Anda di halaman 1dari 5

23

FORCE FIELD ANALYSIS (ANALISA MEDAN DAYA)

1. Pengertian dan Tujuan

Force Field Analysis (Analisa Medan Daya) adalah suatu kerangka


kerja yang mendorong suatu organisasi, departemen ataupun individu
untuk melakukan hal-hal penting sebagai berikut:
Berpikir sebelum merencanakan
Mempertimbangkan langkah-langkah apa yang harus diambil untuk
menghadapi ganjalan yang tidak mau berubah
Membantu manajemen dalam melakukan pembenahan / perubahan
Menganalisis tingkat kekuatan-kekuatan yang bertentangan satu
sama lain

Langkah Langkah :
1.Menyiapkan sesi Analisa Medan Daya
2. Pilih pernyataan masalah
3. Jelaskan keadaan saat ini
4. Sebutkan kondisi yang akan terjadi bila 'masalah' telah
terpecahkan
5. Identifikasi faktor pendorong
6. Identifikasi faktor penghambat
7. Tentukan cara menghilangkan faktor penghambat
8. Susun Rencana Tindak Lanjut.
2. Manfaat Analisa Medan Daya

Memberikan gambaran permasalahan dan keadaan-keadaan yang tidak


dapat diubah. Memberikan analisa tentang cara menghapuskan hal-hal
yang menghambat tercapainya tujuan.
3. Langkah-Langkah Penerapan

Langkah 1: Menyiapkan sesi

Menentukan batas waktu untuk sesi ini. Umumnya, 60 menit sudah


cukup.

24
Jumlah anggota kelompok berkisar antara 3 dan 6 orang.
Masalah yang difokuskan harus spesifik dan bukannya umum.
Tunjuk satu orang sebagai fasilitator. Tugasnya adalah menuliskan
hasilnya pada tempat yang bisa dibaca oleh semua orang (seperti
flipchart) saat dikemukakan.
Buatlah format Analisa Medan Daya di flipchart berdasarkan contoh
dibawah ini.

Langkah 2: Pilih pernyataan masalah


Dengan menggunakan curah pendapat setiap kelompok pilih masalah
yang akan dianalisis, ini merupakan kondisi 'status quo' yang harus di
pecahkan.
Masalah tersebut dicatat di bagian bawah, di sebelah kiri flipchart
Mencatat akibat dari masalah tersebut di bagian bawah, di sebelah
kanan

Langkah 3: Jelaskan keadaan saat ini


Di tengah kertas dengan gambaran balok mewakili situasi pada saat
ini. Tulislah ditengah kertas, pas di bawah balok.

Langkah 4: Sebutkan kondisi yang akan terjadi bila 'masalah'


telah terpecahkan:
Mencatat tujuan yang mau dicapai di bagian atas flipchart. Langkah ini
merupakan pernyataan 'tujuan' yang akan dicapai bila 'masalah' yang
dihadapi telah dipecahkan.

Langkah 5: Identifikasi faktor pendorong:


Di sebelah kiri garis, menulis semua faktor yang dapat mendorong
upaya penyelesaian 'masalah' yang dihadapi. Daftarkan seluruh faktor
yang dapat mendorong, mempermudah, mempercepat proses
penyelesaian 'masalah' yang dihadapi. Faktor-faktor ini bisa berupa
orang / sumberdaya / struktur kelembagaan / waktu dan sebagainya.
Jangan lupa memikirkan baik kekuatan 'internal' seperti kemauan
maupun faktor 'eksternal' seperti dukungan dari luar.

25

Langkah 6: Identifikasi faktor penghambat

Di sebelah kanan garis, daftarkan semua faktor-faktor yang dapat


menghambat upaya pemecahan 'masalah' dengan melakukan hal-hal
berikut:
Pikirkan dan buat daftar yang dapat menghambat, mempersulit,
mengganjal proses penyelesaian masalah. Seperti halnya pada faktor
pendorong, faktor-faktor penghambat ini dapat diciptakan oleh
orang / praktek sehari-hari ketrampilan kurang / sumberdaya /
struktur kelembagaan / waktu dan sebagainya. Faktor ini bisa
merupakan kelemahan 'internal' seperti dalam contoh ini kurang
percaya diri, dan faktor 'eksternal' seperti tekanan dari luar.

Langkah 7: Tentukan cara menghilangkan faktor penghambat


Setelah semua faktor pendukung dan penghambat didaftarkan,
memutuskan mana yang paling mempengaruhi. Tentukan besar daya
pendorong dan daya penghambat dengan anak panah. Kalau tingkat
pengaruh tinggi, gambarkan panah yang besar. Kalau tingkat
pengaruh kecil, gambarkan panah yang kecil.
Setelah semua faktor, baik pendukung maupun penghambat dapat
panah, perlu melihat kembali faktor-faktor yang mana dapat
mempengaruhi hasil rencana, tetapi tidak dapat dipengaruhi oleh
perencana, dan yang mana dapat mempengaruhi hasil rencana,
dapat dipengaruhi oleh perencana. Kadang-kadang ada faktor di
mana tingkat pengaruh tinggi, tetapi faktor tersebut luar kontrol
kita, misalnya cuaca, sehingga tidak dapat diubah. Faktor-faktor
seperti ini perlu diperhatikan tetapi tidak bisa masuk rencana
untuk mencapai tujuan.

Langkah 8:
Tahap berikutnya adalah untuk membuat dan memilih tindakan
yang realistis yang bisa memperkuat faktor pendorong dan
tindakan yang realistis yang bisa mengurangi atau menghilangkan
faktor-faktor penghambat. Langkah ini bisa dilaksanakan dalam
kelompok kecil atau secara pleno.
Fasilitator memberikan tanda pada faktor-faktor yang
mempunyai tingkat pengaruh tinggi, dan ada di dalam kontrol kita.

26

Langkah 9: Susun Rencana Tindak Lanjut.


Setelah semua sepakat mengenai faktor-faktor, peserta siap
membuat rencana tindak lanjut (RTL).
Dengan menggunakan format RTL (lihat di bawah ini), peserta
diminta membuat rencana, sesuai dengan hasil prioriatas yang
telah dilaksanakan.
Tahap berikutnya adalah untuk membuat dan memilih tindakan
yang realistis yang bisa memperkuat faktor pendorong dan
tindakan yang realistis yang bisa mengurangi atau menghilangkan
faktor-faktor penghambat.
Catatan:
Untuk mencapai satu tujuan selalu akan ada faktor-faktor yang
membantu kita, dan selalu akan ada faktor yang 'melawan' kita.
Melalui teknik analisa medan daya, ada kesempatan untuk menggali
faktor-faktor tersebut sehingga kita lebih jelas mengerti apa yang
ada didalam kontrol kita dan apa yang ada diluar kontrol kita.
Dalam penyusunan perencanaan peserta sering kali mengalami
kesulitan karena rencana yang dibuat tidak realistis. Kegiatan yang
direncanakan tidak mempertimbangkan beban kerja atau jangka
waktu. Hal-hal seperti ini merupakan dasar untuk mempertajam
pengertian peserta tentang penyusunan rencana.
Contoh:

27

Anda mungkin juga menyukai