PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengenalan teknik kimia bertujuan untuk memahami defenisi teknik kimia,
dasar-dasar teknik kimia, peran serta fungsi pada pembangunan dan perkembangan
industri (USU, 2008).
Teknik kimia (chemical engineering) adalah ilmu teknik atau rekayasa yang
mempelajari pemrosesan bahan mentah menjadi barang yang lebih berguna, dapat
berupa barang jadi ataupun barang setengah jadi (Ikhwansyah, 2010).
Teknik kimia ini sangat berbeda dengan kimia dasar, bukan hanya dalam
pengertiannya saja namun juga dalam pelajaran yang diajarkannya. Contohnya saja
dalam hal belajar, di teknik kimia kita tidak akan bertemu dengan pelajaran meneliti
suatu zat atau menemukan zat-zat baru yang biasa dilakukan oleh kimia dasar.
Namun kita akan lebih difokuskan untuk mengaplikasikan dan mengembangkan zatzat yang sudah diketemukan sebelumnya (Ikhwansyah, 2010).
Memang secara tidak langsung teknik kimia tidak menemukan hal baru dalam
dunia zat, namun dalam konteks produksi bahan-bahan jadi, teknik kimialah yang
berperan penting dalam menguasai bidang produksi di dalam kehidupan sehari-hari.
Seperti halnya membuat sebuah sabun, mungkin banyak orang yang beranggapan
bahwa sabun diketemukan oleh orang kimia dasar, namun sebenarnya orang yang
mengolah bahan menjadi sabun dengan harga ekonomis itu hanya dilakukan oleh
orang teknik kimia. Jadi salahlah anggapan orang yang mengatakan bahwa semua
orang teknik kimia konteksnya tidak jauh dari mencari dan menemukan zat-zat kimia
(Ikhwansyah, 2010).
1.2 Sejarah dan Perkembangan Teknik Kimia
Profesi teknik kimia dimulai pada tahun 1888. Sementara, istilah "insinyur
kimia" telah mengambang sepanjang tahun 1880-an, tidak ada pendidikan formal
untuk insinyur kimia. Insiyur kimia merupakan seorang insinyur mekanik yang telah
memperoleh beberapa pengetahuan peralatan proses kimia, mandor pabrik kimia
dengan pengalaman seumur hidup tetapi dengan pendidikan yang sedikit, atau
pengaplikasian seorang ahli kimia tentang pengetahuan reaksi kimia industri skala
besar.
Upaya pada tahun 1880 oleh George Davis untuk menyatukan para profesional
melalui "Society of Chemical Engineers" terbukti tidak berhasil. Namun, keadaan
diubah pada tahun 1888, ketika Profesor Lewis Norton dari Massachusetts Institute
of Technology (MIT) memperkenalkan "Course X" yang dengan demikian
menyatukan insinyur kimia melalui gelar formal. Sekolah-sekoah lain seperti
Universitas Pennsylvania dan Tulane University menambahkan program empat tahun
teknik kimia mereka masing-masing pada tahun 1892 dan 1894.
Pada perang dunia I, Amerika Serikat menjadi terisolasi dari Jerman. Pewarna
berharga dan obat-obatan yang hanya diproduksi di Jerman dicegah mencapai pantai
Amerika. Tiba-tiba kimia industri Amerika diberi kesempatan untuk memasuki pasar
ini tanpa persaingan asing. Namun, para insinyur kimia tidak sepenuhnya siap untuk
keadaan ini. Mereka dihadapkan pada masalah yang sama sekali baru. Pada tahun
1915 Arthur sedikit menekankan konsep unit operasi. Maka, insinyur kimia dilatih
tentang proses kimia dengan cara yang lebih abstrak. keahlian mereka menjadi
independen yang memungkinkan pembentukan industri baru yang pesat.
