.
*Meningkatkan pelayanan dasar pendidikan.
*Menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan.
*Menyediakan fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak.
*Mengembangkan sistem jaminan sosial.
*Menyusun perencanaan dan tata ruang daerah.
*Mengembangkan sumber daya produktif di daerah.
*Melestarikan lingkungan hidup.
*Mengelolah administrasi kependudukan.
*Melestarikan nilai sosial budaya.
*Membentuk dan menerapkan peraturan perundang-undangan sesuai dengan
kewenangannya.
*Kewajiban lain yang diatur dalam peraturan perundang-undangan

Hak dan kewajiban daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 dan Pasal 22
diwujudkan dalam bentuk rencana kerja pemerintahan daerah dan dijabarkan dalam
bentuk pendapatan, belanja, , dan pembiayaan daerah yang dikelola dalam sistem
pengelolaan keuangan daerah. Pengelolaan keuangan daerah tersebut dilakukan
secara efesien, efektif, transparan, akunrabel, tertib, adil, patut dan taat pada
peraturan perundang-undangan.

Landasan hukum pemerintahan daerah :

UUD NKRI1945 (PASAL 18 18A 18B ) . UU NO 32 TAHUN 2004

Tugas, Wewenang, Kewajiban dan Hak


Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Pemerintah

Berdasarkan undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,


bahwa sebuah Pemerintah Daerah memiliki seorang Kepala Daerah yang dibantu oleh
seorang Wakil Kepala Daerah. Kepala Daerah untuk Provinsidisebut Gubernur, Kepala
Daerah untuk Kabupaten disebut dengan Bupati, dan Kepala Daerah untuk Kota
disebut Walikota. Masa Jabatan Kepala daerah selama 5 (lima) tahun terhitung sejak
pelantikan dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama hanya untuk
satu kali masa jabatan. Berikut dijelaskan Tugas, Wewenang, Kewajiban dan Hak
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah berdasarkan UU 23 Tahun 2014.
Tugas Kepala Daerah adalah sebagai berikut :
1.

memimpin pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan


Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan kebijakan yang
ditetapkan bersama DPRD;
2.
memelihara ketenteraman dan ketertiban masyarakat;
3.
menyusun dan mengajukan rancangan Perda tentang RPJPD dan rancangan
Perda tentang RPJMD kepada DPRD untuk dibahas bersama DPRD, serta
menyusun dan menetapkan RKPD;

4.

menyusun dan mengajukan rancangan Perda tentang RPJPD dan rancangan


Perda tentang RPJMD kepada DPRD untuk dibahas bersama DPRD, serta
menyusun dan menetapkan RKPD;
5.
mewakili Daerahnya di dalam dan di luar pengadilan, dan dapat menunjuk kuasa
hukum untuk mewakilinya sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan;
6.
mengusulkan pengangkatan wakil kepala daerah; dan
7.
melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.
Dalam melaksanakan tugas kepala daerah memiliki beberapa kewenang. Namun
kewenangan serta tugas dilarang dilaksanakan jika Kepala Daerah sedang menjalani
masa tahanan. Selama menjalani masa tahanan, tugas dan wewenangan dilaksanakan
oleh Wakil Kepala Daerah. Apabila kepala daerah sedang menjalani masa tahanan
atau berhalangan sementara dan tidak ada wakil kepala daerah, sekretaris daerah
melaksanakan tugas sehari-hari kepala daerah. Berikut kewenangan Kepala Daerah :
1.
2.
3.
4.

mengajukan rancangan Perda;


menetapkan Perda yang telah mendapat persetujuan bersama DPRD;
menetapkan Perkada dan keputusan kepala daerah;
mengambil tindakan tertentu dalam keadaan mendesak yang sangat dibutuhkan
oleh Daerah dan/atau masyarakat;
5.
melaksanakan wewenang lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.
Wakil kepala daerah mempunyai tugas :

1.

membantu kepala daerah dalam


1.
memimpin pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan
Daerah
2.
mengoordinasikan kegiatan Perangkat Daerah dan menindaklanjuti
laporan dan/atau temuan hasil pengawasan aparat pengawasan
3.
memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
yang dilaksanakan oleh Perangkat Daerah provinsi bagi wakil gubernur
4.
memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan pemerintahan yang
dilaksanakan oleh Perangkat Daerah kabupaten/kota, kelurahan, dan/atau Desa
bagi wakil bupati/wali kota
b. memberikan saran dan pertimbangan kepada kepala daerah dalam pelaksanaan
Pemerintahan Daerah;
c. melaksanakan tugas dan wewenang kepala daerah apabila kepala daerah menjalani
masa tahanan atau berhalangan sementara; dan
d. melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

e. wakil kepala daerah melaksanakan tugas dan kewajiban pemerintahan lainnya yang
diberikan oleh kepala daerah yang ditetapkan dengan keputusan kepala daerah;
Kewajiban kepala daerah dan wakil kepala daerah meliputi :
1.

memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-Undang


Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta mempertahankan dan
memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia;
2.
menaati seluruh ketentuan peraturan perundangundangan;
3.
mengembangkan kehidupan demokrasi;
4.
menjaga etika dan norma dalam pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang
menjadi kewenangan Daerah;
5.
menerapkan prinsip tata pemerintahan yang bersih dan baik;
6.
melaksanakan program strategis nasional; dan
7.
menjalin hubungan kerja dengan seluruh Instansi Vertikal di Daerah dan semua
Perangkat Daerah.
Selainnya kewajiban diatas kepala daerah wajib menyampaikan
laporanpenyelenggaraan Pemerintahan Daerah, laporan keterangan
pertanggungjawaban, dan ringkasan laporan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
yang akan dibahas pada tulisan selanjutnya.
Dalam melaksanakan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah, kepala
daerah dan wakil kepala daerah mempunyai hak protokoler dan hak keuangan. Hak
keuangan meliputi gaji pokok, tunjangan jabatan, dan tunjangan lain. Kepala daerah
dan/atau wakil kepala daerah yang dikenai sanksi pemberhentian sementara tidak
mendapatkan hak protokoler serta hanya diberikan hak keuangan berupa gaji pokok,
tunjangan anak, dan tunjangan istri/suami.

Kota Semarang
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Kota Semarang

Jawa

Jawa Tengah

Kawasan Lawang Sewu

Lambang

Semboyan: Semarang Kota ATLAS


(Aman, Tertib, Lancar, Asri, dan Sehat)

Lokasi Kota Semarang di Pulau Jawa

Kota Semarang
Lokasi Kota Semarang di Pulau Jawa

Koordinat:

6580LU 110250BT

Negara
Hari jadi

Indonesia
2 Mei 1547

Pemerintahan
Wali kota

Hendrar Prihadi, S.E., M.M.

