bekerja jauh dari sistem atau organ asalnya, yang disebut hormon. Berbeda
dengan sistem eksokrin, sekret dari sistem ini dicurahkan langsung ke peredaran
darah tanpa melalui saluran atau duktus. (Sjamsuhidajat, 2011)
Yang termasuk kelenjar endokrin adalah hipotalamus, kelenjar hipofisis
anterior dan posterior, kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid, pulau langerhans
pankreas, korteks dan medulla kelenjar suprarenal, ovarium, dan testis.
(Sjamsuhidajat, 2011).
Anatomi kelenjar tiroid
Kelenjar tiroid memiliki dua buah lobus yang satu dengan yang lainnya
dihubungkan oleh isthmus yang tipis dibawah kartilago krikoidea di leher. Pada
keadaan normal kelenjar tiroid pada orang dewasa beratnya antara 10-20 gram.
Cartilago
tiroid
Isthmus
gl. tiroidea
Dipandang dari sudut histologis, kelenjar ini terdiri dari nodula nodula
yang tersusun dari folikel folikel kecil yang dipisahkan satu dengan yang lainnya
oleh suatu jaringan ikat. Folikel folikel tiroid dibatasi oleh epitel kubus dan
lumennya terisi oleh koloid. Sel-sel epitel folikel merupakan tempat sintesis
hormon tiroid dan mengaktifkan pelepasannya kedalam sirkulasi. Dua hormon
utama yang diproduksi oleh folikel folikel adalah tiroksin (T4) dan triyodotironin
(T3). Sel penyekresi hormon lain dalam kelenjar tiroid yaitu sel parafolikular atau
sel C yang terdapat pada dasar folikel dan berhubunngan dengan membran folikel
dan mensekresi kalsitonin, suatu hormon yang dapat menurunkan kadar kalsium
serum dan dengan demikian ikut berperan dalam pengaturan homeostasis kalsium.
Hormon hormon folikel tiroid berasal dari iodisasi residu tirosil dalam
tiroglobulin. Tiroksin (T4) mengandung empat atom yodium dan triyoditironin
(T3) mengandung tiga atom yodium. T4 disekresi dalam jumlah lebih banyak
dibandingkan dengan T3, tetapi apabila dibandingkan miligram per miligram, T3
merupakan hormon yang lebih aktif dari pada T4.
tirotropin (TRH), yang disekresikan oleh ujung ujung saraf dalam eminensia
medianan hipotalamus. Dari eminentia mediana tersebut, TRH kemudian diangkut
ke hipofisis anterior kemudian hipofisis anterior menghasilkan TSH. (Guyton and
Hall,2008). TSH menstimulasi organ target seperti adrenal, kelenjar tiroid untuk
mensekresikan hormon tiroid ( T3 dan T4). T3 dan T4 yang disekresikan akan
memberikan negative feedback
darah, lalu ditransfor dalam bentuk kombinasi kimia dengan protein dalam
plasma. (Sjamsuhidajat, 2011)
Pada kelenjar tiroid, juga terdapat sel parafolikular yang menghasilkan
kalsitonin, kalsitonin adalah suatu polipetida yang turut mengatur metabolisme
kalsium serum, melalui pengaruhnya terhadap tulang. (Sjamsuhidajat, 2011).
Hypertiroidisme
Hipertiroidisme
menyebabkan
oleh
Bentuk
tersering
kelenjar
tiroid.
toxic
multinodular
goiter
disease)
and
(plummer
adenoma.
toxic
(Stephanie,2007 ).
Etiologi
Penyebab hipertiroid ialah toxic nodules, graves disease, pituitary tumor,
amiodarone toxicity, and struma ovari.
Nodul toxic adalah nodul tiroid yang menjadi tidak bergantung pada
pituitary dan sekresi hormon tiroid berlebihan.
Penyakit
graves
adalah
penyakit
autoimun
yang
menyebabkan
peninngkatan peristaltik.
Gejala terpenting efek jantung (takikardi, atrium fibrilasi), struma serta
Diagnosis
Pemeriksaan fisik kelenjar tiroid dapat dilakukan dengan cara dari depan
pasien dan rabalah dari depan dan dari belakang. Pembesaran tiroid dapat
bersifat difus atau asimetris. Lakukan palpasi dengan jari menyilangg
trakea, kemudiaan tentukanlah garis bentuk lobus lateral. Letakkan ujung
jari anda pada garis tengah tepat diatas insicura sternalis. Minta pasien
untuk menelan. Bila kelenjar tiroid membesar, waktu menelan akan teraba
sebagai jaringan yang berjalan keatas dibawah jari. Tiroid normal tidak
mudah teraba. Namun dapat teraba pada orang yang memiliki kulit leher
Komplikasi
Aritmia biasa terjadi pada pasien yang mengalami hipertiroidisme
dan merupakan gejala yang terjadi pada gangguan tersebut. Setiap individu
yang mengeluhkan aritmia harus dievaluasi untuk mengetahui terjadina
gangguan tiroid. Komplikasi hipertiroid yang mengancam jiwa adalah
krisis tiroksik
atau
dapat
terjadi
pada
pasien
yang
tidak
terdiagnosis
TH
atau
obat-obat
penyekat
beta
untuk
menurunkan
Obat anti tiroid yang teprnting ialah dari kelompok derivat tioimidazol
(CBZ, Karbimazol 5 mg, MTZ metimazol atau tiamazol 5,10,30 mg) dan
derivat tiurazil (PTU propiltiurasil 50,100 mg menghambat proses
organifikasi dan reaksi autoimun.
(Corwin, 2009; sudoyo, 2009)
Daftar pustaka
Medscape:
hyperthyroidism
diakses
dari: