Anda di halaman 1dari 5

Kuis Berhadiah..

:D

Di Haiti, sebagian besar rakyat kekurangan kalori sebesar 22 % dari jumlah minimum yang dibutuhkan untuk hidup sehat. Bbrp masy Haiti
mngatasi kelaparannya dgn memakan biskuit lumpur, dbuat dgn mcampurkan tanah liat, air, sedikit minyak sayur & garam. oleh
karenanya,Tema keamanan pangan (food security) selalu menjadi tema dalam perayaan Hari pangan sedunia (WFD).
World Food Day jatuh pd tanggal berpa ?

Aku menangis
Menyimak cerita ini
kisah ajal seorang pasien pria
dari dr. Arif begitu gerimis
tatkala pupilnya tak lagi bereaksi atas cahaya
jika ada nafas, tinggal menunggu habis
jika ada nadi, tinggal menunggu henti
maka sang dokter, meraba dadanya, berharap sesuatu
leb bebb.. leb beb.. leb beb..
begitu mestinya
Namun,
tatkala stetoskop direkat ke telinga
tahukah kau apa yg terdengar?
Suara Azan
Allaahu Akbar.. Allaahu Akbar..
Allaahu Akbar.. Allaahu Akbar..
Suster, ini jam berapa..? tanya sang dokter sudah subuh ya?
suster melirik jam tangannya masih jam 2 dok.
dokter melepas stetoskopnya, hening..
hanya sayup sunyi dini hari
lalu dipasang lagi
Asyhaduallaa ilaaha illallaah..
Asyhaduallaa ilaaha illallaah..
Stetoskop dilepas, hening kembali
Sungguh.. tidak salah lagi, suara ini..
sembari memasang stetoskop lagi
tanpa terasa sang dokter berkaca-kaca
seolah lantunan ini menuntunnya mengikuti bacaan
Asyhaduanna MuhammadarRasuulullaah..
Asyhaduanna MuhammadarRasuulullaah..

mata yg sedari tadi berkaca-kaca


kini meleleh membasahi pipi
Allaahu Akbar.. agungkan Tuhanmu
sebesar-besar keagunganNya
Asyhaduallaa ilaaha illallaah.. Hanya Allah saja
segala sembah, penghambaan untukNya
Asyhaduanna MuhammadarRasuulullaah.. ikuti sunnah
hiasi akhlak pada sesama
sang dokter mulai terisak
Hayyaalashsholaah.. Hayyaalashsholaah..
tunaikan kewajiban
bersabar & minta pertolongan
sebelum kita diistirahatkan
dalam peristirahatan sesungguhnya
Hayyaalal Falaah.. Hayyaalal Falaah..
maka, hanya dengan itu
Demi keperkasaanNya
kita pantas dimenangkan
sebagai balasan dan rahmat dari Rabb semesta alam
janggut sang dokter telah basah
Allaahu Akbar.. Allaahu Akbar..
apabila datang pertolongan Allah
dan kemenangan, agungkan kembali Tuhanmu
dan mohon ampun yg banyak
sebab tidaklah ia datang melainkan atas izinNya
sang dokter tunduk khidmat
matanya menitikkan bening yg syahdu
bahunya terguncang-guncang
ia tersedu, tergugu mengeja lantunan terakhir
Laailaaha Illallaah..
setelah sesak sesaat
menyeka linangan air matanya
sang dokter menghela nafas
apalah lagi yg kita cari selama hidup
selain lafaz kalimat ini

suara mendayu azan itu, akhirnya


terhenti oleh bunyi panjang monitor elektrokardiograf
flat line sebagai tanda jantungnya telah berhenti
akhir yg manis.. :)

.:: Birul Walidain ::.


Diri kita dikancah zaman, sering menemui sesal demi sesal atas masa lalu. Sedang
kaki ini sulit melangkah, cemas, dan terus2 takut tuk menembus masa depan.
Sungguh, doa mereka laksana keajaiban, yg akhirnya membuka pintu rezeki, dan
kemenangan demi kemenangan. Namun manakala mereka selalu berkorban utk
kita, apakah kita selalu berkorban utk mereka?
Usia 1 tahun, mereka memandikan dan merawat kita, sebagai balasan, kita malah
menangis tengah malam.
Usia 2 tahun, mereka mengajari kita berjalan, sebagai balasan kita malah kabur
saat dipanggil.
Usia 3 tahun, mereka memasak makanan kesukaan kita, sebagai balasan, kita
malah menumpahkannya.
Usia 4 tahun, mereka memberi kita pensil berwarna. Sebagai balasan kita malah
mencorat-coret dinding.
Usia 5 tahun, mereka membelikan kita baju baru, Sebagai balasan kita malah
mengotorinya dg bermain-main lumpur.
Usia 10 tahun, mereka membayar mahal utk sekolah kita dan kursus sana-sini,
Sebagai balasan, kita malah malas-malasan dan membolos.
Usia 11 tahun, mereka rela mengantar kita ke mana2. Sebagai balasan, kita malah
tdk mengucap salam saat keluar rumah
Usia 12 tahun, mereka mengizinkan kita menonton bioskop dan acara lain dg
teman2. Sebagai balasan, kita malah meminta mereka duduk di barisan lain, duduk
terpisah.
Usia 13 tahun, mereka membayar biaya kemah, pramuka dan liburan. Sebagai
balasan kita malah tdk memberi kabar saat di luar rumah.
Usia 14 tahun, mereka pulang kerja dan ingin memeluk kita. Sebagai balasan, kita
malah menolak dan mengeluh, Ayah Ibu, aku sudah besar!

