Revitalisasi Gedung Dan Kota
Revitalisasi Gedung Dan Kota
Paha (Pahu), dan Limonu. Ketika terjadi perang melawan Hemuto (pimpinan rombongan transmigrasi),
melalui jalur utara. Naha dan Pahu gugur melawan hemuto. Limonu menuntut balas atas kematian ayah dan
kakaknya, dan berhasil membunuh dalam sebuah peperangan.Selama dalam peperangan, naha, ohihiya,
pahu, dan limonu telah memanfaatkan ketiga benteng tersebut sebagai pusat kekuatan pertahanan sehingga
dengan latar belakang ini, ketiga benteng ini diabadikan sebagai berikut :
1. Otanaha : Ota berarti benteng, dan Naha berarti orang yang menemukan benteng tersebut. Jadi Otanaha
berarti benteng yang ditemukan oleh Naha.
3.
berjumlah 52 anak tangga, dari pesinggahan pertama ke persinggahan kedua berjumlah 83 anak tangga, dari
persinggahan kedua ke persinggahan ketiga berjumlah 53
anak tangga, dari persinggahan ketiga ke persinggahan
keempat berjumlah 89 anak tangga. Dan untuk sampai ke
benteng berjumlah 71 anak tangga.
Meskipun perjalanan untuk mencapai Benteng Otanaha
sangat melelahkan, tetapi begitu wisatawan sampai di
benteng, kelelahan tersebut seakan sirna oleh panorama
keindahan di sekitar benteng. Dari tempat tersebut,
wisatawan
juga
dapat
melihat keindahan
Lokasi
Wilayah Kota Barat
Danau
Obyek
Otanaha berada di atas perbukitan Dembe I, Kota Barat, Propinsi
Gorontalo, Pulau Sulawesi.
Dari pusat Kota Gorontalo berjarak kurang lebih 8 km. Dari pusat
Gorontalo, wisatawan dapat menggunakan transportasi umum becak
motor (bentor) dengan waktu kurang lebih sekitar 20 menit.
C. DESKRIPSI LOKASI
wisata
Benteng
LAHAN PARKIR
BENTENG
BENTENG OTANAHA
ULUPAHU
OTAHIYA
D.
DESKRIPSI
BENTENG
Dari buku panduan pariwisata Kemenparekraf, diketahui ternyata bahan pembuatan benteng ini hanya
dari pasir dan batu kapur. Lebih menakjubkan lagi, kalau biasanya semen digunakan sebagai perekat,
Benteng Otanaha hanya menggunakan telur burung maleo untuk merekatkan batu dan pasir.
Benteng Otanaha dibangun dengan tinggi 7 meter dan berdiameter sekitar 20 meter. Ada 3 benteng
yang dihubungkan dengan jalan setapak untuk menuju tiap-tiap benteng. Untuk masuk ke dalam benteng,
Anda harus menyiapkan uang sebesar Rp 5.000 untuk tiket masuk.
Benteng ini terletak di atas bukit, tepatnya perbukitan Kelurahan
Dembe I, Kecamatan Kota Barat, Gorontalo. Untuk naik ke
atas benteng, pengunjung harus sedikit bersusah payah
mendaki tangga yang telah disediakan. Karena lokasinya
yang berada di atas bukit, jumlah tangga yang harus dilalui
tentulah banyak, yaitu 348 anak tanggaTapi tenang saja,
untuk Anda yang membawa kendaraan pribadi, bisa
membawanya sampai atas bukit dan parkir di depan benteng. Meskipun perjalanan mencapai benteng cukup
melelahkan, semua itu akan terbayarkan begitu tiba di puncak benteng.
E. ISU ISU STRATEGIS
Berdasarkan observasi lapangan, maka didapatkan isu-isu strategis antara lain :
Kurangya perhatian Pemerintah dalam hal ini perawatan dan pemeliharaan
Tidak adanya keterangan pada lokasi benteng mengenai situs purbakala benteng otanaha
Lokasi yang cukup jauh dari keramaian sehingga perhatian masyarakat tidak banyak yang tertuju pada
bangunan bersejarah ini.
Kurangnya informasi mengenai daerah wisata di Gorontalo sehingga sebagian dari para wisatawan tidak
mengetahui keberadaan benteng Otanaha.
Revitalisasi sendiri bukan sesuatu yang hanya berorientasi pada penyelesaian keindahan fisik saja, tapi
juga harus dilengkapi dengan peningkatan ekonomi masyarakatnya serta pengenalan budaya yang ada.
Untuk melaksanakan revitalisasi perlu adanya keterlibatan masyarakat. Keterlibatan yang dimaksud bukan
sekedar ikut serta untuk mendukung aspek formalitas yang memerlukan adanya partisipasi masyarakat,
selain itu masyarakat yang terlibat tidak hanya masyarakat di lingkungan tersebut saja, tapi masyarakat dalam
arti luas.
