ILMU
Pemateri : Ust. Drs. H. Junaid Sahib, M. Ag
Tujuan Penyajian Materi
1.
Agar peserta tarbiyah senantiasa bersemangat untuk menuntut ilmu agama.
2.
Agar peserta tarbiyah mengetahui bahwa mempelajari agama hukumnya wajib
ain.
3.
Agar peserta tarbiyah mengetahui bahwa ilmu agama lebih utama dari ilmuilmu yang lain.
4.
Agar peserta tarbiyah mengetahui jalan untuk mendapatkan ilmu agama.
I. Makna Ilmu
a. Ilmu adalah mengetahui sesuatu apa adanya sebagaimana adanya.
Misalnya; 1+1=2 berdasarkan pengetahuan yang benar, dll.
b. Jika disebutkan secara mutlak dalam Al Quran dan Sunnah maka
yang dimaksud adalah ilmu agama.
Mutlak berarti berdiri sendiri. Terkecuali bila disambung dengan kata lain,
misalnya ilmu kedokteran.
Seperti yang disebutkan dalam hadits yang telah diriwayatkan dari Anas bin
Malik Radiyallahu Anhu, dari Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam, beliau bersabda,
Mencari ilmu itu wajib atas setiap muslim. (HR. Ahmad dan Ibnu Majah). Dari
hadits ini kata ilmu berdiri sendiri.
Ibnu Hajar Rahimahullah berkata, Ilmu itu jika disebutkan secara mutlak maka
yang dimaksud adalah ilmu agama.
Ibnu Umar Radiyallahu Anhuma berkata, Ilmu itu terbagi tiga; Kitab yang
berbicara (Al Quran), sunnah yang berlaku dan perkataan saya tidak tahu.
Perkataan saya tidak tahu adalah sebagian daripada ilmu. Sebab orang yang
tidak tahu lalu banyak berkata bukan hanya menyesatkan dirinya tetapi juga
orang lain.
Imam Syafii Rahimahullahu berkata, Semua ilmu selain Al Quran adalah
menyibukkan. Ilmu itu yang terdapat didalamnya qala dan haddatsana (ada
periwayatan).
Ibnu Qayyim Rahimahullah berkata, Ilmu adalah Allah berfirman, rasul
bersabda dan para sahabat berkata.
Ada sebagian orang yang wajib untuk mempelajarinya tetapi bagi sebagian orang
tidak wajib. Misalnya, tata cara shalat yang wajib dipelajari oleh orang yang sudah
baligh; ilmu tentang zakat yang wajib dipelajari oleh orang yang memiliki harta
sedangkan orang yang miskin tidak berkewajiban, tetapi bila ia mempelajarinya
maka itu lebih utama baginya. Ia akan mendapatkan pahala menuntut ilmu.
III. Keutamaan Ilmu Agama
a. Termasuk amal jariyah.
harus
didahulukan
sebelum
beramal
dan
mengajarakan
ilmu
( )
Dari Abu Hurairah Radiyallahu Anhu, Rasulullah Shallallahu Alaihi
Wasallam bersabda, Barangsiapa yang menempuh suatu jalan untuk mencari
ilmu maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.(HR.
Muslim)
Orang yang paham agama sama dengan orang yang paham akan halal dan
haram, sunnah dan bidah, haq dan bathil, dst.
g. Satu diantara dua perkara yang dibolehkan hasad didalamnya
(tidak mengharapkan hilangnya kenikmatan yang dimilikinya).
()
Dari Abdullah bin Masud Radiyallahu Anhu, dari Rasulullah Shallallahu
Alaihi Wasallam bersabda, Tidak boleh ada hasad kecuali pada dua perkara;
seorang yang Allah berikan ia harta yang ia diberikan kemampuan untuk
menginfaqkan hartanya dan seorang yang diberikan hikmah kepadanya.
(Muttafaq Alaihi)
h. Tidak berkurang dengan pemberian bahkan akan bertambah.
Berdasarkan atsar dari Ali bin Abi Thalib Radiyallahu Anhu, Ilmu itu tidak
berkurang dengan pemberian bahkan akan bertambah sebab ilmu akan
menjaga kita sementara harta yang dijaga, harta jika dibagikan akan
berkurang sedang ilmu justur akan bertambah.
IV. Keutamaan Ulama dan Para Penuntut Ilmu
a. Allah Subhanahu Wa Taala menyebutkan persaksian para ulama
atas tauhid bersama persaksian Allah Subhanahu Wa Taala dan
persaksian malaikat. Dalil QS. 3: 18.
3
( )
Dari Abu Darda Radiyallahu Anhu, Rasulullah Shallallahu Alaihi wasallam
bersabda, Sesungguhnya para ulama adalah pewaris para nabi. Dan
sesungguhnya para nabi tidak mewariskan dinar dan dirham, hanyasaja
mereka mewariskan ilmu. Maka barangsiapa yang mengambilnya maka dia
telah mengambil barang yang baik. (HR. Tirmidzi)
Para ulama adalah orang-orang yang utama karena mendalami
ilmu para nabi.
d. Mereka adalah manusia-manusia terbaik.
Dari Utsman bin Affan Radiyallahu Anhu, Rasulullah Shallallahu Alaihi
Wasallam bersabda, Sebaik-baik dari kalian adalah mereka yang mempelajari
Al Quran dan mengajarkannya. (HR. Muslim)
f. Mereka adalah para pemimpin.
Sebab mereka dapat meluruskan langkah yang menyimpang. Dalil
QS. 4: 59
g. Didoakan oleh penduduk langit dan bumi.
Dari Abu Umamah Radiyallahu Anhu, dia berkata Rasulullah Shallallahu
Alaihi Wasallam bersabda, Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya,
penghuni langit dan bumi, termasuk pula semut di dalam liangnya, termasuk
pula
ikan
kepada
orang-orang yang
V.
VI.
a.
b. Mujahadah
c.
Doa
d.
Islam.
Buktinya
ketika
Rasulullah
Shallallahu
Alaihi
Wasallam
dengan kalimat itu jika kalian mengimaninya, maka kalian bisa menguasai daratan
Arab dan non-Arab. Tatkala mendengar perkataan Rasulullah Shallallahu Alaihi
Wasallam tersebut, mereka
I. Fenomena Kemunduran
A. Aspek teritorial
Secara umum wilayah negeri kaum muslimin terbagi tiga:
1) Negeri Islam yang telah dirampas musuh-musuh Islam seperti Andalusia
-ummat Islam sempat membangun peradaban yang gemilang yang tidak ada
tandingannya selama 8 abad. Bahkan dari peradaban ini, orang-orang Eropa
berdatangan ke Andalusia untuk belajar ilmu-ilmu wasilah dari para ulama
Islam dan mengembangkan dinegara-negaranya Palestina yang dirampas
oleh Yahudi Filipina
Para ulama berpendapat bahwa jihad fisabilillah adalah fardhu kifayah akan
tetapi bisa berubah menjadi fardhu ain jika negeri tersebut dimasuki oleh
kaum kuffar, maka kaum muslimin yang berada di negeri tersebut wajib
untuk berjihad dan jika tidak mampu maka kaum muslimin yang berada
diluar negeri wajib membantu.
2). Negeri Islam yang bergejolak, seperti Palestina, Afghanistan, Iraq.
3). Negeri Islam yang terancam, seperti Indonesia, Daulah Arabia, dsb.
B. Aspek Kehidupan
1) Aqidah.
Berbaur dengan kesyirikan dan khurafat juga keimanannya sangat
lemah. Buktinya lebih mendahulukan kepentingan dunia daripada
akhirat.
2) Ibadah.
