Konsep asuhan keperawatan pada klien dengan Ensefalitis dikutip dari Doengoes
(2000) seperti dibawah ini :
A. Pengkajian
1.
Aktivitas/istirahat
Gejala :
Tanda
ataksia,
masalah
berjalan,
kelumpuhan,
gerakan
involunter.
Hipotonia.
2.
Sirkulasi
Gejala :
Tanda :
3. Eliminasi
Tanda
Gejala :
Tanda
4.
Hygiene
Tanda
5.
Neurosensory
Gejala :
kehilangan
sensasi
(kerusakan
pada
saraf
kranial).
merupakan
awal
gejala
berkembangnya
hidrocefalus
Hemiparese
atau
Hemiplagia
(meningitis
atau
Tanda :
7. Pernafasan
Gejala :
Tanda
Keamanan
Gejala :
adanya riwayat infeksi sluran nafas atas atau infeksi lain, meliputi :
mastoiditis, telinga tengah, sinus, abses gigi; infeksi pelvis, abdomen
maupun
kulit;
fungsi
lumbal,
pembedahan,
fraktur
pada
B. Diagnosa keperawatan
1. Gangguan perfusi jaringan serebral yang berhubungan dengan peningkatan tekanan
intrakranial.
2. Resiko tinggi terhadap penyebaran infeksi berhubungan dengan diseminata
hemetogen dari patogen, stasis cairan tubuh, penekanan respon inflamasi (akibat
obat), pemajanan orang lain terhadap patogen.
3. Resiko tinggi tehadap trauma yang berhubungan dengan adanya kejang, perubahan
status mental dan penurunan tingkat kesadaran.
4. Nyeri akut berhubungan dengan iritasi lapisan otak.
5. Ansietas berhubungan dengan krisis situasi; transmii interpersonal dan keikut sertaan
merasakan, ancaman kematian/perubahan dalam status kesehatan (keterlibatan otak),
pemisahan dari sistem pendukung (hospitalisasi).
C. Intervensi
1. Gangguan perfusi jaringan serebral yang berhubungan dengan peningkatan tekanan
intrakranial.
Tujuan :
kepala
tempat
tidur
sekitar
15-45
derajat
sesuia
obat
sesuai
indikasi
seperti
steroid;
dexametasone,
3.
4.
5.
Ansietas
berhubungan
dengan
krisis
situasi;
transmisi
a. Kaji status mental dan tingkat ansietas dari pasuen atau keluarga.
Catat adanya tanda-tanda verbal atau nonverbal.
b. Berikan penjelasan hubungan antara proses penyakit dan gejalanya.
c. Jawab setiap pertanyaan dengan penuh pengertian dan berikan
informasi tentang prognosa penyakit.
d. Jelaskan dan persiapkan untuk prosedur sebelum dilakukan tindakan
pembedahan.
e. Berikan kesempatan pasien untuk menungkapkan isi pikiran dan
perasaan takutnya.
f. Libatkan pasien tau keluarga dalam perawatan, perencanaan
kehidupan sehari-hari, membuat keputusan sebanyak mungkin.
g. Beikan dukungan terhadap perencanaan gaya hidup yang nyata
setelah sakit dalam keterbatasannya tetapi sepenuhnya menggunakan
kemampuan atau kapasitas pasien.
h. Biarkan pasien atau keluarga mengetahui bahwa perilaku yang tidak
sesuai atau tidak seperti biasanya berhubungan dengan gangguan
serebral dan keterbatasan diri yang biasa.
i. Lindungi privasi pasien jika terjadi kejang.
j. Beri penjelasan pada pasien atau keluarga jika tidak kerusakan otak
itu menjadi permanen maka kejang akan hilang bersamaan dengan
adanya proses penyembuhan.
D. Evaluasi
Hasil yang diharapkan adalah :
1.
Klien
akan
dapat
mempertahankan
tingkat
kesadaran
3.
4.
5.