Anda di halaman 1dari 11

1.

Budgeting dan karakteristik budgeting


Budgeting adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis yang
meliputi seluruh kegiatan perusahaan (yang menimbulkan penerimaan/hak
dan juga pengeluaran/kewajiban), yang dinyatakan dalam unit (satuan)
moneter dan berlaku untuk jangka waktu / periode tertentu dimasa
mendatang.
Penganggaran adalah penciptaan suatu rencana kegiatan yang dinyatakan
dalam ukuran keuangan. Penganggaran memainkan peran penting di dalam
perencanaan, pengendalian, dan pembuatan keputusan. Anggaran juga
untuk meningkatkan koordinasi dan komunikasi.
Karakteristik budgeting :
Bersifat perencanaan
Recana merupakan penentuan terlebih dahulu tentang aktivitas atau
kegiatan yang akan dilakukan diwaktu yang akan datang dengan
spesifikasi khusus, misalnya disusun secara sistematis mencakup seluruh
kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam unit (satuan) moneter
Meliputi seluruh kegiatan
Unsur ini bermakna bahwa budget mencakup semua kegiatan yang akan
dilakukan oleh semua bagian yang ada dalam perusahaan, (pemasaran,
produksi, pembelanjaan, administrasi dan kegiatan yang berkaitan dengan
sumberdaya manusia). walaupun jumlah moneter dapat saja ditunjang
oleh jumlah non moneter (missalnya, unit yang dijual atau diproduksi).
Dinyatakn dalam satuan moneter
Budget dinyatakan dalam satuan moneter yang dapat diterapkan pada
berbagai kegiatan perusahaan yang beraneka ragam, yakni satuan
rupiah, mengingat satuan dari berbagai kegiatan pada dasarnya
berbeda misalnya: untuk bahan mentah kilogram, tenaga kerja jam kerja
per minggu dst
Jangka waktu tertentu di masa yang akan datang
Unsur ini menyatakan bahwa budget berlaku untuk masa datang, hal ini
berarti bahwa apa yang dimuat dalam budget adalah taksiran taksitan
(forecast) tentang apa yang akan terjadi serta apa yang akan dilakukan di
waktu yang akan datang.
Usulan anggaran ditelaah dan disetujui oleh otoritas yang lebih
tinggi ketimbang oleh pihak yang menganggarkan (budgetee)
Begitu disetujui, anggaran hanya dapat diubah dalam kondisi yang
ditetapkan.
Anggaran merupakan komitmen manajemen
manajer sepakat untuk mengemban tanggung jawab atas pencapaian
tujuan yang dianggarkan.
Anggaran mengestimasi potensi laba satuan bisnis
2. Jenis kompensasi yang diberikan pihak manajemen terhadap
karyawan :
Imbalan Ektrinsik

Imbalan ektrinsik yang berbentuk uang atau ada juga yang berbentuk
tunjangan pelengkap antara lain misalnya : gaji Uang Cuti, upah
Tunjangan Pelengkap, honor Uang Makan, bonus Uang Transport,
komisi - asuransi, insentif Jamsostek , upah, dll

Imbalan ektrinsik yang bentuknya sebagai benefit / tunjangan


pelengkap contohnya seperti : uang cuti, uang makan, uang
transportasi / antar jemput, asuransi, jamsostek / jaminan sosial
tenaga kerja, uang pension, rekreasi, beasiswa melanjutkan kuliah,
dsb.
Imbalan Intrinsik
Imbalan dalam bentuk intrinsik yang tidak berbentuk fisik dan hanya
dapat dirasakan berupa kelangsungan pekerjaan, jenjang karir yang jelas,
kondisi lingkungan kerja, pekerjaan yang menarik, dan lain-lain.

