PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Kejayaan
Kerajaan
Maritim
Indonesia
Sebelum
Kemerdekaan
Para ahli sejarah bangsa Eropa pernah melontarkan pernyataan bahwa sebetulnya nenek
moyang
bangsa
Indonesia
adalah
mereka
yang
datang
dari
Asia
Adapun manfaat dari penulisan ini adalah agar kita mengetahui bukti kejayaan
kemaritiman kerajaan sriwijaya dan kerajaan majapahit. Dan manfaat lainnya adalah
makalah ini diharapkan menjadi motivasi dalam membangun rasa cinta terhadap tanah air.
Dan mengetahui sejarah bahwa nenek moyang kita itu adalah berasal dari pelaut.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kejayaan Maritim di Indonesia
Sejarah mencatat bahwa bangsa Indonesia pernah mengalami kejayaan maritim pada
abad 14-17 ketika pelaut Indonesia menguasai kelautan Nusantara dan samudera Hindia dan
Pasifik. Kejayaan maritim ini di dasarkan pada kemampuan membuat kapal, menguasai ilmu
falak dan perbintangan, manajemen pelayaran. Sayangnya tidak ditemukan cetak biru
teknologi rancang bangun perkapalan, navigasi dan manajemen yang menjadi knowledge
endowment untuk dilanjutkan secara berkesinambungan. Kejayaan maritim Indonesia
pupus setelah masuknya pelaut pelaut Portugis, Spanyol, Inggris dan Belanda yang
meminggirkan kejayaan maritim Indonesia, dengan keunggulan mereka dalam teknologi
pembuatan kapal dengan memanfaatkan baja, mesin uap, navigasi dan manajemen pelayaran
yang lebih unggul.
2
langsung sebagai sebuah negeri maritim dengan berdasarkan melihat letak geografis yang
dimilikinya dan penyebaran penduduknya. Memang secara dominan sebagian besar
rakyatnya tinggal di tepi pantai dan beraktifitas di sana, menjadi nelayan, berdagang ke
pulau-pulau dengan menggunakan kapal laut dan aktifitas kebaharian lainnya. Dapat
dikatakan bahwa konsep pemerintahan Sriwijaya dan aktifitas kehidupan masyarakatnya
sungguh mencerminkan sebagai negeri bahari. Pernyataan diri dengan sikap dan pelaksanaan
sebagai sebuah negeri bahari adalah suatu yang prinsip karena hal itu merupakan identitas
sebuah bangsa dan akan mempengaruhi rakyat yang berada di negeri itu. Dari uraian di atas
dapat disimpulkan dua pelajaran yang dapat kita ambil dari Kedatuan Sriwijaya dan sangat
baik bila kita terapkan pada sendi-sendi berbangsa dan bernegara guna menjadi negara besar
dan bermartabat, yaitu;
(1) Pentingnya Identitas sebagai bangsa bahari.
(2) Pentingnya aktualisasi sebagai bangsa bahari
Belajar dari Sriwijaya, tentulah penting bagi kita untuk menyatakan sikap sebagai
bangsa bahari dengan diikuti perwujudan nyata sebagai bangsa bahari itu sendiri. Bahwa
letak geografis yang kita miliki dengan berkah posisi silang antara dua benua dan dua
samudera menuntut kita agar mengaplikasikan diri sebagai bangsa bahari secara total. Dan,
bila hal tersebut dilakukan, akan memajukan bangsa ini, karena dengan konsep bangsa bahari
yang diaplikasikan secara total; Sriwijaya saja bisa menjadi negeri yang besar maka
Indonesia akan menjadi negara bahari yang besar pulau. Klaim tanpa perwujudan nyata pada
sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara bukan sesuatu sikap yang bijaksana namun
hendaknya diimbangi dengan langkah-langkah konkret sebagai sebuah bentuk nyata sebagai
bangsa bahari.
2.2.2
Sriwijaya adalah negeri yang kaya Walaupun sebagai sebuah negeri maritim yang
mana penduduknya berdomisili secara dominan di tepi pantai sebagai bangsa bahari, namun
Sriwijaya tidak melupakan sektor lain sebagai komoditas penting yang bisa di ekspor ke luar.
