ARTIKEL ILMIAH
OLEH
FAHRUR ROZI HADIYANTO
NIM 209311423325
Oleh :
Fahrur Rozi Hadiyanto
Program Studi Pendidikan Matematika FMIPA UM
e-mail: rozi270609@yahoo.com
Pembimbing:
Dr. Sisworo, M.Si.
Dosen Matematika FMIPA UM
Abstrak: Tujuan dari penelitian pengembangan ini untuk LKS materi pangkat, akar, dan
logaritma dengan metode penemuan terbimbing yang valid. Berdasarkan penilaian dari
validator dapat disimpulkan bahwa LKS yang dikembangkan valid. Hasil tes pada
kelompok kecil dapat disimpulkan bahwa LKS menarik, dapat memotivasi siswa,
menuntun siswa dalam menemukan sifat pada pangkat, akar, dan logaritma dan siswa
mampu mencapai KKM yaitu 75,00, memudahkan siswa untuk memahami materi, LKS
mendapat tingkat kevalidan dari validator sebesar 93,06%. Oleh karena itu, dapat
disimpulkan bahwa LKS materi pangkat, akar,dan logaritma valid.
Kata Kunci : Lembar Kerja Siswa, penemuan terbimbing, pangkat, akar, dan
logaritma.
Berdasarkan pengamatan terhadap pembelajaran di sekolah mengenai
materi aljabar, khususnya materi menggunakan aturan pangkat, akar dan
logaritma, banyak di antara guru yang membelajarkan materi ini secara langsung
tanpa melibatkan siswa untuk mencari dan menemukan sendiri rumus maupun
sifat-sifat yang ada pada materi ini. Sehingga siswa cenderung menghafalkan
rumus maupun sifat-sifat yang ada tanpa tahu bagaimana memperolehnya.
Sehingga dalam mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru, siswa kesulitan
untuk menentukan harus menggunakan rumus mana untuk menyelesaikan soalsoal yang diberikan oleh guru. Menurut teori konstruktivisme, belajar adalah
proses aktif dari siswa untuk membangun sendiri pengetahuannya dan mencari
makna dari setiap materi atau konsep yang dipelajari
Salah satu pengalaman belajar yang melibatkan siswa secara langsung dan
dapat membangkitkan aktifitas siswa dalam pembelajaran adalah penemuan
terbimbing (Markaban, 2006 :16)., sedangkan bahan ajar yang dapat digunakan
yaitu Lembar Kerja Siswa (LKS). Untuk itu, pada penelitian ini mengembangkan
LKS materi pangkat, akar, dan logaritma dengan metode penemuan terbimbing
untuk siswa SMA kelas X. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian
pengembangan ini adalah menghasilkan LKS materi pangkat, akar, dan logaritma
dengan metode penemuan terbimbing yang valid, praktis, dan efektif sehingga
dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran untuk menuntun siswa untuk
berfikir guna menemukan suatu konsep dalam matematika.
Menurut Suyitno (1977:40), LKS merupakan sarana untuk membantu
siswa dalam menambah informasi tentang konsep yang dipelajari melalui kegiatan
belajar secara sistematis. LKS merupakan lembaran lembaran yang berisi tugas
yang harus dikerjakan siswa. LKS berisi petunjuk dan langkah langkah untuk
menyelesaikan suatu tugas. Tugas yang diberikan kepada siswa dapat berupa teori
atau praktek. Struktur LKS secara umum mencakup halaman sampul, petunjuk
penggunaan LKS, kompetensi yang akan dicapai, indikator, tujuan pembelajaran,
permasalahan dan lembar jawaban, kunci jawaban, daftar pustaka. LKS
merupakan salah satu sarana untuk membantu dan mempermudah dalam kegiatan
pembelajaran sehingga akan tebentuk interaksi yang efektif antara siswa dengan
guru, dan dapat meningkatkan aktifitas siswa dalam peningkatan prestasi belajar.
Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa LKS merupakan salah
satu bahan ajar cetak yang berupa lembaran-lembaran yang berisi informasi dan
petunjuk kepada siswa untuk mengerjakan soal-soal maupun kegiatan belajar
yang berupa praktek. Sedangkan tujuan penulis dalam pengembangan ini adalah
LKS ini dapat digunakan sebagai salah satu bahan ajar yang mampu siswa dalam
menemukan sifat yang ada pada materi pangkat, akar, dan logaritma.