Untuk itu, perlu mekanisme yang jelas. Menurut Laretna bahwa ada aspek lain yang penting dan
sangat berperan dalam revitalisasi, yaitu penggunaan peran teknologi informasi, khususnya dalam mengelola
keterlibatan banyak pihak untuk menunjang kegiatan revitalisasi. Selain itu revitalisasi juga dapat ditinjau
dari aspek keunikan lokasi dan tempat bersejarah, atau revitalisasi dalam rangka untuk mengubah citra suatu
kawasan.
FUNGSI REVITALISASI
Revitalisasi yang dianggap sebagai upaya pemvitalan kembali suatu kawasan mempunyai beragam
fungsi, antara lain :
a. Meningkatkan kemampuan kawasan baik secara fisik, ekonomi dan sosial budaya
b. Membuat suatu kawasan menjadi penting kembali
c. Meningkatkan fisik kawasan (sarana dan prasarana)
d. Meningkatkan stabilitas lingkungan, pertumbuhan perekonomian masyarakat, pelestarian dan
pengenalan budaya
e. Memberikan kehidupan baru yang produktif yang akan mampu memberikan kontribusi positif pada
kehidupan sosial-budaya, dan ekonomi
f. Meningkatkan nilai sejarah suatu tempat
Fungsi-fungsi tersebut diharapkan bisa terwujud, terutama pada kegiatan ekonomi sehingga tidak
terpusat pada sebuah tempat saja. Dengan kata lain dengan adanya revitalisasi dapat juga titik awal untuk
memeratakan pembangunan.
TAHAPAN REVITALISASI
Tahapan Revitalisasi antara lain :
1. Intervensi Fisik
Intervensi fisik mengawali kegiatan fisik revitalisasi dan dilakukan secara bertahap, meliputi
perbaikan dan peningkatan kualitas dan kondisi fisik bangunan, tata hijau, sistem penghubung, sistem
tanda/reklame dan ruang terbuka kawasan. Mengingat citra kawasan sangat erat kaitannya dengan
kondisi visual kawasan khususnya dalam menarik kegiatan dan pengunjung, intervensi fisik ini perlu
dilakukan. Isu lingkungan (environmental sustainability) pun menjadi penting, sehingga intervensi fisik
pun sudah semestinya memperhatikan konteks lingkungan. Perencanaan fisik tetap harus dilandasi
pemikiran jangka panjang.
2. Rehabilitasi Ekonomi
Revitalisasi yang diawali dengan proses peremajaan artefak urban harus mendukung proses
rehabilitasi kegiatan ekonomi. Perbaikan fisik kawasan yang bersifat jangka pendek, diharapkan bisa
mengakomodasi kegiatan ekonomi informal dan formal (local economic development), sehingga mampu
memberikan nilai tambah bagi kawasan kota (P.Hall/U.Pfeiffer, 2001). Dalam konteks revitalisasi perlu
dikembangkan fungsi campuran yang bisa mendorong terjadinya aktivitas ekonomi dan sosial (vitalitas
baru).
3. Revitalisasi Sosial atau Institusional
Keberhasilan revitalisasi sebuah kawasan akan terukur bila mampu menciptakan lingkungan yang
menarik (interesting), jadi bukan sekedar membuat beautiful place. Maksudnya, kegiatan tersebut harus
berdampak positif serta dapat meningkatkan dinamika dan kehidupan sosial masyarakat/warga. Sudah
menjadi sebuah tuntutan yang logis, bahwa kegiatan perancangan dan pembangunan kota untuk
menciptakan lingkungan sosial yang berjati diri dan hal ini pun selanjutnya perlu didukung oleh suatu
pengembangan institusi yang baik.
BEFORE
REVITALISASI
D
N
F
M
P
A
O
E
E
U
T
N
T
M
N
L
A
G
O
B
O
A
N
K
A
N
G
R
C
T
G
O
F
A
O
N
O
N
G
T
O
AFTER
REVITALISASI
J. KESIMPULAN
Jika Pemerintah dan atau Investor ada yang berani membangunkan potensi Otanoha yang dikombinasikan
dengan danau Limboto ini, tentu akan menjadi daya tarik yang luar biasa. Mungkin Gorontalo bisa bersaing
dengan Makassar atau Menado di Sulawesi untuk sektor pariwisata. Benteng Otanaha yang terjaka dan
terkenal dengan kepurbakalaannya sebagai sentral. Jika Singapura yang tidak punya tiang tiang bisa
membangun kereta gantung sebagai penunjang keparawisataan , mengapa kita tidak? Toh Benteng Otanaha
dan sekelilingnya telah menyediakan tiang tiang perbukitan yang kokoh .