Dapat Aneka komoditas yang di ekspor Sriwijaya antara lain; kapur barus, kayu gaharu,
cengkeh, pala, kepulaga, gading, emas, dan timah. Barang-barang tersebut dikirim ke negerinegeri lain menggunakan kapal-kapal dagang yang dikawal oleh armada perang Sriwijaya
4
yang tangguh. Adanya korelasi positip antara kekuatan militer dengan perdagangan
(ekonomi). Keberhasilan perdagangan Sriwijaya membuat negeri itu menjadi Bandar utama
(entreport) di Asia Tenggara. Kesuksesan itu tidak didapat begitu saja, akan tetapi tidak lepas
dari usaha Sriwijaya dalam menggalang vassal-vassal nya di seluruh Asia Tenggara dan
mendapat persetujuan serta perlindungan Kaisar Cina untuk dapat berdagang dengan
Tiongkok. Dengan armadanya yang kuat, Sriwijaya mampu menguasai pelayaran antara
Tingkok dan India
menyadari bahwa perdagangan (ekonomi) sangat penting untuk menguatkan negeri itu.
Konsep perdagangan yang tepat bagi negeri itu adalah konsep perdagangan bahari dengan
gaya sendiri karena Sriwijaya sejak awal menyadari bahwa letak geografisnya sangat
mendukung perdagangan dengan cara seperti itu. Posisi lintas antara Tiongkok dengan India
sangat menguntungkan negeri itu sehingga penguasaan alur pelayaran lintas itu berarti
menguasai jaringan perdagangan dan hal itu sangat menguntung. Langkah berikutnya,
Sriwijaya menjadikan negerinya sebagai bandar utama di Asia Tenggara dimana setiap kapalkapal harus singgah di negeri ini ketika melintasi alur pelayaran yang ia kuasai atau akan
ditenggelamkan oleh armada lautnya yang kuat. Adanya korelasi positip antara kekuatan
militer dengan perdagangan (ekonomi).
Disini ada dua aplikasi dalam hal ini yaitu;
(1) Pengawalan kapal-kapal dagang Sriwijaya oleh armada perangnya. Dan
(2) Tindakan tegas berupa menenggelamkan kapal-kapal dagang yang tidak singgah di
Sriwijaya sebagai Bandar Utama.
Meskipun Sriwijaya hanya menyisakan sedikit peninggalan arkeologi dan
keberadaanya sempat terlupakan dari ingatan masyarakat pendukungnya, penemuan kembali
kemaharajaan bahari ini oleh Coeds pada tahun 1920-an telah membangkitkan kesadaran
bahwa suatu bentuk persatuan politik raya, berupa kemaharajaan yang terdiri atas
persekutuan kerajaan-kerajaan bahari, pernah bangkit, tumbuh, dan berjaya pada masa lalu.
Nama Raja
Ibukota
671
Srivijaya
penaklukan Jawa
Shih-li-fo-shih
728
Sriwijaya
Utusan ke Tiongkok 702-
Shih-li-t-'o-pa-mo
Shih-li-fo-shih
Rudra Vikraman
Sriwijaya
Lieou-t'eng-wei-kong
Shih-li-fo-shih
716, 724
743-
774
periode ini
Prasasti Ligor B tahun 775 di
775
Sri Maharaja
Nakhon Si Thammarat,
Sriwijaya
Pindah ke Jawa
Wangsa Sailendra
Sanjaya
Prasasti Kelurak 782 di
sebelah utara kompleks
778
Dharanindra atau
Rakai Panangkaran
Candi Prambanan
Jawa
Prasasti Kalasan tahun 778 di
Candi Kalasan
Nama Raja
Ibukota
782
Samaragrawira atau
Rakai Warak
Jawa
792
Samaratungga atau
Rakai Garung
Jawa
825 menyelesaikan
pembangunan candi
Borobudur
Kebangkitan Wangsa
840
856
Balaputradewa
Suwarnadwipa
Prasasti Nalanda tahun 860,
India
861-
959
periode ini
Sri Udayaditya
Warmadewa
960
Se-li-hou-ta-hia-li-tan
Sriwijaya
Utusan ke Tiongkok 960, &
San-fo-ts'i
962
Utusan ke Tiongkok 980 &
980
988
Sri Cudamani
Sriwijaya
Warmadewa
Se-li-chu-la-wu-ni-fu-
(Suwarnadwipa)
ma-tian-hwa
San-fo-ts'i
992-1003,
Nama Raja
Ibukota
Sri MaraVijayottunggawarman
1008
Se-li-ma-la-pi
San-fo-ts'i
Prasasti Leiden & utusan ke
Kataha
Tiongkok 1008
Utusan San-fo-ts'i ke
Tiongkok 1017: dengan raja,
Ha-ch'i-su-wa-ch'a-p'u
1017
Sriwijaya
1025
SangramaVijayottunggawarman
Kadaram
1030
Koromandel
Utusan San-fo-ts'i dengan
raja Kulothunga Chola I (Tihua-ka-lo) ke Tiongkok 1079
1079
membantu memperbaiki
candi Tien Ching di Kuang
Cho (dekat Kanton)
1082
Nama Raja
Ibukota
1089-
1177
Srimat Trailokyaraja