Selama Perang Dunia II, insinyur kimia Amerika dipanggil untuk membangun
dan mengoperasikan banyak fasilitas baru. Dengan persaingan asing yang hampir
tidak ada, industri kimia AS terus meroket dengan minyak bumi terus menjadi dasar
dari industri. Dengan tegas Amerika memimpin dunia dalam teknologi kimia dan
pendidikan teknik kimia mulai berubah. Cara terbaik untuk penemuan terbaru dalam
teknologi kimia adalah membuat penemuan-penemuan untuk diri sendiri. Teknik
kimia adalah menjadi lebih fokus pada ilmu rekayasa.
Selama dua puluh tahun terakhir, perubahan besar telah terjadi dalam industri
kimia Amerika. Sebagian besar hambatan rekayasa yang ditemukan dalam
pengolahan minyak bumi telah diatasi, dan minyak bumi menjadi komoditas industri.
Latar belakang ilmiah, matematika, dan teknis yang kuat ditemukan di pendidikan
teknik kimia yang memungkinkan profesinya untuk memasukkan bidang baru
(Pafko, 2000).
3.
4.
5.
6.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teknik Kimia (Chemical Engineering)
Menurut Alicezah (2009), contoh bidang teknik kimia ialah pemurnian garam
dapur dan pemurnian air minum. Pemurnian tersebut menggunakan proses
pemisahan. Dalam kimia dan teknik kimia, proses pemisahan digunakan untuk
mendapatkan dua atau lebih produk yang lebih murni dari suatu campuran senyawa
kimia. Proses pemisahan diklasifikasikan menjadi proses pemisahan secara mekanis
atau kimiawi. Pemilihan jenis proses pemisahan yang digunakan bergantung pada
kondisi yang dihadapi. Pemisahan secara mekanis biaya operasinya lebih murah dari
pemisahan secara kimiawi. Untuk campuran yang tidak dapat dipisahkan melalui
proses pemisahan mekanis, proses pemisahan kimiawi harus dilakukan.
Unsur-unsur teknik kimia menurut Pramudono (2013) diantaranya :
1. Fakta yang teramati
Fakta adalah sesuatu yang benar-benar ada. Fakta yang diamati
membentuk data dan uraian yang teliti tentang kejadian. Seorang sarjana
teknik kimia dalam hampir semua tahap profesinya, menyadari bahwa
masalah yang ia harus selesaikan mempunyai dasar fakta yang diamati.
Misalnya penurunan aktifitas katalis di dalam laboratorium. Fakta yang
diamati juga dapat menyangkut konstanta fisika dan kimia dari
persenyawaan atau bahan-bahan yang diperlukan untuk perhitungan.
2. Hukum dasar
Hukum adalah suatu ungkapan dari suatu aturan atau hubungan peristiwa
yang sejauh diketahui orang bersifat tidak berubah dalam kondisi tertentu.
Beberapa hukum dasar dalam ilmu teknik kimia adalah neraca massa dan
energi; termodinamika dan kinetika dan satuan operasi
3. Teori
Beberapa teori yang digunakan di teknik kimia antara lain : teori adsorpsi,
teori kinetik, teori kecepatan reaksi, teori transport phenomena.
4. Teknik atau kemahiran
5. Alat
2.2 Perbedaan Kimia dan Teknik Kimia
Kimia adalah ilmu yang mempelajari bahan-bahan pada skala atom sampai skala
makromolekul, dan perubahan-perubahan yang dialaminya, serta energi dan entropi
yang menyertai proses-proses tersebut. Kimia murni itu penemuan sedangkan
teknik kimia itu penerapan atas hasil yang telah di temukan. Kimia murni memakai
alat dengan skala laboratorium sedangkan teknik kimia memakai alat dengan skala
besar. Contohnya menara destilasi pertamina (Dermawan, dkk., 2012).
Jadi salahlah anggapan orang yang mengatakan bahwa semua orang teknik
kimia konteksnya tidak jauh dari mencari dan menemukan zat-zat kimia. Lalu dalam
hal skala yang dipelajarinya juga jauh berbeda, orang-orang kimia dasar biasanya
melakukan percobaan dengan skala yang kecil, berbeda dengan orang-orang teknik
kimia yang biasa melakukan percobaan dengan skala besar dikarenakan percobaan
tersebut akan diterapkan pada bidang industri.
