Anda di halaman 1dari 71

PENDAHULUAN

Tanah merupakan bahan yang banyak dipakai pada berbagai pekerjaan


teknik sipil.Secara umum bahan bahan pembentuk kerak bumi di bedakan atas
tanah dan batuan.Tanah merupakan lapisan yang paling lunak juga mempunyai
butiran yang saling terlepas,sedangkan batuan merupakan lapisan keras dan
melekat baik.Karena tanah ini di anggap mempunyai rongga dan pori pori ini
dapat terisi air atau udara atuapun terisi oleh keduanya,sehingga keadaan tanah
dapat dinyatakan kering,jenuh dan kering sebagian.
Ilmu tentang tanah sampai saat ini sudah sedemikian jauh berkembang,dan ilmu
ini bukanlah ilmu pasti yang dapat menentukan tanah secara keseluruhan dengan
sekali pengujian,tetapi tidak yang sama pengujiannya harus dilakukan jika lokasi
tanah tersebut akan digunakan sebagai tempat berdirinya suatu kontruksi.
Dengan adanya percobaan percobaan laboratorium kita dapat menentukan
parameter parameter yang berpengaruh terhadaptanah tersebut
Dalam pengertian teknik secara umum, Tanah didefinisikan sebagai
material yang terdiri dari agregat, mineral-mineral padat yang tidak terikat secara
kimia satu sama lain dan dari bahan-bahan organik yang telah melapuk disertai
dengan zat cair dan gas yang mengisi ruang-ruang kosong diantara partikelpartikel padat tersebut. Tanah berguna untuk bahan bangunan pada berbagai
macam pekerjaan dalam lingkup teknik sipil. Berdasarkan kegunaan tersebut
maka kita harus terlebih dahulu mengetahui sifat-sifat dasar dari tanah tersebut
sebelum kita menggunakan tanah tersebut sesuai dengan fungsinya, seperti asal
usulnya, penyebaran butiran, kemampuan mengalirkan air, sifat pemampatan,
kekuatan geser, dan lain-lain. Untuk semua itu maka kita harus melakukan suatu
pengujian di laboratorium untuk mengetahui sifat-sifat dasar dari tanah tersebut
,dan pengujian ini digunakan sebagai dasar acuan untuk perencanaan design dan
pengujian ini juga berfungsi untuk mengetahui kondisi dan karakteristik struktur
tanah yang akan digunakan sebagai tempat bertumpunya suatu fondasi bangunan.
Pengujian ini disebut Praktikum pengujian tanah.
1

Adapun beberapa pengujian yang dilakukan di laboratorium tanah adalah :


1. Kadar Air

11. Consolidasi

2. Berat Isi

12. CBR (California Bearing Ratio)

3. Berat jenis (Gs)


4. Batas Konsistensi
- (Liquid Limit)
- ( Plastis Limit)
5. Analisa Saringan
6. Analisa Hydrometer
7. Sand Cone
8. Pemadatan
9. Tekan Bebas
10. Geser Langsung

DASAR TEORI
2.1 Berat Isi ( Unit Weight )
Pengujian berat isi ini dilakukan untuk mengetahui besarnya berat isi yang
dimiliki tanah dalam keadaan padat. Berat isi dari suatu jenis tanah juga
mempengaruhi fungsinya sebagai dasar atau landasan bawah dari suatu kontruksi.
Berat isi pada umumnya berkisar antara 1,6 2,0 gr / cm,untukmemperoleh hasil
yang teliti dari enujian dilaborberat isi tanah ,perlu dilakukan perlu dilakukan
penujian dilaboratorium. Dalam menganalisa hasil yang diperoleh dilaboratorium
dapat digunakan rumus sebagai berikut :
Berat tanah
Berat Isi =

( gram / cm )
Volume tanah

2.2 Berat Jenis ( Spesific Grafity )


Berat jenis tanah butiran kering dibutuhkan bermacam macam
perhitungan mekanis tanah, dimana harga tersebut diperoleh dari percobaan
dilabnoratorium. Sebagian besar dari butir butir tanah memiliki berat jenis
berkisar antara 2,6 2,9 gram / cm. jenis tanah satu dengan yang lain membuat
spesificnya juga berbeda. Karena itu perlu dilakukan pengujian dilaboratorium
untuk memperoleh hasil yang pasti dari suatu tanah. Untuk mengevaluasi data
yang diperoleh dari pengujian dapat dipakai rumus sebagai berikut :
Gs

W2 W1
( W4 W1 ) ( W3 W2 )

Keterangan :
Gs

= Berat Jenis ( Gram )

W1

= Berat pikno ( Gram )

W2

= Berat pikno + Tanah ( Gram )

W3

= Berat pikno + Tanah + Air suling ( Gram )


3

W4

= Berat pikno + Tanah + Air suling yang telah dipanaskan (Gram )

2.3 Kadar Air ( Moisture Content )


Pengujian kadar air terhadap suatu jenis tanah sangatlah penting,
dikarenakan kadar air suatu tanah sangatlah mempengaruhi keadaan tanah yang
akan digunakan sebagai landasan sebuah kontruksi. Untuk mengetahui kadar air
tersebut perlu dilakukan pengujian di laboratorium, agar kadar aire tanah dapat
dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Kadar Air

W2 W3

x 100 %

W3 W1
Keterangan :
W1

= Berat cawan ( Gram )

W2

= Berat Tanah Basah ( Gram )

W3

= Berat Tanah Kering ( Gram )

2.4 Batas Atterberg


2.4.1 Batas Cair ( Liquit Limit )
Peralatan yang digunakan dalam pengujian ini adalah cassagrande tools.
Alat tersebut terdiri dari mangkuk kuningan yang bertumpu pada dasar karet yang
keras, pengungkit eksentris ( cam ) yang dijalankan oleh pemutar yang
mengangkat dan menjatuhkan mangkuk tersebut. Dengan menggunakan alat
pemutar mangkuk dengan sendirinya akan naik turun dengan ketinggian 10 mm.
kadar airnya dapat dinyatakan dalam persen dari tanah yang dibutuhkan sepanjang
contoh tanah dalam mangkuk sesudah 25 kali pukulan didefinisikan sebagai batas
cair atau liquit limit.
2.4.2 Batas Plastis ( plastis limit )
Dapat didefinisikan sebagai kadar air yang dinyatakan dalam persen,
dimana tanah di

pilih sampai diameter 3,2 mm terjadi retak retak. Batas

plastis merupakan batas terendah yang didapat dari keplastisan suatu tanah.

2.5 Analisa Saringan ( Sieve Analisys )


Analisa saringan dipakai terhadap butiran butiran yang ukrannya lebih
besar

dari 0,075 mm, sejumlah sample di samping secara berurutan dari

yang terbesar sampai yang terkecil, berat bagian contoh yang tertahan di atas
masing masing saringan ditimbang dan kemudian dinyatakan dalam persen
keseluruhan.
2.6 Analisa Hidrometer ( Hydrometer Analisis )
Metode yang digunakan untuk ukuran yang lebih halus uaitu dengan
analisa hydrometer, pemisahan fraksi tanah dinyatakan atau dilakukan
berdasarkan hasil pengukuran kecepatan pengendapan (setting velocity ).

BAB III
KEGIATAN LAPANGAN

2.1.Keadaan lokasi pengambilan sample


Tanah yang dipergunakan untuk pengujian ini berasal dari Kreung Panjoe.
Desa Pante Pisang. Kecamatan Jeumpa, Kabupaten Bireuen. Pada hari / tanggal
Rabu 28 Desember 2005. Daerah pengambilan sampel tanah tersebut merupakan
daerah dataran rendah, dengan jarak kirakira 10 meter dari jalan raya B. ACEH MEDAN. Pengambilan sampel sekitar jam 11: 00 17: 00 WIB. Kondisi
cuacanya panas,dan jarak antara muka air tanah 80 cm dari permukaan tanah.Jarak
pengambilan sampel dari Laboratorium 35 Km.
2.2.Cara pengambilan sampel
Tanah yang diambil terletak pada kedalaman 50 cm dari permukaan tanah.
Alat yang yang dibutuhkan dalam melakukan penggalian antara lain:
-Lam
-Tabung besar dan kecil
-Cangkul
-Sekop
-Palu 50 kg
Pengambilan sampel dilakukan dengan cara menggali tanah sedalam 50cm
kemudian tanah tersebut dibuang karena masih merupakan humus. Bahan yang
diambil berupa sampel tanah yang terganggu satu karung ( 60 kg ) dari 50 cm
dari permukaan tanah dan sampel tanah tak terganggu 1 / 2 tabung besar( 50 cm )
serta satu tabung kecil. Setelah itu sampel dimasukkan kedalam plastik guna
mencegah terjadinya penguapan yang berakibat berkurangnya kadar air aslinya.

Ciri ciri sampel tersebut antara lain:

Pada kedalaman 20 cm tanah berwarna hitam humus

Pada kedalaman 30 cm tanah berwarna kecoklatan

Pada kedalaman 40 cm tanah berwarna kekuningan

Pada kedalaman 50 cm tanah berwarna kekuningan dan berair

2.3.Pengangkutan tanah
Setelah selesai penggalian tanah untuk benda uji dan dimasukkan dalam
plastik dan ditutup dengan rapat maka selanjutnya benda uji di angkut dengan
menggunakan mobil. Tanah harus terjaga dari pengaruh cuaca dan getaran
kendaraan pada saat pengangkutan ke Laboratorium.

