Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN USAHA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM)

F.1. Promosi Kesehatan


PERSONAL HYGIENE

Disusun oleh :
dr. Raden Muhamad Isa
DOKTER INTERNSHIP ANGKATAN XIII
PERIODE 15 DESEMBER 2014 17 APRIL 2015
PUSKESMAS DHARMA RINI KABUPATEN TEMANGGUNG

BAB I
PENDAHULUAN

Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat


penting dan harus diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan
dan psikis seseorang. Kebersihan itu sendiri sangat berpengaruh diantaranya oleh
kebudayaan, sosial ,keluarga, pendidikan, dan persepsi seseorang terhadap
kesehatan,serta perkembangan ( dalam Tarwoto & Wartonah 2006).
Praktik hygiene sama dengan peningkatan kesehatan.

Dengan

implementasi tindakan hygiene seseorang, atau membantu anggota keluarga untuk


melakukan tindakan kebersihan dalam lingkungan sekitar, tenaga medis juga
berperan menambah tingkat kebersihan serta kesehatan. Dengan mengajarkan cara
hygiene pada seseorang atau pasien, akan berperan aktif dalam meningkatkan
kesehatan dan partisipan dalam perawatan diri ketika memungkinkan (dalam
Perry & Potter, 2005).
Jika seseorang sakit,biasanya masalah kebersihan kurang diperhatikan. Hal
ini terjadi karena kita menganggap masalah kebersihan adalah masalah sepele
,padahal jika hal tersebut dibiarkan terus dapat mempengaruhi kesehatan secara
umum (dalam Tarwoto & Wartonah 2006).
Personal Hygiene merupakan tindakan memelihara kebersihan dan
kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis. Ukuran kebersihan atau
penampilan seseorang dalam pemenuhan kebutuhan Personal Hygiene berbeda
pada setiap orang. Pada orang sakit hal ini karena terjadi gangguan pemenuhan
kebutuhan. Begitu pula pada penderita pasca stroke maupun pada penderita
penyakit lain dengan keterbatasan. Dukungan serta bantuan keluarga masih sangat
diperlukan oleh penderita pasca sakit dalam pemenuhan kebutuhan personal

hygiene walaupun sebagian besar dari mereka sudah dapat melakukan sendiri
secara mandiri.
Kebersihan diri atau personal hygiene dan lingkungan merupakan bagian
dari kehidupan kita sehari-hari, oleh karena itu sudah seharusnya kita sebagai
manusia untuk selalu memperhatikan kebersihan diri dan lingkungan kita agar
terhindar dari berbagai macam penyakit.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pengertian personal hygiene
Personal Hygiene berasal dari bahasaYunani yaitu personal yang artinya
perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan seseorang adalah suatu tindakan
untuk memelihara kebersihandan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik
dan psikis.
Menurut beberapa ahli :
a.

Sjarifuddin
Personal hygiene adalah kesehatan pada seseorang atau perseorangan. Sjarifudin.
1979 (dalam Basyar.2005)

b.

Efendy
Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan halyang sangat penting dan
harus diperhatikan karena kebersihanakan mempengaruhi kesehatan dan psikis
seseorang. Kebersihanitu sendiri dangat dipengaruhi oleh nilai individu dan
kebiasaan.Hal-hal yang sangat berpengaruh itu di antaranya kebudayaan,sosial,
keluarga, pendidikan, persepsi seseorang terhadap kesehatan, serta tingkat
perkembangan. (dalam Astutiningsih, 2006)

c.

Depkes
Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalammemenuhi
kebutuhannya guna memepertahankan kehidupannya,kesehatan dan kesejahteraan
sesuai dengan kondisi kesehatannya, kliendinyatakan terganggu keperawatan
dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan diri ( Depkes 2000).

d.

Nurjannah
Defisit perawatan diri adalah gangguankemampuan untuk melakukan aktifitas
perawatan diri (mandi, berhias,makan, toileting)

e.

