Anda di halaman 1dari 14

REVITALISASI GEDUNG DAN KOTA 1

A. SEJARAH BENTENG OTANAHA


Pada sekitar abad ke 15 daratan gorontalo diduga masih sebagian besar diliputi oleh air laut. Ketika itu
wilayah gorontalo sudah berbentuk kerajaan dibawah pimpinan raja ilato (matolodulakiki) bersama
permaisurinya tolangohula (1505-1585). Keturunan mereka terdiri dari tiga orang anak, masing-masing,
Ndoba (wanita), Tiliaya (wanita), dan Naha (pria).
Sewaktu berusia remaja, Naha pergi melanglang buana, sementara itu Ndoba dan Tiliaya tetap
tinggal di wilayah kerajaan. Suatu ketika sebuah kapal layar Portugis singgah di Pelabuhan Gorontalo. Karena
kehabisan bahan makanan, pengaruh cuaca buruk, dan gangguan bajak laut. Kesempatan ini dimanfaatkan
oleh para nahkoda Portugis untuk bertemu dengan Raja Ilato yang merupakan penguasa Kerajaan Gorontalo.
Pertemuan tersebut menghasilkan sebuah kesepakatan, bahwa untuk memperkuat pertahanan dan
keamanan negeri, akan dibangun atau didirikan tiga buah benteng di atas perbukitan Kelurahan Dembe,
Kecamatan Kota Barat yang sekarang ini, yakni pada tahun 1525. Ternyata, para nakhoda Portugis hanya
memperalat Pasukan Ndoba dan Tiliaya ketika akan mengusir bajak laut yang sering menggangu nelayan di
pantai. Seluruh rakyat dan pasukan Ndoba dan Tiliaya yang diperkuat para Apitalawo (kapten laut) masingmasing Apitalawo Lakoro, Apitalawo Laguna, Apitalawo Lakandjo, dan Apitalawo Djailani, bangkit dan
mendesak bangsa Portugis untuk segera meninggalkan daratan Gorontalo. Para nakhkoda Portugis langsung
meninggalkan Pelabuhan Gorontalo.
Pada tahun 1585, Naha kembali dari perantauan dan menemukan ketiga benteng. Ketika itu Naha
memperistri seorang wanita bernama Ohihiya. Dari pasangan suami istri ini lahirlah dua orang putra yaitu

REVITALISASI BENTENG OTANAHA GORONTALO

REVITALISASI GEDUNG DAN KOTA 2

Paha (Pahu), dan Limonu. Ketika terjadi perang melawan Hemuto (pimpinan rombongan transmigrasi),
melalui jalur utara. Naha dan Pahu gugur melawan hemuto. Limonu menuntut balas atas kematian ayah dan
kakaknya, dan berhasil membunuh dalam sebuah peperangan.Selama dalam peperangan, naha, ohihiya,
pahu, dan limonu telah memanfaatkan ketiga benteng tersebut sebagai pusat kekuatan pertahanan sehingga
dengan latar belakang ini, ketiga benteng ini diabadikan sebagai berikut :
1. Otanaha : Ota berarti benteng, dan Naha berarti orang yang menemukan benteng tersebut. Jadi Otanaha
berarti benteng yang ditemukan oleh Naha.

Gambar Benteng Otanaha


2. Otahiya : Ota berarti benteng, dan Hiya akronim dari Ohihiya (isteri Naha). Jadi Otahihiya yaitu benteng
milik Ohihiya.

REVITALISASI BENTENG OTANAHA GORONTALO

REVITALISASI GEDUNG DAN KOTA 3

3.

Gambar Benteng Otahiya


Ulupahu : Ulu akronim dari kata Uwole (milik dari Pahu), dan Pahu, Pahu adalah putera Naha. Jadi
Ulupahu berarti benteng milik Pahu (Paha) Putra Naha.