BAB IV
PEMERIKSAAN KADAR AIR ASLI
( Natural Moisture Content Test )
1. Tujuan Praktikum
Tujuan Khusus
Untuk menentukan nilai kadar air dari tanah asli.
Tujuan Umum
Untuk menentukan nilai kadar air dari tanah asli.
Dapat menggunakan semua peralatan
Dapat memahami fungsi daripada kadar air tersebut
2. Dasar Teori
Kadar Air adalah perbandingan antara berat air dan berat butiran padat dari
volume tanah yang diuji. Besaran yang digunakan untuk menentukan kadar air
tanah dinyatakan dalam persen (%). Pengujian kadar air biasanya ditentukan pada
setiap jenis pengujian baik sebelum pengujian
ataupun sesudah pengujian. Pengujian kadar air ini adalah salah satu pengujian
yang penting dimana kadar air tersebut diperlukan pada pengujian-pengujian yang
lain.untuk memperoleh kadar air dari tanah dapat digunakan rumus sebagai
berikut:

Kadar air W =

W 2 W3
x100%
W3

Dimana : W = kadar air (%)


W1= Berat cawan kosong (gr)
W2= Berat cawan + tanah basah (gr)
W3= Berat cawan + tanah kering (gr)

3. Daftar Peralatan Dan Bahan

Peralatan

Cawan dan tutup


Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram
Oven dengan suhu 110 C
Desikator

Bahan

Tanah asli / tanah tidak terganggu dari hasil pengambilan sampel


Keselamatan Kerja :

Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan pekerjaan

Pakailah pakaian dengan rapi dan lengkap

Tempatkan alat dan bahan pada tempatnya dengan teratur

Jangan bersenda gurau pada saat melakukan pekerjaan

Patuhilah segala perintah Instruktur

4. Prosedur Praktikum
Ambil cawan yang kering dan bersih kemudian timbang beratnya
Ambil sebagian kecil tanah asli / tanah tidak terganggu dari sampel
Dan masukkan ke dalam cawan kemudian timbang beratnya
Oven tanah tersebut dengan suhu 105 110 C 24 jam atau
Sampai beratnya tetap
Angkat cawan dari oven kemudian masukkan ke dalam Desikator
Timbang berat keringnya setelah dingin
Tentukan kadar airnya.
3.5.Data percobaan dan cara perhitungan

W =

W 2 W3
x100%
W3

DATA SAMPEL I

Berat cawan kosong (W1)

Berat cawan dan tanah basah/asli (W2) = 22.8 gram

Berat cawan dan tanah kering (W3)

= 15.9 gram

= 20.8 gram

Berat Air = W2 W3
= 22.8 Gram 20.8 Gram
= 2 Gram
Berat Tanah Kering = W3 W1
= 20.8 Gram 15.9 Gram
= 4,9 Gram
Kadar Air =

W2 W3

x 100 %

W3 W1
=

x 100 %

4,9
= 40.82 %
DATA SAMPEL II

Berat cawan kosong (W1)

Berat cawan dan tanah basah/asli (W2) = 22.1 gram

Berat cawan dan tanah kering (W3)

= 16 gram

= 20.4 gram

Berat Air = W2 W3
= 22.1 Gram 20.4 Gram
= 1.7 Gram
Berat Tanah Kering = W3 W1

10

= 20.4 Gram 16 Gram


= 4.4 Gram
Kadar Air =

W2 W3

x 100 %

W3 W1
=

1.7

x 100 %

4.4
= 36.64 %
SAMPEL I

Berat cawan kosong (W1)

Berat cawan dan tanah basah/asli (W2) = 24.3 gram

Berat cawan dan tanah kering (W3)

= 15.9 gram

= 22.1 gram

Berat Air = W2 W3
= 24.3 Gram 22.1 Gram
= 2.2 Gram
Berat Tanah Kering = W3 W1
= 22.1 Gram 15.9 Gram
= 6.2 Gram
Kadar Air =

W2 W3

x 100 %

W3 W1
=

2.2

x 100 %

6.2
= 35.48 %

Kadar Air rata rata

Kadar air I + Kadar air II + Kadar air III


3

40.82 % + 36.64% + 35.48 %


11

3
= 38.31 %
5. Data Dan Hasil Perhitungan
No. Contoh
Kedalaman
Berat cawan ( W1 )
Berat cawan + Tanah ( W2 )
Berat cawan + Tanah kering ( W3 )
Berat air
Berat Tanah kering
Kadar air
Rata - rata

Satuan
( cm )
( Gram )
( Gram )
( Gram )
( Gram )
( Gram )
(%)
(%)

1
50
15.9
22.8
20.8
2
4.9
40.82

2
50
16
22.1
20.4
1.7
4.4
38.64
38.31

3
50
15.9
24.3
22.1
2.2
6.2
35.48

BAB V
PEMERIKSAAN BERAT ISI ( Density Test )
1. Tujuan Praktikum
Tujuan Khusus
Untuk menentukan nilai berat isi suatu tanah asli.
Tujuan Umum
Untuk menentukan nilai berat isi suatu tanah asli.
Dapat menggunakan semua peralatan
Dapat memahami fungsi daripada berat isi tersebut
2. Dasar Teori
Berat isi adalah perbandingan antara berat tanah basah dan isi tanah
dinyatakan dalam satuan gr/cm. Pengujian berat isi tanah ini dilakukan untuk
mengetahui besarnya berat isi yang dimiliki tanah dalam keadaan padat. Berat isi
dari suatu jenis tanah juga mempunyai fungsi sebagai dasar atau landasan bawah
dari suatu konstruksi.
Berat isi butiran tanah pada umumnya 1 2 gr/cm. Untuk memperoleh hasil
yang lebih teliti dari berat isi tanah perlu dilakukan pengujian dilaboratorium. dari

12

Pengujian berat isi juga merupakan salah satu pengujian yang penting dalam
praktikum pengujian tanah.
3. Daftar Peralatan Dan Bahan

Peralatan

Cincin pemotong tanah


Pisau pemotong tanah
Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram
Alat pengeluaran sampel / extruder

Bahan

Tanah asli / tanah tidak terganggu dari hasil pengambilan sampel


Keselamatan Kerja :

Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan pekerjaan

Pakailah pakaian dengan rapi dan lengkap

Tempatkan alat dan bahan pada tempatnya dengan teratur

Jangan bersenda gurau pada saat melakukan pekerjaan

Patuhilah segala perintah Instruktur

4. Prosedur Praktikum
Ambil cincin pemotong tanah dan timbang beratnya
Ukur volume cincinnya
Masukkan tanah ke dalam cincin sampai penuh dan ratakan kedua
permukaannya
Kemudian timbang cincin dan contoh tanah tersebut
Hitung berat isinya
5. Perhitungan Dan Cara Perhitungan
Berat isi =

W 2 W1
gram / cm3
V

13

Berat tanah

= W2 W1

Isi tanah

V=

1
d2 t
4

Dimana :
d

= Diameter cincin

= Tinggi cincin

V = Volume
W1 = Berat cincin
W2 = Berat cincin + tanah

Sample I
Cincin ( W1 )

= 115.7

Gram

Cincin + Tanah ( W2 )

= 274.5

Gram

Diameter

= 8

Gram

Tinggi

= 1.7

Gram

Volume Tanah = 1 / 4. D2 t
= 1 / 4. ( 3,14 ) ( 8 )2 ( 1.7)
= 85.408 Cm3
Berat Tanah

= W2 W1
= 274.5 Gram 115.7 Gram
= 158.8 Gram

Berat Isi (1)

= W2 W1
V
=

W2 W1
1 / 4. D2 t

158.8 Gram
85.408 Cm3

14

= 1.854 Gram / Cm3


Sample II
Cincin ( W1 )

= 115.7

Gram

Cincin + Tanah ( W2 )

= 276.8

Gram

Diameter

= 8

Gram

Tinggi

= 1.7

Gram

Volume Tanah = 1 / 4. D2 t
= 1 / 4. ( 3,14 ) ( 8 )2 ( 1.7)
= 85.408 Cm3
Berat Tanah

= W2 W1
= 276.8 Gram 115.7 Gram
= 161.1 Gram

Berat Isi (2)

= W2 W1
V
=

W2 W1
1 / 4. D2 t

161.1 Gram
85.408 Cm3

= 1.886 Gram / Cm3


Sample III
Cincin ( W1 )

= 115.7

Gram

Cincin + Tanah ( W2 )

= 274.1

Gram

Diameter

= 8

Gram

Tinggi

= 1.7

Gram

Volume Tanah = 1 / 4. D2 t
= 1 / 4. ( 3,14 ) ( 8 )2 ( 1.7)
= 85.408 Cm3
15

Berat Tanah

= W2 W1
= 274.1 Gram 115.7 Gram
= 158.4 Gram

Berat Isi (3)

= W2 W1
V
=

W2 W1
1 / 4. D2 t

158.4 Gram
85.408 Cm3

= 1.855 Gram / Cm3

Sehingga Berat Isi rata rata ( )

3 + 3 + 3

n
= 1,859 + 1,886 + 1,855
3
= 1,87gr/cm

6. Data Dan Hasil Perhitungan


No. Sampel

Satuan

Kedalaman

cm

50

50

50

Brt Cincin
W1
Brt Cincin + tanah basah
W2
Brt Tanah basah
Tinggi Contoh
Diameter Contoh
Volume
Berat isi ()
Rata-rata

115.7

115.7

115.7

g
g
cm
cm
cm3
gr/cm3
gr/cm3

274.5
158.8
1.7
8
85.408
1.859

276.5
161.1
1.7
8
85.408
1.886
1.87

274.1
158.4
1.7
8
85.408
1.855

16

BAB VI
BERAT JENIS ( Specific Gravity )
1. Tujuan Praktikum
Tujuan Khusus
Untuk menghitung besaran berat jenis suatu tanah.
Tujuan Umum
Untuk menentukan nilai berat jenis suatu tanah asli.
Dapat menggunakan semua peralatan
Dapat memahami fungsi daripada berat jenis tersebut
2. Dasar Teori
Berat jenis tanah adalah perbandingan antara berat butir tanah dengan
volume tanah padat atau berat air yang dengan isi sama dengan isi tanah padat
tersebut pada suhu tertentu.

