Anda di halaman 1dari 21

ORAL MEDICINE

MANIFESTASI RONGGA MULUT DARI KELENJAR


ENDOKRIN

DISUSUN OLEH
KELAS B
KELOMPOK 1
Inneke Rachmawati S.

(2011-11-071)

Irine Virginia

(2011-11-072)

Maria Febrina

(2011-11-083)

Nadiya

(2011-11-091)

Odelia Syafira S.

(2011-11-097)

Rachmatika Hapsari

(2011-11-105)

Rizfira Ananda

(2011-11-112)

Utari Eka W.

(2011-11-127)

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS PROF.DR. MOESTOPO (BERAGAMA)
JAKARTA
2013

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang maha esa. yang telah memberikan
rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan sebuah makalah Oral Medicine,
dengan judul MANIFESTASI KELENJAR ENDOKRIN PADA RONGGA MULUT.
Melalui kata pengantar ini kami lebih dahulu mohon maaf apabila terdapat kekurangan
atau kesalahan kata pada makalah ini.
Dengan ini kelompok kami mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terimakasih
dan semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.

Jakarta, oktober 2013

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.i
DAFTAR ISI....ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG..1
1.2 TUJUAN PENULISAN...2
1.3 RUANG LINGKUP PENULISAN.3

BAB II PEMBAHASAN
2.1 KELENJAR ENDOKRIN..4
2.2 KELENJAR ADRENAL5
2.3 KELAINAN KELENJAR ADRENAL.7
2.4 KELENJAR TIROID12
2.5 KELAINAN KELENJAR TIROID.13
BAB III PENUTUPAN
3.1 KESIMPULAN.19
DAFTAR PUSTAKAiii

ii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kelenjar endokrin merupakan kelenjar tanpa saluran dan hormone sebagai produknya.
Hormone yang dihasilkan akan disalurkan ke organ tubuh melalui aliran darah.
Sedangkan hormon adalah zat kimia yang di lepaskan kedalam darah yang
mempengaruhi kegiatan di dalam sel. Hormon merupakan zat kimia yang bersifat kalatalis
(pengubah), di mana hormon tidak mengalami perubahan dalam zatnya, jika sedang

mengubah komposisi-komposisi dalam sel. Hormon berperan sebagai pembawa pesan untuk
mengkoordinasikan sejumlah kegiatan berbagai organ tubuh.
Kelenjar endokrin merupakan sistem yang mencakup aktivitas beberapa kelenjar yang
mengatur dan mengendalikan aktivitas struktur tubuh, baik sel, jaringan, maupun
organ.Kelenjar endokrin merupakan kelenjar yang tidak mempunyai saluran khusus sehingga
sekrit langsung bermuara ke dalam pembuluh darah (disebut kelenjar buntu).
Sekrit kelenjar endokrin adalah hormon yang berfungsi mengatur proses homeostatis,
reproduksi, metabolisme dan tingkah laku pada tubuh makhluk hidup.
Hormon endokrin memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Diproduksi dan disekresikan ke dalam darah oleh sel kelenjar endokrin dalam jumlah

yang sangat sedikit.


Diangkut oleh darah menuju ke sel/jaringan target.
Mengadakan interaksi dengan reseptor khusus yang terdapat di sel target.
Mempunyai pengaruh mengaktifkan enzim khusus.
Mempunyai pengaruh tidak hanya terhadap satu sel target tetapi dapat juga
mempengaruhi beberapa sel target yang berlainan.

Berikut macam kelenjar endokrin dan hormon yang dihasilkan:


Kelenjar

Hipofisis,

terdiri

dari

Hipofisis

anterior

menghasilkan

hormon

adrenokortikotropik, hormon tiroid, hormon somatotrof, hormon gonadotropin (FSH dan


LH). Hipofisis intermediat hanya terdapat pada
1

bayi. Hipofisis posterior menghasilkan hormon antidiuretik (ADH) dan oksitosin.