Poter. Perry
Menurut Poter. Perry (2005), Personal hygiene adalah suatutindakan untuk
memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan
psikis, kurang perawatan diri adalah kondisidimana seseorang tidak mampu
melakukan perawatan kebersihan untuk dirinya (dalam Tarwoto dan Wartonah
2006 )
Jika seseorang sakit, biasanya masalah kebersihan kurang diperhatikan.
Hal ini terjadi karena kita menganggap masalah kebersihan adalah masalah sepele,
padahal jika hal tersebut dibiarkan terus dapat mempengaruhi kesehatan secara
umum. Karena itu hendaknya setiap orang selalu berusaha supaya personal
hygiennya dipelihara dan ditingkatkan. Kebersihan dan kerapian sangat penting
dan diperlukan agar seseorang disenangidan diterima dalam pergaulan, tetapi juga
karena kebersihan diperlukan agar seseorang dapat hidup secara sehat.
2.1.2 Tipe personal hygiene
2.1.2.1 Kesehatan Gigi dan Mulut
Mulut beserta lidah dan gigi merupakan sebagian dari alat pencerna
makanan. Mulut berupa suatu rongga yangdibatasi oleh jaringan lunak, dibagian
belakang berhubungandengan tengggorokan dan didepan ditutup oleh bibir.
Lidahterdapat didasar rongga mulut terdiri dari jaringan yang lunakdan ujungujung syaraf pengecap. Gigi terdiri dari jaringan kerasyang terdapat di rahang atas
dan bawah yang tersusun rapidalam lengkungan (Depdikbud, 1986:33).

Makanan sebelum masuk ke dalam perut, perlu dihaluskan, maka


makanan tersebut dihaluskan oleh gigi dalam rongga mulut. Lidah berperan
sebagai pencampur makanan, penempatan makanan agar dapat dikunyah dengan
baik dan berperan sebagai indera perasa dan pengecap. Penampilan wajah
sebagian ditentukan oleh tata letak gigi. Disamping itu juga sebagai pembantu
pengucapan kata-kata dengan jelas dan terang (Soenarko, 1984: 28).Seperti halnya
dengan bagian tubuh yang lain, maka mulut dan gigi juga perlu perawatan yang
teratur dan seyogyanya sudah dilakukan sejak kecil. Untuk pertumbuhan gigi
yang sehat diperlukan sayur-sayuran yang cukup mineral seperti zat kapur,
makanan dalam bentuk buah-buahan yang mengandung vitamin A atau C sangat
baik untuk kesehatan gigi dan mulut. Gosok gigi merupakan upaya atau cara yang
terbaik untuk perawatan gigi dan dilakukan paling sedikit dua kali dalam sehari
yaitu pagi dan pada waktu akan tidur. Dengan menggosok gigi yang teratur dan
benar maka plak yang adapada gigi akan hilang. Hindari kebiasaan menggigit
benda-benda yang keras dan makan makanan yang dingin dan terlalu panas
(Depdikbud, 1986: 30).Gigi yang sehat adalah gigi yang rapi, bersih,
bercahaya,gigi tidak berlubang dan didukung oleh gusi yang kencang dan
berwarna merah muda. Pada kondisi normal, dari gigi dan mulut
2.1.2.2 Kesehatan Rambut dan kulit rambut
Rambut berbentuk bulat panjang, makin ke ujung makin kecil dan
ujungnya makin kecil. Pada bagian dalam berlubang dan berisi zat warna. Warna
rambut setiap orang tidak sama tergantung zat warna yang ada didalamnaya.
Rambut dapat tumbuh dari pembuluh darah yang ada disekitar
rambut(Depdikbud, 1986:23).

