Anda di halaman 1dari 7

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI QUICK RESPONSE

(QR)
CODE PADA SISTEM INVENTORY GUDANG
(Studi Kasus Pada Toserba Family)
Imam Rahendra Sandhy Alamin
Mahasiswa STMIK ASIA Malang
E-mail: sites.hendra@gmail.com
ABSTRAKS
Pencatatan inventory produk merupakan pendukung dalam proses pendistribusian
barang. Tidak adanya pengawasan terhadap inventory produk menyebabkan berhentinya
pemenuhan permintaan terhadap customer. Disisi lain masih banyak perusahaan
menggunakan pencatatan yang berhubungan dengan inventory secara manual, tidak
terkecuali pada sebuah Toserba. Pada Toserba Family saat ini pencatatan inventory masih
secara manual sehingga masalah yang di hadapi adalah akses laporan inventory yang
tidak efektif. Salah satu bentuk inovasi yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah
pada Toserba Family yaitu dengan memanfaatkan teknologi Quick Response (QR) Code
atau barcode dua dimensi. Teknologi QR Code akan ditanamkan (embedded) baik pada
server maupun client dimana admin sebagai pihak server meng-generate sebuah kode
barang menjadi image QR Code dan menyimpannya dalam tabel produk. Kemudian user
(bagian gudang) sebagai pihak client menginputkan stok dengan meng-capture image
QR Code menggunakan handphone yang telah terintegrasi dengan sistem melalui
jaringan wireless. Penelitian ini menghasilkan aplikasi sistem informasi inventory gudang
yang ter-embedded dengan teknologi Quick Response (QR) Code. Sehingga aplikasi ini
dapat menyelesaikan rumusan masalah yang ada yaitu membantu menyajikan informasi
tentang pengolahan data yang berhubungan dengan pencatatan inventory produk pada
toserba family Jombang secara efektif.
Kata kunci: Sistem inventory, Inventory, Quick Response (QR) Code, Embedded System
ABSTRACT
Registration of product inventory is supporting the process of distributing goods.
Lack of oversight of product inventory impede the fulfillment of the demand of the
customer. On the other hand there are many companies related to the use of recording
inventory manually, no exception at a department store . At the time of this recording
Family Department Store inventory still manually so that the problems faced was access
to inventory reports that are not effective. One form of innovation that can be done to
overcome the problems in the Family Department Store is by utilizing the technology of
Quick Response (QR) code or two-dimensional barcodes. QR Code technology will be
embedded either on the server or client where the server admin as a generate the item
code into the QR Code image and store it in the products table. Then the user (the
warehouse) as the stock with the client input image to capture the QR Code using a
mobile phone that has been integrated with the system through a wireless network. This
study resulted in the warehouse inventory information system applications that are
embedded with the technology of Quick Response (QR) Code. So this application can
solve the existing problem formulation that helps provide information about the
processing of data relating to the registration of the product inventory at the family
grocery store Jombang effectively.
Keywords: Inventory System, Inventory, Quick Response (QR) Code, Embedded System

Pendahuluan
Pencatatan inventory produk pada
suatu perusahaan merupakan salah satu

pendukung
utama
dalam
proses
pendistribusian barang. Tidak adanya

pengawasan terhadap inventory produk


dapat
menyebabkan
berhentinya
pemenuhan
permintaan
terhadap
customer. Oleh sebab itu, semakin
banyak perusahaan menyerap teknologi
informasi
(TI)
khususnya
teknologi
komputer dan jaringan yang bertujuan
untuk pemeliharaan dan sumber daya
informasi yang ada pada perusahaan,
terutama
dalam
mengolah
data
inventory setiap harinya.
Disisi
lain
masih
banyak
perusahaan menggunakan pencatatan
yang berhubungan dengan inventory
produk secara manual, tidak terkecuali
pada sebuah Toserba. Pada Toserba
Family saat ini pencatatan inventory
masih secara manual sehingga masalah
yang sering di hadapi adalah akses
laporan inventory yang terbatas pada
ruang dan waktu dimana bagian
penjualan tidak mengetahui informasi
jumlah persediaan produk dalam gudang
karena tidak adanya akses informasi
yang terhubung.
Salah satu bentuk inovasi yang
dapat
dilakukan
untuk
mengatasi
masalah pada Toserba Family yaitu
dengan memanfaatkan teknologi Quick
Response
(QR)
Code.
QR
Code
merupakan kode matrix atau barcode
dua dimensi yang diciptakan perusahaan
jepang, Denso-Wave pada tahun 1994.
Fungsi dari QR Code sendiri adalah untuk
menyampaikan
informasi
dan
mendapatkan respon dengan cepat. QR
Code berfungsi sebagai jembatan atau
penghubung secara cepat antara konten
offline dan online (Unikom Center, 2010).
Kode
ini
memungkinkan
audiens
berinteraksi dengan media yang terdapat
QR Code melalui handphone secara
efektif dan efisien. QR Code bertindak
seolah-olah hyperlink fisik yang dapat
menyimpan alamat web (URL), nomor
telepon teks, SMS yang dapat digunakan
pada majalah, surat harian iklan, pada
tanda-tanda bus kartu nama atau media
lainnya.
Berdasarkan
uraian
diatas,
penelitian ini menerapkan sebuah sistem
yaitu tentang penyajian sistem informasi
inventory yang telah tertempelkan
teknologi Quick Response (QR) Code, di
mana pihak gudang Toserba Family dapat
mencatat
inventory
produk
secara
langsung (real time).
Landasan teori
1. Sistem informasi