1183
Maulibhusana
Dharmasraya
Warmadewa
Majapahit bukan sekedar sebuah kerajaan yang besar dengan konsep ke-maritim-an
sebagai ujung tombak penguasaan wilayahnya. Bila sekedar itu-sudah banyak kerajaan
maritim yang berdiri sebelumnya. Coba lihat; Ketangguhan maritim kita ditunjukkan oleh
Singasari di bawah pemerintahan Kertanegara pada abad ke-13. Dengan kekuatan armada
laut yang tidak ada tandingannya, pada tahun 1275 Kertanegara mengirimkan ekspedisi
bahari ke Kerajaan Melayu dan Campa untuk menjalin persahabatan agar bersama-sama
dapat menghambat gerak maju Kerajaan Mongol ke Asia Tenggara. Tahun 1284, ia
menaklukkan Bali dalam ekspedisi laut ke timur. Coba simak kebesaran Sriwijaya (683-1030
M); Kedatuan ini telah mendasarkan politik kerajaannya pada penguasaan alur pelayaran dan
jalur perdagangan serta menguasai wilayah-wilayah strategis yang digunakan sebagai
pangkalan kekuatan lautnya
Majapahit bukan sekedar sebuah kerajaan yang besar dengan konsep ke-maritim-an
sebagai ujung tombak penguasaan wilayahnya. Bila sekedar itu-sudah banyak kerajaan
maritim yang berdiri sebelumnya. Coba lihat; Ketangguhan maritim kita ditunjukkan oleh
Singasari di bawah pemerintahan Kertanegara pada abad ke-13. Dengan kekuatan armada
laut yang tidak ada tandingannya, pada tahun 1275 Kertanegara mengirimkan ekspedisi
bahari ke Kerajaan Melayu dan Campa untuk menjalin persahabatan agar bersama-sama
dapat menghambat gerak maju Kerajaan Mongol ke Asia Tenggara. Tahun 1284, ia
menaklukkan Bali dalam ekspedisi laut ke timur. Coba simak kebesaran Sriwijaya (683-1030
M); Kedatuan ini telah mendasarkan politik kerajaannya pada penguasaan alur pelayaran dan
jalur perdagangan serta menguasai wilayah-wilayah strategis yang digunakan sebagai
pangkalan kekuatan lautnya
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bertolak dari bukti prasejarah nusantara itu memberikan indikasi bahwa nenek
moyang bangsa Nusantara adalah asli pelaut dan pengembara, dan sejak ribuan tahun
sebelum Masehi sudah mampu menghadapigelombang besar melewati samudera
Pasifik dan samudera Hindia. Kenyataan sejarah ini memperlihatkan bahwa bangsa
nusantara adalah pelaut-pelaut ulung yang jejak kebudayaannya masih dapat diikuti
sampai sekarang.Pada jaman Hindu-Budha mulai menyebar kebudayaannya di
kepulauan Nusantara,kerajaan-kerajaan di nusantarapun melakukan kegiatan maritim
aktif, baik intra insularataupun ekstra insular, hingga ke India dan Cina. Kepulauan
Nusantara waktu itumerupakan wilayah yang kaya dengan komoditas perdagangan, dan
geoposisi wilayahnusantara merupakan posisi silang dimana terdapat jaringan
komunikasi dan transportasimaritim (misalnya rute Cina -Taruma -India), ditandai
dengan ditemukannya artefak Cinadan India di Situs Batu Jaya Karawang. Salah satu
kerajaan Budha yang berada dikepulauan nusantara yaitu Kerajaan Sriwijaya berjaya
berdasarkan visi kemaritimannyayang menguasai jaringan transportasi dagang, jaringan
komoditas dan jaringan pelabuhanterutama di sekitar Selat Malaka.
3.2 Saran
Seharusnya kemaritiman/kelautan di indonesia harus menjadi pertimbangan
dalam menetapkan kebijakan-kebijakan kemaritiman karena bukti prasejarah itu
berindikasi bahwa nenek moyang bangsa Nusantara adalah asli pelaut. Kenyataan
12
sejarah ini memperlihatkan bahwa bangsa indonesia adalah pelaut-pelaut ulung yang
jeja kebudayaannya masih dapat diikuti sampai sekarang.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.facebook.com/permalink.php?
id=210187695709245&story_fbid=449853358409343
http://www.kumpulansejarah.com/2012/11/sejarah-kerajaan-sriwijaya.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Majapahit
http://msmunir.batan.go.id/sejarah_kediri/majapahit.html
13