Harga berat jenis butiran tanah sering dibutuhkan

dalam bermacammacam perhitungan mekanuka tanah, dimana hargatersebut dari


pecobaan dilaboratorium. Sebagian besar dari butiranbutiran tanah mempunyai
berat jenis antara 2,6 2,9. Jenis tanah antara yang satu dengan yang lainnya
membuat berbedabeda berat specifiknya, oleh karena itu perlu dilakukan terlebih
dahulu pengujian dilaboratorium
Peralatan dan benda uji
Peralatan:

Container

Picnometer

Oven

Desikator
17

Pipet

Timbangan

Vakum brano

Benda uji:

Tanah yang lolos ayakan 2 mm dan air suling secukupnya

5.4.Langkah kerja

Timbang berat picnometer dan tutupnya, kemudian siapkan sampel tanah


sebnyak 50 gram.

Kemudian masukkan sampel sebanyak 5 10 gram kedalam picnometer


lalu timbang beratnya.

Lalau masukkan air suling kedalamnya hingga batasnya ataupun terendam.

Lalu timbang beratnya .

Kocok picnometer agar udara yang berada dalam tanah dapat keluar lalu
bersihkan samping dinding picnometer dengan memutar perlahan
sedikitdan miringkan lalu diamkan selama waktu 24 jam.

Apabila air terlihat kurang tambahkan hingga batasnya, keringkan bagian


luar picnometer dan timbang beratnya.

Lalu picnometer diisi dengan air suling hingga batas dan timbang
beratnya.

Keselamatan Kerja :

Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan pekerjaan

Pakailah pakaian dengan rapi dan lengkap

Tempatkan alat dan bahan pada tempatnya dengan teratur

Jangan bersenda gurau pada saat melakukan pekerjaan

Patuhilah segala perintah Instruktur

18

3. Perhitungan Dan Cara Perhitungan


Untuk menghitung berat jenis tanah digunakan rumus berikut :

Gs =

(W 2 W 1)
(W 4 W 1) (W 3 W 2)

W1 = Berat picnometer ukur (gram)

Dimana ;

W2 = Berat picnometer ukur + tanah kering (gram)


W3 = Berat picnometer ukur + tanah + air (gram)

W4 = Berat picnometer ukur + air (gram)

Sample I
W1

= 41,3 Gram

W2

= 69,7 Gram

W3

= 163,8 Gram

W4

= 148,9 Gram

Gs1

W2 W1
( W4 W1 ) ( W3 W2 )

69,7 41,3
(148,9 41,3 ) (163,8 69,7 )

28,4
( 107,6 94,1 )

= 28,4
13,5
= 2,10 Gram

Sample II
W1

= 57,6 Gram

W2

= 83,9 Gram

W3

= 179,8 Gram
19

W4

= 166

Gs2

Gram
W2 W1

( W4 W1 ) ( W3 W2 )
=

83,9 57,6
(166 57,6 ) (179,8 83,9 )

26,3
( 108,4 95,9 )

26,3
12,5

= 2,104 Gram

Sample III
W1

= 56,0 Gram

W2

= 77,4 Gram

W3

= 176,3 Gram

W4

= 165 Gram

Gs2

W2 W1
( W4 W1 ) ( W3 W2 )

77,4 56,0
(165 56,0) (176,3 77,4 )

21,4
( 109 98,9 )

21,4
10,1

= 2,119 Gram
Gs rata rata =

Gs I + Gs II + Gs III
3

2,10 Gram + 2,104 Gram + 2,119 Gram


20

3
=

7,79 Gram
3

2,1 Gram

4. Data Dan Hasil Perhitungan


No. Sampel
Kedalaman
Brt picnometer
Brt picnometer + tanah
Brt picnometer + tanah + air
Brt picnometer + air
Brt Tanah
Suhu
Gs
Rata-rata

W1
W2
W3
W4

cm
Gram
Gram
Gram
Gram
Gram
C
Gram
Gram

21

1
50
41,3
69,7
163,8
148,9
28,4
25
21,1

2
50
57,6
83,9
179,8
166
26,3
25
21,104
2,1

3
50
56,0
77,4
176,3
165
21,4
25
2,119

BAB VII
PENGUJIAN BATAS KONSISTENSI
Pengujian batas konsistensi ada dua, yaitu ;
1. Liquid limit (batas cair)
2. Plastis Limit (batas plastis)
A. Liquid Limit ( Batas Cair )
1. Tujuan Praktikum
Tujuan Khusus
Untuk melakukan pengujian batas cair dengan benar dan menghitung
besaran batas cair suatu tanah.
Tujuan Umum
Untuk melakukan pengujian batas cair dengan benar dan menghitung
besaran batas cair suatu tanah.
Dapat menggunakan semua peralatan
Dapat memahami fungsi daripada batas cair tersebut
2. Dasar Teori
Batas cair adalah kadar air minimum, yaitu sifat tanah berubah dari
keadaan cair menjadi keadaan plastis. Pengujian ini dimaksudkan untuk
menentukan kadar air suatu tanah pada keadaan batas cair. Pengujian ini
dilakukan terhadap tanah yang berbutir halus atau lebih kecil. Saringan yang
digunakan adalah no. 40 (42mm).
3. Daftar Peralatan Dan Bahan

Peralatan
Alat batas cair ( Casagrande )
22

Pembuat alur ( groving tool )


Timbangan ketelitian 0,01 gran
Oven
Cawan
Spatula
Pipet
Air suling
Penjepit
Desikator
Plat kaca

Bahan

Untuk jenis tanah yang lebih halus dari ayakan no.40(0,42mm)


sampel tidak perlu dikeringkan dan untuk tanah yang lebih besar
dari saringan tersebut harus dikeringkan dan disaring dengan
saringan no.40.
Keselamatan Kerja :

Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan pekerjaan

Pakailah pakaian dengan rapi dan lengkap

Tempatkan alat dan bahan pada tempatnya dengan teratur

Jangan bersenda gurau pada saat melakukan pekerjaan

Patuhilah segala perintah Instruktur

4. Prosedur Praktikum
Ambil tanah 100 gram dan letakkan diatas kaca
Tambahkan air sedikit lalu aduk sampai homogen (merata)
Ambil sebagian dan masukkan ke dalam mangkok casagrande
dan ratakan Sampai mencapai ketebalan 1cm dari dasar
mangkok

23

Buat alur dengan groving tool sampai sampel terbelah menjadi


dua bagian
Putar alat casagrande sehingga mangkok naik dan jatuh dengan
kecepatan 2 putaran per detik.
Hentikan memutar ketika dasar alur telah bersentuhan
sepanjang 1,25 cm Dan catat jumlah ketukannya
Lakukan pengujian sampai 6 kali sehingga mendapat 3 sampel
dibawah 25 Ketukan dan 3 sampel diatas 25 ketukan
Setiap selesai pengujian ambil sedikit sampel untuk mencari
kadar airnya
5. Perhitungan Dan Cara Perhitungan
Untuk menghitung batas cair (liquid limit) digunakan rumus :
Batas Cair =

Ket ;

W 2 W3
x100%
W 3 W1

W1 = Container
W2 = Container + tanah basah
W3 = Container + tanah kering

6. Data Dan Hasil Perhitungan


Test
Number of bumps
Container + Wet Soil(W2)
Container + Dry Soil(W3)
Moisture Loss
Container (W1)
Dry Soil
Liquid Limit

g
g
g
g
g
%

W1 = W2 W3 x 100%
W3 W1

I
17
19,7
18,8
0,9
16,1
2,7
33,33

II
20
19,6
18,5
1,1
16
2,5
44

= 19,7 18,8

III
22
18,5
17,7
0,7
15,9
1,8
44,44

x 100%

18,8 -16,1

IV
29
18,4
17,6
0,8
16,2
1,4
57,14

= 0,9 x 100% = 33,33 %


2,7

24

V
32
18,7
17,7
1
15,9
1,8
83,33

VI
35
18,5
17,6
0.9
16,5
1,1
81,82

W2 = W2 W3 x 100%
W3 W1

= 19,6 18,5

x 100%

18,5 -16,0

W3 = W2 W3 x 100%
W3 W1

= 18,5 17,7

2,5

x 100%

17,7 -15,9

W4 = W2 W3 x 100%
W3 W1

W3 W1

= 18,4 17,6 x 100%

W3 W1

= 0,8 x 100% = 57,14 %


1,4

= 187 17,7 x 100%


17,7 -15,9

W6 = W2 W3 x 100%

= 0,8 x 100% = 44,44 %


1,8

17,6 -16,2

W5 = W2 W3 x 100%

= 1,1 x 100% = 44 %

= 1 x 100% = 83,33 %
1,2

= 18,5 17,6 x 100%


17,6 -16,5

= 0,9 x 100% = 81,82 %


1,1

W rata rata = W1 + W2 + W3 + W4+ W5 + W6


= 57,34 %

25

GRAFIK BATAS CAIR


75
70
65
60
55
50
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0

w = LL = 57.34%
%

10

25

100

Jumlah Ketukan

7. Kesimpulan
Dari hasil pengujian didapat kadar air pada 25 pukulan adalah sebanyak
53,5 %, ini adalah kadar air minimum pada batas cair, yaitu dimana tanah terletak
diantara keadaan plastis dengan keadaan cair. Pada pengujian ini digunakan
jumlah pukulan 25 dengan alasan bahwa Casagrande (1932) telah menyimpulkan
bahwa tiap-tiap pukulan dari alat uji batas cair adalah bersesuaian dengan
tegangan geser tanah sebesar kira-kira 1gr/cm2 (0,1 kN/m2). Oleh karena itu,
batas cair dari tanah berbutir halus adalah kadar air dimana tegangan geser
tanahnya adalah kira-kira 25 g/cm2 (2,5 kN/m2).).