Area
Total

373.67 km2 (144.27 mil)

Populasi (2006)[1]
Total

1.268.292 jiwa

Kepadatan

3.929/km2 (10,180/sq mi)

Demografi
Suku bangsa

Jawa, Tionghoa, Arab, dll.

Agama

Islam, Kristen, Katolik, Hindu,Budha

Bahasa

Jawa, Indonesia

Zona waktu

WIB

Kode telepon

+62 24

Kecamatan

16

Flora resmi

Asam jawa

Fauna resmi

Kuntul perak

Situs web

www.semarang.go.id

Logo Wisata "SEMARANG"

Kawasan Jalan Pahlawan Semarang pada tahun 2008.

Kawasan Tugu Muda

Simpang Lima Semarang dari udara

Kota Semarang (Hanacaraka: ) adalah ibukota ProvinsiJawa


Tengah, Indonesia sekaligus kota metropolitan terbesar kelima di Indonesia
sesudah Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Medan.[2] Sebagai salah satu kota paling berkembang di
Pulau Jawa, Kota Semarang mempunyai jumlah penduduk yang hampir mencapai 2 juta jiwa dan
siang hari bisa mencapai 2,5 juta jiwa. Bahkan, Area Metropolitan Kedungsapur (Kendal, Demak,
Ungaran Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, dan Purwodadi Kabupaten Grobogan) dengan
penduduk sekitar 6 juta jiwa, merupakan Wilayah Metropolis terpadat keempat, setelah Jabodetabek
(Jakarta), Gerbangkertosusilo (Surabaya), dan Bandung Raya.> Dalam beberapa tahun terakhir,
perkembangan Semarang ditandai pula dengan munculnya beberapa gedung pencakar langit di
beberapa sudut kota. Sayangnya, pesatnya jumlah penduduk membuat kemacetan lalu lintas di
dalam Kota Semarang semakin macet. Kota Semarang dipimpin oleh wali kota Hendrar Prihadi, S.E,
M.M. Kota ini terletak sekitar 558 km sebelah timur Jakarta, atau 512 km sebelah barat Surabaya,
atau 621 km sebalah barat daya Banjarmasin (via udara). [3] Semarang berbatasan dengan Laut
Jawa di utara, Kabupaten Demak di timur, Kabupaten Semarang di selatan, dan Kabupaten
Kendal di barat.Luas Kota 373.67 km2
Daftar isi
[sembunyikan]

1 Geografi

2 Sejarah

3 Daftar wali kota


o

3.1 Sejak 1945


4 Daftar penguasa Semarang

4.1 Di bawah Kerajaan Demak

4.2 Di bawah Kesultanan Pajang dan Kesultanan Mataram

4.3 Di bawah VOC

4.4 Pemerintahan Hindia Belanda

4.5 Pemerintahan Republik Indonesia

4.6 Pemerintahan Republik Indonesia Serikat

4.7 Setelah pengakuan kedaulatan

5 Pembagian administratif

6 Perwakilan

7 Penduduk

8 Julukan

9 Pariwisata
o

9.1 Wisata Alam

9.2 Wisata sejarah

9.3 Wisata religius

9.4 Wisata keluarga

9.5 Wisata belanja

10 Perayaan

11 Kuliner
o

11.1 Masakan

11.2 Jajanan

11.3 Minuman

11.4 Oleh-oleh

12 Media
o

12.1 Surat kabar

12.2 Televisi

12.2.1 Terrestrial televisi

12.2.2 Televisi berlangganan


12.3 Radio

13 Sarana umum
o

13.1 Olahraga

13.2 Transportasi

13.3 Kesehatan (rumah sakit)

13.4 Pendidikan

13.4.1 Perguruan tinggi negeri

13.4.2 Perguruan tinggi swasta

13.4.3 Sekolah menengah atas

14 Kota kembar

15 Lain-lain

16 Seniman dan selebriti

17 Referensi

18 Pranala luar

Geografi[sunting | sunting sumber]


Daerah dataran rendah di Kota Semarang sangat sempit, yakni sekitar 4 kilometer dari garis pantai.
Dataran rendah ini dikenal dengan sebutan kota bawah. Kawasan kota bawah seringkali dilanda
banjir, dan di sejumlah kawasan, banjir ini disebabkan luapan air laut (rob). Di sebelah selatan
merupakan dataran tinggi, yang dikenal dengan sebutan kota atas, di antaranya meliputi Kecamatan
Candi, Mijen, Gunungpati,Tembalang dan Banyumanik. Pusat pertumbuhan di Semarang sebagai
pusat aktivitas dan aglomerasi penduduk muncul menjadi kota kecil baru, seperti di Semarang

bagian atas tumbuhnya daerah Banyumanik sebagai pusat aktivitas dan aglomerasi penduduk Kota
Semarang bagian atas menjadikan daerah ini cukup padat. Fasilitas umum dan sosial yang
mendukung aktivitas penduduk dalam bekerja maupun sebagai tempat tinggal juga telah terpenuhi.
Banyumanik menjadi pusat pertumbuhan baru di Semarang bagian atas, dikarenakan munculnya
aglomerasi perumahan di daerah ini. Dahulunya Banyumanik hanya merupakan daerah sepi tempat
tinggal penduduk Semarang yang bekerja di Semarang bawah (hanya sebagai dormitory town).
Namun saat ini daerah ini menjadi pusat aktivitas dan pertumbuhan baru di Kota Semarang, dengan
dukungan infrastruktur jalan dan aksessibilitas yang terjangkau. Fasilitas perdagangan dan
perumahan baru banyak bermunculan di daerah ini, seperti Carefour, Mall Banyumanik, Ada
Swalayan, Perumahan Banyumanik, Perumahan Pucang Gading, dan fasilitas pendidikan baik
negeri maupun swasta, seperti Undip, Polines, Unika, dll, dengan dukungan akses jalan tol dan
terminal moda yang memperlancar transportasi. Cepatnya pertumbuhan di daerah ini dikarenakan
kondisi lahan di Semarang bawah sering terkena bencana rob banjir.

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Semarang pada tahun 1770.