Kelenjar tiroid (kelenjar gondok), menghasilkan hormon tiroksin, triodotironin, dan

kalsitonin
Kelenjar paratiroid (kelenjar anak gondok), menghasilkan hormon parathormon
Kelenjar epifisis, belum diketahui hormon yang dihasilkan
Kelenjar timus, berfungsi menimbun hormon somatotrof
Kelenjar adrenal bagian korteks, menghasilkan mineralokortikoid, glukokortikoid,
dan androgen Kelenjar adrenal bagian medulla, menghasilkan hormon adrenalin dan

noradrenalin
Kelenjar testis menghasilkan hormon testosteron. Kelenjar ovarium menghasilkan

hormon estrogen dan progesteron


Kelenjar pankreas, menghasilkan hormon insulin dan glucagon

Gambar 1 (kelenjar Endokrin)

1.2 Tujuan Penulisan


Penulisan makalah ini bertujuan untuk
1. Mengetahui pengertian dan fungsi endokrin
2. Mengetahui manifestasi rongga mulut dalam kelenjar endokrin
2
1.3 Ruang Lingkup Penulisan
Untuk mencapai tujuan diatas, maka kami meyusun makalah ini secara sistematis. Oleh
sebab itu. Penulis membatasi permasalahan yang akan di bahas dalam makalah ini, yaitu:
1. Kelenjar Endokrin
2. Kelainan-kelainan dalam mulut akibat gangguan kelenjar endokrin
3. Penyebab, pencegahan, dan cara pengobatan dari manifestasi yang terjadi dalam rongga
mulut.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kelenjar Endokrin
Kelenjar endokrin merupakan sistem yang mencakup aktivitas beberapa kelenjar yang
mengatur dan mengendalikan aktivitas struktur tubuh, baik sel, jaringan, maupun
organ.Kelenjar endokrin merupakan kelenjar yang tidak mempunyai saluran khusus
sehingga sekrit langsung bermuara ke dalam pembuluh darah (disebut kelenjar buntu).
Sekrit kelenjar endokrin adalah hormon yang berfungsi mengatur proses homeostatis,
reproduksi, metabolisme dan tingkah laku pada tubuh makhluk hidup.
Beberapa macam kelenjar endokrin diantaranya:
1. Kelenjar Pituitari
2. Kelenjar Epifise
3. Kelenjar Thymus
4. Kelenjar Tiroid
5. Kelenjar Paratiroid
6. Kelenjar Adrenal
7. Kelenjar Pankreas
8. Kelenjar Kelamin
9. Kelenjar Usus dan Lambung
Namun pada bahasan kali ini, kita lebih menjurus ke manifestasi kelenjar endokrin
pada rongga mulut yang terlibat diantaranya adalah :
1. Kelainan Kelenjar Adrenal: -Hyperadrenocorticism/kelebihan kelenjar adrenal
-Hypoadrenocorticism/kekurangan kelenjar adrenal
2. Kelainan Kelenjar Tiroid :-Hyperthyroidism/kelebihan kelenjar Tiroid
-Hypothyoidism/Kekurangan kelenjar Tiroid

2.2 Kelenjar Adrenal


Pada mamalia, kelenjar anak ginjal, kelenjar adrenal (atau kelenjar suprarenalis) adalah
kelenjar endokrin berbentuk segitiga yang terletak di atas ginjal (ad, "dekat" atau "di" + renes,
"ginjal"). Kelenjar ini bertanggung jawab pada pengaturan respon stress pada sintesis
kortikosteroid dan katekolamin, termasuk kortisol dan hormon adrenalin.