26

B. Batas Plastis ( Plastis Limit )


1. Tujuan Praktikum
Tujuan Khusus
Untuk melakukan pengujian batas plastis dengan benar dan untuk
menghitung besaran batas plastis suatu tanah.
Tujuan Umum
Untuk melakukan pengujian batas plastis dengan benar dan untuk
menghitung besaran batas plastis suatu tanah.
Dapat menggunakan semua peralatan
Dapat memahami fungsi daripada batas plastis tersebut
2. Dasar Teori
Batas plastis adalah kadar minimum dimana suatu tanah masih dalam
keadaan plastis. Batas plastis didefinisikan sebagai kadar air yang dinyatakan
dalam persen (%) dimana tanah apabila digulung sampai diameter 3,2 mm akan
menjadi retak retak.Batas plastis merupakan batas terendah dari keplastisan
suatu tanah.Indek plastisitas (IP) menunjukkan sejumlah kadar air pada saat tanah
27

dalam kondisi plastis, dimana harga ini adalah selisih antara batas cair dan batas
plastis.
3. Daftar Peralatan Dan Bahan

Peralatan
Pelat kaca
Spatula
Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram
Oven
Cawan
Pipet
Air suling

Benda uji

Ambil sampel tanah yang telah di persiapkan untuk pengujian


batas cair sebanyak 60 gram
Keselamatan Kerja :

Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan pekerjaan

Pakailah pakaian dengan rapi dan lengkap

Tempatkan alat dan bahan pada tempatnya dengan teratur

Jangan bersenda gurau pada saat melakukan pekerjaan

Patuhilah segala perintah Instruktur

4. Prosedur praktikum
Tempatkan benda uji diatas pelat kaca dan campur dengan air serta
diaduk dengan merata dengan spatula.
Buatlah bola kelereng seberat kurang lebih 8 gram setelah merata.
Ambil sebagian kecil sampel dari kelereng tadi dan gelenggelengkan diatas pelat kaca sampai mencapai diameter 3 mm

28

Sampel yang tepat bila pada diameter 3mm telah menunjukkan


keadaan retak-retak rambut.
Ambil beberapa sampel yang tepat tadi dan masukkan dalam
cawan lalu timbang beratnya kemudian oven untuk menentukan
batas plastisnya.
5. Data dan cara perhitungan
Untuk mencari batas plastis dapat digunakan rumus berikut :
Batas Plastis =

W 2 W3
x 100 %
W 3 W1

Contoh perhitungan untuk Sampel no. 1


Batas Plastis =

17,2 15,5
W 2 W3
x 100 % = 28,8135593
x 100 % =
15,5 9,6
W 3 W1

5. Data dan hasil perhitungan


Test Number
Container No.
Container + Wet Soil
Container + Dry Soil
Container
Dry Soil
Moisture Loss
Plastis Limit
Average Plastis Limit

g
g
g
g
g
%
%

1
1
10.4
10.3
9.5
0.8
0.1
12.5

2
2
10.5
10.3
9.5
0.8
0.2
25

3
3
10.6
10.4
9.5
0.9
0.2
22.22
25.276

4
4
10.7
10.1
9.5
0.6
0.6
16.66

5
5
10.5
10.2
9.5
1
0.3
50

Batas Plastis1 =

W 2 W3
10.4 10.3
x 100 % =
x 100 % = 12.5 %
W 3 W1
10.2 9.5

Batas Plastis2 =

W 2 W3
10.5 10.3
x 100 % =
x 100 % = 25 %
W 3 W1
10.2 9.5

Batas Plastis3 =

W 2 W3
10.6 10.4
x 100 % =
x 100 % = 22.22 %
W 3 W1
10.4 9.5

29

Batas Plastis4 =

W 2 W3
10.2 10.1
x 100 % =
x 100 % = 16.66 %
W 3 W1
10.1 9.5

Batas Plastis5 =

W 2 W3
10.5 10.3
x 100 % =
x 100 % = 50 %
W 3 W1
10.2 9.6

Wrata-rata =

12.5 25 22.22 16.66 50


126.38
=
= 25.276 %
5
5

7. Kesimpulan
Dari hasil pengujian didapat nilai batas plastis sebesar 25,276%, ini adalah
nilai kadar air minimum dari batas plastis dimana tanah terletak diantara keadaan
semi padat dengan keadaan plastis. Perbedaan antara batas cair dan batas plastis
adalah disebut Index Plastisitas, yaitu ;
IP = 0,37 ( LL PL ) = 0,37 ( 57,34 25,276 ) = 32,064

30

BAB VIII
ANALISA SARINGAN
1. Tujuan praktikum
Tujuan Khusus
Untuk melakukan pengujian analisa saringan dengan benar dan untuk
menentukan pembagian ukuran butir tanah.
Tujuan Umum
Untuk melakukan pengujian analisa saringan dengan benar dan untuk
menentukan pembagian ukuran butir tanah.
Dapat menggunakan semua peralatan
Dapat memahami fungsi daripada analisa saringan tersebut
2. Dasar Teori
Analisa saringan adalah mengayak dan menggetarkan contoh sampel
melalui satu set ayakan di mana lubang-lubang ayakan tersebut makin kecil secara
berurutan. Pengujian ini di maksud untuk menentukan pembagian ukuran butir
suatu tanah untuk mencari persen (%) kelolosan dan finess modulus dari tanah.
3. Peralatan dan benda uji

Peralatan

Ayakan ukuran (No.4, No.8, No.30, No.50, No.100, No.200.) pan


sikat baja
timbangan dengan ketelitian 0,1 gram
mesin pengocok
oven
desikator
cawan
kuas,sendok

31

kaca pengaduk
natrium heksametafosfat

Benda uji

Ambil sampel tanah kurang lebih 500 gram dan oven hingga
kering.
rendam tanah tersebut dengan larutan natrium heksametafosfat
kurang lebih 24 jam.
Keselamatan Kerja :

Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan pekerjaan

Pakailah pakaian dengan rapi dan lengkap

Tempatkan alat dan bahan pada tempatnya dengan teratur

Jangan bersenda gurau pada saat melakukan pekerjaan

Patuhilah segala perintah Instruktur

4. Prosedur praktikum
Ambil tanah yang telah direndam, dan masukkan kedalam mesin
pengocok tanah,tambahkan air serta kocok selama kurang lebih 15
menit.
Susun seperangkat ayakan dari ukuran terbesar ke ukuran terkecil
Tumpahkan tanah tersebut ke dalam ayakan yang telah tersusun,
semprotkan air sedikit demi sedikit sehingga tanah yang lebih
kecil, lolos dari ayakan teratas
Ambil ayakan yang paling atas bersama sampel yang tertinggal di
ayakan itu kemudian oven
Lakukan langkah 1 - 4 pada setiap tingkat ayakan
Tempatkan sampel yang telah di oven pada cawan dan masukkan
kedalam desikator hingga dingin
Timbang dan catat berat tanah yang tertahan pada setiap ayakan.
5. Perhitungan dan cara perhitungan
32

Untuk menghitung persen tanah yang tertahan dan yang lewat saringan
dapat digunakan persamaan berikut :
% yang tertahan =
% yang lewat

Berat Tanah Yang Tertahan


x 100 %
Berat Tanah Total

= 100% - persentase tanah kumulatif tertahan

Contoh perhitungan untuk diameter 2,36 mm


% Yang tertahan =
% Yang Lewat

1,08 %

Berat Tanah Yang Tertahan


8,8
x 100 % =
x100% =
Berat Tanah Total
500

1,76 %

Berat Tanah Yang Tertahan


12,6
x 100 % =
x100% = 2,52
Berat Tanah Total
500

Berat Tanah Yang Tertahan


22,6
x 100 % =
x100% =
Berat Tanah Total
500

4,52 %

= 93,82 % - 4,52 = 89,3 %

% Yang tertahan =

Berat Tanah Yang Tertahan


446,5
x 100 % =
x100% =
Berat Tanah Total
500

%
% Yang Lewat

= 89,3 % - 89,3 = 0 %

6. Data dan hasil perhitungan

NO.

