Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dunia industri saat ini banyak sekali menggunakan mesin listrik atau motor
listrik , di mana jenis motor listrik yang banyak digunakan ialah motor induksi
(Assafat , 2010). Motor induksi memiliki beberapa keunggulan , yaitu memiliki
keandalan yang tinggi, membutuhkan sedikit perawatan, dan memiliki efisiensi yang
relatif tinggi (Aderiano M. da Silva, B.S., 2006.) .
Namun, banyak sekali jenis-jenis gangguan yang berpotensi untuk menggangu
fungsi dan kerja motor atau bahkan merusak motor itu sendiri . Gangguan listrik yang
terjadi dapat di sebabkan oleh banyak hal, untuk mengetahui penyebabnya harus di
lakukan analisa terhadap nilai parameter listrik pada saat gangguan terjadi. Atas dasar
gangguan yang sering terjadi , parameter yang penting untuk di analisa adalah
tegangan , arus, dan suhu .
Tegangan yang memberi suplai kepada motor sangat berpengaruh terhadap
harmonisa . Harmonisa adalah jenis gangguan yang menyebabkan terjadinya distorsi
gelombang tegangan dan arus . Dampak yang timbul akibat terjadinya harmonisa
adalah bertambahnya arus yang mengalir pada netral dan bertambahnya nilai
impedansi sumber tenaga yang akan meningkatkan rugi-rugi tembaga . (Assafat ,
2010)

Arus juga merupakan suatu parameter elektrik yang penting untuk di analisa
karena memiliki potensi memberikan gangguan vital terhadap proses produksi di
industri . Contoh gangguan yang di sebabkan oleh arus adalah arus lebih atau over
current , gangguan ini menyebabkan sistem pengaman jaringan tenaga listrik akan
bekerja , sehingga sumber tegangan akan diputus oleh sistem pengaman tersebut .
Gangguan arus ini bisa menimbulkan panas pada motor induksi , jaringan serta pada
sisi sumbernya. Gangguan arus motor induksi ini jika tidak segera diatasi dapat
merusak motor itu sendiri dan industri akan mengalami kerugian yang cukup besar
(Ahmad Ridwan et al., n.d.) .
Pada dasarnya motor yang bekerja cenderung mengeluarkan panas . Panas ini
timbul karena adanya kerugian-kerugian daya yang dihasilkan motor listrik dan juga
dihasilkan oleh pengaruh eksternal motor , contohnya pendinginan (kipas) motor
yang tidak baik (Chapter II, n.d.) . Jika terjadi gangguan akibat suhu yang tidak
normal ini , maka parameter suhu motor perlu di monitor untuk analisa mengenai
gangguan .
Pada umumnya saat ini motor induksi di industri-industri hanya memiliki sistem
kontrol saja tanpa adanya fasilitas data logger atau perekam data parameter kerja
motor induksi itu untuk menganalisa parameter-parameter yang berpotensi
menimbulkan gangguan. Berdasarkan masalah yang ada tersebut penulis tertarik
untuk membuat rancang bangun dengan judul : Pembuatan Alat Monitoring dan
Data Logger Motor Induksi Satu Fasa Menggunakan Mikrokontroler.

Hal ini dilakukan dengan memonitoring dan merekam data parameterparameter yang ada , sehingga penyebab terjadinya gangguan dapat di analisa dan
langkah untuk perbaikan dapat di ambil dengan cepat dan tepat .

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian yang ada pada latar belakang di atas , maka dapat
dirumuskan masalah yang akan dihadapi dalam proses pembuatan alat monitoring
dan data logger motor induksi satu fasa adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana cara menentukan sensor yang tepat untuk digunakan dan cara
mengoperasikannya dalam pembuatan alat ini ?
2. Bagaimana cara menentukan mikrokontroler yang tepat untuk digunakan
dalam pembuatan alat ini ?
3. Bagaimana cara menampilkan hasil pengukuran dan data logging motor
induksi satu fasa ?
4. Bagaimana cara merekam data hasil monitoring motor induksi satu fasa ?
5. Bagaimana cara membuat sistem monitoring dan data logger motor induksi
satu fasa ini ?

1.3 Tujuan Penulisan


Berdasarkan perumusan masalah yang telah dijelaskan pada bagian diatas, maka
tujuan dari pengambilan judul ini adalah :

1. Memahami cara menentukan dan penggunaan sensor-sensor yang digunakan


dalam alat ini .
2. Memahami penggunaan mikrokontroler dalam pembuatan alat monitoring dan
data logger motor induksi satu fasa ini .
3. Dapat memonitor dan merekam data parameter tegangan, arus, dan suhu
motor induksi dalam keadaan bekerja guna memudahkan analisa jika terjadi
gangguan.
4. Memahami cara pembuatan alat monitoring dan data logger motor nduksi satu
fasa .
1.4 Manfaat dan Kegunaan
Hasil pembuatan alat data logger motor induksi satu fasa ini diharapkan menjadi
sarana pembelajaran bagi pelajar ataupun mahasiswa . Diharapkan juga alat ini akan
dijadikan sarana pengembangan lebih lebih lanjut .

1.5 Batasan Masalah


Dari identifikasi masalah yang terpapar di atas diperoleh gambaran dimensi
permasalahan yang begitu luas. Namun menyadari adanya keterbatasan kemampuan
dan waktu, maka penulis memandang perlu memberi batasan masalah secara jelas

dan terfokus . Maka dalam penulisan proposal pembuatan alat ini hanya membahas
tentang :
1. Parameter yang dimonitor hanya tegangan, arus, dan suhu motor .
2. Tidak membahas jenis motor lain selain motor induksi satu fasa .
3. Tidak membahas penyelesaian masalah gangguan yang terjadi pada motor
induksi .

Anda mungkin juga menyukai