Gambar 2 (kelenjar Adrenal)

Secara anatomi, kelenjar adrenal terletak di dalam tubuh, di sisi anteriosuperior (depan-atas)
ginjal. Pada manusia, kelenjar adrenal terletak sejajar dengan tulang punggung thorax ke-12 dan
mendapatkan suplai darah dari arteri adrenalis. Tiap kelenjar berbobot sekitar 4 gram.
Secara histologis, terbagi atas dua bagian yaitu medula dan korteks. Bagian korteks berbobot
sekitar 90% massa kelenjar, pada orang dewasa bagian ini diklasifikasi lebih lanjut menjadi tiga
lapisan zona: zona glomerulosa, zona fasikulata dan zona retikularis. Tiap zona menghasilkan
hormon steroid masing-masing :

Zona glomerulosa
o kolesterol pregnenolon progesteron 11-deoksikortikosteron CORT
aldosteron
5

Zona fasikulata
o kolesterol pregnenolon 17-OH pregnenolon 17-OH progesteron 11deoksikortisol kortisol
o kolesterol pregnenolon progesteron 11-deoksikortikosteron CORT

Zona retikularis
o kolesterol pregnenolon 17-OH pregnenolon DHEA androstenedion
o kolesterol pregnenolon 17-OH pregnenolon DHEA DHEA-S

Zona yang keempat disebut zona fetal yang terdapat hanya sepanjang masa tumbuh kembang.
Oleh karena enzim 17-hydroxylase (CYP 17) tidak terdapat pada lapisan korteks terluar,
hormon kortisol dan androgen tidak dapat disintesis pada bagian korteks. Steroid dan produk
sampingan lain seperti lipid hidroperoksida dilepaskan ke dalam sirkulasi adrenal melalui
pembuluh darah dan menghambat beberapa enzim penting sehingga, misalnya hormon
aldosteron tidak dapat disintesis pada zona di bawah zona glomerulosa, dan 17-OH progesteron
tidak dapat dikonversi menjadi kortisol pada zona retikularis, namun dibutuhkan untuk
membentuk formasi androgen.
Bagian dalam kelenjar disebut medula mengandung sel kromafin yang merupakan sumber
penghasil hormon jenis katekolamin yaitu hormon adrenalin dan norepinefrin, dengan jenjang
reaksi yang distimulasi kelenjar hipotalamus sbb:

tirosina DOPA dopamina norepinefrin adrenalin

Hormon kortisol dari zona fasikulata yang menjadi medulla akan menstimulasi sintesis enzim
phenylethanolamine-N-methyltransferase yang mempercepat konversi norepinefrin menjadi
adrenalin.

6
2.3 Kelainan Kelenjar Adrenal
Kelainan pada kelenjar Adrenal yang bermanifestasi pada rongga mulut adalah
Hyperadenocorticism atau kelebihan kelenjar adrenal, kelaianannya disebut Cushings Syndrome.
Dan juga Hypoadenocorticism salah satu kelainannya disebut Addisons Disease.
2.3.1 Cushings Syndrome
Definisi: Sindrom cushing adalah suatu keadaan yang diakibatkan oleh efek metabolik
gabungan dari peninggian kadar glukokortikoid dalam darah yang menetap. Kadar yang tinggi
ini dapat terjadi secara spontan atau karena pemeberian dosis farmakologik senyawa-senyawa
glukokortikoid.
Etiologi: Sindrom cushing disebabkan oleh sekresi kortisol atau kortikosteron yang
berlebihan, kelebihan stimulasi ACTH mengakibatkan hiperplasia korteks anal ginjal berupa
adenoma maupun carsinoma yang tidak tergantung ACTH juga mengakibatkan sindrom cushing.
Demikian juga hiperaktivitas hipofisis, atau tumor lain yang mengeluarkan ACTH. Syindrom
cuhsing yang disebabkan tumor hipofisis disebut penyakit cusing. (buku ajar ilmu bedah, R.
Syamsuhidayat, hal 945)

Gambar 3 (menonjolnya kapiler-kapiler pada permukaan ginggiva, pada penderita


syndrome)

chushings

7
Sindrom cusing dapat diakibatkan oleh pemberian glukortikoid jangka panjang dalam dosis
farmakologik (latrogen) atau oleh sekresi kortisol yang berlebihan pada gangguan aksis
hipotalamus-hipofise-adrenal (spontan) pada sindrom cusing spontan, hiperfungsi korteks
adrenal terjadi akibat ransangan belebihan oleh ACTH atau sebab patologi adrenal yang
mengakibatkan produksi kortisol abnormal. (Sylvia A. Price; Patofisiologi, hal 1091)

