Intervensi
Pre HD
1. Kaji status cairan ( timbang
BB tiap hari,catat intake
output, vena turgor kulit
dan adanya edema, distensi
leher, tekanan darah, denyut
dan irama nadi)
2. Batasi masukan cairan
Rasional
1.
2.
Pengkajian
adalah
dasar dan data dasar
berkelanjutan untuk
memantau perubahan
dan
mengevaluasi
intervensi.
Pembatasan
cairan
akan
menentukan
berat tubuh ideal,
haluaran urine, dan
respon
terhadap
terapi
Sumber
kelebihan
cairan
yg
tdk
diketahui
dapat
diidentifikasi
3. Identifikasi
sumber
potensial cairan
Medikasi dan cairan
yg digunakan
Makanan
4. Jelaskan pd pasien &
keluarga
rasional
pembatasan cairan
3.
5. Bantu
pasien
dalam
menghadapi
ketidaknyamanan
akibat
pembatasan cairan
6. Tingkatkan dan dorong
hygiene oral dengan sering.
5.
1.
Menyediakan
data
dasr untuk memantau
perubahan
dan
mengevaluasi
intervensi.
2.
4.
6.
Pemahaman
dapat
meningkatkan
kerjasama pasien &
keluarga
dlm
pembatasan cairan.
Kenyamanan pasien
meningkatkan
kepatuhan terhadap
pembatasan cairan.
Higiene
oral
mengurangi
kepekaan
terhadap
membran
mukosa
mulut.
3.
Menyediakan
informasi mengenai
factor lain yang dapat
diubah
atau
dihilangkan
untuk
meningkatkan
masukan diet.
4.
Mendorong
peningkatan
nmasukan diet.
5. Tingkatkan
masukan
protein yang mengandung
nilai biologis tinggi spt
telur, produk susu,daging
5.
Protein
lengkap
dipakai
untuk
mencapai
keseimbangan
nitrogen
yang
diperlukan
untuk
pertumbuhan
dan
penyembuhan.
6. Mengurangi
makanan dan protein
yang dibatasi &
menyediakan kalori
untuk energy
7. Ingesti
medikasi
sebelum
makan
menyebabkan
anoreksia & rasa
kenyang.
8. Meningkatkan
pemahaman pasien
tentang
hubungan
diet, urea & kreatinin
dgn pembatasan diet.
9. Faktor yang tidak
menyenangkan
waktu
makan
berperan
dalam
menimbulkan
anoreksia
dihilangkan.
10. Masukan protein yg
tdk
adekuat
menyebabkan
penurunan albumin
&
protein
lain,
edeme
&
perlambatan
penyembuhan.
2
1.
2. Observasi EKG
2.
3.
4.
5.
6. Laksanakan tindakan
kolaborasi untuk :
a.
Awasi pemeriksan
6.
Kelebihan
volume
cairan
,disertai
dengan
hipertensi
dan efek uremia
dapat meningglatkan
kerja jantung dan
dapat menimbulkan
gagal jantung.
Perubahan
pada
fungsi
elektromekanis dapat
menjadi bukti pada
respons
terhadap
berlanjutnya
gagal
ginjal/akumulasi
toksin
dan
ketidakseimbangan
elektrolit
Terbentuknya S3/S4
menunjukkan
kegagalan.
Friksi
gesekan perikardial
mungkin
hanya
manifestasi
perikarditis uremik,
memerlukan upaya
intervensi/kemungki
nan dialisis akut.
Pucat
mungkin
menunjukkan
vasokonstriksi atau
anemia.
Sianosis
mungkin
berhubungan dengan
kongesti paru dan
atau gagal jantung.
Penggunaan
obat
(
mis
:antasida
mengandung
magnesium
dapat
mengakibatkan
hipermagnesemia,
potensial disfungsi
neuromuskuler dan
resiko
henti
jantung /nafas.
a.Selama fase oliguri,
hiperkalemia
dapat terjadi tetapi
3
laboratorium, misal :
- Kalium
- Kalsium
- Magnesium
c. Berikan tambahan
oksigen tambahan sesuai
indikasi
d. Berikan obat-obatan
sesuai indikasi
e. Siapkan / bantu dialisis
sesuai keperluan.
menjadi
hipokalemia pada
fase diuretik atau
perbaikan . nilai
kalium
berhubungan
dengan
EKG
mengubah
intervensi
yang
diperlukan.
- Selain efek pada
jantung
,defisit
kalsium
meningkatkan
efek
toksik
kalium.
Dialisis
atau
pemberian
kalsium
diperlukan untuk
melawan
efek
depresif SSP dari
peningkatan kadar
magnesium
serum.
b.Curah
jantung
tergantung pada
volume sirkulasi
( dipengaruhi oleh
kelebihan
dan
kekurangan cairan
) dan fungsi otot
miokardial.
c.Memaksimalkan
sediaan oksigen
untuk kebutuhan
miokardial
sehingga
menurunkan kerja
jantung
dan
hipoksia seluler
d.Pemberian
obatobatan diberikan
sesuai
dengan
kondisi pasien
e. Diindikasi untuk
disritmia menetap,
gagal
jantung
progresif
yang
4
1. Kaji
faktor
yang
menimbulkan keletihan.
1.
2. Tingkatkan
kemandirian
dalam perawatan diri, bantu
jika keletihan terjadi.
2.
3. Anjurkan
aktifitas
alternative sambil istirahat.
3.
1.
1.
2. Kaji
2.
terhadap
adanya
tidak
responsif
terhadap
terafi
lain.
Menyediakan
informasi indikasi tk
keletihan
Meningkatkan
aktifitas
ringan/sedang, dan
memperbaiki harga
diri.
Mendorong aktifitas
dalam batas toleransi
dan istirahat yang
adekuat.