Jadi jelaslah pengertian teknik kimia dan kimia dasar sangat jauh berbeda baik
dalam segi pelajaran maupun pekerjaan yang akan dihadapinya. Kemajuan
kehidupan manusia menuntut
kehidupan
hidup
jeruk menjadi dua bagian dan kemudian memerasnya. Metode yang lebih rumit
adalah dengan cara mengupas kulit jeruk dan kemudian menghancurkan jeruk
untuk memperoleh jusnya.
Teknik Kimia
Sebuah perusahaan kemudian menginstruksikan seorang insinyur teknik kimia
untuk merancang pabrik penghasil jus jeruk dengan kapasitas produksi beberapa
ribu ton jus per tahun. Insinyur tersebut akan menganalisis proses-proses produksi
yang mungkin dan kemudian mengevaluasi keekonomisan setiap proses yang
mungkin. Walaupun metode produksi jus dengan cara memeras sangat sederhana,
proses ini tidak ekonomis karena memerlukan ribuan orang untuk mencapai target
produksi. Oleh karena itu, metode lain akan dipilih (mungkin metode pengupasan
dan penghancuran). Dari contoh ini, dapat dilihat bahwa proses produksi yang
paling sederhana dalam skala laboratorium belum tentu merupakan metode paling
ekonomis pada suatu pabrik (Ikhwansyah, 2010).
2.3 Sejarah dan Perkembangan Teknik Kimia
Profesi teknik kimia dimulai pada tahun 1888. Sementara, istilah "insinyur
kimia" telah mengambang sepanjang tahun 1880-an, tidak ada pendidikan formal
untuk insinyur kimia. Insiyur kimia merupakan seorang insinyur mekanik yang telah
memperoleh beberapa pengetahuan peralatan proses kimia, mandor pabrik kimia
dengan pengalaman seumur hidup tetapi dengan pendidikan yang sedikit, atau
pengaplikasian seorang ahli kimia tentang pengetahuan reaksi kimia industri skala
besar.
Upaya pada tahun 1880 oleh George Davis untuk menyatukan para profesional
melalui "Society of Chemical Engineers" terbukti tidak berhasil. Namun, keadaan
diubah pada tahun 1888, ketika Profesor Lewis Norton dari Massachusetts Institute
of Technology (MIT) memperkenalkan "Course X" yang dengan demikian
menyatukan insinyur kimia melalui gelar formal. Sekolah-sekoah lain seperti
Universitas Pennsylvania dan Tulane University menambahkan program empat tahun
teknik kimia mereka masing-masing pada tahun 1892 dan 1894.
Pada perang dunia I, Amerika Serikat menjadi terisolasi dari Jerman. Pewarna
berharga dan obat-obatan yang hanya diproduksi di Jerman dicegah mencapai pantai
Amerika. Tiba-tiba kimia industri Amerika diberi kesempatan untuk memasuki pasar
ini tanpa persaingan asing. Namun, para insinyur kimia tidak sepenuhnya siap untuk
keadaan ini. Mereka dihadapkan pada masalah yang sama sekali baru. Pada tahun
1915 Arthur sedikit menekankan konsep unit operasi. Maka, insinyur kimia dilatih
tentang proses kimia dengan cara yang lebih abstrak. keahlian mereka menjadi
independen yang memungkinkan pembentukan industri baru yang pesat.
Pada tahun 1917, setelah kehilangan beberapa kapal dan banyak nyawa,
Amerika Serikat menyatakan perang terhadap Jerman dan Sekutu nya. Salah satu
tindakan pertama dari Pemerintah AS adalah untuk memastikan bahwa ahli kimia
dan insinyur kimia tidak mati di parit seperti yang terjadi pada banyak negara-negara
Eropa. Sebaliknya, mereka meminta untuk membuat bahan diperlukan untuk
berperang.
Selama Perang Dunia II, insinyur kimia Amerika dipanggil untuk membangun
dan mengoperasikan banyak fasilitas baru. Dengan persaingan asing yang hampir
tidak ada, industri kimia AS terus meroket dengan minyak bumi terus menjadi dasar
dari industri. Dengan tegas Amerika memimpin dunia dalam teknologi kimia dan
pendidikan teknik kimia mulai berubah. Cara terbaik untuk penemuan terbaru dalam
teknologi kimia adalah membuat penemuan-penemuan untuk diri sendiri. Teknik
kimia adalah menjadi lebih fokus pada ilmu rekayasa.