3. Perbedaan positive dan negative insentive


Motivasi positif (incentive positif),
insentif yang memberikan jaminan positif untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan. Insentif positif umumnya memiliki sikap
optimistis dan insentif umumnya diberikan untuk memenuhi kebutuhan
psikologis seseorang. Sebagai contoh, promosi, pujian, pengakuan,
tunjangan dan pinjaman, dll.
Maksudnya manajer memotivasi (merangsang) bawahan dengan
memberikan hadiah kepada mereka yang berprestasi. Dengan motivasi
positif, semangat kerja bawahan akan meningkat karena umumnya
manusia senang yang baik-baik saja.
Motivasi negatif (incentive negatif),
insentif yang tujuannya adalah untuk memperbaiki kesalahan
atau standar seseorang. Tujuannya adalah untuk memperbaiki
kesalahan dalam rangka untuk mendapatkan hasil yang efektif. Insentif
negatif umumnya terpaksa diberikan ketika insentif positif tidak
bekerja. Sebagai contoh: penurunan pangkat, transfer, denda,
hukuman, dll.
Maksudnya manajer memotivasi bawahan dengan memberi
hukuman kepada mereka yang pekerjaannya kurang baik, dengan
motivasi negatif ini semangat bekerja bawahan dalam jangka waktu
pendek akan meningkat karena takut dihukum, tetapi untuk jangka
waktu panjang dapat berakibat kurang baik.
4. 2 tipe penilaian kinerja perusahaan dan mana yang lebih disukai
manajemen dan investor
I. Melihat Balance Scorecard
II. Dengan menggunakan rasio analisis didalam laporan keuangam
perusahaan

#Tipe yang disukai investor yaitu melihat menggunakan balance


scorecard karena untuk mengetahui kinerja yang dicapai maka
dilakukan penilaian kinerja.
Penilaian Lain :

Penilaian hanya oleh atasan : Cepat dan langsung, dapat mengarah ke


distorsi karena pertimbangan pertimbangan pribadi.
Penilaian oleh kelompok lini, atasan dan atasannya lagi bersama
sama membahas kinerja dari bawahannya yang dinilai :
Objektivitasnya lebih akurat dibandingkan kalau hanya oleh atasan
sendiri, Individu yang dinilai tinggi dapat mendominasi penilaian
Penilaian oleh kelompok staf, atasan meminta satu atau lebih individu
untuk bermusyawarah dengannya, atasan langsung yang membuat
keputusan terakhir : Penilaian gabungan yang masuk akal dan wajar
Penilaian melalui keputusan komite, sama seperti pada pola
sebelumnya kecuali bahwa manajer yang bertanggung jawab tidak lagi
mengambil keputusan akhir, hasilnya didasarkan pada pilihan
mayoritas : Memperluas pertimbangan yang ekstrim, Memperlemah
integritas manajer yang bertanggung jawab
Penilaian berdasarkan peninjauan lapangan, sama seperti pada
kelompok staf, namun melibatkan wakil dari pimpinan pengembangan
atau departemen SDM yang bertindak sebagai peninjau yang
independen : Membawa satupikiran yang tetap ke dalam satu penilaian
lintas sektor yang besar
Penilaian oleh bawahan dan sejawat : Mungkin terlalu subjektif,
Mungkin digunakan sebagai tambahan pada metode penilaian yang
lain.

5. Elemen balance score card


Perspektif Financial, menurut Kaplan (Kaplan, 1996) pada saat
perusahaan melakukan pengukuransecara finansial, maka hal pertama
yang harus dilakukan adalah mendeteksi keberadaan industri yang
dimilikinya. Kaplan menggolongkan tiga tahap perkembanganindustri
yaitu; growth, sustain, dan harvest. Dari tahap-tahap perkembangan
industri tersebut akan diperlukan strategi-strategi yang berbeda-beda.
Dalam perspektif finansial, terdapat tiga aspek dari strategi yang
dilakukan suatu perusahaan; (1) pertumbuhan pendapatan dan
kombinasi pendapatan yang dimiliki suatu organisasi bisnis, (2)
penurunan biaya dan peningkatan produktivitas, (3) penggunaan aset
yang optimal dan strategi investasi. -#Bagaimana kita berorientasi
pada para pemegang saham.
Perspektif Customer, dalam perspektif customer ini mengidentifikasi
bagaimana kondisi customer mereka dan segmen pasar yang telah
dipilih oleh perusahaan untuk bersaing dengan kompetitor mereka.