Menurut
Alter
(1992),
Sistem informasi
adalah kombinasi
antara prosedur kerja, informasi, orang,
dan
teknologi
informasi
yang
diorganisasikan untuk mencapai tujuan
dalam sebuah perusahaan.
Menurut Bodnar dan HoopWood
(1993),
Sistem informasi
adalah kumpulan perangkat keras dan
lunak
yang
dirancang
untuk
mentransformasikan data ke dalam
bentuk informasi yang berguna.
Menurut
Turban, McLean
dan
Wetherbe
(1999),
Sistem informasi
adalah sebuah sistem informasi yang
mempunyai
fungsi
mengumpulkan,
memproses, menyimpan, menganalisis,
dan menyebarkan informasi untuk tujuan
yang spesifik.
Menurut Wilkinson (1992), Sistem
informasi adalah kerangka kerja yang
mengkoordinasikan
sumber
daya
(manusia, komputer) untuk mengubah
masukan
(input)
menjadi
keluaran
(informasi), guna mencapai sasaransasaran perusahaan.
2. Persediaan (Inventory)
Menurut Sofjan Assauri (2004),
persediaaan dapat didefinisikan sebagai
berikut Persediaan adalah suatu aktiva
yang
meliputi
barang-barang
milik
perusahaan dengan maksud untuk dijual
dalam suatu periode usaha yang
normal.
Jadi
persediaan
merupakan
sejumlah barang yang disediakan untuk
memenuhi permintaan dari pelanggan.
Dalam perusahaan perdagangan pada
dasarnya hanya ada satu golongan
inventory (persediaan), yang mempunyai
sifat perputaran yang sama yaitu yang
disebut
Merchandise
Inventory
(persediaan
barang
dagangan).
Persediaan ini merupakan persediaan
barang yang selalu dalam perputaran,
yang selalu dibeli dan dijual, yang tidak
mengalami proses lebih lanjut didalam
perusahaan
tersebut
yang
mengakibatkan perubahan bentuk dari
barang yang bersangkutan.
3. Quick Response (QR) Code
Quick Response (QR) Code adalah
simbol matriks dua dimensi (kode
matriks) yang terdiri dari sebuah untaian
kotak persegi yang disusun dalam
sebuah pola persegi yang lebih besar.
Kotak persegi ini kemudian disebut