Gambar 4 (perbandingan muka orang normal dengan penderita cushings sindrom)

Manifestasi Klinis: Dapat digolongkan menurut faal hormon korteks adrenal yaitu :
cortisol, 17 ketosteroid, aldosteron dan estrogen.
1. Gejala hipersekresi kortisol (hiperkortisisme) yaitu :
a. Obesitas yang sentrifetal dan moon face.
b. Kulit tipis sehingga muka tampak merah, timbul strie dan ekimosis.
c. Otot-otot mengecil karena efek katabolisme protein.
d. Osteoporosis yang dapat menimbulkan fraktur kompresi dan kifosis.
e. Immunosupession
f. Menonjolnya kapiler-kapiler pada permukaan kulit sehinggan mudah terjadi hematoma
g. Alkalosis, hipokalemia dan hipokloremia.
2. Gejala hipersekresi 17 ketosteroid :

a. Hirsutisme ( wanita menyerupai laki-laki ).


b. Suara dalam.
8
c. Timbul akne.
d. Amenore atau impotensi.
e. Pembesaran klitoris.
f. Otot-otot bertambah (maskulinisasi)
3. Gejala hipersekresi aldosteron.
a. Hipertensi.
b. Hipokalemia.
c. Hipernatremia.
d. Diabetes insipidus nefrogenik.
e. Edema (jarang)
f. Volume plasma bertambah
Bila gejala ini yang menyolok, terutama 2 gejala pertama, disebut penyakit Conn atau
hiperaldosteronisme primer.
4. Gejala hipersekresi estrogen (jarang)
Pada sindrom cushing yang paling karakteristik adalah gejala hipersekresi kortisol, kadangkadang bercampur gejala-gejala lain. Umumnya mulainya penyakit ini tidak jelas diketahui,
gejala pertama ialah penambahan berat badan. Sering disertai gejala psikis sampai psikosis.
Penyakit ini hilang timbul, kemudian terjadi kelemahan, mudah infeksi, timbul ulkus peptikum
dan mungkin fraktur vertebra. Periode menstruasi pada wanita yang tidak teratur. Kematian
disebabkan oleh kelemahan umum, penyakit serebrovaskuler (CVD) dan jarang-jarang oleh
koma diabetikum.
Klasifikasi: Sindrom cushing dapat dibagi dalam 2 jenis:
1. Tergantung ACTH

9
Hiperfungsi korteks adrenal mungkin dapat disebabkan oleh sekresi ACTH kelenjar hipofise
yang abnormal berlebihan. Tipe ini mula-mula dijelaskan oleh oleh Hervey Cushing pada tahun
1932, maka keadaan ini disebut juga sebagai penyakit cushing.
2. Tak tergantung ACTH
Adanya adenoma hipofisis yang mensekresi ACTH, selain itu terdapat bukti-bukti histologi
hiperplasia hipofisis kortikotrop, masih tidak jelas apakah kikroadenoma maupum hiperplasia
timbal balik akibat gangguan pelepasan.
2.3.2 Addisons Disease
Definisi: Addisons Disease adalah kegagalan korteks kelenjar adrenal untuk memproduksi
hormone dalam jumlah yang adekuat sehingga akan mempengaruhi kerja tubuh dalam menekan
dan meregulasi tekanan darah serta mengatur keseimbangan air dan garam, dapat terjadi pada
semua kelompok umur dan menimpa pria-pria dan wanita-wanita sama rata.
Penyakit Addison adalah hipofungsi kronik korteks adrenal primer akibat dari kerusakan pada
korteks adrenal. (Cermin Dunia Kedokteran No. 39)
Penyakit Addison adalah penyakit yang terjadi akibat fungsi korteks tidak adekuat untuk
memenuhi kebutuhan pasienakan hormon-hormon korteks adrenal. (Soediman, 1996 )
Penyakit Addison adalah lesi kelenjar primer karena penyakit destruktif atau atrofik, biasanya
autoimun atau tuberkulosa.