Segmen yang telah mereka pilih ini mencerminkan keberadaan


customer tersebut sebagai sumber pendapatan mereka. Dalam
perspektif ini, pengukuran dilakukan dengan lima aspek utama
(Kaplan,1996:67); yaitu : pengukuran pangsa pasar, customer
retention, customer acquisition, customer satisfaction, dan customer
profitability. #Bagaimana kita bisa menjadi supplier utama yang
paling bernilai bagi para customer
Perspektif Proses Bisnis Internal, dalam perspektif ini, perusahaan
melakukan pengukuran terhadap semua aktivitas yang dilakukan oleh
perusahaan baik manajer maupun karyawan untuk menciptakan suatu
produk yang dapat memberikan kepuasan tertentu bagi customer dan
juga para pemegang saham. Dalam hal ini perusahaan berfokus pada
tiga proses bisnis utama yaitu: proses inovasi, proses operasi, proses
pasca penjualan. #Proses bisnis apa saja yang terbaik yang
harus kita lakukan, dalam jangka panjang maupun jangka
pendek untuk mencapai tujuan finansial dan kepuasan
customer.
Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran, Perspektif yang
terakhir dalam Balanced Scorecard adalah perspektif pertumbuhan
dan pembelajaran. Kaplan (Kaplan,1996) mengungkapkan betapa
pentingnya suatu organisasi bisnis untuk terus memperhatikan
karyawannya, memantau kesejahteraan karyawan dan meningkatkan
pengetahuan karyawan karena dengan meningkatnya tingkat
pengetahuan karyawan akan meningkatkan pula kemampuan
karyawan untuk berpartisipasi dalam pencapaian hasil ketiga
perspektif di atas dan tujuan perusahaan. #Bagaimana kita dapat
meningkatkan
dan
menciptakan
value
secara
terus
menerus,terutama dalam hubungannya dengan kemampuan
dan motivasi karyawan.

6. Perbedaan corporate governance dan MCS


corporate governance adalah rangkaian proses, kebiasaan,
kebijakan, aturan, dan institusi yang memengaruhi pengarahan,
pengelolaan, serta pengontrolan suatu perusahaan atau korporasi. Tata
kelola perusahaan juga mencakup hubungan antara para pemangku
kepentingan (stakeholder) yang terlibat serta tujuan pengelolaan
perusahaan. Pihak-pihak utama dalam tata kelola perusahaan adalah
pemegang saham, manajemen, dan dewan direksi. Pemangku
kepentingan lainnya termasuk karyawan, pemasok, pelanggan, bank
dan kreditor lain, regulator, lingkungan, serta masyarakat luas. *sistem
tata kelola yang baik sehubungan dengan pelayanan terhadap
masyarakat luas.
MCS adalah Suatu sistem yang digunakan oleh manajemen/pemilik
perusahaan
untuk
menjamin
bahwa organisasi
melaksanakan

strateginya secara efisien dan efektif dalam rangka mencapai


tujuan yang telah ditetapkan dalam proses perencanaan stratejik.
SPM
adalah
Suatu
alat
dari
alat-alat
lainya
untuk
mengimplementasikan strategi yang berfungsi untuk memotivasi
anggota-anggota organisasi guna mencapai tujuan organisasi. Definisi
lain SPM adalah Perolehan dan penggunaan informasi untuk membantu
mengkoordinasikan proses pembuatan perencanaan dan pembuatan
keputusan melalui organisasi dan utnuk memandu perilaku
manajemen