Rambut merupakan pelindung bagi kulit kepala dari sengatan matahari dan
hawa dingin. Dalam kehidupan sehari-hari sering nampak pemakaian alat
perlindungan lain sepertitopi, kain kerudung dan masih banyak lagi yang lain.
Penampilan akan lebih rapi dan menarik apabila rambut dalam keadaan bersih dan
sehat. Sebaliknya rambut yang dalam keadaan kotor, kusam dan tidak terawat
akan terkesan jorok dan penampilan tidak menarik.
Rambut dan kulit kepala harus selalu sehat dan bersih,sehingga perlu
perawatan yang baik. Untuk perawatan rambut dapat ditempuh dengan berbagai
cara namun demikian cara yang dilakukan adalah cara pencucian rambut.
Rambut adalah bagian tubuh yang paling banyak mengandung minyak.
Karena itu kotoran, debu, asap mudah melekat dengan demikian maka pencucian
rambut adalah suatu keharusan. Pencucian rambut dengan shampoo dipandang
cukup apabila dilakukan dua kali dalam seminggu (Depdikbud, 1986:12).
Rambut yang sehat yaitu tidak mudah rontok dan patah,tidak terlalu
berminyak dan terlalu kering serta tidak berketombedan berkutu.
Tujuan bagi klien yang membutuhkan perawatan rambut dan kulit kepala
meliputi sebagai berikut:
1.

Pola kebersihan diri klien normal

2.

Klien akan memiliki rambut dan kulit kepala bersih yang sehat

3.

Klien akan mencapai rasa nyaman dan harga diri

4.

Klien dapat mandiri dalam kebersihan diri sendiri

5.

Klien akan berpartisipasi dalam praktik perawatan rambut.

2.1.2.3 Kesehatan kulit


Kulit terletak diseluruh permukaan luar tubuh. Secara garis besar kulit
dibedakan menjadi 2 bagian yaitu bagian luar yang disebut kulit ari dan bagian
dalam yang disebut kulit jangat. Kulit ari berlapis-lapis dan secara garis besar
dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yaitu lapisan luar yang disebut lapisan
tanduk dan lapisan dalam yang disebut lapisan malpighi. Kulit jangat terletak
disebelah bawah atau sebelah dalam dari kulit ari (Depdikbud, 1986:16).Kulit
merupakan pelindung bagi tubuh dan jaringan dibawahnya. Perlindungan kulit
terhadap segala rangsangan dari luar, dan perlindungan tubuh dari bahaya kuman
penyakit. Sebagai pelindung kulitpun sebagai pelindung cairan-cairan tubuh
sehingga tubuh tidak kekeringan dari cairan. Melalui kulitlah rasa panas, dingin
dan nyeri dapat dirasakan. Guna kulit yang lain sebagai alat pengeluaran ampasamps berupa zat yang tidak terpakai melalui keringat yang keluar lewat poripori(Soenarko, 1984:4).Kulit yang baik akan dapat menjalankan fungsinya dengan
baik sehingga perlu dirawat. Pada masa yang modern sekarang ini tersedia
berbagai cara modern pula berbagai perawatan kulit. Namun cara paling utama
bagi kulit, yaitu pembersihan badan dengan cara mandi. Perawatan kulit dilakukan
dengan cara mandi 2 kali sehari yaitu pagi dan sore.Tentu saja dengan air yang
bersih. Perawatan kulit merupakan keharusan yang mendasar (Depdikbud,
1986:23).Kulit yang sehat yaitu kulit yang selalu bersih, halus, tidakada bercakbercak merah, tidak kaku tetapi lentur (fleksibel)
2.1.2.4 Kesehatan Telinga
Telinga dapat dibagi dalam tiga bagian yaitu bagian paling luar, bagian
tengah, dan daun telinga. Telinga bagian luar terdiri dari lubang telinga dan daun