Gambar 5 ( pada penderita Addisons disease terlihat pigmentasi pada bibir dan ginggiva berwarna
abu2)
10

Etiologi: Penyebab terbanyak (75%) atrofi otoimun dan idiopatik, penyebab lain: operasi dua
keelenjar adrenal atau infeksi kelenjar adrenal, TB kelenjar adrenal, sekresi ACTH tidak adekuat.
Penghentian mendadak terapi hormon adrenokortika akan menekan respon normal tubuh
terhadap stress dan menggangu mekanisme umpan balik normal. Terapi kortikosteroid selama
dua sampai empat minggu dapat menekan fungsi korteks adrenal. Penyakit Addison karena
proses autoimun didapatkan pada 75% dari penderita. Secara histologik tidak didapatkan 3
lapisan korteks adrenal, tampak bercak-bercak fibrosis dan infiltrasi limfosit korteks adrenal .
Pada serum penderita didapatkan antibodi adrenal yang dapat diperiksa dengan cara Coons test,
ANA test, serta terdapat peningkatan imunoglobulin G.
Gejala-gejala dari ketidakcukupan adrenal biasanya mulainya secara berangsur-angsur.
Karakteristik-karakteristik dari penyakit adalah:

Kelelahan yang memburuk kronis


Kelemahan otot
Kehilangan nafsu makan
Kehilangan berat badan
Mual muntah
Diare

Gejala-gejala lain termasuk:

Tekanan darah rendah yang jatuh lebih lanjut ketika berdiri, menyebabkan kepeningan

atau membuat pingsan


Perubahan-perubahan kulit

pada

penyakit

Addison,

dengan

area-area

dari

hyperpigmentation, atau penggelapan, yang mencakup bagian-bagian tubuh yang tertutup


dan tidak tertutup; penggelapan kulit ini adalah paling terlihat pada luka-luka parut
(scars); lipatan-lipatan kulit; titik-titik penekanan seperti siku-siku, lutut-lutut, sendi

sendi engsel, dan jari-jari kaki; bibir; dan selaput-selaput berlendir


Pigmentasi kulit pada, bibir, marginal ginggiva, mukosa bukal, palatum, pigmentasi ini
berwarna coklat atau abu-abu, hitam dengan batas yang tidak jelas.

11
Pasien Addison disease mengalami hipotesi maka dianjurkan untuk mengkonsumsi antara
lain:
-

Mengkonsumsi makanan yang cukup mengandung kadar garam


Mengkomsumsi sayuran yang berwarna hijau, sayuran yang berwarna hijau mengandung

zat besi
Minum air putih dalam jumlah yang cukup banyak antara 8 hingga 10 gelas per hari

Komposisi makanan sebaiknya dengan 10-15% daging, 25% sayuran dan sisanya karbohidrat.
Dengan kata lain diet TKTP (Tinggi Kalori Tinggi Protein)
-

Menghindari makanan yang berkolesterol tinggi

Selain itu, pasien dengan Addison Disease mengalami mual, muntah dan diare maka diberikan
makanan dalam porsi kecil setiap 3 jam dan vitamin C.
2.4 Kelenjar Tiroid
Kelenjar tiroid adalah salah satu dari kelenjar endokrin terbesar pada tubuh manusia. Kelenjar
ini dapat ditemui di bagian depan leher, sedikit di bawah laring. Kelenjar ini berfungsi untuk
mengatur kecepatan tubuh membakar energi, membuat protein, dan mengatur sensitivitas tubuh
terhadap hormon lainnya.
Kelenjar tiroid dapat distimulasi dan menjadi lebih besar oleh epoprostenol.
Tiroid mengeluarkan tiga hormon penting, yaitu:

Triiodotironin

Tiroksin

Kalsitonin

Triodotironin dan Tiroksin mengatur laju metabolisme dengan cara mengalir bersama darah dan
memicu sel untuk mengubah lebih banyak glukosa.