DIA

SAR
(mm)
4
8
30
50
100

= 96,34 % - 2,52 = 93,82 %

% Yang tertahan =
% Yang Lewat

Berat Tanah Yang Tertahan


5,4
x 100 % =
x100% =
Berat Tanah Total
500

= 98,1 % - 1,76 = 96,34 %

% Yang tertahan =
% Yang Lewat

0.82 %

= 99,18 % - 1,08 = 98,1 %

% Yang tertahan =
% Yang Lewat

Berat Tanah Yang Tertahan


4,1
x 100 % =
x100% =
Berat Tanah Total
500

= 100% - 0,82 = 99.18 %

% Yang tertahan =
% Yang Lewat

4.75
2.36
0.6
0.3
0.15

MASSA
TERTAHAN

PERSENTASE
PERSENTASE

PADA

TERTAHAN PADA

AYAKAN
(gr)
0
4.1
5.4
8.8
12.6

AYAKAN
(%)
0
0.82
1.08
1.76
2.52

33

YANG LOLOS
(%)
100
99.18
98.1
96.34
93.82

89,3

200

0.07
5

Pan
Jumlah

22.6

4.52

89.3

446.5
500

89.3

7. Kesimpulan
Cu ( koefisien keseragaman ) =

D60
=0
D10

( D30 ) 2
Cc ( koefisien gradasi ) =
=0
D60 x D10

Karena nilai ;

D60 = 0

D30 = 0

34

D10

=0

BAB IX
ANALISA HYDROMETER
1. Tujuan praktikum
Tujuan Khusus
Untuk melakukan pengujian analisis hidrometer dengan benar dan
menentukan pembagian ukuran butir tanah.
Tujuan Umum
Untuk melakukan pengujian analisis hidrometer dengan benar dan
menentukan pembagian ukuran butir tanah.
Dapat menggunakan semua peralatan
Dapat memahami fungsi daripada hidrometer tersebut
2. Dasar teori
Pengujian ini dimaksudkan untuk menentukan pembagian ukuran butir
tanah yang melalui ayakan no. 200
3. Peralatan dan benda uji

Peralatan

Ayakan ukuran (No.4, No.8, No.30, No.50, No.100, No.200.) pan


Gelas ukur 100 ml
Timbangan dengan ketelitian 0,1 gram
Mesin pengocok
Oven
Desikator
Cawan
Natrium heksametafosfat
Hidrometer
Bak perendam dengan pengatur suhu

35

Termometer 0-50 oC
Stop watch
Mortar dan palu karet

Bahan uji

Ambil sampel tanah kurang lebih 100 gram dan oven hingga
kering.
Pecahkan dengan palu karet di atas mortar bila mengumpal
Ambil 50 gram tanah yang lolos saring No.200 dan rendam tanah
tersebut dengan larutan Natrium heksametafosfat kurang lebih 24
jam.
Keselamatan Kerja :

4.

Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan pekerjaan

Pakailah pakaian dengan rapi dan lengkap

Tempatkan alat dan bahan pada tempatnya dengan teratur

Jangan bersenda gurau pada saat melakukan pekerjaan

Patuhilah segala perintah Instruktur


Prosedur praktikum

Ambil tanah yang telah di rendam, dan masukkan kedalam mesin


pengocok tanah, tambahkan air serta kocok selama kurang lebih 15
menit.
Masukkan tanah tersebut kedalam gelas ukur dan tambahkan air
sampai 1000 ml.
Tutup tabung dan kocok dalam arah horizontal selama satu menit.
Masukkan tabung ke dalam bak pengatur suhu dan masukkan juga
hidrometer kedalam tabung, dan biarkan terapung, dan baca pada
interval waktu 0,5, 1, 2 menit, sampai mendekati 0,001 berat jenis.
Angkat hidrometer setelah pembacaan menit kedua dan bersihkan
serta masukkan kedalam gelas ukur yang berisi air suling dengan
suhu yang sama.

36

Lakukan pembacaan kembali pada menit ke 5, 15, 30, 60, dan 4


jam serta 24 jam atau sampai yang di inginkan.
Ukur campuran pada setiap 20 sampai 30 menit dan tentukan
naiknya miniskus dari air suling pada tangkai hidrometer.
Catat semua data yang dibutuhkan
5. Data dan cara perhitungan
Untuk menghitung beberapa jenis parameternya dapat digunakan rumusrumus berikut :
Contoh perhitungan pada Elapsed time 0,5 menit

True Reading ( Rh )
Rh = Rh + Cm = Rh + 0,5
Rh = 60 + 0,5 = 60,5

Effective depth ( HR )
HR = -0,166 Rh + 16,6423 mm
HR = -0,166 Rh + 16,6423 = -0,166 x 60,5 + 16,6423 = 6.5993

Fully corrected reading ( R )


R = Rh + Mt - X + 1,8 = Rh + 1,0 - 3,5 + 1,8
= Rh - 0,7
R = 60,5 + 1,0 3,5 + 1,8 = 59.8

Particle Diameter ( D )
D = 0,005531
D = 0,005531

0,8909 HR
( Gs 1 ) t

0.8909 x 6.5993
= 0,01736 mm
( 2.1 1) x 0.5

Percentage finer than D ( K )


Gs

K = m (Gs 1 ) x R x 100
2.1

K = 328.7 x ( 2.1 1) x59.8 x 100 34.7318 %


6. Data dan hasil perhitungan
Test temperature

26C

Gs
37

=2. 1

Meniscus Correction Cm = + 0,5

Viscocity of water = 0.8909 mPas

Temperature Correction

Mt = +1,0

Initial dry mass of soil

Dispersant Correction

X = 3,5

Dry mass after pretreatment = 328.7 gr

Pretreatment loss
=

Elapsed
Time
minutes
(t)

= 500 gr
= 29.3 gr

29.3
x 100 =5.86 %
500

Hydromete
r

TRUE

Effective
depth

Fully
corrected

Particle Diameter

Percentage

reading

Reading

mm

reading

mm

finer than D

60

60.5

6.5993

59.8

0.01736

34.73185794

60

60.5

6.5993

59.8

0.01736

34.73185794

59

59.5

6.7653

58.8

0.01757

34.15105764

56

56.5

7.2633

55.8

0.01821

32.40865674

15

53

53.5

7.7613

52.8

0.01882

30.66625584

30

51

51.5

8.0933

50.8

0.02016

29.50465524

60

44

44.5

9.2553

43.8

0.02055

25.43905314

240

41

41.5

9.7533

40.8

0.0211

23.69665224

1440

32

32.5

11.2473

31.8

0.02266

18.46944954

38

7. Kesimpulan
Sand

= 2 0,075 mm --- 0 %

Silt

= 0,075 0,002 mm ---- 40 %

Clay

= < 0,002 mm ---- 60 %

BAB X
SAND CONE
1. Tujuan praktikum
Tujuan Khusus
Untuk melakukan pengujian kepadatan tanah di lapangan dengan benar
dan untuk menentukan nilai kepadatan tanah.
Tujuan Umum
Untuk melakukan pengujian kepadatan tanah di lapangan dengan benar
dan untuk menentukan nilai kepadatan tanah.
Dapat menggunakan semua peralatan
Dapat memahami fungsi daripada sand cone tersebut
2. Dasar teori
Pengujian ini dimaksudkan untuk menentukan kepadatan di lapangan dari
lapisan yang dipadatkan dengan menggunakan Sand Cone.
39

3. Peralatan dan benda uji

Peralatan

Botol pasir kapasitas 5 kg


Corong pasir 16,5 cm
Pelat dasar untuk corong pasir ukuran 30,48 x 30,48 cm dengan
lubang ditengah 16,5 cm
Pasir Ottawa yang bersih dan kering dan lolos no.10 dan tertahan
no. 200
Timbangan kapasitas 10 kg ketelitian 1,0 gram
Mistar perata
Container
Alat bantu seperti palu, sendok tanah, pahat, dan kantong plastik

Bahan uji

Pasir Ottawa yang bersih dan kering yang lolos saringan no.10 dan
tertahan saringan no. 200.
Keselamatan Kerja :

Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan pekerjaan

Pakailah pakaian dengan rapi dan lengkap

Tempatkan alat dan bahan pada tempatnya dengan teratur

Jangan bersenda gurau pada saat melakukan pekerjaan

Patuhilah segala perintah Instruktur

4. Prosedur praktikum
Timbang berat selinder + corong (W1)
Masukkan air kedalam selinder dan Hitung beratnya ( air penuh di
selinder ) (W2)
40

Masukkan pasir kedalam selinder dan Hitung beratnya ( pasir


penuh di selinder ) (W3)
Masukkan pasir kedalam selinder dan Hitung beratnya ( pasir
secukupnya di selinder ) (W4), kemudian buka kran sehingga pasir
masuk kedalam corong
Kemudian Hitung berat ( sisa pasir di selinder ) (W5)
Masukkan pasir kedalam selinder dan Hitung beratnya ( selinder +
corong + pasir ) (W6), kemudian buka kran sehingga pasir masuk
kedalam corong dan lobang
Kemudian Hitung berat selinder + corong + sisa pasir (W7)
Hitung berat pasir di dalam corong + lubang (W6 W7)
Hitung berat pasir di dalam corong (W4 W5)
Hitung berat tanah + plastik (W8)
Hitung berat plastik (W9)
Hitung

berat

pasir

di

dalam

lubang

(W10)

