1. Kualitas infrastruktur
Peluang (O)
1. Dengan adanya
tranportasi darat
pembukaan Terusan
Thai (sebelumnya
relatif rendah
2. Terbatasnya
pengembangan akses
perhubungan untuk
daerah pantai dan pulau
terluar di bagian timur
Provinsi Jambi
3. Transportasi sungai,
transportasi di wilayah
merupakan transportasi
tersebut, membuka
tradisional masyarakat
dimanfaatkan dengan
baik
4. Prasarana perhubungan
udara belum tersedia
bandar udara
Internasional
5. Defisit tenaga listrik yang
mencapai 30 MW
sehingga pemadaman
bergilir harus dilakukan
6. Sungai Merangin di
Kabupaten Kerinci sebagai
Pembangkit Listrik Tenaga
Air dengan potensi 350
MW belum termanfaatkan
secara optimal
Selatan.
2. Pelabuhan Sabang
yang berada di ujung
barat Indonesia bisa
menjadi kota
pelabuhan yang besar.
Menghadap langsung
ke Laut China Selatan.
3. Kemudahan akses pasar
internasional.
4. rencana
pembangunan
Jembatan Selat Sunda
akan membuka
aksesibilitas ke Pulau
Jawa.
Strategi (W O)
1. Pemenuhan fasilitas
infrastruktur pelayanan umum
Mewujudkan kelembagaan dan
ketata laksanaan pemerintahan, serta
pengelolaan keuangan daerah yang
akuntabel dan berbasis teknologi
informasi
5. Dalam pengembangan
peningkatan wisatawan
wisatawan nusantara
berat
8. Pelayanan pos yang belum
mampu menjangkau
daerah-daerah yang
terisolir
9. Belum optimalnya
pemenuhan
infrastruktur
pertanian
10.
Masih banyak
anak usia sekolah
yang tidak sekolah
serta kesadaran
masyarakat untuk
bersekolah yang
masih relatif rendah.
11. Belum meratanya
sebaran pendidikan di
kabupaten/kota
12. Distribusi guru dan
tenaga pendidik yang
kurang merata antar
satuan pendidikan
dan antar wilayah
13. Pelayanan kesehatan
yang berkualitas
masih belum merata
untuk seluruh lapisan
dan strata ekonomi
dan sosial
masyarakat.
14. Kinerja pelayanan
kesehatan yang
rendah, yang
menyebabkan
tingginya angka
kematian bayi
15. Terbatasnya sarana
dan prasarana
kesehatan di Provinsi
Jambi
16. Terbatasnya tenaga
kesehatan dan
distribusi tidak
merata.
17. Terbatasnya Sumber
Daya Obat dan
Perbekalan Kesehatan
18. Masih lemahnya
pengelolaan potensi
kepariwisataan
19. Penerimaan PAD
Provinsi Jambi
masih tergantung
pada penerimaan
pajak daerah yang
berasal dari pajak
kenderaan
bermotor dan biaya
balik nama
20. Masih rendahnya
kesadaran
masyarakat wajib
pajak
21. Menurunnya kinerja
ekspor
22.
rendahnya
infrastuktur ekspor
seperti pelabuhan,
peti kemas dan
angkutan kapal laut
serta rendahnya
infrastruktur jalan ke
pelabuhan
23. Masih belum
berkembangnya
sektor hilir
(agroindustri)
24.
Rendahnya
pendapatan petani
yang tercermin dari
nilai NTP petani masih
dibawah 100
25.
Masih tingginya
desa rawan pangan di
Provinsi Jambi.
26.
Terbatasnya
sarana dan prasarana
penunjang usaha
perikanan, seperti
armada penangkapan,
cold storge, jenis alat
tangkap.
27.
Relatif
masih
rendahnya
tingkat
kesejahteraan
dan
cukup tingginya angka
kemiskinan nelayan.
28.
Terbatasnya
akses
UMKM
dan
Koperasi
kepada
sumberdaya produktif
29.
Rendahnya nilai
tambah
industri
berbasis
unggulan.
sektor
pengolahan
komoditas
Ikli
m
investasi
yang
belum
kondusif
yang
menduku
ng
pengemb
angan
ekonomi
daerah
35.
pelanggaran
keperdataan dan
kepidanaan yang
terjadi di Provinsi
Jambi cenderung
masih tinggi dan
meningkat setiap
tahunnya
36.
lambatnya
penyerapan
anggaran, sehingga
perlu upaya
mempercepat
penyerapan anggaran
untuk mendorong
kegiatan ekonomi
masyarakat.
37.
Kemampuan
pelayanan
penyediaan air bersih
masih sangat
terbatas.
38. Terbatasnya akses
UMKM dan Koperasi
kepada sumberdaya
produktif
39.
sistem
manajemen
pelayanan publik
belum banyak
memanfaatkan
40.
teknologi
informasi dan
komunikasi (TIK)
untuk memberikan
pelayanan publik yang
cepat, murah,
transparan, dan
akuntabel.