Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Segmen garis penghubung titik-titik tengah dari kedua sisi segitiga adalah sejajar dengan sisi
ketiga dan panjangnya adalah setengah kali panjang sisi ketiga tersebut.
Bukti :
Diketahui : <ACB = <DCE
CA : CD = CB : CE = 2
Jadi, ACBDCE (dibaca sebangun)
Karena ACBDCE, maka ACB = DCE
Jadi, <CAB dan <CDE adalah pasangan sudut sehadap, dan menurut postulat haruslah
DE sejajar AB.
Karena ACBDCE, maka berlaku juga perbandingan sisi berikut
AB : DE = AC : DC
AB : DE = 2 : 1DE . 2 = AB . 1 DE = 1/2 AB
(terbukti)
Dalil Intercept
jika sebuah garis sejajar dengan salah satu sisi sebuah segitiga ABC (misalnya garis sejajar
sisi BC) memotong dua sisi lain dari segitiga ABC (yaitu sisi AB dan AC ) di titik D dan E,
maka persamaan berikut benar AD : DB = AE : EC untuk dalil intercept.
Bukti :
AB/AD = AC/AE
AB/AD - AD/AD = AC/AE - AE/AE (kedua ruas dikurangi pecahan bernilai 1)
AB-AD/AD=AC-AE/AEBD/ADEC/AE atau AD/BD=AE/AC
AD : BD = AE : EC (terbukti)
Dalil Menelaus
Sebuah segitiga dipotong oleh sebuah garis dimana dua sisi segitiga berpotongan dalam
segitiga dan satu sisi berpotongan pada perpanjangan sisi itu. Pemotongan segitiga dengan
garis tersebut menghasilkan segmen-segmen garis yang perbandingannya dirumuskan pada
dalil Menenlaus sebagai berikut.
AF/CF x CE/BE x BD/AD = 1
Bukti:
Tarik garis dari B sejajar AC dan memotong garis DE di titik P
Perhatikan BPD dan AFD
BP/BD = AF/AD BP = AF/AD x BD .... (1)
Perhatikan BPE dan CFE
BP/BE = CF/CE BP = CF/CE x BE .... (2)
Persamaan (1) sama dengan persamaan (2)
AF/AD x BD = CF/CE x BE
AF/AD.BE = CF/CE.BD
AF.CE.BD/AD.BE.CF = 1
AF/CF x CE/BE x BD/AD = 1
( Terbukti )
Dalil De Ceva
Dalil Ceva berkaitan dengan tiga garis yang memotong ketiga sisi segitiga dan ketiga garis
tersebut berpotongan pada satu titik. Jika garis yang ditarik dari tiap titik sudut segitiga
berpotongan pada satu titik dan memotong sisi-sisi yang berhadapan di titik dengan titik-titik,
maka berlaku dalil de Ceva, yaitu:
AF/FB.BD/DC.CE/EA = 1
Garis Sumbu
Dalil 1 :
Ketika garis sumbu berpotongan pada satu titik, yang disebut titik sumbu.
Dalil 2 :
Titik sumbu segitiga berjarak sama ke tiap titik sudut segitiga.
Dalil 3 :
Titik sumbu segitiga adalah titik pusat lingkaran luar segitiga.
Bukti dalil 1:
ABC adalah segitiga sembarang dengan k garis sumbu
AB
, l garis sumbu BC . Titik
O adalah titik potong garis k dan l. kita diminta membuktikan bahwa titi O adalah titik potong
garis k, l, dan m (dalil 1).
Bukti dalil 2 :
Perhatikan AFO dan BFO.
AF = FB (sisi)
AFO= BFO=90
FO = FO (sisi)
Jadi, sesuai postulat (sisi-sudut-sisi) untuk membuktikan dua segitiga kongruen, maka AFO
BFO.
Karena AFO
Dengan cara yang sama kita bisa membuktikan bahwa BDO CDO, sehingga
didapat: BO = CO (2)
Dari (3) AO = BO = CO, yang berarti titik sumbu O berjarak sama ke titik A, B, dan
C. Jadi, titik sumbu segitiga berjarak sama ke tiap titik sudut segitiga (dalil 2
dipenuhi)
Bukti Dalil 3 :
Telah dibuktikan AO = BO = CO, yang berarti jarak titik sumbu O ketitik-titik sudut A,B, dan
C adalah sama. Jika kita tetapkantitik sumbu O sebagai pusat lingkaran dan panjang OA =
OB = OC sebagai jari-jari R, maka kita peroleh sebuah lingkaran dengan pusat O dan melalui
titik-titik sudut A, B, C. Lingkaran ini kita sebut sebagai lingkaran luar ABC (dalil 3
terbukti).