(W 6 W 7) (W 4 W 5)

5. Data dan cara perhitungan


Berat silinder + Corong (W1)

= 3055 gr

Berat (Air penuh di silinder) (W2)

= 3085 gr

Berat (Pasir penuh di silinder) (W3)

= 7350 gr

Berat (Pasir secukupnya di silinder) (W4)

= 4295 gr

Berat (Sisa pasir di silinder) + Corong (W5)

= 1650 gr

Berat silinder + Corong + Pasir (W6)

= 7350 gr

Berat silinder + Corong + Sisa pasir (W7)

= 5700 gr

Berat pasir didalam corong + Lubang (a)

= W6 W7
= 7350 gr 5700 gr
= 1650 gr

41

Berat pasir didalam corong (b)

= W4 W5
= 4295 gr 1650 gr
= 2645 gr

Berat (Kaleng + Tanah) (W8)

=1222,6 gr

Berat Kaleng (W9)

= 97 gr

Berat pasir di dalam lubang (W10) (a b)

= (W6 W7) (W4 W5)


= 1650 gr 2645 gr
= - 995 gr

Berat isi pasir (p)

= W3 W1
W2 W1
7350 gr 3055 gr

= 3085 gr 3055 gr
=

4295 gr
30 gr

= 143,17 gr
Volume tanah /pasir didalam lubang (V)

= W10

p
995

= 143,17
= 28,64 cm3
Berat tanah basah

= W8 W9
= 1222,6 gr - 97 gr
= 1125,6 gr

Berat isi tanah basah ()

W8 W9
V

1222,6 gr - 97gr
6,95

1125,6 gr
6,95

= 161,96 gr
Kadar air (%)
W1

= 16,0 Gram

W2

= 36,7 Gram

W3

= 33,9 Gram
42

Berat Air

= W2 W3
= 36,7 Gram 33,9 Gram
= 2,8 Gram

Berat Tanah Kering

= W3 W1
= 33,9 Gram 16,0 Gram
= 17,9 Gram

Kadar Air

W2 W3

x 100 %

W3 W1
=

2,8

x 100 %

17,9
= 15,6 %
Berat isi kering(d)

1 w
161,96 gr

= 1 15,6%
= 67,81gr
Berat isi kering lab (d lab)

= Berat tanah
Isi tanah
= 1125,6 gr
6,95 cm3
= 161,96 gr / cm3

Derajat kepadata di lapangan (Dr)

= d lap x 100 %

d lab
= 67,81 x 100 %
161,96
= 41,87 %
6. Data dan hasil perhitungan

43

PEMERIKSAAN SAND CONE


(KEPADATAN LAPANGAN)
Lokasi

: Alue Awe

Tanggal

Dikerjakan oleh

: Kelompok II

Paraf Pebimbing :

Uraian kegiatan

: 10 Maret 2005

Simbol

Berat silinder + Corong


Berat ( Air penuh di silinder )
Berat ( Pasir penuh di silinder )
Berat ( pasir secukupnya di silinder + Corong )
Berat ( Sisa pasir di silinder + Pasir)
Berat silinder + Corong + Pasir
Berat silinder + Corong + Sisa pasir
Berat pasir di dalam corong + Lubang ( a )
Berat pasir di dalam corong ( b )
Berat ( Kaleng + Tanah )
Berat kaleng
Berat pasir di dalam lubang ( a - b )

W1
W2
W3
W4
W5
W6
W7
W6 - W7
W4 - W5
W8
W9
W10

Berat isi pasir ( p ) = W3 - W1


W2 - W1
Volume tanah / pasir di dalam lubang V = W10

No. Titik sampel


1
2
3055
3085
7350
4295
1650
7350
5700
1650
2645
1222,6
97
-995
143,17
6,95

p
Berat tanah basah

W8 - W9

Berat isi tanah basah

= W8 - W9
V

161,96

Kadar air ( % )
Berat isi kering

1125,6

15,6

d lap

67,81

1 + W
Derajat kepadatan di lapangan ( Dr )
Dr =

d lap
d lab

x 100 %

41,87

Berat isi Lab. ( Hasil uji di pemadatan di Lab )

d lab

BAB XI
PEMADATAN RINGAN
44

161,96

1. Tujuan praktikum
Tujuan Khusus
Untuk dapat melakukan pengujian kepadatan tanah dengan benar,
menentukan nilai kepadatan maximum tanah dan menentukan kadar air
optimum tanah.
Tujuan Umum
Untuk dapat melakukan pengujian kepadatan tanah dengan benar,
menentukan nilai kepadatan maximum tanah dan menentukan kadar air
optimum tanah.
Dapat menggunakan semua peralatan
Dapat memahami fungsi daripada pemadatan ringan tersebut
2. Dasar teori
Pengujian ini dimaksudkan untuk menentukan hubungan antar kadar air
dengan kepadatan tanah sehingga dapat diketahui kepadatan maximum dan kadar
air optimum dari tanah yang dipadatkan.
3. Peralatan dan benda uji

Peralatan

Cetakan dengan 102mm, tinggi 115mm


Alat penumbuk 50,8mm dan berat 2,5 kg dengan tinggi jatuh
30cm
Pengeluar sampel vertikal
Timbangan kapasitas 20 kg dengan ketelitian 5 gram
Oven
Alat perata
Saringan 50mm, 19mm dan 4,75mm
Container
Talam, alat pengaduk, sendok, kuas dan jangka sorong

45

Bahan uji

Keringkan contoh sampel dan saring dengan saringan no. 4,


kemudian siapkan contoh sampel sebanyak 15 kg, lalu sampel
dibagi menjadi 6 bagian dan masing-masing dicampur dengan
kadar air tertentu sehingga didapat sebagian kurang lebih diatas
kadar air optimum ( 3 sampel ) dan sebagian dibawah kadar air
optimum ( 3 sampel ) dan diaduk sampai rata. Perbedaan kadar air
sampel masing-masing 1 3 %, selanjutnya diamkan sampel
selama 12 jam atau sampai jenuh.
Keselamatan Kerja :

Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan pekerjaan

Pakailah pakaian dengan rapi dan lengkap

Tempatkan alat dan bahan pada tempatnya dengan teratur

Jangan bersenda gurau pada saat melakukan pekerjaan

Patuhilah segala perintah Instruktur

4. Prosedur praktikum
Timbang cetakan dan keping alas dengan ketelitian 5 gr dan pasang
leher cetakan lalu tempatkan pada alas yang kokoh
Ambil salah satu dari keenam sampel diaduk dan dipadatkan
dengan cara ; - Tanah dipadatkan dengan alat pemadat 2,5 kg
dengan tinggi jatuh 30

cm. Tanah dipadatkan dalam 3 lapisan

dan tiap lapisan dipadatkan dengan 25 tumbukan


Tanah dipadatkan menjadi 3 bagian yang perbedaan lapisannya
tidak lebih kecil dari 50 mm
Lepaskan leher sambungan dan potong kelebihan tanah dari bagian
keliling leher dengan pisau

46

Ratakan kelebihan tanah dengan alat perata sehingga betul-betul


rata terhadap permukaan cetakan
Timbang cetakan bersama benda uji
Lakukan untuk sampel yang lain dengan cara yang sama
Keluarkan benda uji tersebut dan ambil sebagian kecil untuk
pemeriksaan kadar air.
5. Data dan cara perhitungan
Untuk menghitung beberapa parameter dari pengujian pemadatan
digunakan rumus berikut :
Contoh perhitungan untuk pengukuran no.1 :
Berat isi tanah : =

B 2 B1
V

Berat isi tanah : =

3056 1950
= 1,172 gr/cm3
944

Berat isi kering : d =

(1 w)

Berat isi kering : d =

1,172
= 0,928 gr/cm3
(1 26,27)

6. Data dan hasil perhitungan


Jl. Elak - Buket rata

Lokasi

1m

Kedalaman

39.00

Kadar Air Asli (%)

Kepadatan kering max (g/m3)

1.14

Kadar Air Optimum (%)

30.6

944
250

cm3

Berat Penumbuk

0
30
25 /

gr

Tinggi Jatuh Penumbuk

1.89

Berat Jenis

Volume Mold

Jumlah Pukulan/Lapis

Mold + Wet Soil

3056

3106

3156

3356

3306

3256

Mold

1950

1950

1950

1950

1950

1950

g
g/cm

1106
1.17

1156
1.22

1206
1.27

1406

1356
1.43

1306
1.38

Measurement No.

Wet Soil
Wet Density

47

1.49

cm

48

49

BAB XV
PENGUJIAN CBR ( California Bearing Ratio)
1. Tujuan praktikum
Tujuan Khusus
Untuk dapat melakukan pengujian CBR dengan benar, menentukan nilai
CBR, dan menentukan nilai pengembangan.
Tujuan Umum
Untuk dapat melakukan pengujian CBR dengan benar, menentukan nilai
CBR, dan menentukan nilai pengembangan.
Dapat menggunakan semua peralatan
Dapat memahami fungsi CBR
2. Dasar teori
Pengujian ini dimaksudkan untuk mendapatkan nilai daya dukung tanah dalam
keadan padat maksimum, dengan jalan melakukan penetrasi tanah yang dipadatkan.
CBR adalah perbandingan antara beban penetrasi suatu bahan dengan bahan standar
dengan kedalaman dan kecepatan penetrasi yang sama.
3. Peralatan dan benda uji

Peralatan

Mesin penetrasi dengan kapasitas 4,45 mm


Mould 152 mm, tinggi 177,8 mm
Piringan pemisah 150 mm
Alat penumbuk dengan berat 2,5 kg 5 cm tinggi jatuh 30,5 cm
Dial
Tripot Swelling dengan pelat pengembangan yang berlubang 1,6 mm
Piston
Bak peredam
50

Oven
Talam, plastik, sendok tanah, dan sebagainya.