7. Rencana contingency dan faktor dalam contingency


Contingency Planning adalah sebuah rencana untuk membuat suatu
panduan dan dokumentasi atas suatu kejadian yang tidak terduga, dan
sebagai dokumentasi dasar terhadap tanggap darurat dalam upaya
pemulihan perencanaan. Tujuan utama dari contingency planning
adalah untuk mengembalikan proses bisnis secara normal dengan
biaya operasional yang minimal dari kejadian yang tidak terduga,
sehingga biaya operasional tidak membengkak secara signifikan, dan
yang bertanggung jawab atas proses ini adalah manajer proses bisnis
dan eksekutif.
Faktor-faktor
kontijensi
yang
mempengaruhi
pelaksanaan
perencanaan tersebut.
1. Ukuran organisasi dan Struktur, Penyusunan rencana strategi
formal jangka panjang memakan banyak biaya dan waktu. Ukuran
besar kecilnya organisasi perusahaan jadinya sangat menentukan
apakah organisasi tersebut akan merancang rencana formal jangka
panjang yang bersifat strategis atau tidak. Organisasi yang besar
cenderung
mempunyai
lebih
banyak
spesialisasi,
departementalisasi, sentralisasi, dan peraturan dibandingkan
organisasi kecil. Namun hubungan ini tidak bersifat linier.
Sebaliknya ukuran mempengaruhi struktur dengan laju yang
semakin menurun, yakni dampak ukuran semakin kecil.
2. Strategi dan struktur, Struktur harus mengikuti strategi. Jika
strategi organisasi dirubah maka perlu dilakukan modikfikasi
struktur agar dapat menampung dan mendukung perubahan itu.
Kerangka kerja strategi berfokus pada inovasi, minimalisasi biaya,
dan imitasi. Mereka yang innovator cocok dengan fleksibilitas dan
aliran bebas informasi pada struktur organis sedangkan mereka
yang meminimalkan biaya dan mencari efisiensi cocok dengan
struktur mekanistik.
3. Jenjang dalam organisasi di mana rencana dibuat, Pada
umumnya rencana operasional memuat rencana kegiatan yang
akan dilaksanakan oleh manajer tingkat bawah. Semakin meningkat
jenjang jabatn manajer itu dalam organisasi, peran rencananya pun
berubah menjadi perencanaan yang berorientasi strategis

4. Siklus
kehidupan
organisasi,
Perusahaan
mengalami
perkembangan melalui siklus kehidupan tertentu. Bila keadaan
stabil dan imbang manajemen sebaiknya membuat rencana spesifik
karena arahnya jelas, acuannya terinci. Rencana menurut ukuran
waktu juga berkaitan dengan siklus kehidupan organisasi. Rencana
jangka pendek lebih fleksibel karenanya lebih cocok unutk fase
awal pembentukan dn fase menurun dari perusahaan. Sedangkan
pada saat organisasi sudah matang rencana jangka panjang lebih
tepat dibuat.
5. Tingkat ketidakpastian lingkungan, Semakin tidak pasti situasi
lingkungan dapat menimbulkan ancaman efektivitas organisasi dan
semakin penting untuk membuat rencana direksional dan memberi
tekanan kepada rencana jangka pendek saja. Perubahan teknologi,
sosil, ekonomi, hukum dan perubahan lain yang berlangsung cepat
tidak memungkinkan perusahaan mengatur rencana yang tepat
dan ketat. Untuk itu diperlukan usaha untuk meminimalkannya
yaitu, salah satunya dengan penyesuaian struktur organisasi. Makin
besar ketidakpastian makin besar kebutuhan akan fleksibilitas yang
ditawarkan oleh desain organis sebaliknya lingkungan yang
sederhana dan stabil lebih efektif menggunakan desain mekanistis.
6. Komitmen masa depan, Semakin banyak pengaruh rencana
sekarang kepada komitmen di masa yang akan datang, semakin
lama jangka waktu rencana harus dibuat oleh manajer. Konsep
komitmen ini berarti rencana diperpanjang sampai jangka waktu
yang agak lama unutk mengatasi komitmen yang dibuat sekarang.
7. Teknologi dan Struktur, Semakin rutin teknologi, semakin
terstandardisasi dan mekanistis struktur tersebut. Sebaliknya
organisasi dengan teknologi yang makin tidak rutin akan lebih
cenderung mempunyai struktur yang organis.