telinga. Telinga bagian tengah terdiri dari ruang yang terdiri dari tiga buah ruang
tulang pendengaran. Ditelinga bagian dalam terdapat alat keseimbangan tubuh
yang terletak dalam rumah siput(Depdikbud, 1986 : 30).Telinga merupakan alat
pendengaran, sehingga berbagaimacam bunyi-bunyi suara dapat didengar.
Disamping sebagai alat pendengaran telinga juga dapat berguna sebagai
alatkeseimbangan tubuh. Menjaga kesehatan telinga dapat dilakukan dengan
pembersihan yang berguna untuk mencegah kerusakan dan infeksi telinga. Telinga
yang sehat yaitu lubang telinga selalu bersih,untuk mendengar jelas dan telinga
bagian luar selalu bersih.
2.1.2.5 Kesehatan Kuku
Kuku terdapat di ujung jari bagian yang melekat pada kulit yang terdiri
dari sel-sel yang masih hidup. Bentuk kuku bermacam-macam tergantung dari
kegunaannya ada yang pipih, bulat panjang, tebal dan tumpul (Depdikbud,
1986:21).Guna kuku adalah sebagai pelindung jari, alat kecantikan, senjata ,
pengais dan pemegang (Depdikbud ,1986:22). Bila untuk keindahan bagi wanita
karena kuku harus relatif panjang, maka harus dirawat terutama dalam hal
kebersihannya. Kuku jari tangan maupun kuku jari kaki harus selalu terjaga
kebersihannya karena kuku yang kotor dapat menjadi sarang kuman penyakit
yang selanjutnya akan ditularkan kebagian tubuh yang lain.
2.1.2.6 Kesehatan Mata
Perawatan Mata
Pembersihan mata biasanya dilakukan selama mandi dan melibatkan
pembersihan dengan washlap bersih yang dilembabkan kedalam air. Sabun yang
menyebabkan panas dan iritasi biasanya dihindari. Perawat menyeka dari dalam

ke luar kantus mata untuk mencegah sekresi dari pengeluaran ke dalam kantong
lakrimal. Bagian yang terpisah dari washlap digunakan sekali waktu untuk
mencegah penyebaran infeksi. Jika klien memiliki sekresi kering yang tidak dapat
diangkat dengan mudah dengan menyeka, maka perawat dapat meletakkan kain
yang lembab atau kapas pada margin kelopak mata pertama kali untuk
melunakkan sekresi. Tekanan langsung jangan digunakan diatas bola mata karena
dapat meyebabkan cedera serius.
Klien yang tidak sadar memerlukan perawatan mata yang lebih sering.
Sekresi bisa berkumpul sepanjang margin kelopak mata dan kantus sebelah dalam
bila refleks berkedip tidak ada atau ketika mata tidak dapat menutup total. Mata
dapat dibersihkan dengan kapas steril yang diberi pelembab normal salin steril.
Air mata buatan bisa diperlukan, dan pesanan untuk itu harus diperoleh dai
dokter. Tindakan pencegahan harus digunakan jika potongan kecil digunakan
pada mata karena dapat meyebabkan cedera kornea.
2.1.2.7 Kesehatan Hidung
Klien biasanya mengangkat sekresi hidung secara lembut dengan
membersihkan ke dalam dengan tisu lembut. Hal ini menjadi hygiene harian yang
diperlukan. Perawat mencegah klien jangan mengeluarkan kotoran dengan kasar
karena mengakibatkan tekanan yang dapat mencenderai gendang telinga, mukosa
hidung, dan bahkan struktur mata yang sensitif. Perdarahan hidung adalah tanda
kunci dari pengeluaran yang kasar, iritasi mukosa, atau kekeringan.
Jika klien tidak dapat membuang sekresi nasal, perawat membantu dengan
menggunakan washlap basah atau aplikator kapas bertangkai yang dilembabkan
dalam air atau salin. Aplikator seharusnya jangan dimasukkan melebihi panjang

ujung kapas. Sekresi nasal yang berlebihan dapat juga dibuang dengan pengisap.
Pengisap nasal merupakan kontraindikasi dalam pembedahan nasal atau otak.

