Anda di halaman 1dari 2

Indahnya Dicintai dan Mencintai

Cinta, adalah satu kata yang memang asyik untuk dibahas. Tengok saja di
kehidupan sehari-hari, mulai dari lagu, puisi sampai film didominasi oleh
cinta. Hal sangat manusiawi menurut saya, karena cinta adalah perasaan
yang universal yang dapat dialami oleh seluruh umat manusia. Cinta pada
Sang Pencipta, cinta pada orang tua, cinta pada kakak adik yang kita miliki
dan cinta pada anak, istri/suami kalau kita sudah menikah.

Untuk remaja seperti kita, masalah cinta itu ibarat nasi dan sembako lainnya
dalam kehidupan kita sehari-hari. Perasaan cinta itu seringkali kita wujudkan
dalam bentuk punya pacar. Lihat aja stasiun TV sekarang, misalnya acara
Take Me/Him Out yang ada di Indosiar.

Pertanyaan yang mendasari saya dalam menulis blog ini adalah, apakah
kita bisa menghindar dari cinta itu ? Ayo teman-teman, siapa yang bisa
jawab ? Tentu jawaban teman-teman sekalian ada dua option, yaitu bisa dan
tidak bisa. Hasil dari pengalaman hidup, baca buku religi dan ceramah
agama yang saya dapatkan, jawabannya adalah bisa. Kenapa bisa, ayo siapa
lagi yang bisa jawab ? (ah nanya meluluk nih Ryan ya, cepatan dong
dijawab). Oke dech teman-teman saya gak akan nanya lagi di tulisan ini.
Alasan saya menjawab bisa, karena sifat dan perangai manusiakan
bermacam-macam, ada yang hatinya lembut, keras, pintar, bodoh, kasar,
baik hati, bijaksana, jujur dll. Orang-orang yang bisa menghindar dari cinta
inilah orang-orang yang sifat dan berperangai negatif, contohnya : keras
hati, kasar dalam bersikap, kurang waras dan tidak bergairah.

Hal ini pun dapat kita ketahui dari kehidupan Rasulullah, cerita singkat begini
: suatu hari Rasulullah SAW mencium Hasan bin Ali. Beberapa orang Arab
Badui terkaget-kaget melihat pemandangan ini. Merekapun bertanya kepada
Rasulullah. Rasulullah SAW pun menjawab, Ya. Mereka berkata lagi “Demi
Allah kami tidak biasa mencium anak-anak. Nabi bersabda :

“Apalah dayaku bila Allah telah mencabut dari hatimu belas kasih dan
rahmat” (HR Bukhari-Muslim)”

Maka beruntunglah kalau kamu memiliki perasaan kasih sayang dan cinta
pada sesama. Ketika berada di tempat lainyang jauh dari orang tua kita,
kemudian kamu merasa rindu pulang, teringat betapa sayangnya orang tua
kepada kamu, maka kamu masih memiliki rasa cinta. Hatimu masih berisi
kasih sayang.
Ketika serdadu Israel menembaki anak-anak Muslim Palestina dan
memperlakukan mereka seperti tikus got, kamu terenyuh, ingin berteriak
dan mungkin memukuli kepala-kepala serdadu Israel itu, maka bersyukurlah
karena hatimu bukan terbuat dari batu.

Menjadi orang yang dicintai itu indah dan sangat menyenangkan. Sama
indah dan menyenangkannya menjadi orang yang dicintai orang lain. Ketika
menjadi orang yang dicintai orang lain, kamu akan merasakan curahan kasih
sayang yang tulus tanpa pamrih. Orang tua yang menyayangi kamu telah
perduli dengan diri kamu jauh sebelum kamu lahir.

Kalau teman-teman kamu mencintai kamu, mereka pasti akan begitu care
pada kamu. Jangankan sakit, nggak sakitpun mereka pasti bakal memberi
perhatian istimewa pada kamu. Maka kita nggak bakal pernah ngerasa
sendirian dalam hidup ini. Ada tempat curhat kemudian berempati
meringankan beban kita yang kita alami.

Pada saat teman-teman sudah berumah tangga, memiliki seorang pasangan


hidup, maka cinta kamu akan berbalas dengan cinta orang yang kamu cintai
itu. Kalau kamu seorang ikhwan, maka kamu akan didampungi seorang istri
solehah (amin) yang setia menunggu dirumah saat kamu berkerja. Dia juga
dengan tulus ikhlas merawat kamu, membuatkan makanan untuk kamu,
merawat dan mengasuh anak-anakmu dan juga mendo’akanmu agar
berhasil dan selamat hidup kamu.

Jika kamu seorang Akhwat, maka kamu akan memiliki seorang pasangan
hidup seorang pria saleh (amin lagi) yang mencintai kamu bukan sekedar
kecantikan wajahmu, tapi karena kebaikan-kebaikannmu. Dia akan bekerja
mencari nafka buatmu, memberikan harta yang halal, menyiapkan rumah
untukmu, menjaga kamu dari ketakutan dan juga akan berdo’a agar
kehidupan kalian senantiasa dinaungi ridha dari Allah dan mendapatkan
keturunan yang saleh dan salehah.

Oleh karena itu, beruntunglah kamu yang sedang dicintai orang lain dan
sedang mencintai orang lain. Banyak kebaikan yang bakal kamu dapetin dari
cinta itu. Tentu saja, cintailah orang lain karena Allah dan mengikuti syariat-
Nya.

Anda mungkin juga menyukai