Bahan uji

Siapkan Sampel pengujian sebanyak 3 sampel kemudian tentukan kadar


airnya, kadar air optimumnya, dan tambahkan 3% kadar air optimum
selanjutnya bungkus dengan plastik dan diamkan sampai merah.
Keselamatan Kerja :

Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan pekerjaan

Pakailah pakaian dengan rapi dan lengkap

Tempatkan alat dan bahan pada tempatnya dengan teratur

Jangan bersenda gurau pada saat melakukan pekerjaan

Patuhilah segala perintah Instruktur

4. Prosedur praktikum
Letakkan keping beban diatas permukaan benda uji minimal 4,5 kg
Atur torak penetrasi pada permukaan benda uji sampai dial beban
Menunjukkan 4,5 kg
Lakukan penetrasi dengan kecepatan penetrasi 1,27 mm/menit ( 0,05/
Menit dan penetrasi dilakukan dalam 2 sisi yaitu sisi atas dan sisi bawah
Catat semua data yang diperlukan
Keluarkan benda uji, tentukan kadar airnya dan timbang beratnya.
5. Data dan hasil perhitungan
Contoh perhitungan pengujian yang pertama ;

51

Atas
Harga CBR untuk 0,1 = (158,841/3000)*100 = 5,2947 %
Harga CBR untuk 0,2 = (282,384/3000)*100 = 9,4128 %
Bawah
Harga CBR untuk 0,1 = (470,64/3000)*100 = 15,688 %
Harga CBR untuk 0,2 = (658,896/3000)*100 = 21,9632 %
Selisih harga antara harga CBR atas dan CBR bawah adalah ;
Untuk 0,1 selisihnya = 15,688% - 5,2947% = 10,3933 %
Untuk 0,2 selisihnya = 21,9632% - 9,4128% = 12,5504 %

WAKTU

PEMBACAAN ARLOJI

(MENIT)

ATAS

PENURUNAN

BAWAH

(Inch)

BEBAN (lb)
ATAS

BAWAH

0.15

0.3

0.4

0.2

0.025

2.3556

1.1778

0.6

0.4

0.05

3.5334

2.3556

1.5

0.7

0.6

0.075

4.1223

3.5334

0.8

0.8

0.1

4.7112

4.7112

0.9

0.8

0.15

5.3001

4.7112

0.2

5.889

5.889

1.1

1.3

0.3

6.4779

7.6557

1.4

0.4

8.2446

11.778

10

1.9

2.5

0.5

11.1891

14.7225

52

53

BAB XII
PENGUJIAN KUAT TEKAN BEBAS
1. Tujuan praktikum
Tujuan Khusus
Untuk dapat melakukan pengujian kuat tekan bebas dengan benar,
mengetahui besaran Unconfinied Compressive Strength, menentukan besaran
Unconfinied Compressive Strength dan menentukan besaran sensitivitas
tanah.
Tujuan Umum
Untuk dapat melakukan pengujian kuat tekan bebas dengan benar,
mengetahui besaran Unconfinied Compressive Strength, menentukan besaran
Unconfinied Compressive Strength dan menentukan besaran sensitivitas
tanah.
Dapat menggunakan semua peralatan
Dapat memahami fungsi daripada tekan bebas
2. Dasar teori
Pengujian ini meliputi penentuan Unconfinied Compressive Strength tanah kohesif pada
kondisi asli. Pengujian ini bertujuan untuk mendapatkan dengan cepat beberapa harga
Compressive Strength dari sampel. Pada pengujian ini, sampel yang berbentuk selinder
akan diberi beban seperti tercapai harga beban maximum sehingga sampel runtuh atau
sampai pada 20% perosotnya.Pengujian ini menggunakan peralatan yang sudah standard
dengan cara mengontrol regangan tanah, rumus yang digunakan dalam pengujian ini
adalah:
Mencari regangan aksial:

L
Lo

Dimana : = Regangan aksial (%)


54

L= Perubahan panjang benda uji


Lo = Panjang benda uji semula

Menghitung luas penampang benda uji rata rata


A

= Ao

1-
Dimana: Ao = luas penampang benda uji semula (cm)
Menghitung besar tegangan normal

=P

(kg / cm)

A
P=nx
Dimana: n = pembatasan arloji tegangan
= kalibrasi proving ring
12.3.Peralatan dan Benda Uji
peralatan
1. Mesin tekan bebas
2. Alat pengeluar sampel dari tabung
1. Tabung sampel, alat cetak yang berbentuk silinder yang dapat dibuka
2. Dial, stop watch
3. Timbangan dengan ketelitian 0,01 gr
4. Oven, pisau pemotong
5. Alat berbentuk remoulding
Benda uji
1. Sampel tanah asli / tidak terganggu
2.Sampel diambil(dikeluarkan dari cetakan dengan cara jack out) dari cetakan
berbentuk selinder, sampel berukuran 3,8 cm, dan tinggi 7,5 cm.

55

Keselamatan Kerja :

Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan pekerjaan

Pakailah pakaian dengan rapi dan lengkap

Tempatkan alat dan bahan pada tempatnya dengan teratur

Jangan bersenda gurau pada saat melakukan pekerjaan

Patuhilah segala perintah Instruktur

4. Prosedur praktikum
Ambil sampel yang sudah disediakan
Tentukan tinggi sampel, diameter, dan beratnya
Keluarkan sampel dengan alat pengeluar sampel dan letakkan diatas
mesin tekan
Atur dial perosot dan dial tegangan pada angka nol
Bebani sampel dengan cara memutar alat kuat tekan dengan kecepatan
Regangan 1 - 2% per menit dan catat beban pada setiap pembacaan.
Regangan 0,5%, 1%, 2%, dan seterusnya sampai mengalami keruntuhan
atau mencapai regangan 20 %.

5. Data dan cara perhitungan


Untuk menghitung beberapa parameter dari pengujian kuat tekan bebas
digunakan rumus berikut ;
Contoh perhitungan data pertama no.1
Lo = 7,5 cm
L1 = 6 cm
L = 1 cm
1. Regangan Aksial (%)
=

1
L
= 7,5 = 0,133
Lo

56

= perubahan panjang

Lo

= panjang mula-mula

2. Luas penampang benda uji rata-rata


A=

9,616
Ao
= 1 0,133 = 11.0911 cm2
1

Ao

= luas benda uji semula (cm2)

3. Teganagan normal
= P

2
A (kg/cm )

P=nx
n = pembaca arloji tegangan
= angka kalibrasi proving ring

6. Data dan hasil perhitungan


Data pengujian pertama
TANAH ASLI
Berat tanah asli

: 127,8

Diameter

: 3,5

Kalibrasi (K)

: 0,145

Luas terkoreksi

: 11,0911

WAKTU

PEMB. DIAL

(menit)

ANGKA

LUAS

BEBAN

REGANGA
N

TEGANGAN

KOREKSI

TERKOREKSI (cm2)

(kg)

(%)

(kg/cm2)

11.0911

0.15

0.5

1.005

11.1465555

0.0725

0.0066667

0.0065043

0.3

1.01

11.202011

0.145

0.0133333

0.0129441

0.45

1.5

1.02

11.312922

0.2175

0.02

0.0192258

0.6

1.031

11.4349241

0.29

0.0266667

0.0253609

0.75

2.2

1.042

11.5569262

0.319

0.0293333

0.0276025

0.9

1.053

11.6789283

0.435

0.04

0.0372466

1.05

3.5

1.064

11.8009304

0.5075

0.0466667

0.0430051

1.2

1.075

11.9229325

0.58

0.0533333

0.0486458

1.35

1.087

12.0560257

0.725

0.0666667

0.0601359

57

1.5

1.099

12.1891189

0.87

0.08

0.0713751

1.65

1.111

12.3222121

1.015

0.0933333

0.0823716

1.8

1.123

12.4553053

1.16

0.1066667

0.093133

1.95

8.8

1.149

12.7436739

1.276

0.1173333

0.1001281

2.1

10

1.162

12.8878582

1.45

0.1333333

0.112509

2.25

10.5

1.177

13.0542247

1.5225

0.14

0.1166289

2.4

11

1.9

21.07309

1.595

0.1466667

0.0756889

Nilai c max = Q/A = 0,983 kg/cm2


Q = Beban pada saat runtuh (kg)
A = L uas bidang tekan (cm2)

58

Data pengujian kedua


TANAH BUATAN
Berat tanah

: 115,7

Diameter

: 3,5

Kalibrasi (K)

: 0,145

Luas terkoreksi

: 11,0911

WAKTU

PEMB. DIAL

(menit)

ANGKA

LUAS

BEBAN

REGANGA
N

TEGANGAN

KOREKSI

TERKOREKSI (cm2)

(kg)

(%)

(kg/cm2)