Selama dua puluh tahun terakhir, perubahan besar telah terjadi dalam industri
kimia Amerika. Sebagian besar hambatan rekayasa yang ditemukan dalam
pengolahan minyak bumi telah diatasi, dan minyak bumi menjadi komoditas industri.
Latar belakang ilmiah, matematika, dan teknis yang kuat ditemukan di pendidikan
teknik kimia yang memungkinkan profesinya untuk memasukkan bidang baru
(Pafko, 2000).
2.4 Sarjana Teknik Kimia
Individu-individu yang mendapat pengakuan resmi sebagai
orang yang
menguasai dan mempraktikkan ilmu teknik ini disebut insinyur kimia atau sarjana
teknik kimia (Panduan Pelaksanaan Laboratorium Instruksional I/II, 2012). Sikap
mental ahli teknik berbeda dengan ilmuwan. Seorang ilmuwan cenderung bertanya
(Samadhi, 2014)
Profil kompetensi yang harus dimiliki lulusan Teknik Kimia adalah :
1. Kemampuan
menerapkan
matematika,
sains
&
engineering
dalam
pengetahuan
dan
keterampilan
untuk
peningkatan
kesejahteraan manusia.
2. Bersikap jujur dan tidak memihak, dan melayani dengan kesetiaan
masyarakat, petinggi mereka dan klien.
3. Berjuang untuk meningkatkan kompetensi dan keahlian profesi rekayasa.
4. Mendukung masyarakat profesional dan teknis disiplin ilmu mereka.
2.4.3 Tugas Insinyur Teknik Kimia
Tugas-tugas insinyur teknik kimia yang berkenaan dengan penerapan reaksi
kimia di dalam praktik/industri adalah:
1. Menentukan ukuran-ukuran dan kondisi operasi reaktor kimia yang diperlukan
untuk menghasilkan sejumlah tertentu produk reaksi.
2. Mengendalikan, mengevaluasi, dan mengoptimumkan kinerja (performance)
reaktor yang beropersi di dalam pabrik.
(Panduan Pelaksanaan Laboratorium Instruksional I/II, 2012).
Untuk memudahkan memahami aktivitas Insinyur Teknik Kimia, kita dapat
memandang bahwa profesi tersebut berurusan dengan 2 bidang utama:
1. Proses
2. Produk
Kedua bidang tersebut tentunya saling terkait erat, karena fungsi dari proses adalah
menghasilkan produk (Samadhi, 2014).
Contoh rekayasa proses menurut Samadhi (2014) dapat dilihat pada tabel
berikut:
11
REKAYASA PROSES
1. Menemukan proses baru
petrokimia
2. Memproduksi obat-obatan &
farmasetika
3. Mengolah polimer menjadi berbagai
3. Mengoperasikan proses
produk
4. Mengolah bahan makanan
4. Memperbaiki / menyempurnakan
proses
Contoh rekayasa produk menurut Samadhi (2014) dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel 2.2 Contoh Rekayasa Produk (Product Engineering)
PRODUK
REKAYASA PRODUK
tertentu
2. Merancang produk baru
serat sintetik
3. Produk konsumen : sabun, pasta gigi,
3. Memperbaiki/menyempurnakan
shampoo, dsb.
4. Bahan-bahan pangan : coklat,
produk
menerapkan
matematika,
sains
&
engineering
dalam
12
3. Kemampuan merancang peralatan, sistem & proses untuk mencapai tujuantujuan yang diinginkan, dalam kendala-kendala yang realistis.