Gambar Semarang pada tahun 1859 oleh C. Buddhing

Sejarah Semarang berawal kurang lebih pada abad ke-6 M, yaitu daerah pesisir yang bernama
Pragota (sekarang menjadi Bergota) dan merupakan bagian darikerajaan Mataram Kuno. Daerah
tersebut pada masa itu merupakan pelabuhan dan di depannya terdapat gugusan pulau-pulau kecil.
Akibat pengendapan, yang hingga sekarang masih terus berlangsung, gugusan tersebut sekarang
menyatu membentuk daratan. Bagian kota Semarang Bawah yang dikenal sekarang ini dengan

demikian dahulu merupakan laut. Pelabuhan tersebut diperkirakan berada di daerah Pasar Bulu
sekarang dan memanjang masuk ke Pelabuhan Simongan, tempat armada Laksamana Cheng
Ho bersandar pada tahun 1435 M. Di tempat pendaratannya, Laksamana Cheng Ho mendirikan
kelenteng dan mesjid yang sampai sekarang masih dikunjungi dan disebut Kelenteng Sam Po
Kong (Gedung Batu).
Pada akhir abad ke-15 M ada seseorang ditempatkan oleh Kerajaan Demak, dikenal
sebagai Pangeran Made Pandan (Sunan Pandanaran I), untuk menyebarkan agama Islam dari
perbukitan Pragota. Dari waktu ke waktu daerah itu semakin subur, dari sela-sela kesuburan itu
muncullah pohon asam yang arang (bahasa Jawa: Asem Arang), sehingga memberikan gelar atau
nama daerah itu menjadi Semarang.
Kantor KPM (Koninklijke Paketvaart Maatschappij) di Semarang (1918-1930)

Sebagai pendiri desa, kemudian menjadi kepala daerah setempat, dengan gelarKyai Ageng Pandan
Arang I. Sepeninggalnya, pimpinan daerah dipegang oleh putranya yang bergelar Pandan Arang II
(kelak disebut sebagai Sunan Bayat atauSunan Pandanaran II atau Sunan Pandanaran
Bayat atau Ki Ageng Pandanaranatau Sunan Pandanaran saja). Di bawah pimpinan Pandan Arang
II, daerah Semarang semakin menunjukkan pertumbuhannya yang meningkat, sehingga menarik
perhatian Sultan Hadiwijaya dari Pajang. Karena persyaratan peningkatan daerah dapat dipenuhi,
maka diputuskan untuk menjadikan Semarang setingkat dengan Kabupaten. Pada tanggal 2
Mei 1547 bertepatan dengan peringatan maulid Nabi Muhammad SAW, tanggal 12 rabiul awal tahun
954 H disahkan oleh SultanHadiwijaya setelah berkonsultasi dengan Sunan Kalijaga. Tanggal 2 Mei
kemudian ditetapkan sebagai hari jadi kota Semarang.

Klenteng Sam Po Kong

Kemudian pada tahun 1678 Amangkurat II dari Mataram, berjanji kepada VOC untuk memberikan
Semarang sebagai pembayaran hutangnya, dia mengklaim daerah Priangan dan pajak dari
pelabuhan pesisir sampai hutangnya lunas. Pada tahun 1705 Susuhunan Pakubuwono I
menyerahkan Semarang kepada VOC sebagai bagian dari perjanjiannya karena telah dibantu untuk

merebut Kartasura. Sejak saat itu Semarang resmi menjadi kota milik VOC dan kemudian
Pemerintah Hindia Belanda.
Pada tahun 1906 dengan Stanblat Nomor 120 tahun 1906 dibentuklah Pemerintah Gemeente.
Pemerintah kota besar ini dikepalai oleh seorang Burgemeester (Wali kota). Sistem Pemerintahan
ini dipegang oleh orang-orang Belanda berakhir pada tahun 1942 dengan datangya pemerintahan
pendudukan Jepang.
Pada masa Jepang terbentuklah pemerintah daerah Semarang yang dikepalaiMiliter (Shico) dari
Jepang. Didampingi oleh dua orang wakil (Fuku Shico) yang masing-masing dari Jepang dan
seorang bangsa Indonesia. Tidak lama sesudah kemerdekaan, yaitu tanggal 15 sampai 20 Oktober
1945 terjadilah peristiwa kepahlawanan pemuda-pemuda Semarang yang bertempur melawan
balatentara Jepang yang bersikeras tidak bersedia menyerahkan diri kepada Pasukan Republik.
Perjuangan ini dikenal dengan nama Pertempuran Lima Hari.
Tahun 1946 Inggris atas nama Sekutu menyerahkan kota Semarang kepada pihak Belanda. Ini
terjadi pada tanggal l6 Mei 1946. Tanggal 3 Juni 1946 dengan tipu muslihatnya, pihak Belanda
menangkap Mr. Imam Sudjahri, wali kota Semarangsebelum proklamasi kemerdekaan. Selama
masa pendudukan Belanda tidak ada pemerintahan daerah kota Semarang. Namun para pejuang di
bidang pemerintahan tetap menjalankan pemerintahan di daerah pedalaman atau daerah
pengungsian di luar kota sampai dengan bulan Desember 1948. daerah pengungsian berpindahpindah mulai dari kota Purwodadi, Gubug, Kedungjati, Salatiga, dan akhirnya di Yogyakarta.
Pimpinan pemerintahan berturut-turut dipegang oleh R Patah, R.Prawotosudibyo dan Mr Ichsan.
Pemerintahan pendudukan Belanda yang dikenal dengan Recomba berusaha membentuk kembali
pemerintahan Gemeente seperti pada masa kolonial dulu di bawah pimpinan R Slamet Tirtosubroto.
Hal itu tidak berhasil, karena dalam masa pemulihan kedaulatan harus menyerahkan kepada
Komandan KMKB Semarang pada bulan Februari 1950. tanggal I April 1950 Mayor Suhardi,
Komandan KMKB. menyerahkan kepemimpinan pemerintah daerah Semarang kepada Mr
Koesoedibyono, seorang pegawai tinggi Kementerian Dalam Negeri di Yogyakarta. Ia menyusun
kembali aparat pemerintahan guna memperlancar jalannya pemerintahan.

Daftar wali kota[sunting | sunting sumber]


Sejak 1945[sunting | sunting sumber]
Sejak tahun 1945 para wali kota yang memimpin kota besar Semarang yang kemudian menjadi
Kota Praja dan akhirnya menjadi Kota Semarang adalah sebagai berikut:

Mr. Moch.lchsan

Mr. Koesoebiyono Tjondrowibowo (19491 Juli 1951)

RM. Hadisoebeno Sosrowerdoyo (1 Juli 19511 Januari 1958)

Mr. Abdulmadjid Djojoadiningrat (7 Januari 19581 Januari 1960)

RM Soebagyono Tjondrokoesoemo (1 Januari 196126 April 1964)

Mr. Wuryanto (25 April 19641 September 1966)

Letkol. Soeparno (1 September 19666 Maret 1967)

Letkol. R.Warsito Soegiarto (6 Maret 19672 Januari 1973)

Kolonel Hadijanto (2 Januari 197315 Januari 1980)

Kol. H. Iman Soeparto Tjakrajoeda SH (15 Januari 198019 Januari 1990)

Kolonel H. Soetrisno Suharto (19 Januari 199019 Januari 2000)

H. Sukawi Sutarip SH. (19 Januari 20002010)

Drs. H. Soemarmo HS, MSi. (20102013)

Hendrar Prihadi, SE, MM. (2013-sekarang)