Dari sisi pelaksanaan dan pemahamannya. Pemahamannya sangat dangkal,
hanya memahami bahwa ibadah hanya hubungan kepada Allah Subhanahu
Wa Taala. Misalnya, rajin shalat tapi bermanhaj demokrasi.
3) Akhlak.
Terjadi kemerosotan akhlak.
4) Ekonomi.
Menggunakan sistem perekonomian kapitalis.
5) Pendidikan.
Mengikuti manhaj taklim barat dan sistem pendidikan
sekulerisme.
6) Militer
8
7) Politik
II. Sebab-Sebab Keterbelakangan
1) Cinta dunia.
Karena kecintaannya terhadap dunia, ummat Islam perlahan-lahan
melakukan perbuatan yang dilarang oleh Allah Subhanahu Wa Taala,
seperti; riba, senang dengan dunia, dsb.
2) Takut mati.
Menyebabkan ummat Islam meninggalkan jihad.
Namun inti daripada sebab-sebab keterbelakangan ummat adalah karena
jauhnya ummat dari Al Quran. Padahal Al Quran adalah masdarul quwwah
(sumber yang kuat).
III.
Solusi
AL IBADAH
Pemateri: Ust. Drs.H. Junaid Sahib, M. Ag
Tujuan Penyajian Materi
1. Agar peserta tarbiyah memahami hakekat makna ibadah.
2. Untuk memberikan gambaran akan keluasan pengertian ibadah.
3. Agar peserta tarbiyah menjadikan seluruh aktifitasnya dalam koridor ibadah.
4. Agar peserta tarbiyah senantiasa menjaga keikhlasan dan menyesuaikan
amalannya dengan syariat.
I.
Definisi Ibadah
Dalil QS. Al Baqarah: 138
Shibghah Allah. Dan siapakah yang lebih baik shibghahnya dari pada Allah? dan hanya kepadaNya-lah kami menyembah.
At thoah; taat
Secara istilah berarti nama segala sesuatu yang dicintai Allah Subhanahu Wa
Taala dan diridhoi-Nya dalam bentuk perbuatan dan amalan, baik yang dzohir
maupun yang bathin (Ibnu Taimiyah).
Dari definisi ini menunjukkan keluasan dari makna ibadah yang mencakup dua
hal;
1) Semua amalan atau perbuatan yang baik dan diridhoi dan dicintai
Allah Subhanahu Wa Taala maka ia adalah ibadah.
2) Ucapan dan amalan baik yang nampak atau tidak juga disebut ibadah.
II.
Hakikat Ibadah
10
Yang menempatkan kami dalam tempat yang kekal (surga) dari karunia-Nya didalamnya
kami tiada merasa lelah dan tiada pula merasa lesu.
Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang
sebelummu, agar kamu bertakwa. Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu
dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan
dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; Karena itu janganlah kamu
mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu Mengetahui.
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan
mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi
tenteram.
11
Manusia terdiri dari unsur fisik dan ruhani. Dan kebutuhan ruhani
adalah beribadah kepada Allah Subhanahu Wa Taala. Ibadah kepada
Allah Subhanahu Wa Taala adalah manisnya iman, semakin ia dekat
kepada Allah Subhanahu Wa Taala maka semakin terpenuhi kebutuhan
ruhaninya. Makanya orang yang tidak beribadah kepada Allah
Subhanahu Wa Taala ruhaninya menjadi kering dan merintih.
5)
Ibadah adalah ujian dari Allah Subhanahu Wa Taala. Dalil QS. 67: 1-2
Maha Suci Allah yang di Tangan-Nyalah segala kerajaan dan Dia Maha Kuasa atas
segala sesuatu. Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di
antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.
12
Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah
orang-orang yang berjihad diantaramu dan belum nyata orang-orang yang sabar.
Dan (aku telah diperintah): "Hadapkanlah mukamu kepada agama dengan tulus
dan ikhlas dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang musyrik.