4. Kinerja dalam tim multidisipliner / lintas bidang
5. Kemampuan mengenali, merumuskan & menyelesaikan permasalahan
kerekayasaan
6. Pemahaman terhadap tanggung jawab profesional & etik
7. Kecakapan untuk berkomunikasi secara efektif
8. Pengetahuan luas untuk memahami dampak solusi rekayasa dalam aspek
sosial, ekonomi, lingkungan & global
9. Kesadaran akan pentingnya & kapasitas untuk melaksanakan pembelajaran
sepanjang hayat (lifelong learning)
10. Pengetahuan akan isu-isu kontemporer
11. Kecakapan menggunakan peranti-peranti & teknik-teknik kerekayasaan
modern untuk memecahkan masalah Teknik Kimia
2.5 Kurikulum Teknik Kimia
Kurikulum Teknik Kimia USU memiliki komposisi sebagai berikut :
Mata Kuliah Studi Umum
Mata Kuliah Matematika Umum
Mata Kuliah Sains Dasar
Mata Kuliah Prinsip Keteknikan dan Teknologi Informasi
Mata Kuliah Spesialisasi Disiplin Keteknikan
Mata Kuliah Disiplin dan Proyek Keteknikan
Mata Kuliah Aspek Praktis dan Profesional
Mata Kuliah Pilihan
Total
(Departemen Teknik Kimia FT USU, 2008)
: 12 SKS
: 15 SKS
: 24 SKS
: 22 SKS
: 34 SKS
: 24 SKS
: 7 SKS
: 6 SKS
: 144 SKS
nira dari tebu dengan cara pengepresan, lalu diikuti pembersihan/penjernihan nira
dengan penambahan susu kapur (suspensi Ca(OH)2 dalam air) sehingga kotoran
mengendap. Setelah itu nira jernih dipekatkan dengan penguapan airnya, dan diikuti
pendinginan sehingga terbentuk kristal gula pasir mentah yang bisa dipisahkan dan
dikeringkan. Pada skala laboratorium, proses itu bisa dijalankan dengan mudah.
Namun pada skala industri, proses-proses dan peralatan-peralatan yang dipakai jauh
lebih kompleks (Sediawan, 2004).
2.7 Proses dalam Teknik Kimia
Proses dirancang untuk mengubah bahan baku menjadi produk yang bermanfaat
bagi masyarakat. Untuk itu, setiap proses yang dirancang & dioperasikan para
Insinyur Teknik Kimia harus berjalan secara:
1. Aman/selamat
2. Berdampak lingkungan yang terkendali
3. Menghasilkan keuntungan
(Samadhi, 2014)
Dalam skala industri, tentunya akan mempunyai interpretasi produk dalam skala
yang besar (baik kuantitas maupun kualitas) sehingga dalam memproduksi suatu
bahan dalam skala industri tentunya mempertimbangkan kuantitas dan juga kualitas.
Untuk menjaga kualitas dari suatu produk, maka diperlukan instrumen.
Dapat dilihat bahwa proses dan peralatan pada skala industri lebih rumit dan
kompleks dibandingkan dengan skala laboratorium yang sederhana.
Beberapa variabel proses yang berkaitan erat dengan teknik kimia adalah :
1. Massa dan Volume.
2. Spesifik gravity (SG), merupakan perbandingan densitas suatu fluida terhadap
fluida standar (reference). SG suatu fluida dinyatakan dalam angka dengan 4
digit di belakang koma dan tidak bersatuan. Fluida standar untuk zat cair
adalah air dengan densitas 1 g/cm3 atau 1000 kg/m3. Sedangkan untuk gas,
fluida standarnya adalah udara dengan berat molekul 28,964 g/mol. SG zat cair
diukur dengan hydrometer.
3. Laju Alir, adalah banyaknya zat yang mengalir dengan kecepatan tertentu
persatuan waktu. Alat ukur nya ialah venturimeter, nozzle, pitot tubes, flat
orifice.
4. Komposisi kimia
14
5. Tekanan, merupakan suatu ukuran yang terdiri dari besarnya gaya yang bekerja
pada suatu benda. Satuan tekanan sering digunakan untuk mengukur kekuatan
dari suatu cairan atau gas.Satuan tekanan dapat dihubungkan dengan
satuan volume (isi) dan suhu. Semakin tinggi tekanan di dalam suatu tempat
dengan isi yang sama, maka suhu akan semakin tinggi. Hal ini dapat digunakan
untuk menjelaskan mengapa suhu di pegunungan lebih rendah dari pada di
dataran rendah, karena di dataran rendah tekanan lebih tinggi. Jenis alat ukur
tekanan, antara lain :
1. Manometer
Untuk mengukur tekanan udara tertutup.