Pembelajaran model penemuan terbimbing dapat diselenggarakan secara
individu atau kelompok. Model ini sangat bermanfaat untuk mata pelajaran
matematika sesuai dengan karakteristik matematika tersebut. Guru membimbing
siswa jika diperlukan dan siswa didorong untuk berpikir sendiri sehingga dapat
menemukan prinsip umum berdasarkan bahan yang disediakan oleh guru dan
sampai seberapa jauh siswa dibimbing tergantung pada kemampuannya dan materi
yang sedang dipelajari (Markaban, 2006:15). Dalam mengembangkan LKS dengan
pendekatan penemuan terbimbing maka dalam LKS harus tampak langkah-langkah
pendekatan penemuan terbimbing. Menurut Markaban (2006: 16), tahapan dalam
pendekatan penemuan terbimbing adalah (1) merumuskan masalah, (2) menyusun
konjektur, (3) cek pemahaman. Pendekatan penemuan terbimbing terdapat
beberapa kelebihan dan kekurangan. Menurut Markaban (2006:16 17), kelebihan
dari pendekatan penemuan terbimbing yaitu: (1) siswa dapat berpartisipasi aktif
dalam proses pembelajaran, (2) menumbuhkan sikap inquiry, (3)mendukung
kemampuan problem solving siswa, (4) materi yang dipelajari dapat lebih
dimengerti siswa. Adapun kelemahan pendekatan penemuan terbimbing yaitu: (1)
untuk materi tertentu, waktu yang dibutuhkan relatif lebih lama, (2) untuk siswa
yang kurang aktif, akan sulit mengikuti proses pembelajaran, (3) tidak semua
topik cocok disampaikan dengan model ini. Umumnya topik-topik yang
berhubungan dengan prinsip dapat dikembangkan dengan model penemuan
terbimbing.
LKS yang dikembangkan oleh pengembang adalah LKS yang di dalamnya
terdapat kegiatan penemuan. Kegiatan penemuan yang dihadirkan dalam LKS
akan dapat merangsang kemauan mereka untuk belajar, karena mereka ikut
METODE
Pengembangan lembar kerja siswa ini dilakukan dengan 3-D yang
merupakan modifikasi dari model 4-D Model dari Thiagarajan. Secara singkat,
tahapan dalam penelitian ini adalah Define (Pendefinisian), Design (Perancangan),
dan Develop (Pengembangan). Pada tahap pendefinisian dibagi menjadi lima
yaitu: (1) analisis awal-akhir, (2) analisis siswa, (3) analisis konsep, (4) analisis
tugas, dan (5) spesifikasi tujuan pembelajaran. Pada tahap perancangan dibagi
menjadi empat yaitu: (1) penyusunan tes, (2) pemilihan media, (3) pemilihan
format, dan (4) rancangan awal. Pada tahap pengembangan dibagi menjadi dua
yaitu: (1) peniliaian para ahli dan (2) uji coba lapangan.
Dalam tahapan uji coba produk dimaksudkan untuk mengumpulkan data
yang dapat digunakan sebagai dasar untuk menetapkan tingkat keefektifan,
kevalidan, dan kepraktisan dari produk yang dihasilkan. Uji coba produk meliputi:
(1) desain uji coba, dalam pengembangan LKS ini dilakukan validasi oleh dosen
matematika, satu guru matematika SMA dan 10 siswa SMA kelas X; (2) Subjek
uji coba, subjek uji coba dalam pengembangan LKS ini adalah sebagai berikut.
Subjek ahli adalah satu dosen matematika dengan kriteria minimal telah
menyelesaikan pendidikan pada jenjang S2 dan satu guru matematika SMA
dengan kriteria telah menyelesaikan pendidikan pada jenjang S1 dan
perpengalaman mengajar minimal 5 tahun. Subjek uji coba adalah 10 siswa
dengan kriteria merupakan siswa SMA kelas X; (3) Jenis data, jenis data yang
akan digunakan untuk memvalidasi LKS adalah data kuantitatif dan kualitatif
yang diperoleh dari subjek validasi. Data kuantitatif merupakan data yang berupa
skor penilaian terhadap LKS yang diberikan pada saat validasi sesuai dengan
kriteria penilaian pada angket yang nantinya akan dianalisis kevalidannya. Data
kualitatif merupakan data yang berupa komentar atau saran terhadap LKS dari
subjek ahli dan para subjek uji coba; (4) Instrumen pengumpulan data, instrumen
yang akan digunakan dalam pengumpulan data direncanakan adalah berupa
lembar validasi, angket siswa dan jawaban terhadap soal evaluasi pada LKS; (5)
Keterangan :
P
= menyatakan prosentase nilai
Kriteria validitas
Keterangan
85 100
Sangat valid
Tidak direvisi
70 84
Valid
Tidak direvisi
55 69
Cukup valid
Tidak direvisi
50 54
Kurang valid
Revisi
0 49
Tidak valid
Revisi
siswa lebih banyak untuk mengerjakan dengan cara mereka sendiri. Selain itu, ada
validator yang menyarankan yaitu kunci kegiatan dan skor penilaian pada kunci
jawaban cek pemahaman.