Daftar penguasa Semarang[sunting | sunting sumber]


Di bawah Kerajaan Demak[sunting | sunting sumber]

Kin San/Raden Kusen (1478-1529)[4]

Ki Ageng Pandan Arang

Sunan Bayat (Sunan Pandan Arang II)

Di bawah Kesultanan Pajang dan Kesultanan Mataram[sunting | sunting sumber]

Pangeran Kanoman atau Pandan Arang III (1553-1586)

Mas R.Tumenggung Tambi (1657-1659)

Mas Tumenggung Wongsorejo (1659 - 1666)

Mas Tumenggung Prawiroprojo (1666-1670)

Mas Tumenggung Alap-alap (1670-1674)

Kyai Mertonoyo, Kyai Tumenggung Yudonegoro atau Kyai Adipati Suromenggolo (1674
-1701)

Di bawah VOC[sunting | sunting sumber]

Raden Martoyudo atau Raden Sumoningrat (1743-1751)

Marmowijoyo atau Sumowijoyo atau Sumonegoro atau Surohadimenggolo (1751-1773)

Surohadimenggolo IV (1773-?)

Adipati Surohadimenggolo V atau kanjeng Terboyo (?)

Pemerintahan Hindia Belanda[sunting | sunting sumber]

Raden Tumenggung Surohadiningrat (?-1841)

Putro Surohadimenggolo (1841-1855)

Mas Ngabehi Reksonegoro (1855-1860)

RTP Suryokusurno (1860-1887)

RTP Reksodirjo (1887-1891)

RMTA Purbaningrat (1891-?)

Pemerintahan kemudian dibagi dua, yakni Kota Praja dan Kabupaten. Penguasa pribumi kemudian
menjadi Bupati Semarang:

Raden Cokrodipuro (?-1927)

RM Soebiyono (1897-1927)

RM Amin Suyitno (1927-1942)

RMAA Sukarman Mertohadinegoro (1942-1945)

Sementara penguasa Belanda menjadi Wali Kota Semarang:

D. de Jongh (1916-1927)

A. Bagchus (1928-1935)

H.E. Boissevain (1936-1942)

Pemerintahan Republik Indonesia[sunting | sunting sumber]

R. Soediyono Taruna Kusumo (1945-1945), hanya berlangsung satu bulan

M. Soemardjito Priyohadisubroto (tahun 1946)

Pemerintahan Republik Indonesia Serikat[sunting | sunting sumber]

RM. Condronegoro hingga tahun 1949

Setelah pengakuan kedaulatan[sunting | sunting sumber]

M. Soemardjito Priyohadisubroto (1946-1952)

R. Oetoyo Koesoemo (1952-1956).

Untuk bupati selanjutnya lihat Kabupaten Semarang.


Kotamadya Semarang secara definitif ditetapkan berdasarkan UU Nomor 13 tahun 1950 tentang
pembentukan kabupaten-kabupaten dalam lingkungan Provinsi Jawa Tengah.

Pembagian administratif[sunting | sunting sumber]


Kota Semarang terdiri atas 16 kecamatan dan 177 kelurahan

Kecamat
an

Kelurahan

Banyuma Pudakpayung, Gedawang, Jabungan, Padangsari, Banyumanik, Srondol


nik
Wetan, Pedalangan, Banyumanik, Semarang, Sumurboto, Banyumanik,
Semarang, Srondol Kulon, Banyumanik, Semarang,Tinjomoyo, Ngesrep

Candisari

Candi, Jatingaleh, Jomblang, Kaliwiru, Karanganyargunung, Tegalsari, Wonoti


ngal

Gajahmun Bendanduwur, Bendanngisor, Bendungan, Gajahmungkur, Karangrejo, Lemp


gkur
ongsari, Petompon,Sampangan

Gayamsar Gayamsari, Kaligawe, Pandean Lamper, Sambirejo, Sawahbesar, Siwalan,


i
Tambakrejo,

Genuk

Bangetayu Kulon, Bangetayu Wetan, Banjardowo, Gebangsari, Genuksari,


Karangroto, Kudu, Muktiharjo Lor, Penggaron Lor, Sembungharjo, Terboyo
Kulon, Terboyo Wetan, Trimulyo

Gunungpa Cepoko, Gunungpati, Jatirejo, Kalisegoro, Kandri, Mangunsari, Ngijo,


ti
Nongkosawit, Pakintelan, Patemon, Plalangan, Pongangan, Sadeng,
Sekaran, Sukorejo, Sumurejo

Mijen

Bubakan, Cangkiran, Jatibaran, Jatisari, Karangmalang, Kedungpani, Mijen,


Ngadirgo, Pesantren, Polaman, Purwosari, Tambangan, Wonolopo,
Wonoplumbon,

Ngaliyan

Bambankerep, Beringin, Gondoriyo, Kalipancur, Ngaliyan, Podorejo,


Purwoyoso, Tambak Aji, Wonosari

Pedurung Gemah, Kalicari, Muktiharjo Kidul, Palebon, Pedurungan Kidul, Pedurungan


an
Lor, Pedurungan Tengah, Penggaron Kidul, Plamongan Sari, Tlogomulyo,
Tlogosari Kulon, Tlogosari Wetan,

Semarang Bojongsalaman, Bongsari, Cabean, Gisikdrono, Kalibanteng Kidul,


Barat
Kalibanteng Kulon, Karangayu, Kembangarum, Krapyak, Krobokan,
Manyaran, Ngemplaksimongan, Salamanmloyo, Tambakharjo, Tawangmas,
Tawangsari

Semarang Barusari, Bulustalan, Lamper Kidul, Lamper Lor, Lamper Tengah, Mugassari,
Selatan
Peterongan, Pleburan, Randusari, Wonodri

Semarang Bangunharjo, Brumbungan, Gabahan, Jagalan, Karangkidul, Kauman,


Tengah
Kembangsari, Kranggan, Miroto, Pandansari, Pekunden, Pendrikan Kidul,
Pendrikan Lor, Purwodinatan, Sekayu

Semarang Bugangan, Karangtempel, Karangturi, Kebonagung, Kemijen, Mlatibaru,


Timur
Mlatiharjo, Rejomulyo, Rejosari, Sarirejo, Bandarharjo

Semarang Bulu Lor, Dadapsari, Kuningan, Panggung Kidul, Panggung Lor, Plombokan,
Utara
Purwosari, Tanjungmas

Tembalan Bulusan, Jangli, Kedungmundu, Kramas, Mangunharjo, Meteseh, Rowosari,


g
Sambiroto, Sendangguwo, Sendangmulyo, Tandang, Tembalang

Tugu

Jerakan, Karanganyar, Mangkang Kulon, Mangkang Wetan, Mangunharjo,


Randu Garut, Tugurejo

Perwakilan[sunting | sunting sumber]


DPRD Kota Semarang hasil Pemilihan Umum Legislatif 2014 tersusun dari 9 partai, dengan
perincian sebagai berikut:

Partai

Kursi

PDI-P

15

Partai Gerindra

PKS

Partai Demokrat

Partai Golkar

PKB

PAN

PPP

Partai NasDem

Total

50

Penduduk[sunting | sunting sumber]


Penduduk Semarang umumnya adalah suku Jawa dan menggunakan Bahasa Jawa sebagai bahasa
sehari-hari. Agama mayoritas yang dianut adalah Islam. Semarang memiliki
komunitas Tionghoa yang besar. Seperti di daerah lainnya di Jawa, terutama di Jawa Tengah,
mereka sudah berbaur erat dengan penduduk setempat dan menggunakan Bahasa Jawadalam
berkomunikasi sejak ratusan tahun silam.