Usia 17 tahun, mereka sedang menunggu telepon penting. Sedang kita malah asyik
menelepon teman yg tdk penting.
Usia 18 tahun, mereka menangis haru saat kita lulus SMA. Sebagai balasan, kita
malah berpesta semalaman dan baru pulang esok hari.
Usia 19 tahun, mereka membayar biaya kuliah dan mengantar kita ke kampus, hari
pertama. Sebagai balasan, kita malah meminta mereka jauh2 dari gerbang dan
menghardik Ayah Ibu, aku malu! Aku kan sudah gede!
Usia 22 tahun, mereka memeluk haru saat kita wisuda, Sebagai balasan, kita malah
bertanya, Papa mama, mana hadiahnya?
Usia 25 tahun, mereka membantu biaya pernikahan kita, Sebagai balasan, kita
malah pindah keluar kota, meninggalkan mereka, dan menghubungi hanya dua kali
setahun.
Usia 27 tahun, mereka mengajari bagaimana cara merawat bayi, Sebagai balasan
kita malah berkata, Papa mama, zaman sekarang sudah beda, nggak perlu lagi
cara2 seperti dulu
Usia 40 tahun, mereka sakit2an dan butuh perawatan, Sebagai balasan kita malah
beralasan, Papa mama, aku sudah berkeluarga. Aku punya tanggungan sendiri.
#nasehat utk pribadi dan juga kamu sobat. Maka ambil hp.mu, hubngi mereka dan
katakan, Ayah Ibu, apa kabar di sana? Aku sayang kalian. :>
WANITA DI OTAK LELAKI
Kalau boleh diibaratken, tak ada pembeli kalau tidak ada yang jual. Simpel
saja, orang pasti kan beli kalau ada yang nawarin. Apalagi barang bagus
itu GRATISAN, pasti semua orang akan berebut untuk menerima. Nah apa
bedanya dengan wanita yang menawarkan penampilan seksinya pada
khalayak ramai, saya yakin siapa yang melihat ingin mencicipinya.
Terutama bagi yg masih LAJANGers/BUJANGHIDIN.
tau kenapa saya suka wanita itu pakai jilbab? Jawabannya sederhana,
karena mata ini susah diajak kompromi. Bisa dibayangkan bagaimana saya
harus mengontrol mata ini mulai dari keluar pintu rumah sampai kembali
masuk rumah. Dan tau? Di kampus tempat kita seharian disana, kemana
arah mata memandang selalu saja membuat mata ini...[kata bang Roma]
terrbeelaalak. Hanya dua arah yang bisa membuat saya tenang (tenang
terpaksa),
mendongak
ke
langit
atau
menunduk
ke
tanah.
Melihat kedepan ada perempuan berlenggok dengan seutas Tank Top,
noleh ke kiri pemandangan Pinggul terbuka, menghindar kekanan ada

sajian Celana ketat plus You Can See, balik ke belakang dihadang Dada
menantang! Astaghfirullah kemana lagi mata ini harus memandang?
Begitulah seharian tadi saya harus menahan penyiksaan pada mata ini.
Bukan pada hari ini saja, rata rata setiap harinya. Saya mau protes, tapi
protes ke mana? Apakah saya harus menikmatinya? Tapi sungguh,
takutlah dengan Zat yang memberi mata ini. Bagaimana kita
mempertanggungjawabkannya nanti? sungguh dilemma.
Kalau saya berbicara nafsu, jelas sekali saya suka. Tapi sayang, saya tak
ingin hidup ini dibaluti oleh nafsu. kita butuh hidup dengan pemandangan
yang membuat hati tenang. Saya ingin melihat wanita bukan sebagai
objek pemuas mata. Tapi mereka adalah sosok anggun nan mempesona,
kalau dipandang bikin teduh di mata sejuk di hati.
Namun disitulah letak kesalahan kedua. Ibarat pepatah dilarang panjat pohon
pinang malah panjat pohon kelapa. sosok anggun mempesona itu sudah bisa
membuat mata & hati ini tenang. Dan saking tenangnya kita kadang lupa, terbuai,
lantas menyandarkan hati disitu saja, memandangnya berlama-lama.Astaghfirullah..
Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, Hendaklah mereka menahan
pandangannya dan memelihara kemaluannya, yang demikian itu adalah
lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang
mereka perbuat. Katakanlah kepada wanita beriman Hendaklah mereka
menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya. (QS. An-Nuur :
30-31).

Anda mungkin juga menyukai