Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah
satu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Hisyam (1994 dalam Tarmudji,
2001), menyatakan keluarga yang ideal adalah keluarga yang dapat menjalankan
peran dan fungsi dari keluarga tersebut dengan baik sehingga akan terwujud hidup
yang sejahtera. Salah satu faktor dalam keluarga yang mempunyai peranan penting
adalah pelaksanaan pengasuhan anak (pola asuh).
menanggung segala risiko atas perbuatannya. Keadaan ini tentu akan mengancam
masa depannya (Al-Istambuli, 2002).
Tujuan orang tua dalam memberikan pola asuh kepada anak bukan
memberikan hukuman terhadap tindakan-tindakan yang salah, melainkan membantu
anak-anak
khususnya
remaja
untuk
mengontrol
perilaku
mereka
sendiri,
Mengasuh
fakta,
gagasan,
pengetahuan
saja,
melainkan
membantu
Terjadinya
penyimpangan
perilaku
anak
disebabkan
kurangnya
ketergantungan antara anak dengan orang tua. Hal ini terjadi karena antara anak
dan orang tua tidak pernah sama dalam segala hal. Ketergantungan anak kepada
orang tua ini dapat terlihat dari keinginan anak untuk memperoleh perlindungan,
dukungan, dan asuhan dari orang tua dalam segala aspek kehidupan. Selain itu,
anak yang menjadi masalah kemungkinan terjadi akibat dari tidak berfungsinya
sistem sosial di lingkungan tempat tinggalnya. Dengan kata lain perilaku anak
merupakan reaksi atas perlakuan lingkungan terhadap dirinya (Clemes, 2001).
Hubungan yang baik antara orang tua dan remaja akan membantu pembinaan
diri remaja. Apabila ada hubungan yang baik antara kedua orang tua dan remaja,
maka remaja dapat terbuka kepada orang tua, berbagai masalah yang dirasakannya
dapat dicurahkan kepada orang tua. Sikap terbuka ini akan memudahkan melakukan
bimbingan kepada kaum remaja. Tetapi jika hubungannya dengan orang tua kurang
baik, maka remaja akan pergi keluar rumah untuk mencari jalan penyaluran dari
kecemasan dan kegoncangan jiwanya kepada teman-temannya yang senasib atau para
remaja yang memahaminya. Keadaan seperti itulah yang menyebabkan remaja
mudah terpengaruh oleh hal-hal negative, seperti terjerumus dalam kebiasaan
mengkonsumsi alkohol (Panuju, 1999).
jumlah keseluruhan 247 siswa serta kelas III laki laki 133 siswa dan perempuan
133 siswa jumlah keseluruhan 266 siswa.
Berdasarkan data yang diperoleh dari para guru SMP N 1 Bukateja,
rekapitulasi hasil ulangan akhir semester 2 tahun pelajaran 2011/2012, Tiap tiap
kelas dengan jumlah siswa 38.rata rata sebanyak 79% siswa mendapat nilai
dengan kategori baik dan baik sekali serta 21% siswa mendapat nilai dengan
kategori cukup atau kurang.
Dengan melihat latar belakang masalah diatas maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian hubungan antara karakteristik dan pola asuh keluarga
dengan prestasi siswa SMP Negeri 1 Bukateja .
B. Perumusan Masalah
Adapun alasan untuk memilih pokok masalah di atas adalah sebagai
berikut :
1. Anak adalah tunas bangsa yang akan menerima tongkat estafet
perjuangandan
cita-cita
bangsa,
untuk
itu
anak
memerlukan
bimbingan, arahan dan didikan dari orang tua sejak dini, sebagai
persiapan untuk menghadapi masa yang akan datang.
2. Keluarga adalah masyarakat terkecil yang paling inti, dari keluargalah
anak mulai memperoleh pendidikan sebelum memasuki pendidikan
secara formal di sekolah, oleh karena itu pola asuh orang tua dalam
mendidik anak akan mempengaruhi keberhasilan anak adalam belajar.
3. Apakah pola asuh orang tua berperan atas prestasi siswa di SMP N 1
Bukateja.
D. Manfaat Penelitian
Secara umum ada beberapa pihak yang dituju untuk memperoleh manfaat
dari penelitian ini.
1. Bagi Peneliti