8. Corporate diversification strategy dan business unit competitive


strategy
Diversifikasi merupakan salah satu strategi yang dilakukan perusahaan
untuk memperluas usaha dengan membuka beberapa unit bisnis atau
anak perusahaan baru baik dalam lini bisnis yang sama dengan yang
sudah ada maupun dalam unit bisnis yang berbeda dengan bisnis inti
perusahaan. Diversifikasi menjadi pilihan yang menarik bagi
perusahaan ketika perusahaan menghadapi persaingan yang sangat
ketat dan pertumbuhan pasar yang cepat. Menurut argumen pasar

modal efisien, diversifikasi perusahaan dapat menciptakan nilai


perusahaan.
Strategi Unit Bisnis berkenaan dengan bagaimana menciptakan dan
memelihara keunggulan kompetitif dalam masing-masing Industri yang
telah dipilih oleh suatu perusahaan untuk berpartisipasi. Strategi unit
bisnis bergantung pada dua aspek yang saling berkaitan : 1. Misinya
(apakah tujuan keseluruhannya ?) dan 2. Keunggulan Kompetitifnya
( Bagaimana sebaiknya unit bisnis bersaing dalam Industrinya untuk
melaksanakan misinya ?)
#Unit perusahaan yang memiliki misi dan tujuan yang
tersendiri dan yang dapat direncanakan dan dievaluasi secara
independen dari bagian lain perusahaan.

9. Faktor yang dilakukan BOD dalam melakukan pertanggungjawaban


pengawasan
First, they safeguard the equity investors' interest, particularly by
ensuring that management seeks to maximize the value of the shareholders'
stakes in the corporation.
Second, they protect the interest of other corporate stakeholders (such
as employee, suppliers, customers, competitors or the society at large) by
ensuring that employees in the corporation act in a legally and socially
responsible manner.
Among other things, they help ensure fair financial reporting, fair
compensation, fair competition, protection of the environment, and proper
conduct of business by the corporation overall. Pertama, mereka menjaga
kepentingan ekuitas investor, khususnya dengan memastikan bahwa
manajemen berusaha untuk memaksimalkan nilai saham para pemegang
saham di korporasi.
Kedua, mereka melindungi kepentingan stakeholders perusahaan
lainnya (seperti karyawan, pemasok, pelanggan, pesaing atau masyarakat
luas) dengan memastikan bahwa karyawan di perusahaan bertindak dengan
cara yang legal dan bertanggung jawab secara sosial.
Di antara hal lainnya, mereka membantu memastikan pelaporan
keuangan yang adil, kompensasi yang adil, persaingan yang adil,
perlindungan thdp lingkungan, dan perilaku bisnis yg etis oleh perusahaan
secara keseluruhan.
10.
Lingkungan bisnis
Lingkungan Bisnis adalah factor-faktor yang dapat mempengaruhi secara
langsung maupun tidak langsung terhadap manajemen organisasi atau
aktifitas usaha.
Lingkungan organisasi dapat dibedakan atas lingkungan eksternal dan
lingkungan internal.