QS. Az Zumar: 65
Janganlah kamu sedih oleh perkataan mereka. Sesungguhnya kekuasaan itu
seluruhnya adalah kepunyaan Allah. Dialah yang Maha mendengar lagi Maha
Mengetahui.
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala)
sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima),
seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia
tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu
seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat,
lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun
dari apa yang mereka usahakan. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orangorang yang kafir.
e.g. orang yang menuntut ilmu yang tujuannya untuk menjadi PNS
tidak termasuk ibadah.
13
Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya lalu ia berkata: Wahai
kaumku sembahlah Allah, sekali-kali tak ada Tuhan bagimu (yang hak untuk
disembah) selain-Nya. Sesungguhnya (kalau kamu tidak menyembah Allah), aku
takut kamu akan ditimpa azab hari yang besar (kiamat).
Makna dari hakekat ini adalah mengikuti syariat. Artinya ucapan dan
amalan, sikap dan perilaku harus sesuai syariat. Jika keluar dari koridor
syariat meski niatnya baik maka tidak termasuk kategori ibadah, e.g.
14
ini
merupakan
bentuk
pengejawantahan
dari
syahadat
Muhammadan Rasulullah.
IV.
Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang
sebelummu, agar kamu bertakwa.
Poin ini untuk meluruskan distorsi akan cakupan ibadah. Bahwa ibadah
tidak hanya shalat, zakat, puasa dan haji. Tetapi mencakup seluruh aspek
kehidupan manusia, yakni;
-
Politik
Ketika berpolitik hendaknya dengan sistem Islam. Karena jika tidak
sesuai dengan syariat Islam maka tidak termasuk ibadah berarti kita
keluar dari tujuan kita diciptakan.
Ekonomi
Menata ekonomi juga bagian dari ibadah.
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, Kamu mendatangi
keluarga adalah sedekah, bahkan apa yang kamu letakkan pada mulut
isterimu juga adalah sedekah.
15
Pengajaran
Militer
Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih
orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada
mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir
terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.
Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Dan
bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya. Sesungguhnya
pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi
kaum yang memahami (nya).
Sesungguhnya orang yang benar benar percaya kepada ayat ayat Kami adalah
mereka yang apabila diperingatkan dengan ayat ayat itu mereka segera bersujud
seraya bertasbih dan memuji Rabbnya, dan lagi pula mereka tidaklah sombong.
Dia-lah yang menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepada kamu. Di antara (isi) nya
ada ayat-ayat yang muhkamaat. Itulah pokok-pokok isi Al qur'an dan yang lain
(ayat-ayat) mutasyaabihaat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong
16
kepada
kesesatan,
maka
mereka
mengikuti
sebahagian
ayat-ayat
yang
Hai rasul, janganlah hendaknya kamu disedihkan oleh orang-orang yang bersegera
(memperlihatkan) kekafirannya, yaitu diantara orang-orang yang mengatakan dengan
mulut mereka:"Kami telah beriman". Padahal hati mereka belum beriman; dan (juga)
di antara orang-orang Yahudi. (Orang-orang Yahudi itu) amat suka mendengar
(berita-berita) bohong dan amat suka mendengar perkataan-perkataan orang lain
yang belum pernah datang kepadamu; mereka mengubah perkataan-perkataan
(Taurat) dari tempat-tempatnya. Mereka mengatakan: "Jika diberikan ini (yang sudah
di ubah-bah oleh mereka) kepada kamu, maka terimalah. Dan jika kamu diberi yang
bukan ini maka hati-hatilah". Barangsiapa yang Allah menghendaki kesesatannya
maka sekali-kali kamu tidak akan mampu menolak sesuatupun (yang datang)
daripada Allah. Mereka itu adalah orang-orang yang Allah tidak hendak mensucikan
17
hati mereka. Mereka beroleh kehinaan di dunia dan di akhirat mereka beroleh siksaan
yang besar.
Malu
Tawakkal
Ikhlas
Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir
yang sebanyak-banyaknya.
Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama
Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah
iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.
Tilawah
Doa
(ayat-ayat
Allah)
dan mereka
mempunyai
mata (tetapi)
tidak
19
kamu akan diberi pahalanya dengan cukup sedang kamu sedikitpun tidak akan
dianiaya (dirugikan).
20
I. Thaharah
A. Wudhu
1)
2)
Membaca basmalah.
3)
4)
ke
dalam
hidung
kecuali
dalam
keadaan
berpuasa
karena
Mencuci muka
Batas
muka
(wajah):
lebarnya
antara
kedua
telinga
21
dan
Janggut dibedakan antara yang lebat dan yang tipis. Janggut yang
lebat adalah janggut yang tumbuh sedemikian sehingga kulit tempat
tumbuhnya janggut tersebut tidak terlihat lagi, maka janggut yang
seperti ini diusap permukaannya dan disela-selai dengan jari-jari
tangan yang dibasahi dengan air. Adapun janggut yang tipis adalah
janggut yang masih terlihat kulit tempat tumbuhnya janggut tersebut,
maka janggut yang seperti ini harus dicuci dan air harus sampai ke
kulit wajah tempat tumbuhnya janggut tersebut.
6)
7)
8)
Mencuci kaki
9)
1) Cara pertama:
Mencuci kedua tangan
Berwudhu secara sempurna sebagaimana wudhu untuk shalat
Mencuci sela-sela rambut dengan jari-jari tangan sampai membasahi
seluruh permukan kulit kepala.
Menyiram air ke atas kepala tiga kali.
Menyiram seluruh tubuh.
Dari Aisyah radhiyallahu 'anha dia berkata: Adalah Nabi Shallallahu Alaihi
Wasallam apabila beliau mandi janabah beliau mulai dengan mencuci kedua
tangannya kemudian beliau berwudhu seperti wudhunya untuk shalat, kemudian
beliau memasukkan jari-jari beliau ke dalam air lalu mencuci sela-sela rambutnya
hingga ke kulit kepala beliau kemudian beliau menyiramkan air ke atas kepalanya
tiga kali dengan tangan beliau kemudian beliau menyiramkan air ke seluruh
permukaan kulit beliau. (HR. Bukhari)
.
Dari Maimunah radhiyallahu 'anha dia berkata, Rasulullah Shallallahu Alaihi
Wasallam meletakkan air untuk mandi janabah lalu beliau menuangkan air dengan
tangan kanannya ke tangan kirinya dua kali atau tiga kali, kemudian beliau mencuci
kemaluan beliau, kemudian beliau menepukkan tangan beliau ke tanah atau ke
tembok dua kali atau tiga kali, kemudian beliau berkumur-kumur dan menghirup air
dan mencuci wajah beliau dan kedua lengan beliau kemudian beliau menyiramkan air
ke atas kepala beliau lalu menyiramkan air ke tubuh beliau, kemudian beliau minggir
lalu beliau mencuci kedua kaki beliau. Berkata Maimunah: Lalu aku mengambilkan
beliau kain (handuk) namun beliau tidak menginginkannya, lalu beliau mulai menyeka
air dengan tangan beliau. (HR. Bukhari dan Muslim)
C)
Tayammum
Tata cara tayammum:
Menepukkan kedua telapak tangan ke atas tanah yang berdebu.
Meniup kedua telapak tangan tangan yang telah ditepukkan ke tanah.
Mengusap kedua telapak tangan ke wajah.
Mengusap kedua telapak tangan hingga ke pergelangan.
Dari Ammar bin Yasir Radiyallahu Anhu bahwasanya Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam
berkata kepadanya (tentang tayammum): Sesungguhnya cukup bagimu berbuat
seperti ini, Lalu Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam menepukkan kedua telapak
tangannya ke tanah dan meniup keduanya kemudian beliau mengusap dengan kedua
telapak tangannya itu wajah beliau dan kedua tangan beliau hingga pergelangan.
