Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Pasokan listrik Provinsi Bali sangat tergantung pasokan dari
Jawa, kondisi demikian sangat rentan, diharapkan Provinsi Bali
memiliki pembangkit listrik sendiri untuk memenuhi kebutuhan
pasokan listrik saat ini dan masa mendatang.
Bahwa 60% listrik di Bali menggunakan BBM, yakni pada
PLTD Pesanggaran berkapasitas 152 Mega Watt (MW), PLTD
Gilimanuk 130 MW dan PLTGU Pemaron 80 MW. Sedangkan
200 MW transfer dari Jawa melalui kabel laut. Pasokan energi
listrik dari Jawa ke Bali lewat jaringan interkoneksi bawah laut
ditingkatkan 2 kali lipat dari 200 MW menjadi 400 MW pada
tahun akhir 2009, peningkatan pasokan listrik itu dilakukan
dengan menambah jaringan listrik di dasar laut.
( Sumber : Balitbang Propinsi Bali )
PT Indonesia Power, atau IP, adalah sebuah anak perusahaan
PLN menjalankan usaha komersial pada bidang pembangkitan
tenaga listrik. Saat ini Indonesia Power merupakan perusahaan
pembangkitan listrik dengan daya mampu terbesar di Indonesia.
PT. Indonesia Power adalah salah satu perusahaan listrik Negara
yang memasok kebutuhan ketenagalistrikan di wilayah propinsi
Bali. Secara umum kondisi sektor ketenagalistrikan di daerah itu
adalah seperti dibawah :
1. Kebutuhan listrik propinsi bali di layani oleh PT. Indonesia
Power dan pada wilayah wilayah tertentu disokong dari
pihak pemerintahan wilayah lokal atau industri yang
bertempat pada daerah yang bersangkutan.
2. Pembangkit listrik untuk wilayah yang berupa kepulauan
adalah PLTD ( Pembangkit Listrik Tenaga Diesel ), dan PLTG
( Pembangkit Listrik Tenaga Geothermal ).
1

Pada kasus ini, salah satu penyelesaian pokok yang akan


direncanakan oleh PT. Indonesia Power adalah dengan
membangun Power Plant bertenaga Diesel atau PLTD agar dapat
memenuhi kebutuhan kapasitasnya. Pembuatan sebuah power
plant bertenaga diesel apabila dipandang dari aspek teknisnya
bertujuan agar dapat digunakan dengan aman, dan sesuai dengan
kriteria desain, agar power plantnya bisa berfungsi sesuai dengan
kondisi performa yang diinginkan. PT. Indonesia Power
membangun Power Plant yang akan direncanakan agar dapat
menghasilkan daya listrik sebesar 50 MW.
Power Plant sebesar 50 MW ini memakai Diesel engine
dengan konfigurasi 3 x 18.300 Kw. Sistem penunjang ini
diperlukan di dalam perencanaan desain power plant yang sesuai
dengan keberadaan dari sistem bahan bakar, pelumasan oli,
perencanaan sistem pendingin, udara bertekanan, dan lain
sebagainya yang dibutuhkan oleh power plant ini agar bisa
memenuhi power sebesar 50.000 KW dengan perencanaan diesel
3 x 18.300 KW disamping kriteria desainnya adalah sistem
perpipaan yang akan menyesuaikan dengan sistemnya. Pada
kasus ini, perusahaan yang menyuplai mesin Dieselnya adalah
manufaktur yang bermerk MAN.
PLTD ini memanfaatkan potensi minyak bumi berupa bahan
bakar MFO. Oleh sebab itu diperlukan adanya Kriteria Desain
Sistem Penunjang yang digunakan sekaligus untuk 3 diesel, dan
Spesifikasi Teknis dari suatu pembangkit listrik, dalam hal ini
PLTD seperti technical requirementnya, sehingga Power Plant
50.000 KW ini khususnya di PT. Indonesia Power Bali dapat
berfungsi sesuai dengan performa yang diinginkan. Namun pada
kenyataannya pihak manufaktur mesin, dalam hal ini adalah
MAN hanya menyediakan module module pokoknya saja.

