Anda di halaman 1dari 18

BAB 2

Vektor

1. Gaya
Mekanika adalah cabang ilmu fisika yang mempelajari
gerak benda-benda dan gaya-gaya yang menyebabkan
gerak tersebut. Cara yang cukup baik untuk
menerangkan
soal gerak ialah dengan memakai metoda hitung
analisa
atau kalkulus.
Apabila kita mendorong atau menarik sebuah benda,
maka dapat dikatakan kita melakukan gaya kepada
benda
itu. Gaya dapat dilakukan oleh benda-benda mati.

Contohnya :
1.
Suatu pegas yang regang akan melakukan gaya
kepada benda-benda yang diikatkan ke ujungujung pegas itu.
2.
Udara yang dimampatkan akan melakukan
gaya kepada dinding-dinding wadah udara itu.
3.
Sebuah lokomotif akan melakukan gaya kepada
deretan gerbong-gerbong yang sedang
ditariknya.
4.
Gaya tarik gravitasi yang dilakukan bumi
terhadap setiap benda, disebut berat benda ybs

Agar suatu gaya yang tidak diketahui besarnya dapat


dibandingkan dengan satuan gaya dan dengan
demikian
besarnya menjadi terukur, haruslah digunakan
beberapa
efek yang dapat diukur yang ditimbulkan oleh suatu
gaya.
Alat yang biasa dipakai untuk mengukur gaya ialah
timbangan pegas yang terdiri dari sebuah pegas
sulur yang
ditempatkan terlindung dalam kotaknya.

Semua besaran seperti volume hanya disebutkan


besarnya
atau nilainya saja disebut skalar, dan semua besaran
seperti
gaya dan kecepatan yang harus disebutkan baik
besarnya
atau nilainya dan arahnya dinamakan besaran vektor.
Setiap besaran vektor dapat diterangkan dengan
melukiskan anak panah, anak panah ini disebut
vektor
gaya atau vektor kecepatan.

2. Penjumlahan vektor
Sebuah vektor dianggap semata-mata sebagai sebuah
anak
panah atau sepotong garis lurus yang berarah tanpa
mempunyai arti fisis samasekali.
Tetapi sama seperti ilmu hitung lainnya dapat
menjelaskan
operasi-operasi tertentu yang dapat dilakukan dengan
beberapa besaran fisika.
Contohnya :
Dua vektor dianggap sama, berdasarkan definisi
apabila
keduanya sama besarnya dan sama arahnya.

Akan tetapi bila ketiga vektor menyatakan gayagaya yang


bekerja terhadap sebuah benda, gaya-gaya ini
secara fisis
tidak sama, karena titik tangkap dan garis
kerjanya
berbeda. Andaikan A dan B merupakan dua
vektor yang
diketahui, maka penjumlahnya C, tidak lain ialah
vektor
yang ditarikdari titik pangkal A ke titik ujung B.

Resultan sejumlah gaya


Vektor C dapat pula dihitung dengan metode
Trigono metri. Jadi bila adalah sudut antara
vektor A dan vektor B maka besar C ditentukan
berdasarkan
C2 = A2 + B2 - 2 AB cos
Sudut antara C dan A diperoleh dari
hubungan :
sin/B = sin/C

Metode lain yang dapat pula dipakai untuk


menghitung
jumlah dua vektor, disini vektor A dan
vektor B keduanya
ditarik dari titik yang sama. C adalah hasil
penjumlahan
dua vektor tersebut.

metode poligon
Apabila lebih dari dua vektor dijumlahkan, diguna
kan
metode segitiga atau poligon. Metode ini suatu
metode
grafik yang memuaskan untuk mencari resultan
dari
sejumlah gaya, akan tetapi agak sulit untuk
keperluan
perhitungan, karena umumnya diharuskan bekerja
dengan
sejumlah segitiga yang tidak ada sudut 900 nya.

Mencari resultan gaya dengan


metode penguraian tegak lurus
Metode analitik biasa digunakan untuk mencari
resultan
gaya ialah : mula-mula semua gaya diuraikan
menjadi
komponen-komponen tegak lurus sepanjang suatu
salib
sumbu yang cocok, kemudian menghubungkannya
menjadi resultan tunggal.
Dengan cara begini kita hanya bekerja dengan
sitiga sikusiku.

Contoh
Andaikan : F1 = 120 N ; F2 = 200 N ; F3 = 150 N
= 600 ; = 450 ; perhitungan sbb :
Gaya, N

sudut

komponen X, N

F1 = 120

F2 = 200

60

+ 100 + 173

F3 = 150

45

- 106 - 106

Fx = + 114

+ 120

Fy = + 67

R = (114)2 + (67)2 = 132 N


= arc.tan (67)/(114) = arc.tan.0.588 = 30.4 0

komponen Y, N

Contoh lain
Hitunglah resultan dari dua gaya sebesar 4 N
dan 3 N dari pusat 0 dengan sudut a) 900 dan
b) 600
Jawab :
a) AOR : OR2 = OA2 + AR2 = 16 + 9 = 25
OR = 5 N
1.

b) AOR : OR2 = OA2 + AR2 + 2.OA.AR.cos 600


OR2 = 42 + 32 + 2.4.3.cos 600 = 37
OR = 6,11 N

2. Resultan dari dua gaya besarnya 100 N dan


membentuk sudut 300 dengan salah satu vektor
gaya. Hitunglah berapa newton vektor gaya
tersebut ?
Jawab :
X = 100 cos 300 = 86.6 N
3. Dua buah gaya mempunyai resultan sebesar 10
N dan salah satu gaya tsb. Besarnya 6 N.
hitunglah besarnya gaya yg lain ?
Jawab : Y2 = 102 - 62 = 64 ; Y = 8 N

4. Sebuah perahu bergerak dengan kecepatan 8


mil/jam. Dia bergerak menyeberangi sungai yang
kecepatan aliran sungainya 4 mil/jam. Hitunglah
berapa besar sudut pemberangkatannya agar
perhu tersebut datang tepat tegaklurus dengan
titik pemberangkatannya ?
Jawab :
cos = cos < OAR = 4/8 = 0.5
= arc.cos 0.5 = 600

5. Dua kapal penunda menarik sebuah perahu


masing-masing menggunakan gaya 6.103 N dan
sudut antara 2 tali penunda ialah 600. berapa
newton gaya resultan pada perahu tsb ?
Jawab :
R2 = F12 + F22 + 2 F1. F2 cos
= ( 6.103 )2 + ( 6.103 )2 + 2(6.103)(6.103).cos.
600
R = 10.392 newton.

6. Seorang lelaki berjalan kearah timur untuk 5 km


dan kemudian kearah utara 10 km. berapa km
jauhnya dia dari titik permulaan ? Bila dia
langsung berjalan ketempat tujuan, dalam arah
mana akan dituju ?
Jawab :
R2 = A2 + B2 = 52 + 102
R = 11,18 km
= arc. Tan 10/5 = 630 26

7. Andaikan : F1 = 200 N ; F2 = 300 N ; F3 = 155 N


= 300 kekanan diatas sb.x ; = 450 kekiri diatas
sb x ;
= 530 kekiri dibawah sb x. Hitunglah R dan
dengan
memakai metode penguraian tegak lurus.

Anda mungkin juga menyukai