11.0911

0.15

0.8

1.005

11.1465555

0.116

0.0106667

0.0104068

0.3

1.01

11.202011

0.145

0.0133333

0.0129441

0.45

1.2

1.02

11.312922

0.174

0.016

0.0153806

0.6

1.5

1.031

11.4349241

0.2175

0.02

0.0190207

0.75

1.042

11.5569262

0.29

0.0266667

0.0250932

0.9

2.2

1.053

11.6789283

0.319

0.0293333

0.0273142

1.05

2.5

1.064

11.8009304

0.3625

0.0333333

0.0307179

1.2

1.075

11.9229325

0.435

0.04

0.0364843

1.35

3.2

1.087

12.0560257

0.464

0.0426667

0.038487

1.5

3.5

1.099

12.1891189

0.5075

0.0466667

0.0416355

1.65

1.111

12.3222121

0.58

0.0533333

0.0470695

1.8

4.3

1.123

12.4553053

0.6235

0.0573333

0.050059

1.95

5.1

1.149

12.7436739

0.7395

0.068

0.0580288

2.1

5.3

1.162

12.8878582

0.7685

0.0706667

0.0596298

2.25

5.5

1.177

13.0542247

0.7975

0.0733333

0.0610913

2.4

6.2

1.9

21.07309

0.899

0.0826667

0.042661

59

Nilai

c max

= Q/A = 0,91596 kg/cm2

Q = Beban pada saat runtuh (kg)


A = L uas bidang tekan (cm2)
Dari kedua pengujian
didapat nilai rata-rata sebesar = 0,983 0,91596
= 0,06704 kg/cm2

60

BAB XIII
PENGUJIAN GESER LANGSUNG
1. Tujuan praktikum
Tujuan Khusus
Untuk dapat melakukan pengujian geser langsung dengan benar, menentukan
besaran nilai sudut geser dalam dan nilai kohesi tanah kg/cm2.
Tujuan Umum
Untuk dapat melakukan pengujian geser langsung dengan benar, menentukan
besaran nilai sudut geser dalam dan nilai kohesi tanah kg/cm2.
Dapat menggunakan semua peralatan
Dapat memahami fungsi daripada geser langsung
2. Dasar teori
Pengujian ini untuk menentukan parameter geser tanah dengan jalan
molongsorkan tanah melalui bidang mendatar dipertengahan tingginya. Pengujian ini
dilakukan pada keadaan Consolidated Drained, yaitu dengan jalan mengkonsolidasikan
tanah terlebih dahulu yang disertai drainase, kemudian digeser dengan gaya horizontal
sampai sampel mencapai kekuatan puncaknya yang berarti terjadi kelongsoran.
3. Peralatan dan benda uji

Peralatan

Alat geser langsung


Batu pori
Pembebanan vertikal
Alat pemotong sampel
Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram
Jangka sorong
Cawan
61

Pisau pemotong
Alat pengeluar sampel

Bahan uji

Sampel yang digunakan pada pengujian ini adalah sampel yang tidak
terganggu dan sampel berbentuk persegi.
Keselamatan Kerja :

Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan pekerjaan

Pakailah pakaian dengan rapi dan lengkap

Tempatkan alat dan bahan pada tempatnya dengan teratur

Jangan bersenda gurau pada saat melakukan pekerjaan

Patuhilah segala perintah Instruktur

4. Prosedur praktikum
Pasang alat geser dengan benar dan kunci agar tidak bergerak
Keluarkan sampel dari cetakan dan ratakan permukaannya
Tekan sampel kedalam cetakan alat geser sampai sampel mengisi penuh
cetakan alat geser tersebut
Masukkan cetakan yang sudah berisi tanah kedalam alat geser
Lakukan konsolidasi sampel pada beban normal
Lakukan pergeseran sehingga tekanan geser konstan dan baca dial geser
Setelah pengujian pertama selesai, lakukan pengujian kedua dengan
Memberikan beban normal sebesar 2 kali beban normal pada pengujian
pertama
Kemudian lakukan pengujian ketiga dengan cara yang sama dan beban
yang berbeda yaitu 3 kali beban normal pertama.
Catat semua data yang diperlukan

62

6. Data dan cara perhitungan


Beban Normal

Pembacaan arloji pada saat

(kg)
10
20
30

terjadi keruntuhan
44
66
61

Untuk menghitung beberapa parameter dari pengujian geser langsung digunakan


rumus berikut ;
Contoh perhitungan untuk no uji 1
Gaya normal

Beban normal
A
1 kg

= 35,16 cm 2 = 0.028441411 kg/cm2


Tegangan geser maks = Pmaks

= 44*0,1446 gr = 0.180955631 kg/cm2


35,16 cm2
Ket ; A = Luas bidang geser, karena benda uji berbentuk persegi maka
luasnya = panjang * lebar = 6*5,86 = 35,16 cm2

6. Data dan hasil perhitungan


NO
UJI
1
2
3

GAYA NORMAL
(kg/cm2)
0.028441411
0.056882821
0.085324232

GAYA GESER PADA SAAT RUNTUH


(kg/cm2)
0.180955631
0.271433447
0.250870307

63

64

BAB IV
PENGUJIAN KONSOLIDASI
1. Tujuan praktikum
Tujuan Khusus
Untuk dapat melakukan pengujian konsolidasi tanah dengan benar,
menentukan nilai derajat konsolidasi 90% dan 50%, dan menentukan nilai
koefesien konsolidasi.
Tujuan Umum
Untuk dapat melakukan pengujian konsolidasi tanah dengan benar,
menentukan nilai derajat konsolidasi 90% dan 50%, dan menentukan nilai
koefesien konsolidasi.
Dapat menggunakan semua peralatan
Dapat memahami fungsi daripada konsilidasi
2. Dasar teori
Pengujian ini dimaksudkan untuk menentukan sifat pemampatan suatu jenis
tanah, yaitu sifat-sifat perubahan isi dan proses keluarnya air dari dalam tanah yang
dilakukan adanya perubahan.
3. Peralatan dan benda uji
65

Peralatan

Satu set alat konsolidasi


Dial ketelitian 0,01 mm
Beban-beban
Alat pengeluar sampel
Pisau pemotong
Kawat pemotong
Pemegang cincin sampel
Timbangan ketelitian 0,1 gram
Oven
Stop watch
Container

Bahan uji

Kering dan bersihkan cincin sel konsolidasi kemudian ukur diameternya,


dan keluarkan tanahnya 1 2 cm dari cetakan sampel dan ratakan ujung
tanah keluar dari cetakan dengan pisau pemotong yang tegak lurus.
Pasang cincin sampel pada bagian pemegangnya, dan bagian yang tajam
berada 0,5 cm dari ujung cetakan tanah.
Keluarkan tanah dari cetakan dan langsung masukkan kedalam cincin
sampai penuh dan ratakan permukaannya dengan pisau pemotong.
Keselamatan Kerja :

Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan pekerjaan

Pakailah pakaian dengan rapi dan lengkap

Tempatkan alat dan bahan pada tempatnya dengan teratur

Jangan bersenda gurau pada saat melakukan pekerjaan

Patuhilah segala perintah Instruktur

66

4. Prosedur praktikum
Timbang benda uji dan cincin
Pasang batu pori diatas dan dibawah cincin sampel yang telah dilapisi
dengan kertas saring dan tempatkan pada sel konsolidasi
Pasang plat penumpu pada batu pori
Letakkan sel konsolidasi yang sudah berisi benda uji pada alat
konsolidasi, sehingga bagian yang runcing pelat penumpu menyentuh
tepat pada bagian alat pembebanan
Atur kedudukan arloji dan dicatat
Pasang beban pertama sehingga tekan pada benda uji sebesar 0,25
kg/cm2
Baca dial pada 0, 0,25, 0,30, 1, 2, 4, 8, 15, 30, 60, 120 dan 1440
Berilah air sesudah pembacaan 1 menit
Setelah pembacaan menunjukkan angka yang tetap atau setelah 24 jam,
catatlah pembacaan arloji yang terakhir.
Ulangi point 6 9 dengan cara menambah beban kedua sebesar 0,50
kg/cm2 dan diikuti 1,2 kg/cm2
Penambahan beban dilakukan setiap 24 jam sekali
Catat semua data yang diperlukan
5. Data dan cara perhitungan
Untuk menghitung beberapa parameter dari pengujian Konsolidasi digunakan
rumus berikut ;
( Ho Hi )
2

Hr

= 0,5 x

= H / Hr

= eo e

Cv

0,848 xHr 2
t 90

Mv

H / Hr
P

67

= Cv x Mv x w

Cc

Cs

= 1/5 sampai 1/10 Cc

e1 e2
log P

6. Data dan hasil perhitungan


Beban (kg)
Waktu
Akar Waktu
(menit)
0
0
0.25
0.5
0.3
0.55
1
1
2
1.41
4
2
8
2.83
15
3.87
30
5.48
60
7.75
120
10.95
1440
37.95

0.25

0.5

0
0.006
0.006
0.006
0.0068
0.0068
0.012
0.018
0.032
0.076
0.14
0.2022

0.2022
0.2024
0.2025
0.2026
0.2027
0.2028
0.2028
0.2029
0.20298
0.203
0.2032
0.2036

0.2036
0.2039
0.20395
0.204
0.2041
0.2042
0.2044
0.2045
0.2049
0.205
0.2052
0.2064

0.2064
0.2068
0.2068
0.2069
0.2072
0.2074
0.2076
0.2078
0.2082
0.2086
0.2096
0.336

68

69

70

71

Anda mungkin juga menyukai