12
Jika Tiroid mengeluarkan terlalu sedikit Triodotironin dan Tiroksin, maka tubuh akan merasa
kedinginan, letih, kulit mengering dan berat badan bertambah. Sebaliknya jika terlalu banyak,
tubuh akan berkeringat, merasa gelisah, tidak bisa diam dan berat badan akan berkurang.
2.5 Kelainan Kelenjar Tiroid
Kelainan kelenjar tiroid ini dibagi menjadi dua diantaranya kelebihan kelenjar Tiroid atau
Hyperthyroidism dam kekurangan kelenjar Tiroid atau Hypotiroidism.

2.5.1 Hypertiroidism
Definisi: hypertiroidism adalah keleibihan kelenjar tiroid dimana jumlah hormone T3 dan
T4 tinggi, Lebih sering terjadi pada orang dewasa atau paruh baya, Lebih banyak pada wanita
Sering berhubungan dengan keadaan psikis atau krisis emosi

Gambar 6 (orang penderita hipertiroid )

Gejala Hypertiroidism:
Goiter
Gugup
emosi labil
gejala cardiovaskuler yang nyata ; tachycardia, palpitasi, peningkatan denyut nadi,
hipertensi. Pada kasus yang lanjut terdapat gejala decompensatio cordis.
berat badan turun

lemah, nafas pendek


13

sukar tidur
berkeringat banyak, terutama pada muka dan tangan
rambut halus
intoleransi terhadap panas
mata exophthalmos
mata mudah berair
pembesaran lidah
sukar mengunyah
mudah mengalami karies dan penyakit periodontal

Gambar 7 (salah satu ciri orang terkena hypertiroidisme mata menonjol dan berair)

Gejala hipertroidism dalam mulut


1. Infeksi mulut pada penyakit tiroid.
Dari penyelidikan beberapa ahli penyakit bahwa keadaan hiperaktif tiroid diperhebat oleh
infrksi mulut.
2. Efek pada perkembangan gigi dan rahang.
Anak-anak dengan hipertiroidism terdapat pertumbuhan yang pesat dari skelet dengan
dengan pertumbuhan yang awal daripada normal. Gigi cepat karies dan resorbsi alveolar,terjadi
pembesaran lidah.

14

Rencana Perawatan Gigi Pada Hipertiroid:

tidak boleh dilakukan extraksi gigi kecuali setelah mendapat pengobatan.

adrenalin dan epinephrin merupakan kontra indikasi

Pada tindakan bedah mulut dianjurkan penggunaan anastesi umum karena hal ini
akan mengurangi trauma psikis sehubungandengan anastesi local.

Perawatan Hipertiroidisme:
1. Radiasi
Misalnya untuk penderita di atas 25 tahun
2. Obat-obatan,
misalnya propyl thiouracil atau tapazol. Pada penderita yang diberi obat-obatan anti tiroid
seringkali mengalami kekambuhan setelah obat dihentikan dan terjadinya agranulocytosis.
3. Bedah ;
sebelum tindakan bedah biasanya diberikan iodine terapi supaya terjadi involusi dari
kelenjar dan mengurangi perdarahan.
2.5.2

Hypotiroidisme

terjadi sebagai akibat :

Gangguan insufisiensi fungsi dari kelenjar tiroid (jumlah hormon T3 dan T4 rendah).

Gejala klinisnya tergantung dari umur penderita dimana defisiensi ini terjadi.

Ada 3 macam hipotiroidism :


1. Cretinism
2. Juvenile Myxedema
3. Adult Myxedema
15

1. Cretinism
1)Tiroid deficiency terjadi in utero atau pada masa bayi
2)Dapat terjadi karena kekurangan yodium dalam makanan ibu atau makanan bayi
3)Kehilangan sebagian kelj.tiroid secara kongenital
4)Kelainan dimana tiroid tidak mampu mensintesa hormone
GEJALA :

Terdapat gangguan perkembangan fisik dan mental

Anak mempunyai bentuk muka yang karakteristik, yaitu kepala yang relatif lebih besar
dari badannya.