dengan modul. Luasnya pola persegi ini


akan menentukan versi dari QR Code.
QR Code memiliki tampilan yang
lebih kecil daripada kode batang. Hal ini
dikarenakan
QR
Code
mampu
menampung data secara horizontal dan
vertikal, oleh karena itu secara otomatis
ukuran dari tampilannya gambar QR
Code bisa hanya sepersepuluh dari
ukuran sebuah kode batang. Tidak hanya
itu, QR Code juga tahan terhadap
kerusakan, sebab QR Code mampu
memperbaiki kesalahan sampai dengan
30% untuk Level H, lalu untuk Level Q
sampai 25%, Level M sampai 15%, dan
Level L sampai 7%. Oleh karena itu,
walaupun sebagian simbol QR Code kotor
ataupun rusak, data tetap dapat
disimpan dan dibaca. Tiga tanda
berbentuk persegi di tiga sudut memiliki
fungsi agar simbol dapat dibaca dengan
hasil yang sama dari sudut manapun
sepanjang 360 derajat.
4. Embedded System
Embedded system atau sistem
tertanam merupakan sebuah kesatuan
dari perangkat keras (hardware) dan
perangkat lunak (software) yang secara
khusus dirancang untuk melakukan
tugas yang sangat spesifik dan berulang
- ulang, serta tidak membutuhkan
sumber daya yang sangat tinggi dan hal
ini akan menghemat biaya produksi.
PEMBAHASAN
Dari
hasil
analisa
sistem
sebelumnya dapat digambarkan sistem
yang akan dibuat yaitu proses awal
admin melakukan login kemudian sistem
akan melakukan validasi. Setelah data
valid admin akan masuk ke menu utama
yaitu list barang, stok barang, QRC
barang dan logout. Dalam sistem ini
admin
akan
menginputkan
data
kemudian
sistem yang
telah terembedded system QR Code akan
mengubahnya menjadi image QR Code
dan menyimpannya dalam tabel produk.
Setelah itu user (bagian gudang) akan
meng-capture image QR Code dengan
handphone
yang telah terintegrasi
menggunakan
jaringan
wireless.
Kemudian sistem akan membaca image
QR Code tersebut dan melakukan
pengecekan
data
yaitu
dengan

mencocokkan data hasil pembacaan


dengan data dalam tabel produk. Jika
data image QR Code sesuai maka sistem
akan menyimpannya dalam tabel stok,
tetapi jika data tidak sesuai maka user
harus mengulang meng-capture image
QR Code. Gambaran umum dapat
ditunjukkan pada diagram konteks.

Gambar. Diagram konteks


IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
1. Implementasi Sistem
Aplikasi dapat dijalankan pada
browser dengan memasukkan ke dalam
URL http://localhost/hendra_asia dan
berikut implementasi antarmuka aplikasi
sistem informasi inventory gudang
berbasis QR Code. tampilan halaman
utama aplikasi dapat ditunjukkan pada
gambar dibawah.

Gambar. Tampilan Halaman Utama


2. Pengujian Sistem
Pengujian aplikasi Quick Response (QR)
Code pada sistem inventory gudang ini
dilakukan dengan beberapa skenario
yaitu generate kode produk barang
menjadi image QR Code, pembacaan
(scan) image QR Code dan pengujian
embeded Quick Response (QR) Code
pada sistem inventory gudang yang
berupa scan in dan scan out.
a. Pengujian Generate Image QR
Code
Pengujian ini bertujuan untuk
melihat apakah generate kode produk
barang dapat berjalan dengan baik dan
benar.

N
o.

Data
Sample

1.

CocaCola 250
ml /
021321
01

QR Code

Ukura
n
Gamb
ar

Fall 350
ml /
040106
02

50x50
pixels

25x25
pixels

75x75
pixels

50x50
pixels
100x10
0 pixels

75x75
pixels

100x10
0 pixels

2.

AQUA
240 ml /
021901
01

25x25
pixels
50x50
pixels
75x75
pixels

100x10
0 pixels

3.

Better
16 gr /
030104
13

25x25
pixels
50x50
pixels
75x75
pixels

100x10
0 pixels

4.

Lifebuoy
Anti Hair

25x25
pixels

b. Pengujian Scan QR Berdasarkan


kondisi
Pengujian ini bertujuan untuk
melihat kehandalan dalam menangani
kasus-kasus pembacaan image QR Code
yang rusak, kotor atau posisi tidak
sesuai.
Imag
e

Deskripsi
Menguji pembacaan
dengan QR Code
dengan tingkat
kerusakan 0%
Menguji pembacaan
dengan QR Code
dengan garis
sebagian kecil pada
bagian pojok bawah
Menguji pembacaan
dengan QR Code
dengan garis
sebagian kecil
secara vertical
Menguji pembacaan
dengan QR Code
dengan garis
sebagian kecil
secara horizontal
Menguji pembacaan
dengan QR Code
dengan garis
sebagian kecil pada
bagian pojok atas
Menguji pembacaan
dengan QR Code
dengan noise
sebagian kecil
Menguji pembacaan
dengan QR Code
dengan noise
sebagian besar

Hasil
0213210
1

0213210
1

0213210
1

0213210
1

Tidak
dapat di
decode
0213210
1
Tidak
dapat di
decode

Menguji pembacaan
dengan QR Code
yang rusak
(terbelah) bagian
pojok bawah
Menguji pembacaan
dengan QR Code
yang rusak
(terbelah) bagian
pojok atas
Menguji pembacaan
dengan QR Code di
1 bagian finder
pattern yang
tertutupi
Menguji pembacaan
dengan QR Code di
2 bagian finder
pattern yang
tertutupi
Menguji pembacaan
dari QR Code
dengan arah
terbalik

0213210
1

0213210
1
4.