Julukan[sunting | sunting sumber]


Kota Semarang mempunyai julukan sebagai:

Veneti van Java[5]

Semarang dilalui banyak sungai di tengah kota seperti di Venesia (Italia),


sehingga Belanda menyebut Semarang sebagaiVeneti van Java.

Kota Lumpia

Lumpia adalah makanan khas Semarang, yang terbuat dari akulturasi 2 budaya yaitu budaya Jawa
dan China.

Kota Atlas

Semarang memiliki semboyan Kota ATLAS akronim (Aman, Tertib, Lancar, Asri dan Sehat), sebagai
slogan pemeliharaan keindahan kota.

The Port of Java

Untuk kepentingan pemasaran pariwisata, Walikota Semarang mengambil slogan pariwisata


Semarang, The Port of Java (Pelabuhannya Jawa) sebagai upaya pencitraan kota Semarang
sebagai pusat Pelabuhan Jawa. Karena Setiap orang yang hendak pergi dari Jakarta atau Jawa
Barat ke Surabaya atau Jawa Timur dan juga sebaliknya, harus melewati dan singgah di Kota
Semarang. Bahkan menurut sejarah Laksamana Ceng Ho pun berlabuh di Kota Semarang untuk
singgah.

Semarang Pesona Asia

Pada tahun 2009 dari wacana beberapa pihak, Walikota Semarang menyetujui slogan "SPA",
dimana konsekuensinya, dilakukan pembersihan dan pembangunan dimana mana, (perbaikan
saluran, jalan, trotoar, taman, penataan pkl)

Pariwisata[sunting | sunting sumber]

Obyek Wisata Lawang Sewu

Taman Rekreasi Wonderia

Wisata Alam[sunting | sunting sumber]

Pulau Tirangcawang, di Kelurahan Tugu

Pantai Tirang, di Kelurahan Tambak Harjo

Pantai Marina, di Kelurahan Tawangsari

Pantai Maron, di Kelurahan Tambak Harjo

Goa Kreo, di Kelurahan Kandri

Taman Lele Semarang, di Kelurahan Tambakaji

Wisata sejarah[sunting | sunting sumber]

Museum MURI, di Kelurahan Tegalsari

Museum Perkembangan Islam Jawa Tengah, di Kelurahan Tegalsari

Museum Jamu Nyonya Meneer, di Kelurahan Muktiharjo

Museum Jawa Tengah, di Kelurahan Gisikdrono

Museum Mandala Bhakti, di Kelurahan Pindrikan Kidul

Lawang Sewu, di Kelurahan Pindrikan Kidul

Tugu Muda, di Kelurahan Pindrikan Kidul

Candi Tugu, di Kelurahan Tugurejo

Little Netherland (Kota Tua Semarang), di Kelurahan Purwodinatan

Wisata religius[sunting | sunting sumber]

Masjid Baiturrahman Semarang, di Simpanglima.

Masjid Agung Jawa Tengah, di Kelurahan Sambirejo

Masjid Baiturrahman Semarang, di Simpanglima

Masjid Kauman Semarang, di daerah Kauman, Johar

Klenteng Sam Po Kong, di daerah Simongan

Gereja Blenduk, di Kecamatan Semarang Utara

Gereja Katedral Semarang di Kelurahan Randusari

Pagoda Buddhagaya, di Kecamatan Banyumanik

Wisata keluarga[sunting | sunting sumber]

Wonderia, di Kelurahan Tegalsari

Kebun Binatang Tinjomoyo, di Kelurahan Sukorejo

Taman Mini Jawa Tengah (Maerokoco), di Kelurahan Tawangsari

Wisata belanja[sunting | sunting sumber]

Pasar Johar, di Kelurahan Kauman

Citra Land Mall (Ramayana), Kelurahan Karang Kidul

Java Mall (Hypermart), di Kelurahan Peterongan

Paragon Mall (Matahari), di Kelurahan Sekayu

Sri Ratu (Matahari), di Kelurahan Peterongan

DP Mall (Carrefour), di Kelurahan Pekunden Jl. Pemuda Semarang Tengah

M-Art Shop, Jl. Mataram 653 Semarang

Perayaan[sunting | sunting sumber]


Kota Semarang memiliki beberapa event perayaan, yaitu:

Dugderan

Semarang Expo

Semarang Great Sale

Semarang Fashion Festival

Semarang Fashion On The Street

Festival Kota Lama Semarang

Kuliner[sunting | sunting sumber]


Masakan[sunting | sunting sumber]
Makanan khas Semarang antara lain adalah:

Bandeng presto

Soto Bangkong "Soto Semarang"

Mie Kopyok

Sega Becak

Sega Lunyu

Kuah Tahu Pong

Pecel Koyor

Tahu Petis

Tahu Gimbal

Jajanan[sunting | sunting sumber]

Lunpia Semarang

Jajanan Pasar khas Semarang antara lain adalah:

Madu Semarang

Lunpia Semarang

Wingko Babat

Spekoek

Jongkong Singkong

Gandos

Kue Moci

Blanggem

Mentho

Timus

Gilo-gilo

Bakpia

Tahu Gimbal

Minuman[sunting | sunting sumber]


Minuman khas Semarang antara lain adalah:

Es Cao

Es Congklik

Wedang tahu

Wedang Jahe

Wedang Ronde

Wedang Kacang Tanah

Wedang Durian

Wedang Lengkeng

Kolak Setup

Oleh-oleh[sunting | sunting sumber]

Roti Gandjel Rel

Lumpia

Tahu Bakso Ungaran

Mari Wijen

Media[sunting | sunting sumber]


Surat kabar[sunting | sunting sumber]
Kota Semarang memiliki beberapa surat kabar di antaranya:

Nama

Jenis

Jaringan

Perusahaan

Bahasa

Koran SINDO Edisi Jawa Tengah

Koran SINDO

SINDOMedia
(melalui MNC)