2.1.3

Jenis personal hygiene

Berdasarkan waktu pelaksanaannya


Menurut

Alimul

(2006)

personal

hygiene

berdasarkan

waktu

pelaksanaannyadibagi menjadi empat yaitu:


a. Perawatan dini hari
Merupakan personal hygiene yang dilakukan pada waktubangun tidur, untuk
melakukan tindakan untuk tes yang terjadwal seperti dalam pengambilan bahan
pemeriksaan (urine atau feses), memberikan pertolongan seperti menawarkan
bedpan atau urinal jika pasien tidak mampu ambulasi, mempersiap kanpasien
dalam melakukan sarapan atau makan pagi dengan melakukan tindakan personal
hygiene, seperti mencuci muka, tangan, menjaga kebersihan mulut,
b. Perawatan pagi hari
merupakan personal hygiene yang dilakukan setelah melakukan sarapan atau
makan pagi seperti melakukan pertolongan dalam pemenuhan kebutuhan
eliminasi (BAB / BAK), mandi atau mencuci rambut, melakukan perawatan kulit,
melakukan pijatan pada punggung, membersihkan mulut, kuku, rambut, serta
merapikan tempat tidur pasien. Hal ini sering disebut sebagai perawatan pagi yang
lengkap.
c.

Perawatan siang hari


Merupakan personal hygiene yang dilakukan setelahmelakukan berbagai tindakan
pengobatan atau pemeriksaan dan setelah makan siangdimana pasien yang dirawat

di rumah sakit seringkali menjalani banyak tes diagnostik yang melelahkan atau
prosedur di pagi hari. Berbagai tindakan personal hygiene yang dapat dilakukan,
antara lain mencuci muka dan tangan, membersihkanmulut, merapikan tempat
tidur, dan melakukan pemeliharaan kebersihan lingkungankesehatan pasien.
d. Perawatan menjelang tidur
Merupakan personal hygiene yang dilakukanpada saat menjelang tidur agar pasien
relaks sehingga dapat tidur atau istirahat dengantenang. Berbagai kegiatan yang
dapat dilakukan, antara lain pemenuhan kebutuhaneliminasi (BAB / BAK),
mencuci tangan dan muka, membersihkan mulut, danmemijat daerah punggung.
2.1.4 Tujuan Personal Hygiene
1. Tujuan perawatan personal hygiene adalah
a.

Menghilangkan minyak yang menumpuk , keringat , sel-sel kulit yang mati dan
bakteri

b.

Menghilangkan bau badan yang berlebihan

c.

Memelihara integritas permukaan kulit

d.

Menstimulasi sirkulasi / peredaran darah

e.

Meningkatkan perasaan sembuh bagi klien

f.

Memberikan kesempatan pada perawatan untuk mengkaji kondisi kulit klien.

g.

Meningkatkan percaya diri seseorang

h.

Menciptakan keindahan

i.

Meningkatkan derajat kesehatan sesorang

2.1.5 Dampak yang sering ditimbulkan


1. Dampak Fisik
Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak terpeliharanya
kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fisik yangsering terjadi
adalah:Gangguan intergritas kulit,gangguan membranemukosa mulut, infeksi pada
mata dan telinga,dan gangguan fisik padakuku.
2.Dampak Psikososial
Masalah social yang berhubungan dengan personal hygiene adalah gangguan
kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri,
aktualisasi diri,dan gangguan interaksisosial.

2.1.6

Faktor faktor yang mempengaruhi personal hygiene

Menurut Potter dan Perry (2005), sikap seseorang melakukan personal hygiene
dipengaruhi oleh sejumlah faktor antara lain:
1.

Citra tubuh
Kelompok sosial mempengaruhi bagaimana pasien dalam pelaksanaan praktik
personal hygiene.Termasuk produk dan frekuensi perawatan pribadi. Selama masa
kanak-kanak, kebiasaan keluarga mempengaruhi hygiene, misalnya frekuensi
mandi, waktu mandi dan jenis hygienemulut. Pada masa remaja, hygienepribadi
dipengruhi oleh teman. Misalnya remaja wanita mulai tertarik pada penampilan
pribadi dan mulai memakai riasan wajah. Pada masa dewasa, teman dan kelompok
kerja membentuk harapan tentang penampilan pribadi. Sedangkan pada lansia
beberapa praktik hygieneberubah karena kondisi hidupnya dan sumber yang
tersedia (Potter & Perry, 2009).

Menurut Wartonah, 2004 Pada anak-anak selalu dimanja dalam kebersihan diri,
maka kemungkinan akan terjadi perubahan pola Personal Hygiene.
2.