Lingkungan eksternal adalah segala sesuatu di luar batas-batas


organisasi/perusahaan
yang
mungkin
mempengaruhi
organisasi/perusahaan.
Lingkungan eksternal terdiri atas factor-faktor yang mempengaruhi
organisasi dari luar
batas organisasi. Lingkungan eksternal dari
sebuah organisasi pada umumnya dibedakan atas lingkungan umum
dan lingkungan khusus (juga disebut lingkungan tugas) yang meliputi
pemasok,pelanggan, pesaing, pembuat peraturan, dan serikat pekerja.
Lingkungan internal dalah segala sesuatu di dalam orgnisasi /
perusahaan yang akan mempengaruhi organisasi / perusahaan
tersebut.

Lingkungan internal meliputi factor-faktor yang ada di dalam organisasi


yang berpengaruh terhadap manajemen organisasi, visi misi, budaya
perusahaan, gaya manajemen, kebijakanorganisasi, karyawan, hubungan
antar divisi,dan organisasi informal.
Lingkungan Umum
Lingkungan umum meliputi beberapa factor yang mempengaruhi
keseluruhan kegiatan bisnis secara tidak langsung. Lingkungan umum bisa
disebut juga LIngkungan Makro.
Pengaruh dari factor-faktor lingkungan umum terhadap bisnis suatu
perusahaan diantaranya :
a.
Politik, Masalah politik menyangkut tingkat pemusatan kekuatan
politik, sifat organisasi politik, system partai, serta kesadaran politik
msayarakat.
b.
Hukum, Meliputi sidat hokum, system hokum yang berlaku khususnya
yang berpengaruh terhadap perkembangan perusahaan.
c.
Sosial dan Budaya, Lingkungan social meliputi struktur golongan
yang
ada
dalam
masyarakat
yang
dapat
mempengaruhi
perkembangan perusahaan. Beberapa pengaruh lingkungan sosialbudaya terhadap bisnis antara lain pengaruh adat-istiadat, persepsi
masyarakat terhadap masalah bisnis, sikap masyarakat terhadap
investor asing, dll [Pengantar Bisnis, Sri Wiludjeng; BAB II : 14]
d.
Perekonomian, Situasi perekonomian Negara yang stabil sudah tentu
akan berpengaruh positif terhadap perkembangan bisnis di Negara
yang bersangkutan.
e.
Pemerintah, Berbagai kebijakan pemerintah yang kondusif sangat
berarti bagi perkembangan bisnis.
f.
Alam, Lingkungan alam menjadi factor penting bagi tersedianya
input/bahan baku dalam proses produksi
g.
Teknologi, Meliputi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
khususnya dalam bidang industry dan fasilitas lain yang
perkembangannya sangat pesat mempengaruhi perkembangan
perusahaan.

h.

Demografi, Meliputi sumber tenaga kerja yang tersedia dalam


masyarakat, angkatan kerja, tingkat kelahiran, tingkat kematian
penyebaran penduduk, jenis kelamin, umur, dll.

Lingkungan khusus, Lingkungan khusus terdiri dari unsur-unsur dalam


kegiatan system pasar yang mempengaruhi perusahaan.
a. Pemasok,
Perusahaan
melakukan
proses
produksi
dengan
menggunakan berbagai bahan baku yang didapatkan dari para
pemasok.
b. Pelanggan, Pelanggan merupakan unsur vital dalam bisnis karena
merekalah yang membeli dan mengkonsumsi produk yang dihasilkan
perusahaan.
c. Perantara, Para perantara meliputi pihak-pihak yang terlibat dan
membantu menyampaikan produk agar dapat sampai ketangan
konsumen sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya.
d. Pesaing, Pesaing merupakan perusahaan-perusahaan lain yang
menghasilkan produk yang sejenis dengan produk perusahaan atau
yang menghasilkan produk substitusi.
e. Penyedia Modal, Aktivitas membutuhkan modal, terutama dalam
bentuk dana untuk menjamin kelancaran operasi bisnis.
f. Tenaga kerja, Pelaksana seluruh aktivitas bisnis dalam suatu
perusahaan adalah para tenaga kerja didalamnya.