REVITALISASI BENTENG OTANAHA GORONTALO

REVITALISASI GEDUNG DAN KOTA 4

Gambar Benteng Ulupahu

A. KEISTIMEWAAN BENTENG OTANAHA


Benteng Otanaha dibangun di sebuah bukit. Untuk sampai ke puncak Benten Otanaha , Wisatawan
yang berkunjung ke benteng ini harus melewati
beberapa anak tangga dan 4 persinggahan.
Anehnya, anak tangga di setiap persinggahan
tidak sama jumlahnya. Dari perjalanan awal
sampai ke persinggahan pertama berjumlah 52
anak tangga, dari pesinggahan pertama ke
persinggahan kedua berjumlah 83 anak tangga,
dari persinggahan kedua ke persinggahan ketiga
berjumlah 53 anak tangga, dari persinggahan
ketiga ke persinggahan keempat berjumlah 89
anak tangga. Dan untuk sampai ke benteng
berjumlah 71 anak tangga.
Meskipun perjalanan

untuk

mencapai

Benteng Otanaha sangat melelahkan, tetapi begitu wisatawan sampai di benteng, kelelahan tersebut seakan

REVITALISASI BENTENG OTANAHA GORONTALO

REVITALISASI GEDUNG DAN KOTA 5

sirna oleh panorama keindahan di sekitar benteng. Dari tempat tersebut, wisatawan juga dapat
melihat keindahan Danau Limboto dari atas benteng.

B. LOKASI BENTENG OTANAHA

Lokasi
Wilayah Kota Barat

Obyek

wisata

Benteng

Otanaha berada di atas perbukitan Dembe I, Kota Barat, Propinsi Gorontalo, Pulau Sulawesi.
Dari pusat Kota Gorontalo berjarak kurang lebih 8 km. Dari pusat Gorontalo, wisatawan dapat
menggunakan transportasi umum becak motor (bentor) dengan waktu kurang lebih sekitar 20 menit.

C. DESKRIPSI LOKASI

REVITALISASI BENTENG OTANAHA GORONTALO

REVITALISASI GEDUNG DAN KOTA 6

PINTU MASUK BENTENG OTANAHA /


KANTOR PENGELOLA

LAHAN PARKIR

BENTENG OTANAHA

D.

BENTENG
BENTENG ULUPAHU
OTAHIYA

DESKRIPSI
BENTENG
Dari
buku

panduan

Kemenparekraf,

pariwisata
diketahui

ternyata bahan pembuatan benteng ini hanya dari pasir dan batu kapur. Lebih menakjubkan lagi, kalau
biasanya semen digunakan sebagai perekat, Benteng Otanaha hanya menggunakan telur burung maleo untuk
merekatkan batu dan pasir.
Benteng Otanaha dibangun dengan tinggi 7 meter dan
berdiameter sekitar 20 meter. Ada 3 benteng yang
dihubungkan dengan jalan setapak untuk menuju tiap-

REVITALISASI BENTENG OTANAHA GORONTALO

REVITALISASI GEDUNG DAN KOTA 7

tiap benteng. Untuk masuk ke dalam benteng, Anda harus menyiapkan uang sebesar Rp 5.000 untuk tiket
masuk.
Benteng ini terletak di atas bukit, tepatnya perbukitan Kelurahan Dembe I, Kecamatan Kota Barat,
Gorontalo. Untuk naik ke atas benteng, pengunjung harus sedikit bersusah payah mendaki tangga yang telah
disediakan. Karena lokasinya yang berada di atas bukit, jumlah tangga yang harus dilalui tentulah banyak,
yaitu 348 anak tanggaTapi tenang saja, untuk Anda yang membawa kendaraan pribadi, bisa membawanya
sampai atas bukit dan parkir di depan benteng. Meskipun perjalanan mencapai benteng cukup melelahkan,
semua itu akan terbayarkan begitu tiba di puncak benteng.

E. ISU ISU STRATEGIS


Berdasarkan observasi lapangan, maka didapatkan isu-isu strategis antara lain :
Kurangya perhatian Pemerintah dalam hal ini perawatan dan pemeliharaan
Tidak adanya keterangan pada lokasi benteng mengenai situs purbakala benteng otanaha
Lokasi yang cukup jauh dari keramaian sehingga perhatian masyarakat tidak banyak yang tertuju pada

bangunan bersejarah ini.