2. Barometer
Untuk mengukur tekanan udara luar.
6. Temperatur adalah ukuran panas-dinginnya dari suatu benda
2.8 Tahapan Pendirian Pabrik Kimia
Seperti disebutkan di awal, agar bisa bersaing seara ekonomis, industri kimia
umumnya perlu berskala besar, dalam bentuk pabrik. Meskipun pabrik kimia itu
bervariasi dari skala kecil sampai besar, namun tetap harus skala industri yang jauh
lebih besar daripada skala laboratorium. Ada pabrik kimia yang dikembangkan dari
proses skala laboratorium dan ini memerlukan sejumlah tahapan pengembangan,
adapula yang merupakan pengembangan dari pabrik yang sudah ada. Tahapan
pengembangan yang diperlukan tentunya berbeda.
Tahapan menurut simposium American Institute of Chemical Engineers
(A.I.Ch.E.) tahun 1953 di Philadelphia, USA (Harper, 1954), yaitu:
2.8.1
Penelitian explorative
Merupakan penelitian dalam rangka usahausaha pembuatan suatu bahan
kimia baru, penggunaan bahan bakubaru, proses baru, katalisator atau pelarut
yang baru, dan sebagainya. Termasuk juga penelitian mengenai struktur bahan
kimia dan mekanisme reaksi. Penelitian jenis ini banyak dilakukan di perguruan
tinggi dan lembaga penelitian pada skala laboratorium.
Penelitian fundamental bertujuan untuk mencari nilai besaranbesaran fisis
atau kimia (kapasitas panas, panas reaksi, tetapan kecepatan reaksi, dan lain-lain),
persamaan-persamaan fungsional dan juga pengembangan teori yang berlaku
15
meliputi deskripsi proses, kebutuhan bahan dan energi (neraca massa dan energi),
kebutuhan dan penyediaan utilitas, jenis dan ukuran alat-alat proses serta
spesifikasinya, kondisi operasi, material untuk konstruksi, prinsip pengendalian
proses, dan lain-lain. Kegiatan ini memerlukan bekal kemampuan yang paling
menyeluruh dari ahli teknik kimia. Dapat dikatakan bahwa kegiatan ini menjiwai
kegiatan pada tahap-tahap lainnya.
2.8.4
Analisis Ekonomi
Tahap berikutnya adalah analisis ekonomi. Hasilnya adalah kebutuhan
modal, biaya produksi dan pengeluaran umum, keuntungan dan nilai parameter
kelayakan ekonomi (Return on Investment, Pay Out Time, Break Even Point,
Discounted Cash Flow, dan lain-lain) serta analisis sensitivitas dan sebagainya.
Jadi dapat disimpulkan apakah pabrik yang dirancang menarik dari segi ekonomi.
Analisis ekonomi pada tahap ini sudah cukup teliti karena perancangan proses
pabriknya sudah selesai. Namun perlu dicatat bahwa analisis ekonomi secara
kasar harus selalu dilakukan pada tahap-tahap sebelumnya, sehingga kalau pabrik
16
Teknik Proyek
Tahap selanjutnya, yaitu teknik proyek, dimaksudkan untuk menjembatani
Teknik Konstruksi
Pada tahap teknik konstruksi, dirancang konstruksi alat secara detail
sekaligus peluang pasar untuk produk baru atau penyempurnaan produk pabrik
yang sudah berjalan. Dari kegiatan ini bisa muncul ide untuk memodifikasi pabrik
yang sudah ada atau ide untuk mengembangkan pabrik baru.
17
18
keluaran saja atau kadang-kadang ada yang dikeluarkan atau ditambahkan selama
proses, maka proses disebut dengan semi tumpak (semi-batch).
