HIV
HIV
HIV
Infeksi Human Immunodefisiensi Virus
( HIV ) menyebabkan suatu sindrom klinis
yang ditandai dengan adanya
imunodefisiensi progresif setelah periode
asimtomatik yang cukup lama.
Cara penularan
Perjalanan HIV
Stadium WHO :
Stadium 1 :
Tanpa gejalan atau dengan gejala yang
mirip influenza dan pembengkakan kelenjar
getah bening
Stadium 2 :
Berat badan turun > 10 % tanpa penyebab
yang jelas
Pembengkakan kelenjar limfe
Infeksi saluran nafas atas rekuren
Sariawan oleh jamur kandida di mulut
Stadium 3 :
Lemah, lesu, dijelaskan penyebabnya dan
berlangsung lama lebih dari 1 tahun
Diare yang tidak diketahui penyebabnya
Demam berkepanjangan ( intermiten atau
konstan ) > 1 bulan
Stadium 4 :
HIV wasting syndrome
Terkena infeksi oportunistik
Jarang penderita bertahan lebih dari 3-4
tahun, biasanya meninggal sebelum
waktunya
Orang
yang
terinfeksi
HIV
dapat
mengembangkan Infeksi Oportunistik jika
system kekebalannya rusak
AIDS
Acquired didapat /ditularkan dari 1 orang ke orang lain,
bawaan
Immune kekebalan / system pertahanan tubuh
Deficiency kekurangan atau kadar dibawah normal
Syndrome sindrom atau kumpulan gejala yang bila didapat
secara bersamaan akan menunjukkan bahwa seseorang
mengidap suatu penyakit.
Dengan rusaknya system pertahanan / kekebalan tubuh
serangan penyakit yang biasanya tidak berbahaya pun
menjadi berbahaya dan mematikan
Infeksi oportunistik
Tuberkulosis
Pneumonia Pneumocystis crania
Kandida diseminata
Toksoplasmosis diseminata
Kriptosporidiosis
Mikobakterium
Pencegahan HIV
Belum ada penyembuhan untuk AIDS, namun
perlu dilakukan pencegahan HIV dengan :
Melakukan hubungan kelamin dengan satu
pasangan, dan yang tidak terinfeksi
Menggunakan pelindung jika berhubungan
dengan orang yang tidak jelas status HIVnya
Tidak bertukar jarum suntik, jarum tato dan
sebagainya
Mencegah infeksi ke janin/bayi baru lahir
Tatalaksana HIV
Pengendalian infeksi oportunistik
Terapi Antiretroviral (ARV)
TERIMA KASIH