Kurangnya informasi mengenai daerah wisata di Gorontalo sehingga sebagian dari para wisatawan tidak
mengetahui keberadaan benteng Otanaha.

REVITALISASI BENTENG OTANAHA GORONTALO

REVITALISASI GEDUNG DAN KOTA 8

F. DEFINISI REVITALISASI DAN BAGIANNYA


Revitalisasi adalah upaya untuk memvitalkan kembali suatu kawasan atau bagian kota yang dulunya
pernah vital/hidup, akan tetapi kemudian mengalami kemunduran/degradasi. Skala revitalisasi ada
tingkatan makro dan mikro.
Pendekatan revitalisasi harus mampu mengenali dan memanfaatkan potensi lingkungan (sejarah,
makna, keunikan lokasi dan citra tempat). Menurut Laretna T. Adishakti dalam tulisannya mengatakan
bahwa kegiatan konservasi bisa berbentuk preservasi dan pada saat yang sama melakukan pembangunan
atau pengembangan, restorasi, replikasi, rekonstruksi, revitalisasi dan atau penggunaan untuk fungsi baru
suatu aset masa lalu. Untuk melakukkannya perlu upaya lintas sektoral, multidimensi dan disiplin serta
berkelanjutan.
Revitalisasi sendiri bukan sesuatu yang hanya berorientasi pada penyelesaian keindahan fisik saja, tapi
juga harus dilengkapi dengan peningkatan ekonomi masyarakatnya serta pengenalan budaya yang ada.
Untuk melaksanakan revitalisasi perlu adanya keterlibatan masyarakat. Keterlibatan yang dimaksud bukan
sekedar ikut serta untuk mendukung aspek formalitas yang memerlukan adanya partisipasi masyarakat,
selain itu masyarakat yang terlibat tidak hanya masyarakat di lingkungan tersebut saja, tapi masyarakat dalam
arti luas.
REVITALISASI BENTENG OTANAHA GORONTALO

REVITALISASI GEDUNG DAN KOTA 9

Untuk itu, perlu mekanisme yang jelas. Menurut Laretna bahwa ada aspek lain yang penting dan
sangat berperan dalam revitalisasi, yaitu penggunaan peran teknologi informasi, khususnya dalam mengelola
keterlibatan banyak pihak untuk menunjang kegiatan revitalisasi. Selain itu revitalisasi juga dapat ditinjau
dari aspek keunikan lokasi dan tempat bersejarah, atau revitalisasi dalam rangka untuk mengubah citra suatu
kawasan.

FUNGSI REVITALISASI
Revitalisasi yang dianggap sebagai upaya pemvitalan kembali suatu kawasan mempunyai beragam
fungsi, antara lain :
a. Meningkatkan kemampuan kawasan baik secara fisik, ekonomi dan sosial budaya
b. Membuat suatu kawasan menjadi penting kembali
c. Meningkatkan fisik kawasan (sarana dan prasarana)
d. Meningkatkan stabilitas lingkungan, pertumbuhan perekonomian masyarakat, pelestarian dan
e.

pengenalan budaya
Memberikan kehidupan baru yang produktif yang akan mampu memberikan kontribusi positif pada

f.

kehidupan sosial-budaya, dan ekonomi


Meningkatkan nilai sejarah suatu tempat
Fungsi-fungsi tersebut diharapkan bisa terwujud, terutama pada kegiatan ekonomi sehingga tidak

terpusat pada sebuah tempat saja. Dengan kata lain dengan adanya revitalisasi dapat juga titik awal untuk
memeratakan pembangunan.