Satuan proses kimia merupakan proses yang melibatkan reaksi kimia dan katalis.
Reaksi kimia merupakan suatu proses dimana bahan sebelum diproses disebut
dengan reaktan dan hasilnya produk. Lambang dari reaksi kimia sebelum dan
sesudah proses menggunakan tanda panah. Faktor-faktor yang mempengaruhi
kecepatan reaksi adalah ukuran partikel/zat, suhu dan katalis. Jenis-jenis reaksi kimia
yang banyak digunakan di industri adalah reaksi katalitik (reaksi dengan katalis) dan
reaksi netralisasi. Salah satu contoh proses kimia dengan reaksi katalitik pada
industri kecil menengah adalah Industri pembuatan biodiesel dari bahan alami yang
terbarukan (minyak nabati) dan katalis kimia atau biologis. Sedangkan industri
minyak jagung adalah contoh untuk proses kimia yang melibatkan reaksi netralisasi
(McCabe, 1999).
Tabel 2.3 Jenis Operasi Beserta Alatnya
N
Jenis Operasi
Nama Alat
o
1
2
Aliran Fluida
Transfer panas
Pompa, tangki
Heat exchanger, boiler, heat cooler, klin, rotary klin,
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Penguapan
Humidifikasi
Absorpsi
Ekstraksi pelarut
Adsorpsi
Distilasi
Pengeringan
Pencampuran
Sedimentasi
Filtrasi
Screeming
Kristalisasi
Centrifuge
Size reduction
Material handling
19
Jenis Alat
Konveyor
Instrumentasi (katup kendali, indikator, recorder, analiser)
Pompa
Agitator, Pencampur
Motor, turbin, penggerak (drive)
Unit paket (refrigerator, generator uap, menara pendingin)
Tungku (furnace), process heater
Reaktor
Size enlargement equipment
Vaporizer dan evaporator
Lain-lain
BAB III
KESIMPULAN
1. Teknik kimia adalah suatu ilmu tentang rekayasa bahan kimia
yang
ilmu
ini
adalah
induknya semua
20
4. Sikap mental yang perlu dimiliki insinyur teknik kimia antara lain, kesediaan
bekerja, bertanggungjawab, profesional, dan komunikatif.
5. Kode etik insinyur teknik kimia menurut ABET yaitu berpengetahuan,
berketerampilan, bersikap jujur, berkopetensi, profesional, dan disiplin.
6. Tugas-tugas insinyur teknik kimia menentukan ukuran-ukuran dan kondisi
operasi reaktor kimia yang diperlukan untuk menghasilkan sejumlah tertentu
produk reaksi, mengendalikan, mengevaluasi, dan mengoptimumkan kinerja
(performance) reaktor yang beropersi di dalam pabrik.
7. Profesi insinyur teknik kimia antara lain perancang, pengoperasi, proses, sale
engineer, peneliti, evaluator proyek, pendidik, dll.
8. Badan pengetahuan teknik kimia yaitu neraca massa dan energi,
termodinamika, proses pemisahan, perancangan proses, dll
9. Tahapan pendirian pabrik terdiri atas penelitian exploratif, penelitian proses,
pengembangan proses, teknik proses, analisis ekonomi, teknik proyek, teknik
konstrusi, dan teknik penelitian pasar.
10. Proses dalam teknik kimia antara lain ekstraksi, absorpsi, humidifikasi,
transesterifikasi, dll
DAFTAR PUSTAKA
Alicezah, Pemisahan Campuran, 2009.
Austin, G. T., 1984, Shreves Chemical Process Industries, 5ed., McGraw-Hill
Book Co., Singapore. Buku Panduan Sikap Mental dan Etika Profesi Teknik
(2008).
Departemen Teknik Kimia FT USU, Buku Pedoman Departemen Teknik Kima,
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Universitas Sumatera Utara.
Medan, 2008.
Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2001.
Dermawan, Agung., Michael Fano, Avianto Hidayat, dan Zikri Rachman, Makalah
Pengenalan Teknik Kimia Rangkumam Bab 1-3, Institut Teknologi Nasional.
Jakarta, 2012.
21
22