Suara Pembaruan Edisi Jawa Tengah

Suara Pembaruan BeritaSatu

Republika Edisi Jawa Tengah

Republika

MAHAKA

Kompas

KG

Bisnis Indonesia Edisi Jawa Tengah

Bisnis Indonesia

JAG

Media Indonesia Edisi Jawa Tengah

Media Indonesia

MEDIA

Koran Tempo

Tempo Media

Jawa Pos

Grup Jawa Pos

Suara Merdeka

Suara Merdeka

Kompas

KG

Bisnis Indonesia

JAG

Kompas Edisi Jawa Tengah

Nasional

Koran Tempo Edisi Jawa Tengah

Radar Semarang

Meteor

Suara Merdeka
Lokal
Wawasan

Tribun Jateng

Bisnis Semarang

Indonesia

Televisi[sunting | sunting sumber]


Terrestrial televisi[sunting | sunting sumber]
Kota Semarang juga memiliki beberapa terdiri dari 16-stasiun televisi (10-siaran nasional & 6-siaran
lokal) seperti:

Kana
l

Signal

Frekuen
si

UHF

23

25

27

29

31

Nama

502.250
-MHz

518.250
-MHz

534.250
-MHz

550.250
-MHz

Nama

perusahaan

Pemilik

Status

TVRI

Pemerintah Nasion

Nasional

Indonesia

al

Lembaga

486.250
-MHz

Jaringa

TVRI
TVRI

Penyiaran
Publik TVRI

Pemerintah

Jawa

Jawa

Tengah

Tengah

PT Cakrawala
antv

VIVA

Andalas

Nasion
VIVA

Televisi

Indosiar

Trans TV

MNCTV

EMTEK

Trans
Corp

MNC

PT Indosiar
Visual Mandiri

PT Televisi
Transformasi
Indonesia

PT Cipta
Televisi
Pendidikan
Indonesia

Lokal

SCM

Trans
Media

MNC

al

Negara

Indonesi
a

33

35

37

39

566.250
-MHz

582.250
-MHz

PT Rajawali
RCTI

SCTV

Global

-MHz

TV

-MHz

Citra Televisi

MNC

Indonesia

598.250

614.250

MNC

tvOne

EMTEK

PT Surya
Citra Televisi

SCM

PT Global
MNC

Informasi

MNC

Bermutu

VIVA

PT Lativi
Media Karya

VIVA

PT Duta
41

630.250
-MHz

Trans7

Trans

Visual

Trans

Corp

Nusantara Tivi Media


Tujuh

43

646.250
-MHz

MetroTV

Media
Group

PT Media
Televisi
Indonesia

Media
Group

PT Global

Lokal

Telekomunika
45

662.250
-MHz

Pro TV

SINDOtv

si Terpadu

SINDOMedi

PT Sun

Televisi
Network

47

678.250

Kompas

Kompas PT Televisi

-MHz

TV Jawa

Semarang

Kompas

Indonesia
Tengah

TV

PT Gramedia
Media

Gramedia

Nusantara

PT Televisi
Kampus
Universitas
49

694.250

TVKU

-MHz

Rajawali Dian
Televisi

Nuswantoro
PT

ABS-CBN
News
Channel

Metropolitan
Televisindo

53

726.250

Semaran

-MHz

g TV

Indonesi
a
Network

PT Mataram
Cakrawala
Televisi
Indonesia

Kelompok
Media Bali
Post

Televisi berlangganan[sunting | sunting sumber]


Kota Semarang juga memiliki beberapa televisi berlangganan seperti:

Aora TV

Astro Nusantara

BiG TV

Centrin TV

Groovia TV

UseeTV
Indovision

Top TV

OkeVision

Max3

Nexmedia

OrangeTV/Skynindo
Transvision

YesTV

Topas TV

Viva+

Radio[sunting | sunting sumber]


Kota Semarang juga memiliki beberapa terdiri dari 59-buah stasiun radio bersiaran lokal seperti:

Frekuensi Sinyal

666 KHz

AM

Nama

Stasiun

Radio Borobudur Semarang

720 KHz

Radio Silaturahim

Islam

801 KHz

Radio Programma 1

RRI

936 KHz

Radio Pasopati Andalan

Polaris Media

1062 KHz

Radio Unisa

Cakrawala Broadcasting Network

1152 KHz

Radio Pertiwi

Pertiwi Satya Pariwara

1170 KHz

Radio Programma 4

RRI

1476 KHz

Radio Hiu Kencana

(tidak aktif)

87,8 MHz

FM

Radio Kharisma Insan Dinamik


Semarang

Star Network

88,2 MHz

Radio Programma 3

RRI

88,2 MHz

Radio Hot

88,6 MHz

Radio Rhema

Katolik

89,0 MHz

Radio Programma 1

RRI

89,4 MHz

Radio EduTop

TOP Broadcasting Network

89,8 MHz

Radio SINDO Trijaya Semarang

Radio SINDO Trijaya

90,2 MHz

Radio Trax Semarang

Radio Trax

90,5 MHz

Radio Gema Centrabuana Suara

Centrabuana Media

90,6 MHz

Radio Programma 2

RRI

ABS-CBN Radio/Sky Erma


Broadcasting Station

91,0 MHz

Radio Sinergi

Radio Elshinta News and Talk

91,4 MHz

Radio Programma 4

RRI

91,8 MHz

Radio Dangdut Indonesia Semarang

Radio Dangdut Indonesia

92,2 MHz

Radio SPS

SBS Broadcasting Company

92,4 MHz

Radio Bisnis Semarang

Radio Pas (Radio Bisnis Jakarta)

92,6 MHz

Radio Idola

Rasika Swara Indomaya

93,4 MHz

Radio Smart Semarang

Radio Semarang

94,0 MHz

Radio Suara Serasi

Capitol Broadcasting Center

94,5 MHz

Radio Agape FM

Radio Bandido

94,7 MHz

Radio Cipta

MBC

94,9 MHz

Radio Good News

UCB Indonesia

95,3 MHz

Radio Programma 2

RRI

95,7 MHz

Radio Cakrawala Opini PPOR

Metra Broadcasting Network

96,1 MHz

Radio Delta

Radio Delta

96,5 MHz

Radio Ichthus

ABC Network

96,9 MHz

Radio Suara Semarang

RMN Manila 558

97,7 MHz

Radio Pro Alma

Indomedia

98,5 MHz

Radio Gaya

Almarhum

98,7 MHz

Radio Bass

Almarhum

98,9 MHz

Radio Sonora Semarang

Radio Sonora

99,3 MHz

Radio Best

CPP RadioNet

100,1 MHz

Radio Rasika

Rasika

101,2 MHz

Radio Chandra Taruna

Candra Taruna

101,6 MHz

Radio Indah Bahagia Ceria

IBC

102,0 MHz

Radio Prambors Semarang

Radio Prambors

102,4 MHz

Radio Gajah Mada

Gajahmada Media

102,8 MHz

Radio Jatayu Angkasa

Bombo

103,2 MHz

Radio Kis

Ramako Group

103,6 MHz

Radio Pop

ZOE Broadcasting Network

104,4 MHz

Radio ImeldaAliw Personel &


Communication

105,2 MHz

Radio Suara Sakti

Saksi Media

105,6 MHz

Radio Borobudur

Borobudur 25

106,0 MHz

Radio Bisnis Semarang

PAS FM Jakarta

106,8 MHz

Radio Cakrawala

Bloomberg Radio

107,0 MHz

Radio Tourist Information Centre

Bloomberg Radio

107,1 MHz

Radio Keruxon

Keruxon Broadcasting Station

107,2 MHz

Radio Be

Sky Network

107,3 MHz

Radio Suaka

NBN Radio

107,5 MHz

Radio Sahabat Sejati

NBN Radio

107,7 MHz

Radio Pendidikan Semarang

Dinas Pendidikan Kota Semarang

107,9 MHz

Radio Dakwah Islam

Islam

Sarana umum[sunting | sunting sumber]


Olahraga[sunting | sunting sumber]
PSIS Semarang merupakan satu-satunya klub sepak bola profesional di Kota Semarang. Pada
musim 1999, PSIS berhasil menjadi juara Liga Indonesia, namun pada musim kompetisi 2000
terdegradasi ke Divisi I. Pada musim 2006 bermain diDivisi Utama Liga Djarum Wilayah 1 dan
meraih juara kedua setelah dalam final kalah 01 oleh Persik Kediri Pada tahun ini PSIS kembali
berlaga di Indonesia Super League tanpa dana bantuan APBD sama sekali.
Semarang United FC merupakan klub sepak bola yang mengikuti turnamen dalam ajang Liga Primer
Indonesia.
Sasana Tinju Tugu Muda Semarang merupakan sasana tinju yang membina amatir dan profesional
tingkat dunia di Kota Semarang. Perjalanan Sasana Tinju Tugu Muda Semarang yang dirintis oleh
Muklis Sutan Rambing Th 1970 (1976 s/d 1978)Membentuk Sasana Tinju Adam (dengan latar
belakang sponsorship Bis Adam). Th 1980 (1978 s/d 1989) Membentuk Sasana Tinju Orang Tua
(dengan latar belakang sponsor jamu cap Orang Tua) Selama tahun 1984 1985 memiliki beberapa
petinju amatir dan profesional, namun kurang maksimal karena iklim pertandingan yang jarang.
Rata-rata pertandingan profesional setahun sekali, saat itu Sasana Orang Tua sempat mencetak
juara Nasional atas nama Agus Suyanto. Th 1990 (1989 s/d 2008). Th 1990 membentuk Sasana
Tinju Bank Buana dengan konsentrasi pembinaan tinju amatir. Th 1997 ketika tinju profesional
boming di televisi, Muklis Sutan Rambing mencoba fokus kepada tinju pro dengan nama Sasana
Tinju Tugu Muda Semarang (Tugu Muda merupakan lambang kota Semarang). Saat itu Sasana
Tinju Bank Buana tetap jalan namun konsen di Tinju amatir, untuk Tinju profesional dengan nama
Sasana Tinju Tugu Muda Semarang. Pada akhir tahun 1999 Sasana Tinju Tugu Muda Semarang
berhasil mencetak 3 (tiga) juara Nasional : Chris Jhon (57 Kg / kelas Bulu), Arthur Rambing (58,1 Kg
/ kelas Ringan Jr) dan Sonny Rambing (63 Kg / kelas Welter Jr). Karena tertarik , Sponsorship Bank
Buana ikut merambah pada pembinaan tinju profesional. Lama kelamaan ketika berprestasi tingkat
internasional , berubah menjadi Sasana Tinju Bank Buana Semarang, hingga tahun 2006 menjadi
Sasana Tinju UOB Buana Semarang / UOB Boxing Camp (karena nama perusahaan sponsor
berubah menjadi UOB Buana). Th 2009 (2008 s/d 2011)Perubahan nama Sasana menjadi Kuku
Bima Energy, menurunnya minat atlet untuk berlatih mempengaruhi prestasi tinju kota Semarang

kususnya Jawa Tengah menjadi minim juara. Th 2010 (2009 s/d sekarang) Perubahan nama sasana
menjadi Sasana Tinju Temujin Rambing sebagai wujud mengenang meninggalnya putra, pelatih
sekaligus promotor tinju penggerak roda pertinjuan tanah air dan Jawa Tengah
(Semarang)khususnya.

Transportasi[sunting | sunting sumber]


Kota Semarang dapat ditempuh dengan perjalanan darat, laut, dan udara. Semarang dilalui
jalur pantura yang menghubungkan Jakarta dengan kota-kota di pantai utara Pulau Jawa. Saat ini
sedang dibangun jalan tol yang menghubungkan Semarang dengan Solo. Angkutan bus antarkota
dipusatkan di Terminal Terboyo, Kecamatan Genuk. Angkutan dalam kota dilayani oleh bus kota,
angkot, dan becak. Pada tahun 2009 mulai beroperasi TransSemarang, yang juga dikenal dengan
BRT (Bus Rapid Transit), sebuah moda angkutan massal meskipun tidak menggunakan jalur khusus
seperti busway (Trans Jakarta) di Jakarta.
Semarang memiliki peranan penting dalam sejarah kereta api Indonesia. Di sinilah tonggak pertama
pembangunan kereta api Hindia Belanda dimulai, dengan pembangunan jalan kereta api yang
dimulai dari desa Kemijen menuju desa Tanggung sepanjang 26 Km) dengan lebar sepur 1435 mm.
Pencangkulan pertama dilakukan oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Mr LAJ Baron Sloet van
den Beele, Jumat 17 Juni 1864. Jalan kereta api ini mulai dioperasikan untuk umum Sabtu, 10
Agustus 1867.
Pembangunan jalan KA ini diprakarsai sebuah perusahaan swasta Naamlooze Venootschap
Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NV NISM) (terjemahan: Perseroan tak bernama
Perusahaan Kereta Api Nederland-Indonesia) yang dipimpin oleh Ir JP de Bordes. Kemudian,
setelah ruas rel Kemijen - Tanggung, dilanjutkan pembangunan rel yang dapat menghubungkan kota
Semarang - Surakarta (110 Km), pada 10 Februari 1870. Semarang memiliki dua stasiun kereta
api: Stasiun Semarang Tawang untuk kereta api kelas bisnis dan eksekutif, serta Stasiun Semarang
Poncol untuk kereta api kelas ekonomi dan angkutan barang. Kereta api di antaranya jurusan
Semarang-Jakarta, Semarang-Bandung, Semarang-Surabaya, Jakarta-Semarang-Jombang,
Jakarta-Semarang-Malang, Semarang-Tegal, dan Semarang-Bojonegoro.
Angkutan udara dilayani di Bandara Ahmad Yani, menghubungkan Semarang dengan sejumlah
kota-kota besar Indonesia setiap harinya. Sejak tahun 2008 Bandara Ahmad Yani menjadi bandara
Internasional dengan adanya penerbangan langsung ke luar negri, contohnya ke Singapura dan
Kualalumpur. Pelabuhan Tanjung Mas menghubungkan Semarang dengan sejumlah kota-kota
pelabuhan Indonesia; pelabuhan ini juga terdapat terminal peti kemas.