(HR. Bukhari dan Muslim)
24
II. Shalat
1) Berniat (niat letaknya di dalam hati).
2) Takbiratul ihram
dirapatkan.
3) Membaca doa iftitah
Al Quran.
Membaca basmalah dengan siir (tidak mengeraskan suara) baik dalam
sendiri.
5) Membaca surah setelah Al Fatihah.
Bacaan pada rakat pertama lebih panjang dari pada bacaan pada rakaat
kedua.
6) Ruku
Meratakan pungung.
8) Sujud
Merapatkan sisi dalam kedua telapak kaki dan menghadapkan jarijarinya ke kiblat.
Duduk iftirasy yaitu menduduki telapak kaki kiri dan menegakkan telapak
kaki yang kanan.
Boleh
juga
dengan
cara
menegakkan
kedua
telapak
kaki
dan
Meletakkan tangan kanan di atas paha kanan atau lutut kanan dan tangan
kiri di atas paha kiri atau lutut kiri.
Duduk istirahat, yaitu duduk sejenak setelah bangkit dari sujud sebelum
berdiri ke rakaat berikutnya.
Duduk tasyahhud awal dengan cara iftirasy yaitu menduduki kaki kiri dan
menegakkan yang kanan.
Membaca at-tahiyyat.
Berisyarat dengan jari telunjuk sejak awal tasyahhud, ada beberapa cara
yang disunnahkan :
Berisyarat (menunjuk) dengan jari telunjuk dan melipat jari-jari
lainnya.
Berisyarat dengan telunjuk, mempertemukan ujung jari tengah
dengan ujung ibu jari sehingga membentuk lingkaran dan melipat jari
manis dan jari kelingking.
Membaca at-tahiyyat.
13) Salam
2)
Unsur-Unsur Tarbiyah
1. Pembelajaran Ilmu Islam. Hal ini merupakan pokok dari unsur-unsur
tarbiyah tetapi bukan satu-satunya.
2. Menjaga peningkatan iman. Unsur ini bermakna bahwa dengan tarbiyah
ada unsur penjagaan sekaligus peningkatan iman.
29
tarbiyah potensi-
Karakteristik Tarbiyah
1. Rabbani. Yakni merujuk kepada nilai-nilai Ilahiyah dalam sumber; Al
Quran dan Sunnah; metode dakwah Rasulullah Shallallahu Alaihi
Wasallam dan tujuannya.
2. Salafi. Yakni merujuk kepada pemahaman generasi terbaik terdahulu.
3. Seimbang. Tarbiyah tidak hanya memperhatikan kondisi jasadiyah
seseorang saja tetapi juga kondisi ruhiyahnya.
4. Mutakamilah (lengkap). Tarbiyah tidak hanya mengarahkan kepada satu
bidang amal perjuangan akan tetapi mengarahkan kader kedalam semua
aspek, misalnya amal jamai, hapalan Al Quran dan hadits, dll.
5. Marhalah. Tarbiyah memiliki jenjang-jenjang pembelajaran. Hal ini
menunjukkan bahwa tidak boleh ada ketergesa-gesaan dalam berdakwah.
6. Kesinambungan. Tarbiyah adalah program sepanjang hidup (tuulul haya).
V.
Intelektual
melalui
pemberian
materi
secara
tematik
Urgensi Bermarhalah
1.
2.
Merupakan metode dakwah para nabi dan rasul. Misalnya, dakwah Nabi
Nuh Alaihissalam kepada kaumnya, dakwah Rasulullah Shallallahu
Alaihi Wasallam yang diawal-awal dakwah beliau dilakukan secara
sembunyi-sembunyi lalu kemudian terang-terangan, jihad didahului
dengan dakwah kemudian membentuk daulah, wasiat Rasulullah
Shallallahu Alaihi Wasallam kepada Muadz bin Jabal Radiyallahu Anhu.
3.
32
33
34