Dengan menggunakan teknik analisis data hasil tes siswa, diketahui bahwa
LKS yang dikembangkan dikatakan efektif karena dapat membantu siswa
memahami materi yang disajikan. Hal ini terlihat dari nilai subjek uji coba
memenuhi standar ketuntasan belajar yaitu memperoleh nilai tes minimal 75,00.
Hal ini menunjukkan bahwa siswa dapat memahami materi yang ada pada LKS.
Angket siswa dianalisis menggunakan teknik analisis jika minimal 7 siswa
menjawab dengan jawaban setuju atau sangat setuju maka hasil jawaban siswa
tersebut dapat dijadikan patokan apakah pernyataan yang ditanyakan dapat
diterima atau tidak, dan perlu direvisi atau tidak. Analisis angket siswa ini
bertujuan untuk melihat kepraktisan dari LKS yang telah dikembangkan. Dari
analisis data terlihat bahwa LKS yang telah dikembangkan praktis karena dapat
memudahkan siswa dalam proses pembelajaran.
Hasil Revisi Setelah Uji Coba Kelompok Kecil
Setelah uji coba kelompok kecil terdapat beberapa revisi pada LKS antara
lain: (1) kegiatan 1 halaman 9 terdapat revisi pada kalimat menemukan sifat
perpangkatan diatas menjadi mengetahui definisi
19 terdapat revisi pada masalah penyederhaan bentuk akar dari bentuk akar
dapat diubah dalam bentuk
dapat
PEMBAHASAN
Hasil pengolahan data yang diperoleh dari subjek uji coba menunjukkan
bahwa untuk mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran diperlukan suatu
metode pembelajaran dan bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik siswa dan
materi yang dipelajari. Dalam prosesnya, pembelajaran yang melibatkan siswa
secara aktif akan memberikan hasil yang lebih efektif apabila guru mampu
memilih suatu metodepembelajaran dan melaksanakannya dalam proses
pembelajaran di kelas. Selain itu, guru juga harus mampu menggunakan bahan
ajar yang sesuai dengan karakteristik mata pelajaran dan metode pembelajaran
yang digunakan. Salah satu bahan ajar yang dapat digunakan untuk mengaktifkan
siswa yaitu LKS dengan metode penemuan terbimbing.
Metode penemuan terbimbing dapat digunakan khususnya dalam proses
pembelajaran materi pangkat, akar, dan logaritma karena dengan metode
penemuan terbimbing siswa lebih mudah memahami dan menyadari pentingnya
belajar matematika terutama materi pangkat, akar, dan logaritma karena materi
prasyarat untuk materi lain yang lebih sulit lagi. Dengan cara ini siswa akan lebih
Saran
Guru SMA/MA dapat menggunakan LKS ini sebagai salah satu alternatif
bahan ajar matematika pada pokok bahasan aturan pangkat, akar, dan logaritma.
LKS ini dapat digunakan pada siswa yang berkemampuan tinggi, rata-rata,
maupun rendah karena dalam LKS ini siswa mendapat bimbingan dari guru,
namun perlu diingat bahwa guru hanya bertindak sebagai fasilitator.
Adapun saran pengembangan LKS lebih lanjut adalah sebagai berikut:
1. pengembangkan LKS ini hanya terbatas pada pokok bahasan pangkat, akar,
dan logaritma. Oleh karena itu, diharapkan ada tindak lajut pengembangan
LKS dengan pendekatan penemuan terbimbing untuk pokok bahasan lainnya
sehingga dapat memperkaya pengetahuan dan sumber belajar siswa serta dapat
digunakan sebagai penunjang dalam penerapan standar kompetensi dan
kompetensi dasar;
2. bagi pengembang lain, disarankan untuk mengujicobakan pada kelompok
sedang maupun besar agar dapat diketahui tingkat keefektifannya, dan;
3. bagi guru dapat mengembangkan LKS ini sesuai dengan kondisi siswa dan
sekolah yang bersangkutan.
DAS"TAR BUJI]XAN
Ariknnto, Salrarsimi.
2**.
Aksara-
Pada rarugal
17u*i :ot:.
Mengetahui
Pembimbing
Mahasiswa
FahrurRozi lladiyaato
NrM. 2093tr14?33?5
o$t