Kulit kering dan berkeriput

Bibir tebal dan mulut sering terbuka sebagian

Bicaranya terganggu

Pertumbuhan gigi-giginya terlambat

Maloklusi, lengkung rahang yang lebar

Lidah besar dan ada pembesaran gingival

Pertumbuhan gigi-giginya terlambat

Maloklusi, lengkung rahang yang lebar

Lidah besar dan ada pembesaran gingival

Gambar 8 (cretinism pada masa bayi)

16

2. Juvenile Myxedema
Anak-anak yang menderita ini terdapat gejala:
gangguan fisik dan mental
hilangnya konsentrasi
dapat diketemukan juga gejala dari cretinism kecuali tidak ada kemunduran mental yang
permanent
jaringan mempunyai bentuk pseudoedemateus appearance
Ada pertumbuhan tulang yang terhambat
Gejala di mulut : pertumbuhan gigi terlambat, gigi cepat caries, ada maloklusi dan
disharmoni dari muka

3. Adult Myxedema banyak diderita oleh wanita menopause


Gejala umum :
cepat letih, mental inaktif
berat badan naik walaupun nafsu makan jelek
terdapat tanda-tanda non pitting edema dari jaringan subcutan, hal ini jelas pada muka
kulit kering dan bersisik, rambut lurus dan pecah-pecah
tekanan darah menurun
B. M. R rendah

17

Gambar 9 (terjadi perubahan wajah pada penderita hypotiroid yaitu pembengkakan wajah)

Gejala mulut :

soft dentin dan enamel

abnormal resorbsi akar

caries meningkat

penyakit periodontal meningkat

pembengkakan lidah

erupsi gigi lambat

pembesaran kelenjar saliva

mulut terasa terbakar

gangguan pengecapan

18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kelenjar Endokrin dalam tubuh manusia terdiri dari kelenjar hipofisis, kelenjar
tiroid, kelenjar paratiroid, kelenjar epifisis, kelenjar thymus, kelenjar adrenal,
kelenjar gonad, kelenjar pancreas dan kelenjar lambung dan usus. Jika kelenjar
endokrin mengalami gangguan makan ada beberapanya yang dapat bermanifestasi
dalam rongga mulut diantaranya kelaianan kelenjar adrenal dan kelenjar tiroid,
kelaianan kelenjar adrenal sendiri diantaranya adalah Hyperadenocortisem yaitu
kelebihan kelenjar adrenal yang menyebabkan kelaian khususnya di rongga mulut
diantaranya cushings syndrome dengan ciri moon face, menonjolnya kapilerkapiler pada permukaan kulit dan ginggiva serta adanya immunosupression.
Dan ada pula masih disebabkan kelainan pada kelenjar adrenal yaitu
Hypoadrenocortisem yaitu kurangnya produksi kelenjar adrenal pada tubuh yang
khususnya menyebabkan gejala diantaranya ; pigmentasi pada kulit, bibir,
ginggiva, mukosa bukal, palatum dan pada dasar mulut, dengan ciri yang khas
adanya keanehan warna pada daerah tersebut menjadi abu-abu, coklat atau hitam
dengan batas yang tidak jelas.
Kelainan kelenjar Tiroid diantaranya hypertiroidism kelebihan produksi kelenjar
tiroid atau hormone T3 dan T4 yang tinggi apabila bermanifestasi pada mulut
memiliki ciri khasi diantaranya; pembesaran lidah, sukar mengunyah, mudah
mengalami karies dan penyakit periodontal lainnya, dan di liar mulut terdapat
mata yang menonjol dan berair.
Hypotiroidism kekurangan kelenjar tiroid pada tubuh dengan ciri khas;
pembengkakan pada wajah, pembesaran lidah, penyembuhan luka yang lambat,
erupsi gigi lambat, pembesaran kelenjar saliva, gangguan pengecapan, kesusakan
periodontal, mulut terasa terbakar.

Anda mungkin juga menyukai