Untuk memperlancar jalur transportasi ke arah kota/kabupaten di Jawa Tengah di Bagian Selatan
terutama jalur padat Semarang-Solo, saat ini sedang dibangun Jalan Tol Semarang-Solo. Pada
tahap pertama, pembangunan jalan tol tersebut telah dioperasikan sebagian, yaitu SemarangUngaran yang telah mulai digunakan tahun 2011. Saat ini, pembangunan jalan tol ruas UngaranBawen sedang dilakukan.

Kesehatan (rumah sakit)[sunting | sunting sumber]


Terdapat beberapa rumah sakit besar di Semarang antara lain:

RSUP Dr. Karyadi

RSUD Kota Semarang

RSU Tlogorejo

Rumah Sakit Elizabeth

Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum

Rumah Sakit Panti Wilasa Dr. Cipto

RSU PKU Muhammadiyah Roemani

Rumah Sakit William Both

Rumah Sakit Islam Sultan Agung

Pendidikan[sunting | sunting sumber]


Semarang terdapat sejumlah perguruan tinggi ternama baik negeri maupun swasta. Berdasarkan
data dari DAPODIK Kota Semarang 2010/2011, perguruan tinggi di Kota Semarang:
Perguruan tinggi negeri[sunting | sunting sumber]
Perguruan tinggi negeri tersebut adalah:

Universitas Diponegoro (UNDIP)

Universitas Negeri Semarang (UNNES)

Politeknik Negeri Semarang (POLINES)

IAIN Walisongo

Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang (P3B/BPLP/PIP)

Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang (POLTEKKES Semarang)

Perguruan tinggi swasta[sunting | sunting sumber]


Perguruan tinggi swasta antara lain:

Universitas Dian Nuswantoro (UDINUS)

Universitas Katolik Soegijapranata (UNIKA)

Universitas STIKUBANK

Universitas Pandanaran (UNPAND)

STIE Totalwin Semarang

Sekolah Tinggi Ilmu Elektronika dan Komputer Semarang (STEKOM)

Universitas Sultan Agung (UNISSULA)

Universitas Semarang

Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG)

Universitas Muhammadiyah Semarang

Universitas Wahid Hasyim Semarang

Universitas AKI Semarang

Akademi Statistika (AIS) Muhammadiyah Semarang

STMIK ProVisi IT College

AKABA 17 Agustus 1945

STIE Dharma Putra

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bank BPD Jateng

Kolese PIKA

Sekolah menengah atas[sunting | sunting sumber]

SMA Negeri 1 Semarang

SMA Negeri 2 Semarang

SMA Negeri 3 Semarang

SMA Negeri 4 Semarang

SMA Negeri 5 Semarang

SMA Negeri 6 Semarang

SMA Negeri 7 Semarang

SMA Negeri 8 Semarang

SMA Negeri 9 Semarang

SMA Negeri 10 Semarang

SMA Negeri 11 Semarang

SMA Negeri 12 Semarang

SMA Negeri 13 Semarang

SMA Negeri 14 Semarang

SMA Negeri 15 Semarang

SMA Negeri 16 Semarang

SMA Islam Sultan Agung 1

SMA Kolese Loyola

SMA Karangturi

SMA Sedes Sapiantiae

SMA Kebon Dalem

SMA Kristen Tri Tunggal

SMA Kristen YSKI

SMA Krista Mitra

SMA Kristen Terang Bangsa

Kota kembar[sunting | sunting sumber]

Beihai, Republik Rakyat Tiongkok

Fuzhou, Republik Rakyat Tiongkok

Brisbane, Australia

Da Nang, Vietnam[6]

Tallahassee, Florida, Amerika Serikat

Kota Melaka, Malaysia

Tegucigalpa, Honduras

Lain-lain[sunting | sunting sumber]

Semarang memiliki slogan sebagai Kota ATLAS (Aman, Tertib, Lancar, Asri dan Sehat).

Beberapa pasar besar anatara lain pasar Johar,pasar Peterongan, pasar Jatingaleh, pasar
Banyumanik, pasar Kobong, pasar Karangayu, pasar Bulu, pasar Gang Baru, dll.

Perusahaan Farmasi antara lain Phapros, Saka Farma, DGPharm, dan Zenith.

Pabrik Jamu antara lain Jamu Jago, Sido Muncul, Nyonya Meneer, Jamu Leo, dll.

Pernah populer penggunaan bahasa pergaulan yang disebut bahasa Walikan.

Seniman dan selebriti[sunting | sunting sumber]

Tukul Arwana, pelawak dan presenter talkshow Bukan Empat Mata di stasiun televisi Trans
7.

Ki Joko Hadiwijoyo, dalang wayang kulit asal Kota Semarang.

Ki Nartosabdho, dalang Wayang kulit asal Kota Semarang kelahiran Klaten yang meninggal
pada tahun 1985 lalu.

Anne Avantie, desainer kondang

Asty Ananta, pemain sinetron dan pembawa acara

Tia AFI, pemenang AFI indosiar

Raden Saleh, pelukis Indonesia

Philip ten Klooster, pematung Belanda

Max van Egmond, penyanyi bas-bariton Belanda

Daniel Sahuleka, penyanyi Belanda berdarah Maluku-Tionghoa-Sunda

Nedly Andrew Girke Elstak, komponis, peniup terompet, dan pianis jazz Belanda

Johanna Carolina van der Wal, musikus dan pianis Belanda

Robert Maingay, pematung Belanda

Willem Einthoven (18601927), dokter dan peneliti Belanda. Usaha penelitiannya mengarah
kepada Elektrokardiogram(mendapatkan hadiah Nobel bidang kedokteran 1924)

Fuad Hassan (19292007), politikus, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (19851993)

Nh. Dini 1936), sastrawati

Shania Junianatha, artis

Muklis Sutan Rambing, pemilik dan pelatih Sasana Tinju Tugu Muda Semarang sekarang
berubah Sasana Tinju Temujin Rambing di Kampung Lasipin 339A, Kota Semarang Timur.

Referensi[sunting | sunting sumber]

Anda mungkin juga menyukai