Garis Tinggi
Yaitu garis yang melalui sebuah titik sudut dan tegak lurus pada sisi yang berhadapan dengan
titik sudut tersebut. Dalil-dalil yang berlaku adalah sebagai berikut:
Dalil 1: Ketiga garis tinggi berpotongan pada satu titik, yang disebut titik tinggi.
Dalil 2: Pada segitiga siku-siku, garis tinggi ke hipotenusa (sisi terpanjang) membagi segitiga
siku-siku menjadi dua segitiga yang sebangun, dan juga sebangun dengan segitiga awal.
pada AB
AC
adalah p,
a ( c p ) =b p
a2 ( c 22 cp+ p2 ) =b2 p2
a2c 2+2 cp p2=b2 p2
2
a =b +c 2 cp
(dalil 3 terbukti)
Dalil Stewart
Pada ABC, dari titik C ditarik garis hingga memotong AB di titik D. Misal AC = b, BC = a,
AB = c, AD =c1, BD = c2, dan CD = d, maka dalil Stewart menyatakan:
d 2 c=c1 a2 +c 2 b2c 1 c 2 c
Bukti.
Dari titik C ditarik garis tinggi CE. Pada ACD berlaku dalil proyeksi segitiga tumpul, yaitu:
AC 2 BD + BC 2 AD
AC 2 BD + BC2 AD =CD2 ( BD + AD ) + ( AD BD ) ( AD BD )
AC 2 BD + BC 2 AD =CD2 AB+ AD BD AB
CD 2 AB= AD BC 2+ BD AC 2 AD BD AB
d c=c1 a +c 2 b c 1 c 2 c
(terbukti)
Garis Bagi
Garis berat sebuah segitiga adalah segmen garis yang melalui sebuah titik sudut dan titik
tengah sisi di hadapan titik sudut tersebut. Dalil-dalil yang berlaku bagi garis berat segitiga
adalah sebagai berikut.
Dalil 3 : jika
ta
adalah panjang garis berat yag ditarik dari titik sudut A ke sisi
1 2 1 2 1 2
b+ c a
: ketiga garis berat dalam sebuah segitiga
2
2
2
Bukti dalil 2
ABC adalah segitiga sembarang dengan
BF
adalah garis berat pada sisi AC = b, dan CD adalah garis berat pada sisi AB = c,
kita diminta untuk membuktikan dalil 2, yaitu rasio panjang bagian garis berat AE adalah
AO : OE = 2 : 1
Dari dalil tengah segitiga yang telah dibahas dalam sub sub bab B.2a diperoleh bahwa EF //
AB dan EF : AB = 1 :2 atau AB : EF = 2 : 1 (1)
Perhatian ABC dan EFO
BAO = FEO (sudut dalam berseberangan)
AOB = EOF (sudut bertolak belakang)
ABO = EFO (sudut dalam beseberanagn)
Jadi, ABO
AO : OE = AB : EF ... (2)
Substitusi (1) ke (2) diperoleh
AO : OE = 2 : 1 (dalil 2 terbukti)
Bukti dalil 3:
Dalil 3 akan kita buktikan denga menggunakan dalil Stewart. Dalil stewart pada ABC
memberikan
AE
t 2a .a =
t 2a =
.BC = BE. b
[ ]
1
a
2
1 2
b
+
2
+ CE.
2
. b +
1 2
c
2
AB
[ ]
1
a
2
1 2
a
4
Dalil Proyeksi
a.
BE.CE.BC
2
. c -
[ ] [ ]
1
a
2
(dalil 3 terbukti)
1
a
2
.a
Bukti:
Untuk a2 = b2 + c2 2c.AD
Lihat segitiga ADC (siku-siku di D)
CD2 = b2 AD2
Lihat segitiga BDC (siku-siku di D)
a2 = CD2 + BD2
a2 = (b2 AD2) + (c AD)2
a2 = b2 AD2 + c2 2c.AD + AD2
a2 = b2 + c2 2c.AD (Terbukti)
Untuk a2 = b2 + c2 2b. AE
Lihat segitiga ABE (siku-siku di E)
BE2= c2 AE2
Lihat segitiga EBC (siku-siku di E)
a2= BE2 + EC2
a2= (c2 AE2) + (b AE)2
a2= c2 AE2 + b2 -2.b.AE + AE2
a2 = b2 + c2 2b. AE (Terbukti)
b.
b2 = EC2 + AE2
b2=( a2 BE2) + (c + BE)2
b2= a2 BE2 + c2 + 2c.BE + BE2
b2 = a2 + c2 + 2c.BE (terbukti).