Praktik social.
Kelompok-kelompok

social

wadah

seorang

berhubungan

dapat

mempengaruhi praktik hygiene pribadi. Selama masa kanak-kanak, kanak-kanak


mendapatkan praktik hygiene dari orang tua mereka. Kebiasaan keluarga, jumlah
orang dirumah, dan ketersediaan air panas dan atau air mengalir hanya merupakan
3.

beberapa faktok yang mempengaruhi perawatan kebersihan.


Status sosio-ekonomi
Status ekonomi akan mempengaruh jenis dan sejauh mana praktik hygiene
dilakukan. Perawat harus sensitif terhadap status ekonomi klien dan pengaruhnya
terhadap kemampuan pemeliharaan hygieneklien tersebut. Jika klien mengalami
masalah ekonomi, klien akan sulit berpartisipasi dalam akifitas promosi kesehatan
seperti hygienedasar. Jika barang perawatan dasar tidak dapat dipenuhi pasien,
maka perawat harus berusaha mencari alternatifnya. Pelajari juga apakah
penggunaan produk tersebut merupakan bagian dari kebiasaan yang dilakukan
oleh kelompok sosial klien. Contonya, tidak semua klien menggunakan deodorant
atau kosmetik (Potter & Perry, 2009).
Selain itu, menurut Friedman (1998) dalam Pratiwi (2008), pendapatan dapat
mempengaruhi kemampuan keluarga untuk menyediakanfasilitas dan kebutuhankebutuhan yang diperlukan untuk menunjang hidup dankelangsungan hidup
keluarga. Sumber daya ekonomi seseorang mempengaruhi jenisdan tingkatan
praktik

personal

hygiene.

Untuk

melakukan

personal

hygiene

yang

baikdibutuhkan sarana dan prasarana yang memadai, seperti kamar mandi,


peralatanmandi, serta perlengkapan mandi yang cukup (misalnya: sabun, sikat
gigi, sampo, dan lain-lain).

4.

Pengetahuan dan motivasi kesehatan


Pengetahuan tentang personal hygiene sangat penting, karenapengetahuan
yang baik dapat meningkatkan kesehatan. Pengetahuan tentangpentingnya
hygiene dan Kendati demikian, pengetahuan itu sendiri tidaklah cukup, pasien
juga harustermotivasi untuk memelihara personal higiene. Individu dengan
pengetahuan tentangpentingnya personal higene akan selalu menjaga kebersihan
dirinya untuk mencegahdari kondisi atau keadaan sakit (Notoatmodjo, 1998 dalam
pratiwi, 2008).
Pengetahuan tentang hygieneakan mempengaruhi praktik hygiene. Namun,
hal ini saja tidak cukup, karena motivasi merupakan kunci penting pelaksanaan
hygiene. Kesulitan internal yang mempengaruhi akses praktik hygieneadalah
ketiadaan motivasi karena kurangnya pengetahuan. Atasi hal ini dengan
memeriksa kebutuhan klien dan memberikan informasi yang tepat. Berikan materi
yang mendiskusikan kesehatan sesuaidengan prilaku yang ingin dicapai, termasuk
konsekuensi jangka panjang dan pendek bagi klien. Klien berperan penting dalam
menentukan kesehatan dirinya karena perawatan diri merupakan hal yang paling
dominan pada kesehatan masyarkat kita. Banyak keputusan pribadi yang dibuat
tiap hari membentuk gaya hidup dan lingkungan sosial dan fisik (Pender,
Murdaugh, dan Parsons, 2002 dalam Potter & Perry, 2009).
Penting untuk mengetahui apakah klien merasa dirinya memiliki risiko.
Contohnya: apakah klien merasa berisiko menderita penyakit gigi, penyakit gigi
bersifat serius, dan apakah menyikat gigi dan menggunakan benang gigi dapat
mengurangi risiko ini? Jika klien mengetahui risiko dan dapat bertindak tanpa
konsekuesi negatif, mereka lebih cenderung untuk menerima koneling oleh
perawat (Potter & Perry, 2009).

5.

Variable kebudayaan

Kebudayaan dan nilai pribadi mempengaruhi kemampuanperawatan personal


higiene. Seseorang dari latar belakang kebudayaan yang berbeda,mengikuti
praktek perawatan personal higiene yang berbeda. Keyakinan yangdidasari kultur
sering menentukan defenisi tentang kesehatan dan perawatan diri.Dalam merawat
pasien dengan praktik higiene yang berbeda, perawat menghindarimenjadi
pembuat keputusan atau mencoba untuk menentukan standar kebersihannya(Potter
& Perry, 2005).
Beberapa budaya tidak menganggap sebagai hal penting ( Galanti, 2004
dalam Potter & Perry, 2009). Perawat tidak boleh menyatakan ketidaksetujuan
jika klien memiliki praktik higieneyang berbeda dari dirinya. Di Amrika Utara,
kebiasaan mandi adalah setiap hari sedangkan pada budaya lain hal ini hanya
dilakukan satu kali seminggu (Potter & Perry, 2009).
6.

Kebiasaan dan Pilihan pribadi


Setiap pasien memiliki keinginanindividu dan pilihan tentang kapan untuk
mandi, bercukur, dan melakukan perawatanrambut. Pemilihan produk didasarkan
pada selera pribadi, kebutuhan dan dana. Pengetahuan tentang pilihan klien akan
membantu perawatan yang terindividualisai. Selain itu, bantu klien untuk
membagun praktik higienebaru jika ada penyakit. Contohnya, perawat harus
mengajarkan perawatan higienekaki pada penderita diabetes (Potter & Perry,

7.

2009).
Kondisi fisik.
Seseorang dengan keterbatasan fisik biasanya tidak memiliki energi dan
ketangkasan untuk melakukan higiene. Contohnya: pada klien dengan traksi atau
gips, atau terpasang infus intravena. Penyakit dengan rasa nyeri membatasi
ketangkasandan rentang gerak. Klien di bawah efek sedasi tidak memiliki
koordinasi mental untuk melakukan perawatan diri. Penyakit kronis (jantung,

kanker, neurologis, psikiatrik) sering melelahkan klien. Genggaman yang


melemah akibat artritis, stroke, atau kelainan otot menghambat klien untuk
menggunakan sikat gigi, handuk basah, atau sisir. (Potter & Perry, 2009).

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Personal Hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya
perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan seseorang adalah suatu tindakan
untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik
dan psikis. Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam
memenuhi kebutuhannya guna memepertahankan kehidupannya ,kesehatan dan
kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya, seseorang dinyatakan

terganggu keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan diri. Macam
personal hygiene adalah perawatan yang mencakup seluruh bagian tubuh. Jenisjenisnya yaitu, perawatan pagi hari, siang hari, menjelang tidur, dan dini hari.
Kebersihan diri atau personal hygiene dan lingkungan merupakan bagian dari
kehidupan kita sehari-hari, oleh karena itu sudah seharusnya kita sebagai manusia
untuk selalu memperhatikan kebersihan diri dan lingkungan kita agar terhindar
dari berbagai macam penyakit

DAFTAR PUSTAKA

1. Fadhillah.2013.Konsep Dasar Personal Hygiene.


http://fadlillahbieber.blogspot.com/2013/03/konsep-personal-hygiene.html
2. Bouwhuizen, M, 1999.Ilmu Keperawatan.EGC: Jakarta
2. Aziz Alimul Hidayat , 2002. Pengantar Dokumentasi Proses Keperawatan.
EGC : Jakarta
3.Dasaryandi,kikirizky.2012.kebersihandiri.http://kikirizkydasaryandi.blogspot.co
m/2011/06/sap-kebersihan-diri.html.
4.Agus,Ahmad.2012.kebersihan_diri.http://tutorialkuliah.blogspot.com/2009/09/s
ap-upaya-kebersihan-diri.html.

5. Murti,Sari. 2012. http://www.scribd.com/doc/45033613/Kebersihan-Diri-DanLingkungan.

Anda mungkin juga menyukai