1. Definisi dari ROI dan EVA


Return On Investment (ROI) adalah alat ukur yang digunakan untuk
mengukur kinerja sebuah pusat investasi yang merupakan rasio
perbandingan antara pendapatan yang dilaporkan dalam laporan keuangan
dengan aktiva yang digunakan (Anthony dan Govindrajan, 2007).
Economic Value Added (EVA) adalah suatu system manajemen keuangan
untuk mengukur laba ekonomi dalam suatu perusahaan, yang menyatakan
bahwa kesejahteraan hanya dapat tercipta jika perusahaan mampu
memenuhi semua biaya operasi dan biaya modal. EVA merupakan jumlah
uang dan dapat diperoleh dengn mengurangkan beban modal dari laba
operasi bersih / net operating profit (Anthony dan Govindrajan, 2007).
a.

2. Kelebihan dan Kekurangan dari ROI dan EVA


ROI

Kelebihan :

1. ROI merupakan pengukuran yang komprehensif dimana semua laporan


keuangan tercermin dari rasio ini (Anthony dan Govindrajan, 2007).
2. ROI mudah dihitung, mudah dipahami, dan sangat berarti dalam
pengertian absolute (Anthony dan Govindrajan, 2007).
3. ROI merupakan denominator yang dapat diterapkan ke setiap unit
organisasi yang bertanggung jawab terhadap profitabilitas, tanpa
mempedulikan ukuran dan jenis usahanya (Anthony dan Govindrajan,
2007).
4. Mendorong manajer memberikan perhatian pada hubungan penjualan,
biaya-biaya dan investasi.
5. Mendorong efisiensi biaya.
6. Mengurangiinvestasi operating assets yang berlebihan
Kelemahan :
1. Tingkat pengembalian yang kurang akan menurunkan ROI (Anthony dan
Govindrajan, 2007).
2. Keputusan-keputusan yang meningkatkan ROI suatu pusat investasi
dapat menurunkan laba keseluruhan (Anthony dan Govindrajan, 2007).
3. Terdapat kesukaran dalam membandingkan rate of return suatu badan
usaha dengan badan usaha lain yang sejenis, mengingat praktik
akuntansi yang digunakan pada badan usaha tersebut berbeda-beda.
4. Mendorong terjadinya myopic behavior, yaitu manajer hanya berfokus
pada keuntungan jangka pendek, yang justru membebani badan usaha
keseluruhan secara jangka panjang.
b.

EVA

Kelebihan : (Anthony dan Govindrajan, 2007)


1. Dengan EVA, seluruh unit usaha memiliki sasaran laba yang sama untuk
perbandingan investasi.
2. Jika kinerja suatu pusat investasi diukiur dengan EVA, maka investasiinvestasi yang menghasilkan laba di atas biaya modal akan meningkatkan
EVA dan oleh karena itu, akan lebih menarikbagi manajer.
3. Tingkat suku bunga yang berbeda dapat digunakan untuk jenis aktiva
yang berbeda pula.
4. EVA memiliki korelasi positif yang lebih kuat terhadap perubahanperubahan dalam nilai pasar perusahaan.
Kekurangan :
1. EVA tidak menyelesaikan seluruh masalah yang berkaitan dengan
perhitunga aktiva tetap.

2. EVA akan tertekan untuk sementara oleh investasi-investasi baru karena


tingginya nilai buku bersih untuk tahun-tahun awal.
3. Antara ROI dan EVA, mana yang lebih banyak digunakan? Apa
alasannya?
Alat ukur yang banyak digunakan untuk mengukur kinerja sebuah
pusat investasi adalah ROI (Return on Investment). Alasannya adalah
perhitungan untuk mencari ROI itu lebih mudah dibanding EVA. Selain itu
juga ROI mengukur seberapa baik seorang manajer divisi menggunakan
aktiva perusahaan untuk menghasilkan laba dan memberikan cara yang
baik untuk mengecek akurasi proposal investasi modal yang diajukan.

Anda mungkin juga menyukai