Perubahan mungkin
disebabkan
oleh
penurunan aktivitas
kelenjar keringat atau
pengumpulan kalsius
dan phospat pada
lapiran cutaneus.
Perdarahan
yang
5
abnormal
sering
dihubungkan dengan
penurunan
jumlah
dan fungsi platelet
akibat uremia.
Area- area ini sangat
mudah
terjadinya
injuri.
Untuk
mencegah
injuri dan infeksi
Untuk mengurangi
stimulus gatal pada
kulit
3.
4.
1.
2.
3.
1. Anemia
dapat
menyebabkan
hipoksia
serebral
dengan
perubahan
mental ,orientasi dan
respons prilaku
2. Anemia menurunkan
oksigenasi jaringan
dan
meningkatkan
kelelahan
sehingga
memerlukan
intervensi , perubahan
aktivitas dan istirahat
3. Perdarahan
dapat
terjadi dengan mudah
karena
kerapuhan
kapiler
/gangguan
pembekuan darah.
5.
lembut.
5. Beri terapi komponen 5. Terapi
komponen
darah sesuai indikasi.
darah
mungkin
diperlukan jika pasien
simptomatik.
Intra HD
1
1. Observasi
perdarahan
keperawatan,
tidak
terjadi
perdarahan
dengan
Tida
k ada tanda-tanda
perdarahan seperti:
Akral hangat
Wajah
klien
kemerahan
TD 120/80 mmHg
Klien tidak pusing
3. Bila
perdarahan
berlanjut,kurangi
dosis
heparin ( sesuai BB,
sirkulasi 500 unit,bolus :
2500 unit.
4. Bila
perdarahan
terus
terjadi,kembalikan darah
ketubuh klien
5. Tekan punksi dengan kasa
betadine steril.
criteria:
-
tanda-tanda
1.
Mencegah secara
dini
perdarahan
massif/terus menerus
2.
Punksi yang benar
dan
hati-hati
menurunkan
resiko
perdarahan
3.
Heparin
merupakann
antikoagulan sehingga
harus dikurangi.
4.
Perdarahan yang
terus menerus akan
mengakibatkan syock
5.
Membantu
mempercepat terjadinta
clotting darah.
Setelah dilakukan tindakan 1.
Kaji tingkat dan skala 1.
Mengetahui
keperawatan nyeri akut
nyeri
tingkat nyeri untuk
klien berkurang dengan
menentukan tindakan
7
criteria :
2.
Kompres dengan kapas 2.
Membantu
- klien menyatakan nyeri
alcohol diatas daerah punksi
memblock
saraf
berkurang
sehingga
nyeri
- ekspresi wajah klien 3.
Ajarkan
teknik
berkurang
tenang dan tenang
relaksasi napas dalam
3.
Memberi
rasa
nyaman dan rileks
serta
dapat
4.
Sebelum
melakukan
mengalihkan perhatian
punksi sebaiknya lakukan
klien dari nyeri
pembiusan
dan
punksi 4.
Membantu
dengan hati-hati serta tepat
mengurangi
nyeri
dengan
memblock
saraf dengan obat.
Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji tanda-tanda infeksi
1.
Mencegah infeksi
secara dini
keperawatan infeksi tidak
2. kaji tanda-tanda vital
2.
Perubahan tanda
terjadi dengan criteria :
vital
terutama
peningkatan suhu dan
tida
nadi merupakan tanda
k terjadi tanda-tanda
awal terjadi infeksi
infeksi:
3. tutup luka punksi dengan 3.
Menghindari
demam,bengkak,kem
teksnik steril
kontaknya luka punksi
erahan, timbul pus
dengan
pada luka punksi
mikroorganisme
Tan
pathogen
da vital dalam batas
4. Pada
saat
melakukan 4.
Teknik
aseptic
normal ( suhu 36-37`
prosedur HD lakukan
mencegah masuknya
C, nadi 60-100X/
dengan teksik aseptic.
kuman saat dilakukan
menit )
pinksi, selama hd dan
post hd
Post HD
terjadi
perdarahan
1. Observasi
perdarahan
dengan
2.
Tida
k ada tanda-tanda
perdarahan seperti:
Akral hangat
Wajah
klien
kemerahan
TD 120/80 mmHg
Klien tidak pusing
3.
criteria:
-
4.
5.
tanda-tanda 1.
Mencegah
secara
dini
perdarahan
massif/terus menerus
Lakukan punksi dengan 2. Punksi yang benar
hati-hati dan benar
dan
hati-hati
menurunkan
resiko
Bila
perdarahan
perdarahan
berlanjut,kurangi
dosis 3. Heparin merupakann
heparin ( sesuai BB,
antikoagulan sehingga
sirkulasi 500 unit,bolus :
harus dikurangi.
2500 unit.
Bila
perdarahan
terus
terjadi,kembalikan darah 4. Perdarahan
yang
ketubuh klien
terus menerus akan
Tekan punksi dengan kasa
mengakibatkan syock
betadine steril.
5. Membantu
mempercepat
terjadinta
clotting
8
1.
2.
tida
k terjadi tanda-tanda
infeksi:
demam,bengkak,kem
erahan, timbul pus
pada luka punksi
Tan
da vital dalam batas
normal ( suhu 36-37`
C, nadi 60-100X/
menit )
4. Pada
saat
melakukan 4.
prosedur HD lakukan
dengan teksik aseptic.
darah.
Mencegah
infeksi
secara dini
Perubahan tanda vital
terutama peningkatan
suhu
dan
nadi
merupakan tanda awal
terjadi infeksi
Menghindari
kontaknya luka punksi
dengan
mikroorganisme
pathogen
Teknik
aseptic
mencegah masuknya
kuman saat dilakukan
pinksi, selama hd dan
post hd