Oleh karena itu, suatu sistem penunjang yang dipakai


sekaligus untuk 3 engine seperti Sistem Bahan Bakar HFO,
Sistem Pelumasan, Sistem Pendinginan, Sistem Udara
Bertekanan, dan Sistem Penunjang lainnya merupakan hal yang
baru di dalam dunia pembangkit energi pada power plant.
1.2 Perumusan masalah
Berdasarkan penjelasan pada latar belakang sebelumnya, pokok
permasalahan yang mesti diselesaikan adalah :

1. Belum ada desain awal dari system penunjang


untuk memenuhi kebutuhan kriteria pada power
plant.
2. Mempelajari cara kerja dan spesifikasi sistem
penunjang (PLTD).
3. Mempelajari komponen-komponen penunjang
dari Pembangkit Listrik Tenaga Diesel yaitu
sistem pendingin, sistem pelumasan, sistem start,
sistem bahan bakar dan sebagainya.
1.3 Batasan masalah
Batasan masalah pada pengerjaan skripsi ini adalah:
1. Hanya membahas konsep berupa desain sistem
penunjang PLTD
2. Hanya menganalisis spesifikasi utama penyusun sistem
penunjang PLTD
3. Instalasi elektrik, dan sistem control otomastisasi tidak
diperhitungkan.
4. Tidak mengkaji analisis ekonomi.

1.4 Tujuan penulisan


Pada penyelesain skripsi ini memiliki tujuan sebagai berikut:

1. Mempelajari dan memahami sistem penunjang PLTD


di PT. Indonesia Power (IP) yang menyediakan daya
listrik yang berkualitas dan efektif untuk terpenuhinya
kebutuhan listrik di perusahaan tersebut.
2. Untuk merancang rencana system penunjang yang ada
di dalam PLTD
3. Pemilihan instalasi utama penyusun PLTD dan
spesifikasi tekniknya.
1.5 Manfaat tugas akhir
Adapun manfaat yang diharapkan dari skripsi ini adalah:
1. Mengetahui kebutuhan sistem penunjang yang
melayani operasional pada Power Plant 50.000 KW
2. Mengerti akan karakteristik rancangan pada system
penunjang didalam Power Plant
3. Memberikan gambaran sistem penunjang yang
dibutuhkan oleh Power Plant.
4. Studi awal pada pelaksanaan desain sistem penunjang
PLTD

1.6 Sistematika pembahasan penulisan skripsi

Secara keseluruhannya skripsi ini terdiri dari lima bab. Isi


keseluruhan bab dan sinopsis susunan penulisan Laporan Skripsi
ini adalah sebagai berikut:
BAB I

PENDAHULUAN
Pada bab ini akan dibahas tentang berisikan latar
belakang penulisan masalah, perumusan masalah,
pembatasan masalah, dan tujuan akhir dari
Skripsi, metodologi penelitian, dan sistematika
pembahasan.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA PENUNJANG TEORI


Pada bab ini akan dibahas tentang teori dasar
yang berkaitan, dan berisikan dengan penunjang
PLTD yaitu penjelasan umum PLTD, penjelasan
mesin Diesel, sistem pendingin, sistem
pelumasan, sistem bahan bakar, sistem start,
pedoman menjalankan mesin Diesel, dan
perawatan.

BAB III

METODOLOGI PERENCANAAN
Pada bab ini akan dibahas metodologi yang
dipakai pada pengerjaan skripsi.

BAB IV

ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN


Pada bab ini akan dibahas pengolahan data, berisi
analisa data, mesin Diesel, analisa bahan bakar,
sistem pelumasan, sistem pendingin, sistem start,
perancangan desain dengan survey serta
menyelesaikan persoalan yang dipilih sebagai
tema pada skripsi perawatan, operasional dan
hasil-hasil analisa data auxiliary equipment yang
sudah diperoleh dari pembahasan.

BAB V

KESIMPULAN PENUTUP
Pada bab ini berisikan kesimpulan dan saransaran dari penyusunan laporan Skripsi pada
sistem penunjang PLTD PT. IP, Bali.

Anda mungkin juga menyukai