Tidak
dapat di
decode
Tidak
dapat di
decode
0213210
1

c. Pengujian Scan QR Bedasarkan


Ukuran Image
Pengujian ini bertujuan untuk
mencari ukuran image yang tepat dalam
penelitian ini.
N
o

Kode
Produk

1.

021321
01

2.

3.

021901
01

030104
13

Ukura
n
Gamb
ar
25x25
pixels

Hasil
Scan

Keteranga
n

50x50
pixels

021321
01

75x75
pixels
100x10
0
pixels
25x25
pixels

021321
01

Tidak dapat
di decode
Berhasil di
decode
tetapi
membutuhk
an waktu
cukup lama
Berhasil di
decode

021321
01

Berhasil di
decode

50x50
pixels

021901
01

75x75
pixels
100x10
0
pixels
25x25
pixels

021901
01

Tidak dapat
di decode
Berhasil di
decode
tetapi
membutuhk
an waktu
cukup lama
Berhasil di
decode

021901
01

Berhasil di
decode

Tidak dapat
di decode

040106
02

50x50
pixels

030104
13

75x75
pixels
100x10
0
pixels
25x25
pixels

030104
13

Berhasil di
decode
tetapi
membutuhk
an waktu
cukup lama
Berhasil di
decode

030104
13

Berhasil di
decode

50x50
pixels

040106
02

75x75
pixels
100x10
0
pixels

040106
02

Tidak dapat
di decode
Berhasil di
decode
tetapi
membutuhk
an waktu
cukup lama
Berhasil di
decode

040106
02

Berhasil di
decode

d. Pengujian QR code dan Sistem


Inventory
Pengujian QR Code pada aplikasi
sistem inventory gudang ini dilakukan
berdasarkan beberapa parameter yang
tujuan akhirnya adalah mendapatkan
tingkat akurasi sistem untuk mengenali
dan membaca data QR Code serta
kesesuaiannya
untuk
penerapan
identifikasi produk.
Parameter-parameter yang harus
terpenuhi pada saat pengujian adalah :
1. Sampel
image
QR
Code
yang
digunakan adalah image kode barang
02132101,
02190101,
02190102,
03010402, dan 04110411
2. Sampel image QR Code dicetak diatas
kertas sticker dengan ukuran 75x75
pixels kemudian ditempelkan diproduk
barang.
Pada pengujian ini, data jumlah
stok setiap barang telah diinputkan oleh
admin. Hal ini dikarenakan standarisasi
QR
Code
disetiap
produk
belum
tercantum. Sehingga admin terlebih
dahulu meng-generate image QR Code
setiap barang yang masuk kemudian
menginputkan jumlah stok barang.
Dalam pengujian ini jumlah stok setiap
barang yang diinputkan yaitu 50 (lima
puluh). Hasil dari jumlah stok barang
dapat ditunjukkan pada gambar dibawah
ini.

Gambar. Diagram konteks


Kemudian tahapan awal yang
dilakukan oleh client atau pihak gudang
untuk
menginputkan
stok
yaitu
melakukan login dengan cara membuka
web browser pada handphone. Ketikkan
url
IP
address
server
192.168.43.8/hendra_asia pada address
bar. Setelah berhasil login, client
membuka aplikasi SL4A (Scripting Layer
For Android) kemudian masuk pada
aplikasi scan out. Untuk scan out,
dilakukan pengujian dengan kode barang
02132101 dengan jumlah barang
keluar sebanyak 20 (dua puluh).
Tampilan dari scan out pada handphone
dapat ditunjukkan pada Gambar dibawah
ini

Gambar Tampilan Hasil Scan Out


PadaHandpone
Sedangkan hasil dari pengujian
stok barang keluar dengan kode barang
02132101
pada
admin
dapat
ditunjukkan pada gambar dibawah ini.

Gambar Tampilan Hasil Scan Out Barang


Pada Admin
Dari pengujian scan out dapat
ditunjukkan jumlah stok barang dengan
kode barang 02132101 berkurang 20
(dua puluh). Hal ini membuktikan scan
out berjalan dengan baik. Pengurangan
stok
pada
admin
sesuai
dengan
pengurangan yang dilakukan oleh client.

PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan,
maka
dapat
diperoleh
beberapa kesimpulan sebagai berikut :
a. Untuk membuat aplikasi Quick
Response (QR) Code pada sistem
inventory
gudang
dalam
mengenerate sebuah image QR Code
ada
beberapa
tahapan
yang
dilakukan yaitu mengkodekan data
ke codeword, menghitung koreksi
error
codeword
menggunakan
algoritma
Reed-Solomon,
mengalokasikan data kedalam modul
data QR Code sesuai versinya, pola
masking
untuk
menghilangkan
bagian yang bukan merupakan
modul data yang diinginkan dan
pemberian format informasi untuk
mengetahui level error koreksi dan
indikator bit masking.
b. Dari hasil pengujian ukuran image
QR Code untuk pembacaan yang
ideal adalah ukuran 75x75 pixels.
c. Pembacaan Image QR Code tidak
dapat dilakukan ketika image QR
Code kotor (noise) sebagian besar
dan finder pattern tertutupi atau
rusak.
d. Stok out barang pada admin sesuai
dengan jumlah pengurangan yang
dilakukan oleh client menggunakan
handphone.
2.

Saran
Untuk pengembangan lebih lanjut,
maka terdapat beberapa saran yang
perlu
dipertimbangkan
untuk
pengembang selanjutnya, antara lain :
a. Diharapkan
bisa
dikembangkan
sebuah sistem inventory yang lebih
mutakhir
dengan
disertakan
kombinasi menu inventory yang
lebih detail.
b. Alur proses pembacaan Image QR
Code (decode) pada handphone
dijelaskan secara detail.
c. Dalam
penelitian
ini
tidak
mencantumkan berapa lama waktu
dan jarak yang dibutuhkan untuk
sekali scan image QR Code oleh
karena itu jarak dan waktu scan
seharusnya lebih dijelaskan.
d.
QR Code harus lebih dikembangkan
tidak hanya dalam aplikasi inventory
tetapi dalam aplikasi yang lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

[1] Assauri, Sofjan. Manajemen Produksi


dan Operasi, Jakarta : Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia, 2004
[2] Hartono, Jogiyanto. Sistem Informasi
Berbasis Komputer, Yogyakarta :
BPFE UGM, 2000
[3] ISO/IEC, Information technology
Automatic identification and data
capture techniques QR Code 2005
barcode symbology specification,
http://download.adamas.ai/dlbase/St
uff/ISO_IEC-18004-2006.pdf, 2006
[4] Jeffry, L. Whitten,et al. Metode
Desain dan Analisis Sistem, Edisi I.
Diterjemahkan oleh tim penerjemah
ANDI, Yogyakarta : Andi Madcoms,
2004
[5] Jun-Chou Chuang, Yu-Chen Hu &
Hsien-Ju Ko, A Novel Secret Sharing
Technique
Using
QR
Code,
http://www.cscjournals.org/csc/
manuscript/Journals/IJIP/volume4/Issu
e5/IJIP-263.pdf, 2010
[6] Kadir, Abdul. Pengenalan Sistem
Informasi, Yogyakarta : Andi Offset,
2003
[7] Ladjamuddin, Al-Bahra B. Rekayasa
Perangkat Lunak, Yogyakarta : Graha
Ilmu, 2006
[8] McLeod, Raymond & Schell, George.
Management Information System
9th Edition, New Jersey : Pearson
Education, 2004
[9] Perangin-angin, Kasiman. Aplikasi
Web Dengan PHP Dan MySQL,
Yogyakarta : Andi, 2006
[10]Riyanto, Slamet. Seri Penuntun
Praktis Koneksi Data Melalui Borland
Delphi dengan Database MySQL,
Jakarta : Elex Media Komputindo,
2003
[11]Safaat.H, Nazruddin. Pemrograman
Aplikasi Mobile Smartphone dan
Tablet PC Berbasis Android, Cetakan
Pertama, Bandung : Informatika
Bandung, 2012
[12]Sommerville,
Ian.
Software
Engineering, Edisi IV, Diterjemahkan
oleh Dra.Yuhilza Hanum M.Eng, ;
Hilarius Wibi Hardani, Jakarta :
Erlangga, 2003
[13]Soon, Tan Jin. Systhesis Journal,
section
three,
http://www.prg.ca/site/docs/qr-codesebook.pdf, 2008
[14]Sovana, Iwan. Cisco CCNA dan
Jaringan Komputer, Edisi Revisi,
Bandung : Informatika Bandung,
2012

[15]Terry, George R. Office Management


and
Control,
Fourth
Edition.
Homewood, Ilinois : Richard D. Irwin
Inc., 1962

Anda mungkin juga menyukai