REVITALISASI BENTENG OTANAHA GORONTALO

REVITALISASI GEDUNG DAN KOTA 10

TAHAPAN REVITALISASI
Tahapan Revitalisasi antara lain :
1. Intervensi Fisik

Intervensi fisik mengawali kegiatan fisik revitalisasi dan dilakukan secara bertahap, meliputi
perbaikan dan peningkatan kualitas dan kondisi fisik bangunan, tata hijau, sistem penghubung, sistem
tanda/reklame dan ruang terbuka kawasan. Mengingat citra kawasan sangat erat kaitannya dengan
kondisi visual kawasan khususnya dalam menarik kegiatan dan pengunjung, intervensi fisik ini perlu
dilakukan. Isu lingkungan (environmental sustainability) pun menjadi penting, sehingga intervensi fisik
pun sudah semestinya memperhatikan konteks lingkungan. Perencanaan fisik tetap harus dilandasi
pemikiran jangka panjang.
2. Rehabilitasi Ekonomi

Revitalisasi yang diawali dengan proses peremajaan artefak urban harus mendukung proses
rehabilitasi kegiatan ekonomi. Perbaikan fisik kawasan yang bersifat jangka pendek, diharapkan bisa
mengakomodasi kegiatan ekonomi informal dan formal (local economic development), sehingga mampu
memberikan nilai tambah bagi kawasan kota (P.Hall/U.Pfeiffer, 2001). Dalam konteks revitalisasi perlu
dikembangkan fungsi campuran yang bisa mendorong terjadinya aktivitas ekonomi dan sosial (vitalitas
baru).
3. Revitalisasi Sosial atau Institusional

REVITALISASI BENTENG OTANAHA GORONTALO

REVITALISASI GEDUNG DAN KOTA 11

Keberhasilan revitalisasi sebuah kawasan akan terukur bila mampu menciptakan lingkungan yang
menarik (interesting), jadi bukan sekedar membuat beautiful place. Maksudnya, kegiatan tersebut harus
berdampak positif serta dapat meningkatkan dinamika dan kehidupan sosial masyarakat/warga. Sudah
menjadi sebuah tuntutan yang logis, bahwa kegiatan perancangan dan pembangunan kota untuk
menciptakan lingkungan sosial yang berjati diri dan hal ini pun selanjutnya perlu didukung oleh suatu
pengembangan institusi yang baik.

G. KONSEP IDE REVITALISASI

REVITALISASI BENTENG OTANAHA GORONTALO

REVITALISASI GEDUNG DAN KOTA 12

1. Tanda tempat wisata benteng otanaha


2. Papan object otanaha memudahkan pengujung mengetahui info
benteng otanaha
3. Area parker motor A
4. Area parker mobil dan motar B lokasinya berdekatan dengan
H. BAGIAN- BAGIAN YANG DI REVITALISASI
benteng

REVITALISASI BENTENG OTANAHA GORONTALO

REVITALISASI GEDUNG DAN KOTA 13

Area parker dengan skala kecil pada pintu


gerbang

Pada area pintu masuk perlu di tambahkan ,taman


bacaan , diorama , sehingga pengunjung mudah
untuk mengerti tentang sejarah benteng otanaha

I. SEGMENT AKTIVITAS

BEFORE
REVITALISASI
REVITALISASI BENTENG OTANAHA GORONTALO

REVITALISASI GEDUNG DAN KOTA 14

AFTER
REVITALISASI
J. KESIMPULAN
Jika Pemerintah dan atau Investor ada yang berani membangunkan potensi Otanoha yang dikombinasikan
dengan danau Limboto ini, tentu akan menjadi daya tarik yang luar biasa. Mungkin Gorontalo bisa bersaing
dengan Makassar atau Menado di Sulawesi untuk sektor pariwisata. Benteng Otanaha yang terjaka dan
terkenal dengan kepurbakalaannya sebagai sentral. Jika Singapura yang tidak punya tiang tiang bisa
membangun kereta gantung sebagai penunjang keparawisataan , mengapa kita tidak? Toh Benteng Otanaha
dan sekelilingnya telah menyediakan tiang tiang perbukitan yang kokoh.

REVITALISASI BENTENG OTANAHA GORONTALO

Anda mungkin juga menyukai